Share

Bab 8

Author: Skyy
last update Last Updated: 2021-12-03 09:56:25

       Sans tidak menoleh, dan langsung menganggukkan kepala, “Ya, aku tidak terlalu paham mengenai ini, mobil mana yang memiliki kinerja keselamatan yang paling bagus?” ucap Sans kepada karyawan itu.

       Wajah karyawan itu langsung berubah menjadi serius, ia kemudian tersenyum melayani Sans dengan baik, “Model seri BMW ini adalah yang terbaik, memiliki sistem bantuan keselamatan yang canggih, dan juga adalah mobil pesanan yang dibuat secara khusus, mobil model ini adalah satu-satunya yang ada di toko ini saat ini,” jawab karyawan tersebut.

       Maria yang melihat mobil itu, kedua matanya segera membelalak. 500juta! Apakah orang ini sudah gila! Sansan tidak bereaksi sedikit pin, dan sambil menganggukkan kepala dia berkata, "Baiklah, apakah boleh membuka pintunya, dan biarkan aku duduk lalu mencobanya?"

       Wajah karyawan itu menjadi lebih serius lagi, "Tuan, apa anda yakin?" tanya karyawan tersebut.

       "Ya, aku sangat yakin," ucap Sans sambil menganggukkan kepalanya.

       Karyawan itu menarik nafas dalam-dalam, dan mencoba untuk tetap tersenyum, "Tuan, apa kau tidak sadar dengan penampilanmu? Jika itu orang lain, mungkin aku akan membiarkannya mencoba mobil ini."

       “Apa? Kenapa?" tanya Sans sambil tercengang sejenak.

       Maria juga merasa sangat malu, dan segera berdiri sedikit menjauh. Karyawan itu tidak tersenyum lagi, "Tuan, mobil ini boleh coba hanya untuk orang yang mampu mengendarainya, dan juga mobil ini adalah model mobil yang khusus dipesan, kalau kamu masuk dan mencobanya, dan meninggalkan bau atau jejak apapun, atau merusak mobil ini, takutnya kamu tidak mampu untuk membayarnya," ucap karyawan tersebut.

       Sekarang Sans sudah mengerti, karyawan ini hanyalah merasa kalau tampilan dirinya ini jorok dan lusuh, lalu dia pun dengan tidak peduli berkata, "Baiklah, aku tidak akan mencobanya, dia saja yang mencobanya bolehkan?"

       Karyawan itu menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Sans, dan melihat Maria yang bersamanya. Maria pun tercengang, "Apa? Aku, yang mencobanya? Kau jangan bercanda!" ucap Maria.

       Sans menganggukkan kepala, "Lalu siapa? Tidak ada orang lain lagi selain kamu."

       Maria berjalan mendekati mobil tersebut, karyawan itu melihatnya sambil mengerutkan keningnya. Maria merasa ragu untuk menaiki mobil tersebut, karena bagaimanapun harga mobil tersebut cukup mahal. Ketika Maria akan menaiki mobil tersebut tiba-tiba datang pasangan yang ingin melihat mobil tersebut.

       "Sayang, cepat lihat mobil itu, sangat bagus!" ucap wanita yang bersama laki-laki asing.

       -------

       Ia adalah seorang wanita dengan penampilan rok pendeknya yang seksi. Dandanan sangat tebal dan terlihat genit, dengan satu tangan yang memegang tas. Dan satu tangan lagi menggandeng tangan seorang pria paruh baya.

       Pria paruh baya itu mengenakan sebuah setelan jas, tangannya mengenakan tiga buah cincin emas. Dengan penampilan penuh energik dan menggoda para wanita. Di belakang mereka berdua, masih ada seorang pria muda yang mengenakan kemeja mengikuti mereka.

       Saat pria muda itu melihat Sans dalam sekilas, tiba-tiba dia langsung tercengang. Sans juga ikut tercengang, tidak disangka dia akan melihatnya di sini. Pria muda ini bernama Steve Jobs, dia adalah teman kuliah dan juga teman baiknya Sans pada saat kuliah. Pertemanan mereka hancur karena Steve yang sudah membuka topengnya kepada Sans.

       Pada saat kelulusan kuliah, Steve memulai bisnisnya sendiri, dan ia membutuhkan modal yang cukup besar untuk memulainya. Kemudian Sans berinisiatif untuk memberikan pinjaman uang sebesar 50 juta kepada Steve. Bisnis Steve dengan uang tersebut berjalan dengan lancar dan sukses.

       Akan tetapi saat adiknya Sans mengalami kecelakaan mobil, ia mendatangi Steve dan meminta uang itu untuk biaya operasi adiknya. Namun ternyata, Steve merasa tidak pernah meminjam uang kepadanya, melainkan Sans sendirilah yang memberikan uang itu kepada Steve. Karena itulah, Sans merasa dikhianati oleh sahabatnya sendiri.

       Wanita itu menarik pria paruh baya itu dengan manja, “Sayang, aku ingin mobil itu,” ucapnya dengan genit.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Zoul Zoulthery
ceritanya bagus lanjutkan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 9

    Pria paruh baya itu tersenyum, tangannya memegang pinggang wanita seksi itu, “Baiklah, aku akan membelinya untukmu, Sayangku,” ucap pria itu. “Siapa itu, ke sini sebentar,” ucap pria paruh baya memanggil karyawan yang bersama Sans. Karyawan itu menengok dan segera berjalan menghampirinya sambil tersenyum, “Halo, Tuan, apa ada yang bisa saya bantu?” ucap karyawan tersebut. “Aku ingin mencoba mobil ini,” kata pria paruh baya itu sambil melihat Sans dengan sekilas, “Dan suruh kedua orang sampah ini pergi, manusia kampungan seperti mereka tidak pantas berada disini,” lanjutnya. Wanita yang bersama pria itu menganggukkan kepala, dan berkata dengan merengek, “Ya, benar sekali. Kenapa manusia kampungan seperti mereka bisa masuk kesini?” Wajah karyawan itu tampak malu, lalu berbalik dan berka

    Last Updated : 2021-12-03
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 10

    Steve yang dari tadi memperhatikan Sans hanya diam saja, dia jelas sangat tahu keadaan Sans saat ini, “Sans, apa kau serius? Memiliki uang 500 ribu saja sudah untung untukmu,” ucap Steve pelan. “Haha……” wanita genit itu tertawa terbahak-bahak, om-om itu pun ikut mengejeknya, “Hei, Bajingan! Apa kau sudah gila? Jangan membuat lelucon seperti itu, sebaiknya kau cepat pergi dari sini. Kau hanya merusak pemandangan disini,” ucap om-om tersebut. Sans melirik ke arah karyawan itu, “Baiklah, kau ingat ucapanmu barusan. Jika aku bisa membayarnya saat ini, rubah margamu menjadi margaku,” ucap Sans kepada karyawan itu, “Gunakan kartu ini, dan aku bayar semuanya,” lanjutnya. Karyawan itu melihat-lihat kartu yang diberikan Sans kepadanya, “Tuan, tolong. Jangan membuat lelucon lebih banyak lagi, apa kau yakin di dalam kartu ini terdapat uang Satu Milyar? Kartu hitam

    Last Updated : 2021-12-04
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 11

    Karyawan itu melamun sejenak, “Be...belum pak.” “Hah?” Sans terkejut mendengar ucapan karyawan itu, “Apa yang terjadi? Mengapa belum dibayar?” Saat karyawan itu ingin menjelaskan, tiba-tiba wanita om-om itu tertawa terbahak-bahak, “Hahaha... Apa kalian mendengar itu? Orang ini hanya penipu, kartu hitam miliknya hanyalah mainan belaka,” ucap wanita itu dengan percaya diri. Steve tersenyum dengan kemenangan, “Sok kaya didepan banyak orang, ya.” Ucapnya. Om-om itu tersenyum dan bernafas dengan lega, “Ternyata memang benar itu mainan ya, mana mungkin orang sepertimu memiliki kartu VIP itu! Kartu itu hanya diproduksi 20 buah dinegara ini.” “Apa kau anak kecil? Kau datang membawa kartu mainan, mau membodohi semua orang disini? Kau punya otak tidak? Orang kampung tetaplah orang kampung, mana

    Last Updated : 2021-12-05
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 12

    Kemudian dia berkata dengan serius, “Ternyata kau punya uang! Kalau begitu kenapa kamu masih menyuruhku untuk mengembalikan uangmu sialan?” ucap Steve dengan kesal. Sans tidak menggubris ucapan Steve, lalu ia berkata kepada karyawan, “Oh iya, apakah aku harus melakukan sesuatu untuk mobil ini?” “Ah ya, anda masih harus menandatangani kontrak dengan kami, Tuan,” ucap sang karyawan. Sans menganggukkan kepala, dan memberikan kembali kartunya kepada karyawan itu, “Bawa dan gunakan kartu ini,” ucap Sans. Karyawan itu merasa takut dan gemetar, “Tapi, Tuan. Manajer saya bilang bahwa mobil ini diberikan kepada anda secara gratis,” ucap karyawan itu. “Aku tidak akan menerima hadiah apapun, tanpa sebuah alasan yang jelas.”, jawab Sans dengan tenang, karena Sans tidak tau dengan manajer ini, bag

    Last Updated : 2021-12-07
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 13

    “Aku tidak mendengarnya, lebih keras lagi,” kata Maria dengan bangga sambil melihat wanita itu. Wanita itu menggigit bibirnya, dan mencoba yang terbaik, “Maafkan aku!” Maria merasa puas, lalu Sans melihat ke arah Steve dan berkata, “Dan kamu.” Steve merasa terkejut ketika Sans memanggilnya, karena ia juga ikut mengejek Sans. Om-om itu tidak memberi kesempatan berbicara kepada Steve, “Cepat minta maaf kepada Tuan Sans,” ucap om-om itu. Wajah Steve memerah, ia tidak mengatakan apa pun. Steve merasa bahwa ia dan Sans sudah merasa tidak ada hubungan apapun dengannya. Meskipun dia sudah meminjam uang 40 juta, tapi atas dasar apa dia harus meminta maaf padanya? Pria paruh baya yang melihat semua ini langsung mendorong Steve maju ke depan, “Aku menyuruhmu untuk minta maaf! Dengar tidak? Masi

    Last Updated : 2021-12-10
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 14

    Maria langsung menunjuk ke arah sebuah kalung, “Aku mau ini.” Karyawan itu mengeluarkannya dengan ekspresi yang tidak menyenangkan, Maria mengambilnya dan langsung mencobanya, “Aku mau ini, sangat bagus,” ucap Maria. Sans mengangguk dan mengeluarkan kartu VIP miliknya, “Bayar,” ucapnya kepada karyawan itu. Tatapan karyawan itu sedikit tidak percaya terhadap kartu yang diberikan Sans. Maria tersenyum dan berkata, “Terima kasih, Sans.” “Ya, sama-sama,” ucap Sans tersenyum menatap Maria. Sosok tubuh Maria sangat indah, kakinya yang mulus, badannya yang ramping menunjukkan lekuk tubuhnya yang indah. Ditambah dengan kalung ini, siapapun tidak akan bisa memalingkan pandangannya. Bahkan Sans, tapi ia tetap memikirkan istrinya. Ketika karyawan tersebut kembali, senyumannya berubah menjadi leb

    Last Updated : 2021-12-11
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 15

    Kakek Lindsay memilih untuk mengabaikan Wans dan Soraya. Ia masih tertawa dan mengobrol dengan orang lain. Itu menandakan dirinya diam-diam setuju atas sindiran Wans terhadap Soraya. Soraya merasa sedih, semuanya merupakan cucu dari kakek, namun mengapa dia mendapat perlakuan yang berbeda? Saat ini, Carla Lindsay yang berada di sebelahnya tiba-tiba tersenyum kepada Soraya, “Soraya, sudahlah. Ayo makan yang banyak.” Soraya tersenyum senang merasa ada yang berbeda dari oragn lain dan berkata, “Terima kasih, Carla.” Tapi perkataan Carla selanjutnya membuat Soraya kembali sedih, “Biasanya kamu tidak mampu makan makanan mahal seperti ini, sekarang kamu harus makan lebih banyak,” ucapnya. “Hahaha ... Benar sekali, makanan kali ini bisa menghemat uangmu,” ucap Wans tersenyum kemenangan, dan

    Last Updated : 2021-12-11
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 16

    Siapakah orang misterius ini? Dan, siapakah sang menantu tersebut? Seorang pria muda berusia dua puluh tahun tiba-tiba menghampiri mereka dari depan pintu. “Ternyata hari ini adalah acara tahunan keluarga Lindsay, semoga bisnis Keluarga Lindsay semakin makmur.” Setelah semua orang melihatnya, sepertinya mereka semua menemukan jawaban atas kebingungan yang dialami oleh semua orang. Kakek Lindsay juga mengerti, dia tersenyum menyapanya, “Tuan Muda, Lou, ayo duduk.” Tuan Muda Lou adalah penerus dari Keluarga Lou. Keluarga kaya raya di Kota Ryuu, dia adalah cucu kesayangan Kakek Lou. Kemungkinan besar dia adalah pewaris Keluarga Lou di masa depan. Tuan Muda Lou tersenyum dan berjalan masuk. Wans bergegas menghampirinya dan berkata, “Hadiah yang diberikan

    Last Updated : 2021-12-14

Latest chapter

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 776

    Fajar tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sansan mengucapkan terima kasih dan menutup telepon.Hyorin mendengarkan seluruh percakapan mereka, wajahnya juga menjadi serius. "Apa yang harus kita lakukan?"Sansan berkata dengan tak berekspresi. "Pergi ke RS Kyoto dulu dan buat strategi," Sansan menatap Hyorin dengan sedikit ragu. "Tapi, sebelum itu kamu pergi dan bawa Soraya pulang!"Soraya adalah kelemahannya. Jika orang-orang itu ingin menyerangnya dan membiarkannya tertangkap, mereka pasti akan menyerang Soraya terlebih dulu. Jadi, melindungi Soraya adalah hal yang paling penting.Hyorin mengangguk. "Aku akan pergi!""Biarkan Busby pergi, kamu ikut aku ke RS Kyoto," ujar Sansan sambil berjalan.Hyorin tidak keberatan, Sansan menelepon Matt Busby, berbicara singkat tentang situasinya dan pergi ke RS Kyoto.***RS Kyoto.Sansan memanggil Ramdan dan Leona. "Hari-hari indah akan segera berakhir."Mereka tidak mengerti. Ketika Sansan memberi tahu berita tentang Henda dibunuh oleh Zoran, semua

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 775

    "Brengsek!"Sansan benar-benar menganggap Hiden sebagai teman dekatnya. Jika tidak, dia tidak akan pergi mencari Hiden setelah menerima Grup Hour, apalagi memberikan Hiden banyak sumber daya untuk membuatnya berkembang.Alhasil, Hiden bekali-kali menyerobot sumber daya yang layak didapatkan Grup Hour secara diam-diam! Bahkan, dia melakukan tindakan kecil di belakang punggungnya dan sekarang bahkan mencari pembunuh untuk membunuhnya!Perasaan dikhianati oleh teman dekat ini membuat Sansan merasa tercekik. Jelas sekali mereka adalah teman dekat. Wardani bisa mati untuknya, tetapi Hiden malah ingin membunuhnya!"Ahh …" Sansan tinggal di gang gelap itu untuk waktu yang lama sebelum perlahan keluar dari gang, tetapi aura permusuhan di tubuhnya menjadi lebih berat dari sebelumnya.Ponsel Sansan terjatuh ketika dia dan Downey melompat keluar jendela. Saat itu, dia tidak ada waktu untuk mencari ponsel lagi. Setelah melompat keluar jendela, dia berusaha keras berlari.Mereka berada di depan Hy

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 774

    "Tentu!" Sansan mengangguk tanpa terkejut, dan menghabiskan seteguk anggur terakhir. "Waktu untuk duel akan diatur secara terpisah. Sekarang bukan waktu yang tepat."Downey tidak keberatan.Pada saat ini, Sansan hendak bangun dan Downey tiba-tiba menahannya. Sansan bingung. "Kenapa? Apakah kamu ingin melakukannya sekarang?"Downey menatap dingin ke belakang Sansan, seolah sedang mengamati sesuatu. Sansan melihat ada yang tidak beres, berpaling untuk melihat dan dia melihat beberapa orang berpakaian rapi duduk di pojok sambil minum alkohol. Ketika Sansan menoleh untuk melihat, mereka dengan cepat menarik kembali pandangan mereka.Meskipun orang-orang ini tampil sebagai gangster kecil, tetapi niat membunuh di dalamnya belum sepenuhnya disimpan dan bisa dirasakan hanya dengan satu tatapan.Sansan mengerti dalam sekejap, berbalik dan berkata kepada Downe.y "Sepertinya ada yang datang untuk membunuhku lagi.""Mungkin masih orang yang sama?" Downey sepertinya tidak khawatir sama sekali, tap

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 773

    Di dalam kamar. Setelah memastikan bahwa mereka telah pergi, ekspresi semua orang kembali normal dan seorang wanita pergi mengetuk pintu kamar mandi. Setelah beberapa saat, pintu kamar mandi terbuka dan Lou Zheng berjalan keluar.Ketika pria itu sedang berbicara di telepon, Lou Zheng kebetulan pergi ke kamar mandi. Ketika dia akan keluar, dia mendengar jeritan di dalam kamar dan tahu ada yang tidak beres, jadi dia tetap di dalam kamar mandi dan tidak keluar.Saat itu, Sansan mematikan suara lagu karena dia ingin bertanya, sehingga Lou Zheng bisa mendengar suara Sansan dengan jelas.'Sansan belum mati?! Dia bahkan datang sampai kesini.' Lou Zheng sangat gugup pada saat itu.Untungnya, orang-orangnya tahu apa yang harus dikatakan dan apa yang tidak boleh dikatakan. Jadi mereka tidak mengungkapkan identitasnya.Lou Zheng memandang semua orang dengan puas. "Bagus sekali! Setelah beberapa hari lagi, kalian akan menjadi eksekutif Grup Hour yang baru.""Baik, bos." Lou Zheng tersenyum.Sansa

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 772

    Melihat Sansan yang menatapnya, ekspresi Downey berubah drastis, dia berusaha menahan dan akhirnya dia mengutuk. "Sialan, jangan omong kosong kamu!""Uhm …" Sansan terbatuk geli menatap mata Downey. "Hahaha …" Sansan tidak bisa menahan tawanya saat melihat alis Downey yang terangkat.Karena tatapan serius Downey, ditambah dengan kesan bahwa Sansan yang berperilaku baik, sangat lucu jika dia tiba-tiba mengutuk kalimat seperti itu.Raut wajah Downey semakin buruk. Bagaimanapun, dia telah mengutuk, jadi tidak ada bedanya jika dia mengutuk sekali lagi. "Sialan, apa yang kamu tertawakan?"Sansan tercengang, dan kemudian berkata dengan cukup serius. "Aku hanya tertawa saja!"Tatapan mata Downey langsung memuram dalam sekejap.Yang lain tampak berbeda ketika mereka melihatnya dan mata mereka diam-diam mengkomunikasikan sesuatu.Karena keremangan kamar, Sansan dan Downey tidak menyadari ada yang janggal dengan mata mereka. Sansan berhenti terawa dan menatap pria itu dengan tajam. "Satu kesemp

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 771

    "Bodoh!" Pria itu berteriak dengan kesal. "Tentu saja si br*ngsek Sansan!""Tunggu?!" Usai bicara, pria itu merasa ada yang janggal, jadi dia segera berbalik. Ketika dia melihat Sansan yang baru saja dia sebut berdiri di depannya, dia langsung melebarkan matanya, "K-Kamu—"Dia sangat ketakutan hingga ponselnya jatuh ke lantai. Pria itu menggigil dan menunjuk ke arah Sansan.BRUK!Tiba-tiba Sansan yang sedang menatap sosok pria itu dengan tajam, dengan cepat menarik lengan pria itu dan membantingnya ke lantai.Saat ini, Downey yang berdiri di belakang Sansan berjalan keluar perlahan dan berkata dengan ringan. "Hei, tempramenmu tidak terlalu bagus.""Tidak juga," jawab Sansan dengan datar.Mereka juga mendengarnya tadi. Pria itu berkata bahwa Downey juga akan dibunuh bersama.Downey yang memikirkan itu mendengus pelan. "Aku terlibat karena kamu."Sansan hanya terdiam mendengar ucapan Downey, tanpa banyak basa basi lagi dia berjalan menuju sebuah ruangan lain.BRAK!Sansan menendang pint

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 770

    Orang-orang telah menggali lebih dari satu jam, dan mereka tidak menemukan apa-apa. Mereka hanya membongkar puing-puing bangunan yang sudah berserakan menjadi hitam."Tidak ada apapun disini.""Apakah kamu yakin mereka berada tepat di daerah ini?""Coba ingat-ingat kembali?"Orang-orang mulai kebingungan dan ada rasa pasrah di dalam benak mereka, mereka berpikir bahwa orang yang memanggil mereka datang itu salah ingat lokasi.Shifa yang mendengar itu segera menggelengkan kepalanya ketika melihat ini. "Tidak mungkin, mereka pasti ada di sini, tidak mungkin tidak ada!""Tetapi kami tidak menemukannya!""Bagaimana kalau kita mencari ke dalam lagi, mungkin mereka mengubah rute pelarian?" Seseorang menyarankan.Hyorin dan Matt Busby tampak bergairah saat melihat ini. "Tidak perlu menggali lagi.""Apa? Berhenti menggali?""Iya, berhenti menggali," Hyorin mengangguk mengangguk dengan datar.Saat itu, bom datang dari belakang pabrik, jadi tidak mungkin bagi Sansan dan Downey untuk berlari ke

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 769

    Di kamar lantai dua.Sekelompok pria dan wanita duduk bersama, mereka terlihat sangat menikmati suasana di dalam bar. Meja penuh dengan gelas anggur dan ada kaleng bir di bawah kaki mereka. Mereka sudah minum cukup banyak.Semua orang sangat senang, kecuali pria yang duduk di tengah. Dia hanya memegang gelas anggur dan minum perlahan, wajahnya terlihat sangat tidak puas. Dia adalah Lou Zheng yang selalu berada dalam kegelapan sepanjang waktu.Lou Zheng mengerutkan keningnya dengan kuat. "Sansan seharusnya sudah mati. Mengapa dia masih belum kembali?" Lo Zheng mengetuk-ngetuk meja dengan jemarinya. "Atau apakah terjadi sesuatu yang tidak terduga?"Pada saat ini, pria dengan topi itu mengetuk pintu dan memasuki kamar. Setelah dia masuk, semua orang yang ada di dalam kamar itu berhenti bergerak, bahkan suasana meriah di dalam bar itu menjadi hening.Pria itu melepaskan topinya, memperlihatkan sedikit perubahan raut wajahnya dan menjawab dengan hormat, "Sudah, bom itu meledak dan pabrik t

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 768

    Downey bereaksi secara naluriah, dia dengan cepat segera mengelak. Namun, begitu keduanya bertemu, terjadi pukulan yang saling beradu.BUK!Suara tabrakan antara tinju Downey dan juga Sansan terdengar sangat jelas.BOOM!Tiba-tiba suara ledakan terdengar diiringi suara pukulan itu.Hyorin dan Matt Busby saling memandang, dia berteriak. "Lari! Ini bom!"Sehabis berteriak, Hyorin dan Matt Busby buru-buru berlari keluar. Sansan juga langsung tanggap, dia bergegas membalikkan badannya dan berlari.Mendengar itu, Downey melihat ke arah Shifa. Shifa berdiri di dekat tempat sampah yang lumayan jauh darinya. Karena ledakan, sebuah pohon tiba-tiba tumbang dan seperti akan jatuh."Shifa!" Melihat tong kayu hampir jatuh, Downey segera bergegas menghampiri Shifa, menahan pohon itu, lalu berkata kepada Shifa yang terpana. "Lari!"Shifa tiba-tiba tersadar. Setelah melihat Downey, dia terkejut. "Kak …" Dia ingin mengatakan sesuatu.Tapi Downey memotongnya. "Lari! Kalau tidak, kamu tidak akan sempat

DMCA.com Protection Status