Beranda / Urban / Menantu sang Dewa Perang / Orang Yang Serampangan?

Share

Orang Yang Serampangan?

last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-01 23:34:13

Baron melihat pria yang memakai jas dan usianya sebaya dengan Baron yaitu 35 tahun, dengan tinggi sekitar 180 cm, rambut yang ikal, serta wajah blasteran Eropa datang dan langsung menghina Baron.

Pria itu menatap Baron yang sedang duduk. Baron pun, lantas berdiri seketika itu juga ketika melihat pria yang ia kenal.

“Rupanya itu, kau? William Vigo?”

William, merupakan anak pertama dari keluarga Vigo, kakak dari Lucas dan juga Vanessa Vigo.

William sempat terkejut melihat tinggi Baron yang melebihinya sekarang, “Apa yang sudah ia lakukan selama ini?” batin William.

William yang baru pulang dari tugas di luar negeri pun langsung datang ke rumah sakit, karena ia memiliki beberapa kolega yang harus ia kunjungi.

“Kau, masih tidak berubah banyak ya, Baron? Masih saja seperti dulu, serampangan dan juga tidak berbudi luhur!” hina William pada Baron.

Baron yang sedari kemarin menerima banyak sekali masalah pun cukup terpancing emosinya. Namun, kini Baron harus menahan diri karena ia tida
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menantu sang Dewa Perang   Trik Murahan!

    William jelas begitu curiga dengan Baron yang bisa memiliki uang yang banyak, meskipun hanya untuk membiayai pengobatan Aghnia. William menaruh curiga dengan menyatakan bahwa Baron mendapatkan uang itu dari cara yang kotor, “Mengaku saja, Baron! Kamu mendapatkan itu dengan cara yang kotor, kan?” tanya William. Baron pun tertawa sinis padanya dan berkata, “William, aku tidak mungkin melakukan hal yang rendah seperti itu! Aku tidak sama dengan dirimu!” ucap Baron. William pun tersulut emosi oleh Baron dan ia langsung menarik kerah Baron, “Ada baiknya, kamu menjaga mulutmu itu! Ingat, keluarga Vigo bisa menghancurkan keluarga Hasya dengan mudah. Jika, kamu masih melakukan hal seperti itu!” ujarnya dengan penuh emosi. Baron pun melepaskan tangan William dengan mudah, “Jangan membuat Baron Vasilias marah! Itu adalah peringatan pertama untukmu! Sekarang, pergilah!” tegas Baron yang langsung menghempaskan tangan William. Baron pun pergi untuk melihat ruangan yang akan ditempati oleh Ag

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-03
  • Menantu sang Dewa Perang   Sukarelawan!

    “Nah, Jessica! Ada baiknya kamu pergi!” ujar Baron dengan melihat Jessica yang posisinya sama seperti ia melihat Jessica saat ia dibuang dulu. Namun, posisi yang berubah sekarang. Karena Jessica sudah tertangkap basah oleh Baron dengan membawa ponsel untuk merekam percakapan dengan Baron, “Apa kamu melakukan ini karena suatu hal? Membantu suamimu untuk dapat memberatkan tuntutan kalian?” tanya Baron. Jessica menatap Baron dari bawah, Jessica benar-benar dibuat mati kutu oleh Baron. Karena, ia sudah berulang kali melihat Baron yang dapat menghancurkan sesuatu dengan mudah, “Bagaimana mungkin, dia menjadi seperti ini?” gumam Jessica. Baron pun melemparkan ponsel yang benar-benar sudah rusak dan tidak bisa untuk diperbaiki ke Jessica, “Aku, memberi peringatan untuk ayah. Aku, benar-benar memegang semua hal yang dilakukan olehnya!” ujar Baron. Baron kembali menyuruh Jessica untuk pergi, namun karena Jessica masih belum mampu untuk bergerak maka Baron memaksa Jessica untuk berdiri dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-05
  • Menantu sang Dewa Perang   Buronan?

    Baron memberitahu hal tersebut dikarenakan kejadian tersebut cukup aneh, kedua polisi itu pun bertanya kepada Baron, “Sukarelawan?” “Iya, jujur saja cukup aneh jika mereka meledakan b*m saat persidangan saya berlangsung, mungkin ada satu orang yang mendalangi kejadian ini,” ujar Baron, “Jadi, apa Anda memiliki kecurigaan terhadap seseorang?” tanyanya. Baron menggeleng karena ia sendiri tidak bisa memastikan apa yang mendasari kejadian tersebut, “Jujur, saya tidak tahu karena ini benar-benar mendadak bukan hal yang berlangsung begitu saja. Pasti, orang dibalik ini sudah menyiapkan semuanya dengan sangat matang!” jawab Baron. Polisi pun terus mencatat kesaksian Baron hingga mereka selesai, “Terima kasih, atas kesaksian Anda, pak Baron!” kata Polisi itu dengan memberikan tangannya untuk berjabat tangan dengan Baron, “Sama-sama, pak!” Kedua polisi itu pun pergi dan kemudian Baron kembali ke ruangan dan menunggu Aghnia hingga sadar. Beberapa jam pun berlalu, apel yang tadi Baron pot

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-07
  • Menantu sang Dewa Perang   Suruhan Siapa?!

    Baron memergoki mereka berdua tepat dibelakang mereka, mereka berdua tidak sempat bereaksi begitu jauh hingga mereka tidak menatap Baron.“Siapa kalian dan mau apa kalian di depan kamar ini?” tanya Baron. Mereka berdua hanya saling melirik, karena sebuah palu sudah ada di depan mata mereka, “Oh, tidak mau menjawab, ya?” Tiba-tiba satu orang melakukan serangan spin dengan tangannya ke Baron, Baron langsung menunduk lalu menghantamkan palu itu ke kaki orang yang menyerangnya.“AGHHH!” Orang itu pun menjerit karena sakit yang ia rasakan ketika kakinya dihantam oleh palu, “Pelankan suaramu, istriku sedang tidur!” ujar Baron yang menyumpal mulut orang itu dengan ujung palu yang digunakan untuk mencabut paku. Satu orang lagi pun tidak tinggal diam, ia langsung mengeluarkan sesuatu dari balik sakunya. Baron langsung menarik palu itu dan memutarnya, lalu ia berbalik dan memukul tangan pria itu yang hendak mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. DUAGH! Saat Baron memukul tangan pria

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-09
  • Menantu sang Dewa Perang   This Is Hell

    Pria itu tidak lain dan tidak bukan adalah Susliki, salah satu anggota 12 Dynami dengan teknik benang baja yang ia miliki, Susliki mampu mengalahkan ratusan tentara dalam waktu singkat. Susliki juga memiliki kepintaran diatas rata-rata, maka dari itulah Susliki juga ditempatkan di sebuah divisi khusus bagian cyber. Pria yang terjerat oleh benang baja milik Susliki pun hanya terdiam mematung karena jika salah bergerak maka satu anggota tubuh pasti akan terlepas.“Susliki, kamu begitu cepat datang ke sini!” kata Baron dengan menyimpan palu itu di saku celananya, “Jendral, ketika saya mendengar ada perintah khusus dari Jendral mana mungkin saya terlambat. Tapi, siapa orang ini?” Susliki begitu penasaran karena Baron sendiri yang mengejarnya, Susliki pun berdiri di depan pria itu dengan memegang seutas tali yang melintang di depan wajahnya, “Kamu, kenapa lari?” tanya Susliki dengan bahasa Rusia.“Dia tidak akan paham!” imbuh Baron, Susliki pun tertawa karena ia sendiri sadar bahwa ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-16
  • Menantu sang Dewa Perang   Melanggar Peringatanku!

    Baron dan Susliki pun keluar, Susliki yang mengikuti langkah Baron yang cepat pun sempat berlari kecil, “Apa yang terjadi dengan Jendral? Kenapa, langkah Jendral begitu cepat?” gumam Susliki. Baron berjalan hingga sampai ke kamar Aghnia, “Susliki, kamu tunggu di sini!” perintah Baron, Susliki pun memberi hormat pada Baron. Baron pun masuk ke kamar Aghnia dan mendapati Aghnia yang masih tertidur, “Bagaimana aku keluar? Aku juga tidak mungkin untuk meninggalkan Aghnia sendirian, ada William dan juga mungkin suruhan dari Billy atau keluarga Hasya,” batin Baron. Aghnia pun mulai terbangun dan melihat Baron, “Kamu, mau kemana?” tanya Aghnia yang langsung menanyakan pada Baron, “Aku, akan pergi sebentar,” jawab Baron dengan pelan agar Aghnia bisa membaca gerak bibirnya.“Apa?” tanya Aghnia karena masih ada masalah di pendengarannya, Baron pun menuliskan kata yang sama dengan ucapannya, “Kemana?” tanya Aghnia sambil melihat Baron dengan pandangan yang tidak ingin Baron untuk pergi, “Aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-18
  • Menantu sang Dewa Perang   Bawahanku Urusanku!

    Susliki menyapa Nolan, akan tetapi Nolan menunjukkan sedikit rasa tidak suka kepada Susliki.“Ada apa, Nolan? Apa kamu tidak suka kehadiranku? Maaf saja, tapi aku mendapatkan perintah khusus!” kata Susliki yang mencoba untuk memprovokasi Nolan, Nolan pun mencoba untuk menahan itu dan lebih memilih mengabaikan Susliki, “Jendral, kami sudah mengatur pasukan di seluruh tempat ini. Jadi, target sudah tidak memiliki kemungkinan untuk lolos dari kita!” ujar Nolan.“Bagus Nolan, sekarang yang paling penting target ada dimana?” tanya Baron, “Target ada di villa di tengah area ini. Kami, juga sudah memantau semua areanya, ada beberapa orang yang sepertinya mereka merupakan tentara bayaran karena mereka bisa memiliki senjata,” jawab Nolan. Susliki pun menimpali jawaban Nolan dengan menanyakan hal yang memang cukup penting, “Ada berapa jumlah tentaranya? Berapa jarak antara satu dengan yang lainnya? Apakah, ada warga sipil di sekitar sini? Itu juga harus kamu laporkan kepada Jendral, apa kamu

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • Menantu sang Dewa Perang   Tentara Myasnik

    Para pasukan Baron menembak dengan silencer, jadi suara tembakan akan dapat teredam. Mereka melihat ke arah Baron yang berjalan, “Bed*bah! Mereka membawa pasukan, aku harus memberitahukan yang lain!” Saat salah satu dari mereka memegang handy talkie, Nolan langsung menembak tangan pria itu, “Lebih baik kamu diam, dasar tentara bayaran!” Baron melihat ke sekeliling villa dan Baron sangat familiar dengan villa tersebut, karena ia pernah ke villa yang saat ini ia pijak.“Billy, dengan siapa kamu bekerja sama?” batin Baron yang melihat ke arah villa.“Kalian semua, berasal dari Rusia dan kalian adalah tentara bayaran? Harusnya, kematian adalah hal yang lumrah dalam kehidupan sehari-hari, seperti buang air besar dan kecil!” ujar Baron dengan nada yang dingin, Baron melangkah lalu memberikan isyarat untuk melenyapkan 5 orang tersebut. 5 orang benar-benar dilenyapkan, mereka semua dilenyapkan karena memang pada saat ini tentara bayaran Rusia hanya boleh melakukan tugasnya di Rusia. Da

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-21

Bab terbaru

  • Menantu sang Dewa Perang   Termakan Oleh Ego!

    Dandy sudah termakan oleh egonya, ia benar-benar tidak peduli dengan uang yang ia keluarkan hanya gengsi yang ia miliki.“12 miliar! Aku tawar itu, anak-anak seperti kalian tidak cocok dengan giok!” Surya yang kini menunjukkan aura yang ia miliki adalah keangkuhan yang absolut.Baron tersenyum sinis. Dia tahu persis apa yang akan terjadi selanjutnya. Dandy, dengan egonya yang tinggi, pasti akan terus menaikkan harga sampai titik di mana dia tidak mampu lagi, “Surya, dia benar-benar ingin menunjukkan semuanya, ya?” gumam Baron. Baron sebenarnya sudah tidak begitu tertarik kepada giok itu dan dia memilih untuk mundur terlebih dahulu, “Praja, aku rasa aku akan mundur kali ini. Aku ingin melihat sejauh mana ego Dandy akan mengelabuinya,” bisik Baron yang disetujui oleh Praja.“Bagus Baron, tidak ada gunanya jika kamu hanya terus memberi makan ego Dandy!” balas Praja. Dandy semakin frustasi karena ia harus kembali merogoh kocek dengan harga yang fantastis. Tapi, ketika ia melirik ke Baro

  • Menantu sang Dewa Perang   Permainan Anak-anak?

    Seorang pria tua usianya namun tidak dengan fisiknya yang seperti pria berusia 30 tahun, pria itu menawar dengan jumlah yang lebih tinggi dari yang ditawar oleh Dandy. 3 miliar adalah jumlah yang cukup banyak untuk sebuah kalung giok, terutama itu merupakan giok yang memiliki kualitas tinggi. Namun, dibalik itu Baron seperti cukup familiar dengan pria tua tersebut terutama orang-orang dibelakangnya.“Pria itu, apa mungkin dia—”“Baron, dia Surya Vigo pemimpin keluarga Vigo. Dia, adalah harimau yang sudah tua namun harimau tetaplah harimau,” bisik Praja. Baron pun tertawa kecil, “Baru saja aku atasi anaknya, apa kini aku harus bersinggungan dengannya?” kata Baron. Praja menasehati Baron dengan kata-kata yang sedikit menyindir Baron, “Baron, aku tidak tahu kamu tinggal di negara mana yang bisa bebas memukul orang. Tapi, jangan gegabah melawan Surya Vigo, dia salah satu orang yang berpengaruh di negeri ini. Dan, dia juga pernah masuk jajaran orang terkaya di dunia, kamu pasti tahu F

  • Menantu sang Dewa Perang   Pelelangan!

    “Selamat malam, para kolektor sejati! Malam ini, kita menghadirkan banyak sekali barang-barang yang berkualitas tinggi serta langka! Dan, hasil dari lelang ini semuanya akan diserahkan ke panti asuhan!”Ruang lelang yang mewah itu dipenuhi oleh para kolektor kaya raya dan pengusaha sukses. Mata mereka berbinar-binar penuh ambisi, siap untuk saling sikut demi mendapatkan harta yang mereka inginkan Biasanya, orang-orang yang menghadiri lelang hanyalah perwakilan saja. Dan, orang kaya yang sesungguhnya tidak perlu repot-repot pergi ke tempat lelang. Namun, beda halnya dengan Tarot Palace Auction, tidak boleh ada perwakilan sama sekali, hanya orang-orang yang memiliki kekayaan yang cukup untuk ikut salan lelang tersebut . Praja berbisik pada Baron, “Baron lihat semua orang-orang ini. Mereka, bukan hanya dari negara Asia saja. Bahkan, orang Eropa pun ada!” Baron melihat semua orang dan memang benar, mereka semua adalah orang yang cukup berpengaruh. Terutama, ada seseorang yang menjadi

  • Menantu sang Dewa Perang   Dipeluk Kematian?

    Di tengah ketegangan antara Baron, Dandy, dan Elina, Louis muncul dengan ide baru untuk meredakan situasi dan sekaligus membuat Baron semakin dihormati.Louis mengumumkan diadakannya lelang amal di Tarot Palace Auction, sebuah tempat lelang ternama yang hanya dihadiri oleh para elit dan orang-orang kaya. Lelang ini akan menjadi kesempatan bagi para tamu untuk menunjukkan kekayaan mereka dan saling memperkuat posisi dan juga kehormatan mereka. Dandy dan Elina, yang terobsesi dengan kekayaan dan status, langsung tertarik dengan ide lelang ini. Mereka berdua bertekad untuk menjadi pemenang lelang dan menunjukkan kepada Baron siapa yang lebih kaya dan berkuasa.“Bagaimana? Tarot Palace Auction sangat terkenal melelang banyak sekali barang-barang berharga. Bahkan, tidak jarang para Raja-raja di Timur Tengah datang untuk mendapatkan permata,” jelas Louis. Dandy tersenyum sinis, “Untuk apa melakukan lelang? Bukannya sudah jelas, bahwa aku adalah yang paling kaya?” Elina melirik Baron ya

  • Menantu sang Dewa Perang   Perjamuan Penuh Penghinaan!

    Louis mengantarkan hidangan King Crab, Kaviar Almas yang mewah ke meja Baron, dengan suara penuh hormat, “Silahkan menikmati hidangan kami, Monsieur Baron.” Para tamu restoran terkejut dan membuka mata lebar-lebar. Mereka tidak menyangka bahwa hidangan super mewah itu akan diberikan kepada Baron.“Apa? Kenapa Baron yang mendapatkan hidangan itu?”“Aku tidak tahu. Seharusnya hidangan itu diberikan kepada Dandy.” Dandy menjadi bingung sekaligus kesal, “Apa yang terjadi? Kenapa hidangan itu diberikan kepada Baron?” batin Dandy. Baron melihat hidangan itu dan tersenyum pada Louis, “Terima kasih, Louis. Hidangan ini terlihat sangat lezat, apa kamu serius menghidangkan makanan ini untukku?” tanya Baron.“Tentu saja Monsieur, Anda adalah tamu kehormatan di restoran kami, Monsieur Baron Vasilias!” Semakin banyak kesal yang ditumpuk oleh Dandy hingga urat di wajahnya terlihat jelas, “Baron Vasilias! Takkan aku ampuni kau!” gerutu Dandy dengan menggertakan giginya. Baron mengangkat bahun

  • Menantu sang Dewa Perang   Aku Hanya Kaya!

    Dandy yang meninggikan suaranya dan memesan makanan mewah yang ada di restoran LLDC pun kurang mendapat tanggapan baik dari staff yang ada di sana, “Apa dia baru saja memesan makanan mewah setelah menantang Monsieur Baron?” batin Louis. Dandy melihat ke arah Louis yang menatapnya, “Kamu! Apa kamu tidak dengar apa yang aku katakan?! Bawa semua makanan mewah yang kalian miliki!” perintah Dandy. Louis menghela nafasnya, “Aku bukan pelayan, aku adalah manajer restoran ini!“ kata Louis. Tapi dengan sifat angkuh dari Dandy, ia benar-benar tidak memperdulikan siapa orangnya, ia selalu berpikir bahwa selama ia ada uang, maka siapapun bisa ia suruh.“Kamu pikir aku peduli? Cepat, bawakan semuanya!” kata Louis yang mengeluarkan sebuah kartu kredit yang terkenal, yaitu American Express. Semua teman yang ada bersama Louis pun begitu memuji dan menyanjung Dandy.“Dandy! Kamu serius kan? Kita bisa memesan apa saja?”“Tentu saja! Pesan saja sesuka kalian!” Baron yang sedang memutar gelas wine

  • Menantu sang Dewa Perang   Para Penjilat!

    Ucapannya seperti seseorang yang sudah lama tidak bertemu orang yang sering ia hina. Baron dan juga Praja menoleh dengan cepat dan itu adalah orang yang sering merendahkan Baron saat masih SMA. Pria yang diikuti oleh banyak orang, yang jelas-jelas mereka semua adalah penjilat yang handal, dikelilingi oleh wanita. Dan juga, ada seseorang yang mereka berdua sangat kenal, “Gino Auriga?” batin Baron yang melihat temannya dengan rambut yang baru saja dipotong paksa hingga meninggalkan beberapa bekas luka.“Dandy! Kau, ada disini ternyata?” tanya Praja dengan tegas.“Jelaslah, aku punya uang untuk makan di sini, oh dan juga bagaimana perusahaanmu? Kapan akan hancur? Sayang sekali ya, harus menjadi orang dengan status rendah!” sindir Dandy. Dandy merupakan seorang anak dari keluarga yang cukup ternama, keluarganya menjalankan pertambangan. Jadi, akan ada banyak orang yang begitu dekat dengannya agar kecipratan uang. Praja pun sedikit emosi, saat ia akan mengajar Dandy Baron menahannya s

  • Menantu sang Dewa Perang   Rasa Kecewa

    Pembicaraan yang sangat jarang bahkan tidak pernah terjadi di keluarga Hasya, yaitu dimana Baron ditanyai langkah yang harus dilakukan oleh Aghnia. Semuanya melihat ke Baron, “Adinata Building sekarang, terasa seperti air yang suci, tidak memiliki track record buruk. Tapi, itu tidak menutup kemungkinan kita akan menang,” ujar Baron.“Aghnia, apa kamu bisa menghandle itu?” tanya Joshua dengan mencengkram tongkat, Aghnia sedikit kebingungan akan apa yang harus ia lakukan, kemudian Aghnia menyenggol Baron, “Tidak Aghnia, sepenuhnya itu ada di tanganmu,” kata Baron. Baron kembali ke kamarnya meninggalkan Aghnia dan kedua mertuanya yang masih memikirkan cara agar bisa menang dalam perebutan projek. Kemudian tak lama dari itu, Baron yang sedang menyiapkan pakaian yang akan ia kenakan pun disusul oleh Aghnia yang langsung duduk di tepi ranjang. Aghnia melihat punggung Baron dan ia memperhatikan Baron, “Kamu, pergi dengan jas itu?” tanya Aghnia dengan memegang dagunya, “Iya, temanku sih

  • Menantu sang Dewa Perang   Jangan Munafik

    Tawaran dari Vanessa sempat terpikirkan olqh Aghnia, namun ia hanya mematung dan mengingat semua yang telah dihadapi oleh Baron. Bahkan, Baron tidak protes sama sekali kepada Aghnia akan apa yang ia alami. Vanessa pun menunggu dengan penuh harap sambil melihat Baron, “Hei Baron, aku dengar ada beberapa restoran yang terkenal di sini. Bagaimana, kita kesana?” ajak Vanessa dengan gayanya yang sangat centil. Baron melirik ke Aghnia, lalu berbisik padanya, “Jika tawaran itu baik untukmu, maka aku akan melakukannya,” bisik Baron yang pikirannya kini telah kembali. Aghnia segera menarik tangan Vanessa untuk segera keluar dari rumahnya, “Vanessa, sampai kapan pun Baron akan menjadi milikku! Kamu sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk itu!” kata Aghnia. Vanessa jelas hanya tertawa kepada Aghnia, karena dia sangat terobsesi dengan Baron, “Aghnia-aghnia, untuk sekarang sih kamu memang istrinya, tapi apa pernikahan kalian itu didasarkan cinta? Aku tunggu saja kabar Baron menjadi duda,

DMCA.com Protection Status