Beranda / Romansa / Married With the Devil / Bab 37. Suara Siapa Itu Sebenarnya?

Share

Bab 37. Suara Siapa Itu Sebenarnya?

Penulis: Pwati
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-03 17:53:08

“Hiks hiks hiks.” Kini tangisan itu terdengar sangat jelas. Dan hal itu membuat Nara yakin, bahwa tangisan itu berasal dari ruangan ini. “Benar suaranya dari sini.”

Glek! Dengan perasaan takut dan gugupnya Nara pun mencoba untuk membuka pintu ruangan itu. Dan ternyata pintu itu terkunci. “Terkunci?” gumamnya. Pintu itu sepertinya di kunci dari luar. Dan orang yang mengunci ruangan ini sepertinya membawa kunci ruangan ini bersamanya.

“Kenapa ruangan ini di kunci ya? Apa ini gudang? Tapi, jelas-jelas tadi aku mendengar suara tangisan wanita di dalam ruangan ini. Apa mungkin ....”

“Nona!” panggil seseorang.

Deg!

Nara tersentak, dia luar biasa terkejut saat ada suara seseorang yang sepertinya sedang memanggilnya. Lorong ini sangat gelap dan terkesan menakutkan, Nara juga tidak bisa melihat seseorang yang tadi memanggilnya. Dia hanya mendengar suara langkah kaki yang terus mendekat ke arahnya.

“Nona, apa yang sedang Anda lakukan di sini?” tanya orang itu yang tak lain adalah pak San
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Married With the Devil   Bab 38. Kenapa?

    Saat Nara kembali ke dalam kamarnya, dia masih saja tetap memikirkan suara tangisan wanita yang dia dengar di ruang gelap tadi. Dia yakin, di sana pasti ada seorang wanita yang dikurung oleh Zico. Tapi kenapa harus di ruang gelap seperti itu. Ruangan itu terasa sangat menakutkan, siapa yang akan tahan tinggal di tempat seperti itu.“Siapa, siapa wanita yang menangis tadi,” gumamnya.Nara berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya, karena memang sudah menjadi kebiasaannya. Di saat dia panik atau sedang memikirkan sesuatu yang menurutnya sangat penting untuk dia pecahkan, kakinya itu pasti tidak akan bisa diam. Dia akan terus berjalan mondar-mandir untuk mencari tahu hal yang sedang dia pikirkan.Namun, tiba-tiba Nara menghentikan langkah kakinya, di dalam kepalanya terpikir satu nama. “Mungkinkah, mungkinkah itu Kiara?” ucapnya.Deg!Hati Nara bergetar, saat otaknya memikirkan bahwa wanita yang menangis di ruang gelap tadi adalah sahabatnya Kiara, dan ketika bibirnya mengucapkan nam

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-03
  • Married With the Devil   Bab 39. Ternyata Salah Paham

    Jo dan Nara telah sampai di ruangan gelap itu, Jo mengambil sebuah kunci dari dalam saku jasnya. Sebelum membuka pintu ruangan itu, Jo kembali melihat ke arah Nara yang sepertinya sudah sangat tidak sabar untuk masuk ke dalam, dari ekspresinya terlihat jelas bahwa dia sedang sangat mengkhawatirkan sahabatnya Kiara.Tug! Ceklek. Jo membuka pintu ruangan itu. Dan membiarkan Nara masuk ke dalam. “Masuklah Nona,” ucapnya.Sebelum masuk ke dalam, Nara memandangi isi dari ruangan itu. Di sana terlihat benar-benar gelap, pasti terasa sangat sesak, jika seseorang tinggal di ruangan segelap ini. Dan saat ini sampai seterusnya dia juga akan tinggal di sini. Sampai Zico menghentikan hukumannya.Nara menelan salivanya. Tidak bisa dia ungkiri bahwa dia merasa takut untuk masuk ke dalam ruangan itu. Namun demi sahabatnya, dia harus memberanikan diri. Nara mulai menggerakkan kakinya untuk berjalan masuk ke dalam. Di belakangnya, sekretaris Jo pun mengikutinya. Dan hal itu membuat Nara menjadi bin

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-04
  • Married With the Devil   Bab 40. Perasaan Campur Aduk

    Jo mengikuti Nara dan Kiara dari belakang, dia terus melihat ke arah ponselnya yang saat ini masih di pegang oleh Nara. Nara masih menggunakan ponsel Jo dan menyalakan senter di ponselnya. Karena bukan hanya ruangan ini saja yang gelap, tapi lorong untuk keluar dari sini juga sama gelapnya.“Hah, ponselku sudah terkontaminasi,” gumamnya.Tug! Nara tiba-tiba menghentikan langkahnya. Dia melirik ke arah Jo dengan tatapan tajamnya. “Apa maksudmu terkontaminasi? Apa aku ini bakteri?” tanyanya.“Saya tidak pernah mengatakan kalau adalah bakteri Nona, Anda sendiri yang mengatakannya. Jadi lebih baik lanjutkan langkah kaki Anda untuk keluar dari sini,” jawab Jo.“Cih, dasar iblis kedua,” maki Nara dengan pelan, yang sebenarnya masih di dengar oleh Jo. Tapi dia tidak memedulikannya, karena memang Nara selalu mengatainya seperti itu.***Saat sudah keluar dari lorong gelap itu, Jo meminta Nara dan Kiara untuk menghentikan langkah kaki mereka. “Tunggu Nona!” tahannya.Sontak Kiara dan Na

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-04
  • Married With the Devil   Bab 41. Mimpi Buruk

    Nara terdiam, dia memandangi Zico yang masih berdiri memunggunginya. Tatapannya terus terfokus pada tubuh Zico yang tinggi dan atletis. ‘Betapa indahnya tubuh ini, namun sayang sifatnya tidak seindah fisiknya,' batinnya.“Tuan, terima kasih. Karena kau sudah menerima permintaanku untuk membebaskan Kiara,” ujar Nara.Zico yang memang masih memunggungi Nara itu terlihat menunjukkan smirknya. Dia meneguk wine yang ada di tangannya itu. Lalu berbalik menghadap Nara. “Apa kau senang?” tanyanya.“Ya?” Nara kembali dibuat tersentak dengan pertanyaan Zico, entah kenapa pertanyaan itu terasa aneh di telinganya. “Iya, saya merasa senang. Karena sahabat saya baik-baik saja, dan bisa hidup seperti sedia kala,” jawabnya.Zico lalu melangkahkan kakinya, dia duduk di sofanya sembari menyilangkan kakinya dengan sikut tangannya yang dia tumpukan pada lengan sofa dan telapak tangannya dia kepalkan untuk menopang pipi sebelah kanannya. Dia menatap lurus ke arah Nara yang saat ini juga menatapnya. “T

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-04
  • Married With the Devil   Bab 42. Ingatan Pahit

    Zico tersadar bahwa dia tidak sendiri di kamar ini. Karena di sampingnya ini ada seorang putri dari orang yang telah menghancurkan keluarganya dan membuat papanya mengakhiri hidupnya sendiri. Zico menolehkan wajahnya pada Nara yang berada di sampingnya, tatapannya itu menajam. Bahkan terasa sangat menusuk bagi Nara.“Tu-tuan?” Nara mencoba untuk bertanya lagi pada Zico. Sebenarnya dia tidak berani melakukannya, karena tatapan Zico yang sangat tajam itu membuatnya gemetaran. Di tambah ekspresi wajahnya terlihat sangat marah, apa yang terjadi sebenarnya. Kenapa setelah berteriak menyebut nama papa, tiba-tiba dia terlihat sangat marah.Zico mengangkat tangannya, tangannya itu terlihat mendekati leher Nara. Dengan tatapan tajam yang dipenuhi dengan amarah itu, Zico mencekik leher Nara dengan sangat kuat.“Kurang ajar! kurang ajar kau Aryo Suharja. Berani-beraninya kau menghancurkan keluargaku. Aku tidak akan memaafkanmu! Lihat saja, aku juga akan menghancurkan keluargamu. Seperti yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-05
  • Married With the Devil   Bab 43. Mencari Zico

    Esok paginya, Nara keluar dari dalam kamarnya. Setelah kejadian mengagetkan semalam, dia tidak bisa tidur lagi. Dia hanya duduk diam di atas tempat tidurnya hingga pagi menjelang.Sebenarnya Nara saat ini tengah mencari keberadaan Zico, karena Zico semalam dalam keadaan sangat marah. Mungkin saja dia akan melampiaskan kemarahannya itu pada orang lain atau mungkin kepada dirinya sendiri.Nara menyusuri setiap sudut mansion untuk mencari keberadaan Zico. Namun nihil, dia sama sekali tidak menemukannya. “Ada dimana dia sebenarnya. Apa dia keluar dari mansion? Atau masih ada tempat lain dari mansion ini yang belum aku datangi?” gumamnya.Nara tampak berpikir, kemudian dia terlihat memaki dirinya sendiri yang sepertinya telah bertindak bodoh. “Ya ampun dasar Nara bodoh, aku belum mendatangi ruang kerjanya. Padahal itu adalah tempat yang selalu dia datangi. Aku akan ke sana,” ucapnya lagi. Tanpa banyak membuang waktu lagi, Nara pun langsung melangkahkan kakinya dengan cepat untuk pergi k

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-05
  • Married With the Devil   Bab 44. Karena Kau Suamiku!

    Nara memejamkan matanya untuk mengumpulkan kesabarannya, karena memang butuh kesabaran yang ekstra untuk meladeni tingkah Zico. Dengan cepat Nara pun memegang tangan Zico dan menaruhnya di hadapannya.Zico terkejut, matanya terbelalak saat mendapat perlakuan berani dari Nara. “Kau! Aku bilang tidak mau!” Bentaknya.Dia mencoba untuk melepaskan tangannya dari pegangan Nara. Namun rupanya Nara memegangnya dengan sangat kuat, sehingga tidak mudah bagi Zico untuk melepaskannya. Zico menatap tajam Nara, tapi Nara justru lebih mengencangkan pegangan tangannya pada tangan Zico."Bukankah aku sudah bilang, untuk saat ini aku tidak bisa mengikuti perintahmu, jadi percuma saja kau memberontak atau mengusirku berkali-kali. Karena aku tidak akan mendengarkannya,” ucap Nara, yang membuat Zico semakin kesal.“Kau akan mendapatkan hukuman,” ujar Zico.“Baiklah, hukum aku. Tapi sebelum itu, biarkan aku mengobati lukamu dulu,” jawab Nara.Zico terdiam, sepertinya dia tidak bisa menjawab apa pun

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-05
  • Married With the Devil   Bab 45. Taman Bunga

    Zico hanya terdiam, dia hanya memandang Nara yang sedang sibuk mendinginkan supnya dengan tatapan yang benar-benar. Bahkan tanpa di sadarinya, ujung bibirnya tampak terangkat sedikit saat melihat tingkah Nara yang terlihat lucu.Nara mendinginkan sup itu dan menyuapi Zico dengan telaten, dia terus melakukannya sampai sup di mangkuk itu habis tak bersisa.“Selamat pagi Tuan, Nona, “ sapa Jo yang datang tepat waktu. Karena Zico memang baru saja selesai memakan sarapannya.“Kau datang tepat waktu Jo, ayo!” ajaknya. Zico beranjak dari duduknya dan pergi dari meja makan, diikuti oleh Jo yang selalu mengekor di belakangnya.Nara terlihat lega, karena iblis itu akhirnya pergi. Sehingga dia bisa memakan sarapannya tanpa gangguan dari Zico lagi. “Hmm aku sudah sangat lapar, iblis itu benar-benar terus menyiksaku tiada henti. Apakah dia tidak memiliki belas kasih sama sekali, padahal kan aku bari saja menolongnya,” kesalnya.***Jo membukakan pintu mobil bagian belakang untuk Zico, saat Z

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-06

Bab terbaru

  • Married With the Devil   Bab 64. Ikut Denganku!

    “Bangun!” titah seseorang pada seorang gadis yang masih terlelap dalam tidurnya. Gadis itu pun terbangun dengan perlahan, dia tersentak setelah mendengar suara seseorang yang dingin dan berat itu sedang membangunkannya. Dia mengucek-ngucek matanya, agar matanya itu mau terbuka dan melihat sosok pria yang saat ini sedang membangunkannya.“Tu-tuan Zico,” kagetnya, setelah matanya itu terbuka dengan sempurna dan melihat sosok yang saat ini tengah membangunkannya.“Cihh, kau bisa tidur dengan lelapnya?” tanya Zico dengan dinginnya.Nara menunduk, sebenarnya ketika memikirkan masalah antara papanya dan keluarga Zico. Dia tidak sadar bahwa dia ketiduran. Tapi, Nara kembali melihat sekelilingnya, bukankah dia semalam ada di sofa? Kok tiba-tiba dirinya terbangun di atas tempat tidur? Apa mungkin Zico yang memindahkannya ke sini? Eyyy tidak mungkin, seorang Zico mau memindahkan gadis yang di bencinya ke tempat yang lebih nyaman? Dia mungkin memang akan melakukannya tapi bukan memindahkan ke

  • Married With the Devil   Bab 63. Kenyataan Tak Terduga

    Zico masuk ke ruang kerjanya. Saat ini pikirannya tengah sangat kacau, dia kembali mengingat pembicaraannya dengan dokter yang merawatnya tadi. 1 jam yang laluDokter jiwa bernama Rifky itu membawa Zico ke ruangannya. Seperti yang tadi dia katakan pada Zico, bahwa ada yang ingin dia beritahukan padanya.Rifky mempersilakan Zico untuk duduk di kursi yang sudah ada di ruangannya, sedangkan Jo berdiri dengan setianya di samping Zico. Saat Rifky duduk di kursinya, terlihat raut penyesalan dari wajah dokter Rifky ketika dia hendak menyampaikan apa yang ingin dia katakan.“Ada apa dokter Rifky?” tanya Zico.Dokter Rifky menaruh kedua tangannya di atas meja kerjanya, dia menautkan kedua tangannya itu satu sama lain. Dia takut, apa yang akan dia sampaikan ini bisa membuat Zico marah dan itu akan berbahaya untuknya. Di negara ini, siapa yang tidak tahu Zico Alexander Tan, orang yang berkuasa. Dan siapa pun takluk padanya. Dia memiliki tangan kanan hebat yang setia padanya seperti Jonatha

  • Married With the Devil   Bab 62. Aku Akan Membuktikannya!

    Namun, tiba-tiba tatapan itu kembali menajam. Terlihat kebengisan yang sangat jelas dari ekspresi itu. Zico mengangkat tangannya dan menjepit pipi Nara dengan sangat kuatnya. “Kau pikir, siapa yang membuatnya menjadi seperti itu, hah?!” tanyanya dengan nada marah. “Papamu, papamu yang melakukannya. Jika dia tidak menghancurkan keluargaku dan membuat papaku bunuh diri, dia tidak akan menjadi seperti ini. Dan dia juga tidak akan membenciku! Dia tidak akan mengusirku, dia tidak akan membuangku. Kau pikir ini ulah siapa? Ayahmu yang membuat ini semua, dan putrinya sekarang ingin menenangkanku? Tidak kah menurutmu ini lucu. Jawab aku? Bukankah ini lucu?!” tanyanya dengan marah.Nara membelalakkan matanya saat melihat Zico yang dipenuhi dengan amarah. Tapi kemarahan ini berbeda, dia memang marah bahkan sangat marah. Tapi mata itu, terlihat sangat jelas dari mata itu bahwa dia juga menahan luka yang sama besarnya dengan kemarahannya. “Aku ... aku hanya ingin menenangkanmu saja,” ujarnya d

  • Married With the Devil   Bab 61. Kau Pikir Ini Ulah Siapa?!

    Dengan masih merasakan perasaan terkejut, Nara semakin mendekati Haruna yang memang sedang tertidur karena pengaruh obat penenang. Nara kembali memandang intens wajah dari wanita di hadapannya itu. Menurutnya wajahnya tidak banyak berubah, dia masih terlihat sangat cantik sama seperti yang ada di foto itu, yang berubah hanya dari kulitnya saja yang terliat menua. Memangnya siapa yang bisa merubah faktor usia, jika usia bertambah maka kedewasaan juga bertambah termasuk semakin menuanya kulit.Tapi, walaupun begitu Nara mengagumi kecantikan yang dimiliki oleh Haruna, kecantikan alami yang luar biasa. Sekarang Nara mengerti, dari mana Zico memperoleh ketampanannya yang luar biasa itu.Tanpa sadar tangan Nara terangkat, di dalam hatinya dia sangat ingin menyentuh puncak kepala dari Haruna, karena walau bagaimanapun Haruna tetaplah ibu mertuanya. Walaupun dirinya dan Zico menikah karena paksaan. Tapi, ibu mertuanya ini tidak salah. Bahkan tidak tahu apa pun yang terjadi antara dirinya da

  • Married With the Devil   Bab 60. Jawaban Kedua

    Melihat Zico memasuki bangunan itu, Nara juga ingin mengikutinya. Namun, saat dia melihat ke sekelilingnya dia pun menyadari bangunan apa ini. “Ini, ini kan rumah sakit jiwa,” gumamnya, “kenapa? Kenapa Zico ke sini? Siapa yang sedang di rawat di sini?”Merasa sangat penasaran, Nara juga mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah sakit jiwa itu. Dia berusaha sebaik mungkin untuk menjaga jarak dari Zico dan Jo. Karena dia tidak mau sampai Zico maupun Jo menyadari kehadirannya.Nara menghentikan langkahnya, saat melihat Zico dan Jo juga berhenti. Terlihat mereka yang sedang berbicara dengan seorang pria yang memakai jas dokter. Sepertinya pria itu adalah dokter yang mengurus orang yang saat ini ingin Zico temui. Tapi siapa, siapa orang yang ingin Zico temui di sini. Rasa penasaran Nara semakin memuncak, dia sangat ingin tahu siapa orang yang dirawat di sini dan ingin Zico temui. Apakah itu ada hubungannya dengan jawaban dari pertanyaannya?Nara kembali melanjutkan langkahnya, saa

  • Married With the Devil   Bab 59. Mengikuti Zico

    Nara memberhentikan larinya tepat di hadapan Zico. Dia mendongak dan memandang Zico dengan lekat. “Tuan, bolehkah saya pergi keluar?” Izinnya.Zico mengernyit sesaat setelah mendengar permintaan dari Nara. “Tidak boleh!” jawabnya tegas.Nara langsung tersentak, setelah mendengar jawaban pasti dari Zico. “Kenapa?” tanyanya lagi.“Karena kau pasti sedang mencari kesempatan untuk melarikan diri,” jawab Zico.“Tidak, aku sungguh tidak akan melarikan diri. Bukankah aku sudah berjanji padamu. Kalau aku tidak akan pernah melarikan diri lagi.”“Ucapanmu tidak bisa kupercaya,” ujar Zico.Nara merasa sangat kesal dengan pria di hadapannya ini, kenapa dia sangat takut kalau dirinya akan melarikan diri. ‘Apakah dia sangat tidak rela kalau tidak menyiksaku. Atau jika aku melarikan diri dia tidak bisa membunuhku,’ batinnya. “Percayalah padaku, aku hanya ingin keluar sebentar. Aku ingin menikmati udara segar di luar. Aku bersumpah, aku tidak akan melarikan diri.” Dengan sekuat tenaganya Nar

  • Married With the Devil   Bab 58. Kelabakan

    Di pagi hari, Nara terbangun dari tidurnya. Dia langsung terduduk dan melihat ke arah jam dinding. Dia menghela nafas leganya saat melihat waktu masih menunjukkan pukul 07.30 pagi. Dia takut kesiangan karena sepanjang malam dia tidak bisa tidur.Nara bertekad, dia tidak mau tertinggal informasi tentang kepergian Zico dan Jo yang akan ke suatu tempat yang terbilang misterius karena bahkan mereka tidak berbicara tentang tempat itu di telepon dan hanya mengatakan waktu kepergian mereka saja.Nara berdiri dan merapikan kembali alas tidur yang dia gunakan. Dia melihat ke arah tempat tidur. Tapi ternyata Zico sudah tidak ada di sana. “Ke mana dia? Apa sudah berangkat. Tapi ini masih pukul 7.30. Apa mungkin mereka mengubah waktunya. Ini gawat, aku harus bagaimana? Lebih baik aku mandi dulu sekarang dan setelah itu kembali mencarinya, mungkin saja dia sedang olahraga dulu atau semacamnya,” gumamnya.Nara pun bergegas pergi ke kamar mandi. Namun saat membuka pintu kamar mandi, tiba-tiba Nar

  • Married With the Devil   Bab 57. Rasa Penasaran Nara

    Nara hanya duduk di kamarnya, dia memutuskan untuk tidak makan malam. Dia lebih memilih memikirkan bagaimana rencananya selanjutnya. Saat ini Zico sangat marah padanya dan sepertinya tidak akan mudah untuk membujuknya. Padahal dia baru saja ingin bersikap baik padanya untuk mencari petunjuk darinya, tapi karena insiden tadi pagi. Akhirnya semuanya menjadi gagal dan sekarang dia tidak tahu harus bagaimana.“Sepertinya dia benar-benar marah, bagaimana ini? Jika dia semarah ini, akan sulit untuk mendekatinya. Dan rencanaku pasti akan gagal,” gumamnya.Satu jam berlalu, dua jam berlalu, empat jam pun telah berlalu. Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 12 tengah malam. Tapi Zico belum juga kembali ke kamar. Nara masih setia menunggunya untuk kembali ke kamar. Karena dia masih berpikir bahwa Zico akan marah, kalau dirinya tidur lebih dulu. Ya, walaupun memang seperti itu sih kenyataannya.Ceklek, Nara langsung melihat ke arah pintu saat mendengar suara pintu terbuka. “Tuan,” ujarnya se

  • Married With the Devil   Bab 56. Apa yang Mereka Bicarakan?

    Nara masih sibuk dengan dunia halunya. Ya, dia saat ini masih membaca buku-buku novel yang dia temukan di perpustakaan Zico. Sebenarnya Nara masih tidak mengerti, kenapa di perpustakaan pribadi Zico terdapat buku-buku novel romantis yang memang bisa dibilang buku-buku ini sangat terkenal di kalangan para peminat buku novel romantis. Tapi, yang lebih anehnya lagi. Kenapa Zico tidak tahu keberadaan buku-buku ini di perpustakaannya. Buktinya dia kemarin mengejek salah satu buku novel yang hendak Nara baca.Tok tok. “Nona, ini sudah sore. Mungkin sebentar lagi Tuan akan pulang,” ujar Melly yang mengingatkan Nara, bahwa mungkin sebentar lagi Zico akan pulang.Nara yang mendengar ketukan pintu dan suara Melly pun langsung tersadar, dia melihat jam tangannya. Ternyata sudah pukul 6 sore, Melly benar. Sebentar lagi Zico mungkin akan pulang. Nara pun membereskan semua buku-buku yang tadi dia bawa. Dan menaruhnya kembali ke tempatnya semula.Setelah itu, Nara berjalan ke arah luar perpustaka

DMCA.com Protection Status