Seorang lelaki langsung menyerahkan sebuah bingkisan kecil dan seketika meninggalkan kafe The Dome. Pakaiannya sangat sederhana, bahkan seperti orang yang kurang berkecukupan. Dari postur tubuh dan bentuk wajah, sekilas memang lelaki itu mirip Colin, atau bahkan identik.Tapi, itu tidak semata-mata membuat Davin percaya begitu saja dengan apa yang lelaki tersebut bicarakan.“Rey ... kau kenal dengan pria satu ini?”“Tidak, Tuan, tapi dia benar-benar mirip dengan Colin.”“Wait ...”Panggilan Davin sepertinya tidak didengar lelaki itu.Tanpa pikir panjang, Reyhan berlari untuk menyusul langkah orang yang mengaku sebagai adik kandung Colin.Dan betapa terkejutnya Reyhan karena mendapat sebuah tendangan tepat di selankangan.Argh!Pria itu berlari menyusuri jalanan Princes Street yang ramai penduduk, lantas berbelok di gang kecil 20 meter setelah Waverley Mall.Reyhan masih mengerang kesakitan dan Davin membantunya berdiri.“Aku lupa, kau tidak punya ilmu beladiri.”“Brengsek... dia menen
“Kenapa kau membelikanku makanan mahal seperti ini? Bagiku, Haggis atau kentang goreng yang ditaburi garam dan lada hitam saja cukup.” Gerald bertanya singkat.“Kan itu bagimu, bukan bagi perempuan itu,” jawab Davin, menautkan kedua alisnya seakan menyindir Rara yang masih hobi bergelimangan harta.Semenjak mendapat perlakuan tidak senonoh dari bawahannya di Setiawan Developement, Gerald sedikit introvert dan menjadi orang pendiam.Tak pelak, perubahan sifatnya itu juga berdampak pada pola dan selera makannya.Bagi Gerald yang sekarang, makanan mahal atau murah adalah sama saja.Asal setiap gigitan kita merasakan kebahagiaan dari makanan tersebut, itu saja sudah sangat cukup, lebih dari sekedar perut kenyang.“Jangan katakan itu ... toples bulat dan ada tulisan premium.”“Iyap, itu caviar. Nikmatilah bersama Madam dan tolong,” Davin mendekatkan mulutnya ke telinga Gerald, “jaga Lisa karena masalah semakin rumit.”“Hey, apa yang kalian bicarakan sampai berbisik seperti itu. Ayolah ...
Dua puluh menit perjalanan, Davin sudah berada di depan gerbang.Seperti biasa, ia selalu menanyakan kabar kepada ketiga satpam yang berjaga.“Bagaimana rasanya 2 hari disini, Bert?”Albert, anak buah Melvin itu diangkat Davin sebagai satpam rumah.Sepertinya tidak elok kalau menyebut lelaki itu sebagai satpam, lebih ke arah detektif pembantu atau mungkin eksekutor.“Mungkin agak susah beradaptasi, tapi ini sungguh adrenalin baru. Memang tidak sekeras ketika hidup bersama orang-orang Orchid, tapi sensasi ini berbeda.”Setelah basa-basi singkat, Davin masuk ke dalam rumah dan mengemas beberapa pakaian.Tak lupa, senter, jam tangan, sekaligus parfum beracun yang diberi Melvin waktu ada di kebun rahasia juga dibawanya sebagai senjata.Aduh!Davin menepuk jidatnya.“Aku lupa, hari ini ada meeting besar di Nayama, kenapa aku harus mengiyakan permintaan Mr. Smith untuk itu.”Pukul sembilan pagi, mungkin masih sempat.Meeting dimulai pukul satu siang, artinya masih sisa 2 jam untuk misi peng
Sepuluh menit berlalu dan kurang dua teka-teki lagi hingga Davin bisa melewati labirin tersebut.Setelah menyalakan air mancur dan memberi kode kepada Mr. Smith jika dirinya sudah melewati teka-teki kedua, kini dia harus berhadapan dengan game sodoku.Orang biasa mungkin bisa menyelesaikan game ini dengan mudah, tapi untuk sodoku ukuran 13 angka, sangatlah mustahil kalau bukan orang yang benar-benar jenius.Dengan segera, Davin menyelesaikannya dan tersisa tiga kotak kosong yang belum terisi angka.Setelah memastikan semuanya sudah tepat, ia menekan tombol hijau dan bam ... semak belukar tersebut terbuka dan mempersilakannya masuk lebih dalam.Tiga menit setelahnya, terdengar sebuah teriakan yang sangat keras sekali.Sakit!!!Mr. Smith berlari cepat menuju lantai satu dan membuka pintu istana.Karena tidak melihat siapa yang berdiri di depan pintu, ketua polisi istana tersebut menabrak seseorang.“Ahahaha, kau lucu sekali, Smith. Jangan kira aku tidak bisa melewatinya. Memang agak sul
Seminggu setelah mendapat laporan seperti itu, Mr. Smith langsung menyuruh Peter untuk menyelidiki Possilpark dan menemukan Hans sedang berpesta disana.“Hanya Hans yang tahu jika Nayama adalah perusahaan milikku. Tidak ada orang luar lain, mungkin hanya Melvin, Greg, atau dari keluarga Setiawan saja.”“Maka dari itulah aku curiga kepada kepala kawasan Raeburn Place itu. Gerak-geriknya akhir-akhir ini tidak terpantau.”Seorang lelaki naik menuju lantai empat istana dengan membawa senapan laras panjang.Di pundaknya, terdapat tiga bintang yang tersemat dan ia menggunakan beret hijau kebanggan dengan lambang bintang di depannya.Sebelum melapor, lelaki itu memberi hormat kepada Mr. Smith dan Davin, kemudian membungkukkan badan.“Semua persiapan sudah selesai, dua mobil jeep sudah datang dari pangkalan militer Edinburgh.”“Baiklah, Tuan, kita siap berangkat kapanpun.”“Kalau begitu, segera komando pasukan untuk menyusur jalanan Livingston lebih dulu. Aku curiga ada mata-mata yang sedang
Saat berjalan pelan, Davin menembakkan satu peluru sembari mengendarai mobil.Aaaaaaa!Suara teriakan terdengar begitu peluru melesat dan menuju jerami dengan celah sempit itu.Bidikan Davin tepat mengenai celah dan boom ...Seseorang keluar dari jerami dengan posisi mata sudah berdarah-darah. Teriakan itu sangat melengking.“Benar dugaanku, ada mata-mata disini,” batin Davin dalam hati.Seketika setelah tembakan itu dibuka, ada banyak orang keluar dari balik dedaunan tebu yang tingginya hampir satu meter setengah.Adu tembak tidak tertahankan.Davin langsung meminta semua mobil menyusun formasi melingkar dengan Gallardo hijau sebagai pusatnya.Dua jeep dan dua avanza modif itu sengaja didesain dengan bemper dan body tahan peluru.Prioritasnya hanya satu, Davin tetap dalam keadaan aman dan mobilnya tidak tergores sedikitpun hingga Hans berhasil ditangkap....Disaat peperangan sedang pecah di tengah perkebunan Livingston, Hans sedang berpesta dengan para mafia narkoba di Possilpark.S
Sepuluh menit berlalu dan kurang dua teka-teki lagi hingga Davin bisa melewati labirin tersebut.Setelah menyalakan air mancur dan memberi kode kepada Mr. Smith jika dirinya sudah melewati teka-teki kedua, kini dia harus berhadapan dengan game sodoku.Orang biasa mungkin bisa menyelesaikan game ini dengan mudah, tapi untuk sodoku ukuran 13 angka, sangatlah mustahil kalau bukan orang yang benar-benar jenius.Dengan segera, Davin menyelesaikannya dan tersisa tiga kotak kosong yang belum terisi angka.Setelah memastikan semuanya sudah tepat, ia menekan tombol hijau dan bam ... semak belukar tersebut terbuka dan mempersilakannya masuk lebih dalam.Tiga menit setelahnya, terdengar sebuah teriakan yang sangat keras sekali.Sakit!!!Mr. Smith berlari cepat menuju lantai satu dan membuka pintu istana.Karena tidak melihat siapa yang berdiri di depan pintu, ketua polisi istana tersebut menabrak seseorang.“Ahahaha, kau lucu sekali, Smith. Jangan kira aku tidak bisa melewatinya. Memang agak sul
Peter, mantan detektif yang kini menjadi salah satu staff ahli di Nayama, menyelidiki markas Lone Werewolf yang berada di Possilpark.Sejauh ini, tidak ada keributan yang ditimbulkan oleh mereka.Hanya saja, ada keanehan yang sering terjadi ketika malam hari di Nayama.Rerata petugas keamanan mengaku jika tiap malam ada orang misterius yang meletakkan beberapa paku di depan gerbang perusahaan.Entah darimana mereka tahu kalau perusahaan itu adalah milik Davin dan langsung berada dalam pantauan Prince Eiduart.Seminggu setelah mendapat laporan seperti itu, Mr. Smith langsung menyuruh Peter untuk menyelidiki Possilpark dan menemukan Hans sedang berpesta disana.“Hanya Hans yang tahu jika Nayama adalah perusahaan milikku. Tidak ada orang luar lain, mungkin hanya Melvin, Greg, atau dari keluarga Setiawan saja.”“Maka dari itulah aku curiga kepada kepala kawasan Raeburn Place itu. Gerak-geriknya akhir-akhir ini tidak terpantau.”Seorang lelaki naik menuju lantai empat istana dengan membawa
Beberapa orang tua tampak menitikkan air mata dari kejauhan. Mereka tidak menyangka jika pemimpin muda ini akan begitu rendah hati. Seperti padi, semakin berisi semakin menunduk, begitulah cerminan Davin kali ini. Menerima mahkota puncak jabatan Edinburgh tidak membuatnya besar kepala dan malah menjadikannya lebih dewasa dan lebih berhati-hati lagi dalam mengambil keputusan. “Terakhir, istana akan dibebaskan bagi siapa saja yang ingin mengadukan keluhan. “Bagi yang rumahnya jauh, silakan bisa mneulis surat atau pesan singkat dan sampaikan ke pos polisi terdekat. “Jika sudah tiga kali menulis dan tidak ada laporan surat masuk ke istana, maka saya tidak segan-segan untuk memecat seluruh anggota polisi yang bertugas di pos tersebut. “Kenyamanan dan kesejahteraan kalian adalah tanggung jawab kami. Semoga berkesan...” Tidak lama kemudian, Melvin berlari menuju Davin dan membuat kerumunan warga Edinburgh bergidik heran. Saat Davin mengangkat telepon, wajahnya langsung berubah pucat d
Pagi berganti siang.Sepuluh menit lagi adalah pelantikan Davin sebagai Duke of Edinburgh dan pewaris seluruh harta kekayaan Nayama. Tentu, ini hari yang sangat istimewa baginya, juga bagi pebisnis di seluruh dunia. Hari di mana orang-orang yang percaya bahwa Davin adalah penyelamat Nayama, menangis bahagia begitu tahu, Davin tidak benar-benar meninggal karena insiden ledakan itu.Tapi, Davin merasakan kesedihan mendalam kala Lisa tidak bisa menyaksikan langsung pelantikan ini karena usia kandungannya yang sudah mencapai 9 bulan. Padahal, ini adalah salah satu momen terbaik yang bisa mereka berdua buat.Dengan terpaksa, Nessa dan Madame Anneth ikut menemani ratu kecantikan Edinburgh itu di kamar khusus yang ditangani oleh para perawat kandungan terbaik di Edinburgh.Davin sengaja memilih rumah sakit dimana dokter bersalinnya adalah perempuan. Baginya, setiap inchi tubuh Lisa harus dijaga, tidak terkecuali dengan alasan kesehatan.Entah posesif atau apa, tapi suami seperti itu menandak
Ledakan di bandara Glasgow memang menjadi pukulan telak bagi pemerintahan Skotlandia. Belum lagi, tiga dari keseluruhan korban adalah orang-orang penting Edinburgh.Davin, Melvin, dan Harley segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan khusus karena seluruh tubuh mereka mengalami luka bakar serius.Greg mendapat perintah khusus untuk tetap bungkam dan diterbangkan menuju California oleh Prince Eiduart karena dia adalah satu-satunya saksi mata yang selamat dari ledakan di bandara.Sementara Paul, jasadnya sudah menjadi abu dan dimakamkan di dekat makam istrinya yang ada di pedalaman Blackford.Berita itu terus menjadi trending topic hingga dua minggu ke depan. Sementara wartawan yang ingin mencari tahu tentang kondisi Davin, mereka dicekal mentah-mentah karena telah melanggar undang-undang privasi.Prince Eiduart tak henti-hentinya menitikkan air mata begitu pulang dari Prancis. Claire pingsan seketika melihat Davin yang terbaring lemah dengan tubuh yang hampir dipenuhi
Di rumah sakit, banyak pihak menunggu kedatangan seorang lelaki. Tak lama, lelaki itu datang dengan pakaian biasa, celana hitam levis dan kaos putih oblong. Dia menggunakan sepatu dan jam tangan bermerk, terlalu mahal untuk ukuran orang biasa.Baru menginjakkan kaki di lantai lima rumah sakit, lelaki itu disambut senyuman oleh sahabat lamanya. Mereka lalu saling jabat tangan dan tukar peluk. Kerinduan yang selama ini membuncah, akhirnya bisa dilepaskan.“Tunggu di sini, biar aku saja yang masuk,” kata lelaki itu.Davin menyuruh Melvin menunggu di luar ruangan. Pria itu menoleh ke kanan-kiri, memastikan keadaan kosong. Dia lantas masuk ke ruangan dengan gambar violet merah di bagian tengah pintu. “Bagaimana keadaanmu sekarang? Apa sudah mulai membaik?”Seorang perempuan yang dijagai tiga temannya sedang berbaring lemah dengan selimut putih garis abu-abu khas rumah sakit.“Syukurlah, Tuan. Perutku sudah mulai enak dan mualnya tidak terasa lagi.”“Turut bahagia mendengarnya,” balas Davin
TERJADI LEDAKAN BESAR DI BANDARA MUNCHEN!BANYAK KORBAN JIWA DENGAN LUKA BAKAR!KORBAN SEMENTARA ADA 70 ORANG DAN HAMPIR SEMUANYA BELUM BISA DIIDENTIFIKASI KARENA DAMPAK LEDAKAN YANG BEGITU DAHSYAT!Media-media dunia dihebohkan dengan kejadian itu.Pasalnya, ledakan tidak hanya mengenai anggota mafia kelas kakap yang mengatasnamakan diri mereka sebagai Lone Werewolf, tapi juga berimbas pada Davin, Tuan Muda Nayama sekaligus Pangeran Edinburgh yang namanya dikenal di seluruh dunia.Istana sempat sesak oleh wartawan yang menanyai Prince Eiduart tentang kabar Davin, tapi semua memilih bungkam.Melvin, Lisa, dan Andre yang sedang meninjau tempat kejadian perkara pun tak luput dari sorotan wartawan. Cercaan demi cercaan terus dilontarkan. Meski tak ada satu pun yang dijawab, wartawan itu serasa tak capek menanyakan satu hal sama.“Bagaimana Davin?”Hanya itu, tak lebih.Ketika satu wartawan sudah lelah berdiri dan bertanya, namun tak kunjung mendapat jawaban pasti dari pihak Nayama, wartaw
Di Glasgow, perubahan cuaca dan suhu udara tidak terlalu mencolok seperti di Edinburgh.Saat musim dingin disini, orang-orang banyak yang keluar hanya menggunakan jamper atau jaket tipis saja, terutama mereka yang tinggal di dekat sungai Clyde.Berbeda dengan Edinburgh. Perubahan suhu disana lebih ekstrem saat musim panas dan dingin.Bahkan, orang yang nekat keluar hanya menggunakan jaket tipis tanpa baju lapis dua di dalamnya, akan merasakan pusing dan tak jarang sampai mimisan.Oleh sebab itulah, nafas Davin tidak mengeluarkan uap begitu dia sampai di Glasgow karena suhu udaranya terlampau lebih hangat daripada di Edinburgh.Dan melalui ciri itu, orang-orang dapat mengenali mana yang asli Glasgow dan mana orang asli Edinburgh.“Yahh, bagaimanapun juga, aku tidak bisa berbohong karena suhu disini sedikit lebih tinggi dari tempatku berasal.” Davin berkomentar akan cuaca di sini.“Nah, akhirnya kau sadar. Kau itu buka
Peter adalah seorang pensiunan detektif yang sekarang menjabat sebagai salah satu staff petinggi di Charciao.Dialah yang membantu Davin untuk menangkap Hans yang sedang bersantai di Possilpark.“Lapor, Tuan, divisi keamanan Charciao sudah melobby kepolisian agar tidak ikut campur dalam urusan ini.“Saya juga sudah melapor kepada direktur Joe untuk mengontak pemilik bandara Glasgow untuk mencari seseorang dengan ciri-ciri yang sudah dicatat.“Sebagian anak buah saya sudah berada di bandara dan mencari mobil sedan dengan lambang elang hitam di bagian dasbor belakangnya.“Sekarang saya sudah berada di perbatasan Glasgow-Edinburgh dari arah jalan utama.”Tepat sesuai dugaan, Peter sudah menunggui Davin di depan sana.Beruntung pangeran memilih untuk putar balik karena salah satu tangan kanannya itu memikirkan hal yang sama.“Oke, Peter, mungkin aku akan sampai di tempatmu sedikit lebih telat.
Saat perjalanan menuju Glasgow, perjalanan tidak berlangsung mudah.Di tengah perkebunan Livingston, sudah banyak sekali mobil yang berjajar untuk melindungi kepergian Paul.“Rainy tidak berbohong, Melvin. Dia sepertinya sudah membuka rencana Paul.”“Benar, Tuan. Kalaupun dia berbohong, tidak mungkin ada penjagaan seketat ini.”Beruntung, mobil jeep yang dikendarai Davin memiliki body dan kaca anti peluru sehingga beberapa tembakan orang-orang Lone Werewolf tidak dapat melukainya.Ada dua mobil polisi yang terkena tembakan dan itu membuat suasana sedikit keruh.Davin dan rombongan pleton tiga putar balik dan memilih jalur memutar.Sementara pleton satu membantu dua mobil polisi yang sopirnya terkena tembakan tepat di kepala.Peperangan dan adu tembak berlangsung sangat sengit.Kurang lebih ada 30an orang dari Lone Werewolf yang mencegat kepergian Davin dengan total sebelas mobil.“Apa
Dikala urusan semakin rumit, sang pangeran tetap menilik keadaan calon istri dan calon mertuanya padahal sejak semalam, dia hanya tidur satu jam, itupun di pesawat.Kantung mata Davin yang sudah mulai menghitam, disambut dengan wajah cemas Lisa.“Kau sudah berjanji untuk tidak mendekati bahaya, kan?”“Untuk sementara, maafkan aku... aku tidak bisa diam saja melihat seluruh keluargaku terancam.”“Tapi, Sayang...”“Percaya padaku,” tatap Davin penuh harap. Tak terasa, air mata sudah berjajar antri di pelupuk matanya.“Baiklah, aku percaya padamu. Tapi kumohon, jangan lukai dirimu sendiri ya...”Davin mengangguk dan Melvin menepuk pundak tuannya.Tidak lama, perawat datang dan menawarkan beberapa menu makanan yang ada di kantin rumah sakit.Gerald dan Melvin memesan bubur daging sapi sementara Davin dan Melvin hanya meminta agar dibawakan secangkir kopi panas.