Pada saat yang sama, kabar Hannah naik jabatan menjadi manajer umum apabila dia bisa mendapatkan investasi dari Perusahaan Investasi Sinjaya sudah tersebar di seluruh Keluarga Limantara.Tentu saja semua orang merasa syok. Hanya saja, mereka juga tidak berkata apa-apa. Sebab, tanpa investasi itu, Keluarga Limantara akan mengalami kebangkrutan.Bagi mayoritas anggota Keluarga Limantara, asalkan mereka bisa hidup mewah seperti biasa, mereka juga tidak peduli dengan siapa yang menduduki jabatan itu.Di rumah Martin.Saat ini kedua ayah dan anak sedang duduk berhadapan.Martin berkata dengan kesal, “Ayah, keluarga Paman Yusa memang keterlaluan, mereka semua malah membela si pecundang itu! Mereka bahkan nggak cegah Brandon untuk memukulku, dan ingin merebut posisi manajer umum Grup Limantara. Mereka sungguh kurang ajar!”Renaldy membalas dengan serius, “Benar apa kata Ayah, investasi itu sangat penting bagi Keluarga Limantara. Kita harus segera menjalin hubungan baik dengan Perusahaan Inves
Riasan Winnie sangat sederhana dan wajahnya terlihat sangat indah. Awalnya Joseph tidak mengenali Winnie, tapi setelah dia melepaskan kacamata hitamnya, sekujur tubuh Joseph spontan gemetar, dan wajahnya memucat.Joseph baru ingat wanita idaman yang bahkan tidak membalas pesannya itu adalah petinggi dari perusahaan tempatnya bekerja. Joseph merasa harga dirinya sudah diinjak-injak! Dia sungguh kehabisan kata-kata.Saat ini, Brandon tidak meladeni Joseph lagi. Dia langsung berjalan ke sisi Winnie. “Area parkir lain agak sempit. Bagaimana kalau kamu parkir di tempatku saja?”Winnie terkejut. Ternyata Brandon sedang berbicara kepadanya.Namun, Winnie segera menuruni mobil. “Tidak usah, kamu parkir saja kendaraanmu di sana.”Sambil berbicara, Winnie sambil melirik ke area parkiran itu, dan dia pun merasa tidak berdaya. Ternyata presdirnya sungguh rendah hati. Dia malah memarkirkan sebuah sepeda elektrik di tempat parkir yang luas itu ….“Jadi mobil kamu?” tanya Brandon.“Aku akan suruh sa
Winnie menggeleng sambil berkata, “Pak Presdir sudah berpesan dia tidak ada waktu untuk bertemu dengan tamu. Hanya saja, Pak Presdir sudah memberiku wewenang untuk mengurus masalah investasi. Kamu bisa langsung beri tahu aku maksud kedatanganmu.”Hannah mengeluarkan tumpukan dokumen, lalu menyerahkannya kepada Winnie. “Kalau begitu, aku langsung saja. Bu Winnie, proyek kawasan pusat bisnis Keluarga Limantara kami memiliki prospek yang bagus. Sebelumnya proyek ini memang sudah ditolak oleh presdir kalian, tapi aku masih ingin mencobanya.”Winnie membaca dokumen dengan saksama. Kemudian, dia tersenyum dan berkata, “Hmm, proyek ini memang cukup bagus. Aku dapat merasakan ketulusan hati Bu Hannah. Kalau begitu, aku mewakili perusahaan kami memutuskan akan memodali proyek Grup Limantara ….”“Benarkah?” Hannah merasa syok. Awalnya dia mengira dirinya akan dipersulit, tak disangka semuanya berjalan dengan mulus.“Dengarkan aku dulu.” Winnie melanjutkan, “Hanya saja, perusahaan kalian sempat b
“Baik, Pak!” Karen mengangguk. Dia sungguh meratapi nasib Keluarga Limantara. Hanya saja, siapa suruh mereka berani menindas istrinya Pak Presdir. Sepertinya mereka memang sudah bosan hidup!“Selain itu, nanti sore suruh Robert ke ruanganku.” Tiba-tiba Brandon kepikiran seseorang.Karen terbengong sejenak. Dia tahu Robert adalah gangster yang cukup terkenal di Kota Manthana. Biasanya dia tidak memiliki hubungan dengan Perusahaan Investasi Sinjaya. Kenapa Pak Presdir ….“Suruh dia kemari.” Brandon menambahkan.Karen berpikir sejenak, dan dia pun hanya bisa mengangguk saja. Brandon adalah atasannya. Jadi, Karen pun hanya perlu menjalankannya saja tanpa perlu mengetahui alasannya.…Robert sudah datang! Karen tidak menyangka Robert yang ditakuti orang banyak itu akan datang hanya dalam waktu setengah jam. Dia bahkan terus menundukkan kepalanya, tidak berani mengangkatnya sama sekali.Brandon memberi isyarat tangan menyuruh Karen untuk keluar. Kemudian, Brandon menuangkan segelas air untuk
Selain Hannah, masih ada seorang wanita cantik di sampingnya. Wanita itu tak lain adalah Jocey. Cara berpakaiannya sungguh berbeda dengan Hannah. Jocey terlihat sangat seksi ketika mengenakan rok yang sangat mini. Saat ini, tatapan semua orang di jalan spontan tertuju pada mereka berdua.Setelah melihat Brandon, Jocey mengerutkan keningnya dan merasa agak canggung. Ini adalah pertama kalinya Jocey bertemu dengan Brandon setelah masalah 10 miliar waktu itu. Jocey teringat dengan taruhan mereka waktu itu, dan wajahnya spontan merona.Brandon seolah-olah tidak melihatnya saja. Dia berjalan ke hadapan Hannah, lalu menyapa dengan tersenyum, “Istriku!”Perilaku Brandon membangkitkan amarah di hati Jocey. Padahal Jocey adalah seorang wanita cantik dan seksi, kenapa Brandon malah tidak meliriknya sama sekali? Apa dia minta ditampar?Hari ini suasana hati Hannah tergolong bagus. Ketika mendengar Brandon memanggil Hannah dengan sebutan “istriku”, dia juga tidak memarahinya. Hannah malah langsun
Hanya saja, apa yang akan dipikirkan Jocey jika dia tahu presdir baru yang muda dan tampan itu sedang membantunya untuk membawakan barang belanjaannya?Hannah melirik Jocey sekilas, lalu mengangguk dan berkata, “Kesempatanmu sangat besar. Tapi sayangnya sainganmu terlalu banyak ….”“Hah?”“Aku memang nggak pernah ketemu sama presdir baru itu, tapi sekretaris, manajer, bahkan resepsionis perusahaannya sangat cantik dan seksi. Mengenai kamu, hmm … mungkin kamu bisa melamar jadi office girl di sana. Mungkin saat kamu mengelap meja atau mengepel ruangannya, kamu berkesempatan untuk ketemu sama dia!”“Ide bagus! Besok … aku akan segera melamar!”Kedua wanita mengobrol sendiri, dan mengabaikan Brandon yang mengikuti di belakang mereka.Setelah berjalan beberapa saat, mereka bertiga pun tiba di area toko barang mewah.Di dalam kaca pajangan diletakkan sepasang sepatu yang sangat indah. Banyak wanita mendekati kaca untuk melihatnya. Bahkan Jocey dan Hannah juga terpikat dengan keindahan sepatu
“Tidak beli tidak boleh coba?” Brandon tersenyum. Ini adalah pertama kalinya dia bertemu dengan pelayan seperti ini. Bagaimana mungkin orang membeli pakaian dan sepatu tanpa mengetesnya lebih dulu?Hannah yang berada di samping juga merasa canggung. Jelas sekali bahwa pelayan toko meremehkan mereka. Jujur saja, belakangan ini perusahaannya sedang mengalami krisis keuangan. Perusahaannya baru bisa bertahan dengan adanya pinjaman 10 miliar itu. Jadi, Hannah pun merasa tidak rela untuk mengeluarkan uang 200 jutaan demi membeli sepasang sepatu.“Brandon, kita pergi saja, kita lihat ke tempat lain saja,” ucap Hannah dengan canggung.Melihat sikap Hannah, Brandon pun mengangguk. Toko merek mewah di mal ini sangat banyak. Berhubung pelayan toko ini bersikap tidak sopan, mereka pun bisa pergi ke toko lain. Namun, belum sempat mereka bertiga berjalan pergi, tiba-tiba terdengar suara seorang wanita dari belakang, “Pelayan, aku ingin coba sepatu itu.”Wanita seksi ini kelihatannya berusia 27-28
Kaki beberapa pelayan seketika terasa lemas, dan spontan berjongkok di atas lantai. Si pelayan yang bersikap arogan tadi pun berkata dengan gemetar, “Maaf, Tuan! Maaf … maafkan aku ….”Saat ini, Kepala Toko langsung berlari ke kasir, dan membungkukkan badan memberi hormat kepada pelanggannya. “Tidak perlu minta maaf! Komisi atas pembelian ini berikan ke cewek cantik itu saja.” Brandon menunjuk seorang pelayan toko yang bersikap sangat sopan.“Baik! Baik! Baik!” Kepala Toko terus mengangguk. Mengenai pelayan yang merendahkan Brandon tadi, wajahnya sudah memucat. Komisi dari penjualan 2 miliar adalah beberapa puluh juta. Uang puluhan juta itu malah menghilang lantaran dirinya sudah menghina seorang tamu VVVIP! Saat ini, dia ingin sekali bersujud kepada tamu agung itu!Si wanita seksi yang awalnya hanya menyaksikan dari samping tiba-tiba melangkah maju. “Apa-apaan kalian? Padahal aku duluan yang menginginkan sepatu itu, kenapa kalian malah kasih dia?”Dari tadi si wanita seksi ini sudah
“Kenapa aku harus sukses sebagai juru taksir?” Brandon mengangkat bahunya dan bertanya, “Memangnya dia pantas membuatku takut?”Bagi Brandon, menilai barang-barang antik benar-benar hanyalah sebuah hobi. Dia toh bukan mengandalkan profesi ini untuk hidup. Jadi, apa dia perlu takut untuk menyinggung orang yang berkuasa dalam bidang ini?Lucas terlihat sedikit bingung. Sebelumnya, karena Brandon menolak tawarannya, dia sudah secara khusus menyelidiki latar belakang Brandon. Namun, dia tidak menemukan sesuatu yang spesial. Alasannya hanya dua. Pertama, Brandon benar-benar adalah orang biasa. Kedua, latar belakang Brandon sangat luar biasa sehingga Keluarga Marlon juga tidak bisa menyelidiki apa-apa tentangnya.Lucas sama sekali tidak merasa Brandon benar-benar hanyalah orang biasa. Oleh karena itu, hanya ada kemungkinan kedua. ‘Dia bermarga Sinjaya. Apa mungkin dia berasal dari Keluarga Sinjaya dari Jembara? Tapi, aku tidak pernah dengar ada tokoh sepertinya di Keluarga Sinjaya,’ batin Lu
“Ini ....” Erwan juga terkejut karena bahkan dia juga merasa jam tangan itu asli. Tak disangka, jam tangan palsu sudah bisa ditiru sampai semirip ini. Dalam sekejap, raut wajahnya pun menjadi sangat suram. Saat ini, Erwan mau tak mau harus mengakui bahwa dirinya dan Tyler memang sudah terlalu sombong. Mereka tidak menilai dari hal yang paling mendasar. Jika tidak, mereka mungkin tidak akan salah.“Aku salah karena nggak boleh menyentuhnya. Kalau boleh menyentuhnya, aku pasti bisa langsung membedakan keaslian barang ini dalam sekejap!” ujar Tyler dengan kesal. Dia sama sekali tidak ingin mengakui dirinya sudah kalah.Menurut Tyler, kekalahannya kali ini dikarenakan syarat yang ditetapkan Lucas sebelumnya. Jika tidak, mana mungkin dia bisa salah mengenali barang palsu ini? Brandon bisa menang hanya karena beruntung. Bahkan Lucas juga membela Brandon karena ingin mempermalukan dirinya.“Ayo kita tanding sekali lagi! Aku nggak percaya aku bisa kalah darimu!” ujar Tyler sambil mendengus din
“Kalau begitu, semoga seleramu benar-benar sebagus itu.” Brandon berkata dengan ekspresi dingin, “Jam tangan ini palsu. Lagian, tingkatannya juga sangat rendah. Orang yang punya sedikit pengetahuan saja sudah bisa menyadarinya. Jam ini sama sekali nggak perlu diidentifikasi.”“Kamu benar-benar keterlaluan bodohnya!” maki Tyler sambil menunjuk Brandon. Penipu ini sudah keterlaluan! Beraninya dia mengatakan hal seperti itu!Dessy memandang Brandon dengan sedikit kecewa. Dalam masalah ini, Brandon tidak perlu malu karena kalah dari juru taksir profesional seperti Tyler. Sikap Brandon ini sudah membuatnya terlihat terlalu tidak berkelas. Dessy bahkan sedikit curiga kenapa saat ini Brandon terkesan sangat berbeda dengan sebelumnya? Apa dirinya sudah salah menilai Brandon sebelumnya?Erwan hanya melirik Brandon sekilas, lalu berkata sambil tersenyum, “Memang bagus kalau anak muda bersikap kompetitif. Tapi kadang, kalau sudah kalah ya harus terima. Tidak ada gunanya keras kepala.” Jelas saja,
Di dalam kotak kayu, ada sebuah jam tangan stainless antik yang tak lain adalah jam tangan Rolex yang terkenal. Jam tangan ini jelas sudah berumur panjang. Penampilan jamnya sudah mulai menguning dengan indah. Meskipun permukaannya sudah dihiasi beberapa jejak waktu, keseluruhan jam tangan ini masih termasuk baru.Tyler memang terlihat sombong. Namun, begitu penilaian dimulai, dia juga tidak sungkan dan langsung mengeluarkan sebuah kaca pembesar. Dia pun mulai meneliti jam tangan itu dengan serius. Di sisi lain, Brandon hanya melirik jam itu dari kejauhan beberapa kali. Ekspresinya juga tidak banyak berubah. Jika mereka berdua dibandingkan, Brandon terlihat jelas lebih mirip seorang ahli.Saat melihat situasi ini, Lucas tidak berhenti mengangguk. Mata Dessy juga terlihat berbinar. Secara umum, performa Brandon terlihat jauh lebih hebat daripada performa Tyler. Tyler hanya terlihat bagaikan seorang tukang reparasi jam tangan.Namun, Erwan malah hanya tersenyum tipis saat melihat situas
Setelah mendengar ucapan Tyler, Brandon pun sedikit terkejut. Sepertinya, permusuhan yang dirasakan Tyler terhadap dirinya sangat besar. Setelah memikirkan hal ini, Brandon pun melirik Dessy. Wanita ini benar-benar adalah pembawa bencana baginya.Saat melihat Brandon yang menatapnya, Dessy pun tersenyum. Kemudian, dia mengedipkan mata pada Brandon dan menunjukkan ekspresi ‘mampus kamu’. Setelah melihatnya, Brandon hanya tersenyum masam tanpa tahu harus bagaimana menanggapinya.Tyler yang melihat situasi ini pun mengepalkan tangannya erat-erat. Bajingan yang entah siapa itu malah berani bermain mata dengan wanita pujaannya. Dia benar-benar tidak bisa menerima hal ini. Erwan juga melihat tindakan anak-anak muda ini melalui sudut matanya. Dia pun diam-diam berdesah. Dari hal ini, muridnya memang tidak bisa dibandingkan dengan Brandon. Namun, ada banyak hal di dunia yang harus ditanggapi secara rasional. Pada saat ini, Erwan pun melirik Tyler dan menegurnya, “Tyler, apa kamu sudah melupa
Nama pria tua ini adalah Erwan Tionada. Dia adalah ketua dari Asosiasi Barang Antik Manthana. Wanita yang mengikutinya adalah Dessy, sedangkan pemuda itu adalah Tyler Tionada, murid Erwan.Saat melihat orang ini, Brandon tidak terlalu terkejut. Bagaimanapun juga, Erwan sangat terkenal di dunia barang antik Manthana. Jadi, sudah sewajarnya dia menghadiri acara penilaian barang antik ini. Lagi pula, hubungannya dengan Lucas juga jelas sangat baik.Di sisi lain, muridnya yang bernama Tyler itu jelas saja menyukai Dessy. Dari mereka masuk sampai sekarang, perhatiannya hanya tertuju pada Dessy. Namun, ekspresi Dessy yang sedikit berubah setelah melihat Brandon membuat Tyler sedikit terkejut. Tyler pun mengalihkan pandangannya ke Brandon dan menjadi sedikit waspada.Dessy adalah definisi wanita cantik bertampang dingin yang selalu bersikap tegas dan terus terang. Namun, tatapannya malah melembut setelah melihat pemuda yang entah muncul dari mana itu. Saat ini, Tyler langsung tahu bahwa Brand
“Hannah, gimanapun, dia itu suamimu. Kamu harus mengingatkannya untuk berlutut asal melihat Martin kelak. Kalau nggak, gimana kalau kamu juga terlibat dan kalian berdua diusir dari rumah? Bisa gawat, lho!” Gabriel ‘berbaik hati’ memperingati Hannah.Hannah berkata dengan ekspresi dingin, “Dia datang atau nggak, berlutut atau nggak, apa hubungannya denganku?”“Eh? Sudah langsung jaga jarak nih? Hannah, sebelum jadi manajer, kamu nggak begitu, lho. Ternyata habis statusmu beda, kamu juga sudah mulai takut dipermalukan ya? Atau kamu masih belum terbiasa punya suamimu yang nggak berguna meski sudah lewat tiga tahun?”“Tapi jangan harap kamu bisa bercerai dengannya, pernikahan kalian ditentukan oleh Nenek sebelum Nenek meninggal. Siapa yang berani melanggar keinginan terakhir Nenek bakal jadi musuh seluruh Keluarga Limantara!” ejek Martin.Setelah berpikir baik-baik selama beberapa hari terakhir, Martin tidak akan membiarkan Brandon bercerai dengan Hannah. Asalkan pecundang itu tetap ada, d
Beberapa hari kemudian, di Grand Hotel Manthana.Hari ini dapat disebut sebagai hari besar di Manthana. Sebab, hari ini merupakan hari di mana Keluarga Marlon, keluarga kalangan atas dari provinsi mengadakan acara penilaian barang antik di Manthana. Acara ini merupakan acara besar bagi seluruh masyarakat kalangan atas Manthana.Keluarga Marlon tidak akan menyelenggarakan acara penilaian barang antik dengan seenaknya. Setiap kali mereka menyelenggarakan acara ini, pasti muncul harta karun yang langka dan eksotis. Hal yang paling penting adalah, standar acara penilaian barang antik ini sangat tinggi dan tidak bisa dihadiri orang biasa.Ambil saja acara kali ini sebagai contoh. Demi acara penilaian barang antik ini, Grand Hotel Manthana sudah mulai berhenti menerima tamu dari tiga hari yang lalu untuk mempersiapkan acara ini. Sementara hari ini, selain keluarga dan pebisnis yang diundang, orang tidak berkepentingan lainnya tidak diizinkan untuk datang ke Grand Hotel Manthana.Bahkan pela
Kerja sama dengan Grup Investasi Sinjaya? Proyek kawasan pusat bisnis? Mungkin Keluarga Limantara merasa semua ini sangat hebat. Namun, bagi Keluarga Marlon yang begitu luar biasa, itu semua bukan apa-apa. Jika Keluarga Marlon harus menghormati Keluarga Limantara karena hal-hal sepele itu, bukankah itu terlalu merendahkan Keluarga Marlon?Alasan kenapa Keluarga Marlon menghormati Keluarga Limantara adalah karena ingin menghormati Brandon. Meskipun Brandon mengatakan tidak memerlukan undangan, keluarga sebesar Keluarga Marlon tentu saja tetap harus menunjukkan etiket yang bagus.Jika bukan karena begitu, tidak peduli berapa banyak orang yang diutus Keluarga Limantara untuk menemui Lucas, hasilnya hanya satu yaitu diabaikan. Keluarga Limantara yang merupakan keluarga kalangan menengah di tempat kecil ini bahkan tidak berkualifikasi untuk menjadi pesuruh Keluarga Marlon.“Kakek, berhubung hanya ada kuota untuk 10 orang, siapa saja yang boleh hadir ke acara penilaian barang antik itu? Kita