Elvia penasaran dengan mansion Kendrick dan Elvia akhirnya keluar dari kamar. "Permisi apakah kau melihat Kendrick?". Kata Elvia pada salah satu maid yang sedang membersihkan kaca. "Tuan sedang berada di ruang kerja Nona". Kata maid dengan sopan dan membuat Elvia tersenyum tipis. "Bisakah kau mengantarku kesana?". Kata Elvia dan maid berjalan terlebih dahulu dan mengantarkan Elvia didepan pintu yang berwarna hitam. "Terima kasih". Kata Elvia dan masuk kedalam ruangan Kendrick. Kendrick yang sedang sibuk dengan pekerjaannyapun menoleh dan senyum Kendrick mengembang. "Apakah kau bosan?". Kata Kendrick dan berjalan kearah Elvia untuk menarik tangannya dan duduk disofa yang ada didalam ruang kerja Kendrick. "Antarkan makanan keruanganku". Kata Kendrick sambil menekan tombol intercom. Elvia memandangi ruang kerja Kendrick yang berwarna hitam putih tetapi desainnya sangat mewah tapi elegan. "Kau belum menjawab pertanyaanku". Kata Kendrick sehingga mengagetkan Elvia yang sedang fokus melih
Elvia menatap mata kendrick dengan dalam dan mencari kebohongan serta keraguan dimata Kendrick tetapi Elvia tidak menemukannya. "Aku takut Ken, aku takut kalau pada akhirnya kau akan menyakitiku lagi apalagi sekarang aku bersama Ruby. Aku masih ragu dengan perasaanku Ken". Kata Elvia sambil memandang Kendrick dengan sorot mata yang sendu tetapi Kendrick malah tersenyum dan mengelus pipi Elvia. "Terima kasih karena sudah memberikan jawaban yang jujur dan aku akan berusaha untuk meyakinkanmu untuk kembali padaku". Kata Kendrick dengan nada lembut tetapi terselip keseriusan disana dan Elvia hanya mengangguk dan memberi Kendrick kesempatan untuk terakhir kalinya. Elvia hanya bisa pasrahkan semuanya kepada takdir. "Aku mencintaimu El". Kata Kendrick dan membawa Elvia kedalam pelukannya yang hangat. "Aku tahu". kendrick mendengus mendengar tanggapan Elvia tetapi Kendrick merasa lega karena Elvia akhirnya luluh dan Kendrick tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang Elvia berikan. Elvia d
Elvia terbangun dari tidurnya ketika merasa kerongkongannya kering dan Elvia melihat jam dinding yang masih menunjukkan pukul tiga pagi. "Huft". Elvia menghela napasnya dan memandangi tubuhnya yang masih berbalut gaun yang dia gunakan ketika berdansa bersama Kendrick. Elvia memilih untuk membersihkan tubuhnya terlebih dahulu karena Elvia merasa tubuhnya sangat lengket. Elvia mengelus dadanya sabar ketika melihat tempat yang biasanya berisi air minum telah habis. "Orang sabar pasti dapat jodoh yang ganteng". Kata Elvia dan keluar dari kamarnya dan memilih untuk turun menggunakan tangga. Langkah Elvia berhenti ketika sampai dilantai dua dimana tempat keluarga dan ruagannya sangat luas dan berwarna hijau tua dan putih. Orang tua memilih warna ini karena terasa lebih hangat dan nyaman ketika berkumpul bersama disini. Ada juga rak buku yang berwarna putih elegan sehingga menambah kesan elegan didalam ruangan tersebut. Ada juga sofa yang berwarna senada dengan tembok dan selimut putih yang
Elvia merenggakan otot-otonya yang kaku ketika Elvia sudah berada di ruang kerjanya karena Elvia baru saja menyelesaikan rapat yang memakan waktu hampir empat jam hanya untuk membahas tentang pembangunan resort yang sedang dikerjakan dan pembangunan resort tersebut sudah mencapai delapan puluh persen sehingga Elvia dan Kendrick harus memberikan perhatian ekstra dalam proyek besar ini. "Apakah kau lapar?". Elvia terkejut mendengar suara Kendrick yang ada diruangan kerjanya padahal tadi Kendrick tidak bisa mengikuti rapart karena sedang bertemu dengan tamu yang berasal dari Jepang. "Sejak kapan kau disitu?". Kata Elvia dan memperhatikan langkah Kendrick yang menuju ketempat dimana Elvia duduk. "Kau belum menjawab pertanyaanku baby". Kata Kendrick dan menarik tangan Elvia untuk duduk disofa yang ada diruangan Elvia. "Aku tidak lapar". Kata Elvia dengan nada malas karena saat ini yang sangat dibutuhkan oleh Elvia adalah tidur. "Tetapi perutmu baru saja mengeluarkan suara yang nyaring".
Elvia menunduk ketika mendengar perkataan Elvina tetapi Kendrick menggenggam tangannya dengab erat. “Kau menakutinya mom”. Kata Kendrick dan membuat Elvina tertawa kecil. Elvia mengerutkan keningnya karena mendengar Elvina tertawa. “Apakah aku menakuti mu sayang?”. Elvina mengangkat dagu Elvia dan Elvia bisa melihat senyum tulus dari Elvina. “Maaf tadi aku hanya ingin mengetesmu”. Elvia mengerutkan keningnya tidak paham. “Siapa gadis manis ini?”. Elvina berjongkok didepan Ruby. Sedangkan Ruby langsung bersembunyi di belakang Elvia. “Apakah kau melupakanku?”. Kata elvina dengan nada lembut. Ruby menyembulkan kepalanya dan melihat Elvina dengan pandangan bingung. “Kita bertemu di supermarket dan kau memintaku untuk mengambilkanmu minuman”. Kata elvina. “Aku mengingatnya”. Kata Ruby dengan semangat tapi sedetik kemudian dia menundukkan kepalanya takut dimarahi karena suaranya yang besar. “Tak apa sweetheart”. Kata Elvina sambil terkekeh melihat Ruby yang menunduk takut. “Ayok kita du
Elvia sampai ke taman belakang mansion keluarga Kendrick dan Elvia terpaku dengan lampu-lampu yang dihias sedemikian rupa sehingga semakin mempercantik taman itu. Tatapan Elvia tertuju pada Elvina yang sedang menggendong Ruby yang sudah tertidur. “Mom”. Kata Elvia sehingga membuat atensi Elvina tertuju pada Elvia. “Kemarilah sayang”. Elvia melangkah mendekat ke kursi panjang yang sedang diduduki oleh Elvina. “Apakah pembicaraan tadi berjalan lancar?”. Kata Elvina sambil menepuk bokong Ruby sehingga Ruby tidak gelisah. “Aku pikir daddy tidak menyukaiku mom ternyata aku yang terlalu berpikiran negatif”. Elvia tertawa kecil karena mengingat kembali pemikiran negatifnya. “Nicholas pasti akan memberi restu karena Nicholas sudah tahu dari awal tentang hubungan kalian”. Elvia terkejut mendengar penuturan Elvina. “Mommy tidak tahu dari mana dia tahu tapi yang mommy tahu Nicholas memberi waktu pada Ken untuk membuat hubungan kalian kembali seperti semula”. Kata Elvina setelah melihat tatapa
Elvia keluar dari kamar mandi sambil mencengkeram baju tidurnya yang ternyata lumayan ketat di tubuhnya. Elvia berdehem dan menarik atensi Kendrick yang sedang memperhatikan Ruby. “Wow”. Kendrick meneguk ludahnya ketika melihat Elvia yang memakai baju tidur yang mencetak jelas tubuh indahnya. “Apakah kau ingin menggodaku honey?”. Kata Kendrick sambil tersenyum miring dan membuat Elvia membulatkan matanya. “Aku tidak ingin menggoda mu dan kau yang memberikan ku pakaian ini”. Kata Elvia dengan nada panik sehingga membuat Kendrick tertawa. “Sebenarnya aku tidak masalah kalau kau ingin menggoda ku”. Kata Kendrick sambil mengedipkan salah satu matanya. “Lebih baik kau keluar dari kamarku karena aku ingin beristirahat”. Kata Elvia dengan nada ketus. “Aku ingin tidur disini bersamamu dan Ruby”. Kendrick bahkan sudah mulai membuka kancing bajunya dan membuat Elvia panik. “Siapa yang mengijinkan mu tidur disini?”. Elvia sangat panik karena takut ketahuan Nicholas dan Elvina. “Aku sendiri ya
Suasana di dalam mobil sangat canggung karena pertanyaan Ruby ketika di kamar mandi. “Aku akan mengantar kalian ke mansion”. Kata Kendrick sambil mencuri-curi pandang ke arah Elvia yang sedang melipat tangannya didada dan memandang ke luar jendela mobil. “Wahh cuaca hari ini sangat indah bukan?”. Elvia memutar bola matanya tanpa sepengetahuan Kendrick karena sekarang sudah masuk bulan Desember dan cuacanya sangat dingin. “Daddy aku ingin ice cream”. Kata Ruby ketika mereka melewati toko ice cream. Elvia menatap tajam ke arah Kendrick untuk tidak menuruti permintaan Ruby. Kendrick meneguk ludahnya kasar karena di satu sisi kendrick ingin menuruti kemauan Ruby tetapi di satu sisi Kendrick takut pada Elvia. “Ehm maaf sweetheart ini masih terlalu pagi untuk mengonsumsi ice cream”. Kendrick memilih untuk tidak menuruti kemauan Ruby dan hubungannya aman dengan Elvia. “Why? Bukannya kemarin pagi daddy makan ice cream bersama denganku?”. Mata Kendrick melotot karena Ruby telah membocorkan
Elvia sedang duduk bersama Kendrick di taman dan melihat anak gadis mereka yang sedang menanam bunga bersama para maid. Tangan Kendrick sedari tadi tidak berhenti mengelus perut Elvia yang sudah sangat besar dan dokter berkata bahwa Elvia akan melahirkan beberapa hari lagi. Usia kandungan Elvia sudah sembilan bulan dan Kendrick bekerja dari rumah karena tidak ingin meninggalkan Elvia sedetik pun. Kendrick ingin menebus masa-masa dimana Elvia sendirian ketika hamil Ruby. “Dia sangat aktif didalam sana”. Kata Kendrick sambil tersenyum hangat ketika merasa tendangan dari anaknya. Elvia tersenyum walaupun ringisan keluar dari bibirnya. Anak yang ada didalam kandungan Elvia selalu merespon dengan baik ketika Kendrick mengajaknya berbicara dan menyentuh perut buncit Elvia. “Ken aku ingin makan buah lagi”. Kata Elvia. Kendrick tanpa kata bangun dari duduknya dan mengambilkan buah untuk Elvia dan ketika Kendrick berjalan menjauh Elvia merasa perutnya sangat sakit dan jantung Elvia berdegup
Kendrick menggerutu dalam hatinya ketika melihat Asher baru saja meninggalkan tempat yang dimana istri tercintanya duduk. Kendrick melangkah dengan cepat setelah mengambilkan makanan untuk Elvia. “Kenapa dia datang kemari?”. Kendrick mengeluarkan suara yang datar tetapi tidak membuat Elvia takut tetapi malah tersenyum menggoda. “Apakah kau baru saja cemburu honey?”. Kendrick mengangguk dengan polosnya. “Dia cuman berpamitan padaku karena dia akan meninggalkan negara ini”. Kata Elvia setelah selesai menelan makanan yang ada di dalam mulutnya. “Kenapa juga dia harus berpamitan padamu?! Padahal kau bukan tidak memiliki hubungan dengannya”. Kata Kendrick menggerutu tetapi tetap menyuapkan salad buah kedalam mulut Elvia. Semenjak Elvia hamil Kendrick selalu menjadi kaki tangan Elvia dan Elvia juga semakin manja kepada Kendrick. Kendrick bahkan selalu menyempatkan diri untuk pulang ke mansion karena Elvia tidak akan makan tanpa dirinya. Entahlah Elvia merasa makanan yang dimakannya jau
Sebulan telah berlalu semenjak semua kejadian buruk terjadi dan sekarang Ruby sedang melewati masa pengobatannya bersama psikiater dengan dukungan Kendrick dan juga Elvia. Perut Elvia juga sudah mulai terbentuk karena kehamilannya. “Apakah kau sudah selesai sayang?”. Kata Kendrick sambil melihat Elvia yang menggunakan gaun berwarna putih dengan merek ternama yang hanya dijual beberapa didunia.Elvia memakai dress selutut yang dimana bertali spageti sehingga menunjukan bahu mulusnya. Rambut Elvia juga di ikat menjadi setengah dengan pita putih yang besar. “Bagaimana pendapatmu?”. Elvia melangkah dengan anggun ke arah Kendrick. “Kau selalu terlihat cantik di mataku sayang tetapi kau lebih cantik lagi jika tidak menggunakan apapun”. Elvia mendengus dan memukul pundak Kendrick dan hal itu membuat Kendrick tertawa. “Aku hanya berkata jujur sayang”. Elvia melangkah meninggalkan Kendrick dan Kendrick yang memilih gaun tersebut untuk Elvia dan gaun tersebut tidak mencetak tubuh Elvia karen
Kembali lagi pada mansion keluarga Mr. Alvons yang sedang kacau karena melihat Rose yang mulai tidak sadarkan diri didalam rengkuhan Mr. Rodrigoz yang memamerkan senyum kemenangannya. "Kau lihat aku selalu saja menang dari mu Alvons! Sekarang tarik seluruh pasukanmu dan biarkan aku membawa Rose untuk dinikahkan dengan anakku". Kata Mr. Rodrigoz sambil melihat anaknya yang sudah berjalan pelan ke arahnya. Aksa tanpa perasaan menembak Jafson dikepalanya dan membuat darah menyembur keluar dari kepala Jafson dan Jafson terjatuh dan meninggal di tempat. "Apa yang kau lakukan sialan?!!!". Teriak Mr. Rodrigoz marah karena melihat anak semata wayangnya mati didepan matanya karena tembakan Aksa yang tepat sasaran bahkan semua orang yang ada disana tercengang melihat perbuatan Aksa yang sangat berani. Aksa bahkan menembak Jafson tanpa menatap ke arah Jafson karena tatapannya terkunci pada Rose yang sudah tak sadarkan diri dengan darah yang terus merembes keluar dari pinggangnya. Aksa meneba
Noah masuk kedalam ruangan Ruby dan menatap Kendrick yang masih memeluk putrinya dengan erat. “Ken dokter ingin bertemu denganmu untuk berbicara tentang kondisi Elvia”. Kata Noah sambil berbisik karena tidak ingin membangunkan Ruby. Kendrick menatap Ruby yang masih memeluknya dengan erat padahal Ruby sedang tidur. Tak lama pintu kembali terbuka dan Elvina serta Nicholas masuk kedalam ruangan. “Keluarlah Ken daddy dan mommymu yang akan menjaga Ruby”. Kendrick mengangguk dan melepaskan tangan Ruby dengan perlahan. Ketika Ruby menggeliat dalam tidurnya Kendrick langsung mengelus rambut Ruby sehingga Ruby kembali pulas. Sesampainya di kamar Elvia dokter sudah menunggu kedatangan Kendrick. “Selamat malam Mr. Sylvester”. Kendrick mengangguk saja mendengar sapaan dokter dan lebih memilih menggenggam erat tangan Elvia yang sedang di pasang infus. “Saya sudah mengobati luka-luka yang ada di wajah Mrs. Slyvester dan akan meninggalkan lebam yang cukup parah karena kulit Mrs. Slyvester yang
Perkiraan Mr. Alvons yang mengatakan musuh mereka akan datang dalam tiga puluh menit ternyata salah karena belasan mobil telah masuk kedalam pekarangan mansion Mr. Alvons. Aksa beserta Charlie, Kevin dan Mr. Alvons berdiri didepan pintu mansion dan melihat kedatangan tamu mereka. “Lama tak berjumpa saudaraku”. Kata Mr. Rodrigoz sambil melihat ke arah mereka dengan tatapan yang dibuat sehangat mungkin. Tatapan Mr. Rodrigoz beralih ke Aksa yang sedang menatapnya dengan tatapan yang datar dan senyum smirk Mr. Rodrigoz mengembang. “Siapa pria ini Alvons?”. Kata Mr. Rodrigoz pura-pura tidak mengerti. Aksa berdecih dalam hati ketika melihat kepura-puraan dari Mr. Rodrigoz. “Kau tidak berniat untuk melanggar isi perjanjian kita kan? Kau tahu apa yang akan terjadi jika kau melanggar surat perjanjian yang telah kita buat apalagi kedatangan ku hari ini adalah untuk mempersunting anakmu Rose untuk anakku jafson”. Jafson sedari tadi menatap Aksa dengan tatapan tajam karena merasa Aksa adalah
Kendrick langsung memerintahkan para bodyguardnya untuk mengecek setiap tembok yang ada di bangunan tersebut. Mereka tidak perlu takut lagi akan musuh karena mereka sudah membasmi semua musuh. Beberapa bodyguard Kendrick sudah melumpuhkan mereka sehingga mereka tidak berdaya lagi untuk melawan. “Boss saya menemukan suatu ruangan yang berada di lantai tiga”. Mendengar perkataan salah satu bodyguardnya Kendrick dan Noah langsung berlari ke lantai tiga. Kendrick bisa melihat dengan jelas bentuk garis lurus yang ada ditembok. Jika tidak dicermati dengan baik maka orang lain tidak akan bisa melihat garis tersebut. Kendrick mencoba untuk menurunkan lukisan yang ada di tembok tersebut tetapi lukisan tersebut tidak bisa dipindahkan. Kendrick dan Noah saling melihat satu sama lain dan mengkode anak buahnya untuk berdiri di belakang mereka untuk bersiap jika sewaktu-waktu musuh menembak. Kendrick kemudian menggeser lukisan ke arah kiri. Seketika juga tembok terbuka dan peluru menyambut ke
Aksa mengerutkan keningnya ketika nomor Elvia tidak aktif dan Aksa merasa kalau Elvia dalam bahaya karena Elvia selalu mengisi daya ponselnya. Aksa memilih untuk mematikan panggilannya dan menelpon Kendrick tetapi Kendrick tak kunjung menjawab panggilan Aksa. “Apakah mereka semua sibuk?”. Aksa merasa gusar dan menelpon salah satu anak buahnya untuk mencari tahu keadaan Elvia dan keponakan cantiknya. Bunyi pintu yang terbuka membuat atensi Aksa yang berada di ponselnya menjadi terbagi dan menatap penuh pada seseorang yang baru saja membuka pintu kamar Aksa. “Bersiaplah karena mereka sudah tiba”. Aksa mengerutkan keningnya karena perkiraan keluarga Rodrigoz akan datang besok malam. “Mereka tidak bisa menunggu lagi dan mereka sudah dalam perjalanan”. Kata Charlie dengan nada datar dan membuat Aksa menganggukkan kepalanya. Aksa memakai rompi anti peluru dan menutupnya dengan kaos hitam serta jeket hitam tak lupa juga Aksa menaruh beberapa benda tajam di pinggangnya untuk membantunya
Berita penculikan Elvia dan Noah telah sampai di telinga Nicholas ayah Kendrick dan saat ini Nicholas sangat marah karena Kendrick yang ceroboh telah melepas Elvia dan Ruby keluar di saat situasi belum aman padahal waktu lalu Nicholas telah meminta Kendrick untuk menjaga Elvia dan Ruby. “Jangan marah pada anak kita semua sudah menjadi rencana Tuhan dengan kamu marah seperti ini tidak akan menyelesaikan masalah”. Elvina mengelus tangan Nicholas yang terkepal erat dan Nicholas sama sekali tidak memutuskan tatapan tajamnya pada Kendrick. “Aku sudah mengirim beberapa anak buahku untuk melacak keberadaan Elvia”. Kata Nicholas setelah emosinya reda. Pintu dibuka oleh Noah dan diikuti oleh salah satu bodyguard. Noah meminta pria itu untuk menjelaskan apa yang terjadi di didalam mall dan tadi Kendrick serta Noah sudah mengecek cctv tetapi cctv telah dimatikan oleh anak buah Natassia.“Maafkan kelalaian kami tuan”. Kata bodyguard itu dengan tatapan bersalah dan Kendrick mendengus. “Jika k