Share

Bab 406

Penulis: Skyy
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-11 15:46:34

Perumahan Villa Langgang.

Lou Zheng menutup teleponnya dan mulai tersenyum. Dia baru mengetahui bahwa Soraya Lindsay ternyata kehilangan ingatannya. Ini adalah sebuah kejadian yang sulit dipercaya, hal ini juga membuatnya sangat terkejut. Ia seperti anak kecil yang tidak mengingat apapun, akan sangat mudah untuk melakukan sesuatu kepadanya.

Sekarang Sansan Carell sudah ditangkap oleh orangnya, dia tidak sempat lagi menjaga Soraya Lindsay. Pas sekali, dia bisa memiliki waktu untuk bersama Soraya Lindsay.

Pagi hari yang cerah.

Sansan Carell bangun lebih awal, jadi dia membangunkan Nia Daniaty. Setelah berkemas, mereka pun bergegas keluar.

"Telpon kakakmu, tanya dia ada dimana?" Sansan Carell berkata kepada Nia Daniaty sambil mengemudi.

Nia Daniaty berkata dengan wajahnya yang nakal, "Aku tidak mau!"

Sansan Carell pun tertengun sejenak, "Kamu tidak mau menelponnya, jadi apakah kamu ingin aku langsung mengantarkan kamu ke tempatnya?"

Men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Skyy.
hallo, kak^^ hehe maaf ada keperluan udh meluncur 4 bab kok
goodnovel comment avatar
Irin Rekha
up date ko nanggung2 ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 407

    "Siapa kalian? Untuk apa berada di sini?" Semua orang melihat ke arah suara itu, seorang wanita yang mengenakan sweater dan celana jeans, rambut diikat panjang. Ia membawa tas punggung, sepasang mata pintar sedang menatap mereka. Mata Lou Zheng berbinar saat melihat ke belakang, paras wanita ini hampir sama dengan Soraya Lindsay, ia sangat cantik. Putri berjalan mendekat, ia melihat Lou Zheng dan bunga mawar yang ada di tangannya sejenak. Putri mengerti apa maksud kedatangan Lou Zheng, lalu ia berkata, "Kamu datang ke sini untuk melamar?" Dan Soraya Lindsay, setelah melihat Putri, "Kakak, kamu sudah datang?" Putri mengangguk sambil tersenyum, ia melindungi Soraya Lindsay di belakang badannya, dengan penuh kewaspadaan menatap Lou Zheng. Lou Zheng melihat mereka berdua sejenak. Dalam hatinya kebingungan, kapan Soraya Lindsay mengenal wanita secantik ini? Seingat dia dalang lingkup pertemanan Soraya Lindsay tidak ada orang seperti ini. "Siapa kamu

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-11
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 408

    Soraya Lindsay mengiyakan, sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Putri, ia berkata, "Kakak Putri menyuruhku memberitahumu bahwa ada orang yang mengganggu aku." Begitu mendengarnya ekspresi mata Sansan Carell membeku, Nia Daniaty yang duduk di sampingnya tanpa sadar bersandar di pintu mobil. "Aku segera pulang." Sansan Carell tahu, tidak mungkin bagi Soraya Lindsay menjelaskan siapa yang mengganggunya. Lebih baik dia langsung pulang, mengenai Putri, karena dia yang menyuruh Soraya Lindsay telepon, diperkirakan dia sedang menghadapi orang yang mengganggu Soraya Lindsay. Sansan Carell menyalakan mobil, berkata pada Nia Daniaty, "Kita pergi ke rumahku dulu, baru antar kamu pergi ke tempat kakakmu." Awalnya Nia Daniaty memang tidak ingin menghadapi kakaknya sendiri, jadi ia dengan senang hati mengangguk, "Baik, aku tidak keberatan." Perumahan Villa Langgang, Soraya Lindsay kembali setelah selesai menelepon, ia berkata pada Putri, "Paman mengatakan a

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-11
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 409

    Dalam perjalanan dia terus berpikir sebenarnya siapa yang mengganggu Soraya Lindsay. Dan ternyata Lou Zheng yang telah lama hilang! Pada saat Lou Zheng melihat Sansan Carell, ia merasa sangat terkejut dan membelalakkan kedua matanya. "Bagaimana mungkin? Bukankah dia sedang diawasi oleh Charter dan yang lainnya? Bagaimana bisa muncul di sini? Apakah Hyorin yang telah menyelamatkannya?" Gumamnya. Lou Zheng menelan air liurnya, ia merasa takut, sekarang dia masih belum cukup kuat untuk menghadapi Sansan Carell. Jika bukan karena tahu Sansan Carell ditangkap orang, dia tidak akan memiliki keberanian untuk datang bertemu Soraya Lindsay. Soraya Lindsay langsung melewati Putri, datang ke hadapan Sansan Carell, "Paman, kamu sudah pulang!" Ucapnya sambil memeluk Sansan Carel. "Iya, aku sudah pulang," jawabnya sambil membelai rambut panjang Soraya Lindsay. Kemudian, Sansan Carell menarik tangan Soraya Lindsay, ia berdiri di sana menatap Lou Zheng, "Zheng, aku pe

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-11
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 410

    "Siapa yang tahu kalian mencuri uang atau tidak? Di sini adalah villa pribadi, kalian begitu banyak orang berkumpul di sini, jelas hal yang sangat mencurigakan," Sansan Carell berkata dengan datar. "Kamu!" Lou Zheng dengan marah menunjuk Sansan Carell, "Kamu menfitnah kami!" Sansan Carell mengangkat bahu, maksudnya jelas sekali, "Aku memang menfitnahmu, apa yang akan kamu lakukan?" Gumamnya. Lou Zheng marah sekali, sekelompok orang itu juga marah sekali. "Kamu!" "Kamu tidak memiliki bukti, atas hal apa kamu mengatakan itu?" "Benar, ketika polisi datang, suruh mereka melihat kamera cctv sebagai bukti!" Lou Zheng mendengar kata-kata ini, dalam sekejap matanya berbinar, dengan bangga ia tersenyum dan mengatakan, "Sansan Carell, apa yang mereka katakan benar, di sini ada cctv. Bukti sudah sangat jelas! Polisi akan menangkapmu, bukan kami!" Sansan Carell mendengarnya sedikit mengerutkan kening, Putri juga merasa agak khawatir. Nia Daniaty

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-11
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 411

    Hyorin terus memukul Raka Erlangga tanpa henti, jika Sansan Carell berkata berhenti maka Hyorin akan menurutinya. Raka Erlangga terperangah, karena dipukul berkali-kali, walaupun sudah berhenti. Akibat tamparan berkali-kali itu, kepala Raka Erlangga terus bergerak kiri-kanan. Semua orang menahan tawa ketika melihatnya. "Hahaha … apa yang terjadi padanya?" "Hahaha …" Putri tertawa terbahak-bahak, bahkan Nia Daniaty dan Soraya Lindsay yang ada di sampingnya juga tertawa terbahak. Raut wajah Lou Zheng buruk sekali, Raka Erlangga juga termasuk anak buahnya. Penampilannya saat ini, benar-benar mempermalukan dia! "Sansan, kamu keterlaluan!" Lou Zheng berteriak. Sansan Carell memandang Lou Zheng dengan tatapan dingin, "Aku bisa membuatmu menderita lebih dsri ini!" "Kamu!" Pada saat ini, sirine polisi berbunyi, semua orang melihat ke arah itu. "Polisi sudah datang!" Sialan, Sansan Carell benar-benar memanggil polisi. Namun, Lou Zheng

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-12
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 412

    Putri selalu membawa jarum akupunturnya, ia dengan segera menancapkan jarum itu ke tubuh Sansan Carell. Setelah lebih dari setengah jam, Sansan Carell sadar. Setelah Sansan Carell bangun, ia merasa tubuhnya lebih lemah dan tidak bertenaga dari sebelumnya. Semua esensi dalam tubuhnya seperti terkuras habis, tapi ada satu pertanyaan yang membuat dia kebingungan. "Mengapa aku bisa pingsan?" Gerutu Sansan Carell. Saat melihat Lou Zheng, dia memang merasa pusing, tapi dia menahannya. Kemudian setelah emosinya stabil, ia tidak merasa pusing lagi. Tidak ada yang menyangka, tiba-tiba ia pingsan begitu saja. Putri menjawab, "Selama dua hari ini kamu terlalu lelah, tubuhmu memang lemah, jadi …" Sansan Carell mendengarnya lalu mengangguk, ia melihat Soraya Lindsay, "Aku tidak apa-apa." Soraya Lindsay mengedipkan sepasang matanya yang agak merah, menanggapi dengan suara rendah. Sansan Carell istirahat sejenak, lalu membawa Nia Daniaty pergi. Salah satu ruang pri

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-12
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 413

    "Hah? Apa yang kamu bicarakan, kita sedang mengobrol, tidak sopan memotong ucapan orang lain!" Zie melototi Nia Daniaty dengan galak. Nia Daniaty sama sekali tidak takut, ia malah melotot balik Zie. Sansan Carell tidak bisa berkata apa-apa dan hanya memegang keningnya. Masalah kakak beradik ini, tidak ada hubungan dengannya. "Aku pergi dulu." Sansan Carell kembali ke villa, dan ia membeli makanan untuk Soraya Lindsay. Kemudian, setelah sampai ia mengantar Soraya Lindsay ke tempat Tasya Lindsay, baru kembali ke perusahaan bersama Putri. — Di kantor polisi, setelah menginterogasi semua orang-orang itu, polisi tidak mendapatkan hasil apa-apa, seorang polisi bertanya pada Wardani, "Kapten, tidak ada masalah apa-apa, apakah mau dilepaskan?" Wardani dengan tegas mengatakan, "Periksa dan tanya sekali lagi, jangan melewatkan petunjuk apapun." Sebenarnya tanya sekali lagi juga tidak akan mendapatkan hasil apa-apa, pada akhirnya tetap harus m

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-12
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 414

    Keduanya terus mengobrol, tiba-tiba terlihat di depan mereka ada satu bayangan yang sedang berjongkok, dengan refleks mereka berhenti berjalan. Lou Zheng melihat dengan teliti, "Polisi? Wardani?" Wardani menoleh, ia membuang puntung rokok yang ada di mulutnya ke tanah, ia menginjaknya dengan kaki, "Kebetulan sekali?" Dalam hati, Raka Erlangga sedang marah. Karena Wardani bekerja sama dengan Sansan Carell untuk menangkap dan membawa mereka ke kantor polisi. Melihat Wardani mengenakan pakaian santai sendirian di sini, muncul beberapa pemikiran. "Pak Wardani, ini sudah begitu malam, kenapa berdiam diri di gang kecil ini?" Raka Erlangga bertanya dengan santai. Wardani malah mengatakan, "Aku sudah pulang kerja, sekarang aku bukan lagi polisi di luar jam kerjaku." "Hah?" Raka Erlangga dan Lou Zheng sama-sama tercengang. Raka Erlangga menyadarinya, diam-diam mereka merasa senang, "Kalau begitu, tidak peduli apa yang terjadi sekarang, semua itu t

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-13

Bab terbaru

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 776

    Fajar tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sansan mengucapkan terima kasih dan menutup telepon.Hyorin mendengarkan seluruh percakapan mereka, wajahnya juga menjadi serius. "Apa yang harus kita lakukan?"Sansan berkata dengan tak berekspresi. "Pergi ke RS Kyoto dulu dan buat strategi," Sansan menatap Hyorin dengan sedikit ragu. "Tapi, sebelum itu kamu pergi dan bawa Soraya pulang!"Soraya adalah kelemahannya. Jika orang-orang itu ingin menyerangnya dan membiarkannya tertangkap, mereka pasti akan menyerang Soraya terlebih dulu. Jadi, melindungi Soraya adalah hal yang paling penting.Hyorin mengangguk. "Aku akan pergi!""Biarkan Busby pergi, kamu ikut aku ke RS Kyoto," ujar Sansan sambil berjalan.Hyorin tidak keberatan, Sansan menelepon Matt Busby, berbicara singkat tentang situasinya dan pergi ke RS Kyoto.***RS Kyoto.Sansan memanggil Ramdan dan Leona. "Hari-hari indah akan segera berakhir."Mereka tidak mengerti. Ketika Sansan memberi tahu berita tentang Henda dibunuh oleh Zoran, semua

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 775

    "Brengsek!"Sansan benar-benar menganggap Hiden sebagai teman dekatnya. Jika tidak, dia tidak akan pergi mencari Hiden setelah menerima Grup Hour, apalagi memberikan Hiden banyak sumber daya untuk membuatnya berkembang.Alhasil, Hiden bekali-kali menyerobot sumber daya yang layak didapatkan Grup Hour secara diam-diam! Bahkan, dia melakukan tindakan kecil di belakang punggungnya dan sekarang bahkan mencari pembunuh untuk membunuhnya!Perasaan dikhianati oleh teman dekat ini membuat Sansan merasa tercekik. Jelas sekali mereka adalah teman dekat. Wardani bisa mati untuknya, tetapi Hiden malah ingin membunuhnya!"Ahh …" Sansan tinggal di gang gelap itu untuk waktu yang lama sebelum perlahan keluar dari gang, tetapi aura permusuhan di tubuhnya menjadi lebih berat dari sebelumnya.Ponsel Sansan terjatuh ketika dia dan Downey melompat keluar jendela. Saat itu, dia tidak ada waktu untuk mencari ponsel lagi. Setelah melompat keluar jendela, dia berusaha keras berlari.Mereka berada di depan Hy

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 774

    "Tentu!" Sansan mengangguk tanpa terkejut, dan menghabiskan seteguk anggur terakhir. "Waktu untuk duel akan diatur secara terpisah. Sekarang bukan waktu yang tepat."Downey tidak keberatan.Pada saat ini, Sansan hendak bangun dan Downey tiba-tiba menahannya. Sansan bingung. "Kenapa? Apakah kamu ingin melakukannya sekarang?"Downey menatap dingin ke belakang Sansan, seolah sedang mengamati sesuatu. Sansan melihat ada yang tidak beres, berpaling untuk melihat dan dia melihat beberapa orang berpakaian rapi duduk di pojok sambil minum alkohol. Ketika Sansan menoleh untuk melihat, mereka dengan cepat menarik kembali pandangan mereka.Meskipun orang-orang ini tampil sebagai gangster kecil, tetapi niat membunuh di dalamnya belum sepenuhnya disimpan dan bisa dirasakan hanya dengan satu tatapan.Sansan mengerti dalam sekejap, berbalik dan berkata kepada Downe.y "Sepertinya ada yang datang untuk membunuhku lagi.""Mungkin masih orang yang sama?" Downey sepertinya tidak khawatir sama sekali, tap

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 773

    Di dalam kamar. Setelah memastikan bahwa mereka telah pergi, ekspresi semua orang kembali normal dan seorang wanita pergi mengetuk pintu kamar mandi. Setelah beberapa saat, pintu kamar mandi terbuka dan Lou Zheng berjalan keluar.Ketika pria itu sedang berbicara di telepon, Lou Zheng kebetulan pergi ke kamar mandi. Ketika dia akan keluar, dia mendengar jeritan di dalam kamar dan tahu ada yang tidak beres, jadi dia tetap di dalam kamar mandi dan tidak keluar.Saat itu, Sansan mematikan suara lagu karena dia ingin bertanya, sehingga Lou Zheng bisa mendengar suara Sansan dengan jelas.'Sansan belum mati?! Dia bahkan datang sampai kesini.' Lou Zheng sangat gugup pada saat itu.Untungnya, orang-orangnya tahu apa yang harus dikatakan dan apa yang tidak boleh dikatakan. Jadi mereka tidak mengungkapkan identitasnya.Lou Zheng memandang semua orang dengan puas. "Bagus sekali! Setelah beberapa hari lagi, kalian akan menjadi eksekutif Grup Hour yang baru.""Baik, bos." Lou Zheng tersenyum.Sansa

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 772

    Melihat Sansan yang menatapnya, ekspresi Downey berubah drastis, dia berusaha menahan dan akhirnya dia mengutuk. "Sialan, jangan omong kosong kamu!""Uhm …" Sansan terbatuk geli menatap mata Downey. "Hahaha …" Sansan tidak bisa menahan tawanya saat melihat alis Downey yang terangkat.Karena tatapan serius Downey, ditambah dengan kesan bahwa Sansan yang berperilaku baik, sangat lucu jika dia tiba-tiba mengutuk kalimat seperti itu.Raut wajah Downey semakin buruk. Bagaimanapun, dia telah mengutuk, jadi tidak ada bedanya jika dia mengutuk sekali lagi. "Sialan, apa yang kamu tertawakan?"Sansan tercengang, dan kemudian berkata dengan cukup serius. "Aku hanya tertawa saja!"Tatapan mata Downey langsung memuram dalam sekejap.Yang lain tampak berbeda ketika mereka melihatnya dan mata mereka diam-diam mengkomunikasikan sesuatu.Karena keremangan kamar, Sansan dan Downey tidak menyadari ada yang janggal dengan mata mereka. Sansan berhenti terawa dan menatap pria itu dengan tajam. "Satu kesemp

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 771

    "Bodoh!" Pria itu berteriak dengan kesal. "Tentu saja si br*ngsek Sansan!""Tunggu?!" Usai bicara, pria itu merasa ada yang janggal, jadi dia segera berbalik. Ketika dia melihat Sansan yang baru saja dia sebut berdiri di depannya, dia langsung melebarkan matanya, "K-Kamu—"Dia sangat ketakutan hingga ponselnya jatuh ke lantai. Pria itu menggigil dan menunjuk ke arah Sansan.BRUK!Tiba-tiba Sansan yang sedang menatap sosok pria itu dengan tajam, dengan cepat menarik lengan pria itu dan membantingnya ke lantai.Saat ini, Downey yang berdiri di belakang Sansan berjalan keluar perlahan dan berkata dengan ringan. "Hei, tempramenmu tidak terlalu bagus.""Tidak juga," jawab Sansan dengan datar.Mereka juga mendengarnya tadi. Pria itu berkata bahwa Downey juga akan dibunuh bersama.Downey yang memikirkan itu mendengus pelan. "Aku terlibat karena kamu."Sansan hanya terdiam mendengar ucapan Downey, tanpa banyak basa basi lagi dia berjalan menuju sebuah ruangan lain.BRAK!Sansan menendang pint

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 770

    Orang-orang telah menggali lebih dari satu jam, dan mereka tidak menemukan apa-apa. Mereka hanya membongkar puing-puing bangunan yang sudah berserakan menjadi hitam."Tidak ada apapun disini.""Apakah kamu yakin mereka berada tepat di daerah ini?""Coba ingat-ingat kembali?"Orang-orang mulai kebingungan dan ada rasa pasrah di dalam benak mereka, mereka berpikir bahwa orang yang memanggil mereka datang itu salah ingat lokasi.Shifa yang mendengar itu segera menggelengkan kepalanya ketika melihat ini. "Tidak mungkin, mereka pasti ada di sini, tidak mungkin tidak ada!""Tetapi kami tidak menemukannya!""Bagaimana kalau kita mencari ke dalam lagi, mungkin mereka mengubah rute pelarian?" Seseorang menyarankan.Hyorin dan Matt Busby tampak bergairah saat melihat ini. "Tidak perlu menggali lagi.""Apa? Berhenti menggali?""Iya, berhenti menggali," Hyorin mengangguk mengangguk dengan datar.Saat itu, bom datang dari belakang pabrik, jadi tidak mungkin bagi Sansan dan Downey untuk berlari ke

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 769

    Di kamar lantai dua.Sekelompok pria dan wanita duduk bersama, mereka terlihat sangat menikmati suasana di dalam bar. Meja penuh dengan gelas anggur dan ada kaleng bir di bawah kaki mereka. Mereka sudah minum cukup banyak.Semua orang sangat senang, kecuali pria yang duduk di tengah. Dia hanya memegang gelas anggur dan minum perlahan, wajahnya terlihat sangat tidak puas. Dia adalah Lou Zheng yang selalu berada dalam kegelapan sepanjang waktu.Lou Zheng mengerutkan keningnya dengan kuat. "Sansan seharusnya sudah mati. Mengapa dia masih belum kembali?" Lo Zheng mengetuk-ngetuk meja dengan jemarinya. "Atau apakah terjadi sesuatu yang tidak terduga?"Pada saat ini, pria dengan topi itu mengetuk pintu dan memasuki kamar. Setelah dia masuk, semua orang yang ada di dalam kamar itu berhenti bergerak, bahkan suasana meriah di dalam bar itu menjadi hening.Pria itu melepaskan topinya, memperlihatkan sedikit perubahan raut wajahnya dan menjawab dengan hormat, "Sudah, bom itu meledak dan pabrik t

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 768

    Downey bereaksi secara naluriah, dia dengan cepat segera mengelak. Namun, begitu keduanya bertemu, terjadi pukulan yang saling beradu.BUK!Suara tabrakan antara tinju Downey dan juga Sansan terdengar sangat jelas.BOOM!Tiba-tiba suara ledakan terdengar diiringi suara pukulan itu.Hyorin dan Matt Busby saling memandang, dia berteriak. "Lari! Ini bom!"Sehabis berteriak, Hyorin dan Matt Busby buru-buru berlari keluar. Sansan juga langsung tanggap, dia bergegas membalikkan badannya dan berlari.Mendengar itu, Downey melihat ke arah Shifa. Shifa berdiri di dekat tempat sampah yang lumayan jauh darinya. Karena ledakan, sebuah pohon tiba-tiba tumbang dan seperti akan jatuh."Shifa!" Melihat tong kayu hampir jatuh, Downey segera bergegas menghampiri Shifa, menahan pohon itu, lalu berkata kepada Shifa yang terpana. "Lari!"Shifa tiba-tiba tersadar. Setelah melihat Downey, dia terkejut. "Kak …" Dia ingin mengatakan sesuatu.Tapi Downey memotongnya. "Lari! Kalau tidak, kamu tidak akan sempat

DMCA.com Protection Status