Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2045 Menantu Luar Biasa

Share

Bab 2045 Menantu Luar Biasa

Author: Sarjana
Lagi pula, selama ini Jesika yang mengelola Grup Susanto Raya, bahkan mengelolanya dengan sangat baik.

Kalau benar-benar membiarkan Jesika meninggalkan Grup Susanto Raya, tentu saja Ardika sangat tidak rela.

Bahkan Rivani yang sudah berpengalaman dan berwawasan luas, saat ini juga membelalak kaget mendengar kemurahan hati Ardika. "Meminta Jesika menjabat sebagai presdir, memegang kendali atas Grup Susanto Raya? Apa kamu nggak khawatir suatu hari nanti kamu disingkirkan?"

Kenyataan bahwa keluarga besar mempekerjakan manajer profesional untuk mengelola perusahaan, alhasil sang pemilik malah disingkirkan, sudah terlalu banyak contohnya.

Apalagi, maksud Ardika adalah langsung menyerahkan Grup Susanto Raya kepada Jesika, membiarkan Jesika memegang kendali penuh.

Rivani benar-benar tidak mengerti dari mana kepercayaan diri Ardika ini.

Ardika melirik Jesika, lalu berkata sambil tersenyum, "Bibi, kalau bahkan putrimu saja nggak bisa seratus persen kupercayai, di dunia ini hanya segelintir oran
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2046 Pak Sutandi

    Hanya segelintir orang yang mengetahui kebenaran mengenai apa yang terjadi di Grup Susanto Raya pada pagi harinya.Juga hanya beberapa orang yang berada di lokasi kejadian itu yang mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi. Namun, karena hal itu berkaitan dengan Keluarga Bangsawan Basagita, Keluarga Rewind, serta tokoh-tokoh besar seperti Vanya dan Jigo, jadi tentu saja orang-orang ini tidak berani membicarakan hal tersebut pada orang luar.Karena itulah, mengenai bagaimana Grup Susanto Raya bisa membalikkan keadaan seperti menciptakan keajaiban itu, pihak luar memiliki asumsi masing-masing.Sekarang, presdir Grup Susanto Raya tiba-tiba berganti orang, sedangkan Jesika, sang presdir baru, dengar-dengar adalah seorang Nona Keluarga Siantar, yang merupakan sebuah keluarga kaya di Gotawa.Dengan begitu, kebenaran sudah tidak sulit ditebak lagi.Sangat jelas, kekuasaan Ardika telah direbut oleh asistennya sendiri, dia telah disingkirkan.Grup Susanto Raya sudah menjadi aset Keluarga Siantar

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2047 Menjadi Menantu di Ibu Kota Provinsi

    "Hahaha, ternyata memang benar kamu! Kenapa? Apa kamu bahkan sudah melupakanku? Aku sudah meneleponmu cukup lama, kamu baru menjawab panggilan teleponku!"Pria di ujung telepon berpura-pura tidak senang, tetapi suara tawa riangnya telah menunjukkan suasana hatinya saat ini.Ardika langsung tertawa dan berkata, "Melupakan siapa pun, aku juga nggak akan berani melupakan Pak Sutandi. Pak Sutandi, bagaimana kondisi tubuh Bapak? Sudah bertahun-tahun berlalu, paling nggak Bapak pasti sudah menjadi kepala sekolah, 'kan?"Sutandi Yasin, wali kelas Ardika saat dia bersekolah di ibu kota provinsi.Saat itu, dia diabaikan oleh Keluarga Mahasura, ditindas oleh anak-anak Keluarga Mahasura yang lain. Jadi, sering kali dia tidak bersedia pulang ke rumah.Di saat-saat inilah, Sutandi selalu membawa Ardika pulang ke rumahnya, meminta istrinya untuk membuatkan masakan lezat untuk Ardika, serta memberi Ardika bimbingan belajar.Tentu saja Ardika masih mengingat hal-hal ini.Hanya saja, setelah dirinya te

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2048 Pemodal Besar

    "Kamu nggak perlu terburu-buru mengakui kesalahan."Ardika melambaikan tangannya, lalu bertanya dengan suara dalam, "Sebenarnya apa yang terjadi? Apa uang itu sudah digelapkan?"Dia sudah memerintahkan dana sebesar 40 triliun dari aset Keluarga Citora dan Keluarga Dougli, semuanya digunakan untuk kegiatan amal.Sekarang berani-beraninya ada orang yang menyentuh uang tersebut, tentu saja hal ini membuat ekspresi Ardika berubah menjadi agak muram."Kalau hanya penggelapan dana, masih muda diatasi."Levin berkata dengan ekspresi masam, "Orang-orang Keluarga Dougli luar negeri menyepakati penggantian aset dengan Grup Mitsun Negara Jepara, aset Grup Mitsun di Erom dialihkan kepada Keluarga Dougli luar negeri tersebut.""Sementara itu, aset di Negara Nusantara yang bernilai 40 triliun itu, dikuasai oleh Grup Mitsun.""Sebelumnya, aku mengirimkan orang-orang dari Keluarga Septio untuk mengambil alih aset-aset ini. Tapi kemarin, kekuatan dunia preman ibu kota provinsi tiba-tiba muncul dan meng

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2049 Pergi ke Ibu Kota Provinsi

    Ardika tahu jadwal kepergiannya ke ibu kota provinsi sudah harus dimajukan.Dia harus mengambil kembali dana amal sebesar 40 triliun itu.Grup Mitsun harus menerima hukuman.Namun, dia harus menangani masalah ini dengan hati-hati, tidak boleh sampai memengaruhi sumber mata pencaharian puluhan ribu orang, hingga menimbulkan kericuhan besar.Setelah berpikir sejenak, Ardika berkata pada Levin, "Kamu berangkat ke ibu kota provinsi sekarang juga, selidiki dengan jelas detail kejadian kali ini. Adapun mengenai anak buahmu yang dilempar ke danau itu, aku pasti akan menegakkan keadilan untuknya.""Baik, Kak Ardika!"Levin segera menangkupkan tangannya.Ardika berkata, "Satu hal lagi, bawa Tina bersamamu. Sebelumnya, dia selalu berencana untuk pergi ke ibu kota provinsi untuk merebut wilayah kekuasaan. Karena dalam kejadian kali ini ada kekuatan dunia preman yang terlibat, maka setelah orang-orang itu disingkirkan, juga jangan sampai menguntungkan pihak lain."Terlepas dari apa identitas dan s

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2050 Mengirim Orang untuk Menjemputmu

    Jorgo sudah resmi ditunjuk sebagai Wali Kota Banyuli, besok dia sudah akan menjalani upacara pengangkatan.Saat Hongkem didaftarkan dan memasuki pasar, Jorgo dan istrinya, Violet, muncul di lokasi, menunjukkan mereka memberikan dukungan pada Ardika.Tentu saja Ardika juga membalas kebaikan mereka. Tanpa banyak bicara, dia langsung menghubungi Jigo, tetua kabinet.Terlebih lagi, CV Jorgo menunjukkan pria paruh baya itu paling cocok untuk menjabat sebagai Wali Kota Banyuli.Dengan pria itu mengambil alih kepemimpinan Kota Banyuli, perencanaan-perencanaan Ardika sebelumnya baru bisa dipastikan bisa berlanjut, tidak akan menimbulkan pergolakan apa pun.Ditambah lagi, Jorgo adalah menantu Keluarga Bangsawan Dienga Supham, latar belakangnya sangat kuat, jadi bisa memastikan saat dia mengelola Kota Banyuli, dia bisa mengendalikan kota ini dengan baik berdasarkan gagasan dan pemikiran sendiri, tidak akan menjadi boneka pihak-pihak tertentu dan diserang oleh orang-orang tersebut begitu saja."B

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2051 Menukar Tempat Duduk

    Panggilan telepon dengan Sutandi ini, membuat perasaan mengganggu yang menyelimuti hati Ardika karena Grup Mitsun, langsung berkurang banyak."Plak ...."Tepat pada saat Ardika hendak memejamkan mata untuk beristirahat sejenak, tiba-tiba saja pundaknya dipukul oleh seseorang.Telapak tangan itu sangat besar, juga sangat kuat, langsung memberikan orang sensasi tekanan yang besar.Namun, Ardika jelas tidak merasakan gejolak emosi apa pun akibat sensasi tekanan besar seperti itu. Begitu dia membuka matanya, dia melihat seorang pria botak bertubuh kekar dengan ekspresi sedikit ganas tengah berdiri di sampingnya. Tangan besar pria itu ditempatkan di bahunya."Sobat, boleh tukar tempat duduk?"Pria botak itu bertanya dengan santai. Dia menunjuk tempat duduk di samping Ardika dan berkata, "Aku bersama pacarku, tapi nggak berhasil mendapatkan tempat duduk yang berdampingan."Di belakangnya, seorang wanita muda yang sangat cantik, berpakaian menunjukkan pinggangnya, sedang memainkan ponsel tanp

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2052 Bertemu Pak Hafa Lagi

    Suasana di gerbong langsung berubah menjadi sangat hening.Tidak ada yang menyangka ketenangan yang ditunjukkan oleh Ardika sebelumnya adalah awal dari penyerangannya.Di hadapan Ardika, pria botak bertubuh kekar dengan ekspresi ganas itu, sangat lemah bagaikan seekor anak ayam, yang bisa dikendalikan olehnya sesuka hatinya.Di tengah suasana hening ini, Ardika menyeret pria botak itu ke arah pintu gerbong tanpa ekspresi, lalu membalikkan tubuh pria itu."Bawa semua uang ini dan kembali ke gerbong tigamu."Setelah melontarkan satu kalimat ini dengan sangat tenang, Ardika langsung mengangkat kakinya dan melayangkan satu tendangan ke bokong pria botak tersebut."Bam!"Pria botak itu langsung menerjang masuk ke gerbong tiga, memicu teriakan terkejut.Sementara itu, di gerbong sini, di bawah tatapan kagum maupun ketakutan semua orang, Ardika berjalan kembali ke tempat duduknya dengan tenang."Permisi."Wanita cantik itu tengah tercengang menatap Ardika. Tiba-tiba saja, dia disadarkan oleh

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2053 Kesempatan untuk Membalas Dendam

    "Tapi, tampaknya murid Pak Hafa sedang menghadapi masalah, apa butuh bantuan?"Gijran mengalihkan pandangannya ke arah Abbil sambil tersenyum.Hafa juga menoleh, lalu bertanya sambil mengerutkan keningnya, "Sebenarnya apa yang terjadi?"Sambil menutupi wajahnya, Abbil menunjuk Ardika yang tengah duduk di tempat duduk sendiri dengan ekspresi tajam dan berkata, "Pak Hafa, aku mengeluarkan uang untuk menukar tempat duduk dengan bocah ini, tapi dia malah langsung memukulku, bahkan memukul pacarku!""Pak Hafa, lihatlah ...."Saat berbicara, Abbil menunjukkan bekas tamparan di wajahnya dan di wajah pacarnya pada Hafa.Mendengar ucapannya, ekspresi Hafa langsung berubah menjadi muram. Dia mendengus dingin dan berkata, "Aku mau lihat siapa yang berani memukul muridku!"Sambil berbicara, dia menoleh, mengalihkan pandangannya ke arah Ardika.Saat dia melihat Ardika sedang menundukkan kepalanya, dia mengerutkan keningnya dan menegur dengan marah, "Kenapa? Berani berbuat, nggak berani bertanggung

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2281 Penghasilan Per Tahun Sudah Mencapai Enam Miliar

    Walaupun pihak Grup Goldis sudah membicarakan tentang pembelian dengan beberapa departemen ini cukup lama, hanya saja karena beberapa waktu yang lalu Grup Goldis mengalami pergolakan, departemen-departemen ini memilih untuk mengamati situasi terlebih dahulu. Jadi, mereka tak kunjung menandatangani kontrak.Akan tetapi, saat ini mereka langsung menandatangani kontrak tersebut tanpa melihat isi kontrak sama sekali.Pemandangan ini benar-benar membuat orang sangat terkejut."Tuan Ardika, kami sudah selesai menandatanganinya."Usai menandatangani kontrak tersebut, Juki mengumpulkan beberapa kontrak lainnya, lalu menyerahkannya pada Ardika dengan penuh hormat.Ardika menerima kontrak tersebut dengan santai, lalu berkata sambil tersenyum, "Semuanya, terima kasih sudah repot-repot datang kemari. Aku akan mengingat kebaikan kalian ini.""Sudah seharusnya kami melakukan ini!""Bisa melayani Tuan Ardika adalah kehormatan bagi kami!"Juki dan beberapa orang lainnya segera menanggapi ucapan Ardika

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2280 Pasti Palsu

    Orang ini tidak lain adalah Juki, Kepala Departemen PUPR.Setelah dia buka suara, empat petinggi departemen di bawah naungan pemerintah ibu kota provinsi juga ikut maju dan menyapa Ardika. Mereka semua bersikap penuh hormat pada Ardika.Menyaksikan pemandangan itu, semua karyawan di tempat tersebut pun tercengang.Kalris tercengang!Jeslin juga tercengang!Apakah adegan di hadapan mereka ini nyata?Ardika bisa memanggil petinggi dari lima departemen hanya dengan satu panggilan telepon? Mereka benar-benar tidak bisa memercayai hal ini.Selain itu, hal yang lebih mengejutkannya lagi adalah, orang-orang ini tidak hanya tiba dalam setengah jam, bahkan tiba lebih awal, tetapi tetap saja menunjukkan bahwa mereka khawatir Ardika telah menunggu lama!Bagaimana mungkin?!Hal yang lebih tidak bisa mereka berdua terima lagi adalah, beberapa orang petinggi departemen ini bersikap penuh hormat di hadapan Ardika yang mereka pandang rendah, seolah-olah Ardika adalah seorang tokoh besar yang sangat he

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2279 Membiarkan Tuan Menunggu Lama

    "Kalau sampai kamu mengucapkan beberapa kata lagi, dia nggak bisa terima, lalu bunuh diri dengan melompat dari gedung, kita harus bagaimana?"Kalris berbicara dengan seulas senyum dingin menghiasi wajahnya. Ucapannya hanya dipenuhi dengan sindiran."Itu salahnya sendiri, siapa suruh mentalnya serapuh itu, nggak ada hubungannya dengan kita!"Dengan memasang ekspresi dingin, Jeslin berkata dingin, "Ardika, cepat minta maaf pada Tuan Muda Kalris dan rekan-rekan ini!""Kalau nggak, kamu baru mulai bekerja kurang dari setengah jam saja, kamu sudah dipecat! Aku juga yang malu!"Saat ini, Jeslin benar-benar sudah muak pada Ardika.Sebagai seorang pria dewasa, Ardika bukan hanya tidak punya kemampuan, sekarang demi harga diri sendiri, Ardika malah kembali membual, dipermalukan oleh orang lain.Apalagi, itu terjadi tepat di hadapannya.Bagi orang yang tidak mengenal Ardika, ya sudah. Akan tetapi, apa gunanya pria itu membual di hadapannya?Setelah diusir oleh keluarga istrinya di Kota Banyuli,

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2278 Kamu Akan Malu Sendiri

    Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Kalau begitu tunggu saja. Dalam setengah jam, kamu akan malu sendiri."Melihat Ardika masih bersikap begitu arogan, sekujur tubuh Kalris sampai gemetaran saking kesalnya.Biarpun hanya kerabat jauh, dia adalah keponakan Wilgo. Bahkan di kalangan kelas atas ibu kota provinsi, orang lain juga akan mempertimbangkannya dan memanggilnya Tuan Muda Kalris.Bahkan dia saja tidak punya cara untuk membuat Juki dan yang lainnya mempertimbangkannya dan menandatangani kontrak pembelian.Setelah berpura-pura melakukan panggilan telepon, orang kampungan seperti Ardika malah berani mengatakan dalam setengah jam dia ingin Juki dan yang lainnya datang secara pribadi untuk menandatangani kontrak.'Cih, memangnya dia pikir dia siapa?!'Kalris tidak tahan melihat Ardika berlagak hebat seperti itu, dia benar-benar ingin melayangkan satu tamparan keras ke wajah bocah itu.Namun, dia juga tahu konsekuensi dari melakukan hal seperti itu adalah, kemungkinan besar sebelum di

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2277 Siapa Pecundang yang Sebenarnya

    Raut wajah Kalris langsung berubah menjadi muram. Dia berkata dengan dingin, "Eh, Ardika, sekarang bukan saatnya membicarakan ini, jangan coba-coba mengalihkan topik pembicaraan.""Dengar baik-baik, tugas sudah kuserahkan padamu! Kalau kamu nggak bisa menyelesaikan tugasmu, pergi dari sini sendiri!""Grup Goldis nggak memelihara pecundang yang hanya menerima gaji buta saja!"Ardika tersenyum, tidak menyetujui, juga tidak menyangkal pernyataan pria itu. "Oh? Nggak memelihara pecundang yang hanya menerima gaji buta saja, ya? Kamu yang mengatakannya sendiri."Saat berbicara, dia mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan sebuah pesan."Eh, Ardika, apa maksudmu?!"Kalris memelototi Ardika, dia merasa bocah yang satu ini terkesan misterius.Ardika berkata sambil tersenyum, "Tuan Muda Kalris, kamu bilang Grup Goldis nggak memelihara pecundang, tapi kamu bahkan nggak tahu Kepala Departemen PUPR bernama Juki Tandio, sedangkan Kepala Departemen Perhubungan bernama Daslim Yendia.""Ini yang kamu mak

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2276 Setengah Jam Sudah Cukup

    Kalris berbicara tanpa sungkan, sama sekali tidak mempertimbangkan Jeslin.Sekarang dia sudah bertekad untuk mempersulit Ardika, mempermalukan Ardika untuk membalaskan dendam di Hainiken tadi malam.Setelah mendengar kata-kata Kalris ini, untuk sesaat Jeslin juga tidak tahu apa lagi yang harus dikatakannya.Lagi pula, kalau bukan karena tidak ingin orang tuanya bertengkar karena masalah Ardika, dia juga tidak akan membela Ardika.Di bawah sorot mata simpati atau sorot mata senang orang-orang di sekelilingnya, Ardika mengulurkan lengannya untuk melihat dokumen tersebut."Departemen PUPR ibu kota provinsi ....""Departemen Perhubungan ....""Departemen Kesehatan ...."Ardika menyebutkan beberapa nama departemen di bawah naungan instansi pemerintahan kota itu, lalu bertanya tanpa mengangkat kepalanya, "Kalris, selama aku meminta klien-klien ini datang untuk menandatangani kontrak, aku sudah bisa menjadi karyawan tetap?""Ya, benar!"Kalris mengangkat kepalanya dengan arogan, lalu mencibir

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2275 Beberapa Proyek

    Sambil menunjuk Ardika, Kalris berkata dengan tajam, "Eh, Ardika, kamu harus mengerti! Kalau bukan karena adikku berbaik hati melindungimu, tanpa perlu menunggu saat itu, kamu sudah mati dipermainkan olehku dan Tuan Muda Werdi!""Baiklah, kamu lanjutkan saja hidup dalam mimpimu."Ardika menanggapi ucapan konyol pria itu dengan tertawa acuh tak acuh.Mendengar nada bicara mengejek dalam ucapan Ardika, Jeslin mengerutkan keningnya dan berkata, "Ardika, cukup! Bagaimanapun juga, sekarang Tuan Muda Kalris adalah atasanmu! Kamu harus menghormatinya!""Kalau kamu masih ingin bekerja di Grup Goldis, kamu tak bisa menghindari Tuan Muda Kalris.""Apa kamu mengerti?!"Kalris mencibir dan berkata, "Kalau dia bisa mendengar kata-kata manusia, dia juga nggak akan menjadi seperti sekarang ini.""Jeslin, bukannya aku ingin mengataimu, aku bisa mengerti kamu membawa orang seperti ini untuk menjadi karyawan perusahaan ini dengan mengandalkan relasi. Tapi sebelum kamu membawanya kemari, seharusnya kamu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2274 Gaji Bulanan Enam Juta

    "Bukankah sudah kubilang? Hari ini departemen kita kedatangan seorang karyawan dewa, tentu saja aku harus datang melihatnya."Saat berbicara, pandangan Kalris tertuju pada Ardika. Sambil tersenyum palsu, dia berkata, "Ardika, harus kuakui kamu benar-benar beruntung. Bisa-bisanya tadi malam kamu keluar dari Hainiken hidup-hidup.""Tuan Muda Kalris, apa hubungannya Ardika dengan Hainiken?"Jeslin tercengang.Tentu saja dia sudah pernah mendengar tentang reputasi Hainiken.Hanya saja, bisa-bisanya Ardika sudah masuk ke bar kelas atas yang bahkan dirinya sendiri juga belum memenuhi kualifikasi untuk memasuki tempat tersebut. Hal ini membuat Jeslin menatap Ardika dengan tatapan agak terkejut.'Apa mungkin bocah ini benar-benar tinggal di kompleks vila Gunung Halfi?'Jeslin juga tidak tahu detail kedua tempat ini.Orang-orang yang bisa masuk ke Hainiken, tentu saja juga punya modal untuk tinggal di Gunung Halfi.Kalris terkekeh dan berkata, "Jeslin, jangan berpikir banyak. Tadi malam Rosa, a

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2273 Mulai Bekerja

    Contohnya saja, Jeslin tergabung dengan departemen budaya dan hiburan.Namun, saat ini dia membawa Ardika ke sebuah departemen di bawah naungan salah satu dari departemen bisnis, yang bertanggung jawab atas proyek pengadaan pemerintah.Grup Goldis bisa berkembang hingga sebesar ini juga ada hubungannya dengan Organisasi Snakei yang memiliki berbagai macam hak istimewa.Dengan memiliki berbagai macam hak istimewa, pihak-pihak lainnya tentu saja harus mempertimbangkannya.Dengan mengandalkan hak-hak istimewa ini pula, Grup Goldis memperoleh banyak proyek dari instansi pemerintahan.Sangat jelas Jeslin sudah "membuka jalan" terlebih dahulu. Begitu membawa Ardika masuk ke departemen ini, kedatangan mereka langsung disambut dengan hangat oleh supervisor departemen ini.Prosedur masuk kerja Ardika juga diselesaikan dengan cepat."Oke, sudah selesai, Ardika. Sekarang kamu sudah menjadi karyawan sementara Grup Goldis yang terhormat dengan gaji pokok sebesar enam juta.""Semangatlah agar kamu b

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status