Dilan dan kelimanya saat ini saling berhadap-hadapan di sebuah ruangan dengan luas 100 meter persegi. Sembari menyimpan kedua tangan kanannya di punggung, Dilan berkata, "Serang aku secara bersamaan!"Kelimanya menatap Dilan dengan serius, sebelum akhirnya Garth menjadi orang pertama yang bergerak. Dia berlari ke arah Dilan dengan kecepatan yang gila, menerbangkan debu yang ada di lantai begitu kakinya menapak.Setengah detik berikutnya, Barnett dan Zaylin juga mengambil langkah panjang. Mereka berada di punggung Garth, menunggu celah yang akan dibuat oleh Garth sehingga dapat memberikan dua pukulan telak di saat yang bersamaan.Melihat formasi mereka yang mengesankan, Dilan tersenyum puas."Menjadikan pria dengan tubuh paling besar sebagai tameng, sementara yang lainnya menunggu celah sehingga dapat memberikan beberapa pukulan telak? Itu cukup mengesankan, tapi terdapat sebuah kekurangan besar."Yang dilakukan Dilan untuk menghancurkan formasi mereka adalah memberikan sebuah dorongan
Besoknya, sekitar pukul sembilan malam, Dilan dan Chelsea tiba di Hotel Braxton. Mereka disambut hangat oleh para karyawan hotel. Itu karena hotel ini telah dipesan oleh Arthur hanya untuk pertemuan ini.Keduanya kemudian dibawa ke sebuah ruangan besar dengan meja persegi panjang yang ada di tengahnya. Di sana telah ada beberapa anggota Keluarga Gregory lainnya yang tiba lebih dulu.Melihat keduanya memasuki ruangan, tidak ada yang memberikan sambutan atau setidaknya sapaan. Mereka bahkan menatap keduanya dengan jijik. Tentu saja, ini karena fakta bahwa Chelsea adalah yang termiskin di antara mereka semua. Dia hanya beruntung karena memiliki darah Keluarga Gregory!Dilan dan Chelsea mengabaikan tatapan jijik dari mereka dan memilih duduk di salah satu kursi. Namun, seorang wanita dengan gaun merah tiba-tiba menghentikan keduanya, "Kontribusi apa yang telah kau berikan kepada Keluarga Gregory sehingga berpikir untuk duduk di sini?! Kursi-kursi ini hanya boleh diisi oleh mereka yang mem
Dengan ekspresi panik, Carlos berlutut di kaki Arthur dan berkata, "Maafkan saya, Tuan Arthur. Saya telah mengatakan sesuatu yang tidak seharusnya saya katakan! Tolong tarik kembali kata-kata Anda, Tuan Arthur."Arthur hanya menunjukkan ekspresi dingin saat dia membalas, "Hanya untuk menjalankan sebuah tugas yang mudah kau mengeluh? Kau benar-benar tidak layak menjadi bagian dari Keluarga Gregory! Aku tidak akan menarik kembali kata-kataku! Pergilah dari hadapanku!"Mendengar itu, Carlos menangis dan mencoba memeluk kaki Arthur. Dia mengakui kesalahannya dan bersumpah tidak akan pernah lagi mengeluh.Namun, sebelum dia dapat melakukan itu, Darmon lebih dulu mencengkram lehernya dan mengangkat tubuhnya ke udara."Jangan pernah mencoba untuk menyentuh Tuan Muda!"Kemudian, Darmon melemparkan tubuh Carlos ke arah pintu keluar, membuat lengan kanannya patah dalam prosesnya.Semua orang terkejut dengan cara Arthur menyelesaikan masalah dengan ganas dan ekstrim. Dia adalah pria yang menakut
"Hubungan seperti apa yang terjadi antara kau dan Grey? Apakah kau adalah anjing penurutnya?" tanya Arthur dengan tenang. Namun, matanya dipenuhi oleh penghinaan.Untuk berani menunjukkan kekuatannya di hadapanku; Arthur Gregory, pantas bagiku untuk menghancurkan kepercayaan dirinya!Mengapa jika dia memiliki hubungan yang dekat dengan Keluarga Franklin?! Bagi Arthur, mereka hanyalah sepotong kue yang bisa dia hancurkan kapan saja. Dilan tidak layak sombong hanya karena memiliki hubungan yang dekat dengan sebuah keluarga kecil!Walaupun Dilan sangat marah di dalam, dia tetap tenang di permukaan. Jika bukan karena istrinya, dia sudah menghancurkan wajah Arthur dan membuatnya memohon atas hidupnya seperti bajingan.Karenanya, Dilan memaksakan senyum di wajahnya saat dia membalas, "Tidak ada hal yang istimewa tentang itu. Saya hanya pernah menyelamatkan hidup Grey."Mendengar itu, Arthur mengangguk puas. Dia sekarang mengerti tentang situasinya. Jadi, bajingan ini hanya beruntung karena
Keesokan paginya, Chelsea melanjutkan rutinitas barunya yaitu bekerja di Dichel Farmasi. Dia melakukan penelitian untuk mengembangkan sebuah vaksin dan obat-obatan lainnya.Berkat bantuan dari Grey, Chelsea memiliki koneksi dengan beberapa rumah sakit ternama di Kota Ashwood untuk menjual beberapa jenis obat miliknya. Tentu saja, ini akan menjadi hari-hari yang menyibukkan baginya.Namun, saat Chelsea sedang menyelesaikan beberapa pekerjaan di ruangannya, dia melihat seorang pria tinggi bersandar di dinding dan menatapnya dengan kagum.Dia adalah Arthur Gregory!"Kau terlihat sangat sibuk," kata Arthur sembari tersenyum hangat.Chelsea cukup terkejut, tapi dia segera memaksakan senyum di wajahnya, "Tuan Arthur, apa yang sedang Anda lakukan di sini?"Bagaimana Arthur tiba-tiba ada di ruangan ini?! Mengapa aku tidak menyadari saat dia masuk?Walaupun Chelsea penasaran dengan itu, dia tidak bertanya."Aku ingin menawarkanmu sesuatu yang tidak bisa kau tolak!" Arthur memiliki senyum licik
Mendengar itu, mereka saling memandang satu sama lain sebelum akhirnya tertawa terbahak-bahak. Itu adalah lelucon paling konyol yang pernah mereka dengar."Idiot! Kau yang sengaja membawa kami ke tempat ini?! Hahaha, kepercayaan dirimu patut diacungi jempol. Sebagai hadiah untukmu karena telah menjadi begitu bodoh, aku akan memberikanmu siksaan yang sangat menyakitkan, sampai kau berharap untuk mati!" kata Benedict dengan senyum jahat. Dia sama sekali tidak takut dengan ancaman yang diberikan oleh Dilan.Benedict saat ini bersama dengan tiga kultivator tingkat harimau kelas satu. Mengingat Dilan dapat mengalahkannya dengan mudah, dia menarik kesimpulan bahwa Dilan adalah seorang kultivator tingkat harimau kelas empat atau lima.Tentu saja, walaupun kelasnya lebih tinggi dari mereka, tapi melawan empat kultivator tingkat harimau sekaligus sama saja dengan mengejar kematiannya sendiri!Benedict akan menghancurkan kepercayaan dirinya di sini dan membunuhnya dengan cara yang paling buruk!
Mengabaikan ekspresi terkejut yang dilontarkan oleh Benedict, Dilan meraih kerah kemejanya dan menyeretnya, "Biar aku tunjukkan sesuatu yang menarik padamu!"Di saat yang bersamaan, dengan kemampuan telekinesisnya, Dilan mengangkat tubuh ketiganya ke udara, membawa mereka menuju rumah kosong yang ada di depan mereka.Melihat itu, Benedict ketakutan setengah mati. Dia secara alami berteriak dan menangis histeris."Tolong lepaskan aku! Aku adalah putra Keluarga Gregory! Tidak seharusnya kau melakukan ini kepadaku!"Dilan hanya tersenyum jahat saat dia membalas, "Kemana perginya kepercayaan dirimu tadi? Bukankah kau ingin membunuhku?! Perlu kau ketahui bahwa di dunia ini ada sebuah hukum yang tidak tertulis! Jika kau ingin membunuh satu pihak, maka kau juga harus siap dibunuh oleh pihak itu!"Mendengar itu, Benedict menjadi gila. Dia berusaha sekuat yang dia bisa untuk lepas dari cengkraman Dilan. Pria ini sangat menakutkan! Dia berbahaya!Namun, itu tidak membuahkan hasil apa pun karena
Sepuluh menit setelahnya, keempatnya telah tewas dalam kondisi yang sangat mengenaskan. Wajah mereka bahkan tidak dikenali lagi dengan beberapa bagian tubuh yang terkoyak dan hancur. Tidak bisa dibayangkan rasa sakit seperti apa yang telah mereka rasakan."Bersihkan semua ini. Pastikan tidak ada barang bukti yang tertinggal," kata Dilan sembari membersihkan tangannya yang kotor dengan kain."Serahkan ini kepada saya, Lord Tertinggi," balas Bastian sembari membungkuk hormat.Kemudian, Dilan pergi meninggalkan rumah kosong itu dengan sepedanya.Melihat tubuh keempatnya, Bastian menghela napas tanpa daya. Mereka sungguh bodoh karena telah mencari masalah dengan Lord Tertinggi. Bastian berharap di kehidupan mereka selanjutnya, mereka menjadi pribadi yang lebih baik!Kemudian, dia memanggil beberapa kaki tangannya untuk membersihkan area ini, meminta mereka untuk tidak meninggalkan bukti apa pun walau setitik debu.Sementara itu, saat Dilan kembali menikmati waktunya dengan bersepeda dan b
Setelah melakukan beberapa percakapan lainnya sembari sarapan, mereka berpisah. Besok, Dilan akan datang ke kediaman Keluarga Felipe untuk melatih Elliott.Saat ini Julia dan Dilan berjalan bersama meninggalkan restoran. Dengan ekspresi gugup, Julia ingin berbicara dengan Dilan. Namun, dia tidak tahu bagaimana cara memulainya.Dilan seperti sedang dalam suasana hati yang buruk. Dia tampaknya mengalami sebuah masalah yang sulit untuk diatasinya.Tentu saja, Julia ingin menghiburnya. Namun, dia khawatir itu justru membuat Dilan marah. Ini membuatnya dilema.Saat dia jatuh dalam kebimbangan, Dilan tiba-tiba berbicara, "Katakan jika kau ingin mengatakan sesuatu, Nona Franklin."Julia sangat terkejut sehingga dia dengan gugup membalas, "Ah... A-aku hanya ingin bertanya mengenai sepuluh titik akupuntur, Tuan Penyelamat. Aku ingin mengetahui sedikit tentang itu."Mendengar itu, Dilan seketika menunjukkan ekspresi tidak berdaya. Tidak bisakah mereka berhenti mengangguku untuk beberapa saat?T
Sekitar pukul sembilan pagi, Dilan tiba di Restoran Tepi Danau. Beberapa jam sebelumnya, Jones memberikan kabar bahwa dia telah melakukan apa yang diminta oleh Dilan. Dengan ini, Dilan dan Chelsea telah resmi bercerai.Dilan berdiri di depan pintu masuk restoran ketika perasaan hampa melanda dirinya. Dia tidak menyangka bahwa pernikahannya akan berakhir secepat ini. Dia bahkan belum menyentuh istrinya.Saat Dilan jatuh dalam perasaan campur aduk itu, suara panik seseorang tiba-tiba terdengar dari arah belakang, "Maafkan aku, Tuan Penyelamat. Apakah Anda menunggu saya terlalu lama?"Dia adalah Julia. Dia berpikir bahwa Dilan berencana pergi karena menunggu kedatangannya terlalu lama.Sejujurnya, Julia datang lima belas menit lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Jika dia tahu Dilan tiba lebih dulu, dia akan datang satu jam sebelumnya.Dilan berbalik dan membalas, "Tidak perlu minta maaf. Aku baru saja tiba."Di belakang Julia ada seorang pria setengah baya dan seorang pria muda. Ked
"Bagus sekali. Kau boleh memiliki rumah dan semua yang ada di dalamnya. Aku akan mengirim perwakilan untuk pergi denganmu dan mengajukan surat-surat yang diperlukan," kata Dilan dengan nada dingin.Chelsea menggigit bibir dengan ekspresi pahit saat dia membalas, "Baiklah.""Dulu aku mengira kau mencintaiku, tapi sekarang, sepertinya aku terlalu banyak membaca perasaanmu. Bagaimana mungkin seseorang yang kupikir mencintaiku membahas masalah perceraian dengan mudahnya?" lanjut Dilan sembari menatap wajah Chelsea.Chelsea merasakan hawa dingin mengalir di seluruh tubuhnya saat dia menatap matanya.Mengapa dia terlihat seperti itu? Tidak ada jejak emosi di matanya. Tatapannya dingin dan acuh tak acuh."Aku berharap kau mendapatkan masa depan yang lebih baik," kata Dilan sebelum perlahan mengambil langkah untuk pergi.Walaupun dia dan Chelsea telah bercerai, tapi Dilan memutuskan untuk terus mengawasinya. Dia sudah bersumpah bahwa hanya akan bersama dengannya. Dia hanya mencintai Chelsea,
"Mengapa kau menatapku seperti itu, Chelsea? Kau marah dengan apa yang aku katakan?" tanya Dilan dengan dingin. "Tidak seharusnya kau mengatakan itu kepada Eitan, Dilan. Itu terlalu berlebihan!" balas Chelsea dengan ekspresi serius. Dia tidak ingin pria yang dia cintai membenci adik laki-lakinya. "Lalu, kau ingin dia terus mempermalukanku sementara aku tidak boleh memberikan perlawanan? Apakah menurutmu aku layak mendapatkan semua penghinaan itu?!" Dilan menatap wajah Chelsea dengan ekspresi dingin. Kilatan kekecewaan terlukis jelas di matanya. Dia tahu bahwa Chelsea lebih mencintai keluarganya daripada dia, tapi dia tidak menyangka bahwa kesenjangannya sejauh ini. Dia seolah seonggok sampah sementara mereka adalah sebongkah berlian. Chelsea memiliki ekspresi pahit saat dia membalas, "Aku tidak ingin itu terjadi, tapi tidak seharusnya kau begitu kejam. Tidak peduli bagaimana, mereka tetaplah keluargaku!" Di sisi lain, Eitan menyadari bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk me
Pada titik ini, ponsel Dilan berdering. Itu berasal dari Chelsea. Karenanya, dia segera berkata kepada Wenda, "Aku harus pulang sekarang." Wenda tidak memberikan balasan atas itu dan hanya memandangi punggung Dilan yang perlahan menjauh. Dia hanya bisa memberikan ekspresi sedih sembari menghela napas tanpa daya. "Aku masih belum ingin menyerah, Dilan. Aku masih akan terus mencoba membuatmu jatuh ke dalam pelukanku," kata Wenda di dalam benaknya sembari mengepalkan tinjunya dengan keras. Tekadnya masih membara seperti sebelumnya. Dia melupakan kesedihannya dan masih akan terus mengejar Dilan, berusaha merebut Dilan dari Chelsea! Tiba di luar ruangan, Dilan mengangkat panggilan yang berasal dari Chelsea. "Halo," kata Dilan begitu panggilan tersambung. "Kau ada di mana, Dilan?" tanya Chelsea. "Aku masih ada di sekitar Ashwood Opera House." "Benarkah? Kau menungguku? Mengapa kau tidak menemuiku ketika aku keluar dari sana?" "Apakah menurutmu aku adalah pria idiot yang m
Melihat bahwa Chelsea telah meninggalkan ruangan, mengabaikan Arthur yang minum dengan wajah dingin, Bastian segera memberikan kabar itu kepada Dilan. Mendengar itu, Dilan menghela napas lega. Setidaknya, semuanya baik-baik saja. Namun, tentu saja itu tidak menghilangkan kebenciannya terhadap Arthur. Besar kemungkinan Arthur akan kembali dengan rencana yang lebih besar. Karenanya, Dilan akan terus mengawasi Arthur. Begitu Arthur melakukan sebuah gerakan besar, Dilan tidak akan segan untuk membunuhnya di saat itu juga! Ketika kau berani menganggu istriku, terlebih mencoba merebutnya dariku, jangan berpikir kau bisa hidup lagi setelahnya! Tentu saja, itu dengan catatan bahwa istrinya menolak pria itu. Ketika Chelsea memutuskan untuk menerima pria itu dan meninggalkannya, Dilan juga tidak akan begitu bodoh mengejar wanita yang tidak menginginkan dirinya. Ini hanya terjadi ketika pria itu mengganggu istrinya! Pada titik ini, Dilan memutuskan untuk kembali. Tidak ada lagi hal yang
Banyak pria yang menatap Ruangan Super VVIP dengan ekspresi cemburu. Mereka ingin tahu siapa pria yang dapat membuat diva mereka mengakui cintanya dengan cara yang begitu rendah. "Pria itu pasti merupakan sosok yang luar biasa sehingga mampu membuat sang diva jatuh cinta sedalam-dalamnya," kata salah satu penonton."Dia pasti pria yang sangat tampan dan kaya," lanjut yang lainnya.Sementara beberapa merasa kagum, ada juga yang merasa marah."Keluarlah dan temui Ratu Wenda! Bagaimana mungkin kau tetap diam di sana seolah tidak ada sesuatu yang terjadi?! Mengapa kau begitu tidak berperasaan?!" kata salah satu dari mereka dengan amarah ke arah Ruangan Super VVIPTentu saja, itu memicu yang lainnya untuk berteriak, "Jika kau benar-benar seorang pria, keluarlah dan temui Ratu Wenda!"Dilan di sisi lain, tidak memberikan reaksi apa pun atas itu. Dia bahkan tidak mendengarkan nyanyian yang dilantunkan oleh Wenda. Pikirannya sama sekali tidak tertuju pada itu.Tak lama setelahnya, dia berkat
"Ini adalah Ruangan Super VVIP, Raja Surgawi," kata Bastian dengan nada hormat. Seperti yang sudah diperintahkan oleh Dilan, dia hanya boleh memanggil Dilan dengan sebutan Lord Tertinggi, hanya jika ada dia dan Dilan di tempat itu. Saat ini, ada tiga pelayan wanita yang menunggu di depan pintu.Ada dua puluh lima ruangan khusus di Ashwood Opera House, tapi ruangan yang ada di depan Dilan merupakan yang terbaik di antara semuanya hanya dengan melihat pintunya. Itu dilengkapi dengan sidik jari dan beberapa fitur rahasia lainnya yang tidak akan mengizinkan orang lain selain Dilan untuk masuk. Ruangan ini seolah khusus dibuat untuk Dilan.Interior di ruangan ini sangat mewah. Ada sofa, sebuah tempat tidur, sebuah meja kopi, dan sebuah telepon kamar tamu. Itu juga dilindungi oleh cermin satu arah yang terbuat dari kaca antipeluru kualitas terbaik. Privasi adalah sesuatu yang mutlak karena tidak ada server di sekitarnya.Dilan kemudian duduk di sofa dengan tenang. Namun, pikirannya masih di
Ketika akhirnya Dilan menerima pesan itu, dia mengepalkan tinjunya dengan keras. Jadi, bajingan itu telah mulai bergerak?!Dilan kemudian mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan sebuah pesan kepada Chelsea, "Di mana kau saat ini, Chelsea?"Setelah menunggu beberapa menit, dia tidak menerima jawaban. Dia kemudian mencoba meneleponnya, tapi panggilan itu tidak dijawab.Apakah ini artinya kau sedang bersenang-senang, Chelsea?!Kemarahan besar memenuhi Dilan. Chelsea bahkan tidak memberitahunya tentang ini. Apakah ini artinya dia diam-diam berselingkuh dengan bajingan itu?!Untuk menemukan jawaban dari itu, Dilan harus memeriksanya secara langsung. Dia kemudian menelepon Bastian. "Kemana Chelsea akan pergi?" tanya Dilan begitu panggilan tersambung."Menurut rute yang mereka ambil, mereka sepertinya menuju konser Agen 45, Lord Tertinggi," balas Bastian segera."Agen 45? Jadi dia menghadiri konser Wenda?" Dilan bahkan melupakan tentang ini. Dia telah berjanji kepada Wenda akan menghadiri ko