Pytor mengemudikan mobil jeep dengan kap terbuka. Di tengah jalan dan mobil yang melaju itu, Anatasia mengganti bajunya dengan pakaian hunter. Ia mulai melepas baju dan celananya hingga menyisakan pakaian dalamnya. Beberapa rombongan warga yang sedang bergerak untuk mengungsi langsung terpana oleh tingkah Anatasia.
Pytor pun sedikit mengintip dari spion mobilnya, tapi naas Anatasia mendapati juga pandangan itu.
“Fokus ke jalan, bukan ke dadaku!” sindir Anatasia tak begitu serius.
Ia tahu bahwa Pytor telah menikah meski Anatasia tak hadir di pernikahan itu. Pytor juga merupakan seorang ajudan setia dari kakaknya. Akan tetapi Anatasia tahu bahwa Pytor tak seperti Alyesye, dia adalah orang yang baik dan ramah.
Anatasia bergegas pindah ke kursi depan setelah memakai seluruh pakaian armor hunter-nya, ia memangku sebuah koper yang berisi senjatanya.
“Bagaimana kabar keluargamu? Maaf aku tak datang ke pernikahanmu,” ucap Anatasia.
“Nina. Aku
“Aku dan Guild Slava Prikodov akan menuju Yaroslavl,” ucap Anatasia Prikodov dalam panggilan radio itu.Lev Mashkov menjawab, “Aku izinkan. Jika situasi tak terkendali, segera kembali ke perimeter pertahanan.”“Baik.”Lev Mashkov kemudian duduk, pikirannya di penuh beban dan tanggung jawab yang sangat besar. Rusia tengah dalam kondisi bencana yang sangat dahsyat, kota-kotanya mungkin akan diserbu oleh gelombang-gelombang monster. Belum bisa dipastikan berapa jumlah atau kekuatan musuh. Belum jelas bagaimana cara ia menyelesaikan bencana ini.Apakah berakhir seperti benua Australia? Bencana yang akhirnya tak terkendali, hanya menyisakan korban selamat, dan bahkan menghancurkan satu benua. Mungkinkah Rusia hingga Eropa akan porak-poranda? Jika kiamat di dunia sedang terjadi, itu dimulai dari Rusia.Dalam pusat ruang komando itu, puluhan orang sangat sibuk menangani Program Evakuasi Nasional. Mereka terus melakukan
Anatasia, Pytor, dan 6 hunter lainnya duduk bersama di truk militer dalam perjalanannya menuju Yaroslavl. Total ada 16 hunter dari Guild Slava Prikodov yang pergi dan mereka terbagi dalam dua truk militer. Para hunter telah siap dengan pakaian dan senjata mereka: pedang, tombak, dan perisai khusus. Anatasia pun telah mengeluarkan busurnya dari koper, sedangkan Pytor juga membawa pedang dan perisainya.Suasana dalam truk itu terasa canggung, meskipun sebagian dari hunter itu merupakan keluarga besar Prikodov, Anatasia akui kesetiaan mereka masih melekat pada Alyesye Prikodov dan ia tak begitu mengenal mereka. Kabar kematian Alyesye dan pergantian kepemimpinan pada Anatasia pasti dirasakan sangat mendadak oleh mereka.“Pytor, kau juga ikut?” seorang mulai berbicara dengan nada menyindir.“Ya, Damien,” jawab Pytor dengan senyum ramahnya.“Sungguh sayang bila suatu hal buruk terjadi padamu, Pytor. Nina akan sedih, tapi aku janji
Pukul setengah sembilan malam, konvoi truk telah memasuki kota Pereslavl-Zalessky. Kabarnya seluruh penduduk kota itu telah selesai melakukan program evakuasi. Bungker-bungker ditempatkan di sebelah utara dan selatan Danau Plehshcheyevo. Jumlah penduduk yang sekitar 40 ribu jiwa, terhitung cukup cepat dalam melakukan evakuasi kurang dari tiga jam.Anatasia dan rekan-rekan hunter-nya sengaja berhenti di kota itu, mereka beristirahat sejenak untuk mengumpulkan tenaga. Mereka tahu malam ini akan menjadi malam yang panjang melebihi hari-hari menjelajahi ke dalam gate.Saat menikmati ransum makanannya, seorang prajurit menghampiri Anatasia. Ia memberi hormat dan berkata, “Hunter Anatasia Prikodov, Mayor Jendral Yusov menanti Anda di pusat Komando.”Tanpa sempat menghabiskan ransumnya, Anatasia pergi dan Pytor sengaja menemaninya. Sepanjang jalan mereka mengikuti prajurit itu, mereka berpapasan dengan truk-truk militer yang baru berdatangan. Truk-truk itu
“Gerombolan monster telah bergerak dengan sangat cepat,” ucap Mayor Jenderal Yusov sambil membentangkan sebuah peta. Ia melingkari letak Kota Kostroma dalam peta itu. Kemudian menggambar dua anak panah. Satu anak panah miring ke kota Yaroslavl. Satu anak panah lurus ke arah hutan.“Sebagian monster mengikuti arah jalan raya antar kota menuju Yaroslavl. Sebagian yang lain masuk ke dalam hutan di district Nekrasovsky. Kabar buruknya, 60% dari 600 ribu penduduk kota Yaroslavl belum selesai melakukan evakuasi. Kota Rostov yang nanti kalian lewati, 70% penduduknya juga belum selesai melakukan evakuasi.”“Sialan! Mengapa bisa terjadi?” Anatasia dengan kesal memukul meja.“Ini saranku, pergilah ke Kota Rustov dari pada ke Yaroslavl. Andai kalian terus ke Yaroslavl, kemungkinan kalian akan terjebak di tengah-tengah gerombolan monster nantinya,” ucap Mayor Jenderal itu dengan cukup tenang.“Kau gila! Kau mencob
Truk-truk militer telah saling berpisah, truk Anatasia sengaja menuju ke letak bungker di ujung paling barat. Dalam truk tersebut ada dua orang tentara yang duduk di bangku kemudi. Tujuh hunter-nya merupakan Anatasia, Pytor, dan 5 orang hunter dari Guild Slava Prikodov.Ada Zagoskin Prikodov, seorang hunter peringkat tiga di Rusia (sekarang peringkat 2 setelah Alyesye Prikodov tewas). Dia seorang hunter class mage-fighter, gaya bertarungnya hampir mirip dengan Issac Hamis, tap Zagoskin Prikodov hanya menguasai sihir api. Selain Anatasia dan Zagoskin, 5 hunter yang lain merupakan hunter tingkat A.Ada Nezhnov Prikodov, ia adalah hunter class sorcerer dengan jenis sihir salju dan es. Ivan Nestikov, ia adalah hunter class beastmaster yang bisa mengubah sebagian anggota tubuhnya menyerupai beruang dan melipatgandakan kekuatannya. Pavel Prikodov, ia adalah hunter class lancer dengan tombak mematikan yang berwarna putih.Kemudian, Ivon Zhelesky merupakan hunter tanker
Ivon Zhelesky yang merupakan seorang hunter tanker di tim itu, bersiaga di paling depan dengan perisai besarnya. Di balik tubuh besar Zhelesky, Ivan Nestikov berlari dengan tangan kosong dan menghadang ogre besar itu. Tongkat pemukul ogre itu diayunkan namun Nestikov dengan mudah menghindar.Tangan kosong Nestikov berubah sedikit membesar, lengannya menjadi berbulu putih, dan jemarinya menjadi cakar yang cukup panjang. Ia merupakan hunter dengan class beastmaster jadi wajar sebagian tubuhnya berubah menjadi monster. Ia pun langsung menyerang balik ogre itu. Tak butuh waktu yang lama, cakar-cakar Nestikov mengoyak tubuh ogre itu hingga membunuhnya.Beberapa orang bersorak penuh bangga ketika melihat pertarungan singkat itu. Rasa cemas dan khawatir mereka hilang untuk sesaat. Truk-truk militer pun mulai bergerak pergi meninggalkan warga-warga yang masih terkagum-kagum.“Pergi! Tinggalkan kami! Tempat ini berbahaya!” teriak Anatasia pada kerumunan itu,
Zagoskin tampak sedang bergulat dengan salah satu monster yang menyerupai ular, Nestikov masih mencabik-cabik undead di baris depan. Zehelesky juga masih menghajar monster-monster yang muncul dengan belatinya. Pavel Prikodov dan Grigory Lesky pun masih menghunuskan tombak dan pedang untuk membunuh para undead. Sedangkan Anatasia, tangannya masih terus menarik tali busur dan menciptakan anak panah, akan tetapi pikirannya tak bisa fokus.‘Di mana Pytor dan Nezhnov Prikodov?’ Anatasia tidak melihat keberadaan mereka berdua.Dua puluh menit pertarungan berlalu, gerombolan monster undead pun tak terlihat berkurang sedikit pun. Puluhan hingga ratusan bangkai monster mulai bertumpuk, tapi gerombolan monster yang muncul dari arah barat tak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Jika gerombolan monster itu menerjang seperti ombak laut, maka artinya para hunter hanya menciduk airnya dan membuangnya ke pasir pantai. Mereka membunuh para undead seperti membasahi pasir
#131 Lebih Cepat!Hati Anatasia tertusuk oleh kesedihan yang cukup dalam. Lagi-lagi ia kehilangan seorang rekannya dan bahkan seorang anggota keluarga Prikodov-nya. Ia segera bangkit karena sadar tak bisa terus bersedih, ia menoleh ke arah barisan pasukan undead yang berbaris rapi. Undead itu tak lagi memegang dua tombaknya. Salah satu tombaknya hilang dan pastinya tombak yang menancap pada tubuh Nezhnov Prikodov.Sosok Komandan March kembali terbayang dalam undead itu. Anatasia kembali mengamati dengan serius undead berkuda itu. Ia tak mengenali wajahnya yang telah membusuk tapi dari paras tegapnya saat berkuda sangat mirip dengan Komandan March.‘Tidak mungkin itu Komandan March.’ Undead itu kembali mengangkat tangannya yang memegang tombak. Gerak pasukan undead di belakangnya tiba-tiba berubah, pasukkan undead bertombak mengarahkan tombaknya ke depan, beberapa undead yang lain menarik pedangnya. Ketika undead itu menurunkan tombaknya, ia seperti m