Share

84. Bencana.

Penulis: Suzy Wiryanty
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Lo seharusnya nggak usah nganterin gue pulang, Rim. Lihat hujan deras. Mana udah malem lagi."

Valerie menatap cemas jalanan menuju rumahnya. Saat ini ia berada dalam mobil Arimbi. Karena hujan, Arimbi tidak membolehkannya pulang sendiri. Istimewa rumahnya berada di daerah pemukiman yang relatif sepi. Arimbi takut ia kenapa-kenapa apabila pulang menumpang taksi online.

"Justru itu. Ini udah malem dan hujan deras makanya gue nganterin lo pulang. Mana rumah lo di ujung kulon lagi. Kalau Rini mah rumahnya deket. Makanya gue okein dia pulang sendiri. Rumah lo yang mana Val?" Sembari menyetir Arimbi menatap deretan rumah yang di depannya.

"Itu yang catnya warna biru. Udah lo nurunin gue di sini aja. Biar gue lari-lari masuk ke dalem. Maaf, gue bukannya nggak sopan nggak nyuruh lo singgah ya? Tapi ini udah malem. Stop di sini aja, Rim?" Valerie memberi aba-aba. Arimbi pun menghentikan laju mobilnya.

"Gue turun ya, Rim? Inget, ntar kalo udah sampe rumah telepon gue. Biar gue tenang." Sebe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
siapa lagi ini biang keladinya... kasian Arimbi
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu kanapa keluar Arimbi ada yg mo jahatin kmu cpt kmu minta tolong k orang dn pinjem hp orang tuk menghubungi Ganesha .bhw ada yg ngikutin mobil kmu ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Mempelai Pria yang Tertukar   85. Siapa Penjahatnya?

    Mobil berwarna putih itu kian mendekat. Arimbi mengangkat tangan. Melindungi matanya yang silau karena sorot lampu mobil yang terang. Dalam gelap, sorot lampu mobil itu jadi terasa sangat menusuk mata. Terdengar suara pintu mobil yang dibuka dikuti sesosok tubuh yang memegangi payung. Setelah pintu mobil ditutup tergesa, sosok berpayung itu segera menghampirinya."Mbak kenapa? Kecelakaan ya?" Sosok berpayung itu ternyata seorang anak remaja berusia kira-kira delapan belas atau sembilan belas tahun."Iya, Dik. Mobil Mbak ditabrak orang. Mbak bisa meminjam ponselmu untuk menghubungi suami Mbak, tidak? Ponsel Mbak kehabisan daya." Di antara suara curah hujan, Arimbi berbicara dengan suara bergetar. Ia ketakutan dan kedinginan."Oh boleh, Mbak. Sebentar ya, ponsel saya masih ada di mobil. Mbak pakai saja payung saya. Biar saya berlari ke mobil," usul sang remaja sembari mengulurkan payung."Tidak usah, Dik. Mbak sudah terlanjur basah. Lagi pula di mobil Mbak juga ada payung. Mbak tadi pa

  • Mempelai Pria yang Tertukar   86. Menyelidiki si Jahat.

    "Rimbi, ke sini sebentar, Sayang." Ganesha melambaikan tangan. Ia ingin mendapat kepastian dari Arimbi. "Bagaimana kejadian awalnya? Kamu gugup karena jarak kendaraan yang terlalu dekat ya?" Ganesha penasaran. "Bukan," Arimbi menggeleng tegas."Saat itu jalanan sangat sepi. Hanya saya seorang di sana. Sebuah mobil Land Cruiser hitam tiba-tiba memepet saya, hingga saya membanting setir ke kanan.""Memepetmu?" Ganesha mengerutkan dahi. Berbagai pemikiran singgah di kepalanya."Ibu yakin kalau Ibu dipepet? Bukan karena Ibu gugup makanya Ibu membanting stir hingga sampai keluar jalan?" petugas polisi ikut menginterogasi."Yakin, Pak. Karena setelah berada di depan saya, mobil itu berbalik dan menabrak bember depan mobil saya. Mobil saya sempat berputar beberapa kali sebelum akhirnya benar-benar berhenti. Sebelumnya orang itu terus membayangi saya sejak keluar dari mall. Orang itu benar-benar ingin membunuh saya!" Arimbi kembali gemetar mengingat kejadian itu."Tidak apa-apa, Sayang. Tid

  • Mempelai Pria yang Tertukar   87. Awal Penyelidikan.

    "Mas tidak habis pikir, mengapa kamu tidak menceritakan soal orang yang ingin menabrakmu, Rim?"Ganesha masih tidak puas akan keterangan Arimbi perihal orang yang ingin menabraknya. Saat ini mereka telah berada di rumah sakit. Ganesha memang meminta ambulance membawa Arimbi langsung ke rumah sakit. Ia takut kalau ada luka dalam yang tidak Arimbi sadari karena masih syok akan peristiwa tabrakan ini. Dan di sini lah sekarang mereka berada. Arimbi tergolek lemah Di bed pasien UGD menunggu dokter memberikan hasil atas beberapa pemeriksaan lanjutkan atas perintah dokter. Arimbi juga sudah tidak kedinginan lagi, karena pakaian basahnya telah diganti dengan piyama rumah sakit. Arimbi sekarang mual dan pusing. Setelah peristiwa berlalu, shocknya baru mulai terasa sekarang."Waktu itu aku masih yakin tak yakin, Mas," terang Arimbi. Setelahnya ia meringis. Aroma antiseptik yang menguar dari ruangan membuat perutnya kian bergolak. Apalagi saat ia mendengar erangan kesakitan beberapa pasien UDG

  • Mempelai Pria yang Tertukar   88. Tertangkap Basah!

    "Siapa orang yang begitu keji menginginkan kamu celaka ya, Rim? Ibu tidak habis pikir." Bu Ambar mondar-mandir di ruangan Mawar 101. Ketika Ganesha menceritakan bahwa putrinya mengalami kecelakaan, jantungnya serasa berhenti. Dan kini setelah mengetahui putrinya bukan mengalami kecelakaan biasa, melainkan dicelakakan, Bu Ambar semakin ngeri. Salah apa putrinya sampai ada orang yang mendendaminya seperti ini."Rimbi juga tidak tahu, Bu. Tapi Ibu tenang saja. Mas Esha sudah menyerahkan masalah ini pada pihak yang berwajib. Biar pihak yang kompeten saja yang menyelidikinya. "Apa mungkin, Nina? Eh sepertinya tidak deh. Nina itu 'kan tidak bisa menyetir. Atau jangan-jangan salah satu dari mantan pacar Ganesha? Siapa itu yang dokter? Yang sekarang dipecat karena menukar hasil test DNA itu lho?" Bu Ambar menjentik jemari. Terus berupaya menebak-nebak dengan menyebutkan nama-nama yang ia curigai satu persatu."Dokter Sandra maksud Ibu?""Nah iya. Mungkin saja bukan? Atau mungkin itu tuh. Ya

  • Mempelai Pria yang Tertukar   89. Argumen Nelly.

    "Kamu apa-apaan sih, Sha? Menuduhku melakukan hal tidak masuk akal. Aku dari pagi sampai sekarang sibuk di kantor bersama Seno. Jadi aku tidak punya waktu untuk melakukan hal-hal aneh seperti itu. Saya permisi dulu semuanya. Saya tidak betah dicurigai untuk hal yang tidak mungkin aku lakukan." Nelly mengubah kata ganti aku menjadi saya, merujuk pada suami istri Caturrangga. Baginya menjaga image sopan dan educated itu penting.Nelly membalikkan tubuh. Ia berniat meninggalkan ruangan penuh intimidasi ini secepatnya sebelum ia terpeleset kata."Tunggu dulu, Nell. Kita berpisah saat pulang kantor pukul lima sore tadi. Kita kemudian janjian bertemu di rumah sakit ini untuk menjenguk Mister Tanaka setengah jam lalu. Kamu tidak seharian di kantor bersamaku, Nell." Seno membantah alibi Nelly. Hening."Tapi itu tidak serta merta membuat seseorang bisa menuduhku begitu saja. Apa buktinya kalau aku adalah pengendara mobil Land Cruiser itu? Aku jelas-jelas tidak memiliki mobil jenis itu." Nelly

  • Mempelai Pria yang Tertukar   90. Karma.

    "Mbak bilang ingin memberi saya pelajaran karena saya telah menyakiti Mbak sampai sejauh ini. Saya menyakiti Mbak di mana? Karena Mas Esha? Mbak, saya menikah dengan Mas Esha jauh... jauh sebelum ia bersama Mbak. Malah yang saya tahu Mas Esha itu mantan pacarnya Menik. Tapi saya perhatikan, terhadap Menik, Mbak tidak melakukan apa-apa. Kenapa Mbak bencinya pada saya?" tukas Arimbi heran. "Menik itu tidak merebut Esha dariku. Memang aku duluan yang memang melepas Esha. Aku juga sudah lama tahu kalau Menik memang menyukai Esha. Menik berpacaran dengan Esha pun tidak dengan paksaan. Esha memang menerima cinta Menik dengan kesadarannya sendiri. Mereka berdua tidak salah dalam hal ini. Tapi kamu. Kamu salah karena merebut Seno dariku." Nelly menunjuk wajah Arimbi geram."Karena bulan berikutnya Seno jatuh cinta pada sahabat Menik, sekretaris ayah saya yang kebetulan ikut bersama Menik menjenguk ayah saya yang sedang sakit."Arimbi mulai menghubungkan benang merah kebencian Nelly padanya.

  • Mempelai Pria yang Tertukar   91. Hidup Baru.

    "Aku heran melihat keponakanku si Saras itu, San. Masa dia memilih bercerai daripada dimadu? Dia lupa kalau sebelum menikah dengan si Irawan, hidupnya susah di kampungnya sana. Dia itu cuma buruh pemetik kopi. Heran aku. Dikasih hidup mewah malah milih cerai dan kembali melarat."Arimbi yang sedianya akan menghidangkan minuman ke ruang tamu, menyurutkan langkah. Minggu siang ini ia bersama Ganesha tengah mengunjungi ibu mertuanya. Bertepatan Bu Astuti dan Rina juga sedang berkunjung. Ganesha yang mengetahui bahwa ada Bu Astuti dan Rina memilih berdiam diri di ruang kerja ayahnya. Ternyata apa yang Ganesha ungkapan di waktu lalu terbukti. Setelah Seno resmi menduda pasti Bu Astuti akan mendekatkan Rina pada Seno. "Kalau aku menjadi si Saras, aku terima saja dimadu. Daripada suami selingkuh sana sini dan jajan terus, lebih baik dipoligami. Namanya juga laki-laki. Secantik dan sebaik apapun kita, pasti mereka akan mencari yang lain karena bosan. Betul tidak, San?" "Ya tergantung oran

  • Mempelai Pria yang Tertukar   92. Janji Takkan Ingkar.

    Bu Astuti terpana. Ia tidak menyangka kalau Rina bisa bersikap seluwes itu terhadap Mahesa. Biasanya Rina itu tidak menyukai anak kecil. Rina anak tunggal. Ia tidak terbiasa berinteraksi dengan anak kecil. Menurut Rina anak kecil itu rewel dan menyusahkan. Tumben kali ini Rina bersikap begitu kompak pada Mahesa. Syukurlah, berarti tujuannya mendekatkan Rina dengan Seno akan semakin mudah. Mengingat Mahesa adalah darah daging Seno. Mendekati Mahesa artinya mendekati Seno juga."Rina dan Mahesa cocok sekali ya, San? Sepertinya kalau menjadi ibu dan anak pas ya?" Bu Astuti meminta tanggapan Bu Santi."Iya, Tut. Kita sebagai orang tua mendoakan yang terbaik saja. Biar yang muda-muda menentukan jalan hidup mereka sendiri." Bu Santi memberi jawaban netral. Ia memang setuju Rina menjadi pengganti Nina. Selain perilaku Rina yang sekarang membaik, ia juga gembira bisa melaksanakan niat Pak Syarief almarhum yang ingin berbesanan dengannya. Namun ia menyerahkan semuanya pada Seno dan Rina sendir

Bab terbaru

  • Mempelai Pria yang Tertukar   100. Extra Part IV

    "Relakan, Mbak. Tempatkan masalah sesuai dengan masanya. Masa lalu tempatnya memang di waktu lalu. Dewasalah untuk menerima kenyataan bahwa tidak ada yang bisa Mbak lakukan tentang masa lalu, kecuali memutuskan terus hidup di sana dan menderita selamanya atau berubah menjadi lebih baik."Nina tidak menjawab pertanyaan Arimbi. Dirinya sangat mengerti apa yang dikatakan oleh Arimbi. Ia bukanlah orang bodoh. Dirinya hanya seorang pendengki serakah yang tidak bisa melihat kebahagiaan orang lain."Kita pulang ya, Nin? Ayah yakin setelah minum obat dan tidur pasti kamu akan merasa lebih baik. Kalau ada waktu, Rimbi pasti akan menengokmu ke rumah. Iya 'kan, Rim?" Pak Sujatmiko menatap Arimbi sendu dengan pandangan meminta pertolongan.Arimbi langsung tidak menjawab pertanyaan terselubung pamannya. Melainkan ia menatap Ganesha terlebih dahulu. Meminta izin tanpa bicara. Ketika melihat Ganesha mengangguk samar barulah Arimbi berbicara."Iya, Mbak. Nanti kalau ada waktu luang, Rimbi akan menjen

  • Mempelai Pria yang Tertukar   99. Extra Part III

    "Kamu di sini saja, Rim. Ingat kamu sedang hamil. Nina itu sedang depresi. Apa pun akan berani ia lakukan." Ganesha menahan bahu Arimbi saat istrinya itu ingin bangkit dari tempat tidur."Tapi saya harus, Mas. Bagaimanapun Mbak Nina itu sepupu saya. Sedikit banyak saya memahami kepribadiannya. Lagi pula ada Mas juga. Saya pasti aman." Arimbi membujuk Ganesha."Ayolah, Mas. Daripada Nina membuat ulah yang mengacaukan acara, sebaiknya kita cegah terlebih dahulu." Arimbi menghela lengan Ganesha. Teriakan histeris Nina makin membahana."Baiklah. Tapi kamu jangan jauh-jauh dari Mas. Mas tidak mau kamu sampai kenapa-kenapa." Kalimat Ganesha ditanggapi anggukan singkat oleh Arimbi. Sesampai di ruang tamu, keadaan mulai kacau. Nina terus menjerit histeris, dan mengatakan bahwa ia tidak terima diperlakukan tidak adil oleh Seno. Sejurus kemudian dua orang Satpam komplek terlihat memasuki rumah. Dengan segera mereka mengamankan Nina. Namun Nina terus meronta-ronta liar dan memaki-maki Seno sera

  • Mempelai Pria yang Tertukar   98. Extra Part II.

    "He eh," Bu Astuti mengangguk lemah. Mata tuanya berkaca-kaca. Sungguh ia menyesal pernah berbuat tidak baik pada Arimbi, hanya karena ia kesal pada Ganesha. Jika saja waktu bisa diulang, betapa ingin dirinya mengubah sikap judes dan nyinyirnya dulu pada Arimbi. Istri Ganesha ini lembut dan baik hati."Ini minumnya, Bu. Kalau Ibu tidak keberatan saya bantu meminumkannya ya, Bu?" Dengan sopan Arimbi meminta izin Bu Astuti."He eh... he eh..." Bu Astuti mengangguk berkali-kali. Kedua mata tuanya kini membentuk kolam air mata. Bu Astuti menangis tanpa suara."Ayo diminum, Bu. Pelan-pelan saja agar tidak tersedak." Arimbi membungkuk. Ia memeluk bahu Bu Astuti sambil mendekatkan bibir Bu Astuti pada birai gelas. "Sudah, Bu?" tanya Arimbi lagi. Bu Astuti sudah menghabiskan seperempat gelas air putih. Bu Astuti mengangguk. "Sebentar ya, Bu. Saya mengambil tissue dulu." Arimbi menarik selembar tissue dari atas meja. Setelahnya ia mengelap sudut bibir dan dagu Bu Astuti yang basah. "Maaf...

  • Mempelai Pria yang Tertukar   97. Extra Part 1

    Dua tahun kemudian."Sah!" Arimbi, Ganesha dan beberapa kerabat lain ikut mengucapkan kata sah, saat penghulu menyatakan ijab kabul Seno dan Rina sah. Ya, hari ini adalah hari yang membahagiakan untuk Seno, Rina dan juga Mahesa. Karena keduanya pada akhirnya memutuskan menikah setelah dua tahun berpacaran."Akhirnya mereka menikah juga ya, Rim?" Ganesha tersenyum sumringah melihat sepasang pengantin baru di depannya saling memasang cincin. Ia ikut gembira untuk Seno. Sebagai seorang kakak, ia mengasihi Seno dengan caranya sendiri. Di masa lalu Seno memang banyak sekali melakukan kesalahan. Namun perlahan-lahan ia berubah dan menjadi pribadi yang lebih. "Iya, Mas." Arimbi menimpali kalimat Ganesha singkat. Ia memang selalu hati-hati apabila membicarakan soal Seno. Ia tidak mau Ganesha mengira kalau dirinya masih peduli pada Seno."Seno sekarang sudah banyak berubah ya, Rim? Tepatnya sejak ia tahu kalau dirinya ternyata memiliki Mahes. Sekarang kebahagiaan Mahes adalah prioritasnya, Ma

  • Mempelai Pria yang Tertukar   96. Gossip Teranyar (end)

    "Ayo lanjutkan ceritamu di taman belakang saja." Arimbi membawa Menik ke taman kecil kesayangannya. Di sana ia kerap menghabiskan waktu bercocok tanam. Mulai dari berbagai macam jenis bunga hingga tanaman herbal ada di tamannya."Lanjutkan ceritamu, Nik." Arimbi menghempaskan pinggulnya di kursi taman. "Tuh, Mbak Tini juga sudah menyiapkan makanan kecil. Kita mengobrol di sini saja sementara Mas Esha dan Bang Ivan bekerja." Arimbi kian semangat mengorek cerita tatkala Mbak Tini muncul dengan sepiring pisang goreng hangat dan dua gelas sirup markisa."Ya, terus aku membawa Bu Mirna ke rumah sakit. Beberapa saat kemudian Ivan dan Pak Kristov menyusul. Di situ aku baru tahu kalau ibu-ibu yang aku tolong adalah ibunya Ivan. Singkat cerita aku dan Bu Mirna kemudian menjadi akrab. Tidak lama kemudian Ivan pun menembakku. Katanya untuk pertama kalinya ibunya mencomblanginya. Dengan dua mantan Ivan terdahulu Bu Mirna tidak cocok. Ivan juga bilang ia sudah lelah pacaran ala remaja ingusan. Ia

  • Mempelai Pria yang Tertukar   95. Jodoh di Tangan Tuhan.

    Arimbi termangu menatap televisi. Baru saja diberitakan bahwa Bastian Hadinata yang digadang-gadang akan menjadi walikota telah dilengserkan. Selain dinilai tidak layak menjadi calon walikota, saat ini Bastian juga telah diamankan karena terbukti melakukan gratifikasi terhadap beberapa proyek pemerintah.Televisi juga menayangkan wawancara singkat dengan Bastian dalam seragam berwarna oranye. Di scene-scene lain, terlihat Priska dan Prisila berlarian sambil menutupi wajah mereka dengan syal. Mereka berdua tampak menghindari awak media yang terus memburu saat mereka baru saja keluar dari kantor polisi. Berita tentang korupsi dan gratifikasi yang dilakukan oleh Bastian Hadinata memang tengah menjadi headline di mana-mana. Apalagi semua aset-aset Bastian Hadinata saat ini telah disita oleh negara. Tidak heran kalau Prisila dan Priska sekarang menjadi bulan-bulanan pers. Mereka dikejar di mana pun mereka berada."Kamu percaya dengan karma bukan, Ri? Lihatlah, apa yang sekarang terjadi pa

  • Mempelai Pria yang Tertukar   94. Janji Saling Setia.

    "Kamu tadi menanyakan bagaimana Mas tahu perihal rumah impianmu bukan? Nah, itu dia orang yang sudah memberitahu Mas. Seno, sini." Ganesha melambaikan tangannya pada Seno. Memanggil adiknya yang tengah mewarnai gambar dengan Mahesa. Semenjak tahu bahwa dirinya telah mempunyai seorang anak, Seno berubah banyak. Ia kini lebih kalem dan bertanggung jawab. Di sela-sela waktu luangnya, ia selalu menyempatkan diri bercengkrama dengan putranya. "Jadi kamu yang membocorkan rahasiaku?" Arimbi berpura-pura marah pada Seno. Ia juga berusaha bersikap wajar pada Seno. Bagaimanapun Seno adalah adik iparnya sekarang."Ampun, Kakak Ipar. Aku terpaksa melakukannya karena diancam Mas Esha. Katanya ia akan membuangku keluar kota kalau aku tidak mau bekerjasama." Seno meringis. Ia menghargai usaha Arimbi yang ingin berinteraksi wajar dengannya. Mereka sekarang telah menjadi satu keluarga besar."Jangan membuat Rimbi memandangku sebagai kakak yang kejam ya, Sen?" Ganesha mengacungkan tinjunya pada Seno.

  • Mempelai Pria yang Tertukar   93. Rumah Masa Depan.

    Arimbi melirik Ganesha sekilas saat laju mobil memasuki hunian mewah kompleks Graha Mediterania. Kompleks perumahan mewah yang baru saja launching minggu ini. Ia mengetahui perihal hunian mewah ini karena memang dibangun oleh Caturrangga Group dan beberapa investor dari Jepang. Selain hotel dan condominium, Caturrangga Group juga membangun kompleks-kompleks perumahan mewah dengan segmen pasar kelas atas atau high end."Kita akan mengunjungi salah satu customer Mas ya? Apa tidak mengganggu kalau Mas menemui costumer di hari Minggu begini?" "Nggak kok, Rim. Tenang aja. Kita semua akan bersenang-senang bersama." Ganesha tersenyum lebar. Ia memahami rasa penasaran istrinya. Arimbi mengerutkan kening. Kita? Bersama? Apa yang Ganesha maksud?Laju kendaraan melambat tatkala melewati rumah demi rumah mewah yang mereka lewati. Sebagian besar bentuknya sama karena memang dibangun seragam. Sebagaian lagi bentuknya sudah berubah karena direhab sesuai dengan selera para pemilik rumah.Tatkala la

  • Mempelai Pria yang Tertukar   92. Janji Takkan Ingkar.

    Bu Astuti terpana. Ia tidak menyangka kalau Rina bisa bersikap seluwes itu terhadap Mahesa. Biasanya Rina itu tidak menyukai anak kecil. Rina anak tunggal. Ia tidak terbiasa berinteraksi dengan anak kecil. Menurut Rina anak kecil itu rewel dan menyusahkan. Tumben kali ini Rina bersikap begitu kompak pada Mahesa. Syukurlah, berarti tujuannya mendekatkan Rina dengan Seno akan semakin mudah. Mengingat Mahesa adalah darah daging Seno. Mendekati Mahesa artinya mendekati Seno juga."Rina dan Mahesa cocok sekali ya, San? Sepertinya kalau menjadi ibu dan anak pas ya?" Bu Astuti meminta tanggapan Bu Santi."Iya, Tut. Kita sebagai orang tua mendoakan yang terbaik saja. Biar yang muda-muda menentukan jalan hidup mereka sendiri." Bu Santi memberi jawaban netral. Ia memang setuju Rina menjadi pengganti Nina. Selain perilaku Rina yang sekarang membaik, ia juga gembira bisa melaksanakan niat Pak Syarief almarhum yang ingin berbesanan dengannya. Namun ia menyerahkan semuanya pada Seno dan Rina sendir

DMCA.com Protection Status