Pada akhirnya, sopir itu hanya bisa ditetapkan sebagai pelaku untuk kasus ini. Josh tahu bahwa sopir ini hanyalah kambing hitam dan pasti telah menerima bayaran. Jadi, Josh pun memutuskan untuk menemui sopir itu sendiri.Di ruang tahanan kedua Kota Sunrise.Josh berjalan masuk ke dalam sebuah ruang interogasi. Sopir yang menabrak mobilnya kemarin malam itu sudah duduk di ruangan itu."Masalah kemarin malam adalah tindakanku sendiri, nggak ada yang menginstruksiku. Kamu nggak perlu menanyakannya lagi," kata sopir itu.Josh baru saja duduk, tetapi sopir itu sudah berinisiatif berbicara lebih dulu."Kamu mengaku atau nggak, aku juga tahu siapa dalang yang menginstruksimu melakukannya. Aku tahu kamu pasti sudah menerima bayaran darinya sehingga bersedia menanggung hal ini," kata Josh dengan datar.Selanjutnya, Josh mengalihkan perkataannya dan berkata, "Ini hanya masalah uang, aku bisa memberikanmu dua puluh miliar. Beri tahu aku dalang yang menginstruksimu dan bersaksi di pengadilan. Kura
"Terserah kamu mau percaya atau nggak," sahut Josh sambil merentangkan tangannya dengan tidak berdaya."Sudahlah, lebih baik naik Ferrari milikku saja. Aku memarkir mobilnya di sana," kata Sunny sambil berjalan ke arah mobil ferrarinya.Josh dan Sunny adalah orang yang terkenal di sekolah. Saat mereka berdua bersama, hal itu tentu sangat menarik perhatian. Ada banyak murid-murid di depan pintu sekolah yang mengeluarkan ponsel untuk diam-diam memotret ketika melihat mereka berdua. Setelah mereka menaiki Ferrari berwarna merah itu, mereka pun pergi dengan cepat.…Di dalam forum online sekolah.[ Cepat lihat! Tidak disangka orang kaya yang mengendarai Lamborghini kemarin itu menaiki Ferrari milik primadona sekolah, Sunny hari ini. Ada banyak murid yang melihat hal itu di depan pintu sekolah! ][ Aku adalah teman sekelas dari pemilik mobil Lamborghini. Berita menghebohkan, primadona sekolah, Sunny, datang ke kelas kami untuk mencarinya! Ada foto untuk membuktikan kebenaran itu! ]Begitu k
"Pak Julio, aku hanya anak orang miskin, seharusnya aku yang nggak sepadan dengan Sunny," jawab Josh sambil tersenyum."Tuan Josh terlalu merendahkan diri. Mari, aku bersulang untuk kalian berdua. Semoga kalian berdua bisa segera melakukan hal yang harus dilakukan," kata Julio sambil mengangkat gelas anggurnya dan tersenyum.Julio tentu saja tahu identitas Josh."Ayah! Apa yang kamu katakan!" seru Sunny yang langsung memelototi Julio.Josh juga tidak bisa berkata-kata. Dia mendoakan mereka melakukan hal yang seharusnya dilakukan? Ini benar-benar ucapan yang aneh!"Baiklah, intinya aku mendoakan kalian berdua. Mari, minum sampai habis," kata Julio sambil tertawa.Josh dan Sunny pun ikut mengangkat gelas anggur dan meminumnya. Karena Julio sudah mengatakan untuk meneguk habis, Josh hanya bisa menghabiskan anggur tersebut demi menghargai Julio. Sementara itu, Sunny juga ikut meminum habis anggur di dalam gelasnya.Ketika Julio yang hendak meminum melihat hal itu, dia pun menyunggingkan uj
"Jangan pergi!" panggil Sunny.Setelah satu setengah jam, Sunny dan Josh pun tertidur karena kelelahan.Tiga jam kemudian."Aah!" Suara teriakan yang keras sontak membangunkan Josh. Josh seketika terduduk di tempat tidur dan segera menyadari bahwa teriakan itu berasal dari Sunny. Pada saat ini, Sunny sedang menutupi dirinya dengan selimut dan menatap Josh dengan tatapan penuh emosi."Dasar berengsek! Apa … apa yang sudah kamu lakukan padaku!" teriak Sunny dengan sedih."Sunny, sebelumnya melakukannya, kamu berteriak dengan semangat. Jangan beri tahu aku kamu sudah melupakan semua hal yang terjadi barusan," kata Josh dengan tidak berdaya.Meskipun mereka berdua telah kehilangan kendali akibat efek obat perangsang itu, mereka tetap ingat apa yang telah terjadi."Berengsek! Sialan!" Sunny mengangkat tinjunya, lalu memukul pundak Josh dengan sekuat tenaga."Kenapa jadi aku yang berengsek? Saat itu, aku mau pergi. Kamu yang berinisiatif memelukku dan nggak mengizinkanku pergi," sahut Josh d
Setelah berbicara, Josh pun berjalan ke luar vila."Aku akan mengantar Tuan Josh." Julio bergegas berjalan di belakang Josh dan mengantarkannya keluar dari vila.…Saat ini, Sunny turun dari atas dengan mata memerah dan terlihat sangat sedih."Putriku, kamu sudah turun," ucap Julio yang bergegas menghampiri Sunny sambil tersenyum.Sunny mendongak, lalu menatap Julio dengan tatapan penuh kebencian."Julio, dasar kamu berengsek! Bisa-bisanya kamu memperlakukan putrimu seperti ini! Kamu … kamu bajingan!" teriak Sunny dengan emosi dan langsung meninju tubuh Julio."Putriku, aku melakukannya untuk kebaikanmu. Josh adalah pria yang baik, kamu nggak akan salah jika menikah dengannya. Lebih baik, kamu biarkan dia bertanggung jawab saja. Lagi pula, nasi sudah menjadi bubur," jawab Julio."Aku nggak mau dengar! Aku nggak mau bertemu denganmu!" teriak Sunny yang langsung mengentakkan kakinya, lalu berbalik dan berlari ke kamarnya."Ini … ya sudahlah. Biarkan dia menenangkan diri dulu," gumam Juli
Bagi Josh, uang untuk sebuah mobil bukanlah apa-apa. Ditambah lagi, Josh juga tidak mungkin menunggu selama beberapa bulan tanpa ada mobil yang bisa digunakan. Setelah pulang sekolah, Josh menerima panggilan dari sebuah nomor asing."Halo, siapa ini?" tanya Josh yang langsung mengangkat telepon."Apa kamu Josh?" Suara seorang wanita terdengar dari ujung telepon."Iya, aku Josh. Siapa kamu?" tanya Josh."Aku teman SMP kamu, Clara Waverly," jawab orang di ujung telepon itu."Clara Waverly?" seru Josh dengan sedikit kaget.Josh tidak bisa melupakan nama ini karena wanita ini adalah cinta pertamanya. Saat kelas dua SMP, Josh jatuh cinta kepada teman sekelasnya, Clara. Clara punya paras yang lumayan cantik dan sifatnya sangat ceria. Saat itu, Josh tidak tahu dari mana dia mendapat keberanian untuk menuliskan surat cinta kepada Clara dan diam-diam menaruhnya di meja Clara. Yang membuat Josh tidak menyangka adalah saat itu Clara malah membalas surat cintanya dan setuju untuk berpacaran denga
Seusai berbicara, Josh langsung berjalan masuk ke dalam hotel.Di depan pintu masuk hotel, ada meja penerimaan tamu."Apa ini adalah pernikahan Clara?" tanya Josh."Benar, Pak. Apa kamu mau memberikan amplop? Berapa isinya? Siapa namamu?" tanya pria yang mencatat pemberian hadiah."Satu juta saja, namaku Josh Barnett," ucap Josh yang langsung mengeluarkan uang satu juta.Meskipun sekarang Josh sangat kaya, Josh merasa dirinya tidak perlu memberikan uang amplop pernikahan yang terlalu banyak untuk Clara."Hei, Josh?" Tiba-tiba sebuah suara terdengar. Josh menoleh dan menemukan ada seorang pria muda yang berambut ikal dan mengenakan setelan biru muda yang modis."Kamu siapa?" tanya Josh sambil menatapnya untuk sesaat."Aku, Jackson Hugo, orang yang merebut Clara darimu itu. Kamu sudah lupa?" seru pria itu sambil tersenyum."Jackson?" Josh sedikit mengernyitkan alisnya dan sontak mengingatnya.Saat itu, Josh telah berpacaran dengan Clara selama tiga bulan, lalu Clara direbut oleh Jackson.
Pengantin pria itu menatap punggung Josh, lalu berkata dengan geram, "Orang miskin yang berpakaian begitu murahan saja berani bicara seperti ini padaku di acara pernikahanku? Aku pasti nggak akan mengampuninya!"Pengantin pria itu hanya menahan diri karena ini adalah hari pernikahannya. Jika hari biasa, dia mungkin sudah memanggil beberapa orang untuk menghajar Josh."Setelah pernikahan selesai, aku akan membereskanmu," seru pengantin pria itu sebelum akhirnya berbalik dan lanjut menyambut tamu.Adapun Clara, dia juga tidak banyak berbicara lagi. Dia hanya berpikir dalam hatinya bahwa Joshmasih terlihat begitu menyedihkan setelah bertahun-tahun tidak bertemu. Sekarang, Josh bahkan memiliki cara pandang yang buruk sehingga berani berbicara seperti ini kepada suaminya.…Setelah masuk ke ruang perjamuan, Josh dengan terkejut melihat tulisan "Mantan Pacar" di sebuah meja resepsi. Bahkan, ada dua orang yang sedang duduk di meja tersebut dan terlihat sedang berbincang. Josh melirik kedua
"Anak Muda, untuk apa kamu merasa bangga? Aku palingan hanya akan dikurung selama sepuluh hari, anggap saja itu sebagai liburan," jawab pria tua itu dengan tidak peduli.Melihat tampang pria tua yang tidak peduli itu, bisa dipastikan bahwa pria tua ini sudah sangat berpengalaman dalam melakukan hal seperti ini."Ditahan sepuluh hari? Apa kamu kira ini bisa berlalu semudah itu? Jangan harap!" seru Josh sambil tersenyum sinis."Apa maksudmu?" tanya pria tua itu sambil menatap Josh.Pria paruh baya dan Elmira yang berdiri di samping juga menatap Josh dengan kebingungan. Mereka tidak mengerti apa maksud dari perkataan Josh."Maksudku gampang sekali. Kamu sudah merusak mobilku saat mencoba menipu tadi, jadi kamu harus ganti rugi," kata Josh sambil tersenyum.Ketika Josh ditangkap, dia pernah mengatakan kepada penipu itu bahwa dia akan membuat penipu itu mengeluarkan bayarannya! Josh tentu tidak hanya sekadar mengatakannya begitu saja. Adapun penahanan selama sepuluh hari itu, bagi Josh itu
"Elmira Gozali," seru Josh."Tuan Josh, aku sudah menegurnya, maaf sekali. Selain itu, Tuan Josh, Anda sudah boleh pergi sekarang," kata pria paruh baya itu sambil tersenyum."Pergi? Kenapa aku harus pergi? Kalian bisa membawaku kemari dengan mudah, tapi nggak semudah itu untuk menyuruhku pergi. Seperti kata pepatah, ada padi segala menjadi," ucap Josh sambil tersenyum."Ini …." Keringat dingin bercucuran di dahi pria paruh baya itu dan senyumannya tampak sedikit canggung.Kemudian, Josh langsung berbaring dan kembali berkata, "Menurutku, tempat ini sangat nyaman, aku nggak mau pergi lagi.""Tuan Josh, jangan bercanda. Anda adalah direktur utama dari Grup Vagant di Kota Sunrise. Anda masih punya banyak kesibukan," sahut pria paruh baya itu sambil tersenyum tidak berdaya."Nggak masalah, kalian yang akan menanggung kerugianku," balas Josh yang tampak tidak peduli."Ini …." Pria paruh baya itu hanya bisa menelan air liurnya.Dalam hatinya, pria paruh baya itu telah berulang kali mengutuk
"Aku nggak takut membuat keributan," ucap Josh sambil merentangkan tangannya."Oke, karena kamu mau begitu, aku juga nggak takut! Kita lihat siapa yang akan kalah nanti," seru pria tua itu dengan tegas.Pria tua itu sudah memutuskan dalam hatinya. Sekalipun nanti polisi datang, dia akan bersikeras bahwa dia telah ditabrak. Lantaran tidak ada saksi, polisi juga tidak bisa berbuat apa pun kepadanya sekalipun dia ketahuan menipu.Setelah beberapa menit berlalu, sebuah mobil patroli datang. Seorang wanita muda dan dua pria turun dari mobil patroli tersebut. Josh melihat lencana pangkat di seragam wanita itu sekilas. Dia adalah inspektur polisi tingkat satu dan terlihat cantik."Siapa yang membuat pengaduan? Apa yang terjadi?" tanya wanita muda itu."Nona, saya yang melapor. Pak tua ini penipu, tolong kamu urus dia," kata Josh.Wanita muda itu pun langsung melihat ke arah pria tua tersebut.Pria tua itu seketika tampak kesakitan dan berteriak, "Aduh, Bu Polisi, tolong bantu aku. Pria ini su
"Pufft!" Josh sontak tertawa terbahak-bahak.Ini adalah rencana Josh untuk mewakili sepupu Rubeus memberi pelajaran kepada wanita matre itu. Membuat wanita itu dengan sukarela mencampakkan pacarnya sendiri dan ikut dengannya, lalu menghancurkan mimpi indah wanita itu. Jika wanita matre yang bernama Grace ini benar-benar mencintai pacarnya, dia tidak akan menaiki mobil Josh. Jadi, jika ada yang harus disalahkan, itu adalah keserakahannya yang membuatnya terjebak.Setelah turun dari mobil, Grace berjalan ke depan. Grace sangat emosi karena sekarang dia tidak mendapatkan apa pun. Dia sudah mengakhiri hubungan dengan pacarnya yang sebelumnya. Jika kembali sekarang, mereka tidak mungkin bisa berbaikan lagi.Broom!Josh menginjak pedal gas dan kembali mengendarai mobilnya ke hadapan Grace. Kemudian, dia menurunkan jendela mobilnya."Mau apa lagi?" tanya Grace dengan ekspresi wajah yang sangat buruk sambil menatap ke arah Josh."Kamu kira aku menginginkan uang dua juta milikmu ini? Kamu benar
Wanita matre itu melihat Lamborghini Aventador yang keren secara sekilas, lalu tatapannya seketika berbinar."Tapi … tapi aku sudah punya pacar," kata wanita matre itu kepada Josh."Nggak masalah, aku nggak keberatan," jawab Josh dengan ekspresi tidak peduli.Setelah berhenti sejenak, Josh lanjut berkata, "Aku sangat sibuk, jadi cepat putuskan. Kalau kamu mau, ayo naik mobilku.""Aku mau! Aku mau!" Wanita matre itu langsung menyetujuinya.Wanita matre itu tahu jika dia menolaknya, dia mungkin tidak bisa menjalin hubungan dengan pemuda kaya yang mengendarai Lamborghini lagi seumur hidupnya. Jadi, dia tidak akan melewatkan kesempatan seperti ini!"Baiklah, ayo naik," kata Josh yang langsung membuka pintu penumpang depan."Grace, a … apa maksudmu!" Begitu melihat pacarnya ingin pergi dengan Josh, raut wajah pria berambut rapi itu seketika menjadi suram."Tentu saja mau ikut dengannya. Dia mengendarai Lamborghini, sedangkan kamu hanya Honda," kata wanita matre itu dengan percaya diri. Lant
Namun, Sunny teringat saat Josh datang ke rumahnya untuk mencarinya kemarin. Ketika berpikir Josh peduli kepadanya, ada sebuah perasaan yang tidak bisa diutarakan dalam hatinya.…Di ruang kelas Josh. Josh sedang melamun sambil memandangi punggung Elsa yang ada di depan. Pada saat ini, Rubeus tiba-tiba menepuk Josh dan berkata, "Kak Josh, si berengsek Jason itu sudah menghapus unggahan di forum itu. Apa Kak Josh yang sudah memperhitungkannya dengannya?""Bisa dibilang begitu," jawab Josh sambil mengangguk."Kak Josh, Jason memang harus diberi pelajaran. Kamu seharusnya menyuruhnya untuk mengeluarkan unggahan permintaan maaf di forum sekolah. Hal itu baru bisa melampiaskan kekesalan," seru Rubeus.Josh hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa pun. Setelah kejadian kali ini, Josh yakin Jason pasti tidak berani melawannya lagi."Oh, ya, Kak Josh. Aku mau meminta bantuanmu," kata Rubeus sambil menggaruk kepalanya."Katakan saja ada apa, jangan sungkan denganku," ucap Josh sambil menepuk p
"Aku … aku jamin akan segera meninggalkan Sunny!" ucap Jason dengan bibir yang bergetar dan dahinya dipenuhi keringat dingin.Josh mencibir sambil menggelengkan kepalanya, lalu berkata, "Aku sudah memberimu kesempatan kemarin, tapi kamu nggak menghargainya. Sekarang, aku sudah marah, apa kamu merasa kemarahanku bisa mereda hanya dengan satu kalimat? Kamu merasa masalah ini bisa berakhir tanpa perlu mengeluarkan bayaran apa pun?""Tuan Josh, Anda katakan saja. Bagaimana bisa meredakan amarah Anda?" sahut Jared yang berdiri di samping.Josh berbalik, lalu berkata dengan perlahan sambil memandang ke luar jendela, "Potong satu jari tangan anakmu biar dia bisa mengingatnya!""Apa?" Jared dan Jason sontak terkejut begitu mendengar hal itu."Tuan Josh, ini … ini terlalu kejam, 'kan?" kata Jared sambil menggertakkan giginya."Kalau kamu merasa terlalu kejam, silakan pulang. Nggak ada yang mengundang kalian kemari, kalian sendiri yang datang untuk memohon padaku," jawab Josh dengan tenang."Ini
Mobil Jared pun tiba di Gedung Vagant dengan sangat cepat.Kemudian, Jared membawa anaknya, Jason, masuk ke Gedung Vagant. Di bawah bimbingan dari resepsionis, mereka pun akhirnya sampai di lantai teratas Gedung Vagant."Pak, direktur utama kami ada di dalam," kata resepsionis itu sebelum berbalik dan pergi.Jared dan Jason pun berdiri di depan pintu."Jason, kalau benar-benar hanya salah paham, cukup selesaikan kesalahpahamannya saja. Tapi, kamu ingat bahwa dia adalah cucu kandung Pak Marcus. Kita sama sekali nggak bisa menyinggungnya, jadi kamu jangan asal bicara," pesan Jared kepada Jason."Tenang saja, aku pasti nggak akan menyinggungnya," sahut Jason sambil tersenyum.Jason merasa bahwa dia sama sekali tidak menyinggung tokoh besar seperti direktur utama Grup Vagant itu. Dia yakin bahwa ini hanya salah paham sehingga dia tidak terlihat takut sama sekali. Jared pun mengangguk, lalu melangkah maju dan membuka pintu ruangan itu. Kemudian, Jason juga ikut di belakangnya dan berjalan m
Sebelumnya, Jared masih sangat kebingungan. Padahal dia tidak pernah menyinggung Josh, kenapa Josh melakukan upaya sebesar ini untuk menghancurkannya? Dendam seperti apa sehingga Josh harus berbuat seperti ini? Sekarang, ketika Josh menyuruhnya untuk membawa anaknya, hal ini pun membuktikan bahwa putranya itulah yang sudah membuat Josh marah."Entah apa yang sudah dilakukan bocah sialan itu! Bisa-bisanya dia menyinggung Tuan Josh dan membuat Tuan Josh sampai menggerakkan seluruh pebisnis Kota Sunrise untuk memblokir Grup Weasley!" seru Jared dengan geram.Setelah keluar dari Grup Vagant, Jared langsung menelepon putranya."Halo, Ayah, ada apa?" Jason yang berada di ujung telepon itu terdengar sangat bahagia."Cepat pulang ke rumah sekarang!" bentak Jared dengan sangat emosi.…Saat ini, Jason sudah berada di rumah. Namun, dia masih kebingungan kenapa ayahnya mendadak emosi kepadanya di telepon barusan. Adapun masalah berbagai mitra kerja sama yang menghentikan kerja sama dengan Grup We