POV. IBU KHOIR ( IBU MERTUA)Pagi ini, setelah sholat shubuh berjamaah, aku tidur lagi. Karena kebetulan gerimis menguyur salah satu desa di kota tempe keripik.Aku terbangun saat matahari mulai masuk lewat teralis jendela kamar ku.Begitu terbangun, indra penciuman ku sudah mencium aroma ikan goreng yang lezat.Karena lapar, gegas ku langkahkan kaki ini menuju dapur. Dan ku lihat, menantu cantik ku itu sudah mencuci peralatan dapur, itu artinya... Acara memasak nya sudah selesai.Aleeza natasha aidisty adalah salah satu menantu ku dari putera ke empat. Istri dari Reyhan, putera kesayangan abah.Sebenarnya, aku cukup jatuh hati dengan wanita cantik itu. Ia pandai mengaji, pandai pekerjaan dosmetik, dan juga sangat ramah. Ia juga sangat cekatan dalam mengerjakan sesuatu. Masakan nya pun selalu patut di acungi jempol.Namun, karena sejak dulu aku tak suka Reyhan, aku juga jadi membencinya. Selalu ku cari celah kesalahan nya. Ia juga sering ku salahkan atas sesuatu yang tak di lakukan ny
Ketika aku datang, di Sana sudah ada beberapa ibu ibu tim ghibbah squad kami." Assalamu'alaikum bu ibu.... " Ucap ku menyapa mereka semua." WA alaikum salam, eh... Bu hajjah. Mari mari, duduk" Jawab yu parmi.Gerombolan ibu ibu itu langsung mempersilahkan ku untuk duduk bersama mereka. Bahkan, dalam perkumpulan mereka yu kanti sudah menyediakan buah mangga, es sirup, gorengan, dan aneka camilan ringan lain nya." Bu hajjah sudah selesai semua ya?? Tumben banget masih jam segini sudah ngumpul sama kita kita? " Tanya bu Romlah." Ah, iya bu... Dari bakda shubuh tadi, sudah saya bereskan semua. Sebenarnya belum menjemur baju sih, tapi nanti saja. Raga tua saya sudah capek. Hehe " Jawab ku melebih lebih kan diri sendiri." Ah, bu hajjah itu emang rajin banget ya orang nya. Sampai sampai semua di kerjakan sendiri " Sahut mpok jum." Iya loh... Enak banget yang jadi menantu nya. Di jadikan ratu" Imbuh bu Romlah." Engga gitu juga kok bu... Saya cuma nggak mau para menantu ku nggak betah t
POV. ALEEZASetelah kepergian abah, ibu mertua ku semakin bersikap semena mena terhadap ku. Menguras hampir semua sisa kesabaran ku yang sudah setipis kertas tisu.Dan aku, sebagai menantu yang baik, hanya bisa mendengarkan segala ocehan nya sambil mengelus dada ku.Semakin ke sini, mas reyhan pun mulai tampak sifat aslinya. Ia tak lagi menjadi pria yang lembut dan penuh kasih sayang.Ia juga tak lagi selalu membela ku. Mungkin, karena sami'na WA atho'na juga, ia begitu patuh dan hormat pada ibu nya.Awalnya, aku mengagumi sifat itu. Karena menurut ku, memang laki-laki itu adalah milik ibu nya. Sampai kapanpun.Tapi ternyata, hati ku di buat hancur oleh kelakuan mereka.******" Sayang.... " Ucap mas reyhan mendekati ku yang tengah menulis di ponsel.Aku yang tak ingin mas reyhan tahu tentang pekerjaan menulis ku pun segera menyembunyikan HP ku." Iya mas, ada apa? " Jawab ku.Sebenarnya, dalam hati aku sudah berharap akan mendapatkan nafkah dari nya. Karena ini adalah tanggal satu, d
Ooo, oke mas. Saya akan mengingat itu semua. Bagaimana dengan minuman atau kudapan ringan yang menjadi camilan?? " Tanya ku lagi." Setiap pagi, aku terbiasa minum kopi murni dengan sedikit gula. Dan meminum teh di sore atau malam hari. Dan aku juga memakan semua jenis kudapan serta camilan ringan untuk menemani santai ku" Jawab mas reyhan lagi." Hem... Baiklah. Aleeza sudah faham. Insya Alloh, Aleeza akan mengingat semua itu" Jawab ku." Okey. Terima kasih " Jawab mas reyhan.Flashback offSaat itu, aku merasa menjadi wanita yang paling beruntung di dunia. Pasalnya, aku mendapat suami seperti mas reyhan. Laki-laki baik hati yang bersahaja. Bukan hanya tampan, tapi ia juga menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan. Secara Nadab, tentu saja mas reyhan lebih unggul dari ku. Karena kakek nya adalah pemilik sebuah pesantren yang cukup ternama.Seluruh saudara nya, juga termasuk jajaran anak anak yang baik dan sukses. Ibu nya juga tampak kalem, lembut, dan juga penyabar.Namun, semakin k
Di tengah acara menangis ku, Tiba-tiba ku rasakan tangan seseorang menyentuh lembut pundak ku. Ia juga mengelus puncak kepala ku. Lalu, seseorang itu meraih ku, merengkuh ku dan menyandarkan ku dalam pelukan hangat nya.Sebelumnya, hati ku berbunga bunga, karena mengira seseorang yang memperlakukan ku dengan manis itu adalah mas reyhan. Tapi nyatanya... Aku keliru.Sosok yang meraih ku dalam rengkuhan nya yang memenangkan itu adalah budhe mud. Kakak dari ibu mas reyhan." Nduk... " Panggil nya lembut. Bahkan sangat lembut.Aku mendongakkan kepala, ku lihat wanita yang sudah Sepuh itu tersenyum penuh kedamaian. Wajahnya membuat orang orang merasa tenang." Ada apa cah ayu?? Kenapa kamu menangis tersedu-sedu disini?? Kemana reyhan?? " Tanya budhe mud.Mendengar pertanyaan budhe seperti itu, membuat tangis ku semakin kencang. Aku semakin terisak menahan rasa sakit yang baru saja laki-laki itu torehkan." Engga apa apa budhe. Aleeza hanya rindu dengan abah" Jawab ku berbohong."Sepertinya
POV. BUDHE MUDSaat itu, aku sedang suntuk di rumah. Aku ingin sekedar jalan jalan keluar rumah untuk menghilangkan penat.Akhirnya, ku putuskan untuk main ke rumah adik ku yang rumah nya tak terlalu jauh dari rumah ku.Langkah demi langkah ku susuri, melewati beberapa rumah tetangga yang tampak sepi tak berpenghuni." Eh, budhe mud... Mampir sini!! " Teriak yu roisah yang ternyata sedang duduk santai di depan rumah nya bersama bu shofia." Iya budhe... Mampir bentar sini!! " Teriak bu shofia juga.Karena tak enak dengan mereka, akhirnya ku seret langkah kaki ku untuk belok menuju rumah nya.Sebuah rumah sederhana khas rumah warga pedesaan tampak berdiri kokoh dengan beberapa pohon rindang dan bunga hias yang menghiasi beberapa sudut rumah nya." Mau kemana budhe?? " Tanya yu roisah." Ini loh yu, mau sekedar jalan jalan saja. Menghilangkan penat " Jawab ku sambil tersenyum." Oh, begitu ya budhe. Kirain mau kemana. Hehehe " Ucap yu roisah lagi." Engga kok yu. Raga nya sudah tua ini,
Lalu, mengalirlah sebuah cerita dari mulut ku. Bukanya aku membuka aib adik ku sendiri, bukan...Justru, aku ingin menantu baik hati nya itu tahu, bahwa sebenarnya ia adalah orang yang baik. Ia hanyalah seorang korban dari sebuah kejahatan masa lalu.Dan semoga, dengan bekal sedikit cerita dari ku, Aleeza jadi mengerti. Aleeza jadi memahami, kenapa khoir bisa menjadi sosok seperti itu. Sosok, yang bahkan aku sendiri terkadang membenci nya." Budhe.... Maaf, Aleeza nggak tahu" Ucap nya." Nggak apa nduk. Wajar saja, jika kamu merasa sakit hati atas perlakuan ibu mu. Karena budhe pun terkadang juga merasa begitu " Jawab ku." Iya, begitulah budhe. Aleeza merasa sudah sangat capek menghadapi ibu. Aleeza juga capek menghadapi sikap mas rey budhe. Maaf, jika Aleeza mengeluh" Ucap Aleeza sendu.Aku dapat merasakan sebuah rasa sakit hati yang mendalam dari jiwa Aleeza. Karena aku tahu betul, bagaimana sifat khoir.Pernah, aku bertengkar hebat dengan nya. Gegara aku membela reyhan yang hanya
Rey, budhe hanya punya ini. Maaf, sangat sedikit. Semoga bisa membantu. Oh iya, ini alamat rumah anak budhe. Kamu kesana saja, biar budhe yang telepon dia " Ucap ku sembari menyerahkan amplop putih yang berisi beberapa lembar uang merah dan selembar kartu nama putera ku.Wajah Reyhan tampak tak enak. Ia juga menatap ku sepersekian detik, seolah tak percaya dengan apa yang barusan terjadi." Budhe.... Ini terlalu banyak " Ucap nya." Rey, budhe mud adalah kakak dari ibu mu. Jadi, anggap saja budhe ini ibu mu juga " Ucap ku lembut." Hiks.... Iya budhe. Iya.... Terima kasih banyak atas semuanya. Insya Alloh, Reyhan nggak akan pernah melupakan kebaikan budhe " Ucap nya tertatih.Ia menangis sesenggukan di hadapan ku. Ia juga menciumi tangan ku berulang kali." Sudah Rey.... Sekarang berangkat lah.... Ingat!! Sebenci apapun diri mu pada ibu mu, tetaplah menjadi anak yang berbakti. Tetap do'akan kebaikan untuk nya" Pesan ku." Iya budhe. Terima kasih banyak " Jawab Reyhan.Setelah itu, aku