Tidak banyak yang bicara dalam meja hidangan keluarga malam itu..semua sepertinya menikmatti menu demi menu yang di suguhkan para pelayan di rumah mewah itu..nampak Tiara putri pakhendra terus memperhatikan apa yang di perbuat Melinda yang dengan teliti melayani suaminya menikmati hidangan..mereka selalu tersenyum ketika saling pandang dan sesekali nampak mereka saling menyuapi yang membuat hati Tiara menjadi cemburu kepada mereka berdua..
Mendadak terdengar suara dering handphone Melinda di tengah acara makan tersebut..Melinda segera membersihkan mulutnya dengan tisu lalu pamit ke Rian untuk termisi sebentar angkat telepon ke ruangan sebelah..ia lihat di layar handphonenya tidak muncul sebuah nama yang muncul hanya nomor tidak di kenal""halo..siapaya.."..lalu terdengar.."halo..apa benar kami bicara dengan saudari Melinda..kemanakan ibu Lisa..?"..."iya saya sendiri.."jawab Melinda yang tiba tiba merasa perasaannya tidak enak.."maap ibu Melinda..kami dari Rumah sakit awalbroos
Sesampaianya di rumah sakit..Rian dan Melinda segera keluar dari mobil dan bergegas menuju ruang UGD..namun di ruang tersebut nampak kosong dan tidak terlihat siapapun kecuali petugas jaga,merekapun segera bertanya ke petugas tersebut.."maap pak dimana ibu Lisa di rawat,tadi saya dapat telepon katannya Tante saya itu masuk ruang UGD..karena kecelakaan..".tanya Melinda yang cemas dengan keadaan tantenya itu..Petugas jaga di UGD tersebut segera mengecek.."ibu Lisa sedang berada di ruangan tindakan..dokter sedang berusaha melakukan pertolongan pada beliau karena banyaknya pendarahan di kepalanya..ibu lurus saja nanti di ujung ada ruangan di sebelah kanan..di situ ibu Lisa sedang di rawat oleh dokter..tadi kayaknya ada seorang bapak bapak yang menunggui ibu Lisa.."kata petugas itu memberi tahu.."baik terimakasi pak..kami segera kesana"ucap Rian sambil berjalan menggandeng istrinya kearah ruangan
"Dokter..tolong Tante saya..berikan dia perawatan yang terbaik.."Melinda sangat histeris karena merasakan tubuh Tante Lisa mendingin dan tidak lagi terasa denyut jantungnya yang masi dipelukkannya..Dokter dan perawat segera memeriksa denyut jantung Tante Lisa beserta denyut nadinya di lengan tangan ..setelah memastikan hasil pemeriksaannya.."maap ibu dan bapak bapak yang ada disini..ibu Lisa sudah meninggal dunia..kami sudah berusaha semampu kami tapi Tuhan berkehendak lain..kami harap keluarga ibu Lisa bisa menerima ini dengan ikhlas…"."Tidaaak..tanteku tidak mungkin mati secepat ini..tolong periksa sekali lagi dokter..barangkali beliau cuman pingsan.."teriak Melinda histeris dan merasa tidak terima dengan kenyataan bahwa Sanya orang yang sudah merawatnya setelah kedua orang tuanya tiada selama 10 tahun yang lalu kini telah tiada..Rian s
Satu persatu para pelayat meninggalkan area pemakaman itu dengan wajah yang tertunduk dan sedih..hanya Melinda dan Rian yang masi tersisa di sana..air mata Melinda pun seperti kering tak mengalir lagi..karena mulai malam tadi tak henti mengalir mengiringi kepergian orang yang 10 tahun belakangan ini selalu menjaga dan melindunginya seperti ibu kandungnya sendiri..hanya suara lirih yang bisa dikeluarkan di atas gundukan tanah merah yang masih basah itu.."Tante hanya sampai di sini melin bisa antarkan..semoga Tante sudah tenang disana..melin janji akan sering sering kemari menziarahi pusara Tante ini.. istirahatlah dengan tenang Tante..".Rian ikut sedih mendengar ucapan istrinya,dia teringat sewaktu menguburkan almarhum ibunya dahulu..waktu itu dirinya sangat histeris dan rasanya tak mau pulang dari pemakaman karena ingin menemani ibunya.."sayang..mari kita pulang..tak baik kita be
Melinda yang mendengar adanya tamu di depan rumah,menyurutkan langkahnya yang tadinya hendak masuk ke kamar kembali ke teras rumah."Ada apa ini sayang..kenapa ada bapak bapak polisi di sini..?*tanya Melinda kepada suaminya.Belum sempat Rian menjawab..pak polisi itu langsung menerangkan kepada Melinda.."maaf kami kesini ingin menyampaikan hasil penyelidikan kepolisian ..bahwasanya ada indikasi kematian ibu Lisa di rencanakan oleh seseorang..dan untuk ungkap siapa aktor di balik itu,kami mengharap beberapa keterangan dari keluarga korban..".."apa..jadi Tante Lisa sengaja ditabrak oleh pengendara itu..pak polisi.?".tanya Melinda dengan gemetar karena sangat syok dengar berita itu.Polisi itu
Rian bingung dengan semua keterangan polisi yang mengatakan soal keluarga besar Pratomo..ia baru ingat bahwasanya ayahnya bernama Hadi Pratomo..ia berpikir apa ayahnya dan ayah Melinda sama sama keturunan keluarga Pratomo..kalo seandainya benar berarti Melinda yang sekarang resmi jadi istrinya ini masih saudara sedarah dengannya..rasa penasaran semakin menghantui dirinya,namun dirinya tidak mau ambil kesimpulan sebelum tau yang sebenarnya..dalam hati ia berpikir,istrinya dan polisi jangan sampai tau kalau dia ini juga keturunan keluarga Pratomo..masalah semakin rumit ,pikirnya.Selagi Rian terpaku memikirkan tentang dirinya..kedua polisi itu berunding dan tak lama salah satu dari mereka menghubungi kantornya untuk melaporkan hasil penyelidikan.."Begini bapak Rian..kami sudah hubungi komandan kami dan melaporkan
Di malam harinya suasana agak menegangkan di rumah bekas mendiang tante Lisa.. warga terheran-heran dengan hadirnya banyak polisi di rumah itu, ditambah lagi pemeriksaan yang ketat satu per satu orang yang masuk ke dalam rumah untuk mengadakan doa bersama.Pak Hendra yang juga hadir malam itu merasa terkejut begitu sampai di depan rumah peninggalan tante Lisa.. melihat satu per satu orang yang datang diperiksa secara ketat oleh polisi.Rian yang melihat kehadiran Pak Hendra segera menghampirinya"maaf om.. kuharap Om tidak terkejut dengan ini.. banyak hal yang baru terjadi di rumah ini,nanti saya jelaskan, Om silahkan masuk dulu karena acara akan segera dimulai.."bisik rian ke telinga Pak Hendra.Pak Hendra yang malam itu ditemani oleh i
"Om sudah bekerja di perusahaan ini selama 15 tahun.. 10 tahun yang lalu ayahmu baru pegang perusahaan ini.. namun yang Om tahu ayahmu hanya atas nama saja.. karena sebenarnya yang memiliki kendali atas perusahaan-perusahaan peninggalan keluarga besar Pratomo adalah nenekmu.. nyonya besar varah Pratomo.""Apa.. nenek".. Ryan jadi penasaran mendengarnya.. sementara istri Om Hendra yang dari tadi diam saja dan mendengarkan cerita antara Ryan dan Om Hendra tiba-tiba angkat bicara.."tuan muda Ryan baiknya bertanya langsung kepada ayahanda.. kami tidak mau terlibat banyak tentang keluarga tuan muda izinkan kami pamit pulang dulu.."ucap tante Reni yang sepertinya takut begitu mendengar nama nenek Ryan disebutkan tadi.. Om hendra pun anggukan kepala dan berpamitan izin untuk pulang ke rumah.Rian merasa aneh melihat tingkah istri Om Mahendr
"Selamat pagi bapak Ryan dan ibu Melinda, mohon maaf kami pagi ini akan melakukan pemeriksaan tentang apa saja yang ibu Melinda ketahui tentang kedua orang tuanya.."ucap Letda Anton memulai pembicaraan pagi itu di ruang tamu, guna memulai pemeriksaannya kepada Melinda."Kalau boleh tahu apa usaha almarhum ayahanda dahulu?, Pada waktu terjadi kecelakaan anda sudah berumur berapa waktu itu?"."Waktu ayah dan ibu saya mengalami kecelakaan waktu itu saya baru berumur 15 tahun Pak polisi, dan yang saya ketahui ayah saya hanyalah seorangpedagang perhiasan di pasar tradisional Bandung, sementara ibu saya hanya membantu usaha ayah saya itu sebagai penjualnya di toko tersebut, mereka sehari-hari selalu bersama, baik sedang di rumah maupun sedang berada di toko mereka".
Setelah Hadi Saputra putera ibu farah meninggalkan rumah tahanan polisi,ibu farah kembali masuk ke dalam sel tahanan.Dengan tertatih tatih ia berjalan di kawalan seorang polisi wanita kembali ke sel tahanannya.Sesampainya di kamar tamu, ibu farah kembali di pojok ruangan sengaja menyendiri, sepertinya ia terbawa pikirannya saat ini mengingat pertemuannya kembali dengan putra satu-satunya tadi barusan.Dalam hati ada rasa,bahagia dan juga penyesalan atas semua perbuatan yang telah dilakukannya terhadap hal tersebut.Di ruang tahanan yang sempit itu,selain ibu farah ada tiga wanita lain di situ, mereka selalu bicara bisik-bisik membicarakan ibu farah yang sedang duduk menyendiri.Semenjak ibu farah ada bersama mereka dalam satu sel tahanan itu, wanita tua ini tidak mau diajak bicara sama sekali oleh mereka.. setiap kali mereka bertanya kepada ibu farah hanya diam dan setelah itu dia memandang ke arah yang berlawanan, lalu menangis terisak.Ketiga wanita ini sepertinya sudah merencanak
"Maafkan ibu nak, Ibu sudah banyak salah kepadamu.. terutama mendiang istrimu, karena ibu dirimu juga jadi terpisah dengan putra kesayanganmu.. Ibu tidak pantas disebut seorang ibu lagi. Karena Ibu adalah seorang yang jahat sekali".Ucap lirih Ibu farah kepada putranya yang saat ini berada di pelukannya.. iya menangis sambil terus mengucurkan air mata di pipinya."Ibu sudah ku maafkan, yang penting saat ini Ibu sudah menyadari apa kesalahan ibu di masa yang lalu."pria yang berada dalam pelukan Ibu farah melepaskan pelukannya pelan-pelan sambil tangannya meraih tangan ibunya untuk diciumnya."Perlu Ibu sadari, yang terpisah dari keluarganya bukan hanya aku.Di luar sana ada satu keluarga yang dari kecil mereka terpisah dengan orang tuanya, bahkan sesudah mereka menikah dan berkeluarga mereka pun tidak bisa mengurus anaknya lagi karena terlebih dahulu mati gara-gara perbuatan ibu…Kepada merekalah ibu harus minta maaf dan menyesali semua kesalahan yang telah Ibu perbuat kepada keluarga
Seorang pria paruh baya di temani seorang wanita keturunan Asia sedang duduk di bangku ruang jenguk tahanan polisi.Walau wajah nya nampak kaku, namun matanya berbinar cemas pandang ke arah pintu masuk tahanan.Seketika ia tertunduk, ketika dari arah pintu tahanan nampak seorang wanita tua yang sedang dikawal oleh seorang polisi wanita, sedang berjalan tertatih-tatih menuju ruang jenguk tahanan.Pria itu coba menahan amarahnya dengan mengepalkan kedua tangan dengan erat di bawah meja, ada rasa amarah, benci, dan juga rasa rindu di dalam lubuk hatinya melihat ke arah wanita tua itu yang sedang berjalan ke arahnya.Melihat ekspresi suaminya,Wanita di sebelahnya memeluk dari belakang sambil mengusap-usap punggung suaminya dan berbisik pelan.."Sayang..walau bagaimanapun dia adalah ibu yang melahirkanmu, lupakan kesalahannya yang di masa lalu... Lihatlah keadaannya yang sangat memprihatinkan saat ini, segera sambut iya sayang..dia adalah ibumu."Pria di sebelahnya itu melepaskan kepalan t
Sementara itu bagaimana nasibnya nenek farah..?Nampak seorang wanita tua yang duduk menyendiri di sudut ruang sel penjara,dia sengaja menjauh dari kumpulan para tahanan wanita lainnya yang sedang tiduran di lantai.Pandangan matanya yang tadinya tajam menikam.. saat ini hanya seperti awan hitam yang meredup.Suaranya yang tadinya lantang..saat ini tak sepatah katapun lagi terdengar dari mulutnya.Hari harinya saat ini bagai berada di neraka.Wajahnya yang biasa angkuh, saat ini hanya bisa tertunduk lesu merenungi semua kesalahannya selama ini.Bahkan matanya yang selama ini tidak pernah mengeluarkan air mata, saat ini hampir setiap detiknya menitikkan air m
Sementara itu Rian yang dari tadi mendengarkan cerita Mbok Darmi dari tempat persembunyiannya, dengan perlahan berjalan mendekati Melinda yang lagi menenangkan Mbok Darmi.Dalam hati Dia berpikir, inilah saatnya untuk berterus terang kepada Melinda bahwa dirinya adalah putra dari bapak Hadi Saputra itu.Namun ketika selangkah lagi dirinya mendekati Melinda, mendadak handphonenya berbunyi, dan ketika Rian memperhatikan nama kontak tersebut ternyata pak Hendra yang menghubunginya.Rian mengurungkan niatnya dekati Melinda,Dia segera berbalik arah untuk menerima panggilan dari Pak Hendra.Melinda menoleh ke arah Rian,ada sedikit keheranan terhadap suaminya yang tiba-tiba muncul namun berbalik pergi lagi.&
"Apa maksudnya dengan memasang badan? Apa semenjak ibu farah menikah dengan kakek saya ada kekerasan terhadap almarhum ayah dan tante saya waktu itu?"Melinda mengernyitkan keningnya, karena ada pertanyaan yang mengganjal di kepalanya saat ini.Sementara wajah Mbok Darmi terlihat muram saat itu, nampak jelas ada ekspresi kesal di wajah tuanya saat ini."Begitu Ibu Farah menjadi Nyonya di kediaman almarhum Tuan Arya Pratomo, rumah yang tadinya bentuk surga dunia berubah menjadi neraka rasanya saat itu.Kalau Nona muda pernah mendengar cerita ibu tiri, seperti itulah yang terjadi dan menimpa Tuan Teguh serta Nona Melisa yang masih berumur balita saat itu.
Mbok Darmi mengusap air matanya terlebih dahulu sebelum melanjutkan ceritanya, sambil melihat ke atas dia coba ingat-ingat kejadian sehari sesudah majikannya menikah dengan Ibu farah."Di hari-hari pertama mereka sesudah menikah, Tuan Arya tidak memperlakukan istimewa kepada ibu farah... Yang saya ketahui waktu itu mereka tidak tidur satu kamar.Sepertinya Tuan Arya, memang tidak mencintai dan tidak mau membawa Ibu farrah ke dalam kamar pribadi milik peninggalan beliau dan mendiang istrinya, kecuali saat terjadi kecelakaan waktu itu.Walau tinggal satu rumah, tapi mereka beda kamar tidur. Tuan arya tetap di kamar pribadinya yang bersebelahan dengan kamar putra dan putrinya di lantai 2 Mansion tersebut, sedangkan ibu farah menempati kamar di lantai pertama bersama putra
"Lalu apa yang terjadi setelah itu mbok?" Melinda jadi sangat penasaran."Kedua pengacara Ibu farah terus memberi tekanan kepada bapak Arya, agar bertanggung jawab atas perbuatannya kepada Ibu Farah.Mereka mengancam akan membawa kasus ini ke ranah hukum, jika Tuan Arya tidak segera menikahi Ibu Farah."Saya melihat tuan Arya saat itu sangat tertekan, beliau seperti makan buah simalakama. Di satu sisi dia masih sangat setia kepada almarhum istrinya dan berjanji tidak akan menikah lagi setelah beliau tiada, di sisi lain dia sudah terlanjur berbuat zinah kepada ibu farah dan harus bertanggung jawab.Akhirnya dengan berat hati, Tuan Arya bersedia menikahi Ibu Farah. Sepertinya beliau saat itu tidak ingin namanya dan pe
Riyan kembali ke ruang tamu dimana di di sana sedang berkumpul bapak-bapak pengacara, Pak Herman juga Pak Hasan .Mereka sedang mendiskusikan suatu hal yang sangat penting untuk persiapan pelantikan Melinda besok pagi.Sejenak Ryan menghampiri mereka,tapi karena merasa kehadirannya tidak terlalu penting di situ dia segera pamit ke dapur mencari istrinya Melinda.Sebelum langkah kakinya sampai dekat ruangan dapur, Ryan mendengar Mbok Darmi sedang bercerita tentang almarhum Bapak Arya Pratomo dan istrinya kepada Melinda.Ryan menghentikan langkahnya di sudut ruangan yang tidak terlihat oleh Mbok Darmi serta Melinda dan juga kedua pembantu Mbok Darmi di situ, karena kebetulan terhalang oleh sebuah lemari es.