Share

5. Rencana Gilbert

last update Last Updated: 2023-10-08 19:50:14

Seorang pria tampan melangkah memasuki sebuah rumah sakit. Tujuannya adalah untuk membesuk temannya yang baru saja sadar dari koma selama tiga bulan. Sejak temannya tersebut dirawat, dia sering kali mondar mandir di rumah sakit ini sehingga para dokter dan perawat sudah sangat hafal dengan wajahnya. Tak sedikit para perawat dan dokter wanita yang mencuri pandang.

Leo Ye Joon, pria tampan berdarah Eropa-Korea yang wajahnya sangat diminati hampir setiap wanita. Banyak wanita berlomba mendekati dia karena berwajah rupawan layaknya seorang Idol terkenal. Dia adalah teman baik Aslan Del Piero yang bekerja sebagai dokter klinik kecantikan yang dia dirikan sendiri di pusat kota Paris.

"Bagaimana keadaanmu hari ini, Aslan?" tanya Leo setelah dia menarik kursi dan duduk di dekat brankar Aslan.

"Biasa saja. Aku senang Tuhan masih membiarkanku bangun dari tidur panjang, sehingga aku bisa mengetahui kenyataan tentang diriku yang menyedihkan," jawab Aslan yang sedang duduk bersandar di atas brankarnya.

"Padahal aku kira kau tidak akan bangun lagi," gurau Leo yang segera mendapat lirikan tajam dari Aslan.

"Sialan kau!"

Leo mengambil beberapa potong buah apel milik Aslan yang ada di atas nakas lalu memakannya.

"Aku sangat terkejut saat mengetahui kau dicampakan oleh Aiko bahkan sampai hampir dibunuh oleh gadis itu. Sebenarnya kau punya salah apa padanya? Apa jangan-jangan karena kau tidak bisa memuaskannya saat di atas ranjang?" tanya Leo diakhiri dengan gelak tawa pria itu.

Aslan mendengus tidak suka dengan pertanyaan Leo. "Kau pikir, aku sama sepertimu yang sudah membawa puluhan gadis naik ke atas ranjang hanya untuk bersenang-senang?"

"Iya aku tahu. Namun, setidaknya aku tidak pernah dicampakan sepertimu," jawab Leo dengan bangga.

"Huft ... Rasanya ingin sekali aku melemparmu ke Antartika!"

Leo hanya menanggapi dengan tersenyum mengejek. Dia telah selesai memakan apel yang ada ditangannya lalu mengajukan pertanyaan kepada Aslan, "Apa rencanamu?"

Pertanyaan Leo membuat Aslan menoleh kearah temannya yang sedang menatap dirinya dengan serius. "Aku ingin menemukan Aiko bagaimanapun caranya dan membalaskan dendam ini," jawab Aslan dengan wajah menahan amarah.

Leo tahu bagaimana rasanya di campakan oleh gadis yang dicintai. Sejujurnya dia pernah mengalaminya dan hanya dia pendam sendiri tanpa menceritakannya kepada siapapun. Hal itulah yang menjadi penyebab Leo suka bergonta ganti wanita dalam hidupnya selama ini, dia hanya akan dekat dengan gadis untuk sekedar bersenang-senang di atas ranjangnya.

"Semoga kau bisa cepat menemukannya karena Aiko termasuk pintar dalam bersembunyi. Buktinya sudah tiga bulan dia menghilang dan belum ada yang menemukannya."

Aslan mengangguk setuju dengan pendapat temannya tersebut. Aiko memang pintar bersembunyi tapi dia harus menemukan gadis itu secepatnya. Dia sangat penasaran dengan alasan kenapa dia diracuni pada malam itu, sedangkan selama ini mereka tidak pernah mempunyai masalah apalagi sampai bertengkar.

Kurang lebih hampir setengah jam, Leo berada di ruangan Aslan. Dia pamit undur diri setelah keluarga temannya itu datang menjenguk. Namun, bukannya langsung meninggalkan rumah sakit, dia justru menggoda salah satu dokter cantik yang ia temui di basemant rumah sakit.

"Bagaimana keadaanmu hari ini, Nak?" tanya Mentari Del Piero setelah memeluk putranya.

Aslan tersenyum tipis memandangi ibunya yang masih terlihat cantik diusianya yang sudah tidak muda lagi. "Lebih baik, Mom. Aku harap bisa keluar dari rumah sakit secepatnya."

"Benar! Uncle harus segera keluar dari rumah sakit karena Danes sudah rindu kita bermain bersama," sela Danes yang kini naik ke brankar Aslan dan duduk di pangkuan pamannya tersebut.

Aslan menciumi wajah Danes dengan gemas. "Uncle juga sangat merindukanmu, Danes."

"Tiga bulan tidak berseteru denganmu, rumah terasa sangat sepi," ucap Maharani menimpali. Dia yang terkadang meributkan sesuatu yang tidak penting dengan kakaknya itu sebagai bentuk kasih sayang, membuat Maharani begitu khawatir saat Aslan tidak kunjung bangun dari tidurnya. Dia juga sangat marah dan ingin mencakar wajah gadis bernama Aiko yang telah membuat kakaknya hampir kehilangan nyawa.

Aslan hanya tersenyum simpul menanggapi ucapan adiknya. Kemudian dia menyibukkan diri bermain dan bersenda gurau bersama Deneswara karena hanya bocah kecil itu yang mampu mengalihkann pikirannya dari Aiko untuk saat ini. Dia mencoba untuk menghibur dirjnya sendiri dengan kehadiran Danes agar ibunya tidak khawatir kepadanya setelah insiden di Les Ombres.

Melihat kakaknya bisa ceria seperti sediakala saat bersama putranya, Maharani menjadi lebih tenang. Dia sangat khawatir tentang kakaknya yang baru pertama kali dicampakan oleh gadis yang menjadi cinta pertama pria itu. Dia berharap agar saudaranya tersebut bisa cepat melupakan gadis yang bernama Aiko dan bertemu dengan gadis lain yang bisa mencintai dan membahagiakannya.

Namun, rupanya hal tersebut berbeda dengan apa yang dirasakan Mentari. Meskipun ia dapat melihat Aslan dapat tersenyum lebar dan tertawa bersama Danes, hatinya dapat melihat dan merasakan jika sorot mata putranya tengah terluka. Entah harus berapa lama waktu dapat mengobati luka yang di sebabkan gadis yang menjadi cinta pertama anaknya itu.

* * *

"Apakah Gilbert sudah menghubungimu?" tanya Chloe, teman Aiko yang kini tinggal bersama di kota Nice.

Chloe adalah satu-satunya teman yang terpikirkan oleh Aiko saat dia akan melarikan diri. Dia tidak sengaja bertemu gadis itu di luar negri saat melakukan perjalanan bisnis bersama Aslan. Dari sanalah mereka akhirnya berteman baik dan tetap berkomunikasi dan dia menceritakan semua permasalahan yang sedang ia hadapi kini. Tidak satu orangpun yang tahu jika dia mempunyai teman di kota Nice.

Mendengar pertanyaan Chloe, kepala Aiko hanya menggeleng lemah. "Gilbert sama sekali belum mencariku."

"Kau sudah berusaha menghubungi dia lagi?"

Aiko menatap Chloe dengan sendu. "Sudah. Namun, dia tidak ingin berbicara denganku."

Chloe berdiri dan berkacak pinggang. "Bagaimana bisa kau mencintai pria brengsek seperti itu, Aiko? Lihatlah! Setelah semua yang kau lakukan untuknya, dia sama sekali tidak khawatir apa lagi mencarimu. Kau benar-benar bodoh mau membunuh orang yang mencintaimu dengan tulus untuk pria bajingan itu!"

Aiko hanya menunduk lesu. Hatinya membenarkan apa yang dikatakan oleh Chloe, tapi apa daya, dirinya begitu mencintai Gilbert sampai mengabaikan semuanya. Namun, sekarang justru pria itu tidak melindunginya setelah dia mencelakai Aslan. Bukankah sekarang nyawanya sedang dalam bahaya mengingat keluarga Del Piero belum berhenti mencarinya?

"Seandainya dari awal aku tahu kau akan mencelakai Aslan demi Gilbert, tentu aku akan segera menghentikanmu. Jika memang pria brengsek itu benar-benar mencintaimu, tentu dia tidak akan mendorongmu ke dalam jurang yang penuh dengan bahaya hanya agar kau membuktikan cintamu!" cecar Chloe yang emosi dengan cinta buta Aiko kepada Gilbert.

Chloe mencoba mengatur nafas untuk meredakaan emosinya. Dia duduk di sebelah Aiko dan menepuk bahu temannya yang masih menunduk lesu. "Cobalah sekali lagi kau hubungi Gilbert. Siapa tahu kali ini berhasil."

Aiko mengangkat wajah dan menatap Chloe. "Baiklah, akan aku coba."

Baru saja saat Aiko akan mengambil ponsel miliknya, benda pipih tersebut berbunyi dengan nyaring. Dia dapat melihat nama kekasihnya tertera di layar ponsel.

"Gilbert?"

* * *

"Kau masih mengabaikan gadis pembunuh bayaran itu?" tanya seorang gadis berambut pirang yang tengah duduk di pangkuan Gilbert.

"Tentu. Aku tidak ingin terlibat lagi dengannya," jawab Gilbert dengan membenamkan wajahnya di dada gadis berambut pirang itu.

Gadis itu membelai kepala Gilbert dengan perlahan. "Bukankah akan lebih berbahaya jika pasukan Del Piero menemukannya dan Aiko membuka mulut bahwa kau yang menyuruhnya?"

"Dia tidak mungkin berani buka mulut," elak Gilbert dengan sangat yakin.

"Jangan seyakin itu. Keluarga Del Piero pasti akan melakukan berbagai macam cara agar Aiko mau membuka mulutnya dan saat itulah kau akan dalam bahaya."

Gilbert mengangkat kepala dan menatap lekat gadis berambut pirang yang ada di pangkuannya. "Kalau begitu aku dulu yang akan menemukan Aiko dan menutup mulutnya untuk selamanya."

Related chapters

  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   6. Menjemput Aiko

    Sudah hampir tiga bulan Aiko hidup dalam pelarian. Keputusannya ternyata tepat saat memilih kota Nice di mana ada temannya yang bernama Chloe sebagai tujuan kepergiannya. Buktinya para pengawal Del Piero belum bisa menemukannya sampai sekarang. Meskipun begitu dia tidak boleh lengah karena terkadang wajahnya akan muncul di siaran televisi sebagai buronan. Keiko hampir putus asa. Dia sangat merindukan kekasihnya yaitu Gilbert. Namun, pria tersebut justru mengabaikannya terus seolah tidak peduli dengan nasib dirinya akibat pembuktian cinta yang dianggap telah gagal. Yah, dia todak bisa menghabisi Aslan, kekasih palsunya yang sangat mencintainya. Gilbert pernah sekali mengangkat panggilan darinya, tapi saat mengetahui jika Aiko yang menghubunginya pria itu dengan cepat mematikan ponselnya. Selanjutnya kekasihnya itu tidak pernah mau lagi mengangkat panggilannya. Dia tidak bisa seperti ini terus, merubah penampilannya dengan aneh demi bisa bekerja untuk mencari uang di cafe milik Chloe

    Last Updated : 2023-10-21
  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   7. Apakah Mencintai Harus Sesakit Ini?

    Langkah Aiko terasa sangat ringan. Ia berjalan masuk ke dalam mansion milik Gilbert Hugo, sang kekasih. Beberapa pelayan tampak berdiri di depan mansion untuk menyambutnya dan membawakan barang yang dibawa olehnya. "Silahkan masuk, Nona. Tuan sudah menunggu," ucap salah satu pelayan yang ikut dalam barisan penyambutan Aiko. Aiko tersenyum. "Terimakasih." Baru beberapa langkah Aiko teringat sesuatu dan ia berhenti lalu menoleh pada para pelayan yang mengikutinya. "Bisakah tolong antarkan aku terlebih dahulu ke kamarku? Aku ingin membersihkan diri sebelum bertemu dengan majikan kalian."Para pelayan pun mengangguk secara bersamaan. "Tentu saja, Nona. Silahkan ikuti kami," jawab salah satu pelayan. Salah seorang pelayan yang nampak paling senior, berjalan paling depan karena dia yang akan menunjukkan kamar yang telah disiapkan untuk tamu dari majikannya tersebut. Sementara Aiko dan beberapa pelayan lainnya mengikuti dari belakang. "Ini kamar Anda, Nona. Kami akan membantu Anda untuk

    Last Updated : 2023-10-22
  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   8. Perubahan Aslan

    "Jadi belum ada yang bisa menemukan gadis itu?!" Aslan menggebrak meja kerja dengan cukup keras saat berada di ruang kerja perusahaannya. Abrahan dan Magnus sampai tersentak. Ini hampir seminggu sejak Aslan pulang ke rumah tapi masih belum juga ada kabar mengenai Aiko. Bagaimana bisa gadis bertubuh kecil itu tidak bisa ditemukan seolah lenyap begitu saja sepeerti ditelan bumi. Magnus menunduk merasa bersalah karena telah gagal menjalankan tugas-tugasnya. Yang pertama, dia telah gagal menjaga majikannya dari usaha Aiko meracuni Aslan. Yang kedua, dia telah gagal dalam mencari gadis itu sudah lebih dari tiga bulan. "Maafkan saya, Tuan," sesal Magnus. Aslan terlihat emosi. Dia menatap tajam pada Magnus dan Abrahan secara bergantian. "Kerahkan lebih banyak lagi anak buah kita! Kita tidak bisa menyerahkan semua pada pihak berwajib. Kalau bisa, aku ingin agar anak buah kita yang terlebih dahulu menemukan dia.""Abrahan! Biarkan Magnus mengawalku kembali dan pilih d

    Last Updated : 2023-10-23
  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   9. Rencana Melarikan Diri

    Aiko hanya bisa menangis dalam diam. Dia sudah sangat lelah, baik hati maupun fisik. Saat seperti ini dia teringat kembali semua dosa yang pernah dia lakukan di dalam hidupnya, dia memang bukan orang baik. Bahkan dia bisa dikategorikan orang yang sangat jahat. Sudah lebih dari sepuluh nyawa yang pernah melayang di tangan seorang Aiko De Angelo karena pekerjaannya dulu adalah seorang pembunuh bayaran. Dia tanpa belas kasih mengeksekusi para target yang diberikan oleh bos besar diorganisasi mereka. Namun, kini semua itu hanya menjadi sebuah penyesalan terbesar dalam hidupnya. Aslan Cakra Del Piero. Tiba-tiba Aiko teringat pada atasan sekaligus kekasih yang dia tipu demi Gilbert. Dia membohongi pria itu dengan mengatakan jika dia juga mencintainya dan meresmikan hubungan mereka menjadi sepasang kekasih. Padahal dia selalu diperlakukan layaknya seorang putri dari negri dongeng yang tidak pernah dia dapatkan dari orang lain termasuk kekasihnya sendiri. Namun, penyesalannya hany

    Last Updated : 2023-10-24
  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   10. Rencana Viona Burch

    "Selamat datang, Tuan Aslan. Senang sekali Anda bisa menghadiri pesta ulang tahun perusahaan kami," sambut CEO Espa Company dengan mengulurkan tangan. Aslan menjabat tangan Mark, CEO Espa Company. Kemudian dia yang ditemani Alex berbincang sebentar dengan pria tersebut. Tampak beberapa orang mulai menghampirinya hanya sekedar untuk menyapa agar terlihat baik dan ramah padanya. Sesunggungnya Aslan sangat hafal orang-orang dalam lingkaran pergaulan kelas atas dan relasi bisnis yang terkadang hanya berpura-pura bersikap baik. Ada yang ingin berusaha menjatuhkan lawan bisnis mereka dengan cara apapun asalkan berhasil. Dia pun sudah berkali-kali bertemu orang dengan topeng munafik yang seperti itu, tampak baik di luar tapi menusuk dari belakang. "Senang akhirnya bisa bertemu kembali dengan Anda, Tuan Aslan," sapa Gilbert setelah berhasil mendekat ke arah Aslan ditemani kekasihnya, Rebecca. Aslan menoleh dan melirik tangan Gilbert yang menggantung di udara. Dia pun akhirnya menjabat ta

    Last Updated : 2023-10-25
  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   11. Proses Melarikan Diri

    "Kau mau apa?" tanya Aslan saat Viona hendak membuka pintu mobil penumpang. Viona menghentikan gerakan tangannya yang hendak membuka pintu mobil kemudian menoleh ke arah Aslan. "Aku mau masuk ke dalam mobil.""Aku memang memberimu tumpangan, tapi bukan berarti kau juga ikut duduk di kursi penumpang sama sepertiku. Duduklah di depan bersama Alex!" perintah Aslan lalu dia masuk ke dalam mobil. Viona hanya menatap tak percaya dengan sikap dingin dan ketus yang sejak tadi diperlihatkan Aslan padanya. Padahal bayak laki-laki di luar sana yang bertekuk lutut dengan mudah di kakinya yang hanya bermodal wajah cantik dan tubuh yang menggairahkan. Namun, kenapa Aslan Cakra Del Piero tidak meliriknya meskipun iti hanya sedikit. Pria itu melihat dirinya seperti kuman yang menempel di pakaiannya yang sangat mahal itu. Dengan berat hati akhirnya Viona menuruti apa yang diperintahkan Aslan padanya dari pada dia tidak mendapatkan tumpangan. Jelas misinya akan gagal. "Di mana alamat Anda, Nona Vion

    Last Updated : 2023-10-25
  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   12. Aiko?!

    "Nona, nama Viona sudah saya periksa dan yang tinggal di daerah sini hanya Viona Burch," ujar Ellen menjelaskan yang dia ketahui. "Maksudmu Viona yang model terkenal itu?" tanya Aiko tak percaya. Ellen pun mengangguk membenarkan. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi nanti, tapi firasatnya mengatakan sesuatu yang buruk akan datang. Dia pun tak mengerti kenapa bisa sampai sejauh ini membantu orang yang tidak dikenalnya? Apa mungkin di kehidupan sebelumnya dia mempunyai hutang budi yang begitu besar kepada Aiko? "Ayo, rumahnya sudah tidak jauh lagi dari sini." Ellen menarik tangan Aiko karena mereka memang sedang berjalan kaki setelah turun dari taxi beberapa waktu yang lalu. "Semoga kita tidak terlambat," harap Aiko yang kemudian dia lantunkan dalam do'a di dalam hatinya. * * *"Ada apa, Lex?" tanya Aslan penasaran. "Sepertinya ban mobilnya bocor, Tuan." jawab Alex sambil melepaskan seatbelt yang ia pakai, kemudian dia turun untuk memeriksa perkiraannya benar atau salah. Alex m

    Last Updated : 2023-10-27
  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   13. Amarah Gilbert

    Suara ban mobil berdecit terdengar cukup nyaring. Mobil tersebut harus menghentikan lajunya secara mendadak, sebab jika tidak akan ada dua wanita yang akan terpental saat tertabrak nantinya. Kurang dari 5cm mobil tersebut hampir menyentuh kaki seorang gadis bernama Ellen. Ellen benar-benar takut akan tertabrak karena sudah tidak ada waktu untuk menghindar. Dia menjerit sekerasnya sambil memejamkan mata. Namun, beberapa detik kemudian dia mencoba membuka mata secara perlahan karena merasa mobil yang tadi akan menabraknya tidak kunjung sampai. Ellen merasa lega sekaligus lemas melihat mobil yang berhenti tepat di samping tubuhnya. Dia sampai jatuh terduduk di atas aspal. Kemudian seorang pria yang mengendarai mobil tersebut segera keluar dari mobil untuk memeriksanya. "Anda baik-baik saja, Nona?"Ellen mengangguk perlahan dengan wajahnya yang pias. Sementara pria tersebut menelisik wajah Aiko yang masih menempel di punggungnya. "Aiko?"Ellen terkesiap. Dia merasa menemukan sebuah oa

    Last Updated : 2023-10-28

Latest chapter

  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   21. Cemburu?

    Angela hanya bisa menuruti permintaan James untuk masuk ke ruangan Aslan dan memberikan beberapa berkas yang harus dibaca dan ditanda tangani oleh atasannya tersebut. Sebelum mengetuk pintu, dia menempelkan telinganya terlebih dulu di daun pintu. "Kok sepi?" karena tidak mendengar suara apapun akhirnya Angela memberanikan diri mengetuk pintu ruangan Aslan sebanyak tiga kali. "Masuk." Suara bariton Aslan memberi perintah dari dalam ruangan. Angela membuka pintu dengan perlahan lalu dia pun masuk. Dia melihat gadis cantik yang datang tadi sedang berdiri tidak jauh dari atasannya yang sedang duduk di kursi kebesarannya. "Ada apa?" tanya Aslan menatap Angela. "Saya membawa beberapa berkas proyek dengan salah satu perusahaan yang ada di Inggris dan beberapa berkas lainnya, Tuan." jawab Angela. Aslan tahu berkas yang dimaksud oleh Angela adalah berkas yang sudah tertunda karena James yang terlalu lama dalam bekerja. "Tolong bawa kemari. Aku sudah lama meminta James mengerjakannya da

  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   20. Aiko De Angelo --> Angela Zhou

    Mulai bab ini Aiko di panggil Angela ya... setelah Aiko berhasil masuk ke dalam perusahaan Del Piero, baik Ellen dan Leo menyarankan agar mengubur nama Aiko dan memulai semuanya dengan identitas barunya sebagai Angela Zhou. Hari ini adalah hari pertama masuk kerja bagi Angela dan Ellen. Kedua gadis itu memutuskan untuk bertemu di cafe dan sarapan bersama sebelum mereka berangkat ke perusahaan masing-masing tempat mereka bekerja. "Bagaimana menurutmu penampilanku, Angela?" Ellen berdiri dan menutar tubuhnya di hadapan Angela untuk meminta pendapat. Beberapa orang memperhatikannya, tapi tentu saja hal itu di abaikan oleh gadis itu. Angel mengedipkan sebelah matanya sambil tersenyum. "Sangat cantik dan sexy."Ellen tersenyum puas lalu duduk kembali dan mengunyah roti miliknya. "Aku yakin bisa mengelabui Gilbert dengan penampilanku ini, menghancurkan keluarganya dan mengambil data-data penting perusahaannya.""Sebenarnya aku merasa tidak enak padamu, Ellen." Angela memasang wajah send

  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   19. Interview

    Aiko telah memasukkan berkas surat lamaran pekerjaan di perusahaan Del Piero sebagai sekertaris. Beberapa hari kemudian, dia dipanggil untuk melakukan serangkaian tes dan juga interview. Sementara Aslan, dengan terpaksa dia menerima saran dari Leo karena memang banyak pekerjaan yang harus diurus dan sekertarisnya sekarang sudah kuwalahan menanganinya. Bahkan, Aslan sendiri juga ikut melihat proses interview yang dilakukan hari ini. Dia ingin melihat dan memastikan sendiri seseorang yang akan menjadi sekertarisnya harus sesuai dengan kriterianya. "Ada berapa banyak pelamar yang interview hari ini?" tanya Aslan pada ketua HRD yang ikut langsung dalam proses interview dan perekrutan sekertaris atasannya tersebut. "Ada dua puluh orang yang lolos untuk interview, Tuan. Terdiri dari lima belas orang wanita dan lima orang laki-laki," jawab ketua HRD. Aslan mengangguk mengerti. Ternyata lebih banyak wanita yang mendaftar dari pada laki-laki. Memang mencari sekertaris laki-laki yang meleb

  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   18. Bertemu

    Leo mengatakan jika besok siang dia ada janji bertemu Aslan untuk minum kopi di salah satu cafe. Aiko pun mengatakan keinginannya untuk melihat pria yang pernah ia sakiti itu, meski hanya dari jauh. Maka di sinilah Aiko, duduk di salah satu sudut cafe dengan Panna Cotta dan Chocolat Chaud yang telah dia pesan. Dia datang sebelum Leo dan Aslan sampai di sana agar tidak ada yang mencurigainya. Dari jauh Aiko dapat melihat Aslan. Pria itu masih gagah dan tampan seperti yang terakhir kali ia lihat dulu. Hanya saja garis lelah di wajahnya tetap terlihat baginya. Tanpa sadar dia pun tersenyum setelah melihat seseorang yang pernah ia tipu dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. "Apa kau kurang tidur, Aslan?" tanya Leo saat melihat kantung mata Aslan sedikit menghitam. Aslan menyesap kopi miliknya. "Benar. Aku memang kurang tidur.""Kenapa? Apa masih selalu memikirkan Aiko?" goda Leo yang segera dapat lirikan tajam dari Aslan. "Kalau bukan itu, lantas apa?" tanya Leo lagi. Aslan menyan

  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   17. Satu Tahun Kemudian

    ~Satu tahun kemudian~Dua wanita cantik tengah duduk berhadapan di sebuah restaurant pada siang hari dipenghujung musim gugur yang indah. Daun-daun telah banyak yang menguning dan mulai jatuh diterpa angin yang membuatnya terbang dan berguguran. Dua wanita cantik tersebut datang ke sana bukan untuk menikmati makanan di restaurant itu. Melainkan mereka sedang mengamati gerak gerik seorang pria yang tengah melakukan meeting bersama seseorang. "Kau sudah siap, Ellen?" Ellen mengangguk mantap sambil ekor matanya terus mengawasi pria berjas hitam yang duduk tak jauh dari mereka. Meeting pria tersebut sepertinya telah selesai karena terlihat dari kliennya yang telah beranjak pergi dari sana. "Aku tidak sabar ingin membuat pria itu menderita. Dulu dia dengan beraninya hampir melecehkanku, sekarang aku akan membalas semua perbuatan yang telah dia lakukan padaku dan juga padamu," ujar Ellen yang sebenarnya telah menceritakan semua kepada Aiko alasan dia ikut dalam misi balas dendam ini. "

  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   16. Pernikahan

    Satu bulan kemudian, tibalah hari pernikahan Gilbert Hugo dengan Rebecca. Pesta digelar dengan sangat mewah disebuah hotel berbintang lima. Pasangan pengantin tersebut tampak bahagia dengan senyum lebar yang selalu menghiasi wajah mereka. Tamu datang silih berganti memadati ruangan pesta, memberikan ucapam selamat sepada kedua mempelai pengantin secara bergantian. Baik itu tamu dari Gilbert yang berasal dari dunia bisnis, maupun tamu dari Rebecca yang berasal dari kalangan model dan selebriti karena wanita yang sekarang berstatus sebagi nyonya Hugo memang bekerja sebagai model. "Apa kau suka pestanya, Sayang?" tanya Gilbert kepada Rebecca yang sejak tadi bergelayut manja di lengannya. Mata berbinar Rebecca tentu sudah dapat mewakili apa yang dia rasakan saat ini. Dia pun mencium pipi suaminya dan berbisik di telinga Gilbert. "Aku sangat bahagia, Sayang. Aku sangat beruntung bisa menikah denganmu."Gilbert menoleh ke arah istrinya dan menatap lekat wanita itu. "Kau akan bahagia asal

  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   15. Kerjasama Aiko dan Leo

    Tiga hari kemudian Aiko sadar. Dia sempat bingung berada di mana saat ini, matanya menyapu seluruh isi ruangan yang terasa asing. Namun, Ellen tiba-tiba datang ke samping brankarnya. Aiko tersenyum lega melihat gadis yang telah menolongnya. "Aku di mana, Ellen?""Di sebuah klinik kecantikan di kota Paris," jawab Ellen kemudian dia dapat melihat kebingungan di wajah Aiko. Terdengar suara pintu terbuka sehingga baik Aiko maupun Ellen segera menoleh ke arah sana. Seorang pria tampan dengan wajah layaknya seorang Idol terkenal masuk dengan jas putih yang menandakan pekerjaannya sebagai seorang dokter. "Leo?" tanya Aiko dengan menatap tak percaya. "Akhirnya kau sadar juga, Aiko." Leo tersenyum dan segera mendekati Aiko untuk memeriksa kondisi gadis itu. Aiko terlihat bingung sekaligus cemas. Tentu dia kenal siapa sosok Leo Ye Joo yang berdiri di dekatnya. Dia adalah teman dekat Aslan karena dia sudah beberapa kali bertemu dengan pria tersebut yang profesinya sebagai dokter spesialis b

  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   14. Leo Sang Penolong

    Malam ini Aslan tidak bisa tidur. Berulang kali dia membolak-balikkan badannya mencari posisi paling nyaman agar cepat terlelap, nyatanya tak kunjung berhasil. Akhirnya dia memilih bangun dan keluar menuju balkon kamarnya. Kamarnya yang berada di lantai dua persis menghadap taman dan kolam ikan di halaman samping. Aslan berdiri melihat ke bawah meskipun sebenarnya pikirannya tidak di tempat itu, dia terus memikirkan Aiko sejak tadi.'Di mana gadis itu? Selamatkah atau sudah tewas terkena peluru yang menyambar tubuh kecilnya?' batinnya bertanya-tanya. Namun, dia tidak bisa menemukan jawaban dari semua gundah gulana di hatinya. Lagi-lagi Aiko lenyap layaknya ditelan bumi sama seperti sebelumnya dan hadir dengan tidak terduga sama sekali. Padahal Abrahan sudah memeriksa semua mayat orang-orang yang tadi menyerangnya. Namun, sama sekali tidak ditemukan kejanggalan sedikitpun yang bisa menjadi petunjuk tentang dalang di balik semua kejadian buruk yang menimpanya. Apalagi saat tadi dia me

  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   13. Amarah Gilbert

    Suara ban mobil berdecit terdengar cukup nyaring. Mobil tersebut harus menghentikan lajunya secara mendadak, sebab jika tidak akan ada dua wanita yang akan terpental saat tertabrak nantinya. Kurang dari 5cm mobil tersebut hampir menyentuh kaki seorang gadis bernama Ellen. Ellen benar-benar takut akan tertabrak karena sudah tidak ada waktu untuk menghindar. Dia menjerit sekerasnya sambil memejamkan mata. Namun, beberapa detik kemudian dia mencoba membuka mata secara perlahan karena merasa mobil yang tadi akan menabraknya tidak kunjung sampai. Ellen merasa lega sekaligus lemas melihat mobil yang berhenti tepat di samping tubuhnya. Dia sampai jatuh terduduk di atas aspal. Kemudian seorang pria yang mengendarai mobil tersebut segera keluar dari mobil untuk memeriksanya. "Anda baik-baik saja, Nona?"Ellen mengangguk perlahan dengan wajahnya yang pias. Sementara pria tersebut menelisik wajah Aiko yang masih menempel di punggungnya. "Aiko?"Ellen terkesiap. Dia merasa menemukan sebuah oa

DMCA.com Protection Status