Hari ini Elvia dan Kendrick berangkat menggunakan salah satu helikopter milik Kendrick untuk menuju ke salah satu pulau pribadi milik Kendrick. Sejujurnya mereka sangat kelelahan karena baru saja tiba di New York untuk mengantar Ruby yang sama sekali tidak ingin ditinggal tetapi karena Kendrick dan Elvia ingin menjalankan honeymoon mereka akhirnya mereka memutuskan untuk berangkat. “Apakah kau lelah baby?”.“Aku cukup lelah tapi aku bisa beristirahat ketika kita tiba nanti”. Elvia juga merasa kalau pemandangan yang dilihatnya dari atas helikopter membuatnya merasa dimanjakan. “Tidurlah dan aku akan membangunkan mu jika kita sudah tiba”. Kendrick menarik kepala Elvia untuk bersandar di bahunya sambil mengelus kepala Elvia dan membuat Elvia langsung terlelap. Setelah menempuh perjalan selama empat puluh menit dari pusar kota menggunakan helikopter akhirnya Elvia dan Kendrick tiba di salah satu pulau pribadi milik Kendrick. Salah satu bodyguard milik Kendrick menawarkan untuk menggen
Elvia bangun saat matahari sudah bersinar dengan terang dan Elvia merasa tubuhnya remuk karena Kendrick sama sekali tidak membiarkan dirinya beristirahat dan terus membuat Elvia keluar berulang kali. “Kau sudah bangun?”. Kendrick mengecup pipi Elvia dan Elvia menaikkan selimut yang merosot dari tubuhnya. Kendrick baru saja selesai berolahraga di sekitar pantai dan Kendrick sama sekali tidak merasakan capek melainkan merasakan semangat yang membara karena mendapat jatah dari Elvia. “Kau ingin mandi bersamaku?”. Elvia menggelengkan kepalanya karena sudah pasti mereka akan kembali mencari kenikmatan satu sama lain sedangkan pinggang Elvia saat ini saja terasa hampir patah. “Apa yang kau lakukan?!”. Teriak Elvia ketika Kendrick mengangkat tubuhnya yang seringan kapas. “Aku tidak menerima penolakan darimu baby. Lebih baik kita mengirit waktu dan air karena aku ingin mengajakmu pergi kesuatu tempat dan aku pastikan kau akan menyukainya”. Elvia yang marah akhirnya melampiaskan kemarahann
Kendrick dan Elvia mempercepat kepulangan mereka dari pulau pribadi milik Kendrick atau lebih tepatnya milik Elvia karena Kendrick membeli pulau pribadi itu mengatasnamakan Elvia. “Maafkan aku baby karena kita harus pulang secepat ini karena aku tidak bisa membiarkan perusahaanku kosong ketika Aksa sedang pergi”. “Tak apa baby kita masih bisa melakukan hal ‘itu’ ketika di mansion kita”. Kendrick mencairkan suasa karena sedari tadi Elvia terus meminta maaf padanya karena seharusnya mereka pulang tiga hari lagi tetapi karena Aksa meminta ijin pada Elvia kaewna Aksa memiliki urusan mendesak maka Elvia memutuskan untuk pulang. Lagipula Elvia sudah sangat merindukan anak gadisnya yang saat ini berada di rumah mertuanya. “Apakah ada yang tertinggal?”. Kendrick mengelus pinggang Elvia dan membuat Elvia merasa hangat yang menjalar ke hatinya. Elvia kembali memandang kamar yang selama ini ditempatinya bersama Kendrick. Elvia juga menyentuh tempat tidur yang setiap hari berguncang karena m
Elvia terbangun dari tidurnya dan mendapati ruangan yang asing seketika Elvia bangun dari tidurnya dan kemudian tersadar kalau ruangan yang di tempatnya saat ini adalah kamar utama Kendrick. Elvia yang masih melihat kamar milik Kendrick langsung menghentikan kegiatannya ketika pintu terbuka dan Kendrick masuk kedalamnya. “Kau sudah bangun baby?”. Kendrick mengecup kepala Elvia dengan penuh kasih sayang dan kemudian mengangkat tubuh Elvia ke pangkuannya. “Kau dari mana Ken?”. “Tadi Aksa datang kemari dan aku baru saja bertemu dengannya”. “Apakah dia mencariku?”. Kendrick merasa sedikit cemburu mendengar perkataan Elvia. “Aksa meminta tolong padaku untuk mencari keberadaan Rose yang menghilang”. Elvia cukup terkejut dengan perkataan Kendrick. “Benarkah? Sejak kapan Rose menghilang?”. Elvia bisa menebak kalau saat ini Aksa pasti sedang kalang kabut untuk mencari Rose karena Aksa baru pertama kali dekat dengan wanita selain dirinya. Apalagi Aksa dan Elvia menjalin hubungan layaknya k
Aksa mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi ke rumah Kendrick. Aksa merasa jantungnya berdebar karena Kendrick sudah mendapatkan lokasi Rose. Aksa masuk tanpa menunggu pintu pagar dibuka dan mungkin saja Kendrick sudah berpesan pada penjaga yang ada di pintu gerbang. Aksa memakirkan motornya asal-alasan setelah itu Aksa melepas helm full facenya dan menyugar rambutnya sehingga ketampanan Aksa bertambah berkali lipat. “Dimana Kendrick?”. Kata Aksa pada salah satu pelayanan yang sedang membersihkan guci. “Mari saya antar tuan dan tuan Kendrick ada di taman belakang bersama nyonya dan nona muda”. Aksa mengangguk dan mengikuti langkah pelayanan di depannya. Sesampainya di taman belakang Aksa bisa melihat Kendrick yang sedang bermanja dengan Elvia sambil melihat Ruby yang sedang mengejar kupu-kupu. Sungguh penampakan keluarga yang sangat harmonis dan menjadi impian orang banyak. Aksa berdehem dan membuat atensi mereka menuju pada Aksa. “Uncle Aksa!!”. Ruby langsung berlari dan
Rose hanya bisa menatap ke arah ayahnya dengan tatapan kosong sedangkan Mr. Alvons melihat anak gadisnya yang sudah tumbuh menjadi anak gadis yang sangat cantik. Wajah Rose juga sangat persis dengan istrinya. “Kau tahu kenapa aku memanggilmu kesini?”. Rose menggelengkan kepalanya dan Mr. Alvons mendengus melihat Rose yang hanya diam di tempat padahal dulu Rose selalu menempel padanya sekalipun nanti akan dikasari oleh Mr. Alvons. “Aku berencana untuk menikahkanmu dengan Richard anak dari temanku. Pernikahan ini akan membuat wilayah kita akan semakin luas dan juga kau akan mendapat perlindungan ketika bersama dengan Richard walaupun klan kita satu tingkat di atas mereka”. “Apakah kau akan menjual ku hanya untuk mendapat wilayah yang strategis untuk tanaman haram milikmu?”. Mr. Alvons menatap Rose dengan tatapan jauh lebih datar dari sebelumnya. “Kau tidak mempunyai hak untuk menolak dan jangan sekali-kali kau kabur. Jika aku tahu kau kabur maka aku tidak segan-segan membunuh pria
Aksa sudah sampai di tempat dimana kekasihnya bersembunyi atau lebih tepatnya di mansion pribadi keluarga Rose. Seolah keluarga Rose tahu kalau Aksa akan datang sehingga pagar yang menjulang tinggi terbuka lebar. Aksa cukup curiga tetapi Aksa tidak membuang-buang waktu dan memerintahkan sopirnya untuk masuk kedalam mansion. Jarak antara pagar utaman ke mansion memakan waktu selama lima belas menit karena jaraknya yang cukup jauh. Mansion yang dimiliki oleh keluarga Rose sangat mewah dan elegan walaupun terkesan mengerikan bagi siapa saja yang datang karena mansionnya yang berwarna hitam dan di tambah warna keemasan sehingga terkesan tidak monoton. Aksa keluar dari dalam mobil dan berjalan ke pintu utama yang masih tertutup. Baru saja Aksa mau menekan bel mansion pintu langsung terbuka dan tatapan Aksa jatuh pada Kevin kakak kedua Rose yang terkenal arogan. “Well, lihat siapa yang datang kemari?”. Kevin berjalan mengelilingi tubuh Aksa dan Aksa tetap memasang raut wajah datar dan
Kendrick melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi karena darah yang terus merembes keluar dari pinggang Elvia. “Ken. Hei! Bawa mobilnya pelan-pelan aja ada Ruby baby”. Elvia mengelus tangan Kendrick yang mencengkeram stir mobil dengan kuat. Kendrick yang mendengar perkataan Elvia akhirnya tersadar dan mulai menurunkan kecepatannya dengan perlahan. Sesekali Kendrick melihat Ruby dari kaca dan mendapati Ruby yang tadinya memasang raut wajah takut menjadi bersalah. “Mommy pasti baik-baik saja sweetheart kau tidak perlu khawatir”. Kata Elvia dengan lembut untuk menenangkan Ruby sedang wajahnya sendiri sudah sangat pucat karena kehilangan banyak darah. Ruby mengigit bibir bawahnya untuk menahan isakan tangis yang sudah hampir keluar dari bibir mungilnya yang berwarna cherry. Sesampainya di rumah sakit Kendrick langsung menggendong Elvia dan berlari masuk kedalam rumah sakit dan para dokter yang sudah terlebih dahulu di beritahukan oleh bodyguard Kendrick sehingga mereka langsung men
Elvia sedang duduk bersama Kendrick di taman dan melihat anak gadis mereka yang sedang menanam bunga bersama para maid. Tangan Kendrick sedari tadi tidak berhenti mengelus perut Elvia yang sudah sangat besar dan dokter berkata bahwa Elvia akan melahirkan beberapa hari lagi. Usia kandungan Elvia sudah sembilan bulan dan Kendrick bekerja dari rumah karena tidak ingin meninggalkan Elvia sedetik pun. Kendrick ingin menebus masa-masa dimana Elvia sendirian ketika hamil Ruby. “Dia sangat aktif didalam sana”. Kata Kendrick sambil tersenyum hangat ketika merasa tendangan dari anaknya. Elvia tersenyum walaupun ringisan keluar dari bibirnya. Anak yang ada didalam kandungan Elvia selalu merespon dengan baik ketika Kendrick mengajaknya berbicara dan menyentuh perut buncit Elvia. “Ken aku ingin makan buah lagi”. Kata Elvia. Kendrick tanpa kata bangun dari duduknya dan mengambilkan buah untuk Elvia dan ketika Kendrick berjalan menjauh Elvia merasa perutnya sangat sakit dan jantung Elvia berdegup
Kendrick menggerutu dalam hatinya ketika melihat Asher baru saja meninggalkan tempat yang dimana istri tercintanya duduk. Kendrick melangkah dengan cepat setelah mengambilkan makanan untuk Elvia. “Kenapa dia datang kemari?”. Kendrick mengeluarkan suara yang datar tetapi tidak membuat Elvia takut tetapi malah tersenyum menggoda. “Apakah kau baru saja cemburu honey?”. Kendrick mengangguk dengan polosnya. “Dia cuman berpamitan padaku karena dia akan meninggalkan negara ini”. Kata Elvia setelah selesai menelan makanan yang ada di dalam mulutnya. “Kenapa juga dia harus berpamitan padamu?! Padahal kau bukan tidak memiliki hubungan dengannya”. Kata Kendrick menggerutu tetapi tetap menyuapkan salad buah kedalam mulut Elvia. Semenjak Elvia hamil Kendrick selalu menjadi kaki tangan Elvia dan Elvia juga semakin manja kepada Kendrick. Kendrick bahkan selalu menyempatkan diri untuk pulang ke mansion karena Elvia tidak akan makan tanpa dirinya. Entahlah Elvia merasa makanan yang dimakannya jau
Sebulan telah berlalu semenjak semua kejadian buruk terjadi dan sekarang Ruby sedang melewati masa pengobatannya bersama psikiater dengan dukungan Kendrick dan juga Elvia. Perut Elvia juga sudah mulai terbentuk karena kehamilannya. “Apakah kau sudah selesai sayang?”. Kata Kendrick sambil melihat Elvia yang menggunakan gaun berwarna putih dengan merek ternama yang hanya dijual beberapa didunia.Elvia memakai dress selutut yang dimana bertali spageti sehingga menunjukan bahu mulusnya. Rambut Elvia juga di ikat menjadi setengah dengan pita putih yang besar. “Bagaimana pendapatmu?”. Elvia melangkah dengan anggun ke arah Kendrick. “Kau selalu terlihat cantik di mataku sayang tetapi kau lebih cantik lagi jika tidak menggunakan apapun”. Elvia mendengus dan memukul pundak Kendrick dan hal itu membuat Kendrick tertawa. “Aku hanya berkata jujur sayang”. Elvia melangkah meninggalkan Kendrick dan Kendrick yang memilih gaun tersebut untuk Elvia dan gaun tersebut tidak mencetak tubuh Elvia karen
Kembali lagi pada mansion keluarga Mr. Alvons yang sedang kacau karena melihat Rose yang mulai tidak sadarkan diri didalam rengkuhan Mr. Rodrigoz yang memamerkan senyum kemenangannya. "Kau lihat aku selalu saja menang dari mu Alvons! Sekarang tarik seluruh pasukanmu dan biarkan aku membawa Rose untuk dinikahkan dengan anakku". Kata Mr. Rodrigoz sambil melihat anaknya yang sudah berjalan pelan ke arahnya. Aksa tanpa perasaan menembak Jafson dikepalanya dan membuat darah menyembur keluar dari kepala Jafson dan Jafson terjatuh dan meninggal di tempat. "Apa yang kau lakukan sialan?!!!". Teriak Mr. Rodrigoz marah karena melihat anak semata wayangnya mati didepan matanya karena tembakan Aksa yang tepat sasaran bahkan semua orang yang ada disana tercengang melihat perbuatan Aksa yang sangat berani. Aksa bahkan menembak Jafson tanpa menatap ke arah Jafson karena tatapannya terkunci pada Rose yang sudah tak sadarkan diri dengan darah yang terus merembes keluar dari pinggangnya. Aksa meneba
Noah masuk kedalam ruangan Ruby dan menatap Kendrick yang masih memeluk putrinya dengan erat. “Ken dokter ingin bertemu denganmu untuk berbicara tentang kondisi Elvia”. Kata Noah sambil berbisik karena tidak ingin membangunkan Ruby. Kendrick menatap Ruby yang masih memeluknya dengan erat padahal Ruby sedang tidur. Tak lama pintu kembali terbuka dan Elvina serta Nicholas masuk kedalam ruangan. “Keluarlah Ken daddy dan mommymu yang akan menjaga Ruby”. Kendrick mengangguk dan melepaskan tangan Ruby dengan perlahan. Ketika Ruby menggeliat dalam tidurnya Kendrick langsung mengelus rambut Ruby sehingga Ruby kembali pulas. Sesampainya di kamar Elvia dokter sudah menunggu kedatangan Kendrick. “Selamat malam Mr. Sylvester”. Kendrick mengangguk saja mendengar sapaan dokter dan lebih memilih menggenggam erat tangan Elvia yang sedang di pasang infus. “Saya sudah mengobati luka-luka yang ada di wajah Mrs. Slyvester dan akan meninggalkan lebam yang cukup parah karena kulit Mrs. Slyvester yang
Perkiraan Mr. Alvons yang mengatakan musuh mereka akan datang dalam tiga puluh menit ternyata salah karena belasan mobil telah masuk kedalam pekarangan mansion Mr. Alvons. Aksa beserta Charlie, Kevin dan Mr. Alvons berdiri didepan pintu mansion dan melihat kedatangan tamu mereka. “Lama tak berjumpa saudaraku”. Kata Mr. Rodrigoz sambil melihat ke arah mereka dengan tatapan yang dibuat sehangat mungkin. Tatapan Mr. Rodrigoz beralih ke Aksa yang sedang menatapnya dengan tatapan yang datar dan senyum smirk Mr. Rodrigoz mengembang. “Siapa pria ini Alvons?”. Kata Mr. Rodrigoz pura-pura tidak mengerti. Aksa berdecih dalam hati ketika melihat kepura-puraan dari Mr. Rodrigoz. “Kau tidak berniat untuk melanggar isi perjanjian kita kan? Kau tahu apa yang akan terjadi jika kau melanggar surat perjanjian yang telah kita buat apalagi kedatangan ku hari ini adalah untuk mempersunting anakmu Rose untuk anakku jafson”. Jafson sedari tadi menatap Aksa dengan tatapan tajam karena merasa Aksa adalah
Kendrick langsung memerintahkan para bodyguardnya untuk mengecek setiap tembok yang ada di bangunan tersebut. Mereka tidak perlu takut lagi akan musuh karena mereka sudah membasmi semua musuh. Beberapa bodyguard Kendrick sudah melumpuhkan mereka sehingga mereka tidak berdaya lagi untuk melawan. “Boss saya menemukan suatu ruangan yang berada di lantai tiga”. Mendengar perkataan salah satu bodyguardnya Kendrick dan Noah langsung berlari ke lantai tiga. Kendrick bisa melihat dengan jelas bentuk garis lurus yang ada ditembok. Jika tidak dicermati dengan baik maka orang lain tidak akan bisa melihat garis tersebut. Kendrick mencoba untuk menurunkan lukisan yang ada di tembok tersebut tetapi lukisan tersebut tidak bisa dipindahkan. Kendrick dan Noah saling melihat satu sama lain dan mengkode anak buahnya untuk berdiri di belakang mereka untuk bersiap jika sewaktu-waktu musuh menembak. Kendrick kemudian menggeser lukisan ke arah kiri. Seketika juga tembok terbuka dan peluru menyambut ke
Aksa mengerutkan keningnya ketika nomor Elvia tidak aktif dan Aksa merasa kalau Elvia dalam bahaya karena Elvia selalu mengisi daya ponselnya. Aksa memilih untuk mematikan panggilannya dan menelpon Kendrick tetapi Kendrick tak kunjung menjawab panggilan Aksa. “Apakah mereka semua sibuk?”. Aksa merasa gusar dan menelpon salah satu anak buahnya untuk mencari tahu keadaan Elvia dan keponakan cantiknya. Bunyi pintu yang terbuka membuat atensi Aksa yang berada di ponselnya menjadi terbagi dan menatap penuh pada seseorang yang baru saja membuka pintu kamar Aksa. “Bersiaplah karena mereka sudah tiba”. Aksa mengerutkan keningnya karena perkiraan keluarga Rodrigoz akan datang besok malam. “Mereka tidak bisa menunggu lagi dan mereka sudah dalam perjalanan”. Kata Charlie dengan nada datar dan membuat Aksa menganggukkan kepalanya. Aksa memakai rompi anti peluru dan menutupnya dengan kaos hitam serta jeket hitam tak lupa juga Aksa menaruh beberapa benda tajam di pinggangnya untuk membantunya
Berita penculikan Elvia dan Noah telah sampai di telinga Nicholas ayah Kendrick dan saat ini Nicholas sangat marah karena Kendrick yang ceroboh telah melepas Elvia dan Ruby keluar di saat situasi belum aman padahal waktu lalu Nicholas telah meminta Kendrick untuk menjaga Elvia dan Ruby. “Jangan marah pada anak kita semua sudah menjadi rencana Tuhan dengan kamu marah seperti ini tidak akan menyelesaikan masalah”. Elvina mengelus tangan Nicholas yang terkepal erat dan Nicholas sama sekali tidak memutuskan tatapan tajamnya pada Kendrick. “Aku sudah mengirim beberapa anak buahku untuk melacak keberadaan Elvia”. Kata Nicholas setelah emosinya reda. Pintu dibuka oleh Noah dan diikuti oleh salah satu bodyguard. Noah meminta pria itu untuk menjelaskan apa yang terjadi di didalam mall dan tadi Kendrick serta Noah sudah mengecek cctv tetapi cctv telah dimatikan oleh anak buah Natassia.“Maafkan kelalaian kami tuan”. Kata bodyguard itu dengan tatapan bersalah dan Kendrick mendengus. “Jika k