Home / Fantasi / Menantu sang Jendral Besar S2 / Bab 189. PELUKAN MENGHARUKAN

Share

Bab 189. PELUKAN MENGHARUKAN

Author: MN Rohmadi
last update Last Updated: 2024-11-18 09:42:34

Bab 189. PELUKAN MENGHARUKAN

Kedatangan Darko yang mendadak bersama Angelina serta Siti tentu saja mengejutkan Widyawati dan George, demikian juga dengan Faizi yang sedang bersama kakek dan neneknya.

“Assalamu’alaikum.”

“Wa’alaikum salam.”

“Eh ada tamu agung datang mengunjungi gubuk kami yang reot ini.”

Widyawati langsung menyambut kedatangan Siti dan Angelina dengan sebuah sapaan merendah sebagai sopan santun yang umum bagi masyarakat jawadwipa setelah sebelumnya menjawab salam mereka.

Darko terlebih dahulu melakukan sungkem dengan menjabat tangan kedua orang tuanya dengan cara mencium punggung tangannya.

Setelah itu barulah Widyawati serta George langsung menyambut kedatangan Siti dan Angelina.

“Anakku… kamu juga ikut pulang kerumah ibu?”

Widyawati segera memeluk tubuh Angelina yang terlihat kurus, sebelumnya kedua orang tuanya sudah tahu kalau hubungan Darko dan Angelina sudah bercerai karena permintaan keluarga Wibisono.

Karena hal in
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Adhy
mana bab selanjutnya bro
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 190. ROSSA INGIN MEMBAWA PULANG ANGELINA

    Bab 190. ROSSA INGIN MEMBAWA PULANG ANGELINA Tanpa sadar Siti menggumamkan sebuah nama yang selama ini selalu tersimpan di hatinya. Siapakah mas Tegar itu? Mas Tegar adalah suami Siti sewaktu mereka muda dan masih kuliah di Universitas Mandiraja. Sedangkan Tegar itu sendiri adalah ayah biologis dari Darko sang tokoh utama yang selama ini belum pernah dilihatnya. “Tunggu….”Tiba-tiba Siti berkata dengan sedikit ragu-ragu tergambar jelas di raut wajahnya. “Sepertinya saya pernah melihat mas Tegar, tapi dimana ya?” “Betul sekali, pria itu.” “Pria yang ada di Rumah Sakit Jiwa tempat Angelina dirawat, wajahnya sangat mirip dengan mas Tegar.”Siti tampak sedang mengingat-ingat sosok pria paruh baya yang sedang duduk di bawah pohon yang sebelumnya di lihatnya. Semakin dipikirkan, Siti semakin penasaran dengan pria paruh baya itu yang ada di Rumah Sakit Jiwa. Pria paruh baya itu adalah gelandangan yang ditemukan petugas polisi kota di pi

    Last Updated : 2024-11-19
  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 191. SITI MENCARI PRIA PARUH BAYA DI RUMAH SAKIT JIWA

    Bab 191. SITI MENCARI PRIA PARUH BAYA DI RUMAH SAKIT JIWA “Apa Darko? Bagaimana bisa pria tidak berguna itu membawa pergi Angelina.?”Rossa tampak sangat kesal begitu mendengar perkataan petugas resepsionis yang sedang melayaninya. Melihat dan mendengar perkataan Rossa, Resepsionis ini hanya bisa diam, baginya dia tidak tahu menahu masalah pasien maupun keluar masuknya pasien ke Rumah Sakit ini. Karena tugasnya hanya menerima tamu dan memberikan informasi sesuai data yang tersedia di komputernya. “Sudahlah bu, sebaiknya kita pulang saja. Kita tidak usah ribut-ribut di tempat ini.”Abimanyu yang masih mempunyai pikiran panjang, segera membujuk Rossa untuk kembali saja. Apalagi dari catatan yang terdokumentasi oleh komputer Rumah sakit di beritahukan kalau Angelina keluar dari Rumah Sakit bersama Darko. Meskipun dengan perasaan kesal, akhirnya Rossa tetap mengikuti perkataan Abimanyu untuk pulang tanpa bersama Angelina. Tak lama setelah Rossa dan Abim

    Last Updated : 2024-11-21
  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 192. BERTEMU PRIA PARUH BAYA YANG DICARINYA

    Bab 192. BERTEMU PRIA PARUH BAYA YANG DICARINYA “Bu Siti, apa yang membuat anda datang ke Rumah Sakit ini? Apakah anda bersama pak Darko?” “Saya datang sendiri ke Rumah Sakit ini, kemarin saya seperti mengenali seseorang yang ada di Rumah Sakit ini, sehingga saya ingin menghilangkan rasa penasaran saya.” “Ibu punya kenalan orang di Rumah Sakit ini? Apakah karyawan di tempat ini atau siapa?”Dokter Irawati tampak sangat serius mendengarkan apa yang dikatakan Siti. Bagaimanapun juga dia tidak ingin mengecewakan orang sekelas Siti dan Darko yang masih deposit uang perawatan untuk Angelina yang sisanya masih sangat banyak. “Saya tidak tahu, orang itu kerja di Rumah Sakit ini atau pasiennya. Tapi yang jelas saya penasaran dengan sosok pria yang saya lihat kemarin itu.” Dokter irawati tampak semakin bingung dengan perkataan Siti, kemudian dia minta informasi lebih lengkap tentang pria paruh baya yang dilihat Siti saat itu. Setelah Siti menceritakan ihwal

    Last Updated : 2024-11-21
  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 193. MASA LALU BAMBANG

    Bab 193. MASA LALU BAMBANG “Mas Tegar….”Terdengar suara parau dari mulut Siti ketika berhadapan dengan jarak yang sangat dekat dengan Bambang. Meskipun suara Siti tidak terlalu keras, akan tetapi bisa terdengar oleh pegawai Dinas Sosial yang ada di tempat ini. “Tegar? Kenapa wanita ini memanggil Bambang dengan nama Tegar?” “Mas Tegar, apakah kamu mas Tegar kan?” “Mas Tegar? Siapa mas tegar yang ibu maksud?”Bambang yang di panggil mas Tegar oleh Siti tampak bertanya balik dengan wajah penuh dengan kebingungan. “Mas Tegar, ini Siti. Apa mas Tegar lupa dengan Siti?” Mata Siti semakin berkaca-kaca setelah mendengar perkataan Bambang. Pada akhirnya Siti harus mempercayai perkataan pihak Rumah Sakit Jiwa yang sebelumnya merawat Bambang, kalau Bambang memang benar-benar sudah lupa ingatan. Melihat situasi yang kurang kondusif, pegawai Dinas Sosial segera menyuruh Bambang untuk duduk berhadapan dengan Siti hanya terhalang sebuah meja Jati.

    Last Updated : 2024-11-22
  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 194. NAPAK TILAS KE UNIVERSITAS

    Bab 194. NAPAK TILAS KE UNIVERSITAS “Bu Siti, sepertinya ibu perlu membawa bapak Bambang ini ke tempat-tempat yang dulunya pernah disinggahi sebelum beliau lupa ingatan. Terapi kenangan masa lalunya sangat penting untuk memancing daya ingat otaknya.”Dokter spesialis otak yang memeriksa Bambang memberi saran kepada Siti setelah satu bulan lamanya dilakukan pemeriksaan otaknya dengan peralatan modern dan canggih tetap saja belum bisa menyembuhkan lupa ingatannya Bambang. Siti mendengarkan dengan serius saran dari dokter spesialis otak yang memeriksa Bambang. Setelah pemeriksaan otak Bambang selesai, Siti segera mengajak Bambang untuk jalan-jalan. Bambang hanya diam dan mengikuti kemanapun Siti membawanya pergi, bahkan ketika dia di ajak naik pesawat terbang Bambang tidak banyak bertanya. Akhirnya pesawat yang dinaiki Siti mendarat di bandar udara kota Mandiraja. Ekspresi wajah Bambang terlihat aneh begitu menginjakkan kaki di kota Mandiraja lagi? Bu

    Last Updated : 2024-11-24
  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 195. BAMBANG INGAT MASA LALUNYA

    Bab 195. BAMBANG INGAT MASA LALUNYA Melihat apa yang dilakukan Bambang, Siti semakin yakin kalau Bambang adalah Tegar suaminya yang menghilang dan berpisah saat muda dulu, saat di kejar-kejar orang suruhan orang tuanya. Tak lama kemudian mereka sampai di kantor Rektor Universitas Mandiraja, karena waktu yang sudah hampir tiga puluh tahun sehingga Direkturnya sudah berganti dan dosennya juga banyak yang sudah pensiun karena usia tua. Rektor dan dosen di Universitas Mandiraja ini kebanyakan usianya sama dengan Siti maupun Bambang, bahkan ada yang lebih muda lagi. Singkat cerita Siti sudah bertemu dengan Rektor dan memperkenalkan diri sebagai alumni Universitas Mandiraja tiga puluh tahun yang lalu. Kemudian Siti juga menceritakan maksud dan tujuan datang ke Universitas ini tiada lain adalah untuk mengembalikan ingatan masa lalu Bambang. Dengan ramah Rektor langsung mengijinkan Siti dan rombongannya untuk tour berkeliling di sekitaran Kampus Universita

    Last Updated : 2024-11-25
  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 196. TEGAR DAN SITI MENDATANGI PANTI ASUHAN AISYIYAH

    Bab 196. TEGAR DAN SITI MENDATANGI PANTI ASUHAN AISYIYAH Siti yang mendengar suara Bambang yang memanggilnya dengan suara lembut seketika dadanya bergemuruh tidak karuan. Sepasang mata Siti menatap dengan tatapan sayu kearah Bambang yang juga sedang menatap ke arahnya. “Mas Tegar….” “Dik Siti…”Dua manusia berlainan jenis yang usianya sudah tidak tua lagi terlihat langsung berpelukan dengan air mata berjatuhan di sudut mata mereka. Pemandangan yang penuh dengan rasa haru ini seketika membuat kelima pengawal yang berdiri tak jauh dari mereka berdua tampak saling pandang dengan rasa bingung terlihat di ekspresi wajah mereka. “Mas Tegar, Siti selalu merindukanmu…” “Maafkan saya dik Siti…”Dua insan yang sudah cukup umur ini sekarang terlihat seperti sepasang muda-mudi yang sedang jatuh cinta dan penuh dengan kehangatan. Siti dan Tegar berpelukan selama tiga puluh menit tanpa mereka sadari, waktu seakan terhenti di sekeliling mereka berdua.

    Last Updated : 2024-11-26
  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 197. DARKO DAN ANGELINA

    Bab 197. DARKO DAN ANGELINA Setelah dipersilahkan duduk oleh Fatimah, Siti segera menceritakan alasan dia datang lagi ke panti asuhan ini. Begitu Fatimah mendengar kisah perjalanan hidup Tegar yang selama puluhan tahun lupa ingatan, seketika ekspresi wajah Fatimah memperlihatkan rasa tidak percaya. “Saya tidak menyangka perjalanan hidup kalian begitu tragis. Tapi sekarang kalian sudah bertemu lagi, saya hanya bisa mendoakan kebahagiaan untuk kalian berdua.” “Terimakasih bu atas doa anda.” “Bu Fatimah, saya juga mengucapkan terimakasih atas kebaikan anda merawat anak kami.”Tegar juga ikut mengucapkan terimakasih atas kebaikan budi Fatimah yang sudah merawat Darko saat masih bayi sambil menangkupkan kedua telapak tangannya di depan dada. Mereka bertiga kemudian berbincang dengan sangat akrab, seakan mereka bertiga sudah menjadi keluarga. Setelah ngobrol selama satu jam lebih, mereka berdua langsung berpamitan.*** Sementara itu Darko yang tingg

    Last Updated : 2024-11-27

Latest chapter

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 216. AKHIR BAHAGIA

    Bab 216. AKHIR BAHAGIA Kini Rossa dan Abimanyu baru tersadar kalau pesan kakek Wibisono ternyata sangat benar dan bukan omong kosong biasa. Akan tetapi kekecewaan dan penyesalan pasti selalu datang terlambat setelah semuanya terjadi dan terlewati, apalagi saat ini kebesaran keluarga besar Wibisono benar-benar sudah musne Pepatah asli dari Indonesia bisa mengungkapkan apa yang dialami keluarga besar Wibisono yaitu ‘Ibarat nasi sudah menjadi bubur’. Maka tidak ada yang bisa dilakukan keluarga besar Wibisono yang sudah hancur, sekarang yang ada hanya keluarga besar Mangkusadewo, karena Angelina sebagai generasi ketiga keluarga besar Wibisono sudah menjadi istri dan bagian dari keluarga besar Mangkusadewo. Kenapa menjadi keluarga Mangkusadewo bukannya keluarga besar Tegar dan Siti, hal ini disebabkan kedua orang tua kandung Darko tidak ingin merubah nama Darko yang memakai nama Mangkusadewo sejak kecil atau sejak mereka tinggalkan di depan pintu panti asuhan A

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 215. WASIAT KAKEK WIBISONO

    Bab 215. WASIAT KAKEK WIBISONO Keinginannya Rossa untuk membelot dan menolak permintaan Darko seketika menghilang setelah di bentak oleh pengawal yang bersama mereka. Dengan gugup dan dengan hati yang dipenuhi rasa penasaran mereka berdua berjalan memasuki Bandar udara kota Mandiraja tanpa tahu akan dibawa kemana oleh Darko. Hingga akhirnya ketika mereka melihat ada sebuah pesawat jet pribadi yang sangat indah berada di depan mata mereka, seketika rasa bingung dan shock mulai menghantui pikiran Rossa dan Abimanyu. Darko dan Angelina sama sekali tidak banyak bicara selama perjalan hingga memasuki jet pribadi milik Darko, hingga saking tidak sabarnya ingin tahu mereka akan dibawa kemana oleh Darko, Rossa memberanikan diri berbicara. “Darko, sebenarnya kami akan kamu bawa kemana? Dan kenapa kita naik jet pribadi yang begini bagus, apa maksudnya?” “Diamlah, jangan banyak bicara atau kalian akan saya lempar keluar dari pesawat.”Darko yang merasa kesal kep

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 214. NYALI ROSSA MENCIUT

    Bab 214. NYALI ROSSA MENCIUT Sebelum Rossa tersadar dengan apa yang terjadi, Angelina sudah ditarik Darko ke sisinya. Seketika wajah Rossa menjadi jelek mengetahui Angelina sudah berpindah tempat lebih tepatnya di samping menantu yang tidak berguna itu. Ekspresi wajah Angelina juga terlihat sangat terkejut ketika tiba-tiba tubuhnya bergeser kesamping Darko sesaat setelah terdengar suara Darko memanggil pengawal. Apalagi Rossa emosinya seakan meluap mengetahui Angelina sudah berdiri di samping Darko. Pada saat dia akan menarik tangan Angeline kembali, tiba-tiba ada sesosok tubuh kekar berdiri tepat di depannya seakan sebuah benteng yang kokoh sebagai pembatas antara dirinya dengan Angelina. “Minggir, jangan halangi jalanku.”Dengan kasar Rossa berusaha mendorong pengawal kekar yang diperintahkan Darko untuk melindungi Angelina. “Argh… Lepaskan.”Rossa menjerit kesakitan mengetahui tangan yang sebelumnya akan digunakan untuk mendorong pria kekar di depa

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 213. DOKUMEN DARI MAHKAMAH AGUNG

    Bab 213. DOKUMEN DARI MAHKAMAH AGUNG Hal ini tentu saja menimbulkan kecurigaan di pihak kepolisian yang menyelidiki musibah kebakaran ini. Mereka sama sekali tidak tahu kalau sumber bencana itu ada didepan mereka, andai saja mereka tahu tentu Darko akan langsung ditangkap dan dimintai keterangan. Akan tetapi saat ini orang yang sudah membuat keonaran itu ekspresinya tampak datar dan tidak menunjukkan ekspresi wajah sedih maupun belasungkawa mengetahui salah satu kerabatnya mengalami musibah. Untungnya tidak ada yang mencurigai Darko, karena banyak juga warga sekitar yang menonton lokasi kebakaran dengan ekspresi datar seperti halnya Darko. Angelina menangis di pelukan Rossa seakan dia lupa kalau sebelumnya Rossa sangat jahat kepada dirinya. Bagi Angelina sejahat apapun Rossa dia sudah sangat memahami sifatnya yang seperti flamboyan selalu berubah-ubah mengikuti arah angin. Meskipun dia selalu tidak setuju dengan nasehat serta saran Rossa, sebag

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 212. PULANG KE KOTA MANDIRAJA

    Bab 212. PULANG KE KOTA MANDIRAJA Darko tetap diam tidak ada satu katapun keluar dari mulutnya setelah Widyawati menyuruhnya untuk pergi ke kota Mandiraja melihat situasi terkini keluarga Wibisono. Hal ini membuat Widyawati menatap tajam ke arahnya, sementara itu Angelina sudah menghentikan tangisannya dan mengusap air mata yang terus mengalir di pipinya sambil menunggu jawaban Darko dengan hati berdebar-debar. “Baiklah, saya akan mengajak Angelina menengok keluarga Wibisono. Ibu saya titip Faizi bersama kalian.”Setelah menghela nafas sebentar Darko menyetujui saran Widyawati untuk pergi ke kota Mandiraja, tak lupa dia menitipkan Faizi dalam pengawasan dua neneknya ini. Dengan mengatakan hal ini maka secara otomatis dia hanya ingin berdua saja tanpa mengajak Faizi maupun yang lainnya. “Kamu tenang saja, Faizi pasti akan kami jaga dengan baik. Pergilah, jangan lama-lama di rumah ingat kamu harus menjaga menantu ibu yang cantik ini dengan baik.” “Ba

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 211. PERINTAH WIDYAWATI

    Bab 211. PERINTAH WIDYAWATI Widyawati membelai punggung Angelina untuk menenangkannya sambil menghibur agar Angelina tidak khawatir dengan Darko. “Tapi ibu?”Angelina masih khawatir kalau Darko tidak mengizinkan dia pulang ke kota Mandiraja untuk melihat dan mencari informasi lebih jelas keadaan nyonya besar Wibisono. Karena Angelina tahu kalau Darko sangat membenci keluarga nya, lebih utamanya kepada nenek dan pamannya. Karena hal inilah dia merasa sangat tertekan dan hanya bisa menangis saja. Melihat Angelina tampak bersedih seakan perkataan Widyawati masih belum cukup untuk membuatnya tenang. Hal ini membuat Widyawati segera mengambil ponselnya dan menelepon seseorang. Angelina masih diam dengan air mata terus membasahi pipinya. Sebenci apapun dia kepada nenek dan pamannya sebagai bagian dari keluarga besar Wibisono, tentu saja hatinya akan merasa sedih melihat mereka mati terpanggang oleh kebakaran di villanya. Sedangkan

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 210. KEPANIKAN ANGELINA, ROSSA DAN ANGELINA

    Bab 210. KEPANIKAN ANGELINA, ROSSA DAN ABIMANYU Abimanyu yang sedang dalam keadaan shock menoleh ke arah Rossa dan menatapnya dengan tatapan sayu dengan mata memerah dan hanya bisa menganggukkan kepalanya saja untuk mengiyakan perkataan Rossa. “Ibu….” terdengar gumaman sendu dari bibir Abimanyu yang sedang dalam kondisi mental terendah dalam hidupnya. Meskipun selama ini dia sering direndahkan dan tidak dianggap oleh nyonya besar Wibisono, akan tetapi saat mendengar ibunya mati dengan cara mengenaskan tentu saja jiwanya langsung terpukul. Sebagai anak meskipun Abimanyu selalu dianggap sebagai anak yang tidak berguna, dia masih tetap menganggap nyonya besar Wibisono sebagai ibu kandungnya. Setelah mendapat persetujuan, pada akhirnya mereka berdua segera pergi mengunjungi villa keluarga Wibisono yang sudah menjadi abu. Sesampainya di Villa keluarga Wibisono, taksi yang mereka naiki ditahan petugas yang menjaga kawasan ini dan tidak membiarkan warga

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 209. TANGISAN ABIMANYU

    Bab 209. TANGISAN ABIMANYU Ekspresi wajah Darko tidak berubah dan tetap datar seakan tanpa ekspresi apapun, bagi Darko membunuh sudah menjadi pekerjaannya selama di medan perang. Meskipun dia sudah terbiasa membunuh di medan perang, tapi sekarang adalah pertama kalinya membunuh orang yang bukan musuh di medan perang tapi musuh yang sudah berulang kali menyakiti anak dan istrinya. Meskipun mereka masih keluarga Angelina tapi kelakuannya bukan seperti seorang keluarga, maka hukuman yang pantas adalah kematian. Sebelumnya Darko sudah pernah menghukum Rinto Wibisono atau pamannya Angelina yang sering mengganggu. Akan tetapi setelah penyakit yang disebabkan Darko sembuh, bukannya berhenti mengganggu Angeline, Rinto masih saja mengganggunya bahkan meminta Angelina bercerai dengan Darko. Karena hal inilah Darko tidak ingin kejadian serupa tidak terulang lagi terhadap Angelina dan Faizi. Dari keluarga besar Wibisono yang tersisa adalah Rossa dan Abimanyu

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 208. MUSNAHNYA KELUARGA BESAR WIBISONO

    Bab 208. MUSNAHNYA KELUARGA BESAR WIBISONO Setelah mengakhiri pengawal keluarga Wibisono yang bernasib sial, Darko segera melanjutkan langkahnya memasuki Villa. Namun teriakan pengawal yang sebelumnya yang menghardik Darko terdengar oleh rekan-rekannya, sehingga beberapa pengawal keluar dari Villa dengan rasa penasaran ingin tahu siapa orang yang memasuki Villa Wibisono ini. Begitu memasuki pintu Villa, Darko langsung berpapasan dengan beberapa pengawal yang mau keluar. “Siapa kamu? Kenapa kamu masuk ke Villa keluarga Wibisono begitu saja sebelum melaporkan kedatanganmu?” Prok prok prokDarko tidak buru-buru menanggapi pertanyaan para pengawal keluarga Wibisono, emosinya sudah meluap merasakan tekanan penderitaan yang selama ini diderita Angelina. Tanpa banyak bicara dia langsung melambaikan tangannya ke arah kepala para pengawal ini, dan seperti teman mereka yang sudah menjadi mayat, pengawal-pengawal ini juga langsung mati begitu saja dengan kepala

DMCA.com Protection Status