Share

Chapter 37 Satu Syarat

Penulis: Marvinar
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-06 17:07:15

“Hei kau, kutu buku. Pergi sana! Kami tak mau bermain denganmu!”

“Main saja dengan buku – bukumu itu!”

“Anak aneh, hanya bisa diam dan belajar, belajar terus.”

“Dasar miskin! Seragammu sampai kumal seperti itu, menjijikkan!”

Serentetan kalimat itu biasa didengar olehnya. Hanya karena ia yang mencoba mendekati mereka dan berteman dengan mereka. Semua respons itu membuat menjaga jarak lebih jauh lagi dari teman – temannya.

Jarak antara dunianya dan dunia mereka semakin menjauh. Semakin waktu berlalu, ia menikmati kesendiriannya. Semakin nyaman dengan jarak yang terbangun hari demi hari. Hingga suatu hari, seorang anak yang cantik, teman satu kelasnya hadir.

“Hai, namamu Kate, ya? Kenapa sendirian di sini?”

Kate menatap Elena dengan kesal. Gadis itu mengganggu kegiatan belajarnya. Lebih baik mencari teman dari pada terjebak di perpustakaan sepertinya saat ini.

“Hai, kau melamun?”

“Aku tidak tahu siapa kau. Tapi, jangan ganggu aku yang sedang belajar!”

Dengan nada ketus Kate
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 38 Jadi, Dia

    “Syarat apa?” “Kau harus menutup matamu.” “Kenapa?” “Ya biar aku tidak malu.” “Lalu, bagaimana aku bisa membantumu mandi kalau mataku ditutup?” “Aku akan mengarahkan, lagi pula aku bisa mandi sendiri. Kau membantuku untuk persiapan dan setelahnya saja.” “Baiklah, aku mengerti. Kalai begitu mulai sekarang?” “Ya,” ucap Elena seraya turun dari ranjang. Ia mencari syal di lemari. Syal berwarna biru itu diambilnya. Ia berbalik ke arah Drake yang sudah berdiri di belakangnya. “Pakailah ini.” Pria itu menerima dengan malas. Ia menatap syal di tangannya seraya menghela napas. “Kau pakai air hangat, kan? Akan kusiapkan.” “Terima kasih.” Elena menatap isi lemarinya lagi. Memilih pakaian gantinya dan tentu saja pakaian dalamnya. Drake sudah selesai mengisi bathtube dengan air hangat, saat Elena selesai memilih. Mengikuti mantan istrinya itu ke dalam kamar mandi. Elena menata pakaian gantinya di wastafel bersama pakaian dalamnya. Ia melirik ke arah Drake yang tersenyum. “Eheem

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-06
  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 39 Apakah Terlihat?

    “Jadi, bagaimana rasanya?” Kate menatap Elena dengan antusias. Wanita berambut pirang itu balik menatap dengan acuh. “Apanya?” “Diperlakukan seperti ratu oleh Tuan Muda Drake Graysen.” Kate cekikikan saat menggoda sahabatnya itu. Bola mata Elena memutar malas, Kate memang suka sekali menggodanya dengan candaan kekanak – kanakan. “Aku hanya ingin tanganku segera sembuh dan tak merepotkan siapa pun, Kate.” “Apa kau tidak berdebar saat dia membantumu.” Tangan Elena yang hendak meraih cangkir tehnya terhenti mendadak. Mengulas senyum saat menatap Kate yang memicingkan matanya. “Tidak juga. Wajar, kan kalau sesekali aku berdebar karena kami bukan suami istri. Dia hanya membantuku berpakaian dan makan. Lagi pula matanya juga tertutup syal.” “Oh, ya, sejak kemarin aku lupa menanyakannya. Kau yakin syalmu menutup dengan sempurna?” “Tentu saja. Kenapa?” “Tak apa, aku hanya iseng bertanya. Ya sudah kalau begitu.” Kate menikmati lagi minumannya. Tatapannya beralih ke tablet dan seri

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 40 Tak Disangka

    Elena tertegun sejenak saat menyadari mata Drake masih ditutupi syal. Pria itu sedang mengancingkan kemejanya cukup cepat. Ia masih memegang ponsel yang barusan hampir jatuh. “Sudah selesai.” Drake segera membuka ikatan syal di kepalanya. Ia merangkul pundak Elena keluar dari kamar mandi. “Aku akan bersiap sebentar. Tunggu di sini.” Elena menatap Drake yang segera menghilang di balik pintu. Meninggalkan syal birunya di pinggir ranjang. Ia segera menyambar syal itu lalu memakainya. Serat kain yang longgar membuatnya cukup bisa melihat benda di depannya meski tak jelas. Tapi, melihat lebar syalnya yang kecil membuat ia bisa melihat sekitarnya jika sedikit diangkat lebih ke atas. Ia segera melepas ikatan syalnya. Tangannya terkulai di samping tubuh. Tak lama kemudian, Drake kembali. “Kita berangkat sekarang?” “Ayo.” Elena segera berdiri. Ia ingin cepat melepas gipsnya. Ia harus bisa melakukan semua sendiri. Tampaknya, Drake bermain – main dengannya. Sepanjang perjalanan,

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 41 Perkara Menginap

    “Ya, aku mengetahuinya.” Elena mengembuskan napas dengan berat seraya membuang muka ke arah lain. Dua kali, hari ini, pria itu tak memberi tahunya hal penting. “Lagi? Kau tak memberitahuku lagi?” “Ini masih dalam penyelidikan, Elena. Aku mengumpulkan sebanyak mungkin kelemahan mereka.” “Apa rencanamu? Kau merahasiakan apa lagi?” “Mengungkap semuanya. Menghukum mereka. Aku perlu waktu menggali kesalahan – kesalahan mereka.” “Kurasa hanya aku yang tahu apa pun di sini.” “Aku akan memberitahumu. Tapi, tidak sekarang.” “Apa bedanya?” Kalau saja Drake bisa mengatakan, jika Elena tahu semuanya, wanita itu akan pergi sejauh mungkin dari pantauannya. Ia tak bisa mengatakannya semudah itu sekarang. “Drake?” panggil Elena lagi saat Drake tampak termenung. “Beri aku waktu. Semua akan kuselesaikan.” “Kau selesaikan bagaimana?” “Mereka yang bersalah, harus dihukum.” “Aku tak tahu kenapa kau tak memberitahuku hal – hal penting hari ini. Tapi, yang jelas, aku akan mengusut semua hal

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-08
  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 42 Karena Itu, Menetaplah!

    Dengan sigap, Drake menahan pintu dengan kakinya ketika Elena membuka pintu itu. Ekspresi terkejutnya membuat Drake tersenyum. Elena yang tersadar, segera mendorong pintunya, tapi, tersangkut. Ia menatap ke bawah. Mendapati kaki Drake menahan pintunya. “Kakimu ... pulang sana. Kenapa kemari?” Masih berusaha menutup pintunya, tangan Elena terulur untuk mendorong Drake pergi. Tapi, pria itu dengan mudah justru menarik perlahan tangan Elena ke arahnya seraya mendorong pintunya dengan tangan kanan. Pintu berhasil terbuka sempurna, sementara Elena jatuh ke pelukannya. “Drake! Sialan kau!” “Baiklah, kita masuk, Carl.” Elena melotot ke arah Carl yang menahan pintu agar tetap terbuka untuk Drake dan Elena yang masuk ke dalam lagi. Kate yang mendengar keributan segera keluar seraya membawa pasta giginya. “Bahkan kau sudah memakai piyama. Elena, ambil barangmu dan kita pulang sekarang.” “Tidak mau! Aku tidak mau pulang karena ada kau.” Menahan suaranya agar tak terlalu keras, Elena men

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-08
  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 43 Kalau Saja Dia Tahu

    Kate melongo mendengar kalimat Carl. Mendapati terbangun di pelukan pengawal sahabatnya itu membuat Kate canggung. Mengapa ia bisa berakhir tidur di bawah dengan Carl? “Bagaimana aku bisa tidur di sini?” “Tidurmu sangat anggun sekali, Kate. Sampai – sampai kau jatuh ke bawah. Beruntung aku tetap terjaga jadi bisa menangkapmu. Sudah seperti itu pun kau belum terbangun juga.” Kate tak bisa menyangkal apa pun. Ia sama sekali tak sadar tadi malam. Yang ia tahu, ia hanya merasa tidur dengan nyaman. Tak tahunya tidur di bawah dengan Carl. Wanita itu langsung berdiri, meraih kaca mata yang ada di meja kecil samping ranjangnya. “Aku sudah terlambat.” Meluncur dengan kecepatan penuh, Kate segera berlari menuju kamar mandi. Saat mandi pun, pikirannya enggan menerima kenyataan yang baru saja terjadi. “Apa yang kulakukan sih, sampai terjatuh ke bawah dan memeluk Carl begitu?” Beberapa kali ia merutuki dirinya sendiri. Setelah ia keluar dari kamar mandi, giliran Carl. Kate yang berdandan d

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-09
  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 44 Satu Alasan Lagi

    Drake duduk di dekat Elena. Ekspresi pria itu tak terbaca. Elena menelan ludah saat menatap dada bidang dan otot perut pria di sebelahnya itu. Ia berusaha mengalihkan pandangan ke hal lain. Pandangannya jatuh pada lengan berotot Drake yang membuatnya menahan napas beberapa detik. “Aku tahu.” “Apa?” Mengira ia salah mendengar, Elena berusaha menguasai kesadarannya kembali. Jadi, pria ini tahu jika kekasihnya berselingkuh. “Kau tahu Alexa berselingkuh darimu saat itu?” “Jangan membahas masa lalu lagi. Bukan hal yang penting.” Jari tangan Drake memainkan rambut panjang Elena. Pirang yang mengilap itu selalu berhasil mencuri perhatiannya. Hati Elena terasa perih. “Ini penting bagiku, karena ini penting bagimu.” “Kenapa menurutmu itu penting untukku?” “Karena itu artinya Alexa membohongimu! Aku sendiri tahu seberapa besar kau mencintainya, tapi, yang dilakukannya menyakitimu. Berselingkuh darimu.” Elena memegang kepalanya yang terasa pening. Respons Drake tampak biasa karena mun

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-09
  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 45 Bukan Apa - Apa

    Usai kepergian tim kuasa hukumnya, Elena berdiri menatap view di hadapannya. Kate berjalan mendekatinya. “Akhirnya, kita bisa menggunakan bukti di tangan kita sebentar lagi.” “Ini baru awal, Kate. Kita lihat nanti malam, bagaimana batu pijakan awal bekerja.” “Kau mau melihatnya langsung?” “Apa kau mau menemaniku?” “Tentu saja.” Kedua wanita itu saling melempar senyum. Tentu saja, malam ini tak boleh dilewatkan begitu saja. Keduanya sudah bertekad melihat langsung. Carl yang duduk tak jauh dari mereka menghela napas panjang. Malam ini, dua wanita keras kepala itu akan membuatnya pusing. Sebuah pesan muncul di ponsel Carl. Ia segera membaca pesan itu lalu membalasnya seraya mengawasi dua wanita itu. “Mereka ingin melihat langsung rencana malam ini.” Begitu bunyi pesan Carl. Ia segera memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku. Kate yang sempat melihat gerakan tangan Carl mengerutkan kening. *** Elena mengalkulasi semuanya. Bukti keterlibatan Alexa dalam insiden intimidasi

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-10

Bab terbaru

  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 92 Ending: Tentang Penerimaan

    Drake menatap layar datar di seberang meja kerjanya. Sore itu sidang putusan yang akan membacakan vonis untuk Alfred dan Paman Smith, serta Alexa akan dibacakan. Momen yang paling ditunggu oleh Drake dan Elena. Will duduk di sofa tamu, tak jauh dari meja Drake, juga turun memperhatikan jalannya sidang di layar kaca. Menit demi menit hingga jam berlalu. Alexa dan Paman Smith telah menyelesaikan sidang lebih dulu dibandingkan Alfred. Karena Alexa yang membuka semua pintu di kasus ini, layaknya whistle blower, ia divonis 5 tahun penjara atas tuduhan intimidasi, ancaman dan membantu Alfred dalam menjual nark*ba. Sedangkan Paman Smith dijatuhi hukuman seumur hidup atas percobaan pembunuhan. Sampai pada saat sebelum putusan dibacakan. Hakim memberikan kesempatan pada Alfred untuk bersuara. Dalam pembelaannya, Alfred menyangkal semua bukti dan tuduhan yang selama ini diajukan pihak lawan. Usai menyampaikan suaranya, hakim membacakan vonis. Dalam sidang putusan hari in

  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 91 Pesan Penting

    Usai melaksanakan tugas dari Drake hari itu, Carl bergegas memasuki mobilnya. Dalam perjalanan, ia menelepon Kate. “Halo, kau ke mana saja?” “Kate, aku sedang dalam perjalanan pulang. Apa Steven dan Dean masih di sana?” “Tentu saja. Kami sedang bermain kartu.” “Apa kalian minum?” “Sedikit wine. Dean, jangan coba-coba curang ya.” Suara Kate terlihat memarahi Dean, rekan setim Carl yang bertugas menjaga keluarga Drake Graysen. Hari ini mereka bertugas menjaga Kate karena Carl sibuk di luar seharian. “Sial! Jangan minum dengan mereka.” “Carl, kau mengumpat padaku?” “Tidak, Kate. Aku mengumpat pada Steven dan Dean. Aku akan segera sampai.” Carl buru-buru menutup panggilannya, ia menambah kecepatan mobilnya. *** “Kami hanya bosan dan bermain kartu terlihat seru.” Kate memberi penjelasan seraya menuangkan jus apel ke sebuah gelas. Pria di depannya itu diam tak bergeming. Hanya menatapnya dengan tajam. “Ini, minumlah.” Carl dan Kate duduk di ruang makan. Pria itu meneguk seg

  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 90 Waktu yang Berharga untuk Seseorang

    “Aku tak mengerti mengapa kau menanggapi pendekatan Alfred padahal kau tahu jelas motif di baliknya.”“Karena dia yakin bisa memanfaatkanku untuk menjatuhkan Elena, aku ingin melakukan hal yang sama dan membalikkan situasinya. Aku yakin bila dekat dengan Alfred, aku bisa membantu Elena dengan caraku.”“Apa Nyonya Elena saat itu tahu rencanamu?”“Elena tahu, tentu saja ia tak setuju. Katanya seolah menjadikanku umpan atau martir.”“Perkataannya benar.”“Carl, waktu itu aku hanya ingin membantu.”“Kau pasti bersikeras menjalankan rencanamu, kan? Meski Nyonya Elena tak setuju?”“Ya. Jadi, aku mencoba bersabar di dekat. Semuanya tampak berjalan sesuai rencana dan aku bisa tahu lebih awal rencana Alfred terhadap Elena. Sampai pria kasar itu .... Ya, akhirnya aku memilih pergi dan tak melanjutkan rencana konyol itu.”“Kenapa berhenti?”“Apa?”“Kate, kau mendadak memutuskan menghentikan rencanamu. Kalimatmu berhenti usai mengatakan ‘sampai pria kasar itu .... Apa yang dilakukannya

  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 89 Serangan Balasan

    “Katakan padaku detailnya, Will. Apa yang terjadi?”“Nona Alexa mengaku mendapatkan intimidasi di lingkungan penjara.”“Dari siapa? Sipir?”“Tidak hanya dari sipir, sesama narapidana juga.” Drake mengerutkan keningnya, ia tak menduga kehidupan Alexa yang ingin mengutarakan kebenaran di depan pengadilan, harus dibayar sepahit itu. Kehidupan di penjara bukanlah hal yang mudah, bagai hukum rimba. Jika tidak dibantu, Alexa, yang merupakan satu-satunya kunci mengungkap keburukan Alfred dan ayahnya, bisa celaka. Tentu ini buruk untuknya dan Elena. “Tempatkan orang-orang kita untuk membantu Alexa bertahan. Bagaimana pun caranya, kita harus menjaganya tetap hidup, karena Alexa adalah saksi kunci.”“Ya, kami akan menempatkan orang-orang kita di antara sipir, narapidana dan ada seorang dokter yang cukup bisa dipercaya.”“Dokter? Siapa?”“Kakaknya Carl. Sudah empat tahun ini bekerja di penjara tempat Alexa ditahan.”“Oh, ya? Apa Carl yakin kalau kakaknya bisa dipercaya untuk tuga

  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 88 Trauma

    Kate langsung menekan tombol panggil pada kontak dengan nama Carl. Tangannya gemetaran saat mengangkat ponsel ke telinganya.“Halo, Kate, aku sedang di depan rumahmu.”“Jadi, itu kau? Yang berdiri di depan pintuku sekarang?”“Iya, buka pintunya.”Kate langsung bernapas lega sebelum membuka pintunya. Begitu melihat wajah Carl di depannya, tubuhnya langsung lemas seketika. Ia bersandar di ambang pintu.“Hey, ada apa?”Carl menahan tubuh Kate dengan memegangi pundak wanita di depannya itu.“Aku melihat ada mobil mencurigakan di bawah. Dari tadi orangnya mondar mandir di depan gedung.”“Tak apa, aku di sini.”Keduanya segera memasuki flat Kate, lalu duduk di ruang tamu. Carl mengamati ekspresi Kate yang perlahan melembut, seraya melihat ke depan gedung melalui jendela. “Aku ingin keluar, membeli bahan makanan, lalu mengecek ke jendela. Mobil itu tak pergi sama sekali sejak tadi.”“Orang itu juga mondar mandir saat aku datang.”“Tadi kukira orang itu yang ada di depan pintu.

  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 87 Kembali Diincar

    Terlahir menjadi seorang pewaris dari keluarga kaya menjadi impian hampir setiap orang. Tapi, itu tak lagi berlaku bagi Drake yang menginjak usia 7 tahun dan menyadari situasinya berbeda dengan harapan. Ia pernah melihat sorot mata penuh cinta dari kedua orang tuanya, hingga menyadari, perasaan itu lenyap sempurna dari sorot mata sang ibu. Usia di mama seharusnya Drake bisa membaca layaknya seperti anak-anak lain, membuat tekanan dari sang ayah semakin keras. Drake merasa ia berusaha sebaik mungkin untuk bisa membaca. Tapi, apa daya, matanya seolah melihat huruf-huruf itu lepas dari posisinya dan menari-nari tak beraturan. “Sampai kapan kau menjadi anak bodoh? Membaca saja kau tidak bisa bagaimana mau mewarisi perusahaan?” Dari situlah, Drake kecil mendapat beberapa cambukan sebagai hukuman. Malamnya, ia langsung demam. Mama Lily menangis pilu saat menemaninya semalaman. “Maaf, Ma. Maafkan putramu yang bodoh ini.” “Tidak, Drake. Ini bukan salahmu. Mama akan cari cara untuk mem

  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 86 Kejujuran yang Diharapkan

    “Kita bicarakan hal lain saja.” “Drake, ada apa? Aku tahu ada yang salah, tapi, kau tak mau cerita padaku.” “Tidak. Itu tidak penting lagi, Elena.” “Penting bagiku.” “Penting bagiku untuk menjaga keadaanmu dan bayi kita tetap stabil.” “Tapi, aku tidak bisa pura-pura tak tahu sedangkan aku jelas merasa kau menyembunyikan sesuatu.” “Sudah kubilang itu tak penting. Semua sudah berlalu.” Elena membuang pandangannya ke samping. Sepertinya ini juga sia-sia saja. Seperti tadi saat bertanya ke Mama Lily. Wanita berambut pirang itu berdiri, lalu keluar dari kamar. Drake menghela napas kasar, mengikuti Elena. “Elena, kau mau ke mana? Ini sudah malam.” “Kau tidur saja.” “Aku tidak mungkin tidur kalau kau belum tidur.” Elena tak menanggapi, ia hanya berjalan terus menuju perpustakaan. Ia ingin menenangkan diri sejenak. Satu ruangan dengan Drake terasa membuatnya kecewa. “Elena, ayo kembali ke kamar.” “Aku masih mau di sini. Pergilah.” Elena baru saja melangkah masuk ke perpustakaan

  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 85 Ingin Tahu

    Tatapan sendu Drake terlihat jelas. Istrinya itu kini tampak rapuh di matanya. Sesekali menghela napas panjang, mengingat setiap momen Elena membantunya mandi, berganti pakaian dan makan. Terkadang ia juga membantu mengetikkan pekerjaan kantornya saat bahunya mulai sakit. Ia ingin merutuki diri sendiri karena tak peka pada keadaan istrinya sendiri. Beberapa kali ia mengetahui Elena muntah di pagi hari. Ia kira hanya karena sakit maaf yang kadang kambuh.“Drake, aku tertidur ya?”Lamunan Drake seketika buyar saat melihat mata Elena terbuka. Istrinya berusaha bangun.“Tidur saja dulu, kau perlu istirahat.”Elena kembali berbaring. Ia merasa tubuhnya lebih ringan sekarang. Tiba-tiba ia ingat, tangannya langsung mencengkeram jari-jari Drake.“Bayinya bagaimana?”“Baik-baik saja. Tak ada masalah. Jangan khawatir.”“Syukurlah.”Elena memejamkan matanya sesaat. Ia menarik napas panjang dengan rasa lega. Drake beranjak dari duduknya, ia mencium kening istrinya cukup lama.

  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 84 Kabar Baik

    Wanita berambut pirang itu duduk dengan tatapan kosong. Seolah seperti patung, Elena tak bergerak sedikit pun. Hingga dua orang, pria dan wanita datang menghampiri. “Elena.” Kate langsung memeluk tubuh ramping yang kini rapuh itu. Elena membalas pelukan Kate seraya menangis tersedu. Di tangannya masih tersisa darah dari Drake. “Kate, maaf, bajumu kotor terkena darah di tanganku.” “Tak masalah. Jangan khawatir. Bagaimana kondisi Drake?” “Will bilang bahunya terkena tembakan. Drake menghalau peluru yang sepertinya sengaja dialihkan padaku.” “Pelakunya bagaimana?” tanya Carl dengan nada cemas. “Sudah diamankan oleh pihak berwajib. Will sedang bertemu dengan mereka.” Carl memutuskan tetap berjaga di situ. Ia telah meminta beberapa pengawal Drkae yang lain untuk mendekat ke ruang perawatan ini, menjaga dan mengantisipasi jika saja masih ada orang suruhan Alfred yang berniat mencelakai. “Kita bersihkan dulu tanganmu. Ayo, Elena.” Kate membantu Elena berdiri lalu berjalan menuju t

DMCA.com Protection Status