Salah satu anggota Mr. Smith mendapat perintah untuk menjemput seseorang dengan ciri-ciri yang sudah disebutkan.Dari kejauhan sisi sungai Clyde, ada seorang lelaki dengan ciri-ciri mirip yang seperti disebut Mr. Smith, juga Prince Davin.Mantel abu-abu panjang padahal salju tidak turun hari ini, topi baseball hitam, dan sepatu jogging berwarna hitam corak merah.“Jangan takut, Tuan, aku anak buah Mr. Smith. Tugasku adalah menjemput Anda.”“Dimana Smith sekarang?”“Mereka sedang bertempur, termasuk Tuan Davin.”“Davin sedang dalam bahaya? Apakah kau tidak bercanda?”“Tidak, Tuan, memang seperti itu keadaannya. Mereka sedang bertempur di perbatasan Glasgow dan Livingston.”“Baiklah, bawa aku kesana!”“Tapi, Tuan, aku mendapat perintah agar segera menuju Possilpark tempat Hans berada.”“Sekarang turuti perintahku karena Smith adalah bawahanku, setidaknya untuk saat ini.”Peter naik ke mobil Jeep yang dikendarai anak buah Mr. Smith.Sopir itu berbadan besar, tegap, dengan brewok yang men
Untung Davin sabar, jika tidak dan dia kesal, pasti Davin akan membalikkan sendi yang sudah lurus itu menjadi dislocated kembali.Setelah semua sudah mendapat pertolongan pertama, tiba-tiba ada bunyi sirine yang terdengar dari ponsel Peter.Level tiga, bahaya yang terjadi sudah bukan main.“Tuan Davin, kita harus segera menuju Possilpark. Viona, agen perempuanku sedang dalam kondisi kritis.”Dua orang yang sudah tidak kuat lagi untuk berjalan, memutuskan untuk berhenti dan diberikan satu Dacia.Sementara sebelas lainnya, berangkat menuju Possilpark bersama Davin, Mr. Smith, dan Peter.Reyhan tidak bisa berjasa banyak karena memang keahliannya adalah penyelidikan seperti Peter.Minimal, dia memiliki skill menembak yang sedikit lebih mumpuni dari detektif Glasgow itu."Kita bagi menjadi dua pleton. Pleton satu menuju ke tempat Viona secara diam-diam, sementara yang kedua menjaga Tuan Davin.""Siap, Kapten."Kapten Smith. Lelaki paruh baya berusia 51 tahun dengan rambut sedikit memutih,
Satu Dacia yang tersisa langsung diarahkan menuju Possilpark untuk membantu pleton pertama yang sudah berangkat.Setelah sampai di Hedgedgot, Davin meminta salah satu mobil yang terparkir disana agar bisa ia bawa menuju Possilpark.Tidak butuh waktu lama, beberapa staff dan petinggi langsung berbaris dan menawarkan mobil mereka masing-masing."Mustang ini menarik, siapa pemiliknya?”Salah satu staff yang berbaris di tengah mengangkat tangan."Okay, kalau memang berkenan, aku izin agar memakainya untuk keperluan penyelidikan.""Jangankan mobil, bahkan rumah dan seisinya akan saya berikan pada Anda, Tuan.""Bagus, pertahankan itu. Okay, semua kembali bekerja.""Tapi kunci ini?"Orang tersebut menanyakan perihal kunci Gallardo hijau Davin yang diberikan padanya.Nampaknya dia tidak tahu kalau mobil super mewah yang hanya diproduksi empat warna saja di Inggris itu yang dijadikan jaminan."Ahh, masalah itu ... anggap saja sebagai ganti rugi apabila mobil mustangmu kena masalah."Menatap ti
Begitu Davin mendekati wanita yang ketakutan itu, gadis itu malah berteriak melengking."Jangan mendekat atau aku terus berteriak sampai orang-orang datang ke sini!” Gadis yang ingin ditolong Davin erus-terusan memberontak sampai memancing perhatian orang-orang. Davin tahu, pasti ada yang aneh. Tidak mungkin ada seorang gadis polos berteriak keras ketika ingin ditolong.Menyadari ada kecurigaan di bagian atas tubuh milik gadis itu, Davin menarik selimut yang membungkus tubuh nya dengan sedikit memaksa.Tato Serigala Merah.Tidak salah lagi, dia anggota Lone Werewolf.Ini adalah kesempatan emas Davin begitu melihat perempuan tak berdaya dengan kaki terikat di ranjang."Tubuhmu sangat indah dan membangkitkan hasrat," ujar Davin sambil mencari tahu apakah tato itu benar-benar Serigala Merah atau bukan."Ti-tidak, jangan sentuh aku. A-aku tidak mau melakukan ini. Stop!""Ups, jahat sekali. Kau harus bertanggung jawab."Selimut kembali ditarik, kali ini lebih kasar.Davin membuang selimut
“Aku mohon, Tuan, jangan sampai Melvin tahu tentang hal ini. Aku bisa canggung jika bertemu dengannya ketika dia tahu apa yang sudah kuceritakan padamu hari ini.” Rainy memohon pada Davin seolah ada rahasia antara dia dengan Melvin.“Kenapa memangnya? Kau menyukai Melvin?”Rainy terdiam tanpa bahasa. Ia tidak menggeleng, tidak pula mengangguk.Ada sebuah teori bahwa diamnya seorang perawan berarti jawaban iya.Tidak diragukan lagi, Rainy menaruh hati pada pandangan pertamanya untuk Melvin.“Baiklah, tapi dengan syarat, bukalah semua kartu as tentang Lone Werewolf padaku.”“Untuk itu, sepertinya tidak bisa, Tuan. Aku bekerja untuk mereka dan biaya hidupku bergantung pada mereka.”“Ohh, jadi kau menyepelekanku? Baik, aku akan membayar dua, atau bahkan tiga kali lipat lebih banyak dari mereka.”Sebagai perempuan normal dan sedikit matre, Rainy langsung tergiur dan memanggutkan kepala tanda setuju.***Pintu terbuka dan menampilkan wajah murung Hans yang terlihat jelas.“Kenapa, Hans? Kau
“Hello, Hans, bukankah kau yang menjual diriku pada lelaki itu, dan kau menghinaku sebagai perempuan murahan?” Rainy seperti membela Viona yang masih ketakutan di pojokan. Ia datang untuk menyuarakan keresahannya yang selama ini hanya dimanfaatkan oleh Hans.“Cuih, sampah sepertimu yang murahan. Memaksa sosok perempuan polos sepertinya untuk melakukan hubungan badan? Ironi sekali. Sadarlah, Hans.”“Kau sudah bersekutu dengan Davin? Lancang sekali, Paul tidak akan segan membunuhmu!”“Lakukan saja, lagian aku bukan lagi bagian dari Lone Werewolf. Tato Serigala Merah itu ... besok mungkin akan segera menghilang.”Davin menyuruh Rainy untuk menghibur Viona yang masih ketakutan.Perempuan suruhan Peter itu tidak bergeming dan hanya memegangi selimut.Diajak bicara saja susah, apalagi disuruh untuk mengenakan pakaiannya kembali.Sepertinya ada trauma dari masa lalu atau luka dalam yang kembali terbuka setelah perilaku Hans padanya.Viona, sungguh malang nasibmu.Sejurus kemudian, ada seoran
“Sorry, Tuan Davin, sebenarnya aku ingin berbincang lama dengan kalian di kafe The Dome pagi itu, tapi keadaan berkata lain. Aku sadar jika kalian berdua sedang diawasi dan tidak ingin diriku terkena ancaman juga. Bingkisan yang kuberikan pada kalian berisi tentang titik koordinat tempat salah satu petinggi Lone Werewolf berada.” Robin menjelaskan panjang lebar.“Bolehkah aku bersedih sejenak?”“Silakan, tidak ada yang melarang.”“Sejujurnya, bingkisan itu adalah oleh-oleh terakhir dari kakakku sebelum dia dimakamkan di sebuah pemakaman kecil dekat taman kota.”“Aku turut berduka mendengarnya, Robin.” Davin langsung bersimpuh di kaki Robin, meminta maaf atas segala kesalahannya karena telah membunuh seorang Colin.Tidak mau kalah, Robin juga ikut berlutut. Bukan untuk minta maaf, melainkan menahan badan Davin agar tidak membungkuk terlalu lama.“Tidak, Tuan, Anda tidak bersalah. Justru si bodoh itu yang menyebabkan kakakku dibutakan harta!”Hans, harta The Lyceum, keinginan Colin mela
“Kau tahu, Tuan ... Hans sudah berencana membunuhmu, tapi menjadikan kakakku sebagai alat.” Davin mendongak ke arah Robin.“Sebentar, Robin, kau tidak boleh menuduh orang sembarangan tanpa bukti.”“Semua bukti ada pada naskah terakhir kakak sebelum dia menyamar sebagai Melvin palsu dan menjemput Anda di The Lyceum 2 di Musselburgh untuk merayakan ulang tahun kekasih Anda.”Davin tercengang, ternyata Robin mengingat semuanya, bahkan kegiatan yang dijalaninya juga diingat pemuda itu.“Esoknya, kakak sempat mengabari sekilas jika dirinya sudah berada di istana dan misi peledakan sedang berlangsung.”Setelah mendengar aba-aba dari Greg selaku pimpinan penyerangan, Colin mendapat perintah untuk terus menempel Davin dimanapun dia berada.Tepat sesuai dugaan, ada jalan baru yang tidak diketahui kakak.“Pesan terakhir yang dikirimkannya padaku adalah permohonan maaf karena dia akan membunuh seseorang.“Aku auto kaget dan bertanya siapa gerangan orang tersebut. Tapi sayang, pesanku hanya berta
Beberapa orang tua tampak menitikkan air mata dari kejauhan. Mereka tidak menyangka jika pemimpin muda ini akan begitu rendah hati. Seperti padi, semakin berisi semakin menunduk, begitulah cerminan Davin kali ini. Menerima mahkota puncak jabatan Edinburgh tidak membuatnya besar kepala dan malah menjadikannya lebih dewasa dan lebih berhati-hati lagi dalam mengambil keputusan. “Terakhir, istana akan dibebaskan bagi siapa saja yang ingin mengadukan keluhan. “Bagi yang rumahnya jauh, silakan bisa mneulis surat atau pesan singkat dan sampaikan ke pos polisi terdekat. “Jika sudah tiga kali menulis dan tidak ada laporan surat masuk ke istana, maka saya tidak segan-segan untuk memecat seluruh anggota polisi yang bertugas di pos tersebut. “Kenyamanan dan kesejahteraan kalian adalah tanggung jawab kami. Semoga berkesan...” Tidak lama kemudian, Melvin berlari menuju Davin dan membuat kerumunan warga Edinburgh bergidik heran. Saat Davin mengangkat telepon, wajahnya langsung berubah pucat d
Pagi berganti siang.Sepuluh menit lagi adalah pelantikan Davin sebagai Duke of Edinburgh dan pewaris seluruh harta kekayaan Nayama. Tentu, ini hari yang sangat istimewa baginya, juga bagi pebisnis di seluruh dunia. Hari di mana orang-orang yang percaya bahwa Davin adalah penyelamat Nayama, menangis bahagia begitu tahu, Davin tidak benar-benar meninggal karena insiden ledakan itu.Tapi, Davin merasakan kesedihan mendalam kala Lisa tidak bisa menyaksikan langsung pelantikan ini karena usia kandungannya yang sudah mencapai 9 bulan. Padahal, ini adalah salah satu momen terbaik yang bisa mereka berdua buat.Dengan terpaksa, Nessa dan Madame Anneth ikut menemani ratu kecantikan Edinburgh itu di kamar khusus yang ditangani oleh para perawat kandungan terbaik di Edinburgh.Davin sengaja memilih rumah sakit dimana dokter bersalinnya adalah perempuan. Baginya, setiap inchi tubuh Lisa harus dijaga, tidak terkecuali dengan alasan kesehatan.Entah posesif atau apa, tapi suami seperti itu menandak
Ledakan di bandara Glasgow memang menjadi pukulan telak bagi pemerintahan Skotlandia. Belum lagi, tiga dari keseluruhan korban adalah orang-orang penting Edinburgh.Davin, Melvin, dan Harley segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan khusus karena seluruh tubuh mereka mengalami luka bakar serius.Greg mendapat perintah khusus untuk tetap bungkam dan diterbangkan menuju California oleh Prince Eiduart karena dia adalah satu-satunya saksi mata yang selamat dari ledakan di bandara.Sementara Paul, jasadnya sudah menjadi abu dan dimakamkan di dekat makam istrinya yang ada di pedalaman Blackford.Berita itu terus menjadi trending topic hingga dua minggu ke depan. Sementara wartawan yang ingin mencari tahu tentang kondisi Davin, mereka dicekal mentah-mentah karena telah melanggar undang-undang privasi.Prince Eiduart tak henti-hentinya menitikkan air mata begitu pulang dari Prancis. Claire pingsan seketika melihat Davin yang terbaring lemah dengan tubuh yang hampir dipenuhi
Di rumah sakit, banyak pihak menunggu kedatangan seorang lelaki. Tak lama, lelaki itu datang dengan pakaian biasa, celana hitam levis dan kaos putih oblong. Dia menggunakan sepatu dan jam tangan bermerk, terlalu mahal untuk ukuran orang biasa.Baru menginjakkan kaki di lantai lima rumah sakit, lelaki itu disambut senyuman oleh sahabat lamanya. Mereka lalu saling jabat tangan dan tukar peluk. Kerinduan yang selama ini membuncah, akhirnya bisa dilepaskan.“Tunggu di sini, biar aku saja yang masuk,” kata lelaki itu.Davin menyuruh Melvin menunggu di luar ruangan. Pria itu menoleh ke kanan-kiri, memastikan keadaan kosong. Dia lantas masuk ke ruangan dengan gambar violet merah di bagian tengah pintu. “Bagaimana keadaanmu sekarang? Apa sudah mulai membaik?”Seorang perempuan yang dijagai tiga temannya sedang berbaring lemah dengan selimut putih garis abu-abu khas rumah sakit.“Syukurlah, Tuan. Perutku sudah mulai enak dan mualnya tidak terasa lagi.”“Turut bahagia mendengarnya,” balas Davin
TERJADI LEDAKAN BESAR DI BANDARA MUNCHEN!BANYAK KORBAN JIWA DENGAN LUKA BAKAR!KORBAN SEMENTARA ADA 70 ORANG DAN HAMPIR SEMUANYA BELUM BISA DIIDENTIFIKASI KARENA DAMPAK LEDAKAN YANG BEGITU DAHSYAT!Media-media dunia dihebohkan dengan kejadian itu.Pasalnya, ledakan tidak hanya mengenai anggota mafia kelas kakap yang mengatasnamakan diri mereka sebagai Lone Werewolf, tapi juga berimbas pada Davin, Tuan Muda Nayama sekaligus Pangeran Edinburgh yang namanya dikenal di seluruh dunia.Istana sempat sesak oleh wartawan yang menanyai Prince Eiduart tentang kabar Davin, tapi semua memilih bungkam.Melvin, Lisa, dan Andre yang sedang meninjau tempat kejadian perkara pun tak luput dari sorotan wartawan. Cercaan demi cercaan terus dilontarkan. Meski tak ada satu pun yang dijawab, wartawan itu serasa tak capek menanyakan satu hal sama.“Bagaimana Davin?”Hanya itu, tak lebih.Ketika satu wartawan sudah lelah berdiri dan bertanya, namun tak kunjung mendapat jawaban pasti dari pihak Nayama, wartaw
Di Glasgow, perubahan cuaca dan suhu udara tidak terlalu mencolok seperti di Edinburgh.Saat musim dingin disini, orang-orang banyak yang keluar hanya menggunakan jamper atau jaket tipis saja, terutama mereka yang tinggal di dekat sungai Clyde.Berbeda dengan Edinburgh. Perubahan suhu disana lebih ekstrem saat musim panas dan dingin.Bahkan, orang yang nekat keluar hanya menggunakan jaket tipis tanpa baju lapis dua di dalamnya, akan merasakan pusing dan tak jarang sampai mimisan.Oleh sebab itulah, nafas Davin tidak mengeluarkan uap begitu dia sampai di Glasgow karena suhu udaranya terlampau lebih hangat daripada di Edinburgh.Dan melalui ciri itu, orang-orang dapat mengenali mana yang asli Glasgow dan mana orang asli Edinburgh.“Yahh, bagaimanapun juga, aku tidak bisa berbohong karena suhu disini sedikit lebih tinggi dari tempatku berasal.” Davin berkomentar akan cuaca di sini.“Nah, akhirnya kau sadar. Kau itu buka
Peter adalah seorang pensiunan detektif yang sekarang menjabat sebagai salah satu staff petinggi di Charciao.Dialah yang membantu Davin untuk menangkap Hans yang sedang bersantai di Possilpark.“Lapor, Tuan, divisi keamanan Charciao sudah melobby kepolisian agar tidak ikut campur dalam urusan ini.“Saya juga sudah melapor kepada direktur Joe untuk mengontak pemilik bandara Glasgow untuk mencari seseorang dengan ciri-ciri yang sudah dicatat.“Sebagian anak buah saya sudah berada di bandara dan mencari mobil sedan dengan lambang elang hitam di bagian dasbor belakangnya.“Sekarang saya sudah berada di perbatasan Glasgow-Edinburgh dari arah jalan utama.”Tepat sesuai dugaan, Peter sudah menunggui Davin di depan sana.Beruntung pangeran memilih untuk putar balik karena salah satu tangan kanannya itu memikirkan hal yang sama.“Oke, Peter, mungkin aku akan sampai di tempatmu sedikit lebih telat.
Saat perjalanan menuju Glasgow, perjalanan tidak berlangsung mudah.Di tengah perkebunan Livingston, sudah banyak sekali mobil yang berjajar untuk melindungi kepergian Paul.“Rainy tidak berbohong, Melvin. Dia sepertinya sudah membuka rencana Paul.”“Benar, Tuan. Kalaupun dia berbohong, tidak mungkin ada penjagaan seketat ini.”Beruntung, mobil jeep yang dikendarai Davin memiliki body dan kaca anti peluru sehingga beberapa tembakan orang-orang Lone Werewolf tidak dapat melukainya.Ada dua mobil polisi yang terkena tembakan dan itu membuat suasana sedikit keruh.Davin dan rombongan pleton tiga putar balik dan memilih jalur memutar.Sementara pleton satu membantu dua mobil polisi yang sopirnya terkena tembakan tepat di kepala.Peperangan dan adu tembak berlangsung sangat sengit.Kurang lebih ada 30an orang dari Lone Werewolf yang mencegat kepergian Davin dengan total sebelas mobil.“Apa
Dikala urusan semakin rumit, sang pangeran tetap menilik keadaan calon istri dan calon mertuanya padahal sejak semalam, dia hanya tidur satu jam, itupun di pesawat.Kantung mata Davin yang sudah mulai menghitam, disambut dengan wajah cemas Lisa.“Kau sudah berjanji untuk tidak mendekati bahaya, kan?”“Untuk sementara, maafkan aku... aku tidak bisa diam saja melihat seluruh keluargaku terancam.”“Tapi, Sayang...”“Percaya padaku,” tatap Davin penuh harap. Tak terasa, air mata sudah berjajar antri di pelupuk matanya.“Baiklah, aku percaya padamu. Tapi kumohon, jangan lukai dirimu sendiri ya...”Davin mengangguk dan Melvin menepuk pundak tuannya.Tidak lama, perawat datang dan menawarkan beberapa menu makanan yang ada di kantin rumah sakit.Gerald dan Melvin memesan bubur daging sapi sementara Davin dan Melvin hanya meminta agar dibawakan secangkir kopi panas.