Share

Bab 106

Author: Queen Tere
last update Last Updated: 2023-02-09 11:23:46

"Tanggung jawab atau mati."

"Pergi!" Samuel melempar bantal ke arwah Boy.

"Tanggung jawab atau mati."

"Aku bilang pergi!"

"Tanggung jawab atau mati." Arwah Boy berjalan perlahan mendekari Samuel.

Samuel mundur hingga ke pojok kasurnya.

"Tanggung jawab atau mati."

"Pergi, dasar setan sialan! Lo udah mati! Jangan ganggu gue lagi."

Boy melayang dan mendekatkan wajahnya tepat di hadapan wajah Samuel. "Tanggung jawab … atau mati?"

"Gue gak mau!"

Boy tersenyum lebar sampai bibirnya sobek hingga ke telinga. "Kamu memilih mati? Baiklah." Boy mengangkat pisau tinggi-tinggi lalu ia hantamkan ke wajah Samuel.

Samuel spontan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Akhirnya tangannya tertusuk pisau. Samuel menjerit keras.

"Sekarang pilih lagi. Tanggung jawab … atau mati?"

"Oke. Gue akan tanggung jawab," teriak Samuel.

"Bagus. Aku tunggu sampai besok. Kalau tidak … maka kamu akan mati."

Arwah Boy menghilang. Lita, ibu Samuel membuka pintu kamar Samuel dengan perasaan khawatir. "Ada apa, Nak?" tan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Melahirkan Anak Iblis   Bab 107

    Bulan demi bulan berlalu. Hari ini adalah hari terakhir para siswa SMA Reksa bersekolah. Hari ini adalah hari spesial bagi mereka.Para siswa yang masih menyimpan rasa suka kepada crush mereka di sekolah pun menyatakan perasaan mereka. Banyak juga siswa siswi yang menangisi momen hari terakhir di sekolah bersama sahabatnya termasuk Marissa dan Nia.Kemarin, Marissa dan Nia sepakat untuk bertukar kado sebagai kenang-kenangan masa SMA mereka. Kini mereka berdua duduk di taman sekolah untuk bertukar kado. Marissa membawa paper bag sedangkan Nia membawa sekotak kado berukuran lumayan besar dengan panjang sisi dua puluh senti meter.Marissa menyerahkan kadonya kepada Nia begitupun sebaliknya. "1, 2, 3." Mereka berhitung lalu sama-sama membuka kado di tangan mereka."Waw." Rupanya kotak kado dari Nia berisi high heels. Marissa amat senang saat memegang high heels tersebut."Anting? Aaa, thank you so much." Nia dan Marissa berpelukan."Aku harap persahabatan kita bakal terus terjalin meski k

    Last Updated : 2023-02-09
  • Melahirkan Anak Iblis   Bab 108

    Marissa berhenti memakan kebab. Ia menatap Farissa intens. "Kamu yakin ingin tahu?""Iya, Kak.""Ini bukan hal yang menyenangkan. Kakak tanya sekali lagi, kamu yakin?""Iya, Kak, cepetan! Aku penasaran."Marissa menempelkan dua jarinya ke telapak tangan Farissa. "Tatap aku," titah Marissa.Farissa pun saling tatap dengan Marissa. Tiba-tiba, muncul cuplikan kejadian di masa lalu. Memori tersebut berisi kejadian tentang Farissa yang berkali-kali diperkosa oleh Azalah.Farissa merasa tak asing dengan wajah Azalah, tapi ia tidak bisa mengingatnya. Farissa meringis kesakitan saat mencoba mengingatnya karena kepalanya terasa sangat sakit. Beberapa menit kemudian, cuplikan memori itu berhenti dan menghilang.Mata Farissa berkaca-kaca saat menatap Marissa. Perlahan air mata turun membasahi pipinya. Marissa tidak melepaskan genggamannya, ia malah mengeratkan genggamannya untuk memberi kekuatan kepada Farissa."Kakak sudah bilang kalau ini bukan hal yang menyenangkan tapi kamu tetap memaksa Kak

    Last Updated : 2023-02-09
  • Melahirkan Anak Iblis   Bab 109

    Beberapa hari kemudian, Marissa dan Farissa ada kegiatan foto shoot bertema wisuda. Karena Farissa juga sudah lulus kemarin. Karena dia kejar paket, masa sekolahnya lebih singkat dari sekolah umum.Marissa dan Farissa sama-sama memakai baju toga yang sedikit berbeda satu sama lain. Di foto shoot yang pertama, mereka duduk di dua kursi. Di foto shoot yang kedua, Marissa duduk dan Farissa berdiri dilanjut sebaliknya.Setelah selesai foto shoot, si fotografer menyeletuk, "Kalian sama-sama cantik. Aura kalian juga tak biasa. Mohon maaf, apakah kalian memakai susuk?"Marissa menatap fotografer dengan tajam sampai fotografernya kikuk. "Itu bukan urusanmu dan kami tidak pernah memakai susuk. Bukannya anda yang pakai susuk?"Fotografer wanita itu membeku mendengar perkataan Marissa. Ia bisa berasumsi kalau Marissa memakai susuk karena auranya berbeda seperti yang ia rasakan setelah memakai susuk.Marissa mendekati si fotografer lalu berbisik, "Aku tahu dimana saja letak susukmu berada." Maris

    Last Updated : 2023-02-10
  • Melahirkan Anak Iblis   Bab 110

    Beberapa bulan kemudian, Marissa, Roy, dan Nia keterima di universitas yang sama yaitu universitas Laza. Marissa dan Roy berada di fakultas yang sama yaitu fakultas ekonomi. Farissa masuk jurusan psikologi sedangkan Marissa dan Roy jurusan manajemen bisnis dan Nia masuk jurusan kedokteran.Di hari pertama, Marissa, dan Roy mengikuti acara perkenalan mahasiswa baru atau PMB. Sejak masuk kampus, Marissa dan Roy lengket terus seperti lem. Mereka juga lumayan menarik perhatian karena paras mereka yang cantik dan tampan ditambah aura Marissa yang terasa berbeda dengan manusia lainnya.Hal-hal pertama yang disampaikan para panitia adalah pengenalan lingkungan kampus. Kegiatan itu berlangsung selama satu jam yang lalu kegiatan berganti menjadi ospek."Tugas yang harus kalian lakuin adalah membuat poster digital bertemakan mengindari pergaulan bebas pada masa beranjak dewasa seperti kalian saat ini. Nanti akan dipilih tiga poster yang paling bagus dan akan diberikan hadiah. Waktu kalian membu

    Last Updated : 2023-02-10
  • Melahirkan Anak Iblis   Bab 111

    Hari-hari dilalui Marissa seperti biasanya. Hal yang sedikit spesial hanyalah, ia kini mulai kuliah, banyak teman baru, dan suasana baru. Tapi ada satu hal yang menggangu pikirannya. Yaitu teman yang ia kenal saat ospek, Cesy. Gadis itu selalu murung dan menunduk.Marissa sudah berusaha mendekatinya, tapi Cesy selalu bersikap seolah membenci manusia lain. Ia tidak mau didekati. Seperti ada seusatu yang berusaha ia tutupi dari orang lain.Seperti saat ini. Marissa merasa pusing karena belum sarapan. Tadi ia bangun kesiangan sehingga tidak sempat sarapan.Kini Roy sedang membeli makanan di kantin untuk dirinya dan Marissa. Di dalam kelas hanya ada Marissa, Cesy, Anggun, dan seorang pria bernama Excel.Excel adalah orang yang pendiam dan misterius. Ia jarang bergaul dengan orang lain. Ia bahkan tidak punya teman dekat.Satu hal yang di ketahui oleh anak-anak kelas. Excel sering menatap Cesy sinis dan tatapan mengintimidasi. Cesy juga sering menatap takut-takut kepada Excel.Marissa yang

    Last Updated : 2023-02-10
  • Melahirkan Anak Iblis   Bab 112

    TringTiba-tiba notifikasi ponsel Marissa berbunyi. Marissa pun duduk di anakan tangga mengecek ponselnya. Ternyata ada pesan dari grub kampus.Grub kampus: Kabar duka datang dari seorang mahasiswi baru bernama Cesy. Ia ditemukan meninggal di kamarnya karena gantung diri. Mari kita panjatkan doa supaya Cesy tenang di alam sana. Terima kasih atas perhatiannya.Marissa membeku. Tangannya sampai bergetar hingga ia menjatuhkan ponselnya. Ia kaget dan hampir berteriak ketika ada yang menepuk bahunya. Saat Marissa menoleh, rupanya itu adalah Anggun. "Kamu tadi jadi bahan pembicaraan orang-orang di perpustakaan karena kamu ngomong sendiri seolah-olah ada orang disampingmu. Kamu tadi ngomong sama siapa?" ujar Anggun.Marissa menjadi bertambah terkejut. Ia semakin terkejut ketika melihat di seberang jalan ada Cesy yang melambaikan tangan kepadanya sambil menggendong seorang bayi yang tidak memakai pakaian sedikitpun seperti baru lahir.Anggun menepuk bahu Marissa. "Kamu kenapa melotot gitu?"

    Last Updated : 2023-02-10
  • Melahirkan Anak Iblis   Bab 113

    Terlihat di CCTV ada wanita memakai sweater ungu yang tak lain adalah Anggun memasukkan kecoa di dalam gelas yang dibawa oleh pelayan. Semuanya langsung menengok ke sekitar mencari Anggun. Anggun pun ketahuan dan digeret oleh para pengunjung ke tengah-tengah mereka.Marissa seperti mengenali Anggun. Ia melepas masker Anggun dan seketika matanya membulat. "Anggun?!"Roy pun tak kalah terkejut. "Apa salahku, Nggun?" tanya Roy.Anggun merampas maskernya dari tangan Marissa lalu memakainya kembali. Ia lalu berucap, "Salahmu adalah membangun kafe ini! Kafemu membuat kafe ayahku tidak laris. Kamu merebut pelanggan kafe ayahku!""Ya Tuhan … kenapa kamu bisa berpikiran seperti itu? Rezeki sudah diatur," sahut Marissa."Halah, kalian jangan sok suci. Sekarang aku minta uang ganti rugi karena kalian menyaingi kafe ayahku.""Untuk apa kami ganti rugi? Apa yang kami lakukan sudah benar menurut kami." Marissa berucap. "Semuanya, apakah yang kami lakukan salah?"Para pengunjung menggeleng. "Tidak."

    Last Updated : 2023-02-11
  • Melahirkan Anak Iblis   Bab 114

    "Cesy yang beberapa hari kemarin datang ke rumah saya?" tanya Yuni."Benar, Kak. Dia sudah meninggal bunuh diri." Ucapan Marissa membuat Yuni kaget sampai melotot."Bu-bunuh diri?""Iya. Dia bunuh diri dalam keadaan hamil.""Kok bisa?"Marissa pun menceritakan tentang cerita sebenarnya tentang Cesy. Ia juga menceritakan tentang ia yang dimimpikan Cesy. Marissa tidak peduli Yuni percaya atau tidak."Ya Tuhan, kasihan sekali Cesy. Aku tidak menyangka hidupnya setragis itu. Kemarin saat Cesy kesini saya sempat merekam perbincangan kami," ujar Yuni."Boleh saya dengar rekamannya?" pinta Marissa."Boleh-boleh." Yuni pun menghidupkan ponselnya dan memutar rekaman pembicaraannya dengan Cesy."Kak Yuni, perkenalkan aku Cesy. Aku kesini ingin berbagi cerita," ucap Cesy."Silahkan. Saya akan menjadi pendengar yang baik.""Jadi, saya punya mantan pacar yang toxic. Dia selalu melakukan kekerasan kepada saya. Saya sangat tertekan dan trauma. Apa yang harus saya lakukan?""Di a melakukan kekerasan

    Last Updated : 2023-02-11

Latest chapter

  • Melahirkan Anak Iblis   Bab 120

    "Aku, Sky Putra Raja, menjadikanmu, Farissa Putri Abraham, istri ku, untuk kumiliki mulai hari ini dan seterusnya, dalam keadaan baik, buruk, sehat, sakit, kaya ataupun miskin, hingga kematian memisahkan kita," ucap Sky lantang."Aku, Farissa Putri Abraham, menjadikanmu, Sky Putra Raja, suamiku, untuk kumiliki mulai hari ini dan seterusnya, dalam keadaan baik, buruk, sehat, sakit, kaya ataupun miskin, hingga kematian memisahkan kita," balas Farissa.Mereka pun berciuman dan berpelukan. Riuh tepuk tangan kembali terdengar. Para pemain musik mulai memainkan musik hingga terdengar alunan musik yang indah yang membuat suasana menjadi semakin hangat.Seluruh keluarga dan kerabat pun berfoto bersama dengan kedua pasangan pengantin. Setelah itu, diadakan acara lempar bunga. Marissa dan Farissa pun membelakangi para tamu lalu melempar buket bunga ke belakang.Yang menangkap kedua bunga tersebut adalah Nia dan seorang laki-laki bernama Joy. Joy adalah teman kampus mereka. Bertepatan dengan itu

  • Melahirkan Anak Iblis   Bab 119

    Roy: Aku mau ngelamar kamuMarissa terkejut dan membeku saat membaca pesan dari Roy. "Ya Tuhan, ini beneran?" gumamnya.Marissa: Kamu serius?Roy: Seriuslah. Aku sama Bunda udah nyiapin seserahan. Kami akan kerumahmu nanti sore. Dandan yang cantik ya, sayang.Marissa merasa senang, cemas, bingung pokoknya semua rasanya seperti campur aduk. Ia sampai berjingkrak-jingkrak saking merasa campur aduk. Ia memandangi dirinya di depan cermin sambil berucap, "Serius cewek kayak aku mau dilamar nanti? Acak-acakan gini kayak orang utan kok bisa cepat dapat calon suami, ya.""Tapi aku memang cantik, sih," lanjutnya sambil berpose layaknya model."Aku harus nyiapin pakaian buat nanti." Marissa buru-buru menggeledah lemarinya. Banyak baju yang ia hamburkan hingga menjadi berantakan. "Aduh, aku harus pakai yang mana?" Marissa frustasi. "Oh iya. Lebih baik aku bilang ke Mama Papa sekalian tanya saran pakaian yang cocok dipakai nanti."Marissa pun keluar kamar dan berjalan ke kamar kedua orangtuanya.

  • Melahirkan Anak Iblis   Bab 118

    "Dari hasil pemeriksaan, pasien dinyatakan hamil." Ucapan dokter membuat tubuh Anggun membeku."A-apa? Aku hamil?" Anggun berucap tak percaya."Iya. Usia kandungannya baru dua minggu. Tolong dijaga baik-baik kandungannya. Saya akan beri vitamin dan surat kontrol. Nanti bisa kontrol ditemani suaminya.""Suami? Apakah dunia sedang bercanda?" ujar Anggun dalam hati.Marissa menatap Anggun dengan tatapan kasihan. Dia ingin menyadarkan Anggun melalui kata-kata tapi ia tak tega melihat wajah Anggun yang pias. Setelah keluar dari ruangan dokter, Anggun menangis sejadi-jadinya."Maafkan aku, Mar. Mungkin ini karma karena aku berniat mencelakaimu. Tolong bantu aku… aku harus bagaimana?""Aku sudah memaafkanmu. Kamu harus sabar dan ikhlas menerima anak di rahimmu. Bagaimanapun dia bayi tak berdosa. Jangan kamu sakiti apalagi menggugurkannya. Kamu tidak mau 'kan terjadi hal buruk lagi? Maka jaga kandunganmu.""Lalu bagaimana dengan kuliahku?""Kamu bisa menggunakan pakaian oversize ketika ke kamp

  • Melahirkan Anak Iblis   Bab 117

    Marissa tidak berangkat sekolah karena ia masih merasa lemas dan tak bertenaga. Kini dia hanya duduk bersandar ke headboard sambil menonton film. Tiba-tiba terdengar suara motor Roy yang sangat Marissa hafal.Marissa pun berhenti memutar film lalu beranjak dan turun ke lantai bawah dan menghampiri Roy. "Aku gak berangkat kuliah. Maaf gak ngabarin kamu karena aku lupa."Roy menyerahkan beberapa batang coklat kepada Marissa. "Cepat sembuh, sayang."Marissa menerimanya dengan senang hati. "Terima kasih, Roy." Ia mengecup pipi Roy.Roy melotot kaget. Ia memegangi tangan Marissa lalu meremasnya. "Aaa aku salting berat. Kamu harus tanggung jawab."Marissa mengecup pipi Roy lagi. "Aku sudah tanggung jawab.""Itu malah bikin aku tambah salting, Mar.""Memang tujuan aku begitu. Aku suka lihat wajah kamu pas salting.""Kalau begitu aku juga mau cium kamu." Roy turun dari motornya.Namun Marissa segera berlari memasuki rumah sambil tertawa. Roy menatap Marissa dengan tatapan yang dibuat seolah-o

  • Melahirkan Anak Iblis   Bab 116

    Cesy mencekik Excel sampai Excel tersedak dan sesak nafas. Excel memegangi tangan Cesy yang terasa sangat dingin. Cesy menatap Excel sangat tajam."Puas kamu merusak seluruh hidupku? Kamu memang pria brengsek. Kamu seharusnya gak pantas hidup. Kamu adalah manusia paling bejat yang pernah aku kenal," ucap Cesy berapi-api."Aku minta maaf." Excel melirih."Apakah kata maaf bisa mengembalikan semuanya yang sudah hancur tak tersisa? Kenapa? Kenapa kamu lebih memilih meninggikan ego dan sikapmu yang temperamental dari pada menahannya dan berusaha bersikap lembut kepadaku? Tidak perlu lembut, tapi bersikaplah dengan normal kepadaku. Apa itu sangat susah?""Iya aku tahu aku salah. Aku juga tidak ingin mempunyai gangguan mental dan sikap temperamental. Ini semua bukan pilihanku.""Menjadi korban kebejatanmu juga bukan keinginanku." Cesy berteriak. Ia melepaskan cekikkannya dengan kasar.Excel buru-buru mengatur nafas lalu turun dari kasur dan bersujud kepada Cesy. "Tolong jangan ganggu aku la

  • Melahirkan Anak Iblis   Bab 115

    "Tolong berhentilah mengganggu Excel. Dia sudah mendapatkan ganjarannya. Kamu sudah menang, Cesy," ucap Marissa.Raut wajah Cesy berubah sedih. "Aku masih dendam padanya.""Untuk apa kamu dendam? Jika kamu berhenti mengganggunya dan dia dinyatakan pulih dari gangguan jiwanya maka ia akan dipenjara. Bukannya itu adalah balasan yang setimpal atas perbuatannya selama ini kepadamu?"Cesy diam, tampak berpikir. Beberapa detik kemudian ia mengangguk. "Baiklah. Aku akan memberinya pelajaran satu kali lagi lalu aku akan berhenti mengganggunya."Marissa hanya geleng-geleng kepala. Memang kalau orang sudah dendam pasti akan melampiaskan dendamnya sampai ia puas termasuk Cesy. Ia bahkan masih ingin memberi pelajaran kepada Excel.Tiba-tiba perasaan Marissa menjadi tidak enak. Tapi ini menyangkut Roy.•••Saat sedang bersantai di balkon, tiba-tiba ponsel Marissa berbunyi. Saat Marissa mengeceknya, rupanya ada telepon dari Roy. Marissa pun segera mengangkatnya."Halo, Roy?""Halo, Mar. Kamu kesini

  • Melahirkan Anak Iblis   Bab 114

    "Cesy yang beberapa hari kemarin datang ke rumah saya?" tanya Yuni."Benar, Kak. Dia sudah meninggal bunuh diri." Ucapan Marissa membuat Yuni kaget sampai melotot."Bu-bunuh diri?""Iya. Dia bunuh diri dalam keadaan hamil.""Kok bisa?"Marissa pun menceritakan tentang cerita sebenarnya tentang Cesy. Ia juga menceritakan tentang ia yang dimimpikan Cesy. Marissa tidak peduli Yuni percaya atau tidak."Ya Tuhan, kasihan sekali Cesy. Aku tidak menyangka hidupnya setragis itu. Kemarin saat Cesy kesini saya sempat merekam perbincangan kami," ujar Yuni."Boleh saya dengar rekamannya?" pinta Marissa."Boleh-boleh." Yuni pun menghidupkan ponselnya dan memutar rekaman pembicaraannya dengan Cesy."Kak Yuni, perkenalkan aku Cesy. Aku kesini ingin berbagi cerita," ucap Cesy."Silahkan. Saya akan menjadi pendengar yang baik.""Jadi, saya punya mantan pacar yang toxic. Dia selalu melakukan kekerasan kepada saya. Saya sangat tertekan dan trauma. Apa yang harus saya lakukan?""Di a melakukan kekerasan

  • Melahirkan Anak Iblis   Bab 113

    Terlihat di CCTV ada wanita memakai sweater ungu yang tak lain adalah Anggun memasukkan kecoa di dalam gelas yang dibawa oleh pelayan. Semuanya langsung menengok ke sekitar mencari Anggun. Anggun pun ketahuan dan digeret oleh para pengunjung ke tengah-tengah mereka.Marissa seperti mengenali Anggun. Ia melepas masker Anggun dan seketika matanya membulat. "Anggun?!"Roy pun tak kalah terkejut. "Apa salahku, Nggun?" tanya Roy.Anggun merampas maskernya dari tangan Marissa lalu memakainya kembali. Ia lalu berucap, "Salahmu adalah membangun kafe ini! Kafemu membuat kafe ayahku tidak laris. Kamu merebut pelanggan kafe ayahku!""Ya Tuhan … kenapa kamu bisa berpikiran seperti itu? Rezeki sudah diatur," sahut Marissa."Halah, kalian jangan sok suci. Sekarang aku minta uang ganti rugi karena kalian menyaingi kafe ayahku.""Untuk apa kami ganti rugi? Apa yang kami lakukan sudah benar menurut kami." Marissa berucap. "Semuanya, apakah yang kami lakukan salah?"Para pengunjung menggeleng. "Tidak."

  • Melahirkan Anak Iblis   Bab 112

    TringTiba-tiba notifikasi ponsel Marissa berbunyi. Marissa pun duduk di anakan tangga mengecek ponselnya. Ternyata ada pesan dari grub kampus.Grub kampus: Kabar duka datang dari seorang mahasiswi baru bernama Cesy. Ia ditemukan meninggal di kamarnya karena gantung diri. Mari kita panjatkan doa supaya Cesy tenang di alam sana. Terima kasih atas perhatiannya.Marissa membeku. Tangannya sampai bergetar hingga ia menjatuhkan ponselnya. Ia kaget dan hampir berteriak ketika ada yang menepuk bahunya. Saat Marissa menoleh, rupanya itu adalah Anggun. "Kamu tadi jadi bahan pembicaraan orang-orang di perpustakaan karena kamu ngomong sendiri seolah-olah ada orang disampingmu. Kamu tadi ngomong sama siapa?" ujar Anggun.Marissa menjadi bertambah terkejut. Ia semakin terkejut ketika melihat di seberang jalan ada Cesy yang melambaikan tangan kepadanya sambil menggendong seorang bayi yang tidak memakai pakaian sedikitpun seperti baru lahir.Anggun menepuk bahu Marissa. "Kamu kenapa melotot gitu?"

DMCA.com Protection Status