Share

BAB 146: Ada Apa?

Author: Duvessa
last update Last Updated: 2025-03-21 16:26:29
Maharani menghela napas kecil sebelum tersenyum tipis. “Ranu, kau datang juga rupanya.”

“Ke mana ayahmu? Apa masih di luar negeri?” tanya Hardi.

“Iya, Kakek. Masih di Singapura,” jawab Ranu.

Ranu Ashwara, dia adalah putra sulung Bayu Ashwara, adik kandung Aryan. Bayu dan Aryan adalah dua bersaudara, anak dari Hardi.

Dari segi fisik, ada sedikit kemiripan antara Ranu dan Kael, terutama di garis rahang dan sorot mata yang tajam. Namun, auranya jelas berbeda, Kael dingin dan penuh kendali, sementara Ranu membawa kesan santai yang licin, seperti seseorang yang terbiasa membaca situasi sebelum mengambil langkah berikutnya.

Kael yang sejak tadi hanya memperhatikan, akhirnya mengangkat gelasnya dengan santai, lalu meneguk isinya sebelum menaruhnya kembali ke meja. “Duduklah. Tidak perlu banyak basa-basi.”

Nada suara Kael datar, tidak menunjukkan emosi apa pun. Namun, karena itulah ada ketegangan halus yang merayap dalam percakapan mereka.

Aryan tetap diam, tidak memberikan reaksi apa p
Duvessa

Ada yang masih setia gak nungguin kisah Zara dan Kael? Coba tinggalkan jejak ya.. Tunggu up nya besok yaa..

| 9
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 147: Di Balik Pesta

    Ceva menatap tangan yang disodorkan Gala selama beberapa detik. Ada jeda kecil di sana. Entah ragu, enggan, atau sesuatu yang lain. Namun, akhirnya dia menjabatnya singkat, sekadar formalitas.“Baik,” jawab Ceva datar, lalu menarik tangannya kembali dengan cepat, seolah tak ingin berlama-lama dalam kontak fisik itu.Gala menurunkan tangannya perlahan, lalu melirik Zara yang berdiri di samping Ceva. Ada perubahan dalam ekspresinya, lebih tenang, atau mungkin hanya pura-pura tenang.“Zara, apa kabar?” tanya Gala, basa-basinya begitu kentara, padahal baru dua hari lalu mereka bertemu.“Baik, Kak.” Zara membalas dengan senyum tipis.Sejenak, keheningan menggantung di antara mereka sebelum Zara kembali membuka suara. “Kak, makasih ya udah datang ke acara ini.”Gala mengangguk kecil. “Iya, aku malah senang kamu ngundang aku ke sini.”Senyum Gala sekilas mengembang sebelum tatapannya sedikit bergeser, melirik ke arah Ceva. “Aku jadi bisa ketemu orang yang udah lama nggak aku temuin.”Ceva yan

    Last Updated : 2025-03-22
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 148: Rahasia Keluarga Ashwara

    “Sejak kapan kamu nggak suka wortel?”Zara bertanya langsung begitu mereka masuk ke dalam mobil. Suaranya terdengar datar, tapi Kael tahu ada sesuatu di balik nada itu.Mereka pulang diantar supir karena Kael minum wine sedikit tadi di pesta. Mobil melaju dengan tenang di jalanan malam, tetapi suasana di dalam terasa sedikit menegang.Kael yang sejak tadi bersandar santai hanya melirik Zara sekilas sebelum kembali menatap ke luar jendela.“Jangan mulai deh,” jawab Kael pendek.Zara mengendus pelan, mencoba meredam kekesalannya. Dia tahu Virsha memang mengenal Kael lebih dulu, tapi menunjukkan kedekatan mereka di depan Zara seperti tadi sungguh membuatnya jengah.“Lucu aja,” lanjut Zara, nadanya lebih tajam. “Setiap hari aku lihat kamu makan. Aku nggak pernah dengar kamu nolak wortel. Bahkan aku inget banget kamu makan sup wortel minggu lalu tanpa protes. Tapi tadi—”Kael menoleh dengan ekspresi malas. “Kamu mau bahas ini sepanjang jalan?”Zara menyipitkan mata. “Kamu menghindar?”Kael

    Last Updated : 2025-03-23
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 149: Foto Siapa?

    “Mas hari ini mau ke mana? Ke restoran atau ke kantor?” tanya Zara sambil menyantap bubur ayamnya. Tidak ada angin, tidak ada hujan, ibu hamil itu mendadak ingin makan bubur ayam.Suaminya yang duduk di seberangnya hanya bisa geleng-geleng kepala. Sarapan sudah disiapkan oleh asisten rumah tangga seperti biasa, roti panggang dan omelet.Namun, istrinya tiba-tiba ingin bubur ayam?Mau tidak mau, Kael harus keluar kompleks pagi-pagi untuk mencarikannya. Dan sekarang, setelah perjuangan yang tidak seharusnya dia lakukan sepagi ini, Zara malah makan dengan santai seolah tidak ada yang terjadi.“Kayaknya mau ke restoran sih. Kemarin habis pembukaan cabang baru, pusat agak keteteran. Pak Rizal kasihan kewalahan,” jawab Kael sambil menyesap kopi hitamnya.Zara mengangguk paham. Namun, matanya kemudian melirik ke arah cangkir kopi yang dipegang Kael. Dari tadi, suaminya itu tidak menyentuh makanan sama sekali."Mas, kenapa nggak sarapan? Malah cuma minum kopi dari tadi?" tanya Zara sambil meng

    Last Updated : 2025-03-24
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 150: Hal Tidak Terduga

    Malam harinya, Kael memasuki rumah dengan santai. Seharian ini cukup melelahkan, dan yang dia inginkan sekarang hanya mandi, makan malam, lalu istirahat. Namun, sesuatu terasa berbeda begitu dia masuk ke dalam rumah.Biasanya, Zara akan menyambutnya. Entah dengan senyum, obrolan iseng, atau bahkan keluhan kecil soal betapa dia makin gampang lelah akhir-akhir ini.Namun kali ini? Rumah terasa sangat sunyi.Kael mengerutkan kening dan melangkah ke ruang tengah. Di sana, dia mendapati Zara duduk di sofa, memeluk bantal dengan ekspresi cemberut. Tatapan istrinya kosong, tapi Kael tahu betul bahwa di balik ekspresi itu, pikiran wanita itu pasti sedang berputar penuh emosi."Zara?" Kael memanggil, melepaskan jam tangan dan membuka satu kancing kemejanya.Zara tetap diam.Kael menaikkan alis. "Kamu kenapa?"Zara tidak menjawab. Bahkan, dia tidak menoleh.Kael menghela napas, lalu berjalan mendekat. Namun, sebelum dia sempat duduk, Zara langsung berdiri dan berjalan ke arah dapur.Dahi Kael be

    Last Updated : 2025-03-24
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 151 : Berduka

    Semuanya terjadi begitu cepat untuk Zara. Setelah Kael menerima panggilan mendadak itu, mereka langsung bergegas ke rumah sakit.Namun, sesampainya di sana, semuanya sudah terlambat. Hardi telah pergi. Jenazahnya sudah dirapikan dan siap dibawa ke rumah keluarga.Sekarang, Zara berdiri di tengah rumah keluarga Ashwara yang dipenuhi pelayat. Suasana penuh duka menyelimuti ruangan, dan aroma dupa bercampur dengan bau bunga melati membuatnya merasa semakin sesak.Keluarga besar Wijaya sempat datang untuk menyampaikan belasungkawa sebelum akhirnya pulang lebih awal. Sementara itu, keluarga Ashwara masih sibuk menerima tamu yang terus berdatangan.Maharani duduk di sofa, sesekali menghapus air mata dengan sapu tangan putihnya. Aryan berdiri di sampingnya, menerima pelayat dengan tegar, meski sorot matanya tidak bisa menyembunyikan kesedihan yang mendalam. Ranu dan Bayu memastikan segala urusan pemakaman berjalan lancar, sementara Anita, tante Kael, sesekali berbincang dengan pelayat yang da

    Last Updated : 2025-03-25
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 152: Menenangkan

    Tentu saja Virsha ada di rumah ini. Sebagai mantan Kael, sudah pasti dia datang untuk berbela sungkawa. Apalagi dia begitu dekat dengan keluarga Kael.Dahi Zara berkerut. Dia menepis tangan Virsha dengan tenang, tidak kasar, tapi cukup tegas untuk menunjukkan bahwa dia tidak ingin ditahan.Karena menyadari niat Zara, Virsha melanjutkan, "Aku lebih kenal Kael. Dia pasti butuh waktu sendirian.""Dan aku istrinya," ujar Zara, suaranya tenang, tapi memiliki bobot yang tak terbantahkan. "Aku jauh lebih mengenal Kael dibanding kamu."Virsha menghela napas panjang, lalu mendengus kecil. "Jangan egois. Kamu tahu ‘kan, Kael paling nggak suka ada orang yang ikut campur urusannya?"Alih-alih tersulut, Zara justru tersenyum miring. Satu kalimat itu saja sudah menjelaskan banyak hal. Wanita ini masih mengharapkan sesuatu dari Kael.Zara melangkah lebih dekat, hampir tanpa jarak. Dengan suara rendah namun tajam, dia berkata, "Kamu yang terlalu ikut campur, Virsha."Senyum tipis Virsha tidak pudar. "

    Last Updated : 2025-03-26
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 153: Pembacaan Wasiat

    Hening sejenak. Zara merasakan bagaimana dada Kael naik turun, seolah sedang mencoba mengatur dirinya sendiri. Dia tidak mengatakan apa pun, hanya diam, membiarkan kehangatannya menyelimuti pria itu dalam pelukan mereka.Kael menutup matanya, membiarkan sentuhan Zara meresap ke dalam dirinya.Mereka tidak tahu sudah berapa lama diam seperti itu, sampai akhirnya Kael menghela napas panjang, lalu mengendurkan pelukannya sedikit."Ayo turun," ucap Kael lirih, suaranya serak seolah kata-kata itu harus dipaksakan keluar.Zara mengangguk, menghapus sisa air mata di pipinya sebelum menggandeng tangan Kael."Oke," jawab Zara pelan.Mereka melangkah turun bersama, kembali menghadapi kenyataan.Namun, begitu sampai di bawah, suara yang tidak asing dan sama sekali tidak ingin Zara dengar sekarang langsung terdengar."Tante Maharani, aku benar-benar ikut berduka."Zara menoleh."Aku tahu betapa sayangnya Tante pada Kakek Hardi," lanjut suara itu dengan nada lembut yang dibuat-buat. "Beliau orang

    Last Updated : 2025-03-27
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 154: Peninggalan Kakek

    Ruangan langsung diliputi keheningan.Auriga merapikan kertas di tangannya sebelum mulai membaca."Untuk keluargaku yang tersayang ...”“Aku telah menjalani hidup ini dengan segala suka dan duka, dan kini saatnya aku meninggalkan sesuatu untuk kalian. Keputusan yang kutulis di surat ini bukan tanpa pertimbangan, aku telah memikirkan semuanya dengan matang. Aku hanya berharap apa yang kutinggalkan bisa membawa kebaikan, bukan perpecahan. Terimalah ini dengan hati yang lapang."Auriga melirik sekilas ke arah keluarga Ashwara yang tampak menunggu dengan berbagai ekspresi.Auriga kembali menatap suratnya."Untuk Aryan Ashwara, anak pertamaku ..."Aryan tetap duduk tegap, tidak menunjukkan ekspresi apa pun."Sebagai penerus utama keluarga, kau akan tetap menjalankan peran sebagai CEO Ashwara Group. Aku juga memberikan tambahan 15% saham perusahaan, sehingga kepemilikanmu menjadi 40%. Aku percaya bahwa kau akan terus menjaga warisan keluarga ini dengan baik."Anita tersenyum kecil, menepuk t

    Last Updated : 2025-03-28

Latest chapter

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 185: Pesta Pernikahan

    Pernikahan Andin dan Varen diadakan di sebuah ballroom hotel, yang juga menjadi tempat Zara menginap malam ini. Ballroom itu didekorasi dengan nuansa pastel yang lembut dan romantis, selaras dengan gaun pengantin yang dikenakan Andin—warna pink pastel dengan aksen bunga-bunga kecil di bagian lengan. Sementara Varen tampak gagah dalam setelan jas berwarna putih.Sahabatnya itu sangat cantik hari ini, memancarkan aura kebahagiaan yang hangat. Saat melihat Zara datang, Andin segera melambaikan tangan, wajahnya sumringah seolah sudah tak sabar menunggu. Di sampingnya, Varen juga tersenyum ke arah Zara, ramah seperti biasanya.Jujur saja, terasa aneh melihat mereka berdiri berdampingan seperti ini. Ada sedikit ruang kosong di dada Zara saat mengingat bahwa dulu, Varen adalah pria yang pernah menyukainya.“Zara, gue kira lo nggak akan datang,” ucap Andin begitu Zara sudah berada di dekat mereka.Memang, awalnya Zara ragu untuk datang. Anjana sempat memintanya membatalkan kehadiran dengan al

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 184: Meminta Izin

    “Zara, nanti kamu selama di sana ditemani bodyguard saja ya?” ucap Anjana sembari menuangkan teh ke dalam cangkir di hadapannya.Pagi itu, aroma roti panggang dan scrambled egg menguar dari dapur. Namun, meja makan keluarga Wijaya tidak sehangat biasanya. Ada kecanggungan yang menggantung di udara, sejak pembicaraan soal kepergian Zara ke luar kota.Hari ini, Zara akan menghadiri pesta pernikahan Andin dan Varen—dua sahabatnya yang telah lama menantikan hari bahagia itu. Namun, karena pestanya diadakan di luar kota, Gala menyarankan Zara untuk tidak terlalu memaksakan diri. Dia harus menginap semalam agar tubuhnya tak kelelahan, terutama pasca keguguran.Namun, permintaan Anjana terasa berlebihan. Ditemani bodyguard hanya untuk menghadiri pesta?Zara mendongak dari piringnya. Telur setengah matang di garpunya sudah dingin.“Ma, tapi saya cuma nginep satu malam aja. Nggak perlu sampai pakai bodyguard segala,” tolak Zara, berusaha tetap tenang, meski dalam hatinya terasa sesak. Ini buka

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 183: Harapan

    “Chef, tastenya sudah pas?” Suara salah satu sous chef membuyarkan lamunan Kael.Pria itu mengangguk pelan. “Sudah,” jawabnya singkat.Kini Kael berdiri di dapur The Velvet Spoon—tempat yang sudah cukup lama tidak dia kunjungi. Setelah urusan di Ashwara Group sedikit lebih stabil sejak pengangkatannya sebagai presiden direktur, Kael akhirnya memutuskan kembali ke restorannya. Bukan untuk inspeksi atau evaluasi besar-besaran, tapi sekadar menenggelamkan diri dalam kesibukan yang bisa mengalihkan pikirannya.Sudah seminggu sejak Zara pergi dari rumah. Dan sejak itu, Kael belum bisa sepenuhnya tenang.Kael hanya butuh mengalihkan pikirannya. Mencari pelarian. Mencegah dirinya terlalu larut memikirkan satu hal yang akhir-akhir ini selalu membuat dadanya sesak, yaitu perpisahannya dengan Zara.Tangan pria itu tetap bergerak, mengarahkan tim, mencicipi, memberi instruksi. Namun, pikirannya tidak benar-benar ada di sana.Sesekali, matanya tertuju pada kaca yang menghadap ke area servis. Dari

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 182: Bimbang

    “Apa kamu bilang?! Dokter Gala … ayah dari Zelena?!” bentak Anjana, begitu Ceva akhirnya jujur tentang siapa ayah kandung anaknya. Matanya membelalak, suaranya tajam dan bergetar menahan marah.“Iya, Ma …” Ceva menunduk, suaranya lirih. “Gala ayahnya.”Tubuh Ceva gemetar. Dia tahu ini akan terjadi. Namun, tetap saja, saat berhadapan langsung dengan amarah ibunya, semuanya terasa jauh lebih berat dari yang dia bayangkan.Wajar jika Anjana semarah ini. Selama bertahun-tahun, Ceva menyimpan kebenaran itu sendiri. Bagi orang lain, ini mungkin hanya kisah cinta yang kandas. Namun, bagi Anjana yang menjaga nama keluarga seperti menjaga napasnya sendiri, ini adalah aib yang tak termaafkan.Anjana menatap putrinya dengan sorot tajam. “Kenapa kamu tidak bilang dari dulu?! Kamu anggap Mama ini apa?!”Ceva tak sanggup menjawab. Dia hanya diam, berharap ibunya berhenti bicara, walau tahu itu mustahil.Dulu, Ceva sempat magang di rumah sakit tempat Gala bekerja. Di sanalah semuanya dimulai. Hubunga

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 181: Terbongkar

    Gadis kecil yang selalu tersenyum hangat padanya ... adalah anak Gala?Mantan kekasihnya?Ini gila.Seketika, perut Zara terasa mual. Entah karena syok, kaget, atau karena tubuhnya yang sedang hamil memang tak kuat menampung kenyataan sebanyak ini di pagi hari. Dia mundur selangkah, berniat meninggalkan tempat itu diam-diam.Prang!Sebuah suara nyaring pecah di udara. Vas bunga di atas meja kecil dekat tirai jatuh dan hancur berkeping-keping di lantai.Zara mematung. Matanya melebar, jantungnya seperti berhenti berdetak sesaat.‘Gawat. Aku ketahuan,’ batin Zara panik.Dari taman, Gala langsung menoleh cepat. Begitu pula Ceva. Wajah keduanya berubah—kaget, panik, dan bingung dalam waktu bersamaan.“Zara?” Suara Gala terdengar pelan, nyaris tak percaya.Zara hanya berdiri kaku, masih terperangkap antara ingin berlari atau berpura-pura tidak mendengar apa pun. Namun, semuanya sudah terlambat. Tatapan mereka bertemu. Tak ada lagi yang bisa disembunyikan.Ceva bangkit dari bangku, langkahny

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 180: Rahasia

    Zara tersenyum kecil saat membaca pesan dari Andin.Ah, benar juga. Andin akan menikah minggu depan. Karena semua kekacauan yang terjadi belakangan ini, Zara sampai lupa akan undangan pernikahan sahabatnya itu.Andin dan Varen.Sebuah pasangan yang tak pernah dia bayangkan akan bersama. Andin adalah sahabatnya, teman baiknya sejak awal kuliah.Sedangkan Varen ... pria yang pernah menyatakan cinta padanya. Pria yang sempat membuat hatinya goyah, tapi tidak cukup kuat untuk menggantikan Kael.Dan sekarang? Varen akan menikahi sahabatnya sendiri.Sungguh kebetulan yang aneh. Namun, hidup memang tidak pernah kehabisan kejutan, ‘kan?Zara menghela napas, lalu mengetik balasan.[Gue udah sehat kok. Gue pasti usahain dateng ke nikahan lo.]Jari-jarinya berhenti di atas layar. Pandangannya terpaku pada pesan itu. Resepsi Andin akan digelar di luar kota, dan itu artinya dia harus menginap. Mengingat kondisi kehamilannya sekarang, dan sikap Anjana yang makin protektif, kecil kemungkinan ibunya a

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 179: Kabar

    “Kael gimana, Ra? Kalian udah ketemu?” tanya Gala pelan setelah selesai memeriksa kondisi Zara.Mereka kini berada di kamar lantai dua. Ruang yang selama seminggu terakhir menjadi tempat Zara mengasingkan diri dari dunia luar. Gala tahu betul, luka di tubuh Zara mungkin sudah mulai pulih, tapi tidak dengan luka di hatinya.Pria itu juga tahu, apa yang terjadi antara Zara dan Kael bukan hal sepele. Gala bahkan sempat bertemu Kael di depan rumah sakit saat Zara diperbolehkan pulang. Tatapan pria itu kosong, wajahnya lelah seperti tak tidur berhari-hari. Aneh rasanya, karena Kael seharusnya pulang bersama Zara hari itu, tapi nyatanya hanya wanita itu yang dibawa pulang oleh Anjana.Zara menarik napas panjang, mencoba menenangkan pikirannya sebelum menjawab.“Belum, Kak,” ucap Zara pelan. “Sempat datang ke sini ... tapi diusir sama bodyguard Mama.”Zara menunduk, suaranya serak. Tidak ada amarah dalam kata-katanya, hanya kelelahan yang tertahan terlalu lama.Ya, seketat itu Anjana menjagan

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 178: Mirip

    “Zara, ayo sarapannya dimakan,” suara Anjana dari meja makan membuyarkan lamunan Zara.Perempuan itu tersentak pelan, lalu mengangguk dan memaksakan senyum. Dia mengambil sendok, meski tak benar-benar lapar.Sejujurnya, Zara tidak merasa nyaman tinggal di rumah ini. Tatapan tajam kakeknya, Harun yang selalu mengawasinya seolah dia adalah orang luar, dan nada bicara Atma yang dingin setiap kali mereka berpapasan—semuanya membuat udara di rumah ini terasa lebih dingin dari biasanya.Namun, dia tetap memilih tinggal di sini. Rumah itu memang bukan tempat yang ramah, tapi jauh di dalam hati, dia masih trauma dengan apa yang terjadi di rumahnya sendiri. Ingatan tentang paket ancaman itu masih membekas.Setiap suara langkah di malam hari, setiap bayangan yang melintas di dinding, bisa membuat jantungnya berdebar tak karuan. Setidaknya, di sini dia merasa lebih aman … walau tak benar-benar merasa diterima.“Kalau kamu nggak suka menu hari ini, bisa minta Mbok Darmi buat yang lain,” ucap Anjan

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 177: Keputusan

    Kael mematung. Untuk sesaat, seluruh dunia terasa hening. Bahkan detak mesin infus terdengar seperti gema di lorong kosong.“Maksud kamu …?” tanya Kael pelan. Suaranya serak, seperti tertahan di tenggorokan.Zara menatapnya lurus, dan kali ini tidak ada air mata, hanya kelelahan yang dalam. “Mama bilang, kamu udah gagal jagain aku. Jadi dia minta aku buat pisah.”Kael menunduk, perlahan berdiri. Tangan di sisi tubuhnya mengepal, seolah menahan sesuatu yang nyaris meledak di dalam dadanya.“Kamu setuju?” tanya pria itu pelan. Suaranya rendah. Bukan marah, tapi penuh luka yang tak dia tunjukkan pada siapa pun selama ini.Zara tidak langsung menjawab. Pandangannya kembali pada jendela, tak kuasa menatap pria itu lebih lama. Suaminya. Lelaki yang membuat segalanya menjadi rumit sekaligus bermakna.“Zara,” suara Kael terdengar lebih dalam sekarang.“Aku nggak mau, Mas … Tapi kalau Mama maksa, aku harus gimana?” lirih Zara nyaris seperti bisikan.Kael terdiam. Di wajahnya, tidak ada amarah—y

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status