Share

Si Penggoda

Penulis: Er_zhi.zhii
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-05 05:10:06

Pagi hari yang cerah, Yira mencuci baju Xieyun yang dipenuhi bekas darah. Tiba-tiba salah seorang murid perempuan memanggil Yira untuk sarapan, Yira tahu bahwa ayahnya yang menyuruh murid tersebut.

"Baiklah, aku selesaikan ini dulu." Balas Yira yang kemudian segera menyelesaikan cuciannya

Setelah selesai Yira masuk keruang makan ternyata, semua orang sudah selesai makan. Dimeja makan sudah tersedia dua mangkuk nasi dan beberapa macam lauk baru, yang ditunjukkan untuk Yira dan Xieyun. Yira menatap makanan itu dengan tatapan sedih, dia tidak ingin hal seperti ini saat kembali tapi dia tidak tahu harus bagaimana.

Yira berjalan ke kamar, dia melihat Xieyun sedang meditasi untuk memulihkan luka secepat mungkin. Dia duduk di kursi menatap Xieyun yang sedang fokus dalam pemulihan. Dia masih tidak mengerti kenapa dia bisa mengorbankan apapun untuknya.

"A-yi!" Panggil Xieyun yang telah selesai bermeditasi

"Ha! Ayo makanan sudah siap, kita sarapan dulu." Yira mendatangi Xieyun dan membantu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menentang Dunia   Membalaskan Dendam

    Yira mundur menghindari serangan yang diluncurkan Yuexi kemudian, dia mengangkat alisnya menatap Yuexi seolah berkata serangannya tidak bisa melukainya. Yuexi mentap Yira dengan kesal yang kemudian, dia memerintahkan keempat anak buahnya untuk menyerang Yira. "Bunuh dia!" Perintah Yuexi sambil menunjuk Yira "Baik!" Keempat anak buah Yuexi serentak menyerang Yira, untungnya dengan sigap Xieyun segera memblokir semua serangan tersebut. Membuat keempat orang itu terpukuklmundur akibat aura Xieyun yang dominan. "Pria tampan, sepertinya kamu bukan manusia biasa." Ucap Yuexi dengan nada menggoda 'Aku bahkan tidak bisa melihat tingkat kultivasinya. Dia bukan orang bisa diajak main-main.' Yuexi membatin sambil menatap punggung Xieyun. "Cukup! jangan membuang waktu, bunuh mereka berdua!" Yuexi kembali menurunkan perintahnya Keempat anak buah itu menyerang Yira dan Xieyun, masing-masing dua orang melawan satu orang. Karena lukanya Xieyun melawan mereka dengan waktu sedikit lama, selain i

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05
  • Menentang Dunia   Berkat Dibalik Penderitaan

    "Ini aku." Ucap sebuah suara perempuan yang terdengar lembut Dewi Eiria berbalik dan menengadah menatap langit, sebuah cahaya keemasan perlahan turun dari langit. Seorang wanita dengan pakaian berwarna keemasan lengkap dengan enam sayap kuning keemasan yang membentang dengan indah. Dia turun tepat di hadapan Dewi Eiria. Wanita itu adalah Dewi cahaya yang turun setelah mendengar penwarisnya tewas oleh beberapa anak buah Dewi Eiria. Dewi cahaya dengan nama lengkap Guang Yi Xian itu berjalan dengan anggun menuju Yira berada. "Hormat kepada Dewi Cahaya Yi Xian." Ucap Eiria memberi hormat. Secara status Dewi Cahaya lebih mulia dan statusnya lebih tinggi dari Dewi Eiria alasannya karena, selain menjadi Dewi Cahaya dia juga adik kandung dari Dewa Agung Guang Shan Yao. Banyak dewa segan dengan Dewi Yi Xian, selain cantik dia juga baik dan sangat adil dalam mengambil kepeutusan. "Kamu masih ingat untuk menghormatiku?" Ucap Dewi Yi Xian tersenyum sinis melirik Dewi Eiria. "Saya tidak men

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-06
  • Menentang Dunia   Awal Perjalanan Balas Dendam

    Sekitar satu minggu Yira terus mengurung diri di dalam kamar akhirnya, dia bersedia untuk keluar meski itu karena bujukan dari Xieyun. Dia berjalan dengan tatapan kosong dan perasaan hampa sehingga, tanpa sengaja dia menabrak Xuan di depannya. "Maaf." Ucap Yira dingin sambil menunduk "Kamu kenapa?" Tanya Xuan dengan sedikit khawatir "Aku baik-baik saja, aku pergi dulu." Jawab Yira sambil berjalan melewati Xuan begitu saja tanpa menatapnya 'Tidak biasanya dia seperti itu.' Batin Xuan melihat perubahan Yira setelah satu minggu tidak bertemu. Yira berjalan melewati para murid yang sedang berlatih, tanpa ekspresi apapun dia menatap seorang murid perempuan yang sekilas mirip dengan adiknya. Dia terdiam sesaat menatap serius murid tersebut, tanpa sadar air matanya jatuh membasahi pipinya. 'Tunggu aku.' Batin Yira menyeka air matanya dan menatap langit ibu yang cerah Yira terus menelusuri sepanjang tempat latihan mencari ibu dan ayahnya, ada yang ingin dia bicarakan dengan mereka. Se

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Menentang Dunia   Percobaan Pembunuhan

    'Iblis?!' Batin Xieyun sambil bersikap waspada. 'Kenapa iblis-iblis ini disini? Apa mereka menjemput A-yun pergi?' Batin Yira waspada dengan para iblis itu. "Untuk apa kalian disini?!" Tanya Xieyun penuh pekenan. "Kami hanya mematuhi perintah Kaisar untuk menangkap wanita itu." Balas salah satu dari mereka. "Aku?!" Saut Yira terkejut. "Maafkan kami tuan muda, kami hanya mematuhi perintah." Ucap salah satu dari iblis itu yang sepertinya pemimpin mereka. 'Tuan muda?' Batin Yira penarasan."Serang!" Perintah sang pemimpin pasukan. Mereka bertarung di dalam kepungan para iblis, Yira cukup kesulitan menghadapi para iblis ini begitu juga dengan Xieyun. Ternyata ayah Xieyun tidak mengirim pasukan biasa melainkan, dia mengirim pasukan khusus untuk menangkap dan memawa Yira ke Alam Iblis. Xieyun tidak habis pikir dengan kelicikan ayahnya demi menjadikannya orang paling kejam, dia rela membuat putranya mengalami penyiksaan dan rasa sakit batin. Xieyun membunuh mereka satu persatu dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Menentang Dunia   Keras Kepala Yang Sama

    "Ayah! aku pulang," Teriak Xiao Xuan yang kembali ke rumahnya yaitu Kerajaan Ignis Ventus. Di sepanjang jalan para prajurit memberi hormat kepadanya, dia terus berlarian mencari ayahnya. Dia mendatangi setiap ruangan yang sering ayahnya datangi namun, yang dicari tidak juga ketemu. "Dimana ayahku?" Xuan bertanya kepada pelayan wanita yang berpapasan namun, pelayan tersebut menggeleng tidak tahu. Dia terus menyusuri rumahnya hingga, dia ingat satu-satunya tempat yang belum dia datangi. 'Makam Ibu." Gumam Xuan dan langsung berlari menuju kesana. Sesampainya disana dia melihat punggung ayahnya yang sedang mendoakan mendiang ibunya. Dia melepas alas kakinya, dia masuk dan berlutut ikut mendoakannya didepan papan roh ibunya. Dia menunduk sedikit sedih mengingat sosok ibunya yang sudah tiada. "Nak, kamu kembali?" Xiao Xing terkejut kala dia berbalik telah mendapati putranya berada dibelakangnya. Dia memeluk Xuan dan sesekali memuji putranya itu, Xuan hanya tersenyum dan membalas pelukan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-09
  • Menentang Dunia   Tujuan Kedatangan Yira

    Dua hari sebelumnya.... Yira dan Xieyun sudah sampai di Sekte Lan, sebelum menemui Yanwei dan Ruyan mereka memilih untuk berkeliling pasar. Keadaan yang sekarang berbeda jauh dengan lima tahun lalu saat masih dibawah kepemimpinan Yinwei. 'Kelihatannya dia memang lebih cocok,' Yira memuji Yanwei sambil berjalan-jalan bersama Xieyun. Yira tersenyum menatap Xieyun yang tampaknya sudah tidak marah lagi. "Benar pasar ini menjadi kondusif," Xieyun menyahuti pujian Yira terhadap Yanwei. Xieyun berjalan ke sebuah toko aksesoris, dia melihat anting panjang berbentuk kristal salju berwarna biru. Xieyun membelinya dan segera menghampiri Yira. Yira sedikit kebingungan saat Xieyun mengajaknya untuk menepi kemudian, Xieyun menunjukan anting yang dia beli kepada Yira. Yira tersenyum antusias menatap anting itu dan berkata "Wah... cantik sekali." "Apa kamu suka?" Pertanyaan Xieyun dibalas dengan senyuman dan anggukan oleh Yira. Xieyun merasa senang kala Yira menyukai hadiah yang dia belikan kemud

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-10
  • Menentang Dunia   Festival Lampion

    Xieyun menekan efek kutukan yang Yira derita, dia hanya bisa menekannya sementara sebelum dia menemukan cara untuk menyegel kutukan itu dengan waktu lama. Xieyun tidak menyangka bahwa kutukan ini begitu kuat dan sangat menyiksa. Sedangkan Yira tetap tak sadarkan diri walaupun, kutukan yang menyerang jantungnya telah ditekan. Xieyun menebak bahwa karena efek kutukan ini Yira mulai berhalusinasi dalam mimpinya sehingga, butuh waktu untuk dia sadar. *Mimpi Yira* Yira melihat seorang wanita cantik yang tidak lain adalah Bing Eira, murid langsungnya bersama seorang laki-laki yang tidak dia kenal. Dia melihat muridnya itu menggendong seorang bayi yang cantik, dia tersenyum meihat hal itu. 'Ibu,' Reflek Yira menyebutnya ibu, selain itu Yira juga merasa tersentuh dan meneteskan air mata entah apa alasannya, dia merasa bayi itu adalah dirinya. Melihatnya saja membuat Yira seperti merasakan sentuhan ibu dan ayahnya. Tiba-tiba suasana yang tenang itu berubah menjadi medan perang, disana di

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-11
  • Menentang Dunia   Pertemuan Saudara

    Yira yang mendengar kabar bahwa Xuan telah datang membawa pasukan khusus dari kerajaan segera menemui Xuan dan menyambutnya. Xieyun dan Yanwei pun hadir untuk menyambut Xuan. Yanwei merasa sedikit familiar dengan wajah Xuan. "Akhirnya kamu datang juga, ada yang ingin aku kenalkan padamu," Yira tersenyum tipis sambil memandu Xuan menemui Yanwei. Yira memperkenalkan Yanwei pada Xuan, begitu sebaliknya. "Aku merasa familiar, siapa namamu anak muda," Yanwei bertanya dengan sopan sembari perlahan berusaha mengingat bahwa wajah Xuan sedikit mirip dengan seseorang yang dia kenal. "Namaku Xiao Xuan." Xuan menjawab dengan santai namun sopan. 'Xiao Xuan, Xiao..." Yanwei masih berusaha mengingat namun, sahutan Yira tiba-tiba membuyarkan lamunannya. "Dia putra Raja Xiao Xing dari Ignis Ventus." "Benarkah?" Mata Yanwei berbinar kala mengetahui latar belakang dari Xuan, Yanwei mendekati Xuan dan memeluknya, dia merasa terharu bisa bertemu dengan keponakannya. Pasalnya semenjak ibunya tiada dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-12

Bab terbaru

  • Menentang Dunia   Orang Dari Masa Lalu

    *Lautan Kesadaan Spiritual Lie Ba*"Xu Lian? Apa itu benar kamu?"Mata Bing Xue Gong terus bergerak menyusuri tempat asing yang dia masuki, pupil birunya terlihat tidak fokus sama sekali. Hatinya gelisah, setelah mendengar suara wanita yang panggil Xu Lian tersebut, seolah dia telah menemukan sesuatu yang sudah lama hilang darinya."Senior Lian, apakah itu benar kamu?""Jika benar, tolong keluarlah dan temui aku."Rasa rindu yang sudah dia kubur dalam-dalam seolah-olah kembali mencuat tanpa seijinnya. Dia mencari wanita tersebut dengan perasaan gelisah dan terburu-buru seolah dia takut kehilangan untuk kedua kalinya. "Senior aku mohon tunjukan dirimu.""Xue Gong, kamu sudah dewasa sekarang."Mendengar suara lembur nan merdu tersebut lantas membuatnya berbalik dengan cepat. Matanya terbuka lebar menatap wanita berbaju merah dengan hiasan rambut yang terlihat mewah bak seorang pengantin bangsawan. Netranya terasa panas, perlahan namun pasti, dia merasakan pelupuk matanya basah. Kakinya

  • Menentang Dunia   Janji Untuk Bertemu

    "Aku sudah mendapatkan posisi pertama sesuai keinginanmu, sekarang berikan suratnya padaku."Lie Ba mengulurkan tangannya meminta surat yang beberapa waktu lalu ditahan oleh gurunya, Bing Qing Hao. Sesaat kemudian, senyum Lie Ba terukir indah, tulang pipinya naik ke atas matanya menyipit berbentuk bulan sabit kala melihat surat yang lama dia inginkan kini berada di tangannya."Bagaimana kamu bisa menyelesaikan duelmu dengan cepat?" Lie Ba mendongak menatap datar gurunya yang sedang bertanya, dia berbalik dan berkata, "Tidak ada yang istimewa aku hanya bertarung dan mengalahkannya." Dia duduk di tempat tidurnya sembari tersenyum serta kedua tangan yang sibuk membuka surat tersebut."Ceritakan padaku apa yang terjadi, para tetua mencurigaimu karena burung pengawas rusak dan kami tidak bisa melihat apapun setelah pertarunganmu dengan Singa Api." "Aku sudah bilang, aku hanya berduel seperti biasa dan mengalahkannya, itu saja." Ucap Lie Ba dengan kesal."Guru, Ketua sekte sudah mengetahu

  • Menentang Dunia   Perebutan Posisi Pertama

    "Aku menyerah."Dengan entengnya Bing Lin Xi mengucapkan kalimat itu setelah melakukan serangan dalam pertandingan melawan kloning Ketua sekte di hadapannya. Dia menatap kloning tersebut sembari tersenyum seolah dia memang merencakan hal ini sejak awal."Apa kamu yakin? Dua peserta lainnya belum selesai dengan pertandingan mereka, kamu masih punya banyak waktu." Ucap kloning Ketua sekte mengingatkan dan masih memberi kesempatan untuk melanjutkan pertandingan yang terhenti."Aku sudah bertekat untuk melakukan ini sejak awal karena aku sebelumnya sudah kalah telak oleh Bai Lie Ba. Dialah yang pantas mendapat kesempatan." Ucap Bing Lin Xi seolah dia sangat peduli kepada Lie Ba."Kamu yakin? Tapi jika bukan posisi pertama kamu masih ada kesempatan mendapat posisi kedua." Ucap kloning tersebut masih berusaha meyakinkan Bing Lin Xi untuk tidak menyerah begitu saja.Mendengar kalimat tersebut Bing Lin Xi hanya menampilkan sneyumnya serta hormatnya, "Mohon Ketua mengabulkan permintaan saya."

  • Menentang Dunia   Ujian Dimulai

    "Waktumu dimulai sekarang." Lie Ba mengerutkan keningnya, sorot mata tajamnya menatap tubuh kloning Ketua sekte yang telah siap untuk dia lawan. Dengan cepat tangannya meraih permata merah milik Singa Api yang berhasil dia kalahkan sebelum para tetua melihatnya.'Aku akan menghilangkannya dulu sebelum semakin jauh.' Batin Lie Ba sembari menatap sebuah burung mainan yang bertugas seolah menjadi kamera yang merekam pertandingannya. Namun, saat dia akan melangkah memusnahkan burung pengawas tersebut, kakinya di tarik oleh tubuh kloning Ketua sekte."Agh!" Erangnya kala luka bakarnya menghantam sebuah tembok batu yang berada di Lembah itu. 'Tubuhku semakin lemah karena luka bakar juga suhu tinggi disini. Dia bangkit mengaktifkan teknik Esnya untuk melawan kloning tersebut."Anak muda jika kamu sudah mencapai batas segeralah berhenti, aku juga akan berhenti." Ucap kloning tersebut."Baiklah, ayo kita mulai."Mereka pun memulai pertarungan tersebut dengan Lie Ba menyerang lebih dulu, meski

  • Menentang Dunia   Singa Api

    "Ingat kata-kataku sebelumnya."Lie Ba melirik gurunya sembari mengangguk, dia mengerti bahwa untuk mendapat surat dari Xieyun dia hanya perlu menjadi yang pertama. Dari kejauhan netranya menangkap sosok Bing Xue Yu yang akan menjadi saingan terberatnya di pertandingan ini.'Seperti biasa dia selalu terlihat tenang.' Batin Lie Ba sembari terus menatap Bing Xue Yu yang berdiri di posisi berlawanan."Pertandingan babak terakhir ini, kami sudah memnentukan bahwa ketiga peserta tidak akan menghadapi satu sama lain." Ucap seorang pria yang bertugas menjadi pengawas di pertandingan kali ini."Tapi kenapa?" Tanya Lie Ba lirih sembari terus menatap ke depan."Peraturannya sudah diubah oleh ketua sekte saat rapat kemarin." Balas Bing Qing yang sama-sama menatap lurus ke depan."Setiap peserta akan melawan tubuh kloning Ketua sekte di 3 tempat berbeda dan dapat menggunakan kemampuan kalian dengan maksimal." Pertarungan yang cukup berbeda dari generasi sebelumnya, mereka melakukan itu agar tidak

  • Menentang Dunia   Keputusan Bulat

    "Ini adalah sebuah kecurangan!"Kalimat itu keluar dari mulut seorang tetua yang bertindak sebagai juri, Bing Hu Xin yang sejak lama ingin menyingkirkan Lie Ba dari pertandingan. Dia selalu mempermasalahkan apapun yang Lie Ba perbuat saat ada kesempatan, seperti sekarang.Bing Qing Hao yang sejak awal berada di ruang pertemuan sebagai penanggung jawab atas Lie Ba masih tetap diam hingga tetua tersebut berhenti mengoceh. Dia menatap semua orang berdebat membela Bing Lin Xi dan beberapa berpihak pada Lie Ba."Kamu bisa memutuskan saat keduanya sudah bangun," Ucap Bing Qing Hao dingin mengakhiri perdebatan yang telah mulai sejak di arena pertandingan. Dia berbalik dan meninggalkan pertemuan para tetua dan guru karena, menurutnya perdebatan itu hany membuang-buang waktu dan tenaganya."Hei Master Agung kamu mau kemana?!"Bing Qing Hao terus melangkah dan tidak menghiraukan panggilan tersebut. Dia menuju kamar Lie Ba, dia yakin bahwa ada yang Lie Ba sembunyikan darinya. Sesampainya dia di

  • Menentang Dunia   Teknik Yang Terlihat Mirip

    "Akhirnya kita bisa berhadapan secara langsung." Lie Ba mengatakannya sembari tersenyum menatap Bing Lin Xi, dari tatapan Lie Ba dia berusaha untuk memprovokasi lawannya yang terlihat tenang. Setelah pertandingan di mulai Lie Ba menggunakan serangan jarak dekat yang bertujuan untuk berbicara dengan lawannya. Lie Ba dengan cepat berlari menghampiri lawannya sembari menepis setiap belati es yang di luncurkan oleh BIng Lin Xi. "Apa tujuanmu menakutiku di mimpiku?" Tanya Lie Ba yang berhasil mencapai Bing Lin Xi. "Kamu salah orang." Balas Bing Lin Xi sedikit panik sembari mengeluarkan sayapnya dan terbang menghindari serangan yang Lie Ba luncurkan. "Aku akan lebih leluasa menyerangmu sekarang." Ucap Bing Lin Xi dengan percaya diri. "Oh sepertinya kamu tahu aku tidak bisa mengguankan Sayap Esku." Balas Lie Ba dengan wajah santai. Dia lanta mengeluarkan Sayap Elang Anginnya, "Seharusnya kamu tidak melupakan fakta bahwa aku memiliki dua sayap lebih banyak." Ucap Lie Ba dengan bangga.

  • Menentang Dunia   Kemampuan Memanipulasi Mimpi

    "A-yi."Yira perlahan membuka matanya, sebuah cahaya terang yang menyilaukan menusuk pandangannya. Sebuah tangan besar nan gagah terulur ke arahnya seolah seakan mengajaknya untuk tetap bersama. Meski wajah si pemilik tangan nampak kabur namun, Yira tetap mengulurkan tangannya menerima uluran tangan pria itu."A-yi, tetaplah bersamaku." Ucap si pria.Yira seolah terpana dengan suara manis tersebut, dia bangkit dengan menggandeng tangan pria misterius itu. Dia terus berjalan sembari menatap punggung pria yang menggandengnya. "A-yun?" Sapanya lirih. Matanya terbelalak kala melihat pria yang menggandengnya menoleh."A-yun."Terlihat wajah yang sangat dia rindukan berada di hadapannya sembari menggandengnya. Matanya terasa panas, air mata mulai menggenang di pelupuk matanya. "A-yun kamu kembali?" Air mata bahagianya turun menuruni pipi mulusnya."Aku kembali." Ucap Xieyun lembut sembari tersenyum.Yira menunduk sembari menangis sesaat kemudian, dia meloncat ke dalam dekapan hangat Xieyun.

  • Menentang Dunia   Penawar Huo Xue

    "Dia tidak ada dimana-mana."Lie Ba menegrutkan keningnya mendengar ucapan gurunya, 'Lie Ba cepat pikirkan cara lain.' Batinnya sembari menunduk dan memikirkan sebuah cara untuk memperpanjang waktu agar Bing Yu Ling terus bertahan hidup.'Bagaimana ini pedang kembar hanya bisa digunakan saat pedang lainnya ada di tempat yang sama.' Batinnya merasakan gelisah karena, jika dia gagal menyelamatkan Bing Yu Ling dirinya juga akan terancam gagal mengikuti Ujian Dewi.Lie Ba berbalik dan lanjut menguras energinya untuk disimpan pada pedangnya. Dia berencana membuat Bing Yu Ling bertahan selama dua hari karena, dia perlu membuat penawar selain itu mencari keberadaan Mo Xing Yu cukup memakan waktu."Lie Ba apa yang kamu lakukan? Hentikan!" Ucap Bing Qing Hao sembari mengulurkan tangannya berusaha menghentikan Lie Ba."Tidak, ini adalah satu-satunya cara agar dia bisa bertahan." Balas Lie Ba sembari terus menguras energinya dan mengubahnya sebagai penawar sementara. Setelah selesai, dia sedikit

DMCA.com Protection Status