Share

Bab 36

Author: Amrita
"Tsk." Harvey meletakkan ponselnya dengan tidak senang. Wanda masih saja bersitegang dengannya.

"Aduh! Jangan stres gara-gara urusan Kak Wanda lagi!"

Nadya langsung melingkarkan lengannya ke leher Harvey dan menepuk-nepuk dadanya dengan santai.

Tidak ada penolakan dari pria itu.

Nadya tetap bergelayutan di tubuh Harvey saat mereka kembali ke ruang VIP.

Para putra keluarga terpandang di dalam sedang membahas tentang kenaikan harga saham hari ini.

"Kudengar dari sumber tak resmi, dua hari lalu keluarga Ferdian menginvestasikan 120 miliar di Perusahaan Sekuritas Sentosa."

Bocah-bocah konglomerat ini memang sangat cepat menyerap informasi, transaksi belasan digit antara Wanda dan Perusahaan Sekuritas Sentosa tidak bisa mereka lewatkan.

Banyak tatapan langsung tertuju pada Harvey.

Harvey tertegun sejenak. Di dalam hatinya, dia merasa Wanda hanya kebetulan beruntung.

Dia duduk dengan santai di kursi, lalu berkata dengan tenang, "Istriku lagi beruntung saja."

Dia bahkan curiga, apakah saat Wa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 37

    "Asyik! Kak Nadya, aku tunggu ya!"Jojo menutup telepon dengan gembira.Nadya melemparkan tatapan bangga pada Harvey. "Gimana? Aku hebat, 'kan? Anakmu sekarang nurut sama aku!"Harvey mengingatkan, "Jangan ajak dia lakukan hal berbahaya.""Tahu kok! Aku tahu batas! Jojo cuma bisa jadi lelaki sejati kalau ikut aku!"....Wanda kembali ke arena tinju. Pelatih tinju sudah melatih Sasha lebih dari setengah jam.Sasha mengenakan sarung tinju berwarna pink, rambutnya dikepang dua seperti tanduk kambing yang lucu.Dia memukul samsak dengan irama yang mantap, dan sang pelatih yang memegangi samsak harus menahan entakan tenaga Sasha terus-menerus.Keringat mengucur deras dari tubuh pelatih, tubuhnya seperti habis dicelup dari air.Sambil terengah-engah, dia bertanya, "Masih kuat? Mau istirahat sebentar?"Kulit Sasha yang putih pucat sama sekali tidak menampakkan setetes pun keringat. "Aku masih bisa pukul seratus kali lagi! Satu, dua, tiga!"Suara Sasha lantang dan penuh tenaga.Satu jam kemudi

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 38

    Harvey menerobos masuk ke kamar anak dan melihat Jojo tergeletak di ranjang, sekujur tubuhnya muncul ruam merah. Alerginya kambuh lagi!"Hubungi dokter keluarga." Dahi Harvey berkerut.Namun, pelayan itu merasa itu tidak bijak. "Keadaan Den Jojo gawat banget! Mungkin nggak sempat menunggu dokter datang!"Harvey langsung menggendong Jojo dan berlari ke garasi.Saat Harvey turun dari mobil sambil menggendong Jojo, direktur rumah sakit sudah menunggu di depan pintu masuk bersama dokter anak."Pak Harvey!" Direktur rumah sakit sangat hormat padanya.Harvey meletakkan Jojo di ranjang dorong, para perawat langsung mendorong ranjang masuk ke lift. Dokter membuka kerah baju Jojo dan memeriksa nadinya."Apa Jojo punya riwayat alergi obat?" tanya sang dokter.Harvey menoleh ke arah Bu Warti.Bu Warti menjawab, "Saya nggak tahu!"Bu Warti menundukkan kepala, dan berkata pelan, "Bu Wanda yang tahu."Harvey memerintahkan, "Telepon Wanda."Wajah Bu Warti terlihat serbasalah. "Bu Wanda sudah membloki

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 39

    Harvey membentak dingin, "Kamu sampai bersaing dengan anak sendiri? Jojo sekarang mengalami pembengkakan di tenggorokan, keadaannya kritis.""Pak Harvey, kamu transfer 2 miliar, cuma butuh tiga detik."Napas dingin keluar dari hidung Harvey. Dia benci perasaan dipermainkan seperti ini."Wanda! Kamu benar-benar berhati dingin! Kamu sama sekali nggak pantas jadi seorang ibu!"Sambil bicara, Harvey langsung mentransfer 2 miliar ke Wanda.Setelah menerima notifikasi transfer, Wanda memberi tahu dokter melalui ponsel tentang riwayat alergi Jojo."Harvey."Suara Wanda terdengar dari ponsel.Pria itu mencibir, "Kenapa? Sudah dapat 2 miliar, sekarang berubah pikiran?""Sudahlah, tadinya aku mau kasih peringatan, tapi kurasa itu nggak perlu." Wanda langsung memutuskan sambungan telepon.Sebenarnya dia ingin memberi tahu Harvey bahwa Jojo suka 'mengenali tempat tidur'. Kalau harus rawat inap, maka harus pakai bantal, seprai, selimut, dan piyama dari rumah.Dulu semua ini dia yang urus. Dia yang

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 40

    Wanda segera berbalik dan berjalan keluar.Waktu tidak menunggu siapa pun. Dia harus segera mencari tempat yang ada listrik dan internet untuk mengikuti lomba matematika daring.Wanda pergi ke kafe terdekat, tetapi ternyata kafe itu juga tidak ada sinyal.Wanda menekan tombol panggilan darurat, dan menelepon Fabian."Kak, boleh nggak aku pakai jaringan internet di sasana kamu? Di sini nggak ada sinyal sama sekali."Suara Fabian terdengar menjawab, "Maaf, Wanda, sasana olahraganya sekarang ditutup karena alasan keamanan kebakaran.""Apa katamu?!"Kenapa bisa begitu kebetulan?Fabian juga merasa aneh. "Apartemen sewaanku hari ini juga mati listrik. Aku akan telepon ke dinas listrik untuk bertanya.""Nggak usah," kata Wanda. "Kak, aku sudah merepotkan kamu."Fabian segera menyadari kenapa Wanda merasa bersalah padanya.Wajah Fabian langsung berubah serius. "Apa ini perbuatan Harvey? Dia memblokir sinyal di rumahmu?""Kak, ada hal penting yang harus kulakukan. Aku yakin semuanya akan baik-

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 41

    Suara pria itu terdengar tegas. "Aku bisa buat semua kontrak yang sudah ditandatangani menjadi selembar kertas nggak berguna! Kamu bisa gugat aku ke pengadilan, biar hakim yang menentukan. Setelah tujuh tahun menikah, berapa banyak yang harus kuberikan padamu."Dia ingin Wanda tahu bahwa selama ini dia memberi uang karena dia bermurah hati.Ketika dia tidak ingin memberi, dia akan membuat Wanda sadar betapa kejamnya kenyataan.Saat ini, di tengah badai besar yang menerpa, Wanda justru merasakan ketenangan yang belum pernah dirasakannya.Karena hatinya sudah bulat."Harvey, aku tahu kekuasaan dan kelas sosial akan selalu ada, tapi kamu, nggak akan selamanya berada di atas!"Di dalam kantor presiden direktur, Harvey tertegun, dia nyaris mengira dirinya salah dengar.Dia merasa ini konyol sekali. "Masih belum bangun dari mimpimu? Wanda, meskipun kamu berusaha selama tiga puluh tahun, kamu tetap nggak mungkin sejajar sama aku!"Kesenjangan status sosial itu sudah ditentukan sejak lahir!Di

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 42

    Wanda duduk di kursi penumpang depan. Tubuhnya terasa canggung dan tidak tahu harus bersikap seperti apa."Mobil ini ....""Tujuh tahun lalu, aku membelinya di lelang Christie's. Demi mendapatkan mobil ini, aku langsung 'menyalakan lentera langit.'"Yang dimaksud 'menyalakan lentera langit' adalah istilah dalam dunia lelang, artinya tidak peduli berapa pun harga yang ditawar orang lain, si penyalanya akan selalu menawar lebih tinggi.Menyalakan lentera langit berarti si pembeli sangat berambisi untuk mendapatkan barang lelang tersebut.Mobil balap "Corona" ini, pada lelang tujuh tahun lalu, mencetak rekor harga yang mengguncang dunia.Wanda tersenyum. "Ternyata kamu orang yang membelinya."Dia mengulurkan tangan, menyentuh bodi mobil itu dengan penuh nostalgia."Kamu tahu mobil ini dulunya adalah ...."Belum sempat dia menyelesaikan kalimatnya, Andre langsung menyambung,"Aku tahu, kamu pemilik pertama Corona."Dia bukan hanya tahu, dia juga pernah menyaksikan sendiri Wanda mengendarai

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 43

    Jojo tidak tahan untuk mengeluh."Jojo!"Suara Nadya terdengar, dan Jojo langsung melesat pergi."Kak Nadya! Kok kamu telat!""Karena aku pergi belikan ini buat kamu!"Nadya mengeluarkan sebuah busur panah mekanik dari belakang punggungnya."Wah!" Mata Jojo langsung berbinar melihat busur panah mekanik berwarna hitam pekat itu.Nadya sangat puas. Dia tahu Jojo menyukai benda-benda seperti ini, sementara Wanda bahkan tidak mengizinkan Jojo menyentuh busur panah mekanik."Dengan busur mekanik ini, kamu pasti terlihat gagah, 'kan!"Jojo tidak sabar mengambil busur itu, lalu bergaya memanah dengan keren."Kak Nadya, anak panahnya mana! Kasih aku anak panahnya!"Nadya memberinya satu ember anak panah logam yang runcing dan indah.Jojo begitu menyukai anak panah logam yang dingin itu, tidak bisa melepaskannya dari tangan. "Akhirnya bukan panah plastik lagi! Kak Nadya, aku benar-benar suka banget sama kamu!""Anak laki-laki memang harus bermain dengan busur dan anak panah asli yang punya daya

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 44

    Setelah tujuh tahun berlalu, Wanda kembali duduk di kursi pengemudi Corona.Seolah-olah jutaan sel dalam tubuhnya hidup kembali, bangkit seiring deru mesin yang menggelegar.Tubuh Wanda bergetar halus. Dia bisa mendengar detak jantungnya yang mengentak hebat. Dia merasa seperti hidup kembali!Andre duduk di kursi penumpang, menikmati entakan cepat dan kuat saat mobil melaju kencang.Hari ini, Corona berbeda dari biasanya. Di tangan Wanda, mobil itu kembali hidup."Mau ngebut sepuasnya juga nggak apa-apa. Kalau kena tilang, biar aku yang bayar."Wanda menekan gejolak dalam hatinya. "Nggak perlu, kalau ditilang karena ngebut, SIM-ku yang bakal kena poin."Corona melesat di jalan raya, suara raungannya membuat para pejalan kaki menoleh."Barusan itu apa yang lewat?""Burung walet ya? Sekejap saja langsung lewat di depan mukaku.""Musim begini mana ada burung walet! Menurutku, itu setan!"Para pejalan kaki di sisi jalan mulai ramai berdiskusi.Di jalan, Wanda kembali berpapasan dengan seke

Latest chapter

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 50

    "Andre, kamu!" Nadya yang ada di sana berseru tidak percaya.Matanya berputar, lalu dia tersenyum dan bertanya, "Kamu tertarik pada kakakku sebagai pribadi, atau tertarik karena dia adalah istri Harvey?""Kak Wanda dan Kak Harvey masih dalam proses bercerai. Apa kamu pikir ini kesempatanmu untuk menikmati hubungan gelap tanpa takut banyak disalahkan?"Nadya tampak seolah-olah sudah melihat isi hati Andre.Saat itu, seluruh ruang rawat seperti ruang pendingin. Tekanan dari tubuh Harvey membuat Jojo sampai gemetar.Mata Andre yang seperti lukisan tinta tipis, diselimuti hawa dingin."Kamu habis dari pameran lukisan ya? Soalnya wajahmu penuh warna banget."Nadya, "Aku ....""Luar biasa, masih ada yang berani mengeluarkan isi hatinya dengan jujur."Wajah Nadya memucat. Dia membalas dengan malu, "Kamu bicarakan dirimu sendiri, ya!""Kamu paling paham, ya?" Andre tersenyum memandang Harvey. "Kamu terus bersama perempuan seperti ini, nggak heran kalau Wanda mau cerai sama kamu."Andre berkata

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 49

    Sasha terpaku di tempat, seluruh dirinya bingung. Jiwanya yang kecil terguncang hebat.Apakah dia yang salah?Kalau saja dia menurut dan ikut Ayah kembali ke keluarga Ferdian, Om Andre pasti tidak akan terluka.Tetapi, orang yang menembakkan anak panah ke arahnya adalah Jojo, yang memiliki darah yang sama dengannya.Padahal mereka dulu sangat akrab.Lambat laun, karena perbedaan fisik, sikap Jojo padanya makin buruk.Dia menyadari, di keluarga Ferdian, hanya Mama yang memperlakukan dia dan Jojo dengan adil. Papa pun lebih memihak Jojo."Jojo! Meskipun kamu minta maaf, aku tetap nggak akan maafkan kamu!" Sasha berteriak.Dia bertanya pada Harvey, "Papa, boleh nggak ... aku berhenti jadi anak Papa? Gimana caranya supaya aku bisa nggak kembali ke keluarga Ferdian selamanya?"Dia ingin melepaskan diri dari belenggu, tetapi dia tidak tahu harus bagaimana.Wajah Harvey seolah-olah dibekukan oleh es setebal 90 cm."Sasha Ferdian! Nama belakangmu Ferdian! Kamu selamanya tetap anakku! Bagian da

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 48

    Jojo ketakutan sampai matanya berkaca-kaca karena aura mengerikan dari Harvey.Nadya buru-buru menenangkan. "Jojo, kamu dan Sasha itu kakak-adik kandung, Sasha pasti akan maafkan kamu!"Nadya menoleh ke arah Harvey, nadanya santai sambil menggoda. "Aku selalu merasa Andre itu mukanya ramah, tapi kepribadiannya lebih dingin dari kamu. Dia sampai rela berkorban demi orang lain, langka banget ya ...."Nadya memperpanjang nada akhirnya, lalu berkata lagi, "Tadi aku lihat Kak Wanda turun dari mobilnya Andre. Sejak kapan mereka sedekat itu?""Eh! Harvey, tunggu aku!"Nadya melihat Harvey berbalik pergi, jelas-jelas tidak mendengarkan omongannya.Dia buru-buru mengejar pria itu.....Di rumah sakit, Andre dibawa masuk ke ruang operasi.Dia menelungkup di atas meja operasi, lalu berkata pada dokter bedah utama, "Tambahkan dua nol di tagihan operasiku, biar nanti aku tagih ke Harvey si kulit kerang!"Dokter bedah itu kenal baik dengannya. Sambil membuka pakaiannya dengan pisau bedah, dia menggo

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 47

    Andre mengeluh, "Kalau harus tunggu ambulans, darahku bisa habis duluan. Pak Harvey, kamu mau lihat aku mati, ya!"Situasi Andre gawat, Wanda tidak mau lagi berdebat dengan Nadya."Turun! Jangan banyak omong, nggak usah cerewet!""Kalau sampai kecelakaan ...."Kalimat Nadya belum selesai, tiba-tiba dia merasa ada tekanan tak kasatmata menyelimuti seluruh tubuhnya. Saat tatapannya bertemu dengan Wanda, bulu kuduknya langsung berdiri. Duduk di atas motor, dia nyaris tidak bisa berdiri tegak.Nadya belum pernah merasakan aura semengerikan itu dari Wanda.Hatinya terasa waswas."Kak Wanda, aku sarankan kamu jangan nekat.""Cengeng banget. Itu bukan gaya kamu, Nadya!"Nadya manyun. Kalau Wanda mau cari mati, dia tidak melarang. Semoga sekalian jatuh menelungkup, hidung dan gigi remuk semua!Nadya turun dari motor.Wanda mengulurkan tangan padanya, "Kasih aku kunci motornya."Nadya melempar kunci begitu saja, Wanda menangkapnya dengan mantap.Wanda berkata pada Fabian, "Kak, tolong antar Sas

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 46

    "Andre!!" Wanda berseru kaget.Sasha yang dipeluk Andre belum menyadari apa yang baru saja terjadi.Andre bertanya dengan cemas, "Sasha, kamu terluka nggak?"Sasha menatap Andre dengan mata bulat bening, lalu menggeleng pelan.Dia bangkit dari tanah, dan baru sadar ada anak panah logam di punggung Andre.Mata Sasha membelalak, dia menarik napas dingin.Dia menoleh dan melihat Jojo di kejauhan yang secara refleks menyembunyikan busur mekanik di belakang tubuhnya.Sasha mengenali anak panah itu. Itu yang diberikan Nadya pada Jojo!Harvey juga tidak menyangka Jojo akan melakukan hal seperti itu. Wajahnya seolah-olah membeku oleh hawa dingin.Dibandingkan fakta bahwa putranya melukai orang, dia lebih terguncang oleh tindakan nekat Andre yang melindungi Sasha.Kedua tangan Harvey mengepal kuat."Jojo, ke sini kamu!"Jojo langsung gemetar. Dia ketakutan. "Aku cuma mau bantu Papa. Sasha nggak mau nurut!"Sasha menatap Jojo. Bahunya bergetar. Jojo sekarang terasa begitu asing baginya.Harvey m

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 45

    Di depan pintu kelas, belasan pengawal mengepung Fabian. Harvey berdiri di bawah tangga, auranya kuat dan menekan. Dia menatap Fabian seakan-akan dewa yang tinggi di langit sedang memandang semut di kakinya."Sasha, ke sini, ikut Papa pulang!"Nada suara Harvey penuh paksaan. Saat Sasha melangkah ke arah Fabian, dia sudah kehilangan kesabaran terhadap putrinya.Sasha menggeleng pada Harvey, "Aku mau pulang sama Om Fabian."Harvey tertawa dingin. "Dia bisa bawa kamu ke mana? Apa dia punya rumah? Sasha, kalau kamu ikut dia, kamu cuma akan tidur di jalan!""Sasha!" suara Wanda terdengar.Sasha melihat Wanda dan melambaikan tangan dengan gembira.Dia dan Fabian masih dikepung pengawal yang dibawa Harvey, jadi dia belum bisa menghampiri Wanda."Mama!"Wanda merasa sedih sekaligus bersalah. "Maaf ya, Mama ada urusan mendesak. Sasha, Mama janji, mulai sekarang Mama nggak akan pernah biarkan kamu menunggu di TK sendirian lagi."Sasha mengerti. "Aku tahu, Mama punya urusan penting. Urusan itu b

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 44

    Setelah tujuh tahun berlalu, Wanda kembali duduk di kursi pengemudi Corona.Seolah-olah jutaan sel dalam tubuhnya hidup kembali, bangkit seiring deru mesin yang menggelegar.Tubuh Wanda bergetar halus. Dia bisa mendengar detak jantungnya yang mengentak hebat. Dia merasa seperti hidup kembali!Andre duduk di kursi penumpang, menikmati entakan cepat dan kuat saat mobil melaju kencang.Hari ini, Corona berbeda dari biasanya. Di tangan Wanda, mobil itu kembali hidup."Mau ngebut sepuasnya juga nggak apa-apa. Kalau kena tilang, biar aku yang bayar."Wanda menekan gejolak dalam hatinya. "Nggak perlu, kalau ditilang karena ngebut, SIM-ku yang bakal kena poin."Corona melesat di jalan raya, suara raungannya membuat para pejalan kaki menoleh."Barusan itu apa yang lewat?""Burung walet ya? Sekejap saja langsung lewat di depan mukaku.""Musim begini mana ada burung walet! Menurutku, itu setan!"Para pejalan kaki di sisi jalan mulai ramai berdiskusi.Di jalan, Wanda kembali berpapasan dengan seke

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 43

    Jojo tidak tahan untuk mengeluh."Jojo!"Suara Nadya terdengar, dan Jojo langsung melesat pergi."Kak Nadya! Kok kamu telat!""Karena aku pergi belikan ini buat kamu!"Nadya mengeluarkan sebuah busur panah mekanik dari belakang punggungnya."Wah!" Mata Jojo langsung berbinar melihat busur panah mekanik berwarna hitam pekat itu.Nadya sangat puas. Dia tahu Jojo menyukai benda-benda seperti ini, sementara Wanda bahkan tidak mengizinkan Jojo menyentuh busur panah mekanik."Dengan busur mekanik ini, kamu pasti terlihat gagah, 'kan!"Jojo tidak sabar mengambil busur itu, lalu bergaya memanah dengan keren."Kak Nadya, anak panahnya mana! Kasih aku anak panahnya!"Nadya memberinya satu ember anak panah logam yang runcing dan indah.Jojo begitu menyukai anak panah logam yang dingin itu, tidak bisa melepaskannya dari tangan. "Akhirnya bukan panah plastik lagi! Kak Nadya, aku benar-benar suka banget sama kamu!""Anak laki-laki memang harus bermain dengan busur dan anak panah asli yang punya daya

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 42

    Wanda duduk di kursi penumpang depan. Tubuhnya terasa canggung dan tidak tahu harus bersikap seperti apa."Mobil ini ....""Tujuh tahun lalu, aku membelinya di lelang Christie's. Demi mendapatkan mobil ini, aku langsung 'menyalakan lentera langit.'"Yang dimaksud 'menyalakan lentera langit' adalah istilah dalam dunia lelang, artinya tidak peduli berapa pun harga yang ditawar orang lain, si penyalanya akan selalu menawar lebih tinggi.Menyalakan lentera langit berarti si pembeli sangat berambisi untuk mendapatkan barang lelang tersebut.Mobil balap "Corona" ini, pada lelang tujuh tahun lalu, mencetak rekor harga yang mengguncang dunia.Wanda tersenyum. "Ternyata kamu orang yang membelinya."Dia mengulurkan tangan, menyentuh bodi mobil itu dengan penuh nostalgia."Kamu tahu mobil ini dulunya adalah ...."Belum sempat dia menyelesaikan kalimatnya, Andre langsung menyambung,"Aku tahu, kamu pemilik pertama Corona."Dia bukan hanya tahu, dia juga pernah menyaksikan sendiri Wanda mengendarai

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status