Share

Penampilan baru Aisyah

Author: muktipuji90
last update Last Updated: 2023-07-18 16:27:36

Bab 6

[Anak-anak Mamah besok jangan lupa ya ada arisan keluarga di rumah tante Yuyun.] pesan masuk dari Mamah di grup WA keluarga Mas Indra. 

[Oke Mah. Dresscode warna apa Mah?] balasan dari Mba Kiki. 

[Dresscode warna merah] balasan dari Mamah. 

Terlihat di layar ponsel, Mba Rara juga sedang mengetik untuk memulai bergabung percakapan. 

[Kalau gak punya baju warna merah bagaimana Mah?] tanya Mba Rara yang sepertinya sengaja memancing perkara. 

[Ya harus beli dong sayang jangan kaya orang susah! kamu kan banyak uang Rara. Anak dan menantu Mamah harus kompak loh!]

[Rara sih banyak Mah bahkan baju Merah tak terhitung, itu si Aisyah barangkali gak punya. Dia kan baru pindah kesini pasti gak bawa baju banyak dari kampung.] ungkap Mba Rara. 

Sudah kutebak dia sengaja memancing perkara denganku dengan membuat pertanyaan lalu mengetag namaku di grup, padahal aku sengaja menjadi silent rider karena malas sekali rasanya berada di grup yang unfaedah menurutku. 

[Nanti kalau Mba Aisyah gak punya baju merah Sizi pinjemin, tapi apa cocok dipakai sama dia? soalnya baju Sizi kayanya terlalu bagus dipakai sama Mba Aisyah.] timpal adik Ipar yang super nyebelin.

Aku yang tadinya hanya ingin menyimak begitu melihat isi chat mereka jempol tanganku mendadak gatal rasanya ingin mengetik untuk membalas setiap nyinyiran yang mereka tujukan padaku. 

[Maaf ya Mba Rara yang terhormat dan Sizi yang cantik. Terima kasih sebelumnya kalian sudah perhatian sekali padaku, tapi sungguh kalian tidak perlu repot-repot memikirkan dresscode untukku. Aku sudah punya banyak baju yang kubawa dari kampung.] balasku yang sengaja merendahkan diri. 

[Baju banyak tapi beli dari kampung saja di bangga-banggain, pasti modelnya gak banget deh.] hina Mba Kiki diiringi emoticon tertawa. 

[Awas ya Aisyah jangan sampai malu-maluin keluarga Mamah, karena kamu anggota baru di keluarga kami jadi harus bisa menyesuaikan!] balasan terakhir Mamah. 

Arisan macam apa ini? bukankah tujuan arisan keluarga diadakan itu untuk menjalin tali silaturahmi agar tetap selalu terjaga tapi sepertinya berbeda dengan arisan di keluarga Mas Indra. Yang kusimpulkan disini arisan keluarga hanya untuk ajang pamer dan menyombongkan keluarga masing-masing. Aku hanya tersenyum kecut saat membaca kembali setiap pesan yang mereka kirimkan di grup. Tak lupa aku screenshot setiap isi chat mereka satu persatu untuk bukti suatu saat nanti akan aku kasih ke Mas Indra bagaimana sifat asli keluarganya terhadapku. Karena anggota grup di sini hanya terdiri dari perempuan saja tidak ada anak lelaki Mamah yang dimasukkan kedalam anggota grup WA. 

Huft sabar Aisyah tahan dulu jangan sampai terpancing emosi dengan kata-kata mereka, mungkin saat ini mereka bisa menghina seenaknya tapi lihat saja suatu saat nanti akan ku bungkam mulut mereka dengan kesuksesanku. 

Aku yang merasa lelah menghadapi sikap mereka mencoba untuk bersabar dan tidak menyerah begitu saja, karena tujuan utamaku mengabdi pada suamiku Mas Indra. 

Kubuka laptop yang ada diatas meja untuk melanjutkan novel-novelku yang masih On Going. Untung saja moodku masih bagus untuk diajak bekerja memutar otak mencari inspirasi di setiap tulisan yang aku salurkan. 

****

"Aisyah jangan lupa siap-siap! jam sepuluh kita akan berangkat arisan keluarga bersama Kakak-kakakmu mereka akan datang kemari menghampiri kita," ucap Mamah saat kami berpapasan di dapur. 

Kebetulan hari ini minggu jadi semua Kakak Iparku berkumpul. 

"Iya Mah. Ini baru jam delapan," jawabku. 

Mamah hanya membuang muka lalu pergi melewatiku. Dari kejauhan kulihat beliau mengangkat ponselnya yang berdering. 

[Iya sayang tenang saja, kamu disana gak perlu khawatir! Mamah disini akan jaga Aisyah dan memperkenalkan istrimu pada keluarga besar kita.] ucap Mamah. Sepertinya Mas Indra yang sedang menghubungi Mamah. 

"Aisyah. Ini Indra mau bicara denganmu! awas jangan ngomong macam-macam!" ujar Mamah yang menghampiriku sembari memberikan ponselnya padaku.

[Iya Mas ada apa?]

[Maaf ya Aisyah Mas gak bisa menemani kamu ikut arisan keluarga. Kedepannya Mas pasti akan ikut. Semoga kamu bisa akrab dengan keluarga besar Mas!] ucap Mas Indra dalam telepon. 

[Gak apa-apa Mas. Kamu kan lagi kerja cari uang untuk keluarga.1] ungkapku sambil melirik Mamah yang ada disebelahku. Beliau sepertinya merasa tersindir dengan ucapanku dan langsung meminta ponselnya. Akupun meminta izin kepada Mas Indra untuk bersiap-siap terlebih dahulu. 

Aku masuk kekamar untuk mandi kebetulan ada kamar mandi dalam di kamar Mas Indra dan dandan secantik mungkin sebelum pergi ke arisan keluarga, akan kubuat mereka terpesona melihatku. 

Aisyah yang selalu di hina dekil, kampungan juga bisa cantik jika ada modalnya maka jangan anggap remeh diriku. Kebetulan sekali gamis yang kubeli kemaren di Mall berwarna merah maroon begitupun tas sudah kupadukan warnanya biar matching. 

Biasanya dirumah aku hanya memakai bedak dan lipstik agar tidak terlihat pucat, kali ini kudandani wajah lengkap dengan riasan flawless agar terlihat fresh tapi natural. Aku bercermin di depan kaca  sepertinya sudah cukup lumayan penampilanku untuk membungkam mulut mereka.

"Aisyah cepetan keluar kita mau berangkat!" teriak Mamah dari luar

"Iya Mah" jawabku. 

Lihat saja bagaimana reaksi mereka setelah melihat aku keluar dari kamar?

Related chapters

  • Menantu Yang dianggap Miskin   Arisan keluarga

    Bab 7"Aisyah cepetan keluar kita mau berangkat!" teriak Mamah dari luar"Iya Mah" jawabku. Lihat saja bagaimana reaksi mereka setelah melihat aku keluar dari kamar. Aku sudah siap untuk menyesuaikan diri dengan mereka sesuai permintaan Mamah. Kutenteng tas bermerk seharga sekian juta ditangan sebelah kiriku, dengan memakai sepatu sedikit berhak sekitar 5 cm mencoba berjalan anggun agar terlihat feminim. Gagang pintu kamar kubuka dengan pelan, suara langkah kaki sepatuku membuat semua orang yang sedang menunggu di ruang keluarga, seketika menoleh kearah dari mana suara itu berasal? "Mba Aisyah?" ucap Sizi yang seketika berdiri dari tempatnya duduk, mulutnya menganga seakan tak percaya apa yang dilihatnya didepan mata. "Apa benar itu Aisyah?" ujar Mba Kiki yang ikut berdiri tidak percaya dengan penampilanku. Aku yang mendengarnya hanya melemparkan senyum lalu berjalan kearah mereka. "Wah. Indra memang jago pilih istri. Ternyata Aisyah gak kalah cantiknya dengan kakak-kakak iparny

    Last Updated : 2023-07-18
  • Menantu Yang dianggap Miskin   Cincin berlian 20 juta

    Bab 8"Bagaimana Mba Sukma, mau diambil sekarang cincin berliannya?" goda Tante Yuyun. "Emm. Tapi aku harus ijin Indra terlebih dahulu Yun," ujar Mamah yang tengah bimbang. "Itu sih urusan belakangan. Lagian buat Mba Sukma cicilan dua juta perbulan itu sangat ringan, masa Mba gak sanggup?,""Baiklah. Aku ambil," "Nah gitu dong Mba,"Tanpa pikir panjang Mamah langsung mengiyakan tawaran Tante Yuyun.Aku tidak habis pikir demi untuk mempertahankan gengsinya Mamah nekat membeli barang-barang mewah, padahal jam tangan yang dipakainya sekarang saja belum lunas. Tapi berani-beraninya membeli perhiasan dengan cara kredit. Beliau memang tipikal orang yang suka mengoleksi barang-barang modis bisa dibilang termasuk kategori Hypebeast. Dimana orang tersebut akan selalu mencari sesuatu yang membuat style mereka kekinian. Tak jarang barang itu berupa baju, tas, sepatu, hingga aksesoris semuanya barang branded dengan harga mencapai puluhan juta hingga ratusan juta rupiah. Dengan tujuan hanya unt

    Last Updated : 2023-07-26
  • Menantu Yang dianggap Miskin   Persaingan Dimulai

    Bab 9Hari sudah menjelang pagi mentari sudah mulai menampakan sinarnya. Aku yang semenjak menjadi istri Mas Indra setiap pagi menyiapkan sarapan untuknya dan makan bersama. Beberapa hari ini merasa kesepian hanya Bi Ratih yang sudi menemaniku, mengajakku bicara. Sedangkan Mamah dan Sizi sekalinya mengajak bicara hanya untuk berdebat. Kumainkan benda pipih yang ada ditanganku untuk melihat foto pernikahan aku dengan Mas Indra, hanya untuk sekedar mengobati rasa rinduku padanya. Tak sabar rasanya menanti kepulangan suamiku dua hari lagi. Saat aku sedang terlena dengan lamunanku dering ponsel berbunyi ada notifikasi masuk di aplikasi hijauku. [Aisyah cepat keluar dari kamar sekarang! Mamah tunggu di ruang keluargap!] isi pesan dari Mamah. Ada apalagi ini pagi-pagi sudah WA, padahal jarak antara ruang keluarga dan kamarku hanya beberapa langkah saja kenapa Mamah gak langsung panggil saja sih. Lebih baik aku buru-buru keluar kamar takut Nyonya besar dirumah ini semakin menjadi. "Iya M

    Last Updated : 2023-07-27
  • Menantu Yang dianggap Miskin   Tawaran Kontrak

    Bab 10Sudah tidak sabar rasanya menunggu kepulangan Mas Indra suami yang menikahiku beberapa hari yang lalu. Dia yang sedang bekerja sebagai Manager Pembangunan seringkali ditugaskan diluar kota untuk terjun langsung mengawasi proyek pembangunan kontruksi. Yang membuat kami harus siap untuk sering LDR ( Long Distance Relationship) setiap saat. Walau kadangkala hari-hariku terasa kesepian, hampa dimana aku merasakan sebuah rasa kosong dalam diri dan hati. Tapi aku harus tetap bersabar demi mempertahankan pernikahanku yang baru seumur jagung, karena aku tidak ingin mengecewakan kedua orang tuaku di kampung. Aku menutupi semuanya dari Bapak, Ibu tentang Mertuaku atau keluarga Mas Indra yang tidak menganggap aku sebagai menantunya. Yang mereka tahu aku hidup bahagia sekarang bersama Mas Indra. Ya aku memang hidup bahagia dengannya tapi tidak dengan keluarganya. Aku selalu diintimidasi oleh Mamah agar tidak menceritakan segala perlakuannya terhadapku kepada Mas Indra, karena beliau tidak

    Last Updated : 2023-07-27
  • Menantu Yang dianggap Miskin   Pertemuan Indra dan Sherly

    Bab 11Akhirnya aku bisa meloloskan diri dari cengkraman tangan Sizi, yang memaksaku untuk ikut kemana aku pergi. Karena sangking penasarannya dengan penulis A. Zahra sekaligus ingin membuktikan apakah yang dikatakan aku itu benar atau hanya omong kosong belaka. Untung saja aku masih bisa mengelabuinya dengan beralasan aku akan mampir ke banyak tempat salah satunya supermarket terlebih dahulu untuk membeli kebutuhanku sedangkan dia sudah waktunya berangkat kuliah. Hingga pada akhirnya dia mengurungkan niatnya untuk mengikutiku karena takut terlambat. Dengan bantuan supir taxi online yang ku tumpangi aku menemukan alamat kantor Rumah Produksi dengan mudah. Terlihat gedung tinggi dengan puluhan lantai diatasnya. Ada sedikit rasa canggung saat akan memasuki area kantor, karena ini baru pertama kalinya aku menginjakkan kaki di gedung sebesar ini. Dengan bermodal rasa percaya diri aku mencoba bertanya pada Security yang sedang berjaga di Pos Satpam. Seseorang yang berbaju hitam itu lalu m

    Last Updated : 2023-07-28
  • Menantu Yang dianggap Miskin   Usaha Mamah Indra dan Sherly

    Bab 12"Ayo sayang kita mulai makan malamnya! Mamah sengaja masakin makanan kesukaan kamu dan Indra loh," ujar Mamah sembari tangannya menggandeng tangan Sherly. Sherly yang saat ini berada dipihak Mamah dia menjadi semakin besar kepala. Dengan penuh rasa percaya diri dia duduk tepat di hadapan Mas Indra yang hanya terhalang oleh meja makan. Kulirik Mas Indra yang berada disebelahku, dia hanya diam terpaku tanpa suara. "Kamu mau makan apa sayang? Biyar aku yang ambilkan," seruku. Yang sengaja melayani Mas Indra didepan Sherly agar tidak ada kesempatan untuknya mendekati Mas Indra. "Apa aja boleh De," jawabnya. Lalu ku ambilkan sepiring nasi beserta lauknya capcay dan udang goreng tepung. "Aisyah. Mas Indra itu alergi sama udang, kenapa kamu malah kasih dia udang," ucap Sherly. "Aisyah. Kamu sengaja ya mau meracuni Indra? mau bikin Indra masuk Rumah Sakit?" cerca Mamah memojokkanku. "Maafin aku Mas! aku gak tau kalau kamu alergi sama udang," ucapku meminta maaf. "Kamu itu istr

    Last Updated : 2023-07-28
  • Menantu Yang dianggap Miskin   Buaya dikadalin

    Bab 13"Tunggu sebentar! boleh pinjam kunci mobilnya?" pintaku pada Sherly. "Untuk apa?" tanya Sherly. "Siapa tahu aku bisa membantu," jawabku. Sherly hanya terdiam tanpa menjawab pertanyaanku, dari mimik wajahnya seperti orang yang sedang bingung karena ulahku. Kunci mobil yang di pegangnya aku ambil dengan paksa tanpa menunggu persetujuan darinya sang pemilik mobil. "Aisyah. Kembalikan kunci mobil Sherly! lancang kamu ya. Mobil Sherly itu Mobil mahal kalau sampai rusak atau lecet kamu mau tanggung jawab? hah. Uang dari mana kamu? Aisyah," bentak Mamah. "Mah. Aisyah hanya mau mencoba membantu bukan merusaknya," Bela Mas Indra didepanku. Tanpa kuhiraukan perintah Mamah, aku terus berjalan kearah dimana mobil Sherly terparkir. Dengan menggenggam erat kunci yang sudah ditanganku. Perlahan kubuka pintu mobil Honda Jazz berwarna putih type terbaru. Dua orang wanita yang tak lain Mamah dan Sherly mereka terus saja memperhatikanku, mungkin mereka pikir aku akan mempermalukan diri send

    Last Updated : 2023-07-29
  • Menantu Yang dianggap Miskin   Penghinaan

    Aku kembali masuk ke kamar untuk melihat apa isi surat yang ditujukan kepadaku. Perlahan kubuka Kop Surat yang menyertai nama instansi perusahaan beserta logonya. Kemudian kubuka lipatan kertas yang isi tulisannya membuatku menjadi semakin penasaran. Disana tertera nama penaku A. Zahra bahwasanya saya diundang untuk menghadiri acara pembukaan di releasenya film terbaru yang tak lain penulis naskahnya adalah diriku sendiri. Kebetulan acaranya masih satu minggu lagi jadi aku bisa mempersiapkannya lebih awal. Tiada hentinya aku bersyukur karena skenario Allah lebih indah dari yang ku kira. Tidak pernah terbesit sekalipun kalau coretan cerita-cerita yang kubuat salah satunya menarik perhatian seorang produser untuk memfilmkannya. Dengan begini impianku untuk membangun Madrasah di kampung akan segera terwujud, selebihnya uang itu akan kugunakan untuk membungkam mulut mereka yang menghinaku. Kulipat kembali kertas undangan itu. Kemudian memasukkannya kedalam amplop. Lalu kubuka laci nakas

    Last Updated : 2023-07-29

Latest chapter

  • Menantu Yang dianggap Miskin   Terungkap

    Bab 40"Aku lebih baik mat1 dari pada harus menikah denganmu," tampik Indra."Oh. Jadi kamu berani menolakku Mas?" Sherly berdiri mundur menjauhi Indra."Kalian. Kasih pelajaran untuk dia!" perintah Sherly kepada anak buahnya.Ketiga orang suruhan Sherly menghampiri Indra dan langsung menghajar Indra tanpa ampun.Indra hanya bisa pasrah dengan nasibnya sekarang, hanya keajaibanlah yang akan datang menyelamatkan dirinya. Tak disangka hati Sherly berubah penuh kebencian dan balas dendam."Sudah Sher stop!" teriak Rara yang berdiri ketakutan.Ketiga pria itu berhenti kala mendengar teriakan Rara. Indra bingung bagaimana bisa Kakak Iparnya berada disini?"Diam kamu Mba! tujuanku mengajakmu kesini untuk bantu aku bujuk Indra. Bukan malah membela dia," hardik Sherly.Sedangkan di luar sana Aisyah baru saja sampai. Dia meminta sopir ojek online menemaninya sementara, selagi Joe belum sampai. Di perjalanan dia sempat menelepon Kakak Iparnya, bahwa dia melihat Rara dan Sherly pergi menggunaka

  • Menantu Yang dianggap Miskin   Dalang Dibalik Penculikan Indra

    Bab 39Sebuah mobil hitam melaju pelan menyusuri jalanan ibukota. Mobil yang berpenumpang tiga orang itu sesekali berhenti di pinggir jalan. Salah seorang dari mereka turun dari mobil dan menghampiri setiap orang yang ditemuinya."Bagaimana Aisyah. Apa ada yang pernah melihat Indra di sekitar sini?" tanya Joe saat Aisyah masuk membuka pintu mobil."Gak ada Bang. Dari sekian orang yang aku temui, mereka bilang gak pernah liat Mas Indra disekitar sini," terang Aisyah menyampaikan informasi yang ia dapatkan setelah beberapa kali bertanya pada orang-orang yang di temuinya di jalan."Buat apa sih nyari orang yang gak jelas dimana keberadaannya? buang-buang waktu saja. Tau begini mendingan aku ke Toko saja, dari pada ikut kalian," celoteh Rara yang kesal karena jenuh."Bisa diam gak Ra? kalau kamu gak punya empati, lebih baik diam! yang hilang ini adikku bukan orang lain," hardik Joe.Rara yang malu karena kena marah oleh suaminya didepan Aisyah. Dia gegas memalingkan wajahnya menghadap ke

  • Menantu Yang dianggap Miskin   Ungkapan Hati Joe

    Bab 37"Aaaaa... " Rara menjerit histeris saat melihat pakaian kesayangannya yang baru diambil dari jemuran sobek. Di telitinya satu persatu di setiap bagian, ia syok ketika melihat banyak bekas guntingan yang membuat bajunya tidak layak untuk dipakai.Suara jeritan Rara menembus ke dinding kamar hingga terdengar di telinga Aisyah.'Pasti dia syok melihat baju kesayangannya sobek. Kamu yang sudah mulai permainan ini terlebih dahulu Mba, jadi jangan salahkan aku kalau mengikuti permainanmu' gumam Aisyah."Bi Ratih. Siapa yang sudah berani menyobek bajuku?" Rara menghampiri Bi Ratih yang sedang mencuci piring di dapur, membentang bajunya lebar-lebar."Bi- Bibi gak tau Mba. Bukan Bibi yang menyobeknya," jawab Bi Ratih gemetar karena takut melihat Rara yang sudah beringas seperti singa yang siap menerkam mangsanya."Terus siapa?" "Bibi gak tau," ucap Bi Ratih lirih."Gak salah lagi. Ini pasti ulah Aisyah. Kurang ajar dia sudah berani melawanku," Rara gegas meninggalkan dapur menuju ke k

  • Menantu Yang dianggap Miskin   Balasan Untuk Rara

    Bab 36"Ehemm," Aisyah sengaja berdehem dibalik pintu.Rara terkejut mendengar ada seseorang yang datang, sontak ia menutup panggilan teleponnya dan menyembunyikan handphone dibalik saku celana."Sejak kapan kamu ada disitu?""Baru saja. Memangnya kenapa, ko kamu kaya ketakutan gitu?" tanya Aisyah sengaja memancing gelagat Rara yang mulai mencurigakan."Gak. Aku mau masuk dulu nyuci baju," ungkapnya seraya membawa kembali pakaian kotor yang sedari tadi ditentengnya kesana kemari tanpa tau kemana arah dan tujuannya."Bukannya kamu bilang tadi mau di laundry," ucap Aisyah santai, badannya ia senderkan di depan pintu menghalangi jalannya Rara ketika ingin masuk."Eemm... laundry-nya tutup," jawab Rara sekenanya. Padahal ia belum sempat menelepon laundry karena sudah terlebih dahulu menerima telepon dari seseorang.Aisyah tau kalau Rara sedang berbohong, sikapnya yang mencurigakan membuat Aisyah mencium sesuatu hal yang tidak beres."Minggir!" usir Rara. Ia menabrak tubuh Aisyah yang meng

  • Menantu Yang dianggap Miskin   Perseteruan Antara Mertua VS Menantu

    Bab 35"Mba Rara dimana Bang? kenapa dia gak ikut makan bareng kita?" tanya Indra yang mencari keberadaan Kakak Iparnya."Dia di kamar Ndra. Lagi gak selera makan katanya," jawab Joe."Biarin saja. Kamu gak usah mengantar makanan ke kamar buat dia Joe! kalau lapar juga pasti dia keluar sendiri nyari makanan," terang Bu Sukma sinis.Di meja yang dikelilingi kursi, mereka semua berkumpul untuk menikmati makan malam. Hanya Rara yang tak mau ikut bergabung dengan mereka."Joe. Kamu harus tegas jadi suami! jangan mau di perdaya sama istri. Makin kesini kok makin gak punya sopan santun. Bisa - bisanya dirumahnya, Mamah dijadikan B4bu. Dan sekarang numpang disini malah sok jadi ratu. Makan minta dianterin ke kamar," tegur Bu Sukma sambil mengunyah makanan yang dilahapnya."Iya Mah," jawab Joe singkat.Aisyah dan Indra saling berpandangan. Mereka saling menahan tawa satu sama lain ketika mendengar Mamahnya dijadikan pembantu di rumah menantu yang dulunya ia bangga-banggakan.***Suara kicauan

  • Menantu Yang dianggap Miskin   Terjerat Hutang

    Bab 34'Apa maksudnya coba mengajak menginap dirumah ternyata disuruh gantiin tugas pembantu yang pulang kampung. Rara makin kesini sudah gak punya rasa hormat sama Mertuanya sendiri' gerutu Bu Sukma. Ia tidak peduli dengan pesan menantunya sebelum berangkat.Rumah yang biasanya rapi tidak ada pembantu dua hari saja terlihat berantakan. Piring kotor dimana-mana, debu dilantai dan sudut-sudut ruangan serta kaca sudah menempel karena rumah Rara berada di pinggir jalan raya yang banyak dilewati kendaraan berlalu lalang.'Membayangkan untuk membersihkan rumah yang kotor saja aku sudah malas. Apalagi disuruh membersihkannya, bisa-bisa aku pingsan karena kecapean. Dasar Rara malasnya kebangetan. Dirumah sendiri aku di jadikan Ratu, di rumah menantu aku di jadikan Babu' Bu Sukma terus menggerutu.Tak mau ambil pusing, ia menjatuhkan badannya diatas kursi sofa yang berada dekat dengan televisi. Dipencetnya tombol power di remote tv yang ia pegang.Brak...brak..brakTerdengar seseorang mengged

  • Menantu Yang dianggap Miskin   Perlakuan Rara terhadap Bu Sukma

    Bab 33"Mas," Aisyah beringsut mendekati Indra yang sedang duduk di tepi ranjang dengan setengah badan menyender di senderan kasur. Kedua tangannya asyik memainkan benda pipih dihadapannya."Hmmm," "Kamu kenapa seharian ini diamterus? Apa menyesal, sudah mengusir Sherly atau ada hal lain yang sedang kamu pikirkan?" tanya Aisyah yang tak nyaman melihat suaminya murung."Kalau Mas menyesal harusnya sudah mas susul dari tadi," jawab Indra meledek istrinya."Ya sudah sana kalau mau nyusul!" cetus Aisyah. Wajah yang sedari tadi menghadap suaminya segera dipalingkan. Bibirnya yang manis mendadak masam, cemberut mengisyaratkan kalau dia tidak senang."Serius? gak cemburu nih kalau Mas berubah pikiran buat susul dia dan menjadikannya istri ke dua?" ledek Indra yang berbisik di telinga Aisyah. Didekatkannya wajah Indra di samping wajah Aisyah yang hanya berjarak beberapa senti.Mata Aisyah terbelalak "Ih kamu Mas," Aisyah memukul dada bidang Indra " Awas saja kalau berani. Aku potong anu - m

  • Menantu Yang dianggap Miskin   Bye - Bye Sherly

    Bab 32"Indra. Mamah mohon kamu jangan pergi dari rumah!" cegah Bu Sukma yang memeluk erat tubuh Indra. Terlihat Bu Sukma bimbang antara menenangkan Sherly yang tengah menangis tersedu atau mencegah Indra agar tidak keluar dari rumah."Mah. Tolong jangan lagi mencampuri urusan rumah tanggaku! kalau tidak mau aku pergi dari rumah ini. Apalagi menjodohkan aku dengannya agar bersatu kembali. Itu tidak mungkin," pinta Indra. Ia menatap Mamahnya dengan penuh harapan.Bu Sukma tidak bisa menjawab permohonan Indra. Dalam hatinya mau tidak mau harus mengikhlaskan jikalau Sherly harus pergi, tapi dia belum bisa terima sepenuhnya jikalau harus berdamai dengan Aisyah."Tapi Ndra. Aku tidak masalah, kamu jadikan istri ke dua," terang Sherly dengan wajah penuh harapan. Ucapannya membuat Aisyah terkejut hingga berdiri dari tempatnya ia duduk."Enak banget kamu ngomong. Memang kelebihan kamu apa ingin menjadi istri kedua nya Mas Indra?" tantang Aisyah."Aku lebih cantik dari kamu, lebih mapan, selev

  • Menantu Yang dianggap Miskin   Puncak Kemarahan Indra ( Mengusir Sherly )

    Bab 31"Mas. Kamu itu beneran, mobil hadiah ulang tahunku kamu beli secara kredit?" tanya Aisyah yang sedang menyisir rambutnya yang masih basah akibat pergumulannya dengan Indra sebelum waktu shubuh."Gak lah sayang. Mas beli mobil itu cash," terang Indra."Terus kenapa kamu berbohong sama Mamah?" Aisyah membalikkan badannya menatap serius suaminya."Ya. Karena terpaksa Dek. Kalau Mas bilang sejujurnya sama Mamah, mobil itu dibeli cash. Bisa-bisa Mamah iri, dikiranya Mas punya banyak uang. Mamah kan sudah lama minta ganti mobil baru, tapi gak Mas turutin. Uang itu tadinya mau buat tabungan rumah masa depan kita. Tapi Mas gak tega liat kamu pergi kemana-mana pakai taxi online apalagi ditambah hinaan dari Mba Kiki dan Mba Rara," ungkap Indra yang diam-diam mengetahui sikap Kakak-kakak Iparnya."Tapi gak harus berbohong juga Mas! lagi pula aku gak butuh mobil. Aku bisa kemana-mana pakai taxi online. Apalagi kalau pas jalanan macet alternatif ojek online lebih sat set. Lebih baik kamu ju

DMCA.com Protection Status