Share

CHAPTER 2

Author: Mrs.Syles
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Elvia tidak tahu mengapa Kendrick berada di ruangan yang sama dengannya dalam hati Elvia bertanya-tanya apakah Kendrick merupakan salah satu investor dalam proyeknya saat ini. Aksa bingung dengan Nonanya saat ini karena Elvia tidak pernah berperilaku seperti ini. Aksa tidak mempunyai pilihan lain selain menepuk pundak Elvia untuk kedua kalinya.

“Apakah anda tidak ingin menyampaikan salam pembuka?”. Kata Aksa dan Elvia mengepalkan kedua tangannya dan mencoba untuk menyingkirkan masalah pribadi dan masalah kantor. “Terima kasih untuk kalian yang sudah bersedia  hadir dalam rapat ini tentang pembangunan hotel di Sumba Timur-Indonesia”. Kata Elvia tanpa nada gugup sekalipun.

Elvia menghiraukan tatapan Kendrick yang sedari tadi menghunusnya dan Elvia sebisa mungkin tidak melihat kea rah Kendrick. “Sebelum rapat dimulai saya ingin memperkenalkan anda dengan CEO dari Sylvester Company dan perusahaan mereka adalah investor terbesar saat ini untuk proyek kita”. Kata Aksa dengan penuh wibawa “Mr.Sylvester”. Kata Aksa dan membuat Kendrick bangun dari duduknya dan terus menatap kea rah Elvia sedangkan Elvia menutupi raut keterkejutannya sehingga hanya terdapat wajah yang datar.

“Perkenalkan nama saya Elvia Jhonson dan saya ingin mengucapkan terima kasih karena sudah mau menjalin kerja sama dengan Perusahaan Sylvester dan saya harap kerja sama kita akan berjalan dengan lancar”. Kata Elvia dengan penuh wibawa bahkan Elvia menatap Kendrick ketika ia berbicara.

Setelah perkenalan singkat tersebut mereka mulai melakukan rapat tersebut walaupun sesekali Kendrick mencuri-curi pandang kearah Elvia yang sedang melakukan presentasi. Elvia sama sekali tidak merasa gugup walaupun dia tahu kalau sedari tadi Kendrick terus melihat ke arahnya karena ketika dia masih SMA ada beberapa proyek yang ditangani langsung oleh Elvia.

Elvia pun selesai menyampaikan tentang pembangunan yang akan dilakukan di Labuan Bajo dan Elvia mampu untuk menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan untuknya. “Minumlah pasti kau haus”. Kata Aksa penuh perhatian. “Terima kasih”. Senyum manis dari Elvia pun mengembang.Rapat yang berlangsung selama tiga jam pun berakhir dan Elvia menghembuskan napas lega ketika rapat tersebut berakhir karena Elvia sudah tidak betah lagi berada di ruangan yang sama dengan Kendrick.

Elvia pun melangkah cepat untuk keluar dari ruangan setelah berpamitan dengan orang-orang yang ada di dalam ruangan rapat. Aksa yang bingung dengan tingkah Elvia pun mempercepat langkahnya. “Ada apa denganmu tidak biasanya kamu terlihat seperti ini, Apakah ada sesuatu yang menganggu mu?”. Kata Aksa dan Elvia hanya menggelengkan kepalanya dan menghembuskan napas lega ketika pintu lift mulai tertutup. “Aku hanya tidak menyangka akan bertemu dengannya secepat ini”. Kata Elvia dan membuat Aksa tidak mengerti.

Tetapi ketenangan tersebut tidak berlangsung lama karena Kendrick dan Noah masuk ke dalam lift. Elvia mulai merapatkan dirinya dengan Aksa karena tubuhnya sekarang bergetar dengan hebat. “Lama tak berjumpa El”. Tubuh Elvia kembali bergetar mendengar nada rendah dari Kendrick sedangkan Aksa memasang wajah bingung karena panggilan Kendrick yang seolah-olah sudah lama berkenalan dengan Elvia. “Apakah kamu tidak ingin menyapa mantan kesayangan mu ini?”. Elvia mengepalkan kedua tangannya sedangkan Aksa mulai paham dengan apa yang terjadi saat ini.

Elvia mengendalikan tubuhnya yang sempat bergetar dan memandang wajah Kendrick yang terpantul dari dinding lift. Elvia sama sekali tidak ada niatan untuk membalas perkataan yang di ajukan oleh Kendrick. Pintu lift pun terbuka dan membuat Elvia melangkahkan kaki jenjangnya untuk keluar dari lift. Elvia sempat berpamitan pada Kendrick dan Noah walauapun Elvia tidak memandang wajah mereka berdua.

Kendrick mendengus melihat Elvia yang mengindari dirinya tetapi Kendrick sangat merindukan mantan kekasihnya itu. Kendrick pun menarik tangan Elvia dan membawanya ke mobilnya yang sudah terparkir di depan Jhonson Company. Elvia yang terkejut pun mencoba memberontak dan merasa sedikit perih di lengannya karena Kendrick mencengkram tangannya dengan kuat.

“Apa yang kau lakukan?”. Kata Elvia dengan suara yang meninggi sambil mengelus lengannya yang perih. Kendrick melajukan mobilnya dan menghiraukan teriakan Elvia dan Kendrick juga tidak tahu mengapa dia menarik tangan Elvia menuju mobilnya.

Elvia yang lelah bertanya pun akhirnya memalingkan wajahnya untuk melihat jalan yang lumayan padat, menurut Elvia pemandangan ini jauh lebih menarik dibandingkan wajah Kendrick apalagi ketika melihat wajah Kendrick membuat memori kenangan mereka muncul di permukaan.

“Bagaimana kabar mu?”. Kata Kendrick memulai percakapan dan hanya ditanggapi angina lalu oleh Elvia. Kendrick menghela napasnya pelan, ternyata sifat keras kepala Elvia tidak pernah hilang sejak dulu. “Apakah kau tak merindukan ku?”. Kalimat itu meluncur begitu saja dari mulut Kendrick dan Kendrick merutuki mulutnya yang sangat lancang. Elvia akhirnya memandang Kendrick dengan tatapan yang datar karena ucapan dari Kendrick.

“Saya tegaskan kali ini Mr. Sylvester, saya tidak ingin berurusan dengan anda selain dari pekerjaan kita dan tolong jangan mengusik kehidupan saya”. Kata Elvia dengan nada yang dingin serta tatapan yang tajam.

Elvia tidak ingin terjatuh dalam pesona Kendrick lagi karena pastinya akan terasa sangat amat menyakitkan dan hubungan mereka telah berakhir empat tahun yang lalu. Elvia mencoba untuk membuka pintu mobil tetapi Kendrick sudah lebih dulu mengunci mobil tersebut dan tindakannya tersebut membuat Elvia frustasi.

Kendrick melepaskan sealbetnya dan mencondongkan tubuhya ke arah Elvia. Kendrick menatap bola mata indah hazel milik Elvia yang selalu membuat jantung Kendrick berdebar keras. Elvia memasang tatapan was-was ketika Kendrick mulai memajukan wajahnya. “kamu terlihat cantik ketika kamu marah”. Bahkan Kendrick dengan berani mengelus pipi Elvia dan Elvia merasa tubuhya terbakar karena sentuhan Kendrick. 

Kilasan memori ketika Kendrick melecehkannya membuat tubuh Elvia bergetar ketakutan bahkan mata Elvia mulai berkaca-kaca sedangkan Kendrick tertegun melihat tatapan ketakuan dari Elvia.

“Tolong jangan sakiti aku lagi”. Kendrick menjauhkan tubuhnya dan mengacak rambutnya dan melajukan mobilnya kembali ke perusahaan Elvia dan ketika sampai di parkiran Elvia dengan tergesa-gesa keluar dari mobil. Hampir saja Elvia terjatuh jika saja Aksa tidak menahan tubuh Elvia. “Bawa aku pergi dari sini”. Aksa memandang Kendrick dengan tajam sebelum menggendong tubuh Elvia ala briday style.

Kendrick hanya melihat pemandangan didepan dengan emosi yang membara tetapi Kendrick sama sekali tidak bisa melakukan sesuatu. “Apakah mereka mempunyai hubungan?”. Kata Kendrick sambil mengepalkan kedua tangannya. Aksa meletakkan tubuh Elvia dengan hati-hati di sebuah sofa dan untung saja tidak ada yang melihat Aksa menggendong Elvia karena mereka menggunakan lift khusus para petinggi di dalam perusahaan. Aksa mengelus punggung Elvia dan mencoba menenangkan Elvia yang tampak masih ketakutan  dan Aksa sangat benci melihat Elvia yang ketakutan seperti ini.

“ssstt tenanglah aku bersama mu”. Aksa terus memberikan kata-kata penenang kepada Elvia sehingga Elvia merasa lebih baik dari pada sebelumnya.“Merasa baikan?”. Tanya Aksa setelah beberapa saat dan Aksa sudah menganggap Elvia sebagai adiknya karena Elvia merupakan anak tunggal yang tidak memiliki saudara dan mereka bertemu ketika Aksa sedang berada di rumah sakit dan membutuhkan biaya untuk pengobatan ibunya.

“Dia adalah daddy Ruby”. Kata Elvia dengan pelan dan membuat Aksa tetap terkejut walaupun Aksa sudah menduga hal ini ketika Kendrick menyapa Elvia. “A-aku berharap tidak bertemu denganya lagi tetapi kenapa takdir kembali mempermainkan aku”. Kata Elvia kembali dengan nada yang bergetar tetapi Elvia sudah lelah untuk menangisi orang yang sama.

“Ssstt tenanglah aku disini untuk mu dan aku berjanji bajingan itu tidak akan mendekati mu lagi”. Elvia merasa sedikit lega mendengar penuturan Aksa karena Elvia yakin Aksa akan menjaganya. “Terima kasih karena selalu berusaha untuk menjaga ku”. Kata Elvia dengan tulus dan Aksa menganggukan kepalanya. “Itu sudah merupakan kewajiban ku. Kau tak perlu berterima kasih”.  Elvia hanya tersenyum menanggapi.

“Apakah kamu ingin pulang dan beristirahat di rumah?”. Elvia menggelengkan kepalanya karena baru hari ini dia masuk ke kantor dan tidak mungkin langsung pulang pada saat jam kerja.

“Aku baik-baik saja jangan khawatir”. Elvia menampilkan senyum tulusnya dan menyakinkan Aksa yang memandangnya penuh keraguan. Tak berapa lama Aksa menghela napasnya karena Aksa tahu kalau Elvia sangatlah keras kepala. “Oke baiklah tetapi ingat jika kamu sudah tidak sanggup beritahu aku”. Aksa pun bangkit setelah mengelus kepala Elvia dan meninggalkan Elvia sendirian dalam ruangannya.

Elvia menghembuskan napasnya berulang kali dan melangkah ke kamar mandi untuk membasuh mukanya karena Elvia yakin mukanya saat ini pasti sangat berantakan. Elvia mendengus ketika melihat penampakan wajahnya yang sangat mengerikan, maskara yang luntur serta mata yang membengkak dan hidung yang memerah. “Kendrick sialan”. Elvia mengumpati Kendrick berulang kali.

Sedangkan Kendrick melangkah masuk kedalam perusahaannya dengan muka yang sangat datar. Pegawai-pegawai yang melihat Kendrick pun cepat-cepat menundukkan kepalanya karena tidak ingin terlibat dengan Kendrick karena Kendrick sangat kejam ketika marah.

Kendrick masuk ke ruang kerjanya sambil membanting pintu dengan keras. Kendrick melonggarkan dasinya yang terasa mencekik lehernya dan bayang-bayang wajah Elvia yang ketakutan memenuhi pemikirannya saat ini. Kendrick sungguh sangat amat merindukan Elvia dan Kendrick tidak bisa menampik perasaannya kepada Elvia.

“Kenapa dia terlihat takut melihat ku? Apakah perbuatanku waktu itu membuat dirinya trauma?”. Kata Kendrick sambil mendesah frustasi. Kendrick memejamkan matanya dan memijit kepalanya berulang kali dan Kendrick mencoba untuk memfokuskan dirinya untuk memeriksa berkas-berkas yang harus ditandatanginya tetapi bayang-bayang itu kembali datang dan membuat Kendrick frustasi. “Sial!!”. Kata Kendrick dan menghempaskan berkas-berkas yang ada di mejanya sehingga berhamburan ke lantai. “Aku berjanji akan membuat kau kembali ke pelukan ku El bagaimana pun caranya”. Tekad Kendrick.

Related chapters

  • Melahirkan Anak Sang CEO Arogan   CHAPTER 3

    Aksa masuk ke dalam ruangan dan memandangi Elvia yang sedang berkutat dengan kertas-kertas tetapi pemandangan ini lebih baik dibandingkan Elvia harus bersedih seperti tadi. “Kau akan cepat tua jika dahimu mengerut seperti itu”. Elvia pun terlonjak karena kaget mendengar suara Aksa. “Apakah kau tidak bisa mengetuk pintu terlebih dahulu?”. Aksa mendengus dan melangkah ke arah Elvia. “Aku sudah mengetuknya berulang tadi tapi kau sangat sibuk dengan pekerjaan mu”. Kata Aksa. Elvia menghiraukan perkataan Aksa dan kembali menyibukkan dirinya dengan berkas-berkas yang ada di atas meja. Aksa melangkah dengan cepat dan mengambil kertas-kertas yang ada di tangan Elvia dan membuat Elvia kebingungan. “Apa yang kau lakukan?”. Kata Elvia bingung. “Apakah kau tidak ingin pulang? Ini sudah pukul sepuluh malam”. Mata Elvia membulat dan memandang jam yang sudah menunjukkan angka sepuluh. “Aku tidak tahu kalau sudah pukul sepuluh malam”. Kata Elvia bergumam dan hanya pasrah saja ketika Aksa menarik ta

  • Melahirkan Anak Sang CEO Arogan   CHAPTER 4

    Kendrick bangun dengan kepala yang terasa pening karena semalam Kendrick menghabiskan waktunya untuk meminum alkohol di salah satu club miliknya untuk melampiaskan kemarahannya karena kedekatan Aksa dan Elvia. Kendrick memijit kepalanya yang sangat sakit dan Kendrick melihat kalau jam sudah menujukkan pukul setengah delapan pagi. Kendrick bergegas untuk bersiap ke kantor karena ada meeting penting hari ini bersama beberapa kolega bisnisnya terkait dengan pembangunan hotel di Labuan Bajo dan artinya hari ini Kendrick akan bertemu dengan Elvia. Kendrick melebarkan senyumannya dan merasa lebih semangat hari ini. “Selamat pagi tuan, kau terlihat lebih bersemangat hari ini”. Kata Noah Matthew Benedict yang merupakan sekertaris dari Kendrick dan Noah juga merupakan teman dekat dari Kendrick dari jaman mereka masih kuliah. “Apakah jadwal ku hari ini padat?”. Kata Kendrick sambil memakai jasnya yang berwarna hitam. Noah pun membuka tabletnya dan melihat jadwal Kendrick dan membacakan keselur

  • Melahirkan Anak Sang CEO Arogan   CHAPTER 5

    Elvia berulang kali menghapus air mata yang jatuh tetapi tetap saja air matanya terus mengalir membasahi pipinya. “Kenapa air mata ini terus mengalir sih?”. Kata Elvia sambil seunggukan. Elvia sedang duduk di ruang kerjanya dan terus menangis ketika kembali dari perusahaan milik Kendrick. Elvia berulang kali menghembuskan napasnya untuk menetralkan rasa sesak didadanya. Elvia hanya tidak suka cara Kendrick yang memperlakukannya dengan kasar dan tindakan Kendrick yang seperti pria yang cemburu pada wanitanya padahal hubungan mereka telah kandas sejak empat tahun yang lalu. Elvia akhrinya masuk ke dalam kamar mandi untuk membasuh wajahnya yang terlihat berantakan saat menangis. Elvia mencoba fokus pada berkas-berkas yang harus diperiksanya tetapi pandangannya jatuh kepada undangan yang ada dimejanya. “Apa ini?”. Ternyata undangan itu dari salah satu kolega bisnisnya dan acara yang diadakan besok malam. “Huft aku sungguh malas mengikuti acara seperti ini tetapi aku tidak mempunyai pili

  • Melahirkan Anak Sang CEO Arogan   CHAPTER 6

    Elvia sangat bersemagat untuk pergi ke bandara untuk menjemput Ruby anak kesayangannya walaupun tadi Elvia sempat merasa jengkel dengan respon Kendrick. "Mommy!!!". Senyum Elvia mengembang mendengar teriakan anak kesayangannya itu. Ruby melompat ke dalam pelukan Elvia sehingga badan Elvia sedikit terhuyung ke belakang. "Mommy sungguh merindukan mu gadis kecil". Elvia mengecup seluruh permukaan Ruby sehingga Ruby merasa sangat geli. "Mommy stop gelii". Ruby mencoba mendorong wajah Elvia dengan tangan mungilnya. "Dunia terasa milik berdua yah". Elvia tertawa mendengar perkataan Aksa dan maju memeluk tubuh Aksa. "Terima kasih sudah mau menjemput anak nakal ini". Ruby yang mendengar perkataan Elvia pun cemberut. "Aku tidak nakal mommy". Ruby mengerucutkan bibirnya ke depan. "Mommy cuman bercanda saja sayang". Mereka pun melangkah ke arah parkiran mobil dan Elvia mendudukan Ruby di car seat dan Aksa yang mengemudikan mobil. Di dalam mobil Elvia dan Ruby bercerita banyak hal dan sesekal

  • Melahirkan Anak Sang CEO Arogan   CHAPTER 7

    Elvia melangkah ke kamar Ruby dan melihat Ruby yang masih tidur pulas. Elvia membuka gorden sehingga cahaya matahari mulai masuk ke dalam kamar Ruby. "ayok bangun sweetheart, Mommy tidak ingin kau melewatkan jam sarapan mu". Ruby membelakangi Elvia sehingga Elvia menggelengkan kepalanya melihat putrinya. Ruby menutup seluruh tubuhnya dengan kain dan merengek kepada Elvia. "Mommy biarkan aku tidur lima menit lagi". Elvia sebenarnya tidak tega tetapi Elvia tidak ingin Ruby sakit nantinya. "Ayok bangun sekarang atau mommy potong jam nonton mu". Ruby langsung menyibakkan selimutnya dan menatap Elvia dengan pandangan berkaca-kaca. Ruby merentangkan tangannya sehingga Elvia menggendong Ruby dan membawanya ke kamar mandi. Elvia memandikan Ruby yang masih terlihat mengantuk sehingga membuat Elvia gemas sekali dengan tingkah Ruby. "Nah anak Mommy sudah cantik". Elvia mengepang rambut Ruby yang panjang sehingga membuat Ruby kelihatan manis hari ini. "Mommy aku mau di gendong lagi". Elvia

  • Melahirkan Anak Sang CEO Arogan   CHAPTER 8

    Kendrick baru selesai melakukan ritual mandinya dan Kendrick terlihat hot sekali dengan tetesan air yang turun dari rambutnya dan dada bidangnya yang mengkilat karena air. Kendrick hanya memakai celana pendek dan keluar dari kamarnya. “Apakah kau tidak punya uang sehingga setiap malam kau datang makan di rumah ku?”. Kata Kendrick sambil melihat Noah yang sedang makan dengan lahap bahkan Noah tidak menunggu Kendrick. “Aku malas makan sendirian dan lagipula kau tidak akan miskin karena telah memberi ku makan tiap hari”. Kata Noah dengan acuh tak acuh. Mereka berdua makan dalam keheningan karena Kendrick juga sedang malas berbicara. “Aku sudah mencari tahu tentang Ruby”. Kendrick menghentikan suapannya dan memandang penuh ke arah Noah. “Dia ternyata adalah anak Elvia dan aku sangat susah mendapatkan informasi tentang Ruby”. Jantung Kendrick berdetak dengan cepat. Noah memberikan tabletnya dan memberikannya pada Kendrick. “Dia berumur empat tahun”. Kendrick yakin sekali bahwa Ruby adal

  • Melahirkan Anak Sang CEO Arogan   CHAPTER 9

    Elvia melihat penampilannya di depan cermin yang menampilkan tubuhnya yang dibalut dress yang menjuntai sampai ke lantai dengan mode sabrina, terdapat juga potongan kain yang menunjukkan kaki jenjangnya ketika dia berjalan dan dressnya menunjukkan lekuk tubuhnya yang sempurna. “You look beautiful”. Elvia memuji dirinya sendiri ketika melihat penampilannya yang memukau. “Mommy terlihat sangat cantik”. Ruby tidak berhenti menatap Elvia yang terlihat cantik. “Ohh sayang ku kau membuat mommy tersipu”. Elvia mengecup pipi gembul anaknya.Setelah menemani Ruby minum susu Elvia berpamitan kepada Ruby dan meminta Ruby untuk tidur terlebih dahulu dan tidak usah menunggunya pulang. Elvia dan Aksa menjadi pusat perhatian ketika mereka masuk ke dalam ballroom hotel apalagi Elvia sekaraang menjadi perbincangan hangat karena selama ini mereka penasaran dengan sosok penerus keluarga Jhonson. Mereka terpukau melihat aura kencantikan yang menguar dari tubuh Elvia dan Elvia melangkah ke arah Mr. Pat

  • Melahirkan Anak Sang CEO Arogan   CHAPTER 10

    Kendrick dan Elvia sudah sampai di salah satu gedung apartment milik Kendrick. Kendrick menggendong Elvia untuk keluar dari dalam helikopter. “Badanmu terasa hangat”. Kendrick bisa merasakan suhu tubuh Elvia yang hangat. Kendrick mempercepat langkahnya dan menghiraukan para bodyguard yang menundukkan kepala mereka. “Perintahkan salah satu dokter kemari”. Kata Kendrick kepada bodyguard yang bersamanya di dalam lift. “Baik tuan”. Setelah sampai di kamar Kendrick meletakkan tubuh Elvia dengan hati-hati. Kendrick melangkah ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket. Setelah mandi dan berganti pakaian Kendrick meletakkan punggung tangannya ke dahi Elvia. “Ck! Kenapa dokter itu sangat lama?!”. Bertepatan dengan itu dokter masuk ke dalam kamar Kendrick. “Permisif tuan saya akan memeriksanya”. Kata dokter itu dengan sopan tetapi Kendrick menepis tangan dokter tersebut. “Apakah di Manhattan kehabisan dokter wanita?”. Kata Kendrick dengan tajam. “Maafkan saya tuan”.

Latest chapter

  • Melahirkan Anak Sang CEO Arogan   CHAPTER 110

    Elvia sedang duduk bersama Kendrick di taman dan melihat anak gadis mereka yang sedang menanam bunga bersama para maid. Tangan Kendrick sedari tadi tidak berhenti mengelus perut Elvia yang sudah sangat besar dan dokter berkata bahwa Elvia akan melahirkan beberapa hari lagi. Usia kandungan Elvia sudah sembilan bulan dan Kendrick bekerja dari rumah karena tidak ingin meninggalkan Elvia sedetik pun. Kendrick ingin menebus masa-masa dimana Elvia sendirian ketika hamil Ruby. “Dia sangat aktif didalam sana”. Kata Kendrick sambil tersenyum hangat ketika merasa tendangan dari anaknya. Elvia tersenyum walaupun ringisan keluar dari bibirnya. Anak yang ada didalam kandungan Elvia selalu merespon dengan baik ketika Kendrick mengajaknya berbicara dan menyentuh perut buncit Elvia. “Ken aku ingin makan buah lagi”. Kata Elvia. Kendrick tanpa kata bangun dari duduknya dan mengambilkan buah untuk Elvia dan ketika Kendrick berjalan menjauh Elvia merasa perutnya sangat sakit dan jantung Elvia berdegup

  • Melahirkan Anak Sang CEO Arogan   CHAPTER 109

    Kendrick menggerutu dalam hatinya ketika melihat Asher baru saja meninggalkan tempat yang dimana istri tercintanya duduk. Kendrick melangkah dengan cepat setelah mengambilkan makanan untuk Elvia. “Kenapa dia datang kemari?”. Kendrick mengeluarkan suara yang datar tetapi tidak membuat Elvia takut tetapi malah tersenyum menggoda. “Apakah kau baru saja cemburu honey?”. Kendrick mengangguk dengan polosnya. “Dia cuman berpamitan padaku karena dia akan meninggalkan negara ini”. Kata Elvia setelah selesai menelan makanan yang ada di dalam mulutnya. “Kenapa juga dia harus berpamitan padamu?! Padahal kau bukan tidak memiliki hubungan dengannya”. Kata Kendrick menggerutu tetapi tetap menyuapkan salad buah kedalam mulut Elvia. Semenjak Elvia hamil Kendrick selalu menjadi kaki tangan Elvia dan Elvia juga semakin manja kepada Kendrick. Kendrick bahkan selalu menyempatkan diri untuk pulang ke mansion karena Elvia tidak akan makan tanpa dirinya. Entahlah Elvia merasa makanan yang dimakannya jau

  • Melahirkan Anak Sang CEO Arogan   CHAPTER 108

    Sebulan telah berlalu semenjak semua kejadian buruk terjadi dan sekarang Ruby sedang melewati masa pengobatannya bersama psikiater dengan dukungan Kendrick dan juga Elvia. Perut Elvia juga sudah mulai terbentuk karena kehamilannya. “Apakah kau sudah selesai sayang?”. Kata Kendrick sambil melihat Elvia yang menggunakan gaun berwarna putih dengan merek ternama yang hanya dijual beberapa didunia.Elvia memakai dress selutut yang dimana bertali spageti sehingga menunjukan bahu mulusnya. Rambut Elvia juga di ikat menjadi setengah dengan pita putih yang besar. “Bagaimana pendapatmu?”. Elvia melangkah dengan anggun ke arah Kendrick. “Kau selalu terlihat cantik di mataku sayang tetapi kau lebih cantik lagi jika tidak menggunakan apapun”. Elvia mendengus dan memukul pundak Kendrick dan hal itu membuat Kendrick tertawa. “Aku hanya berkata jujur sayang”. Elvia melangkah meninggalkan Kendrick dan Kendrick yang memilih gaun tersebut untuk Elvia dan gaun tersebut tidak mencetak tubuh Elvia karen

  • Melahirkan Anak Sang CEO Arogan   CHAPTER 107

    Kembali lagi pada mansion keluarga Mr. Alvons yang sedang kacau karena melihat Rose yang mulai tidak sadarkan diri didalam rengkuhan Mr. Rodrigoz yang memamerkan senyum kemenangannya. "Kau lihat aku selalu saja menang dari mu Alvons! Sekarang tarik seluruh pasukanmu dan biarkan aku membawa Rose untuk dinikahkan dengan anakku". Kata Mr. Rodrigoz sambil melihat anaknya yang sudah berjalan pelan ke arahnya. Aksa tanpa perasaan menembak Jafson dikepalanya dan membuat darah menyembur keluar dari kepala Jafson dan Jafson terjatuh dan meninggal di tempat. "Apa yang kau lakukan sialan?!!!". Teriak Mr. Rodrigoz marah karena melihat anak semata wayangnya mati didepan matanya karena tembakan Aksa yang tepat sasaran bahkan semua orang yang ada disana tercengang melihat perbuatan Aksa yang sangat berani. Aksa bahkan menembak Jafson tanpa menatap ke arah Jafson karena tatapannya terkunci pada Rose yang sudah tak sadarkan diri dengan darah yang terus merembes keluar dari pinggangnya. Aksa meneba

  • Melahirkan Anak Sang CEO Arogan   CHAPTER 106

    Noah masuk kedalam ruangan Ruby dan menatap Kendrick yang masih memeluk putrinya dengan erat. “Ken dokter ingin bertemu denganmu untuk berbicara tentang kondisi Elvia”. Kata Noah sambil berbisik karena tidak ingin membangunkan Ruby. Kendrick menatap Ruby yang masih memeluknya dengan erat padahal Ruby sedang tidur. Tak lama pintu kembali terbuka dan Elvina serta Nicholas masuk kedalam ruangan. “Keluarlah Ken daddy dan mommymu yang akan menjaga Ruby”. Kendrick mengangguk dan melepaskan tangan Ruby dengan perlahan. Ketika Ruby menggeliat dalam tidurnya Kendrick langsung mengelus rambut Ruby sehingga Ruby kembali pulas. Sesampainya di kamar Elvia dokter sudah menunggu kedatangan Kendrick. “Selamat malam Mr. Sylvester”. Kendrick mengangguk saja mendengar sapaan dokter dan lebih memilih menggenggam erat tangan Elvia yang sedang di pasang infus. “Saya sudah mengobati luka-luka yang ada di wajah Mrs. Slyvester dan akan meninggalkan lebam yang cukup parah karena kulit Mrs. Slyvester yang

  • Melahirkan Anak Sang CEO Arogan   CHAPTER 105

    Perkiraan Mr. Alvons yang mengatakan musuh mereka akan datang dalam tiga puluh menit ternyata salah karena belasan mobil telah masuk kedalam pekarangan mansion Mr. Alvons. Aksa beserta Charlie, Kevin dan Mr. Alvons berdiri didepan pintu mansion dan melihat kedatangan tamu mereka. “Lama tak berjumpa saudaraku”. Kata Mr. Rodrigoz sambil melihat ke arah mereka dengan tatapan yang dibuat sehangat mungkin. Tatapan Mr. Rodrigoz beralih ke Aksa yang sedang menatapnya dengan tatapan yang datar dan senyum smirk Mr. Rodrigoz mengembang. “Siapa pria ini Alvons?”. Kata Mr. Rodrigoz pura-pura tidak mengerti. Aksa berdecih dalam hati ketika melihat kepura-puraan dari Mr. Rodrigoz. “Kau tidak berniat untuk melanggar isi perjanjian kita kan? Kau tahu apa yang akan terjadi jika kau melanggar surat perjanjian yang telah kita buat apalagi kedatangan ku hari ini adalah untuk mempersunting anakmu Rose untuk anakku jafson”. Jafson sedari tadi menatap Aksa dengan tatapan tajam karena merasa Aksa adalah

  • Melahirkan Anak Sang CEO Arogan   CHAPTER 104

    Kendrick langsung memerintahkan para bodyguardnya untuk mengecek setiap tembok yang ada di bangunan tersebut. Mereka tidak perlu takut lagi akan musuh karena mereka sudah membasmi semua musuh. Beberapa bodyguard Kendrick sudah melumpuhkan mereka sehingga mereka tidak berdaya lagi untuk melawan. “Boss saya menemukan suatu ruangan yang berada di lantai tiga”. Mendengar perkataan salah satu bodyguardnya Kendrick dan Noah langsung berlari ke lantai tiga. Kendrick bisa melihat dengan jelas bentuk garis lurus yang ada ditembok. Jika tidak dicermati dengan baik maka orang lain tidak akan bisa melihat garis tersebut. Kendrick mencoba untuk menurunkan lukisan yang ada di tembok tersebut tetapi lukisan tersebut tidak bisa dipindahkan. Kendrick dan Noah saling melihat satu sama lain dan mengkode anak buahnya untuk berdiri di belakang mereka untuk bersiap jika sewaktu-waktu musuh menembak. Kendrick kemudian menggeser lukisan ke arah kiri. Seketika juga tembok terbuka dan peluru menyambut ke

  • Melahirkan Anak Sang CEO Arogan   CHAPTER 103

    Aksa mengerutkan keningnya ketika nomor Elvia tidak aktif dan Aksa merasa kalau Elvia dalam bahaya karena Elvia selalu mengisi daya ponselnya. Aksa memilih untuk mematikan panggilannya dan menelpon Kendrick tetapi Kendrick tak kunjung menjawab panggilan Aksa. “Apakah mereka semua sibuk?”. Aksa merasa gusar dan menelpon salah satu anak buahnya untuk mencari tahu keadaan Elvia dan keponakan cantiknya. Bunyi pintu yang terbuka membuat atensi Aksa yang berada di ponselnya menjadi terbagi dan menatap penuh pada seseorang yang baru saja membuka pintu kamar Aksa. “Bersiaplah karena mereka sudah tiba”. Aksa mengerutkan keningnya karena perkiraan keluarga Rodrigoz akan datang besok malam. “Mereka tidak bisa menunggu lagi dan mereka sudah dalam perjalanan”. Kata Charlie dengan nada datar dan membuat Aksa menganggukkan kepalanya. Aksa memakai rompi anti peluru dan menutupnya dengan kaos hitam serta jeket hitam tak lupa juga Aksa menaruh beberapa benda tajam di pinggangnya untuk membantunya

  • Melahirkan Anak Sang CEO Arogan   CHAPTER 102

    Berita penculikan Elvia dan Noah telah sampai di telinga Nicholas ayah Kendrick dan saat ini Nicholas sangat marah karena Kendrick yang ceroboh telah melepas Elvia dan Ruby keluar di saat situasi belum aman padahal waktu lalu Nicholas telah meminta Kendrick untuk menjaga Elvia dan Ruby. “Jangan marah pada anak kita semua sudah menjadi rencana Tuhan dengan kamu marah seperti ini tidak akan menyelesaikan masalah”. Elvina mengelus tangan Nicholas yang terkepal erat dan Nicholas sama sekali tidak memutuskan tatapan tajamnya pada Kendrick. “Aku sudah mengirim beberapa anak buahku untuk melacak keberadaan Elvia”. Kata Nicholas setelah emosinya reda. Pintu dibuka oleh Noah dan diikuti oleh salah satu bodyguard. Noah meminta pria itu untuk menjelaskan apa yang terjadi di didalam mall dan tadi Kendrick serta Noah sudah mengecek cctv tetapi cctv telah dimatikan oleh anak buah Natassia.“Maafkan kelalaian kami tuan”. Kata bodyguard itu dengan tatapan bersalah dan Kendrick mendengus. “Jika k

DMCA.com Protection Status