"Mereka membunuh sepuluh ribu warga sipil dalam satu tahun terakhir?!" Dilan sangat terkejut ketika mendengar kekejaman Antares. Dia mengepalkan tinjunya dengan keras, menunjukkan ekspresi penuh kebencian di wajahnya. Ini membuat kebenciannya terhadap Antares semakin besar dan besar. Mereka pantas untuk dihancurkan!"Itu benar, Lord Tertinggi. Informasi ini saya dapatkan dari salah satu kaki tangan saya yang telah bekerja untuk mereka selama satu setengah tahun," balas Grey dengan anggukan setuju.Kemudian, Grey melebarkan sebuah peta di depan Dilan, menunjuk ke salah satu titik di Kota Rosepost."Mereka memiliki tiga markas. Salah satunya adalah ini, yang diberi nama Mother Earth. Petinggi tertinggi mereka ada di sini, Lord Tertinggi. Dia bernama Yabes Zachary."Ketika mengatakan itu, Grey punya ekspresi rumit di wajahnya, sebelum akhirnya melanjutkan, "Tidak ada yang tahu tingkat kultivasi dia, tapi dia dikatakan sangat kuat dan kejam. Saya bahkan mendengar bahwa dia membunuh siapa
Pemimpin Benua Pyrefall, Magnus Altair, juga punya kesimpulan yang sama. Lord Tertinggi terlalu kuat, menghancurkan keseimbangan dunia. Dia tidak seharusnya ada di dunia ini.Jika dia ada, maka Benua Verdentia akan menjadi yang terkuat, sehingga hanya masalah waktu sampai mereka memonopoli seluruh dunia. Mereka akan menjadi pusat dunia!Tentu saja, Magnus dan Benua Pyrefall tidak akan membiarkan ini terjadi. Mereka tidak akan membiarkan Benua Verdentia menjadi pusat dunia! Mereka tidak akan membiarkan rival mereka melewati mereka! Mereka tidak akan membiarkan Benua Verdentia bersinar sementara mereka hanya memandang dengan wajah murung dari bawah.Karenanya, Lord Tertinggi, sang bencana itu sendiri, perusak ekosistem dan kestabilan dunia, harus dihancurkan!Magnus kemudian berkata dengan wajah serius, "Apakah ada di antara kalian yang punya solusi? Kita harus melakukan rapat untuk membahas masalah ini!"Dua jam setelahnya, terdapat tiga saran yang harus dipertimbangkan. Masing-masing
Darwin memasuki ruangan perawatan. Dia menghampiri Selena yang terbaring di tempat tidur, bertanya dengan senyum hangat, "Bagaimana dengan kondisimu, Selena?"Selena punya ekspresi kosong. Kepergian Dilan masih sangat membekas di hatinya, membuatnya seolah kehilangan alasan untuk hidup. Dia bahkan butuh waktu beberapa saat untuk menyadari kehadiran ayahnya, sebelum akhirnya membalas dengan nada lemah, "A-aku baik-baik saja, Ayah."Darwin menunjukkan ekspresi pahit. Tidak peduli seberapa banyak dia melihat putrinya, dia merasakan sakit. Kepergian Dilan benar-benar membuat putrinya hancur. Cahaya di matanya telah pudar, kehilangan semangatnya sepenuhnya. Walaupun Darwin tahu bahwa ini bukanlah saat yang tepat untuk menganggu putrinya, dia masih berkata, "Sejujurnya, kedatanganku ke sini ingin menanyakan pendapatmu tentang sebuah rekaman, Selena."Mendengar itu, Selena seketika menunjukkan ekspresi malas, "Ayah, aku tidak ingin diganggu. Bisakah kau meninggalkanku sendirian di ruangan i
Ketika mendengar itu, Selena menunjukkan ekspresi tidak percaya. Ayahnya adalah seorang agen pemerintah yang menyimpan sebuah data rahasia?! Lalu, kemunculan Dilan adalah untuk mendapatkan salinan data rahasia itu?!Semua fakta itu membuat Selena tidak tahu bagaimana harus bereaksi. Dia senang karena Dilan masih hidup. Pria yang dia cintai tidak meninggalkannya sepenuhnya.Namun, fakta bahwa Dilan telah memanipulasinya, membuatnya mencintainya, benar-benar sangat menyakitkan bagi Selena. Semua itu palsu?! Kebersamaan mereka selama ini hanyalah tipuan yang dibuat oleh Dilan? Rasa aman dan nyaman yang diberikannya sepenuhnya palsu?! Itu tidaklah nyata?!Saat Selena jatuh dalam kejutan yang besar, pria sebelumnya kembali memasuki ruangan dan berkata, "Lord Darwin, seperti yang Anda duga, kami menemukan bahwa rekaman CCTV pernah diretas satu hari sebelum Julian meninggal karena kecelakaan!"Mendengar itu, Darwin mengepalkan tinjunya dengan keras, berlari menuju ruangan CCTV.Ketika Darwi
Butuh waktu selama sepuluh jam perjalanan dengan pesawat untuk tiba di Nordiff, tepatnya di Kota Amstrong. Dan, mengingat Kota Rosepost adalah kota yang sangat berbahaya, penuh dengan konflik, tidak ada kendaraan umum yang bisa memasuki wilayahnya, sehingga Dilan dengan terpaksa berjalan kaki dari Kota Amstrong ke Kota Rosepost.Setelah lima jam berjalan kaki, Dilan akhirnya tiba di Kota Rosepost. Tentu saja, perjalanan Dilan tidak berjalan mulus. Ada banyak kelompok dalam jumlah besar maupun kecil yang menghalanginya atau ingin merampoknya, membuatnya harus mengalahkan mereka terlebih dahulu.Walaupun punya jumlah energi yang besar, Dilan masih merasa ini melelahkan sehingga memutuskan untuk beristirahat di sebuah bar.Dilihat dari titiknya saat ini, masih butuh waktu beberapa jam lagi untuk mencapai salah satu markas terbesar Antares. Tentu saja, hari ini dia sedikit kelelahan, sehingga dia memutuskan untuk ke sana besok pagi. Melakukan balas dendam diperlukan persiapan yang matang.
Mengabaikan apa yang mereka katakan, Dilan menatap gadis kecil itu dan bertanya, "Apakah benar kau mencuri uang mereka?"Gadis kecil itu ragu-ragu, sebelum akhirnya menggelengkan kepalanya, menolak untuk mengakui kesalahannya.Menyadari bahwa gadis ini berbohong, Dilan berkata, "Jika kau tidak jujur padaku, aku akan menyerahkanmu kepada mereka!"Apa yang dikatakan Dilan membuat gadis itu ketakutan, sehingga dia memutuskan untuk jujur, "Sa-saya membutuhkan uang untuk membeli sebuah roti, Paman. Adik perempuan saya kelaparan. Saya ingin membeli sepotong roti untuknya."Dilan bisa merasakan kejujuran di mata gadis kecil ini. Dia jelas sedang mengalami masa-masa sulit.Namun, salah satu dari ketiga pria kekar menyela dengan berkata, "Apakah menurutmu aku akan bersimpati atas kisah sedihmu itu?! Karena kau telah mencuri uangku, kau harus menerima hukuman dariku! Inilah cara Kota Rosepost bekerja!"Pria kekar itu segera mengambil langkah panjang menuju gadis kecil itu, memutuskan untuk mena
Mendengar apa yang dikatakan Dilan, Anna sontak menunjukkan ekspresi cerah, sementara Bexter menunjukkan senyum puas. Dilan telah jatuh ke dalam jebakannya!"Silakan masuk dan pilih roti kesukaanmu, Anna," kata Bexter dengan senyum, mempersilakan keduanya masuk.Anna dan Dilan memasuki toko roti. Melihat begitu banyak jenis roti di sekitarnya, Anna tidak bisa menutupi wajah cerahnya. Dia seolah berada di taman surga, dipenuhi oleh hal-hal yang indah.Perlu diketahui bahwa ini merupakan pertama kalinya dia memasuki sebuah toko roti. Biasanya, Bexter tidak mengizinkannya masuk, bahkan ketika dia datang untuk membeli roti. Dia hanya akan menunggu di luar, menunggu Bexter membawakan sepotong roti tawar untuknya.Anna segera memilih berbagai jenis roti manis. Sejujurnya, dia sudah bosan memakan roti tawar. Selain itu tidak memiliki rasa, terkadang itu merusak giginya mengingat teksturnya yang keras. Roti tawar yang murah memiliki tekstur yang sekeras batu.Karenanya, menyadari bahwa dia da
Dilan langsung berlari menuju gedung kosong, meninggalkan Anna sendirian di belakang. Melihat Dilan yang tiba-tiba berlari, Anna bingung, sehingga langsung mengejarnya.Pada titik ini, Dilan tiba di gedung. Dan, pemandangan di depannya benar-benar mengerikan. Ada tiga pria kekar dengan wajah menyeramkan dan lima anak di sana. Dua di antara pria kekar tertawa sembari menendang-nendang tiga mayat anak yang berusia sekitar delapan tahun. Satu lainnya mencekik seorang anak laki-laki yang memiliki wajah penuh memar, terlihat sudah sampai pada batasnya. Anak laki-laki itu seolah hanya sejengkal lagi menuju kematian. Dilan bahkan tidak yakin dapat menyelamatkannya dengan kemampuannya.Satu anak lainnya, terlihat meringkuk di lantai dengan tubuh kurus dan wajah pucat. Hanya kondisi dia yang tampak lebih baik dari yang lainnya.Tentu saja, ini membuat Dilan sangat marah. Mereka mempermainkan anak-anak itu seperti mainan? Mereka bahkan memperlakukan anak-anak itu lebih buruk daripada hewan ter
Sementara Dilan dan Darwin berbincang hangat, Barnett, Zaylin, dan yang lainnya, menikmati berbagai hidangan yang ada di depan mereka dengan ganas. Ini merupakan pertama kalinya mereka melihat begitu banyak daging. Tidak hanya itu, daging-daging ini terasa sangat berbeda! Daging-daging ini selembut kapas, lumer dimulut mereka, seolah membawa mereka ke surga.Sungguh hidangan yang sangat lezat, membuat mereka tidak bisa menahan diri untuk tidak menjadi rakus.Di masa depan, mereka mungkin tidak punya kesempatan untuk menikmati hidangan semacam ini lagi, sehingga mereka tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang datang di depan mata mereka.Sementara itu, Wenda, duduk dengan tenang sendirian sembari menikmati semangkuk es krim. Walaupun penampilannya sederhana, hanya mengenakan sebuah dress hijau tua, dia masih sangat cantik, seperti karakter yang keluar dari lukisan.Tentu saja, ada banyak agen-agen pemerintah Benua Pyrefall yang mengenalinya, mengajaknya berfoto. Untuk bisa bertemu da
Selama tiga hari terakhir, Dilan menyelesaikan semua masalah dengan mudah dan lancar. Setelah lebih dari dua ratus orang tewas dengan cara yang mengenaskan karena telah menolak patuh dan setia pada Dilan, yang lainnya tidak berani berkutik, sehingga tidak ada yang bisa mereka lakukan selain menuruti keinginannya.Karenanya, atas perintah Dilan, mereka menarik seluruh agen-agen Benua Verdentia yang ada di Benua Pyrefall untuk kembali ke kampung halaman mereka. Beberapa dari mereka yang telah mengabdi untuk pekerjaan mereka selama lebih dari dua puluh lima tahun, sangat bahagia karena akhirnya mereka dapat menginjakkan kaki mereka lagi di tanah kelahiran mereka, bertemu keluarga mereka.Perlu diketahui bahwa perang dingin antara dua benua ini telah terjadi selama lebih dari lima puluh tahun. Namun, perang di antara mereka akhirnya pecah untuk pertama kalinya tiga tahun yang lalu. Itu memakan lebih dari satu juta korban jiwa, membuat itu menjadi salah satu perang terbesar dalam sejarah
Setelah Shamus jatuh ke lantai dengan kondisi tidak berdaya, Dilan akhirnya memeluk Wenda dengan erat, bertanya dengan nada khawatir, "Apakah kau baik-baik saja, Wenda?! Mengapa kau tampak begitu berantakan?!"Mendengar itu, Wenda menangis, memukul-mukul dada Dilan dengan ringan, membalas, "Aku yang seharusnya mengatakan itu, Dilan! Apakah kau benar-benar baik-baik saja?! Aku sungguh sangat mengkhawatirkanmu! Kau membuatku hampir gila!"Wenda adalah seorang ilmuwan. Dia mengetahui dengan baik efek dari ledakan nuklir. Itu bahkan mampu menghancurkan sebuah gunung, lalu bagaimana dengan Dilan yang hanya seorang manusia?!Walaupun akal sehatnya mengatakan bahwa mustahil seseorang selamat dari ledakan nuklir, tapi hati kecilnya berharap Dilan masih hidup. Walaupun dia tahu dia pada akhirnya akan kecewa, dia masih berharap bahwa Dilan benar-benar masih hidup! Dan, siapa yang akan menyangka bahwa hati kecilnyalah yang menang! Dilan kembali kepadanya dalam kondisi yang utuh dan sehat! Ini b
Mendengar itu, Shamus bangkit dari kursinya, berkata dengan nada tidak percaya, "Apa?! Lord Tertinggi ada di sini?! Ba-bagaimana itu mungkin?!" "Ka-kami tidak tahu, Lord Shamus. Dia bahkan dalam kondisi yang baik-baik saja, tidak terluka sedikitpun..." balas pria itu dengan nada gugup, lalu tiba-tiba terdengar teriakan di ujung telepon, sebelum akhirnya telepon terputus. Shamus langsung membanting teleponnya, berkata dengan nada penuh amarah, "Bajingan itu selamat?! Sialan! Bahkan nuklir tidak dapat menghentikannya?! Apa yang harus aku lakukan sekarang?! Apakah ini artinya hidupku telah berakhir?!" Dia tidak perlu pintar untuk menebak bahwa kedatangan Dilan adalah untuk membalaskan dendam. Mengingat dia menyebarkan berita bahwa yang melakukannya adalah Pemerintah Benua Verdentia, Dilan sudah pasti tahu bahwa semua ini sengaja dilakukan olehnya! "Bajingan! Aku sudah tamat! Aku benar-benar sudah tamat!" Shamus berteriak seperti orang gila! Dia tidak menyangka bahwa rencana yang
Seperti yang diinformasikan oleh pria gemuk, Kota Destria masih terlihat normal, tidak terkena dampak dari ledakan nuklir. Namun, tentu saja kehebohan terjadi di antara para masyarakat. Selama Dilan dan yang lainnya melangkah, mereka akan selalu mendengar orang-orang yang membicarakan ledakan nuklir itu.Mendengarkan semua percakapan mereka, Dilan akhirnya yakin atas hipotesisnya. Dia sepenuhnya benar! Kemarin, Pemerintah Benua Verdentia mengumumkan bahwa telah terjadi kesalahan pada laboratorium mereka, sehingga mereka secara tidak sengaja menjatuhkan sebuah nuklir di Kota Sollox. Beberapa petinggi pemerintah Benua Verdentia meminta maaf secara sungguh-sungguh, bersedia memberikan ganti rugi kepada para korban.Tentu saja, ini membuat publik marah. Bagaimana mungkin sebuah kesalahan menyebabkan jutaan warga sipil tewas mengenaskan?! Tidak hanya itu, kesalahan itu juga menyebabkan ekonomi di kota sekitarnya terganggu, air tercemar, dan kerugiaan dari itu bahkan tidak terhitung! Lal
Pada titik ini, Fenrir memperlihatkan punggungnya. Melihat punggung Fenrir yang penuh dengan luka, Barnett dan yang lainnya seketika menunjukkan ekspresi pahit.Fenrir benar-benar mengalami nasib yang buruk di sana, disiksa dengan begitu parah.Seolah menyadari isi pikiran mereka, Fenrir berkata dengan senyum hangat, "Jangan khawatir, ini hanya beberapa bekas luka ringan."Dilan kemudian berkata, "Baiklah, aku mulai!"Detik berikutnya, Dilan mengalirkan energinya ke tubuh Fenrir. Cara kerjanya selalu sama, yaitu energinya akan membantu menyelesaikan masalah-masalah yang ada di aliran energi Fenrir, seperti penyumbatan dan membersihkan kotoran atau energi negatif.Tentu saja, proses itu menyakitkan, terasa seperti tercabik-cabik. Namun, itu sama sekali tidak berarti bagi Fenrir. Dia yang telah menghadapi apa itu neraka yang sesungguhnya, tidak menganggap rasa sakit ini selain hanya seperti gigitan semut. Dia mampu menanggung ratusan kali lipat rasa sakit yang lebih buruk dari ini.Sepu
"Ba-bagaimana itu mungkin, Lord Tertinggi?! Bukankah Lord Shamus sangat mengagumimu? Bagaimana mungkin dia ingin membunuhmu?" tanya Agen 28 dengan ekspresi tidak percaya.Dia mengenal Shamus dengan baik. Shamus akan selalu memuji kemampuan Dilan di setiap kesempatan. Terlebih, saat Dilan berhasil menghancurkan Keluarga Arshaan seorang diri, itu membuat Shamus semakin mengagumi Dilan.Lalu, bagaimana mungkin dia ingin membunuh Dilan, seseorang yang sangat dia kagumi?Dilan menghela napas terlebih dahulu sebelum akhirnya menjelaskan, "Aku tidak pernah memberitahumu tentang ini. Sekitar tiga hari yang lalu, aku meminta Shamus untuk menarik seluruh agen pemerintah Benua Verdentia dari Benua Pyrefall. Aku ingin kedua benua berdamai, tidak lagi melakukan perang. Namun, Shamus menolak permintaanku, bahkan ketika aku mengancamnya dengan keras. Mungkin, sejak saat itu dia memutuskan untuk membunuhku."Mendengar itu, Agen 28 tidak bisa menyembunyikan ekspresi kagetnya. Lord Tertinggi meminta Sh
Sementara itu, Magnus yang menerima kabar bahwa dua assasin terbaik Benua Pyrefall tewas saat menjalankan misi mereka, lalu satunya tewas setelah menyampaikan apa yang dikatakan oleh Lord Tertinggi, menunjukkan ekspresi pahit.Bahkan ketiga assasin terbaiknya gagal, dan sebaliknya itu menjadi bumerang baginya, membuatnya menjadi target Lord Tertinggi selanjutnya?!Sialan, apakah ini artinya ini akan menjadi akhir dari hidupku?! Apakah Benua Pyrefall benar-benar harus tunduk pada satu orang, yaitu Lord Tertinggi?!Magnus benar-benar tidak menyangka bahwa dominasi Benua Pyrefall akan dihancurkan oleh satu individu. Ini benar-benar tidak bisa dipercaya, tapi itulah faktanya. Tentu saja, Magnus tidak ingin mati. Benua Pyrefall akan jatuh ke dalam kekacauan jika dia mati. Karenanya, dia akan meminta maaf pada Dilan, memohon agar Dilan membiarkannya tetap hidup. Walaupun itu mungkin akan sia-sia, mengingat Lord Tertinggi memiliki kepribadian yang dingin dan kejam, tapi dia masih akan menc
Beberapa detik sebelumnya, Dilan masih duduk di tempatnya sembari menikmati popcorn. Melihat bagaimana murid-muridnya berhasil membunuh Baldwin, dia mengangguk puas. Mereka akhirnya berhasil membalaskan dendam mereka, bahkan berhasil menyelamatkan master mereka. Dilan ikut bahagia atas kemenangan mereka.Namun, tak lama setelahnya, senyum Dilan seketika menghilang dan berubah menjadi ketakutan. Kulitnya memucat dan dia bergidik ngeri.Sekali lagi, setelah waktu yang cukup lama, Dilan kembali merasakan apa itu rasa takut. Ini adalah rasa takut akan kematian! Instingnya mengatakan kepadanya bahwa jika dia tidak segera melarikan diri dari tempat ini, dia akan mati dengan cara yang mengenaskan!Tentu saja, ini membuat Dilan bingung. Sesuatu yang seperti apa yang mampu membuatnya merasakan kematian? Dia seolah berada tepat di jurang kematian, bisa dijatuhkan kapan saja.Karenanya, dia menggunakan kemampuan inderanya secara maksimal untuk mencari sumber dari itu. Itu menyebar secara gila ke