Elvia dan Kendrick telah sampai dihotel dan banyak sekali wartawan yang ada diluar dan membuat Elvia sangat gugup karena sudah pasti besok wajahnya dan Kendrick akan memenuhi majalah dan juga koran. "Kenapa kau tidak memberitahuku kalau akan ada wartawan?". Kata Elvia sambil mencubit pinggang Kendrick dan membuat Kendrick terkekeh. "Jika aku memberitahumu pasti kau tidak akan datang bersamaku". Kata Kendrick. Kendrick turun sambil memperbaiki tuxedonya dan mengulurkan tangannya kearah Elvia dan Elvia hanya bisa memejamkan matanya dan pasrah akan kabar berita besok lagipula Elvia tidak bisa kabur sekarang. "Ayok turun". Elvia menghela napasnya dan menyambut uluran tangan Kendrick. Banyak sekali wartawan yang tercengang karena kendrick menggandeng salah satu wanita cantik padahal mereka tahu kalau Kendrick memiliki tunangan yang berprofesi sebagai seorang model ternama. "Aku sungguh merasa tidak nyaman dengan blitz". Kata Elvia sambil menggerutu dalam hati. "Jangan memasang wajah cem
Kendrick terus melancarkan aksinya yang membuat tubuhnya dan Elvia menggila tetapi ciuman itu terpaksa dilepaskan dengan benang saliva yang muncul ketika bibir mereka terlepas. Elvia memuntahkan seluruh cairan ke arah tempat duduk yang ada didalam mobil. Kendrick menghela napasnya kasar ketika Elvia langsung tertidur setelah muntah padahal Kendrick ingin melanjutkan kegiatan mereka yang sempat tertunda. “Sial”. Kata Kendrick sambil menggendong tubuh Elvia keluar dari mobil. “Aku akan membantumu Tuan jika kau kesusahan untuk menggendong Nona muda”. Kata salah satu bodyguard yang membuka pintu mansion. “Aku tidak butuh bantuanmu”. Kata Kendrick datar sehingga bodyguard itu menelan ludahnya susah payah. “Maafkan saya tuan”. Kendrick mengacuhkan perkataan bodyguard tersebut. Kendrick memilih untuk menggunakan lift menuju ke kamarnya yang berada di lantai empat. “Sweet dreams baby”. Kata Kendrick dan mengecup kepala Elvia dengan penuh cinta. Kendrick berlalu ke kamar mandi karena ingin
Elvia penasaran dengan mansion Kendrick dan Elvia akhirnya keluar dari kamar. "Permisi apakah kau melihat Kendrick?". Kata Elvia pada salah satu maid yang sedang membersihkan kaca. "Tuan sedang berada di ruang kerja Nona". Kata maid dengan sopan dan membuat Elvia tersenyum tipis. "Bisakah kau mengantarku kesana?". Kata Elvia dan maid berjalan terlebih dahulu dan mengantarkan Elvia didepan pintu yang berwarna hitam. "Terima kasih". Kata Elvia dan masuk kedalam ruangan Kendrick. Kendrick yang sedang sibuk dengan pekerjaannyapun menoleh dan senyum Kendrick mengembang. "Apakah kau bosan?". Kata Kendrick dan berjalan kearah Elvia untuk menarik tangannya dan duduk disofa yang ada didalam ruang kerja Kendrick. "Antarkan makanan keruanganku". Kata Kendrick sambil menekan tombol intercom. Elvia memandangi ruang kerja Kendrick yang berwarna hitam putih tetapi desainnya sangat mewah tapi elegan. "Kau belum menjawab pertanyaanku". Kata Kendrick sehingga mengagetkan Elvia yang sedang fokus melih
Elvia menatap mata kendrick dengan dalam dan mencari kebohongan serta keraguan dimata Kendrick tetapi Elvia tidak menemukannya. "Aku takut Ken, aku takut kalau pada akhirnya kau akan menyakitiku lagi apalagi sekarang aku bersama Ruby. Aku masih ragu dengan perasaanku Ken". Kata Elvia sambil memandang Kendrick dengan sorot mata yang sendu tetapi Kendrick malah tersenyum dan mengelus pipi Elvia. "Terima kasih karena sudah memberikan jawaban yang jujur dan aku akan berusaha untuk meyakinkanmu untuk kembali padaku". Kata Kendrick dengan nada lembut tetapi terselip keseriusan disana dan Elvia hanya mengangguk dan memberi Kendrick kesempatan untuk terakhir kalinya. Elvia hanya bisa pasrahkan semuanya kepada takdir. "Aku mencintaimu El". Kata Kendrick dan membawa Elvia kedalam pelukannya yang hangat. "Aku tahu". kendrick mendengus mendengar tanggapan Elvia tetapi Kendrick merasa lega karena Elvia akhirnya luluh dan Kendrick tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang Elvia berikan. Elvia d
Elvia terbangun dari tidurnya ketika merasa kerongkongannya kering dan Elvia melihat jam dinding yang masih menunjukkan pukul tiga pagi. "Huft". Elvia menghela napasnya dan memandangi tubuhnya yang masih berbalut gaun yang dia gunakan ketika berdansa bersama Kendrick. Elvia memilih untuk membersihkan tubuhnya terlebih dahulu karena Elvia merasa tubuhnya sangat lengket. Elvia mengelus dadanya sabar ketika melihat tempat yang biasanya berisi air minum telah habis. "Orang sabar pasti dapat jodoh yang ganteng". Kata Elvia dan keluar dari kamarnya dan memilih untuk turun menggunakan tangga. Langkah Elvia berhenti ketika sampai dilantai dua dimana tempat keluarga dan ruagannya sangat luas dan berwarna hijau tua dan putih. Orang tua memilih warna ini karena terasa lebih hangat dan nyaman ketika berkumpul bersama disini. Ada juga rak buku yang berwarna putih elegan sehingga menambah kesan elegan didalam ruangan tersebut. Ada juga sofa yang berwarna senada dengan tembok dan selimut putih yang
Elvia merenggakan otot-otonya yang kaku ketika Elvia sudah berada di ruang kerjanya karena Elvia baru saja menyelesaikan rapat yang memakan waktu hampir empat jam hanya untuk membahas tentang pembangunan resort yang sedang dikerjakan dan pembangunan resort tersebut sudah mencapai delapan puluh persen sehingga Elvia dan Kendrick harus memberikan perhatian ekstra dalam proyek besar ini. "Apakah kau lapar?". Elvia terkejut mendengar suara Kendrick yang ada diruangan kerjanya padahal tadi Kendrick tidak bisa mengikuti rapart karena sedang bertemu dengan tamu yang berasal dari Jepang. "Sejak kapan kau disitu?". Kata Elvia dan memperhatikan langkah Kendrick yang menuju ketempat dimana Elvia duduk. "Kau belum menjawab pertanyaanku baby". Kata Kendrick dan menarik tangan Elvia untuk duduk disofa yang ada diruangan Elvia. "Aku tidak lapar". Kata Elvia dengan nada malas karena saat ini yang sangat dibutuhkan oleh Elvia adalah tidur. "Tetapi perutmu baru saja mengeluarkan suara yang nyaring".
Elvia menunduk ketika mendengar perkataan Elvina tetapi Kendrick menggenggam tangannya dengab erat. “Kau menakutinya mom”. Kata Kendrick dan membuat Elvina tertawa kecil. Elvia mengerutkan keningnya karena mendengar Elvina tertawa. “Apakah aku menakuti mu sayang?”. Elvina mengangkat dagu Elvia dan Elvia bisa melihat senyum tulus dari Elvina. “Maaf tadi aku hanya ingin mengetesmu”. Elvia mengerutkan keningnya tidak paham. “Siapa gadis manis ini?”. Elvina berjongkok didepan Ruby. Sedangkan Ruby langsung bersembunyi di belakang Elvia. “Apakah kau melupakanku?”. Kata elvina dengan nada lembut. Ruby menyembulkan kepalanya dan melihat Elvina dengan pandangan bingung. “Kita bertemu di supermarket dan kau memintaku untuk mengambilkanmu minuman”. Kata elvina. “Aku mengingatnya”. Kata Ruby dengan semangat tapi sedetik kemudian dia menundukkan kepalanya takut dimarahi karena suaranya yang besar. “Tak apa sweetheart”. Kata Elvina sambil terkekeh melihat Ruby yang menunduk takut. “Ayok kita du
Elvia sampai ke taman belakang mansion keluarga Kendrick dan Elvia terpaku dengan lampu-lampu yang dihias sedemikian rupa sehingga semakin mempercantik taman itu. Tatapan Elvia tertuju pada Elvina yang sedang menggendong Ruby yang sudah tertidur. “Mom”. Kata Elvia sehingga membuat atensi Elvina tertuju pada Elvia. “Kemarilah sayang”. Elvia melangkah mendekat ke kursi panjang yang sedang diduduki oleh Elvina. “Apakah pembicaraan tadi berjalan lancar?”. Kata Elvina sambil menepuk bokong Ruby sehingga Ruby tidak gelisah. “Aku pikir daddy tidak menyukaiku mom ternyata aku yang terlalu berpikiran negatif”. Elvia tertawa kecil karena mengingat kembali pemikiran negatifnya. “Nicholas pasti akan memberi restu karena Nicholas sudah tahu dari awal tentang hubungan kalian”. Elvia terkejut mendengar penuturan Elvina. “Mommy tidak tahu dari mana dia tahu tapi yang mommy tahu Nicholas memberi waktu pada Ken untuk membuat hubungan kalian kembali seperti semula”. Kata Elvina setelah melihat tatapa