Dalam sholat, aku menajamkan pendengaran ku, berharap dapat mendengar suara mereka. Astaghfirullah....!! Sholat ku amburadul." Besok besok, bangun aja toh... Jam dua belas siang!! Sudah sana... Kamu masuk kamar aja!! Tidur lagi sana!! " Ucapan ibu yang sedikit keras itu benar-benar menari nari di benak ku.Aku yang tengah sholat, merasa kacau sholat ku. Bahkan, entah sudah berapa kali aku sujud, dan lain-lain. Aku pun juga sampai lupa berapa bilangan rakaat yang sudah ku kerjakan.Segera ku selesaikan sholat ku, lalu menghampiri dua perempuan tersayang ku tersebut untuk melerai mereka. Lebih tepat nya untuk menghentikan ibu ku yang masih marah marah terhadap Aleeza." Maaf Bu... Maafkan Aleeza " Ucap gadis yang sudah menjadi istri ku itu sambil duduk di lantai, di bawah kaki ibu.Sepertinya, Aleeza maupun ibu tak menyadari kehadiran ku." Ingat ya Aleeza!! Kamu itu disini masih numpang!! Jadi, bagaimana seharusnya sikap orang yang masih numpang itu? Jangan seenaknya sendiri! " Tukas
uang memang bukan segalanya, tetapi.... Banyak juga orang yang menganggap uang adalah raja. Mereka akan menghormati orang yang banyak uang, dan menghina si miskin yang tak punya uang*" Reyhan!!! Kamu itu di kamar terus dari tadi ngapain aja sih! " Bentak mbak intan dengan suara nya yang menggelegar bagaikan toa di masjid sebelah rumah.Siang ini, setelah adzan dzuhur berkumandang, Reyhan dan Aleeza bergegas mandi dan melaksanakan sholat dzuhur.Setelah itu, mereka beristirahat sejenak untuk melepas lelah, karena seharian berputar di dapur membantu mbak najwa memasak. Menyiapkan makanan untuk pesta ulang tahun aira, Puteri dari mbak intan.Baru saja mereka berdua merebahkan diri di atas ranjang, sebuah teriakan cetar membahana memekakkan telinga mereka." Mbak intan ngapain sih mas?? " Tanya Aleeza. Sepertinya, gadis cantik yang mengurai rambut panjang nya itu nampak sangat lelah. Bahkan, ia berkali-kali mengelus perut nya yang sedikit terlihat buncit dengan senyum hambar." Kamu di s
Setelah selesai, Aleeza segera menggamit lengan Reyhan memasuki ruang acara. Di sana, seluruh keluarga sudah tampak berkumpul dan memamerkan senyum sumringah."Selamat ulang tahun sayang.... " Ucap Aleeza pada keponakan nya itu sembari menyerahkan kotak kado bermotif Cinderella." Terima kasih tante " Jawab Aira girang.Aleeza jadi tersenyum melihat bocil itu senang. Tetapi, tatapan mata ipar ipar nya benar-benar menakutkan.Acara pun di mulai, beberapa lagu mereka nyanyikan bersama. Bahkan, mbak intan juga mengundang om badut lagi yang bertugas untuk menghibur tamu undangan.Gadis cilik dengan kostum cinderela itu dari tadi terus tersenyum. Memamerkan sedikit gigi ompong nya. Semua bersuka cita, karena Aira adalah cucu dan keponakan kesayangan dalam keluarga ini.******Bruak!!!Sebuah suara benda terjatuh dari kamar mandi cukup mengejutkan kita semua yang tengah sarapan pagi bersama."Abah!!! " Pekik kami semua bersamaan.Karena saat sarapan bersama, abah izin ke kamar mandi.Semua
Sesampainya di kamar, Reyhan heran karena melihat sang istri yang sepertinya sedang berfikir cukup keras. Ia juga sedikit khawatir, melihat wajahnya Aleeza yang terlihat sedih." Ada apa sayang? " Tanya Reyhan." Eh, mas rey. Nggak apa apa kok. Aleeza cuma sedih aja melihat abah seperti itu" Jawab Aleeza." Oh, syukurlah. Kirain kamu kenapa kenapa " Ucap Reyhan." Mas... " Panggil Aleeza lirih." Iya sayang... Kenapa?? " Jawab Reyhan." Aku kok merasa sedikit aneh dengan abah ya... Apa cuma perasaan ku aja? " Tanya Aleeza yang berhasil membuat Reyhan mengernyitkan dahi." Aneh kenapa say? " Tanya Reyhan." Ya, seperti ada yang aneh gitu mas. Nggak biasanya juga kan abah seperti itu. Emang kamu nggak ngerasa mas? " Tanya Aleeza." Sedikit sih za. Ku pikir tadi, hanya perasaan ku saja. Abah sudah Sepuh za... Mas takut jika abah pulang sekarang " Jawab Reyhan sendu." Aku juga berfikir seperti itu za... Jika abah sudah berpulang, semuanya akan kacau za. Karena hanya abah lah yang membuat
Sesampainya di kamar, Reyhan heran karena melihat sang istri yang sepertinya sedang berfikir cukup keras. Ia juga sedikit khawatir, melihat wajahnya Aleeza yang terlihat sedih." Ada apa sayang? " Tanya Reyhan." Eh, mas rey. Nggak apa apa kok. Aleeza cuma sedih aja melihat abah seperti itu" Jawab Aleeza." Oh, syukurlah. Kirain kamu kenapa kenapa " Ucap Reyhan." Mas... " Panggil Aleeza lirih." Iya sayang... Kenapa?? " Jawab Reyhan." Aku kok merasa sedikit aneh dengan abah ya... Apa cuma perasaan ku aja? " Tanya Aleeza yang berhasil membuat Reyhan mengernyitkan dahi." Aneh kenapa say? " Tanya Reyhan." Ya, seperti ada yang aneh gitu mas. Nggak biasanya juga kan abah seperti itu. Emang kamu nggak ngerasa mas? " Tanya Aleeza." Sedikit sih za. Ku pikir tadi, hanya perasaan ku saja. Abah sudah Sepuh za... Mas takut jika abah pulang sekarang " Jawab Reyhan sendu." Aku juga berfikir seperti itu za... Jika abah sudah berpulang, semuanya akan kacau za. Karena hanya abah lah yang membuat
Aleeza semakin merasakan bakal terjadi sesuatu yang menyesakkan. Ia benar-benar merasa khawatir sekaligus takut." Oh iya nduk.... Ingat ya!! SIAPAPUN, APAPUN, DIMANAPUN, ITU PASTI ADA KURANG LEBIH NYA. jadi, kamu harus pandai dalam menilai sesuatu. Jangan mudah membenci sifat buruk seseorang, dan jangan mudah terlena dengan kebaikan seseorang. Abah titip semua nya ya.... Kamu harus kuat!! " Kata abah yang lagi lagi membuat Aleeza semakin merasa sesak." Abah.. Kumohon... Jangan berkata seperti itu lagi... " Ucap Aleeza yang mulai terisak." Waktu abah sudah nggak banyak nduk. Jadi, abah juga nggak bisa terus terusan membela dan menyayangi mu" Ucap lelaki renta yang sudah mulai semakin melemah itu."Aleeza... Abah ingin bertemu dengan semua cucu, anak dan mantu abah. Juga ibu mu nduk" Pinta abah." Mas Rey!!! Mas reyhan....!! " Aleeza sudah tak kuasa berdiri lagi. Ia hanya bisa berteriak memanggil suaminya untuk menghubungi dan mengumpulkan semua saudara nya.Sementara itu, kedua ta
Pov. IntanBruak!!! Gdebum!!!Sebuah suara yang cukup keras dari kamar mandi cukup membuat ku dan juga beberapa saudara ipar ku yang lain terkejut.Kami yang tengah menikmati sarapan pagi pun serentak tersadar dan berteriak kompak."Abah!!! " Pekik kami semua bersamaan.Aku pun segera beranjak dari meja makan, dan menyusul para ipar ku yang juga ikut menuju kamar mandi."Tok. . Tok.. Tok... Abahh!! " Pekik ibu mertua panik sambil menggedor gedor pintu kamar mandi yang tak kunjung terbuka." Lakukan sesuatu mas, sepertinya abah tak bisa membuka pintu " Ucap Adik ipar ku yang terlihat panik." Benar rey, mbak khawatir terjadi sesuatu di dalam sana " Sahut mbak najwa panik.Reyhan pun segera mengambil ancang-ancang dan mendobrak pintu kamar mandi itu.Setelah pintu terbuka, nampaklah abah yang sudah terkapar lemas di lantai." Abah!! Abah kenapa?? " Tanya ibu mertua yang langsung menyongsong sang suami.Ibu mertua benar-benar terlihat panik, saat melihat suaminya tengah tergeletak di ka
"Ngga papa mas. Atau, kita istirahat saja dulu? " Tawar ku.Rasanya, akan bahaya jika melanjutkan perjalanan dalam keadaan kurang fokus seperti ini. Bahaya bisa mengancam kapan saja, terutama bagi orang-orang yang hilang fokus seperti mas kamal.Ku rasa, kita perlu istirahat sebentar, walau sekedar menikmati es degan sambil melihat lalu lintas yang padat merayap.Akhirnya, mas kamal menyetujui usulan ku. Mobil kami menepi di pinggir jalan raya. Tepat di samping sawah sawah yang membentang luas. Dan kebetulan, ada warung kecil yang menyediakan es buah rumput laut." Bu, es buah nya dua porsi ya... " Pesan ku pada seorang ibu ibu yang mengenakan daster rumahan berwarna coklat itu, lengkap dengan rambutnya yang di cepol asal." Baik bu... Di tunggu dulu ya... " Jawab nya seraya mempersilahkan aku dan mas kamal duduk pada sebuah lincak yang sepertinya sudah tua.Kebetulan, tempat ini sedang sepi. Hanya ada aku, mas kamal, ibu ibu penjual itu dan anaknya yang sepertinya masih TK. Di warung