Share

Part 17

Author: elsaamini17
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Ingin apa kalian datang kemari?" Tanya Alvon, dengan tatapan tertuju pada Rezka dan Roy yang duduk di hadapannya. Di sebelah Alvon, Cyra tampak tersenyum melihat raut wajah kedua sahabat Alvon yang berubah masam.

"Seharusnya kamu senang kita main ke sini!" Kesal Rezka.

Alvon mendengus. Bagaimana tidak? Ini sudah malam dan hampir pukul sembilan tiga puluh. Yang benar saja. Memang tidak ada waktu siang atau sore untuk berkunjung? Kurang kerjaan bukan?

"Kalian berkunjung tidak tau waktu, Cyra harus istirahat."

"Istirahat saja. Toh, kita kan ada perlu dengan mu." Ujar Rezka santai.

"Dia tidak bisa tidur jika tidak bersama ku." Balas Alvon, seraya melirik Cyra sekilas.

"Benarkah? Bukankah sebaliknya ya? Ada juga kamu kan yang tidak bisa tidur tanpa Cyra?" Goda Roy.

"Diam!" Alvon mencebik sebal, "Cepat katakan, ingin apa kalian kemari?"

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Marry My Maid   Part 18

    Mobil sports milik Alvon berhenti di parkiran kantor nya. Alvon segera keluar dari mobil. Namun, ketika dirinya hendak melangkah seseorang lebih dulu memanggilnya."Al!"Alvon mengurungkan niatnya. Ia mendengus saat mengenali siapa suara itu."Selamat pagi!" Lucia, wanita itu bergelayut manja di lengan Alvon seraya menampilkan senyuman lebar nya.Alvon menjauhkan tangan Lucia yang memeluk lengan nya, "Tidak usah seperti ini!""Nanti temani aku makan siang ya?" Ujar Lucia antusias."Tidak, aku sibuk."Tanpa melirik Lucia, Alvon segera pergi meninggalkan wanita itu. Namun, lagi lagi langkah nya harus terhenti ketika mendengar Lucia mengancam nya."Jika kamu tidak menemani ku, aku akan melukai istri dan calon anak mu itu!"Alvon memutar tubuhnya, menatap Lucia marah."Jika kamu berani melakukan itu

  • Marry My Maid   Part 19

    "Al, kamu sudah pul-"Bruk!Alvon segera menarik Cyra kedalam pelukan nya. Entahlah, rasanya malam ini ia sangat tidak bersemangat semenjak insiden makan siang tadi.Memang, Lucia benar-benar penghancur mood nya."Al, kamu kenapa?" Tanya Cyra lembut."Tidak, aku hanya lelah." Alvon melepas pelukan nyakemudian mengusap lembut puncak kepala Cyra."kamu yakin? Tidak ada masalah kan di kantor?""Tidak ada. Ayo, kita ke atas.""Emm, kamu ingin aku buatkan coklat hangat dulu?""Boleh. Aku tunggu di atas.”"Oke."Cyra segera pergi ke dapur, sementara Alvon berjalan menaiki tangga untuk menuju ke kamarnya.Beberapa menit kemudian..Cyra telah selesai membuatkan coklat hangat untuk Alvon. Ia pun segera bergegas menuju kamar nya

  • Marry My Maid   Part 20

    Pagi ini Cyra tampak bersiap untuk menghadiri acara pernikahan Rezka dan Mindy bersama dengan Alvon.Dalam balutan dress navy selutut tanpa lengan yang dikenakan nya, cyra tampak cantik berputar didepan kaca hias. Makeup nya terkesan natural. Rambut sepunggung nya sengaja ia gerai, membuat kesan tersendiri bagi Cyra.Dress yang dikenakan oleh Cyra merupakan dress yang dibelikan oleh Alvon. Tidak ada angin, tidak ada hujan, pria itu tiba-tiba saja memberikan sebuah paper bag berisi dress untuknya. Dan tentu saja Cyra menyukainya."Cyra?"Cyra spontan memutar tubuh nya, menghadap sosok pria yang mengenakan jas yang warna nya senada dengan dress yang dikenakan nya."Al." Cyra tersenyum pada Alvon.Alvon tak kalah menarik dari Cyra. Pria itu terlihat sangat tampan dengan setelan jas navy nya deng

  • Marry My Maid   Part 21

    Acara pernikahan Rezka dan Mindy selesai tepat pada pukul tujuh malam. Alvon pamit pada keluarga besar Rezka untuk pulang. Dan kini, Alvon dan Cyra sudah berada di dalam mobil dengan Alvon yang perlahan melajukan mobilnya."Kamu ingin membeli sesuatu dulu?" Tanya Alvon."memang nya boleh kalau jika mampir sebentar ke suatu tempat?""Tentu.""Aku ingin sekali makan nasi goreng di depan sana.""Dimana?""Ada didepan, kau terus saja menjalankan mobilnya. Nanti akan ada kedai nasi goreng dengan nama 'pak Adhi' di depan nya."Alvon mengangguk kemudian menambah kecepatan mobilnya. Seketika matanya menyipit kala tidak lama kemudian ia menemukan sebuah kedai dengan spanduk bertuliskan 'Nasi Goreng Pak Adhi'.Mungkin itu.Dengan perlahan Alvon pun menepikan mobilnya di depan kedai yang tampak ramai tersebut.

  • Marry My Maid   Part 22

    Dibawah sinar mentari pagi yang menelisik masuk melalui jendela kamar mewah tersebut, pria tampan dengan balutan baju tidur nya terlihat nyaman mengusapi perut wanita yang masih terlelap di sebelah nya.Mata sang wanita perlahan mengerjap, hingga kemudian terbuka. Kedua nya saling pandang dan melempar senyum."Selamat pagi." Ujar Alvon dengan nada serak dan senyuman tipis nya."selamat pagi. Kamu sudah bangun sejak tadi?""Seperti yang kamu lihat."Cyra tersenyum. Lantas, ia melirik kebawah yang dimana Alvon masih setia mengusap lembut perutnya disana.Astaga, mengapa Alvon begitu sangat manis? Kenapa tidak sejak dulu saja sifat Alvon seperti ini padanya?"Kapan dia akan lahir?" Tanya Alvon."Masih lama Al. Kamu sudah tidak sabar?""Tentu. Aku berharap dia laki-laki. Nanti akan ku ajak bermain bola setiap hari."

  • Marry My Maid   Part 23

    Tok! Tok! Tok!Alvon masih setia berkutat pada laptop dan seakan tidak mendengar suara ketukan pada pintu ruangan nya.Tok! Tok! Tok!Sekali lagi suara ketukan pintu itu terdengar. Alvon melirik kearah pintu sekilas, kemudian kembali menatap layar laptopnya."Masuk!" Ujar nya kemudian.Hingga tidak lama setelah nya, pintu ruangan Alvon terbuka menampilkan sosok wanita berbaju longgar dengan perut yang sedikit menonjol."Al."Seakan mengenali suara sang pemilik, Alvon segera mengalihkan pandangannya. Mata lelaki itu sedikit melebar, tentu saja terkejut melihat kehadiran sang istri yang sudah ada didepan mata."Kamu kenapa kemari?" Tanya Alvon seraya bangkit dan berjalan menghampiri Cyra."Tidak boleh?"Alvon menghela nafas, kemudian menuntun Cyra untuk duduk di sofa."Bukan begi

  • Marry My Maid   Part 24

    Kepulangan Alvon dan Cyra malam ini di kejutkan oleh kehadiran mobil sang mama yang sudah terparkir indah di dalam garasi."Loh, di dalam ada mama Al?" Tanya Cyra."Mungkin iya, tumben si mama."Alvon membukakan pintu mobil untuk Cyra dan segera menggandeng wanita itu masuk kedalam rumah."Assalamualaikum." Ujar kedua nya."Wa'alaikumsalam. Akhirnya kalian pulang juga."Benar. Itu suara Revani. Namun, Revani tidak sendiri melainkan dengan seorang gadis kecil berumur tiga tahun yang berada di gendongan nya."Loh, Fasha!" Pekik Alvon begitu senang akan kehadiran sang keponakan.Gadis cantik bernama Fasha itu pun tak kalah antusias melihat sosok Alvon. Dengan senyuman lebar yang menghiasi bibir mungilnya, Fasha merentangkan kedua tangannya di depan Alvon mengisyaratkan supaya Alvon untuk segera menggendong nya.Tent

  • Marry My Maid   Part 25

    Mobil yang dikendarai oleh Alvon melaju meninggalkan pekarangan rumah mewah nya untuk menuju ke kantor.Usai sampai di kantor, Alvon segera keluar dari mobil dan bergegas masuk kedalam.Sesekali Alvon hanya menampilkan senyum tipisnya menanggapi beberapa karyawan yang menyapa nya."Alvon!"Alvon menghela nafas panjang. Suara itu lagi."Selamat pagi!" Lucia bergelayut manja di lengan kekar Alvon. Alvon menyingkirkan tangan Lucia sedikit kasar."Tidak usah mengganggu ku, bisa?"Lucia menggeleng cepat, "Tidak bisa." Ujar nya santai."Ck, berhenti mengganggu ku!"Selepas mengucapkan itu Alvon kembali melanjutkan langkah nya. Namun, Lucia segera mencekal lengan nya yang lagi-lagi dihempaskan secara kasar oleh Alvon."Apa perlu aku panggilkan security?"Lucia membuka mulutny

Latest chapter

  • Marry My Maid   Extra part 3

    Alvon baru saja terbangun dari tidur nya. Mata nya langsung di suguhkan dengan pemandangan yang benar-benar indah. Lelaki itu lantas mengangkat tangan nya guna mengelus pipi istri nya yang masih terlelap. Wajah cantik Cyra terlihat damai saat tertidur.Alvon tiba-tiba saja terkekeh. Ia teringat dengan hal konyol yang ia lakukan semalam dengan Cyra.-flashback on-Alvon membuka mata nya dan langsung melihat jam dinding yang kini menunjukkan pukul dua dini hari. Pandangan nya kemudian beralih kepada Edward dan Cyra yang tidur di samping nya. Mereka terlihat pulas sekali. Apalagi, Edward.Alvon terkekeh sejenak. Terbesit sebuah ide di benak nya. Ia segera bangun dari po

  • Marry My Maid   Extra part 2

    Cyra tersenyum memperhatikan Edward yang sedang bermain di temani dengan beberapa mainan nya. Anak itu benar-benar terlihat lincah dan menggemaskan. Kaki mungil nya bergerak lincah mengelilingi taman belakang dengan sebuah pesawat mainan yang ada di tangan nya. Mulut nya bergerak menirukan suara pesawat yang akan terbang.“ayo kita terbang ke mommy..” Edward berlari menghampiri Cyra yang sedang duduk di gazebo. Cyra tersenyum kemudian merentangkan tangan nya, menyambut Edward ke dalam pelukan nya.“sudah sore, kita mandi ya?” Cyra mengelus rambut tebal Edward. Anak itu sekarang duduk di pangkuan nya.“ayo!” ujar Edward penuh semangat. Cyra lantas mengecup puncak kepala Edward.“mau mommy gendong?” tanya nya.“mau!”“ayo kita terbang.&rd

  • Marry My Maid   Extra part 1

    Tiga tahun kemudian..“daddy ayo bangun!”“daddy!!”Lelaki beralis tebal itu mengerjapkan matanya ketika mendengar teriakan anak kecil. Masih dengan nyawa yang belum sepenuh nya terkumpul, mata nya samar-samar melihat sosok anak kecil tengah duduk di atas perut nya. Dia, putra nya. Kebiasaan nya adalah setiap pagi selalu membangunkan nya tidur.“hei.” Suara serak Alvon terdengar. Tangan besar lelaki itumengusap kepala putra nya dengan sayang.“mommy mana?” tanya Alvon.“mommy di bawah sedang menyiapkan sarapan, ayo daddy bangun.”“berikan kiss

  • Marry My Maid   Epilog

    “mah, mama ahh..”Wanita itu bergerak gelisah diatas tempat tidur sambil memegangi perut buncit nya. Peluh sudah mengalir banyak, dari dahi sampai turun ke leher. Mata nya bahkan sesekali terpejam seolah sedang menahan sakit.“mama..”Suara nya tidak kuat untuk teriak. Ia tampak menahan kesakitan sambil mengatur nafas nya.“huh, huh..”“Cyra, ayo makan—CYRA!” Revani spontan berteriak saat membuka pintu kamar menantu nya. Ia segera berlari menuju tempat tidur dan memegang tangan Cyra yang sudah berkeringat.“mah..” panggil Cyra melemah.“astaga, kamu ingin melahirkan nak!” Revani bergerak panik.“PAH! PAPA!”Tidak lama kemudian Tian-suami nya datang bersama pembantu nya di belakang. Sama hal nya seperti Reva

  • Marry My Maid   Part 47

    “ahh Roy..” wanita itu memejamkan mata nya ketika pria yang berada diatas tubuh nya menjilati leher nya dengan rakus dan bergairah. Kedua tangan nya melingkar di leher sang pria dengan manja. Sementara sang pria memeluk pinggang nya dengan mesra.“uhh su-sudah Roy..”Roy seakan menulikan telinga nya dan terus melanjutkan aktivitas nya. Kini ciuman nya naik ke rahang, pipi, lalu berhenti di bibir ranum Luna. Roy mengecap dan memainkan bibir itu dengan penuh gairah. Erangan Luna semakin terdengar, dan tentu membuat Roy semakin bersemangat melakukan aktivitas nya.Roy mengangkat tubuh Luna ala bridal, lalu di jatuhkan nya tubuh itu diatas tempat tidur besar nya. Roy melepas kaus nya dengan terburu-buru sebelum ia kembali menindih tubuh sang istri. Kedua tangan Roy menggenggam kedua tangan Luna sehingga ia leluasa melakukan nya nanti.&ldqu

  • Marry My Maid   Part 46

    “Al, aku tidak bisa tidur.” Rengek Cyra seraya menatap Alvon yang ada di layar ponsel nya. Saat ini mereka sedang melakukan panggilan video call.“kamu harus tidur, ini sudah malam sayang.” Ujar Alvon dari seberang sana.“aku ingin di peluk.” Cyra memanyunkan bibir nya sebal. Ah, jika saja Alvon ada disana pasti ia akan mencium bibir menggoda wanita itu.“hei, aku belum tiga hari disini. Ini, aku saja masih lembur mengerjakan kerjaan untuk besok.” Alvon menunjukkan kepada Cyra, beberapa berkas yang berceceran diatas meja nya.“kasihan kamu. Coba saja kamu mengizinkan aku ikut, pasti sudah aku temani.”“sudah, tidur sana.”“jaga kesehatan ya. Jika sudah selesai langsung istirahat.” Ujar Cyra.

  • Marry My Maid   Part 45

    Hari semakin berlalu, bulan pun berganti. Usia kandungan Cyra sudah memasuki usia-usia melahirkan. Dari hasil USG memperlihatkan bahwa anak Alvon dan Cyra adalah laki-laki. Perut Cyra semakin bertambah besar kian hari. Bahkan, untuk berjalan pun Cyra tampak sedikit kesusahan dan sering sekali merasa kelelahan.Alvon tentu sedikit khawatir dengan kondisi Cyra sekarang, sampai-sampai pria itu memutuskan untuk menempati kamar tamu yang berada dilantai satu bersama sang istri. Karena supaya tidak keseringan bolak-balik naik tangga, Alvon takut terjadi apa-apa pada Cyra.“huh.” Lihat saja, padahal hanya berjalan dari kamar tamu ke dapur, Cyra sudah terlihat ngos-ngosan.“non, ingin mengambil apa? Kenapa tidak panggil bibi saja.” Ujar salah satu asisten rumah tangga Cyra seraya memegangi tangan nya.“aku tidak papa bi, hanya ingin mengambil air minum saja. Di kamar air

  • Marry My Maid   Part 44

    Cyra dan Alvon sekarang berada di salah satu supermarket besar pusat ibu kota. Cyra mengajak suami nya itu untuk belanja bulanan, ya hitung-hitung sekalian jalan-jalan juga kan Alvon sedang tidak bekerja.“sekarang kita ke tempat buah-buahan saja Al, bumbu masakan seperti nya sudah cukup.” Ujar Cyra seraya melirik Alvon yang sedang mendorong troli di samping nya. Alvon hanya menurut mengikuti langkah Cyra menuju tempat buah-buahan.Cyra tampak mengambil beberapa macam buah itu lalu dimaksukkan kedalam troli. Sementara Alvon tak lepas memperhatikan Cyra. Wanita itu jauh terlihat seperti keibuan jika begini.“kenapa?” tanya Cyra yang seperti nya merasakan bahwa dirinya sedang diperhatikan.Alvon hanya menggeleng sambil mengulas senyum nya, “kalau capek bilang.”“Al, kamu mau anggur ini?” tanya Cyra seraya

  • Marry My Maid   Part 43

    Teman-teman Alvon sudah pulang sejak lima belas menit yang lalu. Dan sekarang, Alvon dan Cyra sedang berada di kamar sambil menonton acara televisi. Cyra terlihat berbaring diatas karpet berbulu itu dengan menjadikan paha Alvon untuk bantalan kepala nya, sementara Alvon sejak tadi mengelus kepala Cyra.“Al?”“ya?”“aku ngantuk.”“tidur sekarang?”“he’em.”“tapi gendong aku.” Ujar Cyra sambil mengangkat kedua tangan nya ke udara.Alvon tersenyum, tentu saja ia akan menuruti kemauan istri nya itu. Alvon memindahkan kepala Cyra diatas karpet berbulu sementara dirinya berjongkok dan mulai mengangkat tubuh Cyra ala bridal. Walaupun awalnya Alvon kesusahan karena berat badan Cyra yang bertambah, tapi akhirnya Alvon bisa juga. Alvon membaringkan tubuh Cyra diatas tempat tidur de

DMCA.com Protection Status