JANGAN LUPA KASIH KOMENTAR + REVIEW BUAT CERITA INI YAH!
tengcuu semuanya :*
******
Kelakuan Tezza menutup mulut Xavera menjadi sorotan para pengunjung kafe Lea. Tidak cuma pengunjung, melainkan pegawai kafe pun ikut berbisik-bisik melihat tingkah pasangan itu.
“Gue berasa lagi nonton drama Korea,”
“Cowoknya ganteng banget, anjir!”
“Gue mau juga, dong, digituin sama cowoknya,”
“Cowok gue mana, wei! Aduh, lupa gue gak punya cowok!”
“Beruntung banget jadi ceweknya,”
“The real keuwuan ala drakor, dong. Envy gue!”
Masih banyak lagi bisikan kekaguman dan pujian untuk Xavera dan Tezza. Jika tidak sedang dibekap mulut Xavera, wanita itu akan segera melancarkan aksi pamer dengan orang-orang di dalam kafe. Akan tetapi, kini pergerakannya dikendalikan Tezza sehingga wanita itu hanya bisa pasrah dan diam. Tezza tidak memed
HAYO HAYO JANGAN KENDOR DONG KOMENTARNYA APALAGI KASIH REVIEW BUAT CERITA INI. KUY! RAMEIN YAAAAAH, JAN SEPI-SEPI AJAHAPPY READING!!*****Lea melangkah penuh percaya diri menuju salah satu unit apartemen. Wanita bersuami itu sengaja datang ke rumah sahabatnya karena ingin mengembalikan mobil Xavera dan juga melanjutkan pergibahan mereka yang belum usai. Lea masih penasaran dengan apa yang terjadi antara Xavera - Kellan dan kehadiran pria muda tampan yang menimbulkan banyak pertanyaan.Xavera dengan piyama dan juga masker di wajahnya membuka pintu, menyambut kedatangan Lea yang menenteng plastik putih yang bisa Xavera tebak dengan muda berisi Sate Taichan dan Boba Milk Shake kesukaan mereka berdua."Gue nginep, yah." Tanpa menunggu sapaan Xavera.Sudah tidak aneh lagi, jika Lea akan menganggap apartemen Xavera sebagai rumahnya sendiri. Sebab keduanya memang sering kali menghabiskan waktu berdua, apalagi jika L
Hei yooo! Jangan lupa komentarnya yah!kasih review dan gem juga! tengcuuu******Sudah lebih dari satu minggu semenjak Lea menginap di apartemen Xavera dan mereka melakukan sesi curhat dadakan berlalu begitu saja. Mereka berdua bahkan hanya bertukar kabar hanya satu kali, Lea mengatakan jika dirinya sedang berlibur dengan suami tercinta yang sedang mendapatkan cuti selama empat belas hari, sedangkan Xavera kembali pada rutinitas hariannya sebagai seorang karyawan kantoran yang disibukkan dengan berbagai laporan, menemui klien dan beberapa kali mengadakan rapat dengan tim kerjanya.Tidak hanya komunikasinya renggang dengan Lea, Xavera bahkan sama sekali tidak berkomunikasi dengan pria muda yang telah ia klaim sebagai jodohnya. Xavera sama sekali tidak menelepon, mengirim pesan ataupun berkesempatan bertemu langsung. Xavera benar-benar sengaja menomor duakan keberadaan Tezza sementara waktu agar ia bisa fokus menyelesaikan semua
Happy Reading ^^Cintaku, jangan lupa komentar, kasih review bintang tujuh eh lima, sama GEM-nya biar dedek gemes cepet meleleh ^^ muaaah******Bekerja di perusahaan mobil mahal dan memiliki relasi orang-orang kelas atas tentunya Xavera sudah sangat terbiasa dengan apa pun yang dimiliki mereka semua. Akan tetapi, ia tetap saja tercengang ketika masuk ke dal
Happy Reading ^^Tetap jangan lupa KOMENTAR DAN KASIH REVIEW YAH BINTANG TUJUH ATAU SEPULUH WKWKWK*****Kerutan dahi Tezza semakin dalam ketika ia melihat Xavera tiba-tiba keluar dari apartemennya. Tubuhnya masih mencerna apa yang baru saja wanita itu lakukan padanya. Mengajaknya berpacaran, menciumnya dua kali dan meninggalkannya begitu saja. Padahal Tezza sama sekali belum sempat memberikan respon apa pun. Pria itu menyandarkan punggung pada sofa, berharap Xavera kembali lagi karena wanita itu tentu saja tidak bisa turun seenaknya begitu saja tanpa akses pemilik apartemen. Akan tetapi, dugaan Tezza keliru, setelah sepuluh menit berlalu, wanita itu tidak kunjung mengetuk pintu apartemennya lagi. Tezza melangkah membuka pintu unitnya dan memastikan keberadaan Xavera, tidak mungkin wanita itu memilih untuk turun dari lantai empat puluh dengan tangga darurat. Namun, di lorong unitnya sama sekali Tezza tidak menemukan keberadaan Xavera.
*****Kedua bola mata Xavera membulat sempurna mendengar pertanyaan Jonathan. Bibirnya begitu rapat terkunci, telapak tangannya basah, gugup sekaligus cemas. Baru kali ini Xavera bingung untuk merangkai alibi, biasanya wanita itu pandai bersilat lidah, hanya saja untuk saat ini Xavera mendadak terserang virus Tezza, irit suara.Jalan satu-satunya adalah meminta bantuan Tezza dari isyarat mata yang Xavera berikan agar memberikan alasan yang masuk logis. Akan tetapi, Xavera menyadari jika meminta Tezza untuk membuka mulut akan sia-sia. Seakan mengajak batu berbicara, tidak ada tanggapan dan pasti Tezza akan mengabaikannya.Xavera menangkap ekspresi Tezza yang tersenyum sangat amat tipis di wajah tampannya. Xavera menautkan kedua telapak tangannya berupaya keras mencari alasan secepatnya agar tidak menimbulkan kecurigaan yang lebih jauh. Xavera tidak akan mengatakan kalau semua itu terjadi akibat dirinya terlalu girang memberi sosoran maut pada bibir
Xavera melangkah bersama Tezza menuju parkiran. Kaki jenjang yang dibungkus high heels itu berhenti di depan mobil baru dengan plat yang masih putih. Terdengar desahan napas berat ke luar dari indera penciuman Xavera. Matanya fokus menatap mobil berwarna biru itu dengan tatapan nanar. Tezza melihatnya lantas mendengkus seolah memberi ejekan pada Xavera.“Kamu kenapa?” tanya Xavera penasaran dengan sikap Tezza yang tiba-tiba mendengkus di sampingnya.“Saya baru menemukan seseorang yang berucap bullshit!” Tanpa menoleh Tezza menatap tajam lurus ke depan.“Hah?! Siapa yang bullshit, Sayang, eh—maksudnya, Pak?” Xavera menepuk bibirnya yang sembarangan memanggil Tezza sayang. Dirinya lupa jika masih berada di lingkungan perusahaan dan harus tetap profesional. Xavera menoleh ke kanan dan kiri untuk memastikan jika tidak ada orang yang mendengar ucapannya tadi pada Tezza.Tidak ada jawaban apa
*****Xavera menarik ujung lengan kemeja Tezza dan berbisik santai, “apa isinya? Belom dibaca malah dirobek.” Kedua bola mata cokelat terang Tezza melotot tajam pada Xavera setelah wanita itu berbisik padanya.‘Kayaknya gue salah ngomong. Mampus! Bisa ditelen idup-idup gue setelah ini. By the way, tapi kan gue beneran kepo—apa isinya! Kenapa juga ini manusia jadi makin nyeremin sih? Cemburu? Marah? Atau kesambet malahan?’ batin Xavera penuh tanda tanya.Xavera menghela napas, masih bertanya-tanya penuh rasa penasaran tentang isi tulisan di dalam tisu tadi. Xavera menopang dagu dengan kedua telapak tangan menatap Tezza lekat. Xavera sedang memperhatikan dengan saksama makhluk Tuhan berbelalai bawah yang memiliki wajah begitu tampan dengan alis hitam tebal, batang hidung yang cukup tinggi, bibir cipokable, rahang tegas, kulit putih meskipun tidak begitu putih, sangat berbanding terbalik dengan kulit kecokelatan Xavera. Kedua
****** Sepanjang perjalanan dari parkiran mall sampai ke hotel, kedua makhluk Tuhan itu memilih mengunci rapat mulut masing-masing. Tezza dan Xavera memutuskan untuk makan siang di restoran hotel, mengikuti jadwal yang sebelumnya sudah Xavera susun sedemikian rupa. Mereka berdua makan dengan tenang. Tezza sesekali mencuri lirik pada Xavera yang sangat berbeda dari biasanya. Wanita itu membisu sesaat setelah masuk ke dalam mobil dan sampai saat itu. Tezza tidak ambil pusing, pria itu memilih untuk menikmati makannya dengan menonton permainan game online yang sedang melakukan pertandingan seru. Xavera duduk bersama Tezza dan mereka sama sekali seperti dua orang asing yang tidak saling mengenal satu sama lain. Xavera juga menyadari alasan mengapa Tezza tiba-tiba mengajaknya ke mall. Wanita itu yakin, jika itu adalah hasil dari komunikasi keduanya via telepon Xavera. Xavera mengunyah makanannya dengan penuh pikiran. Bukan masalah pek
Happy Reading^^INI BAB ENDING, SUDAH MERANGKUM SEMUANYA DI BAB INI HEHEJADI, GAK AKAN ADA EKSTRA PART YAH! KALO PUN ADA, MUNGKIN NANTI DI VERSI CETAK ^^****Tidak ada yang tidak mungkin jika terus berusaha kerasSatu petuah yang cukup dipercayai oleh Xavera di dalam menjalani kesehariannya. Tinggal jauh dari orang tuanya membuat wanita itu tumbuh menjadi seorang pekerja keras, ambisius, penuh percaya diri dan bertekad kuat. Ia mencoba peruntungan untuk hidup di ibu kota yang cukup kejam. Bekerja keras jalur halal untuk mencapai semua impiannya. Setelah melewati masa-masa kehidupan yang penuh dengan masalah, sampai akhirnya Xavera di titik di mana ia mendapatkan apa yang ia inginkan.Selama dua bulan yang lalu, kehidupan Xavera berubah total. Dirinya benar-benar merasa sangat sibuk. Pernikahan antar ne
Happy reading ^^Phew! 1 bab lagi ending bener-bener ending yah! Gak ada ekstra part wkwkwkudah Shin rangkum jadi 1 bab aja. hehe*****Dengan wajah memberengut, Xavera yang telah berganti baju keluar dari kamar sambil menggeret dua koper besar di tangannya. Xavera berjalan tanpa menoleh ke arah Tezza yang sama sekali tidak memedulikannya meskipun pria muda itu sedang duduk di sofa. Xavera mendengkus kesal ketika tahu Tezza bergeming malah memilih menyandarkan punggung pada sofa sambil menonton televisi.“Kau mau pergi? Sekarang? Apa aku harus memesankan taksi untukmu?” Pertanyaan Tezza sukses membuat tanduk Ratu Iblis Xavera muncul begitu saja.Dada wanita itu naik turun menahan gejolak amarah yang sudah siap meledak. Xavera menatap Tezza seolah ingin mencabik-cabik pria muda itu sampai mati kehabisan darah.“Kenapa kau memandangku seperti itu? Apakah ada yang salah dengan ucapanku?” tanya Tezza lagi dengan e
2 bab lagi ending hehehe ^^SELAMAT MENGUCAPKAN SELAMAT TINGGAL DENGAN PASANGAN HEBOH INI!HAPPY READING ^^******Sudah kurang lebih dua minggu terakhir ini, Xavera tinggal satu atap bersama Tezza. Wanita itu begitu senang dan juga bahagia. Mereka seakan sedang berlatih menjadi pasangan suami istri harmonis. Xavera akan pergi bekerja pada pagi hari dan sore ketika pulang kerja akan disambut dengan wajah tampan pria berondong kesayangannya. Mereka menghabiskan waktu malam berdua dengan berbagai kegiatan, mulai dari memasak bersama sampai berolahraga ranjang pada malam hari.Hari Sabtu merupakan hari bermalas-malasan bagi Xavera. Wanita cantik itu libur bekerja dan seharian akan bersantai bersama Tezza. Xavera melingkarkan lengannya ke tubuh Tezza. Memeluk pria itu dengan posesif dan menghirup aroma parfum maskulin yang menjadi favoritnya saat ini. Wanita itu mendongakkan kepalanya menatap lekat Tezza."Kenapa?" ta
Happy Reading ^^Jangan lupa komentar yang banyak buat part ini :)*****Sarah tersenyum penuh arti. Semua yang telah ia rencanakan berjalan mulus tanpa kecurigaan yang berarti dari pihak Xavera. Wanita itu sengaja memancing Xavera keluar dari tempat persembunyiannya karena Sarah telah mengetahui jika Xavera saat ini tinggal di apartemen Tezza yang memiliki akses begitu ketat untuk ditembus. Pancingannya ternyata berhasil. Dirinya tersenyum penuh kemenangan melihat balasan pesan yang dikirimkan Lea padanya.“Ternyata begitu mudah buat mancing lo keluar kandang. Kalo tau begini, dari awal gue udah ngelakuin siasat ini, biar lebih cepet gue ngelenyapin lo dari dunia ini,” gumam Sarah sambil memainkan satu gelas berisi whisky di tangannya.“Kellan, lo harus berbangga diri karena punya pacar kayak gue.” Sarah bermonolog merasa bangga atas apa yang telah ia lakukan.*****Sarah sengaja memesan secara k
Finally, bisa update lagi ^^Jangan lupa banjirin kolom komentar yah!Happy reading*******“Gue baru dapet kabar tentang kecelakaan lo. Hasil penyelidikan menunjukkan adanya dugaan kesengajaan. CCTV di Kafe memperjelas kejadian itu. Polisi juga nemuin salah satu saksi mata yang ada di Tempat Kejadian Perkara,” jelas Lea.Xavera dan Tezza menyimak tanpa ingin menyela.“Polisi gak menyebutkan dalang dari kecelakaan itu, tapi entah kenapa otak gue tertuju ke salah satu musuh bebuyutan lo, Sarah,” ungkap Lea tanpa basa-basi.Xavera diam, tidak mengucapkan sepatah kata pun mendengar hasil pemikiran Lea yang tidak jauh berbeda dengan apa yang ada di dalam otaknya.“Dia satu-satunya orang yang patut dicurigai. Toh, dia yang keliatan benci banget sama elo, selain dia gak ada lagi yang ngebenci lo segitunya,” ucap Lea mengeluarkan uneg-uneg di d
Longtime no see!Tinggal 5 BAB menuju Ending!Cerita ini bakal Shin selesaiin bulan ini dan kemungkinan bakal ada versi cetaknya tahun 2022 heheheOkay! Happy Reading yah******Setelah pergulatan panjang semalam. Xavera berhasil lebih dahulu membuka matanya. Wanita seksi itu merasakan lengan kekar Tezza melingkari perut rampingnya. Sudut bibir Xavera tertarik ke atas. Pipinya bersemu merah ketika mengingat kejadian apa yang ia alami beberapa jam yang lalu.Bukan menangis meraung-raung karena segel apelnya dibuka, melainkan Xavera mencoba mencubit tangannya sendiri untuk memastikan jika ia tidak sedang berhalusinasi. Rasa sakit yang wanita cantik itu rasakan cukup membuatnya yakin jika pergulatan itu adalah sebuah kenyataan. Xavera merasa tidak ada rasa penyesalan, kekecewaan apalagi kesedihan yang timbul di dalam dirinya, melainkan rasa takut dan ragu yang membayanginya secara tiba-tiba. Wanita itu memikirkan kemungkinan buruk
Part spesial untuk semua pembaca Ratu Iblis dan Berondong mulut cabe setan. 🌝🌝🌝Part yang seharusnya gak ada, akhirnya jadi ada🥶🥶🥶Udahlah, pokoknya selamat menikmati sajian buah-buah segar di bab ini 💃🏻 sampe ketemu di bab-bab berikutnya yang segera akan Shin akhiriHappy Reading ❤️Baca gak review? Keterlaluan 🌝Baca gak komen? Bener-bener dah! 😭******"Kau mau pisang?" Bisikan Tezza yang tiba-tiba di telinga Xavera membuat wanita itu meloncat kaget dari tempatnya.
Happy reading ^^Jangan lupa tinggalin jejak komentar sebanyak-banyaknya di sini dan juga di review! Thank you ❤️****Sarah menutup telepon dengan kesal lalu membanting ponsel itu ke atas sofa. Ia berkacak pinggang, emosinya terbakar mendnegar jawaban yang diberikan Xavera. Kini Xavera seolah sedang menantangnya secara terang-terangan.Sarah tidak akan membiarkan wanita itu selamat lagi. Ia harus melenyapkan Xavera segera karena sudah membuatnya begitu kesal dan marah."Dasar jalaaang! Awas aja lo yah. Gue bakal bikin lo nyesel karena berurusan sama gue. Gue bakal lenyapin elo!" desis Sarah penuh tekad.Sarah mendekati ranjang dan mengelus lembut dahi Kellan yang tertidur pulas setelah mabuk berat. Pria itu terlihat begitu tena
Happy reading ^^Jangan lupa komentarnya yah!******Mungkin inilah waktu yang tepat dan yang didambakan oleh Xavera telah hadir. Tindakan berani dan agresif Tezza membuat Xavera tergerak untuk bertindak tidak jauh berbeda dengan pria muda itu lakukan.Tangannya bergerak untuk mengelus bagian dada Tezza lalu beralih perlahan ke pundak, kemudian melingkarkan tangannya di tengkuk Tezza. Pria muda nan tampan itu kembali menyelipkan lidahnya ke dalam mulut Xavera dan disambut antusias oleh wanita cantik itu.Tezza dengan pelan dan penuh kehati-hatian menggerakkan tangannya untuk membelai tulang rusuk Xavera dibalik pakaian yang masih dikenakan kekasih cantiknya itu. Tezza menatap kedua bola mata Xavera seolah meminta persetujuan wanita itu agar memperbolehkannya untuk menyentuh kedua gundukan bulat kenyal milik Xavera dan diberi anggukan samar sehingga Tezza tak ragu untuk melancarkan aksi liarnya.Xavera mendesah dengan napas yang