Beranda / Romansa / Menaklukkan CEO Playboy / 8. “Hanya untuk malam ini.”

Share

8. “Hanya untuk malam ini.”

Penulis: Ethan Choi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Javier mondar-mandir di lantai ruang tunggu, jari-jarinya menelusuri rambutnya yang acak-acakan. Ini bukan pertama kalinya dia melakukan ini. Dasinya dibuang di suatu tempat sembarangan di mobil. Dia terus berjalan, tetapi dia tidak bisa memikirkan hal lain untuk dilakukan. Dia perlu melakukan sesuatu, apa saja.

“Javier?”

Dia melompat dan berhenti mondar-mandir saat dia melirik Draven yang berjalan ke arahnya. Javier berjuang untuk menahan isak tangisnya dan langsung menuju ke arahnya, lengannya melingkari adiknya dalam pelukan erat. Dia menempelkan wajahnya ke leher adiknya dan berusaha sekuat tenaga untuk tidak menangis. Draven melingkarkan lengannya pada saudaranya dan memeluknya erat-erat sambil bergumam, “Maafkan aku. Aku datang ke sini secepat mungkin. Jangan khawatir, kak. Dia akan baik-baik saja. Ella akan baik-baik saja.”

Kemudian kedua pria itu duduk di kursi plastik tidak nyaman yang berjajar di ruang tunggu. Ruangan itu berwarna putih polos, warna yang hanya menambah sakit
Ethan Choi

Aloha, gimana kabarnya, arek-arek? Beberapa ada yang DM aku di IG, thank you lhoh!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menaklukkan CEO Playboy   9. “Aku mencintainya lebih dari hidupku sendiri.”

    POV Sang CEO Liar “Aku tahu kau tidak percaya padaku, Javier,” kata Aimee begitu Perawat Jo pergi. Aimee duduk di sofa dengan tangan tergenggam di pangkuannya sementara Javier duduk di kursi di sebelah tempat tidur Ella. “Dan aku tidak menyalahkanmu setelah apa yang terjadi di antara kita, tetapi kau harus tahu bahwa ini adalah pekerjaan. Aku tidak akan pernah melibatkan kehidupan atau kesehatan siapa pun.” Ketika Javier tidak mengatakan apa-apa dan masih menatap Ella, gadis itu terus berbicara, “Sudah sepuluh tahun. Kau seharusnya sudah memaafkan dan melupakannya. Aku telah lupa menghitung berapa kali aku mengatakan aku minta maaf. Itu adalah kesalahan yang bodoh. Aku seharusnya tidak melakukannya. Jika itu tidak terjadi, mungkin—" dia mengambil jeda dan menghela nafas sedih, "mungkin kau dan aku masih bersama. Mungkin kita bahkan sudah menikah dan memiliki satu atau dua anak.”Tanpa menatapnya, Javier bergumam pelan, cukup keras untuk didengarnya, "Berhentilah bicara."Namun Aimee m

  • Menaklukkan CEO Playboy   10. “Ini adalah suatu bentuk denial di pihaknya.”

    Rasanya ini semua seperti mimpi. Kecuali fakta bahwa Javier tidak tidur sepanjang malam dan ketika matahari terbit, semuanya masih tetap sama. Ella masih terbaring tak sadarkan diri di ranjang. Laki-laki itu terus menjaganya, mengawasinya sepanjang malam dan berharap gadis itu akan menggerakkan ototnya atau bahkan lebih baik lagi, membuka matanya, namun sejauh ini tidak ada apa-apa. Javier khawatir akan kehilangan Ella dan jika bukan karena ritme detak jantungnya yang stabil di monitor, dia sudah kehilangan akal. Mengalihkan pandangannya dari Ella, dia melihat Damon dan Tanner tertidur di sofa. Tanner sedang tidur dalam posisi duduk sementara Damon meletakkan kepalanya di paha Tanner sedangkan tubuhnya terbaring di sofa. Tanner meletakkan satu lengan di atas mata dan dahi Damon dan apabila di lain waktu, Javier akan tertawa membayangkan Damon sebagai anak nakal yang nakal dan Tanner sebagai ibunya yang mencoba membuatnya tertidur. Ella mempunyai teman-teman yang baik. Javier sangat b

  • Menaklukkan CEO Playboy   11. “Maafkan aku sebelumnya, tapi aku benar-benar harus melakukan ini.”

    POV Sang Sekretaris Tidak ada hitungan hari maupun malam. Hanya ada kegelapan. Hanya hitam pekat yang bisa ia lihat. Sekarang setelah dipikir-pikir, Ella yakin bahwa ia tidak bisa melihat apa-apa. Matanya hanya bisa tertutup, dan gadis itu hanya bisa menatap kelopak matanya. Terdengar suara-suara samar. Meskipun ia sendiri bahkan tidak yakin apakah itu betul suara seseorang atau hanya imajinasinya belaka. Kadang-kadang suara-suara itu sangat lemah, sampai-sampai mereka tidak bisa terdengar sama sekali. Itu hampir seolah-olah dia sedang berimajinasi saja. Tapi di lain waktu, suaranya sangat lantang. Begitu keras sehingga gadis itu merasa ia akan menjadi tuli karenanya. Namun ia tidak pernah bisa mendapatkan suara dengan volume yang cukup. Selalu terlalu pelan, atau terlalu keras sehingga ia tidak bisa benar-benar memahami dengan betul apa yang mereka katakan, atau bicarakan. Tapi gadis itu yakin bahwa suara itu bukan hanya berasal dari satu orang saja atau suara yang berbeda pada wa

  • Menaklukkan CEO Playboy   12. Budak Cinta

    Matanya menyipit meskipun keinginan masih berkilauan dalam kebiruan mata pria itu tatkala memperhatikannya dengan intensitas yang sama seperti ketika ia menciumnya. Entah dari mana, muncul bayangan pemangsa yang sedang mengintai mangsanya melintas di kepala Ella. Siapa pun pria ini, dia berbahaya. Mungkin tidak secara fisik, karena Ella tidak berpikir pria itu akan menyakitinya, tetapi pada tingkat yang lebih dalam dan lebih intim. “Aku bertanya siapa kamu,” katanya, terkesima oleh keheningannya. “Javier.” “Javier,” ulangnya, mencicipi nama pria itu di bibirnya. Dia menunggu beberapa saat sembari berharap beberapa memori akan pria itu muncul di benaknya. Ketika tidak ada yang datang, kepalanya mulai berdenyut-denyut. Sembari menekan jari-jari ke pelipisnya, Ella memejamkan mata dan mencari-cari nama pria itu, wajahnya, ciumannya di benaknya lagi. Tidak ada apa-apa. Bahkan tidak ada firasat bahwa dia mengenal pria itu, bahwa dia mengingat Javier. Yang gadis itu temukan justru lebih b

  • Menaklukkan CEO Playboy   13. Pria dengan mata seindah laut dan rambut segelap malam

    Ella menatap ibunya, Eleanor Stanford, selama beberapa detik sebelum akhirnya mengalihkan pandangannya kembali ke ayahnya, Derek Williams. Kedua orang tuanya menatap kembali padanya dengan penuh harap seolah menunggu jawabannya namun dia tidak memilikinya. Pada akhirnya, gadis itu malah mengajukan pertanyaan kepada mereka, “Hal apa yang kamu minta aku memaafkanmu?”Ibunya berkedip. Satu kali. Dua kali. Kemudian ibunya menoleh ke ayahnya. “Berapa banyak yang sudah kamu ceritakan padanya, Derek?” “Aku tidak mendapat kesempatan untuk bercerita banyak padanya. Aku pikir Javier mungkin telah memberitahunya sesuatu sebelumnya,” jawab Ayah Ella dan ketika dia melihat Eleanor hendak menyela, ia dengan cepat menambahkan, “yang aku tidak tahu apa itu.” Ella mengerutkan kening, tiba-tiba kepalanya pusing. “Bisakah kalian berdua menjelaskan kepadaku apa yang sebenarnya terjadi? Yang aku dapat ingat hanyalah bahwa Anda,” gadis itu menunjuk ayahnya, kerutannya semakin dalam ketika ia mencoba dan

  • Menaklukkan CEO Playboy   14. Aku tidak akan pernah lupa, tapi aku memaafkanmu

    POV Sang CEO Liar | JAVIER “Kak?” Clarabelle memiringkan kepalanya dan mengerutkan kening sebelum memanggil kakaknya lagi dengan nama lengkapnya, kali ini lebih keras. “Javier Rainard Summers!” Kakaknya yang selama sepuluh menit terakhir tengah menatap kosong ke depan dengan ekspresi sedih di wajahnya berkedip kemudian mengalihkan pandangannya ke Clarabelle. “Apakah kau mencoba memberiku serangan jantung, Clarabelle Anneliese Summers?" “Tentu saja tidak,” jawabnya kembali dengan gusar. “Berhenti memanggilku dengan nama lengkapku. Kakak kan tahu aku benci nama tengahku.” “Kau dulu yang memulainya,” komentar Javier pelan. “Hanya karena kau tidak menggubrisku. Aku sudah berbicara padamu selama setengah jam dan saya telah bertanya dua kali. Tak satu pun dari pertanyaanku yang kau jawab.” Javier memberinya senyum sedih. “Aku menyesal.” “Aku tahu kau tidak ingin memikirkan skenario terburuk, Kakak,” Clarabelle mengulurkan tangan dan meletakkan tangannya dengan hati-hati di atas tanga

  • Menaklukkan CEO Playboy   15. “Kalau begitu, kurasa aku harus melakukan yang terbaik untuk membuatmu jatuh cinta padaku lagi.”

    POV Sang Sekretaris Ella terbangun dan melihat Javier dan seorang perawat saling berpegangan tangan. Gadis itu menunggu sejenak sambil terus menatap mereka namun tidak ada yang datang. Tidak ada perasaan apapun. Jika Javier benar-benar tunangannya seperti yang telah pria itu klaim, pasti Ella akan merasakan sesuatu. Mungkin bukan rasa memiliki tapi setidaknya sedikit kecemburuan. Namun tidak ada. Gadis itu menunggu selama beberapa saat sebelum memutuskan untuk menyela mereka. “Ada apa dengan semua suara itu?” “Ella,” Javier menyapa balik dan menarik tangannya dari genggaman Aimee. “Ini Aimee Sonata. Dia adalah seorang perawat di sini.” “Dan kenapa kalian berdua terlihat seperti sudah lama saling kenal?” Ella bertanya karena penasaran dan juga karena ada sesuatu di mata Perawat Aimee yang dianggapnya menjengkelkan. Ada tampilan yang tidak terlalu ia sukai meskipun ia tidak bisa menentukan apa maksud dari tatapan Perawat Aimee itu. “Kami dulu sempat berhubungan sampai aku menemukann

  • Menaklukkan CEO Playboy   16. “Aku akan melakukan apa saja untuknya, tidak peduli seberapa keras, bahkan jika hal itu membunuhku.”

    Ella dengan hati -hati mengayunkan kakinya ke samping dan mulai keluar dari mobil ketika Javier tiba-tiba merengkuhnya ke dalam pelukan pria itu. “Apa yang sedang kau lakukan?” Ella menuntut, tubuhnya kaku bahkan ketika lengannya sendiri melingkari leher pria itu. “Kau baru saja pulih. Biarkan aku membawamu masuk,” Javier memberi tahu Ella sembari berjalan ke arah gedung, mengabaikan tatapan yang diberikan oleh orang-orang yang berlalulalang di jalanan. “Jangan konyol.” Ella bisa merasakan pipinya memanas dan mencoba yang terbaik untuk menyembunyikan wajahnya. “Aku benar-benar bisa berjalan sendiri.” “Just humor me,” goda Javier sembari menaiki tangga teras. “Hal ini membuatku merasa berguna.” “Tapi itu konyol. Aku benar -benar tidak membutuhkan—” Javier memotong protes gadis itu dengan mulutnya. Ciuman itu hanya refleks, cara pria itu untuk mencegah Ella memberitahunya apa yang sudah Javier ketahui, bahwa gadis itu tidak membutuhkannya. Ella tidak pernah membutuhkannya, bukan se

Bab terbaru

  • Menaklukkan CEO Playboy   28. “Tidak ada lagi mandi air dingin untuk kita berdua. Setidaknya tidak kali ini.”

    ❗ W A R N I N G ❗This chapter contains explicit content. Bab ini mengandung konten eksplisit.E L L A S T A N F O R D“Ella, aku tahu kau sudah bangun.” Suara pria itu lembut bak beludru dan Ella bisa merasakan tulang punggungnya menegang. Kulitnya merinding dalam kenikmatan saat dirinya merasakan tangan Javier di bahunya dan napas pria itu di rambutnya yang diikatnya menjadi kuncir kuda. Bulu kuduknya berdiri.Ella menggigit bibir bawahnya dengan giginya tatkala ia merasakan ujung jari Javier membelai dari bahunya ke lengannya dengan cukup hati-hati dan lembut hingga membuat bulu-bulu halus di kulitnya berdiri tegak, dan putingnya pun mulai menegang menjadi dua titik yang menjulang di balik gaun tidurnya. “Ella, ayolah,” bisik pria itu lagi, suaranya sama sensualnya seperti sebelumnya dan seluruh tubuh gadis itu dapat merasakan aliran listrik serta kimia di antara keduanya.Itu adalah reaksi fisik yang ia rasakan setipa kali Javier menyentuhnya, Ella tahu, karena terlepas dari semu

  • Menaklukkan CEO Playboy   27. Sesaat, dirinya berpikir untuk membawa gadis itu ke atas ke kamar tidur

    Ternyata tidak mengingat satu pun rekan kerja menjadi salah satu permasalahan yang harus dihadapi Ella di hari pertama nya kembali bekerja. Entah bagaimana hal itu mengingatkannya kembali akan masa kecil nya, tatkala dirinya harus pindah sekolah setiap selang beberapa bulan karena ibu nya tanpa pemberitahuan akan mengemasi barang barang mereka dan pergi ke kota baru, lingkungan baru. Saat itu, Ella harus mengetahui nama semua orang dan mencoba mengingat nama mereka setidaknya selama beberapa bulan ke depan sebelum ibunya membawa dirinya pindah ke tempat yang baru lagi. Selama dua hari pertama, Clarabelle berada di sana bersama nya dan membantu gadis itu kembali bekerja. Tampaknya tidak banyak orang yang menyadari bahwa Ella telah kehilangan ingatannya karena sesekali ada yang bertanya kepada gadis itu tentang hal-hal yang Ella tidak ingat. Tampaknya Javier hampir tidak berbagi apa pun dengan karyawannya, yang mereka tahu hanyalah Ella mengalami kecelakaan dan gadis itu sedang memulih

  • Menaklukkan CEO Playboy   26. “aku rasa aku akan tetap merasakan hal yang sama ketika aku berusia delapan puluh tahun—”

    Ketika kata-kata itu keluar dari bibirnya, Ella langsung ingin menariknya kembali. Namun semuanya sudah terlambat tatkala ia menyadari betapa kedengeran nya komentarnya itu. Mengingat percikan seksual yang terjadi di antara mereka seperti gelombang panas, Javier mungkin dengan mudah salah mengartikan maksud nya. Bukan berarti gadis itu bisa menyalahkan Javier jika pria itu salah paham. Ella tidak bisa. Ketegangan di antara mereka adalah kesalahan Ella sebagaimana itu juga merupakan kesalahan pria itu.“Itu kah yang kau inginkan?” Javier terdengar sedikit menggeram tatkala mengucapkan pertanyaan itu padanya."Ya. Tidak,” jawab Ella, terdengar bingung.“Jadi yang mana, Nona Stanford?” Pria itu menyelipkan sehelai rambut yang terurai ke belakang telinga Ella, menelusuri daun telinga gadis itu dengan ujung jarinya. “Apakah iya? Atau kah tidak?"“Aku—” Ella menggigil saat Javier menarik garis di leher gadis itu. Hasrat mulai berputar lagi di nadinya, memperkeruh proses berpikirnya. Ia haru

  • Menaklukkan CEO Playboy   25. Ya, kau benar. Aku ingin bercinta denganmu

    J A V I E RDua hari kemudian, sambil duduk di belakang mejanya di kantor pusat Summers Entertainment, Javier terus berkata pada dirinya sendiri selama dua jam terakhir bahwa mungkin cukup bagi Ella untuk menginginkannya. Meskipun kotak masuknya penuh dengan email dari berbagai departemen yang menuntut perhatiannya, ia mengabaikan itu semua dan menatap kosong ke depan.Keinginannya muncul di perutnya saat dia mengingat rasa dan sentuhannya. Setiap sel dalam dirinya telah menjerit agar dia membawanya kembali ke kamar tidur atau membawanya ke sofa, untuk berjatuhan bersamanya, dan memuaskan rasa lapar yang telah menahan mereka berdua dalam cengkeramannya. Kedatangan Damon dua hari yang lalu terjadi tepat pada waktunya, karena dia nyaris melakukan hal itu, dan jika dia melakukannya, itu adalah sebuah kesalahan. Karena dia menginginkan lebih darinya daripada agar dia merasakan hasrat padanya. Dia ingin dia mempercayainya, itulah sebabnya dia bangun lebih awal dari biasanya dan bergegas ke

  • Menaklukkan CEO Playboy   24. "Di muka umum? Di hari ulang tahunnya?”

    E L L A S T A N F O R D Saat Javier mengenakan mantelnya, Ella membantu Damon membawa piring dan meletakkannya di wastafel. Sahabatnya selama sepuluh tahun memberinya tatapan tajam dan berkata, "Kau." Ia menyikut lengannya dengan sikunya sambil melanjutkan, “Aku tidak butuh bantuanmu di sini, Sayang, pergilah dan kenakan sesuatu yang cantik.” Ia melirik ke arah Javier yang sedang merapikan dirinya di dekat gantungan jas dan menambahkan, "Mungkin kita bisa pergi ke klub. Kau bisa bertemu dengan beberapa orang tampan yang bisa ditawarkan kota ini." Javier tidak memberikan reaksi sama sekali. Jelas, ia tidak kekanak-kanakan seperti yang diinginkan Damon. "Baiklah. Aku akan membacanya sebentar lagi," jawab Ella sambil berjalan menuju kamar tidurnya. Saat ia sedang berjalan-jalan di ruang tamu, Javier memanggilnya. "Ya?" Ia mendatanginya dalam tiga langkah panjang lalu mencium pelipisnya. "Saya berangkat kerja." Lalu sambil tersenyum, ia menambahkan, "Selamat berbelanja." Membiarkannya

  • Menaklukkan CEO Playboy   23. “Dengan kata lain, kau tidur dengannya,”

    J A V I E R S U M M E R SJavier terbangun dengan sakit punggung yang menyakitkan. Sofa itu terlalu kecil untuk tubuhnya yang besar tetapi tetap saja, ia bertahan sepanjang malam, mengetahui bahwa Ella aman dan sehat di kamar tidurnya yang hanya berjarak beberapa meter darinya. Setelah meregangkan tubuhnya yang lelah, ia bangkit dan pergi ke kamar mandi. Dalam waktu kurang dari setengah jam, ia sudah mandi dan mengenakan satu handuk besar di pinggangnya ketika ia menyadari bahwa ia membutuhkan pakaian ganti baru dan sebagian besar pakaiannya sudah ada di dalam koper di mobilnya di ruang bawah tanah. Ia telah meninggalkan sekitar lima pasang pakaian di lemari tetapi bagian yang sulit adalah lemari itu terletak di dalam kamar tidur.Jadi, pada akhirnya, ia tidak punya pilihan lain selain menunggu sampai Ella bangun sebelum ia bisa mengambil pakaian barunya. Lagi pula, menyelinap ke kamar tidur saat ia sedang tidur pasti tidak akan mendapatkan kepercayaannya. Ia menemukan jubah mandinya

  • Menaklukkan CEO Playboy   22. “Apakah kau benar-benar harus pergi?”

    E L L A S T A N F O R DElla mengalihkan pandangannya ke arah Javier yang cemberut dan menyaksikan dengan frustrasi saat pria itu berjalan ke sisinya dalam hitungan detik. "Aku sedang mencari kruk saya, tetapi aku tidak dapat menemukannya."Amarah terbentuk di alis pria itu. "Aku sudah memberitahumu untuk menungguku."“Aku tidak sepenuhnya tak berdaya, Javier, dan aku tidak ingin diperlakukan seperti bayi. Kurasa aku bisa berjalan ke tempat tidur, jika kau meminjamkan lenganmu.”"Tidak. Aku akan menggendongmu.”"Tapi—""Tidak ada tapi," katanya dengan tegas. Melepaskan napas, Javier menutup matanya sedetik, dan ketika dia membukanya lagi, ekspresinya telah melunak. “Dengar, aku tahu kau dapat melakukannya sendiri. Tapi ini adalah hari pertama kau keluar dari rumah sakit dan tubuhmu perlu menyesuaikan diri. Kau koma dua minggu yang lalu, Nona Stanford. Jadi tolong, tidak ada lagi argumen.”Ella ingin berdebat, akan, tetapi permohonan di mata pria itu membuatnya mengalah. "Baiklah. Aku

  • Menaklukkan CEO Playboy   21. "Aku bukan orang bodoh!"

    "Apa?" tanya Ella, melakukan yang terbaik untuk menghilangkan kabut sensual yang masih mencengkeramnya. Dia mencoba berkonsentrasi untuk bernafas normal lagi yang bukan tugas yang mudah mengingat tubuhnya terasa sesak dan geli dan pikirannya sepertinya berubah menjadi agar-agar. Kerutan mengernyit di wajahnya. "Ada noda di wajahmu dan sekarang sudah hilang," ulangnya, suaranya masih terdengar serak. Jari-jari Ella bergerak ke mulutnya, masih hangat dan basah karena ciumannya, dan dia bisa merasakan rona merah merayapi pipinya. Dia merasa sangat malu karena sebagian dari dirinya ingin merunduk di bawah meja dan bersembunyi sementara sebagian dirinya ingin naik ke pangkuan laki-laki itu dan membuatnya menciumnya sekali lagi. Pada akhirnya ia tidak melakukan keduanya dan memutuskan bahwa kedua reaksi itu tidaklah masuk akal. Javier adalah tunangannya, pasti ia pernah menciumnya seperti ini sebelumnya. Lalu mengapa ia tidak ingat sensasi ciumannya, panasnya sentuhannya, dan betapa bergai

  • Menaklukkan CEO Playboy   20. “Percayalah padaku.”

    Mengejutkannya Javier justru tertawa terbahak-bahak. “Percayalah padaku, Miss Stanford. Uangku jelas bukanlah nilai plus yang kau khawatirkan."Aku senang kau menganggap hal ini lucu." Ella menggigit bibir bawahnya sejenak sambil memikirkan kata-katanya dengan hati-hati. “Sejujurnya, aku telah mencoba memikirkan alasan mengapa aku setuju berkencan denganmu dan bahkan setuju untuk menikah denganmu meskipun kau adalah bosku, dan aku tidak dapat menemukan penjelasan yang masuk akal. Kemudian aku mencari tentangmu secara online dan mendapatkan informasi tentang kekayaan dan kesuksesanmu. Aku tahu masa kecilku tidak mudah, jadi satu-satunya alasan yang bisa aku simpulkan adalah bahwa aku setuju karena aku lelah hidup berkesusahan dan ingin hidup nyaman.” Gadis itu dengan cepat mengambil segelas anggur dan hampir mengosongkan isinya tatkala menunggu dengan cemas bagaimana Javier akan bereaksi.Alih-alih marah, Javier melepaskan gelas dari jarinya dan meletakkannya di atas meja, kemudian menc

DMCA.com Protection Status