Share

Bab 17

Author: Rieyukha
last update Last Updated: 2025-02-09 09:03:41

Flora kecil melangkah ringan dengan penuh semangat begitu tiba di rumah Birru. Setelah hampir dua bulan tak berkunjung karena kesibukan kedua orang tuanya, ia merasa begitu rindu dengan suasana rumah ini.

"Mas Birru dan Mbak Vio di mana, Tante?" tanyanya ceria kepada Lia, yang tengah duduk di ruang tamu.

"Vio nggak di rumah, Flo. Dia ada acara sama teman-temannya," jawab Lia sambil tersenyum. "Tapi kalau Birru, dia ada di dapur." Ia menunjuk ke arah dapur, memberi isyarat agar Flora langsung menemui anak bungsunya itu.

Tanpa menunggu lebih lama, Flora segera berjalan ke dapur. Begitu melihat Birru yang tampak sibuk di sana, langkahnya otomatis melambat. Ia berniat memberi kejutan. Namun, belum sempat ia melakukan apa pun, suara Birru terdengar lebih dulu.

"Ini panas, Flo. Kamu mau aku celaka?"

Flora tertegun, langkahnya langsung terhenti. Dengan ekspresi bingung, ia menatap punggung Birru yang masih fokus dengan masakannya.

"Mas kok tahu aku ada di sini?" tanyanya polos se
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Menemukan Cinta Kembali   Bab 18

    Flora berdiri di depan gerbang sekolahnya, jari-jarinya sibuk mengetuk layar ponsel, memesan taksi online untuk pulang. Tiba-tiba, sebuah mobil berhenti tepat di depannya. Kaca jendela sisi penumpang depan turun, memperlihatkan wajah Birru yang menatapnya dengan ekspresi sulit ditebak. "Flora, masuk," ucapnya singkat. Flora mendengus, lalu menggeleng keras. "Nggak! Gue mau langsung pulang!" sahutnya tegas. Lebih baik dia pulang daripada harus terus melihat Birru bersama pacarnya. Toh, untuk sekadar mengobrol dengan Riki saja, Birru tak pernah mengizinkannya. Egois sekali! Tanpa banyak bicara, Birru menaikkan kaca jendela dan langsung melajukan mobilnya, meninggalkan Flora begitu saja di sana. Flora tertegun. Dadanya terasa sesak. Benarkah Birru lebih memilih pergi demi perempuan itu? Bahkan tadi, ia masih menurut saat Birru menyuruhnya masuk ke ruangannya, meninggalkan Riki. Sekarang? Dia ditinggal begitu saja, seolah tak berarti. Rasa perih menggelayut di hatinya. Matan

    Last Updated : 2025-02-10
  • Menemukan Cinta Kembali   Bab 19

    Violet kembali mengangkat ponselnya, bersiap mengabadikan pemandangan di depannya. "Juga?" suara Renata terdengar pelan, nyaris berbisik. "Iya. Buat bukti kalau mereka berdua sama aja!" Nada kecewa tak bisa disembunyikan dari suara Violet. Renata menghela napas, lalu dengan tenang meletakkan buku yang sejak tadi ia pegang. "Gue rasa Flora baru deh, Mbak." Violet menoleh cepat. "Tau dari mana lu?" tanyanya curiga. Renata tersenyum tipis. "Feeling aja. Soalnya kemarin pas liburan..." Ia mulai menceritakan kejadian di resort beberapa hari lalu. Saat tanpa sengaja bertemu Flora yang tampak gelisah, seolah menyembunyikan sesuatu. Saat ia menangkap percakapan Riki yang tahu lebih banyak tentang hubungan Flora, Birru, dan Serli daripada yang seharusnya. Dan yang paling membuat Violet panas adalah fakta bahwa Birru mabuk malam itu. Entah apa yang terjadi antara dia dan Flora, tapi satu hal sudah jelas—mereka sama-sama berkhianat. *** Flora melangkah masuk ke dalam rumah, lan

    Last Updated : 2025-02-11
  • Menemukan Cinta Kembali   Bab 20

    Flora mengambil selimut dan bantal dari dalam lemari, lalu berjalan menuju sofa. Ia berbaring di sana, bersiap untuk tidur. Birru yang baru keluar dari kamar mandi langsung mengernyit melihatnya. Sejak mereka pulang dari resort, Flora selalu memilih tidur di sofa, dan itu membuatnya heran. Tak ingin terus bertanya-tanya, Birru beranjak ke walk-in closet sebentar, lalu kembali mendekati Flora. Tanpa peringatan, ia membungkuk dan mengangkat tubuh gadis itu, berniat membawanya ke tempat tidur. Namun, Flora yang masih sepenuhnya sadar kaget bukan main. Refleks, ia menjerit kecil dan meronta, berusaha melepaskan diri. Karena gerakannya yang tiba-tiba, keseimbangan Birru goyah. Bruk! Mereka jatuh bersama ke lantai. Flora terhempas tepat di atas tubuh Birru, dan yang lebih mengejutkan, bibir pria itu secara tidak sengaja menyentuh pipinya. Sejenak, dunia terasa membeku. Flora menahan napas. Begitu pula Birru. Tidak ada yang bergerak, tidak ada yang bicara. Namun, kesadaran sege

    Last Updated : 2025-02-12
  • Menemukan Cinta Kembali   Bab 1

    Saat Riki mendekatkan wajahnya pada Flora, jantung Flora berdegup kencang. Ia menahan napas, memejamkan matanya, sadar sepenuhnya apa yang akan dilakukan Riki. Namun, sebelum segalanya terjadi, suara berat seorang pria memecah suasana. "Apa-apaan ini!" Flora membuka matanya dengan cepat, terkejut mendapati Birru—gurunya—sudah berdiri di hadapan mereka. Dengan satu gerakan, Birru menarik kerah baju Riki, menjauhkan pemuda itu dari Flora. "Nggak ngapa-ngapain, Pak!" sergah Riki dengan nada panik, mencoba membela diri. Flora hanya diam, menelan ludah dengan gugup. Ia merasa panik, tetapi berusaha untuk tetap tenang. Birru menatap mereka berdua dengan tajam. Suaranya tegas penuh wibawa. "Ini sekolah, tempat menuntut ilmu, bukan tempat untuk perbuatan tidak senonoh." Wajah Riki memerah. Ia mengangguk, tak berani melawan. "Pulang! Besok kalian berdua menghadap saya di ruang guru. Kalau tidak, saya akan laporkan ini ke kepala sekolah dan orang tua kalian!" ancam Birru tanpa kompromi.

    Last Updated : 2025-01-23
  • Menemukan Cinta Kembali   Bab 2

    “Saya terima nikah dan kawinnya Flora Adisti Zaviyar binti Didit Zaviyar dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!”"Bagaimana saksi, sah? Sah?"“Sah!” suara saksi terdengar tegas, memastikan bahwa pernikahan itu sah. Penghulu kemudian melanjutkan dengan doa, mengiringi ikatan yang baru saja terjadi.Di kasur perawatan, Lia terbaring lemah, namun senyuman penuh haru mengembang di wajahnya. Air mata mengalir, tak bisa dibendung. Perasaan campur aduk, antara bahagia dan haru, memenuhi hatinya."Akhirnya, kalau pun aku harus pergi, aku bisa pergi dengan tenang, Des. Tenang karena melihat semuanya terwujud" ujar Lia lirih, suaranya begitu lemah namun penuh ketulusan. Ia menatap sahabatnya yang sejak awal menemani di sisinya.Desi menggenggam tangan Lia dengan erat, seakan memberikan kekuatan. “Jangan bicara seperti itu, Li. Kamu akan sembuh, kamu akan sehat. Kamu akan menyaksikan Birru dan Flora tumbuh bersama, punya anak, dan melihat cucu-cucu kita yang akan tumbuh besar. Kamu akan ada di

    Last Updated : 2025-01-23
  • Menemukan Cinta Kembali   Bab 3

    Flora menuruni tangga dengan langkah berat, membiarkan pikirannya dipenuhi berbagai hal yang mengganggu. Setelah menikah, ia tinggal di rumah besar ini bersama Lia, mertuanya yang penuh kasih sayang, dan Violet, kakak perempuan Birru, yang sudah menikah lebih dari tiga tahun namun belum memiliki anak."Pagi, sayang," sapa Lia dengan suara lembut penuh kehangatan ketika melihat Flora sudah berada di ruang makan.Flora membalas sapaan itu dengan senyuman tipis, membiarkan mertuanya memeluknya singkat. Pelukan Lia selalu terasa nyaman, meski kali ini tak cukup mengusir kegundahan yang ia rasakan."Kamu kenapa, Nduk? Wajahmu kok terlihat murung. Kamu baik-baik aja, kan?" tanya Lia dengan nada penuh perhatian. Wajahnya memancarkan kasih sayang yang tulus, meskipun garis-garis kelelahan dan sakit masih jelas terlihat.Flora tertegun sejenak, berusaha menutupi perasaannya. Ia menarik napas panjang lalu tersenyum kecil. "Masa sih, Bun? Mungkin Flo cuma kelelahan aja karena tugas-tugas sekolah

    Last Updated : 2025-01-23
  • Menemukan Cinta Kembali   Bab 4

    "Lu pulang sendiri, atau sama Pak Birru?" tanya Adel sebelum benar-benar meninggalkan halaman sekolah.Flora menoleh kaget, seolah-olah rahasia besar telah terbongkar oleh Adel."Santai aja, gue tahu kok kemarin lu nggak pulang dengan taksi online, tapi bareng Pak Birru," ujar Adel, menatap Flora yang tampak semakin murung.Wajah Flora semakin suram, dan Adel semakin penasaran. "Sebenarnya, lu ada apa sih sama Pak Birru, Flo?" tanya Adel lagi."Enggak ada apa-apa," jawab Flora cepat, berusaha menghindar."Terus kenapa lu harus selalu pergi dan pulang bareng dia?" Adel masih tak puas.Flora menarik napas dalam, wajahnya menampilkan kelelahan. "Sebenarnya, orang tua gue nitipin gue sama dia. Dia yang harus ngurusin dan ngawas gue, kayak penjaga tahanan luar," jawab Flora, meski sedikit berbohong. Bukankah itu cara lain untuk menggambarkan tugas seorang suami?Adel dan Dara terdiam, kaget mendengar penjelasan Flora. "Separah itu? Emang lu ngapain sampai harus dijagain kayak gitu?" tanya

    Last Updated : 2025-01-23
  • Menemukan Cinta Kembali   Bab 5

    Di dalam mobil, Flora langsung membuka buku pemberian Ranu. Ia begitu antusias ingin tahu apakah isi buku itu benar-benar bisa membantu memahami dan menyembuhkan apa yang selama ini ia rasakan. Jari-jarinya membolak-balik halaman dengan semangat, seolah ia telah menemukan pelarian kecil dari kekacauan hidupnya.Birru, yang duduk di kursi kemudi, sesekali melirik Flora melalui sudut matanya. Tatapan sinis terpancar jelas dari wajahnya. Diam-diam, ia merasa terganggu dengan cara Flora memegang buku itu, seolah buku itu lebih penting dari apa pun.“Lu harus jaga diri, Flo. Gue nggak suka lu sok akrab sama orang lain,” ucap Birru tiba-tiba, suaranya dingin dan penuh tekanan, meski matanya tetap fokus pada jalan di depannya.Flora mengangkat kepalanya, menatap Birru dengan ekspresi campuran antara bingung dan marah. “Gue nggak sok akrab sama Mas Ranu,” jawabnya ketus. “Lagian, dia sepupu lu. Kalau dia sepupu lu, berarti dia juga keluarga gue sekarang.”Nada suaranya tegas, tapi hatinya mul

    Last Updated : 2025-01-23

Latest chapter

  • Menemukan Cinta Kembali   Bab 20

    Flora mengambil selimut dan bantal dari dalam lemari, lalu berjalan menuju sofa. Ia berbaring di sana, bersiap untuk tidur. Birru yang baru keluar dari kamar mandi langsung mengernyit melihatnya. Sejak mereka pulang dari resort, Flora selalu memilih tidur di sofa, dan itu membuatnya heran. Tak ingin terus bertanya-tanya, Birru beranjak ke walk-in closet sebentar, lalu kembali mendekati Flora. Tanpa peringatan, ia membungkuk dan mengangkat tubuh gadis itu, berniat membawanya ke tempat tidur. Namun, Flora yang masih sepenuhnya sadar kaget bukan main. Refleks, ia menjerit kecil dan meronta, berusaha melepaskan diri. Karena gerakannya yang tiba-tiba, keseimbangan Birru goyah. Bruk! Mereka jatuh bersama ke lantai. Flora terhempas tepat di atas tubuh Birru, dan yang lebih mengejutkan, bibir pria itu secara tidak sengaja menyentuh pipinya. Sejenak, dunia terasa membeku. Flora menahan napas. Begitu pula Birru. Tidak ada yang bergerak, tidak ada yang bicara. Namun, kesadaran sege

  • Menemukan Cinta Kembali   Bab 19

    Violet kembali mengangkat ponselnya, bersiap mengabadikan pemandangan di depannya. "Juga?" suara Renata terdengar pelan, nyaris berbisik. "Iya. Buat bukti kalau mereka berdua sama aja!" Nada kecewa tak bisa disembunyikan dari suara Violet. Renata menghela napas, lalu dengan tenang meletakkan buku yang sejak tadi ia pegang. "Gue rasa Flora baru deh, Mbak." Violet menoleh cepat. "Tau dari mana lu?" tanyanya curiga. Renata tersenyum tipis. "Feeling aja. Soalnya kemarin pas liburan..." Ia mulai menceritakan kejadian di resort beberapa hari lalu. Saat tanpa sengaja bertemu Flora yang tampak gelisah, seolah menyembunyikan sesuatu. Saat ia menangkap percakapan Riki yang tahu lebih banyak tentang hubungan Flora, Birru, dan Serli daripada yang seharusnya. Dan yang paling membuat Violet panas adalah fakta bahwa Birru mabuk malam itu. Entah apa yang terjadi antara dia dan Flora, tapi satu hal sudah jelas—mereka sama-sama berkhianat. *** Flora melangkah masuk ke dalam rumah, lan

  • Menemukan Cinta Kembali   Bab 18

    Flora berdiri di depan gerbang sekolahnya, jari-jarinya sibuk mengetuk layar ponsel, memesan taksi online untuk pulang. Tiba-tiba, sebuah mobil berhenti tepat di depannya. Kaca jendela sisi penumpang depan turun, memperlihatkan wajah Birru yang menatapnya dengan ekspresi sulit ditebak. "Flora, masuk," ucapnya singkat. Flora mendengus, lalu menggeleng keras. "Nggak! Gue mau langsung pulang!" sahutnya tegas. Lebih baik dia pulang daripada harus terus melihat Birru bersama pacarnya. Toh, untuk sekadar mengobrol dengan Riki saja, Birru tak pernah mengizinkannya. Egois sekali! Tanpa banyak bicara, Birru menaikkan kaca jendela dan langsung melajukan mobilnya, meninggalkan Flora begitu saja di sana. Flora tertegun. Dadanya terasa sesak. Benarkah Birru lebih memilih pergi demi perempuan itu? Bahkan tadi, ia masih menurut saat Birru menyuruhnya masuk ke ruangannya, meninggalkan Riki. Sekarang? Dia ditinggal begitu saja, seolah tak berarti. Rasa perih menggelayut di hatinya. Matan

  • Menemukan Cinta Kembali   Bab 17

    Flora kecil melangkah ringan dengan penuh semangat begitu tiba di rumah Birru. Setelah hampir dua bulan tak berkunjung karena kesibukan kedua orang tuanya, ia merasa begitu rindu dengan suasana rumah ini. "Mas Birru dan Mbak Vio di mana, Tante?" tanyanya ceria kepada Lia, yang tengah duduk di ruang tamu. "Vio nggak di rumah, Flo. Dia ada acara sama teman-temannya," jawab Lia sambil tersenyum. "Tapi kalau Birru, dia ada di dapur." Ia menunjuk ke arah dapur, memberi isyarat agar Flora langsung menemui anak bungsunya itu. Tanpa menunggu lebih lama, Flora segera berjalan ke dapur. Begitu melihat Birru yang tampak sibuk di sana, langkahnya otomatis melambat. Ia berniat memberi kejutan. Namun, belum sempat ia melakukan apa pun, suara Birru terdengar lebih dulu. "Ini panas, Flo. Kamu mau aku celaka?" Flora tertegun, langkahnya langsung terhenti. Dengan ekspresi bingung, ia menatap punggung Birru yang masih fokus dengan masakannya. "Mas kok tahu aku ada di sini?" tanyanya polos se

  • Menemukan Cinta Kembali   Bab 16

    Keesokan harinya, Renata benar-benar datang ke rumah, seperti janjinya pada Flora. "Tante… Halo semuanya! Every body!" serunya ceria begitu melangkah masuk setelah memberi salam. Di ruang tengah, Violet yang baru saja keluar kamar menatapnya dengan dahi berkerut. Hari itu ia sengaja tidak bekerja karena suaminya baru pulang dari luar kota, dan ia ingin menghabiskan waktu bersamanya. Namun, perhatiannya langsung tertuju pada koper kecil di samping Renata. "Mau ngapain lu, Re?" tanyanya heran, lalu menjatuhkan tubuh ke sofa dengan malas. Renata tersenyum lebar dan tanpa ragu ikut merebahkan diri di sampingnya. "Mau nginap di sini sampai weekend." Violet mengangkat sebelah alis. "Tumben. Biasanya juga ogah nginap di sini." Renata menyeringai usil. "Kan sekarang ada Flora. Ada yang seumuran, asyik buat diajak ngobrol." Violet menegakkan tubuh, menatapnya dengan kedua tangan menyilang di dada. "Jadi maksud lu, gue selama ini nggak asyik?" Renata tertawa pelan, lalu menepuk

  • Menemukan Cinta Kembali   Bab 15

    Renata mengeluarkan ponselnya dari saku, lalu meletakkannya di atas meja sebelum mendorongnya ke tengah dengan gerakan yang disengaja—cukup jelas bagi Birru untuk melihat setiap tindakannya. Tanpa ragu, ia menekan nama Flora di daftar kontak, mengaktifkan mode speaker agar suara di ujung telepon terdengar oleh mereka berdua. Birru menatapnya, bingung. "Lu mau ngapain?" tanyanya curiga. Renata hanya mengangkat satu tangan, memberi isyarat agar Birru diam. "Bantu nemuin akar masalah lu," jawabnya tenang, namun tajam. Nada sambung berbunyi beberapa kali sebelum suara serak di ujung sana akhirnya menyapa, terdengar pelan dan jauh. "Iya, Re?" Birru menahan napas tanpa sadar. Ada sesuatu dalam suara itu yang membuat dadanya terasa sesak—entah apa, tapi ia bisa merasakannya. Jantungnya mulai berdegup lebih cepat. Renata, yang memperhatikan ekspresi paniknya, hanya menyeringai tipis. "Lu abis nangis, Flo?" pancing Renata, suaranya terdengar ringan, tapi matanya

  • Menemukan Cinta Kembali   Bab 14

    Keesokan paginya, Flora kembali ke kamar awalnya menginap bersama Birru. Ia datang sedikit siang setelah sarapan berdua dengan Riki. Saat membuka pintu, pandangannya langsung tertuju pada Birru yang tengah duduk santai dengan sebuah buku di tangannya. Tak seperti semalam saat mabuk, kini pria itu kembali tampil rapi, bersih, dan penuh wibawa—persis seperti sosok Birru yang biasa ia kenal. Flora menghela napas, memilih mengabaikan tatapan tajam yang Birru layangkan padanya. Tanpa berkata apa-apa, ia melangkah menuju koper dan mulai mengemasi barang-barangnya. "Dari mana lu?" suara Birru terdengar dingin dan tajam. "Jam segini baru balik?" Flora terdiam sejenak. Nada suara dan pertanyaan itu seolah menunjukkan bahwa Birru lupa akan apa yang terjadi semalam. Ia tidak menjawab, hanya melanjutkan mengemasi barangnya seakan pria itu tak ada di sana. Namun, ia bisa merasakan tatapan Birru yang terus menelusuri gerak-geriknya. Tak lama, langkah ka

  • Menemukan Cinta Kembali   Bab 13

    Flora membuka pintu dengan hati-hati, namun sebelum ia sempat mengeluarkan sepatah kata pun, Renata sudah berdiri dengan tangan berkacak pinggang, wajahnya menyiratkan kemarahan yang sulit dibendung. “Itu laki lu!” serunya, jari telunjuknya tajam mengarah pada Birru yang terhuyung di ambang pintu. Tubuh pria itu bersandar lemah di dinding, wajahnya kusut, matanya sayu, dan pakaiannya berantakan. Bau alkohol samar tercium dari tubuhnya. Flora terhenyak. Birru bukan tipe pria yang pulang dalam keadaan seperti ini. “Kalau tadi gue nggak ngikutin dia, sekarang dia udah dibawa gundik!” lanjut Renata dengan nada marah, matanya berkilat penuh amarah. Flora mengerutkan kening. “Gundik?” Flora mengulang dengan suara hampir berbisik, sulit mempercayai apa yang baru saja didengarnya. Renata menghela napas kasar, lalu kembali menatap Birru dengan sorot mata penuh kekecewaan. “Iya, Flo. Mas Birru udah keterlaluan sama lu. Dan tadi gue lihat sendiri dia dicekokin! Ta

  • Menemukan Cinta Kembali   Bab 12

    Gerak-gerik Flora yang aneh sejak tadi mulai masuk akal bagi Renata. Rasa kesal menguar di dadanya, membuatnya menegakkan punggung, bersiap memberi sepupunya itu pelajaran. Dengan langkah tegap, ia melangkah menuju Birru dan kekasihnya—entah siapa yang sangat asing di matanya. Namun, baru saja ia hendak melangkah menghampiri mereka, sebuah tangan kuat mencengkeram pergelangan tangannya. Renata tersentak. Ia menoleh dengan alis berkerut. "Lu mau ngapain?" suara itu terdengar hati-hati, tetapi tajam. Tatapan mata laki-laki itu serius, seakan menguliti niatnya hingga ke dasar. "Riki??" Renata semakin terkejut. Laki-laki yang baru saja ia gosipkan bersama Flora kini berdiri di hadapannya. Mereka memang saling mengenal—Mama mereka adalah teman arisan. Tapi, hubungan mereka tidak bisa dibilang akrab. Bahkan, kalau dipikir-pikir lagi, mereka nyaris tidak pernah berbicara satu sama lain. "Lu mau samperin Pak Birru?" tanya Riki lagi, suaranya tetap datar, tapi a

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status