Share

Bab 465

Penulis: Skyy
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-15 10:43:01

Kelihatannya, pria berpenyakitan itu tahu apa yang sedang dipikirkan oleh lawan bicaranya, "Saudara seperguruan, kamu tahu kalau kita semua memiliki integritas profesionalisme yang baik. Saudara seperguruan, sebenarnya kamu tidak perlu seperti ini, tugasmu adalah membunuh Sansan Carell, bukan?"

"Tetapi Sansan Carell telah menyelamatkan nyawaku, menyelamatkan nyawa seorang pembunuh yang ingin membunuhnya," jawab Matt Busby dengan datar.

"Jelas-jelas dia bisa tidak mempedulikanku, namun dia tetap menyelamatkanku tanpa pikir panjang."

"Kamu tidak mengerti dengan perasaan seperti itu, yang awalnya mengira ini adalah sebuah dunia yang dingin. Namun pada saat itu, seberkas sinar menyinari ke dalam dan membuat orang merasakan kehangatan."

"Saudara seperguruan, kamu sudah berubah." Ujar pria berpenyakitan itu.

Matt Busby menganggukkan kepala dan mengakuinya, "Benar, dialah yang membuatku merasa telah hidup kembali sekali lagi."

Berprofesi sebagai seora
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 466

    Sudut bibir Sansan Carell dan Putri sedikit berkedut, kenapa pada hari biasanya mereka tidak dapat melihat kalau Hyorin memiliki keinginan untuk menjadi ayah dari seseorang? Pria itu pun langsung membelalakkan matanya dengan lebar, "Kamu! Bukankah kamu telah mati?" "Hyorin dan Matt Busby tidak meninggalkanku, kenapa kalian begitu berani keluar untuk membunuhku secara terang-terangan?" ucap Sansan Carell. Semuanya ini sudah direncanakan dengan baik oleh Sansan Carell, para pembunuh merasa was was terhadap Hyorin dan Matt Busby. Tentu tidak akan bertindak dengan mudahnya, sehingga dia baru bisa membuat rencana seperti ini, membuat mereka mengira bahwa tidak ada orang di sisinya. Ternyata seperti apa yang diduga, orang-orang itu pun sangat tidak sabar ingin bertindak dan membunuhnya setelah mengetahuinya. Di sela-sela Sansan Carell berbicara, Hyorin membawa pisaunya ke depan dan meletakkannya di leher pria itu, "Turunkan pisaumu." Pria itu masih terceng

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-15
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 467

    Mendengar perkataan itu, Hyorin langsung menarik headset bluetoothnya dan menyerahkannya kepada Sansan Carell. "Adik seperguruanmu akan segera mati, kamu bisa menyampaikan kata-kata terakhir kepadanya." Ucap Sansan Carell ke headset bluetooth itu. Di sisi lain, wanita itu terdiam untuk beberapa saat, lalu dia berkata dengan gelisah, "Kamu tidak boleh membunuhnya! Jika kamu membunuhnya, maka kamu tidak bisa mendapatkan obat penawar!" Sansan Carell acuh tidak acuh, "Aku tidak peduli." "Kamu!" Wanita itu sama sekali tidak mengerti kenapa Sansan Carell bahkan tidak peduli dengan nyawanya sendiri. Kalau begitu, situasi apa lagi yang bisa digunakannya untuk mengancam Sansan Carell? Mendapati ini, pria itu berkata, "Sansan Carell! Aku bisa membawamu untuk mencari guruku, ada obat penawar yang sebenarnya di tempat guruku, obat penawar yang tidak dicampur dengan racun apapun." "Di mana gurumu berada?" "Dia berada di kota Gazela." "Terlalu ja

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-16
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 468

    Sansan Carell merasakan dirinya telah mati, perasaan semacam itu sungguh tidak nyata, sekujur tubuhnya seolah-olah mengambang di atas udara, "Apakah ini adalah jiwaku yang meninggalkan tubuhku?" Gumam Sansan Carell. "Tetapi, kenapa jiwa bisa merasakan kedinginan? Sungguh dingin!" Dia sangat ingin merasakan sedikit kehangatan, meskipun hanya sedikit juga tidak apa-apa. Dia teringat dengan adiknya, juga teringat dengan Soraya Lindsay. "Bagaimana dengan kondisi Soraya sekarang? Apakah dia diganggu oleh bajingan tua itu? Hmm, seharusnya dia sudah tidak dapat melihatnya, bukan?" Kesadaran Sansan Carell terombang-ambing, setelah siuman pun dia masih belum memberikan respon. Setelah beberapa lama, dia baru tersadar, "Aku tidak mati?" Saat ini, ada tiga orang yang berdiri di sisi sofa, Hyorin, Matt Busby dan Riswan Budiana. Riswan Budiana menjawabnya, "Kak, kamu baik-baik saja sekarang." Dengan pikiran yang kosong, Sansan Carell mengiyakannya, l

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-16
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 469

    Albert Clinton menganggukkan kepalanya memberikan dukungan, "Betul, kalian terus-terusan menyembunyikan permasalahan Direktur yang melanggar hukum dan melarikan diri dari penjara. Bagi para direktur lainnya, itu tidaklah adil, coba kamu lihat kerugian Grup Hour sekarang setiap harinya. Jika tidak ada sokongan dari para direktur ini, maka dari awal Grup Hour sudah hancur." "Aku rasa kalian sengaja, bukan? Kalian berniat membuat para direktur ini untuk menanggung kesalahan Direktur utama kalian!" "Kamu jangan sembarangan berbicara!" Ucap Linda Gumelar dengan kesal, "Kami tidak berbuat seperti itu!" Para direktur pun sangat marah, "Nyonya Direktur, katakanlah sesuatu!" Tetapi, bagaimana mungkin Soraya Lindsay bisa mengatakan sesuatu sekarang? Mendapati ini, mata Nurul Sapta pun bersinar-sinar, "Aku rasa, kalian dibohongi lagi." "Apa?" Semua orang tidak tahu kenapa. Sekilas, Nurul Sapta menyapukan tatapan matanya kepada semua orang, dia menga

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-17
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 470

    Setelah mendengarnya, para direktur Grup Hour pun membuka mata mereka dengan sedikit canggung. Linda Gumelar berkata dengan datar, "Jika semua saham yang dimiliki oleh para direktur yang berada di tempat dijumlahkan, itu juga hanya bertotalkan dua puluh persen saja. Sama sekali tidak dapat memberikan keputusan akan jatuh ke tangan siapa Grup Hour ini." Albert Clinton tidak terlalu paham dengan pembagian saham Grup Hour. Setelah mendengarkannya, dia pun merasa sulit untuk mempercayainya. Dengan begitu, apakah artinya Sansan Carell seorang diri memiliki saham Grup Hour sebanyak delapan puluh persen? "Tapi, bagaimana mungkin?" Gumam Albert Clinton. Namun, Nurul Sapta tidak peduli, dia sudah mengetahuinya ketika dirinya meminta Wans Lindsay datang sebelumnya. Selain itu, Sansan Carell sama sekali tidak memiliki saham sebesar delapan puluh persen itu atas namanya. Kali ini hanya untuk mencegah apa yang terjadi sebelumnya, oleh sebab itu, dia membawa tim p

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-17
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 471

    "Apa?" Setelah mendengarnya, Linda Gumelar langsung tersadar dalam sekejap. Bahkan teringat dengan permasalahan yang terjadi dengan Grup Clinton baru-baru ini. Ia mengerti, hanya saja, apakah Direktur Utama benar-benar telah membunuh Chicko Clinton? Tapi, ia tidak percaya kalau Sansan Carell adalah orang yang seperti itu. Sekarang, yang terpenting adalah menyelesaikan orang-orang dengan tatapan mata yang buas di hadapannya ini. Albert Clinton merasa tidak cukup puas, dia melanjutkan kalimatnya, "Lebih baik kalian pikirkan dengan baik, tanpa Sansan Carell, seberapa lama Grup Hour kalian akan dapat bertahan lagi? Begitu Grup Hour hancur, maka kalian hanya perlu menunggu untuk jatuh miskin!" Penggalan terakhir kalimatnya itu membuat para direktur menjadi panik dalam sekejap. Selamanya, yang mereka pedulikan hanyalah keuntungan, tanpa keuntungan, apa yang perlu dibicarakan lagi? Dengan begitu, satu per satu dari para direktur itu pun menatap ke arah Fauzi Hole

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-19
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 472

    Mereka melihat Riswan Budiana yang sedang memapah Sansan Carell yang tampak lemah, dengan perlahan mereka berjalan masuk. Terdapat Hyorin dan Matt Busby dengan tubuh yang kokoh berdiri di belakangnya. Saat berada di luar, Sansan Carell mendengar suara tangisan Soraya Lindsay, hatinya terasa amat sakit. "Soraya!" Soraya Lindsay terkaku setelah melihat Sansan Carell, kemudian, dia berlari ke sisi Sansan Carell dengan langkah yang cepat dan menangis terisak, "Paman, akhirnya kamu pulang." Mendapati ini, Sansan Carell menepuk-nepuk punggung Soraya Lindsay dengan pelan dan menenangkannya untuk beberapa saat, lalu, dia berkata kepada Soraya Lindsay, "Soraya, aku sudah pulang, kamu pergi dan tunggu aku di ruangan kantor bersama Linda terlebih dahulu, ya?" Linda Gumelar paham, dia langsung membawa Soraya Lindsay pergi ke ruangan kantor Direktur Utama. Setelah mereka pergi, sekali lagi pintu ruangan rapat ditutup. Sambil dipapah oleh Riswan Budiana, Sansan Ca

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-19
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 473

    Hati Albert Clinton pun menjadi sedikit lebih tenang, "Sansan Carell, apa maksud dengan pertanyaanmu itu? Selain itu, siapakah orang-orang ini? Kenapa kamu bertanya kepada mereka seperti itu?" Tidak bisa dipungkiri kalau Albert Clinton sedang menggali lubang untuk dirinya sendiri dengan kalimatnya itu. Alis mata Sansan Carell sedikit terangkat, dia berkata kepada kedua orang itu, "Apakah kalian mendengarnya? Dia ingin menyingkirkan kalian dan menyelamatkan nyawanya sendiri." Kedua orang itu terkaku untuk sesaat, sangat jelas kalau mereka masih belum sadar. Saat ini, Wardani berjalan masuk sambil membawa polisi. Semua orang pun sangat penasaran, bukankah Albert Clinton baru saja menelpon polisi? Kenapa polisi begitu cepat sudah datang? Setelah melihat kedatangan polisi, kelopak mata Albert Clinton pun terbuka, dia sama sekali tidak memperdulikan kenapa polisi datang dengan begitu cepat. Ia hanya berpikir ingin menyelesaikan Sansan Carell secepatnya, s

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-19

Bab terbaru

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 776

    Fajar tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sansan mengucapkan terima kasih dan menutup telepon.Hyorin mendengarkan seluruh percakapan mereka, wajahnya juga menjadi serius. "Apa yang harus kita lakukan?"Sansan berkata dengan tak berekspresi. "Pergi ke RS Kyoto dulu dan buat strategi," Sansan menatap Hyorin dengan sedikit ragu. "Tapi, sebelum itu kamu pergi dan bawa Soraya pulang!"Soraya adalah kelemahannya. Jika orang-orang itu ingin menyerangnya dan membiarkannya tertangkap, mereka pasti akan menyerang Soraya terlebih dulu. Jadi, melindungi Soraya adalah hal yang paling penting.Hyorin mengangguk. "Aku akan pergi!""Biarkan Busby pergi, kamu ikut aku ke RS Kyoto," ujar Sansan sambil berjalan.Hyorin tidak keberatan, Sansan menelepon Matt Busby, berbicara singkat tentang situasinya dan pergi ke RS Kyoto.***RS Kyoto.Sansan memanggil Ramdan dan Leona. "Hari-hari indah akan segera berakhir."Mereka tidak mengerti. Ketika Sansan memberi tahu berita tentang Henda dibunuh oleh Zoran, semua

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 775

    "Brengsek!"Sansan benar-benar menganggap Hiden sebagai teman dekatnya. Jika tidak, dia tidak akan pergi mencari Hiden setelah menerima Grup Hour, apalagi memberikan Hiden banyak sumber daya untuk membuatnya berkembang.Alhasil, Hiden bekali-kali menyerobot sumber daya yang layak didapatkan Grup Hour secara diam-diam! Bahkan, dia melakukan tindakan kecil di belakang punggungnya dan sekarang bahkan mencari pembunuh untuk membunuhnya!Perasaan dikhianati oleh teman dekat ini membuat Sansan merasa tercekik. Jelas sekali mereka adalah teman dekat. Wardani bisa mati untuknya, tetapi Hiden malah ingin membunuhnya!"Ahh …" Sansan tinggal di gang gelap itu untuk waktu yang lama sebelum perlahan keluar dari gang, tetapi aura permusuhan di tubuhnya menjadi lebih berat dari sebelumnya.Ponsel Sansan terjatuh ketika dia dan Downey melompat keluar jendela. Saat itu, dia tidak ada waktu untuk mencari ponsel lagi. Setelah melompat keluar jendela, dia berusaha keras berlari.Mereka berada di depan Hy

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 774

    "Tentu!" Sansan mengangguk tanpa terkejut, dan menghabiskan seteguk anggur terakhir. "Waktu untuk duel akan diatur secara terpisah. Sekarang bukan waktu yang tepat."Downey tidak keberatan.Pada saat ini, Sansan hendak bangun dan Downey tiba-tiba menahannya. Sansan bingung. "Kenapa? Apakah kamu ingin melakukannya sekarang?"Downey menatap dingin ke belakang Sansan, seolah sedang mengamati sesuatu. Sansan melihat ada yang tidak beres, berpaling untuk melihat dan dia melihat beberapa orang berpakaian rapi duduk di pojok sambil minum alkohol. Ketika Sansan menoleh untuk melihat, mereka dengan cepat menarik kembali pandangan mereka.Meskipun orang-orang ini tampil sebagai gangster kecil, tetapi niat membunuh di dalamnya belum sepenuhnya disimpan dan bisa dirasakan hanya dengan satu tatapan.Sansan mengerti dalam sekejap, berbalik dan berkata kepada Downe.y "Sepertinya ada yang datang untuk membunuhku lagi.""Mungkin masih orang yang sama?" Downey sepertinya tidak khawatir sama sekali, tap

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 773

    Di dalam kamar. Setelah memastikan bahwa mereka telah pergi, ekspresi semua orang kembali normal dan seorang wanita pergi mengetuk pintu kamar mandi. Setelah beberapa saat, pintu kamar mandi terbuka dan Lou Zheng berjalan keluar.Ketika pria itu sedang berbicara di telepon, Lou Zheng kebetulan pergi ke kamar mandi. Ketika dia akan keluar, dia mendengar jeritan di dalam kamar dan tahu ada yang tidak beres, jadi dia tetap di dalam kamar mandi dan tidak keluar.Saat itu, Sansan mematikan suara lagu karena dia ingin bertanya, sehingga Lou Zheng bisa mendengar suara Sansan dengan jelas.'Sansan belum mati?! Dia bahkan datang sampai kesini.' Lou Zheng sangat gugup pada saat itu.Untungnya, orang-orangnya tahu apa yang harus dikatakan dan apa yang tidak boleh dikatakan. Jadi mereka tidak mengungkapkan identitasnya.Lou Zheng memandang semua orang dengan puas. "Bagus sekali! Setelah beberapa hari lagi, kalian akan menjadi eksekutif Grup Hour yang baru.""Baik, bos." Lou Zheng tersenyum.Sansa

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 772

    Melihat Sansan yang menatapnya, ekspresi Downey berubah drastis, dia berusaha menahan dan akhirnya dia mengutuk. "Sialan, jangan omong kosong kamu!""Uhm …" Sansan terbatuk geli menatap mata Downey. "Hahaha …" Sansan tidak bisa menahan tawanya saat melihat alis Downey yang terangkat.Karena tatapan serius Downey, ditambah dengan kesan bahwa Sansan yang berperilaku baik, sangat lucu jika dia tiba-tiba mengutuk kalimat seperti itu.Raut wajah Downey semakin buruk. Bagaimanapun, dia telah mengutuk, jadi tidak ada bedanya jika dia mengutuk sekali lagi. "Sialan, apa yang kamu tertawakan?"Sansan tercengang, dan kemudian berkata dengan cukup serius. "Aku hanya tertawa saja!"Tatapan mata Downey langsung memuram dalam sekejap.Yang lain tampak berbeda ketika mereka melihatnya dan mata mereka diam-diam mengkomunikasikan sesuatu.Karena keremangan kamar, Sansan dan Downey tidak menyadari ada yang janggal dengan mata mereka. Sansan berhenti terawa dan menatap pria itu dengan tajam. "Satu kesemp

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 771

    "Bodoh!" Pria itu berteriak dengan kesal. "Tentu saja si br*ngsek Sansan!""Tunggu?!" Usai bicara, pria itu merasa ada yang janggal, jadi dia segera berbalik. Ketika dia melihat Sansan yang baru saja dia sebut berdiri di depannya, dia langsung melebarkan matanya, "K-Kamu—"Dia sangat ketakutan hingga ponselnya jatuh ke lantai. Pria itu menggigil dan menunjuk ke arah Sansan.BRUK!Tiba-tiba Sansan yang sedang menatap sosok pria itu dengan tajam, dengan cepat menarik lengan pria itu dan membantingnya ke lantai.Saat ini, Downey yang berdiri di belakang Sansan berjalan keluar perlahan dan berkata dengan ringan. "Hei, tempramenmu tidak terlalu bagus.""Tidak juga," jawab Sansan dengan datar.Mereka juga mendengarnya tadi. Pria itu berkata bahwa Downey juga akan dibunuh bersama.Downey yang memikirkan itu mendengus pelan. "Aku terlibat karena kamu."Sansan hanya terdiam mendengar ucapan Downey, tanpa banyak basa basi lagi dia berjalan menuju sebuah ruangan lain.BRAK!Sansan menendang pint

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 770

    Orang-orang telah menggali lebih dari satu jam, dan mereka tidak menemukan apa-apa. Mereka hanya membongkar puing-puing bangunan yang sudah berserakan menjadi hitam."Tidak ada apapun disini.""Apakah kamu yakin mereka berada tepat di daerah ini?""Coba ingat-ingat kembali?"Orang-orang mulai kebingungan dan ada rasa pasrah di dalam benak mereka, mereka berpikir bahwa orang yang memanggil mereka datang itu salah ingat lokasi.Shifa yang mendengar itu segera menggelengkan kepalanya ketika melihat ini. "Tidak mungkin, mereka pasti ada di sini, tidak mungkin tidak ada!""Tetapi kami tidak menemukannya!""Bagaimana kalau kita mencari ke dalam lagi, mungkin mereka mengubah rute pelarian?" Seseorang menyarankan.Hyorin dan Matt Busby tampak bergairah saat melihat ini. "Tidak perlu menggali lagi.""Apa? Berhenti menggali?""Iya, berhenti menggali," Hyorin mengangguk mengangguk dengan datar.Saat itu, bom datang dari belakang pabrik, jadi tidak mungkin bagi Sansan dan Downey untuk berlari ke

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 769

    Di kamar lantai dua.Sekelompok pria dan wanita duduk bersama, mereka terlihat sangat menikmati suasana di dalam bar. Meja penuh dengan gelas anggur dan ada kaleng bir di bawah kaki mereka. Mereka sudah minum cukup banyak.Semua orang sangat senang, kecuali pria yang duduk di tengah. Dia hanya memegang gelas anggur dan minum perlahan, wajahnya terlihat sangat tidak puas. Dia adalah Lou Zheng yang selalu berada dalam kegelapan sepanjang waktu.Lou Zheng mengerutkan keningnya dengan kuat. "Sansan seharusnya sudah mati. Mengapa dia masih belum kembali?" Lo Zheng mengetuk-ngetuk meja dengan jemarinya. "Atau apakah terjadi sesuatu yang tidak terduga?"Pada saat ini, pria dengan topi itu mengetuk pintu dan memasuki kamar. Setelah dia masuk, semua orang yang ada di dalam kamar itu berhenti bergerak, bahkan suasana meriah di dalam bar itu menjadi hening.Pria itu melepaskan topinya, memperlihatkan sedikit perubahan raut wajahnya dan menjawab dengan hormat, "Sudah, bom itu meledak dan pabrik t

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 768

    Downey bereaksi secara naluriah, dia dengan cepat segera mengelak. Namun, begitu keduanya bertemu, terjadi pukulan yang saling beradu.BUK!Suara tabrakan antara tinju Downey dan juga Sansan terdengar sangat jelas.BOOM!Tiba-tiba suara ledakan terdengar diiringi suara pukulan itu.Hyorin dan Matt Busby saling memandang, dia berteriak. "Lari! Ini bom!"Sehabis berteriak, Hyorin dan Matt Busby buru-buru berlari keluar. Sansan juga langsung tanggap, dia bergegas membalikkan badannya dan berlari.Mendengar itu, Downey melihat ke arah Shifa. Shifa berdiri di dekat tempat sampah yang lumayan jauh darinya. Karena ledakan, sebuah pohon tiba-tiba tumbang dan seperti akan jatuh."Shifa!" Melihat tong kayu hampir jatuh, Downey segera bergegas menghampiri Shifa, menahan pohon itu, lalu berkata kepada Shifa yang terpana. "Lari!"Shifa tiba-tiba tersadar. Setelah melihat Downey, dia terkejut. "Kak …" Dia ingin mengatakan sesuatu.Tapi Downey memotongnya. "Lari! Kalau tidak, kamu tidak akan sempat

DMCA.com Protection Status