“Tring!”“Tring!”Beberapa ponsel pengawal Rocky yang berada di dalam ruangan juga berbunyi yang menandakan ada pesan baru yang masuk ke dalam ponsel mereka. Para pengawal itu bergegas melihat ponsel dan menemukan sebuah video yang langsung membuat raut wajah mereka berubah secara bersamaan. “Bawa ponsel kalian semua ke sini!” teriak Rocky setelah melihat ekspresi wajah para pengawal yang berubah.Kemudian Rocky melihat ponsel para pengawalnya dan menemukan kalau mereka juga mendapatkan pesan berupa video yang berjudul ‘Perbuatan Mulia Istri Rocky Gold’. “Pak Rocky, pasti ada orang yang sengaja melakukan ini. Semua saudara kita pasti menerima pesan ini juga,” ujar Eddy hati-hati. “Sial! Sial!” seru Rocky marah sambil menendang sofa yang ada di sebelahnya setelah mendengar penjelasan Eddy. Pupil mata Rocky membesar dan berkedip tidak karuan. Dia terlihat bagaikan seekor singa yang sedang marah dan siap menerkam mangsanya. Sekarang semua bawahannya sudah tahu kalau dia sudah dikhian
“Siapa! Siapa yang berani mempermalukanku!” seru Rocky sambil menggertakkan giginya seakan dia siap memakan siapa pun yang mengganggunya. “Kemungkinan besar Grup Vagant yang berani melakukan hal seperti ini. Jika saya tidak salah menduga, orang yang bernama Josh itulah yang merencanakan semua ini untuk membalas dendam kepada Pak Rocky,” jawab Eddy. “Dia lagi!”“Pffftt!” Rocky kembali menyemburkan darah dari mulutnya. Dia benar-benar marah. Entah apa yang dipikirkan oleh bawahannya tentang dirinya setelah mereka semua melihat video perselingkuhan itu. “Josh, aku bersumpah kalau aku akan menghabisimu sekalipun kamu adalah cucu dari Marcus Parker!” seru Josh dengan mata yang berkilat marah.*** Di sisi lain.Josh sedang berjalan menuju kampus ketika dia menerima panggilan telepon dari Juan.“Pak, saya sudah mengirim videonya. Saya yakin kalau Rocky pasti akan benar-benar marah,” ujar Juan dari balik telepon. “Bagus! Dia sendiri yang terus mencari masalah sama kita. Dia pasti sempat
Namun, Josh kesal dengan sikap sombong dan cara bicara Jason yang seakan meremehkannya. Jadi, Josh memilih untuk menjawab sesuai dengan apa yang diminta oleh Sunny kepadanya. Raut wajah Jason terlihat sangat kesal setelah mendengar jawaban Josh. “Ternyata kamu berani sekali ya mengakuinya! Kamu tahu nggak siapa aku ini?” tanya Jason sambil mengangkat kepalanya. “Kamu adalah Tuan Muda Jason yang sangat terhormat. Bagaimana mungkin aku nggak tahu itu,” jawab Josh santai. “Kenapa kamu masih berani bilang kalau kamu pacarnya Sunny kalau kamu sudah tahu siapa aku? Kamu tahu kan konsekuensi apa yang akan kamu dapatkan kalau berani melawanku?” tanya Jason dingin. “Oh? Memang apa konsekuensinya?” tanya Josh sambil tersenyum kecil. “Setengah tahun yang lalu, ada seorang laki-laki yang berani menyatakan perasaannya sama Sunny. Sehari kemudian, tubuhnya langsung lumpuh. Bahkan sampai sekarang juga dia masih lumpuh. Dia sudah menjadi orang yang tidak berguna lagi. Aku jujur saja ya sama kamu
Kemudian Sunny kembali mengeluarkan sejumlah uang dari tasnya lalu menyodorkannya kepada Josh. “Ini ada 40 juta. Jangan bilang terlalu sedikit, ya. Aku tahu orang kayak kamu pastinya mikir kalau uang ini sangatlah banyak,” ujar Sunny sambil menyodorkan uang itu kepada Josh. “Aku sudah bilang kan kalau aku nggak tertarik,” balas Josh acuh tak acuh lalu berbalik dan berjalan menuju kampusnya. “Kamu ....”Sunny mengentakkan kakinya dengan kesal setelah melihat Josh pergi begitu saja. Laki-laki lain biasanya akan melakukan berbagai cara untuk menarik perhatian Sunny. Berapa banyak laki-laki yang berharap untuk bisa berbicara dengannya, tapi tidak memiliki kesempatan itu? Lalu Josh justru mengatakan kalau dia tidak tertarik pada Sunny dan pergi begitu saja tanpa banyak basa-basi. Ini adalah pertama kalinya ada laki-laki yang memperlakukannya seperti ini. Sunny hanya bisa menatap punggung Josh yang pergi meninggalkannya sambil mengentakkan kakinya dengan kesal. “Dia pasti cuma pura-pur
Josh tersenyum setelah mendengar perkataan Sunny. Walaupun Sunny memiliki sifat yang kurang baik, bisa terlihat dengan jelas dari kata-katanya kalau Sunny sebenarnya memiliki hati yang baik. “Aku hargai perhatianmu, tapi aku masih bisa menjaga diriku sendiri,” jawab Josh santai. Josh memiliki Vance yang selalu melindunginya. Jadi, apa mungkin dia masih harus merasa takut dengan serangan balas dendam dari Jason? Apa dia masih membutuhkan bantuan para pengawal Sunny untuk melindunginya? Tentu saja tidak!Lagi pula, Josh juga bisa menggunakan uang yang dimilikinya untuk mendapatkan pengawalnya sendiri. “Kamu bisa lindungi dirimu sendiri? Hufh! Kamu benar-benar nggak menghargai bantuanku, ya. Kalau begitu, aku akan tarik kembali semua bantuanku. Jangan salahkan aku kalau aku nggak mau bantuin kamu ketika Jason datang untuk membalaskan dendamnya sama kamu,” ujar Sunny kesal.Sunny bukanlah tipe orang yang suka membujuk orang lain. Jadi, dia lebih memilih untuk segera mundur daripada haru
Josh berjalan menghampiri Sunny. Dia melihat Sunny mengenakan sebuah gaun off-shoulder berenda putih yang membuat penampilannya menjadi lebih memesona dari biasanya. “Josh, aku nggak nyangka kamu tinggal di lingkungan kumuh begini. Aku sudah tinggal selama bertahun-tahun di Sunrise, tapi aku baru tahu kalau ada tempat sekumuh ini,” ujar Sunny. “Perempuan muda kayak kamu pastinya belum pernah datang ke tempat kumuh kayak gini,” balas Josh.Sunny sudah terbiasa dengan kehidupan mewahnya dan belum pernah merasakan hidup menjadi orang miskin seperti Josh. “Kamu beneran tinggal di sini? Aku nggak yakin rumah sebobrok itu benar-benar bisa menampung orang di dalamnya,” ujar Sunny sambil terus memandangi rumah Josh. “Kamu kan orang kaya, jadi jangan bandingkan kehidupan di sini sama kehidupanmu,” balas Josh sambil tersenyum. “Oke, ayo masuk ke mobil,” ajak Sunny. “Mobilmu bagus juga,” ujar Josh sambil melihat Ferrari milik Sunny.“Iya, dong! Mobil ini harganya lebih dari delapan miliar.
Kemudian Josh berjalan ke sisi Sunny dan langsung memeluknya tanpa banyak basa-basi. Tubuh Sunny bergetar ketika Josh memeluknya. Dia tidak pernah menyangka kalau Josh berani melakukan hal seperti ini. Josh terlihat seperti sedang mengambil keuntungan dari kesepakatan mereka. Sunny pasti akan menghabisi Josh kalau saja mereka tidak berada dalam situasi ini. Namun, dia sadar kalau kebohongan mereka akan langsung terbongkar kalau sampai dia marah kepada Josh. Jadi, Sunny terpaksa harus menahan semua emosinya dan membiarkan Josh memeluknya. “Berani banget kamu meluk Sunny!” seru Jason marah. “Sunny kan pacarku! Kenapa aku nggak boleh meluk dia?” balas Josh sambil tersenyum puas. “Benar, memang apa urusanmu kalau dia meluk aku,” ujar Sunny berpura-pura bahagia, sekalipun dia merasa sangat marah di dalam hatinya. “Ingat, ya! Kamu pasti habis di tanganku!” seru Jason penuh emosi.Kemudian dia berbalik dan pergi meninggalkan Josh dan Sunny. Sunny menutup mulutnya dengan tangan berusaha
“Pacarku lagi ke toilet. Sebentar lagi juga datang,” jawab Sunny. “Ya sudah, sini kamu duduk dulu” ujar Kak Paul sambil melambaikan tangannya. Setelah Sunny duduk.“Kak Paul, aku dengar Kakak balik dari Ibukota karena mau mengambil alih Resor Matahari, ya?” tanya Jason penasaran. "Ya, papaku bilang dia mau mengajariku untuk mengelola bisnis. Makanya dia kasih aku resor ini untuk aku kelola,” jawab Kak Paul. Seorang perempuan yang terlihat kaya tiba-tiba saja bertanya dengan rasa penasaran, “Kak Paul, boleh tahu nggak berapa banyak uang yang diinvestasikan untuk resor ini?” “Nggak banyak, sih. Paling cuma 300 miliar. Papaku sempat kasih aku 100 miliar lagi ketika aku kembali ke sini. Dia bilang, uang itu akan digunakan untuk investasi pengembangan proyek taman hiburan air tahap kedua,” jawab Kak Paul dengan penuh rasa bangga. “Jadi, totalnya 400 miliar?! Luar biasa ....”Para generasi muda kaya raya yang berada di dalam ruangan tidak bisa menahan rasa takjub mereka setelah mendeng
"Anak Muda, untuk apa kamu merasa bangga? Aku palingan hanya akan dikurung selama sepuluh hari, anggap saja itu sebagai liburan," jawab pria tua itu dengan tidak peduli.Melihat tampang pria tua yang tidak peduli itu, bisa dipastikan bahwa pria tua ini sudah sangat berpengalaman dalam melakukan hal seperti ini."Ditahan sepuluh hari? Apa kamu kira ini bisa berlalu semudah itu? Jangan harap!" seru Josh sambil tersenyum sinis."Apa maksudmu?" tanya pria tua itu sambil menatap Josh.Pria paruh baya dan Elmira yang berdiri di samping juga menatap Josh dengan kebingungan. Mereka tidak mengerti apa maksud dari perkataan Josh."Maksudku gampang sekali. Kamu sudah merusak mobilku saat mencoba menipu tadi, jadi kamu harus ganti rugi," kata Josh sambil tersenyum.Ketika Josh ditangkap, dia pernah mengatakan kepada penipu itu bahwa dia akan membuat penipu itu mengeluarkan bayarannya! Josh tentu tidak hanya sekadar mengatakannya begitu saja. Adapun penahanan selama sepuluh hari itu, bagi Josh itu
"Elmira Gozali," seru Josh."Tuan Josh, aku sudah menegurnya, maaf sekali. Selain itu, Tuan Josh, Anda sudah boleh pergi sekarang," kata pria paruh baya itu sambil tersenyum."Pergi? Kenapa aku harus pergi? Kalian bisa membawaku kemari dengan mudah, tapi nggak semudah itu untuk menyuruhku pergi. Seperti kata pepatah, ada padi segala menjadi," ucap Josh sambil tersenyum."Ini …." Keringat dingin bercucuran di dahi pria paruh baya itu dan senyumannya tampak sedikit canggung.Kemudian, Josh langsung berbaring dan kembali berkata, "Menurutku, tempat ini sangat nyaman, aku nggak mau pergi lagi.""Tuan Josh, jangan bercanda. Anda adalah direktur utama dari Grup Vagant di Kota Sunrise. Anda masih punya banyak kesibukan," sahut pria paruh baya itu sambil tersenyum tidak berdaya."Nggak masalah, kalian yang akan menanggung kerugianku," balas Josh yang tampak tidak peduli."Ini …." Pria paruh baya itu hanya bisa menelan air liurnya.Dalam hatinya, pria paruh baya itu telah berulang kali mengutuk
"Aku nggak takut membuat keributan," ucap Josh sambil merentangkan tangannya."Oke, karena kamu mau begitu, aku juga nggak takut! Kita lihat siapa yang akan kalah nanti," seru pria tua itu dengan tegas.Pria tua itu sudah memutuskan dalam hatinya. Sekalipun nanti polisi datang, dia akan bersikeras bahwa dia telah ditabrak. Lantaran tidak ada saksi, polisi juga tidak bisa berbuat apa pun kepadanya sekalipun dia ketahuan menipu.Setelah beberapa menit berlalu, sebuah mobil patroli datang. Seorang wanita muda dan dua pria turun dari mobil patroli tersebut. Josh melihat lencana pangkat di seragam wanita itu sekilas. Dia adalah inspektur polisi tingkat satu dan terlihat cantik."Siapa yang membuat pengaduan? Apa yang terjadi?" tanya wanita muda itu."Nona, saya yang melapor. Pak tua ini penipu, tolong kamu urus dia," kata Josh.Wanita muda itu pun langsung melihat ke arah pria tua tersebut.Pria tua itu seketika tampak kesakitan dan berteriak, "Aduh, Bu Polisi, tolong bantu aku. Pria ini su
"Pufft!" Josh sontak tertawa terbahak-bahak.Ini adalah rencana Josh untuk mewakili sepupu Rubeus memberi pelajaran kepada wanita matre itu. Membuat wanita itu dengan sukarela mencampakkan pacarnya sendiri dan ikut dengannya, lalu menghancurkan mimpi indah wanita itu. Jika wanita matre yang bernama Grace ini benar-benar mencintai pacarnya, dia tidak akan menaiki mobil Josh. Jadi, jika ada yang harus disalahkan, itu adalah keserakahannya yang membuatnya terjebak.Setelah turun dari mobil, Grace berjalan ke depan. Grace sangat emosi karena sekarang dia tidak mendapatkan apa pun. Dia sudah mengakhiri hubungan dengan pacarnya yang sebelumnya. Jika kembali sekarang, mereka tidak mungkin bisa berbaikan lagi.Broom!Josh menginjak pedal gas dan kembali mengendarai mobilnya ke hadapan Grace. Kemudian, dia menurunkan jendela mobilnya."Mau apa lagi?" tanya Grace dengan ekspresi wajah yang sangat buruk sambil menatap ke arah Josh."Kamu kira aku menginginkan uang dua juta milikmu ini? Kamu benar
Wanita matre itu melihat Lamborghini Aventador yang keren secara sekilas, lalu tatapannya seketika berbinar."Tapi … tapi aku sudah punya pacar," kata wanita matre itu kepada Josh."Nggak masalah, aku nggak keberatan," jawab Josh dengan ekspresi tidak peduli.Setelah berhenti sejenak, Josh lanjut berkata, "Aku sangat sibuk, jadi cepat putuskan. Kalau kamu mau, ayo naik mobilku.""Aku mau! Aku mau!" Wanita matre itu langsung menyetujuinya.Wanita matre itu tahu jika dia menolaknya, dia mungkin tidak bisa menjalin hubungan dengan pemuda kaya yang mengendarai Lamborghini lagi seumur hidupnya. Jadi, dia tidak akan melewatkan kesempatan seperti ini!"Baiklah, ayo naik," kata Josh yang langsung membuka pintu penumpang depan."Grace, a … apa maksudmu!" Begitu melihat pacarnya ingin pergi dengan Josh, raut wajah pria berambut rapi itu seketika menjadi suram."Tentu saja mau ikut dengannya. Dia mengendarai Lamborghini, sedangkan kamu hanya Honda," kata wanita matre itu dengan percaya diri. Lant
Namun, Sunny teringat saat Josh datang ke rumahnya untuk mencarinya kemarin. Ketika berpikir Josh peduli kepadanya, ada sebuah perasaan yang tidak bisa diutarakan dalam hatinya.…Di ruang kelas Josh. Josh sedang melamun sambil memandangi punggung Elsa yang ada di depan. Pada saat ini, Rubeus tiba-tiba menepuk Josh dan berkata, "Kak Josh, si berengsek Jason itu sudah menghapus unggahan di forum itu. Apa Kak Josh yang sudah memperhitungkannya dengannya?""Bisa dibilang begitu," jawab Josh sambil mengangguk."Kak Josh, Jason memang harus diberi pelajaran. Kamu seharusnya menyuruhnya untuk mengeluarkan unggahan permintaan maaf di forum sekolah. Hal itu baru bisa melampiaskan kekesalan," seru Rubeus.Josh hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa pun. Setelah kejadian kali ini, Josh yakin Jason pasti tidak berani melawannya lagi."Oh, ya, Kak Josh. Aku mau meminta bantuanmu," kata Rubeus sambil menggaruk kepalanya."Katakan saja ada apa, jangan sungkan denganku," ucap Josh sambil menepuk p
"Aku … aku jamin akan segera meninggalkan Sunny!" ucap Jason dengan bibir yang bergetar dan dahinya dipenuhi keringat dingin.Josh mencibir sambil menggelengkan kepalanya, lalu berkata, "Aku sudah memberimu kesempatan kemarin, tapi kamu nggak menghargainya. Sekarang, aku sudah marah, apa kamu merasa kemarahanku bisa mereda hanya dengan satu kalimat? Kamu merasa masalah ini bisa berakhir tanpa perlu mengeluarkan bayaran apa pun?""Tuan Josh, Anda katakan saja. Bagaimana bisa meredakan amarah Anda?" sahut Jared yang berdiri di samping.Josh berbalik, lalu berkata dengan perlahan sambil memandang ke luar jendela, "Potong satu jari tangan anakmu biar dia bisa mengingatnya!""Apa?" Jared dan Jason sontak terkejut begitu mendengar hal itu."Tuan Josh, ini … ini terlalu kejam, 'kan?" kata Jared sambil menggertakkan giginya."Kalau kamu merasa terlalu kejam, silakan pulang. Nggak ada yang mengundang kalian kemari, kalian sendiri yang datang untuk memohon padaku," jawab Josh dengan tenang."Ini
Mobil Jared pun tiba di Gedung Vagant dengan sangat cepat.Kemudian, Jared membawa anaknya, Jason, masuk ke Gedung Vagant. Di bawah bimbingan dari resepsionis, mereka pun akhirnya sampai di lantai teratas Gedung Vagant."Pak, direktur utama kami ada di dalam," kata resepsionis itu sebelum berbalik dan pergi.Jared dan Jason pun berdiri di depan pintu."Jason, kalau benar-benar hanya salah paham, cukup selesaikan kesalahpahamannya saja. Tapi, kamu ingat bahwa dia adalah cucu kandung Pak Marcus. Kita sama sekali nggak bisa menyinggungnya, jadi kamu jangan asal bicara," pesan Jared kepada Jason."Tenang saja, aku pasti nggak akan menyinggungnya," sahut Jason sambil tersenyum.Jason merasa bahwa dia sama sekali tidak menyinggung tokoh besar seperti direktur utama Grup Vagant itu. Dia yakin bahwa ini hanya salah paham sehingga dia tidak terlihat takut sama sekali. Jared pun mengangguk, lalu melangkah maju dan membuka pintu ruangan itu. Kemudian, Jason juga ikut di belakangnya dan berjalan m
Sebelumnya, Jared masih sangat kebingungan. Padahal dia tidak pernah menyinggung Josh, kenapa Josh melakukan upaya sebesar ini untuk menghancurkannya? Dendam seperti apa sehingga Josh harus berbuat seperti ini? Sekarang, ketika Josh menyuruhnya untuk membawa anaknya, hal ini pun membuktikan bahwa putranya itulah yang sudah membuat Josh marah."Entah apa yang sudah dilakukan bocah sialan itu! Bisa-bisanya dia menyinggung Tuan Josh dan membuat Tuan Josh sampai menggerakkan seluruh pebisnis Kota Sunrise untuk memblokir Grup Weasley!" seru Jared dengan geram.Setelah keluar dari Grup Vagant, Jared langsung menelepon putranya."Halo, Ayah, ada apa?" Jason yang berada di ujung telepon itu terdengar sangat bahagia."Cepat pulang ke rumah sekarang!" bentak Jared dengan sangat emosi.…Saat ini, Jason sudah berada di rumah. Namun, dia masih kebingungan kenapa ayahnya mendadak emosi kepadanya di telepon barusan. Adapun masalah berbagai mitra kerja sama yang menghentikan kerja sama dengan Grup We