Share

Bab 461

Penulis: Skyy
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-13 15:36:03

Saat menjelang malam, sebuah mobil BMW melaju keluar dari Perumahan Villa Langgang, mobil itu berkendara menuju pinggiran kota. Tidak lama kemudian, ada sebuah mobil van yang mengejar di belakang mobil BMW, tiba-tiba ketika mobil BMW itu akan berbelok, van itu itu menabrak mobil BMW.

BMW langsung jungkir balik beberapa kali di jalanan, akhirnya keluar dari jalan raya. Di tepi jalan pinggiran kota, mobil BMW itu langsung meledak. Dalam sekejap, mobil langsung terbakar. Dan mobil truk itu, pergi dengan cepat.

Keesok paginya, berita keluar, pengawal Direktur Utama Grup Hour tewas dalam kecelakaan mobil saat bepergian. Begitu berita ini ramai diperbincangkan, ada orang yang beranggap melihat keramaian, ada orang yang merasa kesempatan sudah datang.

Misalnya Albert Clinton, "Sekarang di sisi Sansan Carell tidak ada orang lagi, sudah waktunya bertindak."

Sansan Carell semakin lemah dibandingkan kemarin, ia bahkan sudah tidak mampu berdiri lagi.

Saat Riswa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 462

    Ia bertemu dan hidup lebih baik lagi bersama Sansan Carell, Riswan Budiana merasa sudah puas sekali. Tanpa terasa jalan raya mulai macet. Mobil Corola yang ada di belakang mobil Audi, terdapat Sansan Carell yang berbaring di atas sofa. Raut wajahnya pucat pasi, kedua matanya terpejam. Putri duduk di sampingnya, wajahnya penuh kekhawatiran. Tadi pagi, setelah dia keluar rumah baru menerima telepon dari Sansan Carell, menyuruh dia ke sana untuk mengikutinya. Sansan Carell menceritakan semua masalahnya dari awal sampai akhir, Putri baru memahaminya, tapi juga semakin khawatir. "Apakah benar-benar bisa? Seandainya pihak itu tidak memiliki obat penawarnya?" Tindakan Sansan Carell kali ini, semuanya hanya untuk mengambil obat penawar itu. Obat penawar yang sebenarnya, obat penawar yang bisa membuat dia tidak hilang ingatan. Sansan Carell dengan datar mengatakan, "Jika tidak ada, itu berarti aku tidak cukup beruntung hari ini," ia tersenyum penuh bahagia. "Sudah

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-13
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 463

    Selesai bicara, sosok Matt Busby melintas, saking cepatnya membuat mereka tidak bisa melihatnya dengan jelas. Selanjutnya, ia langsung muncul di belakang mereka berdua. Di saat mereka berdua masih belum menyadarinya, ia mengeluarkan belati miliknya. "Arrggh!" Suara jeritan itu sangat nyaring sekali. Karena kejadian ini, mobil-mobil yang melewati mereka tiba-tiba berhenti. Tindakan tadi tidak terlalu jelas, semuanya hanya melihay seklias kejadian ini. Mereka sangat terkejut saat melihat Matt Busby memegang belati panjang di tangannya, darah mengalir di belati itu. Tersisa satu pria lagi, ia gemetar ketakukan, "Tidak mungkin! Bukankah dia tidak bisa bela diri? Tapi, orang ini lebih hebatdari pembunuh!" "Tunggu! Siapa kamu, kamu berbeda dengan orang yang aku cari!" Pada awalnya, setelah mereka bertanya, mereka tidak meragukan identitasnya. Sekarang, setelah kejadian ini mereka baru sadar, orang yang mereka cari benar-benar berbeda dengan informasi yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-15
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 464

    "Apakah maksudmu, Sansan Carell berada di dalam Mobil BMW?" "Betul! Mobil BMW itu terus-terusan mengikuti mobilnya Audi, dengan jarak yang tidak jauh, juga tidak dekat, jika tidak diperhatikan, sungguh tidak akan mengetahuinya." "Memang sungguh cerdik!" "Karena dia berada di sini, maka kita lanjutkan rencana kita." "Iya, aku akan mengambil alih mobil terlebih dahulu, nanti kamu akan menjemputku." Ujar pria tersebut. "Baik, hati-hatilah, jangan sampai ketahuan." "Tenang saja, sekarang dia sudah sekarat, tidak punya waktu untuk memperhatikan aku." Jawab pria itu. "Iya." Pria itu sengaja mendekatkan mobilnya ke Mobil BMW. Dia sengaja menabrakkan mobilnya ke Mobil BMW tersebut, Mobil BMW pun berhenti. Di dalam mobil, Sansan Carell dan Putri saling menatap untuk sesaat. Setelah pria itu turun dari mobil, dia mendapati sopir Mobil BMW juga sudah turun. "Maaf, barusan aku tidak sengaja, apa ada yang rusak ditabrak olehku?" Ujar

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-15
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 465

    Kelihatannya, pria berpenyakitan itu tahu apa yang sedang dipikirkan oleh lawan bicaranya, "Saudara seperguruan, kamu tahu kalau kita semua memiliki integritas profesionalisme yang baik. Saudara seperguruan, sebenarnya kamu tidak perlu seperti ini, tugasmu adalah membunuh Sansan Carell, bukan?" "Tetapi Sansan Carell telah menyelamatkan nyawaku, menyelamatkan nyawa seorang pembunuh yang ingin membunuhnya," jawab Matt Busby dengan datar. "Jelas-jelas dia bisa tidak mempedulikanku, namun dia tetap menyelamatkanku tanpa pikir panjang." "Kamu tidak mengerti dengan perasaan seperti itu, yang awalnya mengira ini adalah sebuah dunia yang dingin. Namun pada saat itu, seberkas sinar menyinari ke dalam dan membuat orang merasakan kehangatan." "Saudara seperguruan, kamu sudah berubah." Ujar pria berpenyakitan itu. Matt Busby menganggukkan kepala dan mengakuinya, "Benar, dialah yang membuatku merasa telah hidup kembali sekali lagi." Berprofesi sebagai seora

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-15
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 466

    Sudut bibir Sansan Carell dan Putri sedikit berkedut, kenapa pada hari biasanya mereka tidak dapat melihat kalau Hyorin memiliki keinginan untuk menjadi ayah dari seseorang? Pria itu pun langsung membelalakkan matanya dengan lebar, "Kamu! Bukankah kamu telah mati?" "Hyorin dan Matt Busby tidak meninggalkanku, kenapa kalian begitu berani keluar untuk membunuhku secara terang-terangan?" ucap Sansan Carell. Semuanya ini sudah direncanakan dengan baik oleh Sansan Carell, para pembunuh merasa was was terhadap Hyorin dan Matt Busby. Tentu tidak akan bertindak dengan mudahnya, sehingga dia baru bisa membuat rencana seperti ini, membuat mereka mengira bahwa tidak ada orang di sisinya. Ternyata seperti apa yang diduga, orang-orang itu pun sangat tidak sabar ingin bertindak dan membunuhnya setelah mengetahuinya. Di sela-sela Sansan Carell berbicara, Hyorin membawa pisaunya ke depan dan meletakkannya di leher pria itu, "Turunkan pisaumu." Pria itu masih terceng

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-15
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 467

    Mendengar perkataan itu, Hyorin langsung menarik headset bluetoothnya dan menyerahkannya kepada Sansan Carell. "Adik seperguruanmu akan segera mati, kamu bisa menyampaikan kata-kata terakhir kepadanya." Ucap Sansan Carell ke headset bluetooth itu. Di sisi lain, wanita itu terdiam untuk beberapa saat, lalu dia berkata dengan gelisah, "Kamu tidak boleh membunuhnya! Jika kamu membunuhnya, maka kamu tidak bisa mendapatkan obat penawar!" Sansan Carell acuh tidak acuh, "Aku tidak peduli." "Kamu!" Wanita itu sama sekali tidak mengerti kenapa Sansan Carell bahkan tidak peduli dengan nyawanya sendiri. Kalau begitu, situasi apa lagi yang bisa digunakannya untuk mengancam Sansan Carell? Mendapati ini, pria itu berkata, "Sansan Carell! Aku bisa membawamu untuk mencari guruku, ada obat penawar yang sebenarnya di tempat guruku, obat penawar yang tidak dicampur dengan racun apapun." "Di mana gurumu berada?" "Dia berada di kota Gazela." "Terlalu ja

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-16
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 468

    Sansan Carell merasakan dirinya telah mati, perasaan semacam itu sungguh tidak nyata, sekujur tubuhnya seolah-olah mengambang di atas udara, "Apakah ini adalah jiwaku yang meninggalkan tubuhku?" Gumam Sansan Carell. "Tetapi, kenapa jiwa bisa merasakan kedinginan? Sungguh dingin!" Dia sangat ingin merasakan sedikit kehangatan, meskipun hanya sedikit juga tidak apa-apa. Dia teringat dengan adiknya, juga teringat dengan Soraya Lindsay. "Bagaimana dengan kondisi Soraya sekarang? Apakah dia diganggu oleh bajingan tua itu? Hmm, seharusnya dia sudah tidak dapat melihatnya, bukan?" Kesadaran Sansan Carell terombang-ambing, setelah siuman pun dia masih belum memberikan respon. Setelah beberapa lama, dia baru tersadar, "Aku tidak mati?" Saat ini, ada tiga orang yang berdiri di sisi sofa, Hyorin, Matt Busby dan Riswan Budiana. Riswan Budiana menjawabnya, "Kak, kamu baik-baik saja sekarang." Dengan pikiran yang kosong, Sansan Carell mengiyakannya, l

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-16
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 469

    Albert Clinton menganggukkan kepalanya memberikan dukungan, "Betul, kalian terus-terusan menyembunyikan permasalahan Direktur yang melanggar hukum dan melarikan diri dari penjara. Bagi para direktur lainnya, itu tidaklah adil, coba kamu lihat kerugian Grup Hour sekarang setiap harinya. Jika tidak ada sokongan dari para direktur ini, maka dari awal Grup Hour sudah hancur." "Aku rasa kalian sengaja, bukan? Kalian berniat membuat para direktur ini untuk menanggung kesalahan Direktur utama kalian!" "Kamu jangan sembarangan berbicara!" Ucap Linda Gumelar dengan kesal, "Kami tidak berbuat seperti itu!" Para direktur pun sangat marah, "Nyonya Direktur, katakanlah sesuatu!" Tetapi, bagaimana mungkin Soraya Lindsay bisa mengatakan sesuatu sekarang? Mendapati ini, mata Nurul Sapta pun bersinar-sinar, "Aku rasa, kalian dibohongi lagi." "Apa?" Semua orang tidak tahu kenapa. Sekilas, Nurul Sapta menyapukan tatapan matanya kepada semua orang, dia menga

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-17

Bab terbaru

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 776

    Fajar tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sansan mengucapkan terima kasih dan menutup telepon.Hyorin mendengarkan seluruh percakapan mereka, wajahnya juga menjadi serius. "Apa yang harus kita lakukan?"Sansan berkata dengan tak berekspresi. "Pergi ke RS Kyoto dulu dan buat strategi," Sansan menatap Hyorin dengan sedikit ragu. "Tapi, sebelum itu kamu pergi dan bawa Soraya pulang!"Soraya adalah kelemahannya. Jika orang-orang itu ingin menyerangnya dan membiarkannya tertangkap, mereka pasti akan menyerang Soraya terlebih dulu. Jadi, melindungi Soraya adalah hal yang paling penting.Hyorin mengangguk. "Aku akan pergi!""Biarkan Busby pergi, kamu ikut aku ke RS Kyoto," ujar Sansan sambil berjalan.Hyorin tidak keberatan, Sansan menelepon Matt Busby, berbicara singkat tentang situasinya dan pergi ke RS Kyoto.***RS Kyoto.Sansan memanggil Ramdan dan Leona. "Hari-hari indah akan segera berakhir."Mereka tidak mengerti. Ketika Sansan memberi tahu berita tentang Henda dibunuh oleh Zoran, semua

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 775

    "Brengsek!"Sansan benar-benar menganggap Hiden sebagai teman dekatnya. Jika tidak, dia tidak akan pergi mencari Hiden setelah menerima Grup Hour, apalagi memberikan Hiden banyak sumber daya untuk membuatnya berkembang.Alhasil, Hiden bekali-kali menyerobot sumber daya yang layak didapatkan Grup Hour secara diam-diam! Bahkan, dia melakukan tindakan kecil di belakang punggungnya dan sekarang bahkan mencari pembunuh untuk membunuhnya!Perasaan dikhianati oleh teman dekat ini membuat Sansan merasa tercekik. Jelas sekali mereka adalah teman dekat. Wardani bisa mati untuknya, tetapi Hiden malah ingin membunuhnya!"Ahh …" Sansan tinggal di gang gelap itu untuk waktu yang lama sebelum perlahan keluar dari gang, tetapi aura permusuhan di tubuhnya menjadi lebih berat dari sebelumnya.Ponsel Sansan terjatuh ketika dia dan Downey melompat keluar jendela. Saat itu, dia tidak ada waktu untuk mencari ponsel lagi. Setelah melompat keluar jendela, dia berusaha keras berlari.Mereka berada di depan Hy

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 774

    "Tentu!" Sansan mengangguk tanpa terkejut, dan menghabiskan seteguk anggur terakhir. "Waktu untuk duel akan diatur secara terpisah. Sekarang bukan waktu yang tepat."Downey tidak keberatan.Pada saat ini, Sansan hendak bangun dan Downey tiba-tiba menahannya. Sansan bingung. "Kenapa? Apakah kamu ingin melakukannya sekarang?"Downey menatap dingin ke belakang Sansan, seolah sedang mengamati sesuatu. Sansan melihat ada yang tidak beres, berpaling untuk melihat dan dia melihat beberapa orang berpakaian rapi duduk di pojok sambil minum alkohol. Ketika Sansan menoleh untuk melihat, mereka dengan cepat menarik kembali pandangan mereka.Meskipun orang-orang ini tampil sebagai gangster kecil, tetapi niat membunuh di dalamnya belum sepenuhnya disimpan dan bisa dirasakan hanya dengan satu tatapan.Sansan mengerti dalam sekejap, berbalik dan berkata kepada Downe.y "Sepertinya ada yang datang untuk membunuhku lagi.""Mungkin masih orang yang sama?" Downey sepertinya tidak khawatir sama sekali, tap

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 773

    Di dalam kamar. Setelah memastikan bahwa mereka telah pergi, ekspresi semua orang kembali normal dan seorang wanita pergi mengetuk pintu kamar mandi. Setelah beberapa saat, pintu kamar mandi terbuka dan Lou Zheng berjalan keluar.Ketika pria itu sedang berbicara di telepon, Lou Zheng kebetulan pergi ke kamar mandi. Ketika dia akan keluar, dia mendengar jeritan di dalam kamar dan tahu ada yang tidak beres, jadi dia tetap di dalam kamar mandi dan tidak keluar.Saat itu, Sansan mematikan suara lagu karena dia ingin bertanya, sehingga Lou Zheng bisa mendengar suara Sansan dengan jelas.'Sansan belum mati?! Dia bahkan datang sampai kesini.' Lou Zheng sangat gugup pada saat itu.Untungnya, orang-orangnya tahu apa yang harus dikatakan dan apa yang tidak boleh dikatakan. Jadi mereka tidak mengungkapkan identitasnya.Lou Zheng memandang semua orang dengan puas. "Bagus sekali! Setelah beberapa hari lagi, kalian akan menjadi eksekutif Grup Hour yang baru.""Baik, bos." Lou Zheng tersenyum.Sansa

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 772

    Melihat Sansan yang menatapnya, ekspresi Downey berubah drastis, dia berusaha menahan dan akhirnya dia mengutuk. "Sialan, jangan omong kosong kamu!""Uhm …" Sansan terbatuk geli menatap mata Downey. "Hahaha …" Sansan tidak bisa menahan tawanya saat melihat alis Downey yang terangkat.Karena tatapan serius Downey, ditambah dengan kesan bahwa Sansan yang berperilaku baik, sangat lucu jika dia tiba-tiba mengutuk kalimat seperti itu.Raut wajah Downey semakin buruk. Bagaimanapun, dia telah mengutuk, jadi tidak ada bedanya jika dia mengutuk sekali lagi. "Sialan, apa yang kamu tertawakan?"Sansan tercengang, dan kemudian berkata dengan cukup serius. "Aku hanya tertawa saja!"Tatapan mata Downey langsung memuram dalam sekejap.Yang lain tampak berbeda ketika mereka melihatnya dan mata mereka diam-diam mengkomunikasikan sesuatu.Karena keremangan kamar, Sansan dan Downey tidak menyadari ada yang janggal dengan mata mereka. Sansan berhenti terawa dan menatap pria itu dengan tajam. "Satu kesemp

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 771

    "Bodoh!" Pria itu berteriak dengan kesal. "Tentu saja si br*ngsek Sansan!""Tunggu?!" Usai bicara, pria itu merasa ada yang janggal, jadi dia segera berbalik. Ketika dia melihat Sansan yang baru saja dia sebut berdiri di depannya, dia langsung melebarkan matanya, "K-Kamu—"Dia sangat ketakutan hingga ponselnya jatuh ke lantai. Pria itu menggigil dan menunjuk ke arah Sansan.BRUK!Tiba-tiba Sansan yang sedang menatap sosok pria itu dengan tajam, dengan cepat menarik lengan pria itu dan membantingnya ke lantai.Saat ini, Downey yang berdiri di belakang Sansan berjalan keluar perlahan dan berkata dengan ringan. "Hei, tempramenmu tidak terlalu bagus.""Tidak juga," jawab Sansan dengan datar.Mereka juga mendengarnya tadi. Pria itu berkata bahwa Downey juga akan dibunuh bersama.Downey yang memikirkan itu mendengus pelan. "Aku terlibat karena kamu."Sansan hanya terdiam mendengar ucapan Downey, tanpa banyak basa basi lagi dia berjalan menuju sebuah ruangan lain.BRAK!Sansan menendang pint

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 770

    Orang-orang telah menggali lebih dari satu jam, dan mereka tidak menemukan apa-apa. Mereka hanya membongkar puing-puing bangunan yang sudah berserakan menjadi hitam."Tidak ada apapun disini.""Apakah kamu yakin mereka berada tepat di daerah ini?""Coba ingat-ingat kembali?"Orang-orang mulai kebingungan dan ada rasa pasrah di dalam benak mereka, mereka berpikir bahwa orang yang memanggil mereka datang itu salah ingat lokasi.Shifa yang mendengar itu segera menggelengkan kepalanya ketika melihat ini. "Tidak mungkin, mereka pasti ada di sini, tidak mungkin tidak ada!""Tetapi kami tidak menemukannya!""Bagaimana kalau kita mencari ke dalam lagi, mungkin mereka mengubah rute pelarian?" Seseorang menyarankan.Hyorin dan Matt Busby tampak bergairah saat melihat ini. "Tidak perlu menggali lagi.""Apa? Berhenti menggali?""Iya, berhenti menggali," Hyorin mengangguk mengangguk dengan datar.Saat itu, bom datang dari belakang pabrik, jadi tidak mungkin bagi Sansan dan Downey untuk berlari ke

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 769

    Di kamar lantai dua.Sekelompok pria dan wanita duduk bersama, mereka terlihat sangat menikmati suasana di dalam bar. Meja penuh dengan gelas anggur dan ada kaleng bir di bawah kaki mereka. Mereka sudah minum cukup banyak.Semua orang sangat senang, kecuali pria yang duduk di tengah. Dia hanya memegang gelas anggur dan minum perlahan, wajahnya terlihat sangat tidak puas. Dia adalah Lou Zheng yang selalu berada dalam kegelapan sepanjang waktu.Lou Zheng mengerutkan keningnya dengan kuat. "Sansan seharusnya sudah mati. Mengapa dia masih belum kembali?" Lo Zheng mengetuk-ngetuk meja dengan jemarinya. "Atau apakah terjadi sesuatu yang tidak terduga?"Pada saat ini, pria dengan topi itu mengetuk pintu dan memasuki kamar. Setelah dia masuk, semua orang yang ada di dalam kamar itu berhenti bergerak, bahkan suasana meriah di dalam bar itu menjadi hening.Pria itu melepaskan topinya, memperlihatkan sedikit perubahan raut wajahnya dan menjawab dengan hormat, "Sudah, bom itu meledak dan pabrik t

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 768

    Downey bereaksi secara naluriah, dia dengan cepat segera mengelak. Namun, begitu keduanya bertemu, terjadi pukulan yang saling beradu.BUK!Suara tabrakan antara tinju Downey dan juga Sansan terdengar sangat jelas.BOOM!Tiba-tiba suara ledakan terdengar diiringi suara pukulan itu.Hyorin dan Matt Busby saling memandang, dia berteriak. "Lari! Ini bom!"Sehabis berteriak, Hyorin dan Matt Busby buru-buru berlari keluar. Sansan juga langsung tanggap, dia bergegas membalikkan badannya dan berlari.Mendengar itu, Downey melihat ke arah Shifa. Shifa berdiri di dekat tempat sampah yang lumayan jauh darinya. Karena ledakan, sebuah pohon tiba-tiba tumbang dan seperti akan jatuh."Shifa!" Melihat tong kayu hampir jatuh, Downey segera bergegas menghampiri Shifa, menahan pohon itu, lalu berkata kepada Shifa yang terpana. "Lari!"Shifa tiba-tiba tersadar. Setelah melihat Downey, dia terkejut. "Kak …" Dia ingin mengatakan sesuatu.Tapi Downey memotongnya. "Lari! Kalau tidak, kamu tidak akan sempat

DMCA.com Protection Status