Share

Bab 215

Author: Skyy
last update Last Updated: 2022-02-03 14:12:55

     “Suamikuu!” Soraya Lindsay berseru dan melompat.

     Sansan Carell tertidur dan tidak mendengar suara Soraya Lindsay. Soraya Lindsay berjongkok di tepi sofa dan mengulurkan tangan untuk melihat tangan Sansan Carell. Sekilas, dia melihat luka panjang dan dalam di telapak tangan dan luka di sisi bekas jahitan sebelumnya.

     Melihat luka yang dipenuhi darah, Soraya Lindsay menangis, “Bodoh!”

     "Sudah tahu ada luka di tangannya, masih saja ingin mati, pasti tadi tubuhmu gemetaran karena luka ini kan!" gumam Soraya.

     Soraya Lindsay sedikit menyalahkan diri sendiri, dia hanya memedulikan amarahnya. Tetapi lupa bahwa Sansan Carell telah bertengkar dengan pasien gangguan jiwa. Dan dia lupa bertanya kepada Sansan Carell, apakah dia terluka.

     Melihat Sansan Carell yang sedang tidur nyenyak, dia marah dan tertawa di dalam hatinya. Akhirnya dia ban

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 216

    Soraya Lindsay menggelengkan kepalanya, “Ngomong-ngomong, aku sudah minta izin. Aku akan pergi denganmu. Selain itu, bisakah kamu mengemudi dengan tanganmu seperti ini?” “... Tidak apa-apa.” Sansan Carell mengangguk. Tidak masalah kalau dia tetap pergi ke rumah Keluarga Lindsay. Setelah Soraya Lindsay masuk ke mobil dan bertanya kemana dia akan pergi, Sansan Carell menjawab, “Industri Grup Lindsay.” “Grup Lindsay? Apa yang akan kamu lakukan di sana?” Sansan Carell tidak punya pilihan selain mengatakan yang sebenarnya, “Sebenarnya, aku membeli Grup Lindsay atas nama Grup Hour hari ini.” Soraya Lindsay terdiam sejenak, lalu mereka pergi. Sampai sekarang, mood Soraya Lindsay masih agak rumit, apalagi sekarang Grup Lindsay akan diakuisisi oleh Grup Hour. Terlalu banyak yang t

    Last Updated : 2022-02-04
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 217

    Zam Lindsay marah, “Omong kosong apa yang kamu bicarakan? Siapa yang memberitahumu ini?” Kakek Lindsay mengerutkan kening, “Wans, ini memang tidak pantas, dan tidak sesuai dengan aturan.” Wans Lindsay melirik keduanya dan tiba-tiba wajahnya menjadi suram lalu mengatakan, “Sekarang aku adalah ketua Grup Lindsay, aku yang menentukan. Jika kalian tidak setuju, kalian harus setuju. Tidak ada ruang untuk membantah.” “Jika ada di antara kalian yang tidak setuju, aku tidak keberatan mengeluarkan kalian dari Keluarga Lindsay!” “Kamu!” Zam Lindsay menampar Wans dengan marah. Wans Lindsay ditampar dengan keras dan memelototi Zam Lindsay. “Beraninya kamu memukul ketua?” Zam Lindsay mencibir, “Kenapa jika aku mem

    Last Updated : 2022-02-04
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 218

    Kakek Lindsay menunjuk Sansan Carell dengan marah, tiba-tiba ia bereaksi, “Kamu ... kamu! Apakah kamu ketua Grup Hour?” “Benar.” Sansan Carell mengangguk ringan. Kakek Lindsay terdiam beberapa saat, menatap Sansan Carell, dan mengatakan dengan dingin, “Apakah kamu bergabung dengan anak pemberontak Ken Lindsay untuk mempermainkanku? Oke, oke, hebat! Kalian berdua, tidak menganggapku sama sekali!” “Kamu bisa mendengarkan ini dengan jelas, cepat kembali dan beri tahu anak pemberontak itu. Sekarang setelah Grup Hour akan mengakuisisi Grup Lindsay, aku tidak akan pernah mengakui dia sebagai putraku, biarkan dia mati!” Sansan Carell tidak berdaya, “Aku benar-benar ketua Grup Hour.” “Huh!” Kakek Lindsay tidak percaya. Sansan Carell harus me

    Last Updated : 2022-02-04
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 219

    Pada saat yang sama, Kakek Lindsay di belakangnya buru-buru mendekat dan mengangguk, “Ya, Soraya, kakek salah sudah mengatakan begitu kejam,tolong jangan dimasukkan ke hati.” Soraya Lindsay kaget, dan sikap Kakek Lindsay membuatnya tersanjung, dan dia tanpa sadar menatap Sansan Carell. Apa yang dikatakan Sansan Carell pada Kakek Lindsay? Sikapnya berubah begitu cepat, kan? “Tidak apa-apa, kakek.” Soraya Lindsay menjawab sambil tersenyum. Sansan Carell menepuk tangan Soraya Lindsay, matanya berkedip sedikit, dan kemudian dia mengatakan kepada Kakek Lindsay, “Bolehkah aku meminjam ruang konferensimu sebentar saja?” “Tentu saja boleh.” Kakek Lindsay terhuyung-huyung untuk menuntun Sansan Carell masuk ke dalam ruangan, yang membuat Soraya Lindsay semakin bingung. Bagaimana perasaannya ba

    Last Updated : 2022-02-06
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 220

    “Dan untuk orang yang bernama Wans Lindsay, dia akan mengambil posisi yang baru saja dibuat, yaitu pengurus toilet.” Saat selesai mengatakan ini, ruang rapat menjadi sunyi. Tidak tahu siapa itu, mereka tidak bisa menahan diri, dan tiba-tiba ada yang tertawa. Seolah-olah tombol dihidupkan, dan ada ledakan tawa dari ruang konferensi. Ketika Wans Lindsay mendengar tawa itu, wajahnya berkerut, “Sansan Carell! Apa yang kamu katakan? Kamu membiarkanku menjadi pengurus toilet? Kamu berani menghinaku?” “Dan Soraya Lindsay, mengapa dia harus menjadi ketua Grup Lindsay? Siapa yang tidak tahu jika bukan karena Ken Lindsay, Grup Lindsay kita akan diakuisisi oleh Grup Hour? HAK apa yang dia miliki untuk menjadi ketua?” “Aku sekarang adalah ketua Grup Lindsay, dan Soraya yang seharusnya menjadi pengurus toilet!” Mendengar kalimat terakhir,

    Last Updated : 2022-02-06
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 221

    Wans Lindsay melihat ini dan tahu bahwa segala sesuatunya tidak sesederhana yang dia pikirkan, dan akhirnya ia merasa panik. “Kakek, kakek, apa yang harus aku lakukan? Aku ...” Dia tidak ingin menjadi pengurus toilet. Sansan Carell memandang Wans Lindsay dan tersenyum, “Apakah posisi itu hal yang buruk? Aku pikir kamu sangat cocok.” “Cocok?” Apakah kamu sedang bercanda? ”Wans Lindsay mengatakan dengan marah. Sansan Carell tiba-tiba menutup wajah tersenyumnya, dan mengatakan dengan sikap yang dingin, “Kamulah yang sedang bermain-main!” Mata Wans Lindsay melotot, sebelum dia bisa berbicara, Sansan Carell kembali berbicara, “Bodoh, tidak pandai berbisnis, egois, tidak memiliki kemampuan dan ingin berada di posisi yang tinggi. Jika Grup Lindsay ada di tanganmu, bahkan jika ad

    Last Updated : 2022-02-06
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 222

    Melihat si pembunuh berjalan ke mobil, pembunuh itu mengetuk jendela. Sansan Carell membuka pintu untuk melihatnya, tetapi dihentikan oleh Soraya Lindsay, “Sansan!” “Jangan khawatir, tidak apa-apa.” Sansan Carell menatap Soraya Lindsay dengan nyaman, lalu membuka pintu dan keluar dari mobil. Sansan Carell memandang pembunuh di depannya dan bertanya, “Apa kau datang untuk membunuhku?” Pembunuh itu menggelengkan kepalanya, “Tidak, aku akan membantumu.” Sansan Carell mengangkat alisnya, “Membantuku?” Jelas, Sansan Carell tidak mempercayainya. Jika pembunuhnya tidak membunuhnya, dia akan membantunya? Bagaimana mungkin? Pembunuh itu menjelaskan, “Aku hanya membantumu karena aku ingin membunuhmu sehingga aku bisa menda

    Last Updated : 2022-02-06
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 223

    Pintu terbuka. Di dalam kamar mandi, air terus memercik dan Soraya Lindsay berbaring telanjang di lantai. Detak jantung Sansan Carell berdetak kencang, bodi Soraya Lindsay benar-benar bagus, kulitnya putih, bersih begitu bening dan tidak memiliki jejak lemak di tubuhnya. Tapi Sansan Carell sedang tidak mood untuk memikirkannya sekarang, Soraya Lindsay masih terbaring di lantai, tidak tahu apa yang terjadi. Sansan Carell berjalan mendekat dan berteriak, menepuk wajahnya dengan ringan, lalu menjulurkan kepalanya dan mendengarkan napasnya. “Tidak apa-apa, tidak apa-apa.” Sansan Carell mendengar nafasnya, Soraya Lindsay masih hidup. Ketika hendak keluar sambil memegang Soraya Lindsay, sebuah jeritan terdengar dari telinganya. “Ah!” Sansan Carell kaget. Dia memeluk Soraya Lindsay denga

    Last Updated : 2022-02-08

Latest chapter

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 776

    Fajar tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sansan mengucapkan terima kasih dan menutup telepon.Hyorin mendengarkan seluruh percakapan mereka, wajahnya juga menjadi serius. "Apa yang harus kita lakukan?"Sansan berkata dengan tak berekspresi. "Pergi ke RS Kyoto dulu dan buat strategi," Sansan menatap Hyorin dengan sedikit ragu. "Tapi, sebelum itu kamu pergi dan bawa Soraya pulang!"Soraya adalah kelemahannya. Jika orang-orang itu ingin menyerangnya dan membiarkannya tertangkap, mereka pasti akan menyerang Soraya terlebih dulu. Jadi, melindungi Soraya adalah hal yang paling penting.Hyorin mengangguk. "Aku akan pergi!""Biarkan Busby pergi, kamu ikut aku ke RS Kyoto," ujar Sansan sambil berjalan.Hyorin tidak keberatan, Sansan menelepon Matt Busby, berbicara singkat tentang situasinya dan pergi ke RS Kyoto.***RS Kyoto.Sansan memanggil Ramdan dan Leona. "Hari-hari indah akan segera berakhir."Mereka tidak mengerti. Ketika Sansan memberi tahu berita tentang Henda dibunuh oleh Zoran, semua

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 775

    "Brengsek!"Sansan benar-benar menganggap Hiden sebagai teman dekatnya. Jika tidak, dia tidak akan pergi mencari Hiden setelah menerima Grup Hour, apalagi memberikan Hiden banyak sumber daya untuk membuatnya berkembang.Alhasil, Hiden bekali-kali menyerobot sumber daya yang layak didapatkan Grup Hour secara diam-diam! Bahkan, dia melakukan tindakan kecil di belakang punggungnya dan sekarang bahkan mencari pembunuh untuk membunuhnya!Perasaan dikhianati oleh teman dekat ini membuat Sansan merasa tercekik. Jelas sekali mereka adalah teman dekat. Wardani bisa mati untuknya, tetapi Hiden malah ingin membunuhnya!"Ahh …" Sansan tinggal di gang gelap itu untuk waktu yang lama sebelum perlahan keluar dari gang, tetapi aura permusuhan di tubuhnya menjadi lebih berat dari sebelumnya.Ponsel Sansan terjatuh ketika dia dan Downey melompat keluar jendela. Saat itu, dia tidak ada waktu untuk mencari ponsel lagi. Setelah melompat keluar jendela, dia berusaha keras berlari.Mereka berada di depan Hy

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 774

    "Tentu!" Sansan mengangguk tanpa terkejut, dan menghabiskan seteguk anggur terakhir. "Waktu untuk duel akan diatur secara terpisah. Sekarang bukan waktu yang tepat."Downey tidak keberatan.Pada saat ini, Sansan hendak bangun dan Downey tiba-tiba menahannya. Sansan bingung. "Kenapa? Apakah kamu ingin melakukannya sekarang?"Downey menatap dingin ke belakang Sansan, seolah sedang mengamati sesuatu. Sansan melihat ada yang tidak beres, berpaling untuk melihat dan dia melihat beberapa orang berpakaian rapi duduk di pojok sambil minum alkohol. Ketika Sansan menoleh untuk melihat, mereka dengan cepat menarik kembali pandangan mereka.Meskipun orang-orang ini tampil sebagai gangster kecil, tetapi niat membunuh di dalamnya belum sepenuhnya disimpan dan bisa dirasakan hanya dengan satu tatapan.Sansan mengerti dalam sekejap, berbalik dan berkata kepada Downe.y "Sepertinya ada yang datang untuk membunuhku lagi.""Mungkin masih orang yang sama?" Downey sepertinya tidak khawatir sama sekali, tap

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 773

    Di dalam kamar. Setelah memastikan bahwa mereka telah pergi, ekspresi semua orang kembali normal dan seorang wanita pergi mengetuk pintu kamar mandi. Setelah beberapa saat, pintu kamar mandi terbuka dan Lou Zheng berjalan keluar.Ketika pria itu sedang berbicara di telepon, Lou Zheng kebetulan pergi ke kamar mandi. Ketika dia akan keluar, dia mendengar jeritan di dalam kamar dan tahu ada yang tidak beres, jadi dia tetap di dalam kamar mandi dan tidak keluar.Saat itu, Sansan mematikan suara lagu karena dia ingin bertanya, sehingga Lou Zheng bisa mendengar suara Sansan dengan jelas.'Sansan belum mati?! Dia bahkan datang sampai kesini.' Lou Zheng sangat gugup pada saat itu.Untungnya, orang-orangnya tahu apa yang harus dikatakan dan apa yang tidak boleh dikatakan. Jadi mereka tidak mengungkapkan identitasnya.Lou Zheng memandang semua orang dengan puas. "Bagus sekali! Setelah beberapa hari lagi, kalian akan menjadi eksekutif Grup Hour yang baru.""Baik, bos." Lou Zheng tersenyum.Sansa

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 772

    Melihat Sansan yang menatapnya, ekspresi Downey berubah drastis, dia berusaha menahan dan akhirnya dia mengutuk. "Sialan, jangan omong kosong kamu!""Uhm …" Sansan terbatuk geli menatap mata Downey. "Hahaha …" Sansan tidak bisa menahan tawanya saat melihat alis Downey yang terangkat.Karena tatapan serius Downey, ditambah dengan kesan bahwa Sansan yang berperilaku baik, sangat lucu jika dia tiba-tiba mengutuk kalimat seperti itu.Raut wajah Downey semakin buruk. Bagaimanapun, dia telah mengutuk, jadi tidak ada bedanya jika dia mengutuk sekali lagi. "Sialan, apa yang kamu tertawakan?"Sansan tercengang, dan kemudian berkata dengan cukup serius. "Aku hanya tertawa saja!"Tatapan mata Downey langsung memuram dalam sekejap.Yang lain tampak berbeda ketika mereka melihatnya dan mata mereka diam-diam mengkomunikasikan sesuatu.Karena keremangan kamar, Sansan dan Downey tidak menyadari ada yang janggal dengan mata mereka. Sansan berhenti terawa dan menatap pria itu dengan tajam. "Satu kesemp

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 771

    "Bodoh!" Pria itu berteriak dengan kesal. "Tentu saja si br*ngsek Sansan!""Tunggu?!" Usai bicara, pria itu merasa ada yang janggal, jadi dia segera berbalik. Ketika dia melihat Sansan yang baru saja dia sebut berdiri di depannya, dia langsung melebarkan matanya, "K-Kamu—"Dia sangat ketakutan hingga ponselnya jatuh ke lantai. Pria itu menggigil dan menunjuk ke arah Sansan.BRUK!Tiba-tiba Sansan yang sedang menatap sosok pria itu dengan tajam, dengan cepat menarik lengan pria itu dan membantingnya ke lantai.Saat ini, Downey yang berdiri di belakang Sansan berjalan keluar perlahan dan berkata dengan ringan. "Hei, tempramenmu tidak terlalu bagus.""Tidak juga," jawab Sansan dengan datar.Mereka juga mendengarnya tadi. Pria itu berkata bahwa Downey juga akan dibunuh bersama.Downey yang memikirkan itu mendengus pelan. "Aku terlibat karena kamu."Sansan hanya terdiam mendengar ucapan Downey, tanpa banyak basa basi lagi dia berjalan menuju sebuah ruangan lain.BRAK!Sansan menendang pint

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 770

    Orang-orang telah menggali lebih dari satu jam, dan mereka tidak menemukan apa-apa. Mereka hanya membongkar puing-puing bangunan yang sudah berserakan menjadi hitam."Tidak ada apapun disini.""Apakah kamu yakin mereka berada tepat di daerah ini?""Coba ingat-ingat kembali?"Orang-orang mulai kebingungan dan ada rasa pasrah di dalam benak mereka, mereka berpikir bahwa orang yang memanggil mereka datang itu salah ingat lokasi.Shifa yang mendengar itu segera menggelengkan kepalanya ketika melihat ini. "Tidak mungkin, mereka pasti ada di sini, tidak mungkin tidak ada!""Tetapi kami tidak menemukannya!""Bagaimana kalau kita mencari ke dalam lagi, mungkin mereka mengubah rute pelarian?" Seseorang menyarankan.Hyorin dan Matt Busby tampak bergairah saat melihat ini. "Tidak perlu menggali lagi.""Apa? Berhenti menggali?""Iya, berhenti menggali," Hyorin mengangguk mengangguk dengan datar.Saat itu, bom datang dari belakang pabrik, jadi tidak mungkin bagi Sansan dan Downey untuk berlari ke

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 769

    Di kamar lantai dua.Sekelompok pria dan wanita duduk bersama, mereka terlihat sangat menikmati suasana di dalam bar. Meja penuh dengan gelas anggur dan ada kaleng bir di bawah kaki mereka. Mereka sudah minum cukup banyak.Semua orang sangat senang, kecuali pria yang duduk di tengah. Dia hanya memegang gelas anggur dan minum perlahan, wajahnya terlihat sangat tidak puas. Dia adalah Lou Zheng yang selalu berada dalam kegelapan sepanjang waktu.Lou Zheng mengerutkan keningnya dengan kuat. "Sansan seharusnya sudah mati. Mengapa dia masih belum kembali?" Lo Zheng mengetuk-ngetuk meja dengan jemarinya. "Atau apakah terjadi sesuatu yang tidak terduga?"Pada saat ini, pria dengan topi itu mengetuk pintu dan memasuki kamar. Setelah dia masuk, semua orang yang ada di dalam kamar itu berhenti bergerak, bahkan suasana meriah di dalam bar itu menjadi hening.Pria itu melepaskan topinya, memperlihatkan sedikit perubahan raut wajahnya dan menjawab dengan hormat, "Sudah, bom itu meledak dan pabrik t

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 768

    Downey bereaksi secara naluriah, dia dengan cepat segera mengelak. Namun, begitu keduanya bertemu, terjadi pukulan yang saling beradu.BUK!Suara tabrakan antara tinju Downey dan juga Sansan terdengar sangat jelas.BOOM!Tiba-tiba suara ledakan terdengar diiringi suara pukulan itu.Hyorin dan Matt Busby saling memandang, dia berteriak. "Lari! Ini bom!"Sehabis berteriak, Hyorin dan Matt Busby buru-buru berlari keluar. Sansan juga langsung tanggap, dia bergegas membalikkan badannya dan berlari.Mendengar itu, Downey melihat ke arah Shifa. Shifa berdiri di dekat tempat sampah yang lumayan jauh darinya. Karena ledakan, sebuah pohon tiba-tiba tumbang dan seperti akan jatuh."Shifa!" Melihat tong kayu hampir jatuh, Downey segera bergegas menghampiri Shifa, menahan pohon itu, lalu berkata kepada Shifa yang terpana. "Lari!"Shifa tiba-tiba tersadar. Setelah melihat Downey, dia terkejut. "Kak …" Dia ingin mengatakan sesuatu.Tapi Downey memotongnya. "Lari! Kalau tidak, kamu tidak akan sempat

DMCA.com Protection Status