Kevin bukan orang yang suka dipuji, dia tidak cocok disoraki banyak orang. Dia meminta para anak orang kaya itu untuk tidak berteriak, tapi semakin dia berkata untuk tidak berteriak, teriakan sekelompok anak orang kaya semakin keras."Tuan muda Kevi hebat!""Tuan muda Kevin hebat!"Saat ini Arhan merasa sangat kagum dan berterima kasih kepada Kevin, dia pun memimpin sorak anak orang kaya dan para petinggi perusahaan, teriakannya juga sangat teratur dan bersemangat. Melihat Kevin merasa tidak nyaman di depan anak-anak orang kaya itu, rasa suka di hati Diana kepada Kevin semakin bertambah, dia mempertahankan senyuman manis di wajahnya dan ikut bersorak dengan yang lain.Melihat Diana yang berteriak, Kevin teringat barusan karena dia mengingatkan semua orang, jika bukan karena diana, dia tidak mungkin melakukan semua ini. Saat ini perasaan hati Kevin juga sedang baik, dia menarik Diana ke tengah kerumunan, dan berbicara."Jika bukan karena Diana yang memberitahukan ini, aku sekarang tid
"Ayah, orang-orang seperti ini untuk apa dibiarkan di keluarga kitq, mereka hanyalah bom waktu." Kata Arhan.Para petinggi itu merasa sangat senang, satu per satu berterima kasih kepada Arman."Terima kasih Tuan Arman, kita akan bekerja dengan baik untuk keluarga Anda.""Kita sekarang akan langsung mulai bekerja."Mereka merasa tidak ada masalah lagi dan langsung ingin duduk untuk mulai bekerja."Tunggu."Arman pun menambahkan."Aku belum menyelesaikan perkataanku, aku bilang kalian boleh lanjut bekerja di Grup Hasi, tapi tidak mungkin bisa mendapatkan posisi yang lebih tinggi dari manajer utama, hanya bisa menjadi pekerja tingkat bawah di Grup Hasi, di saat yang sama, segala sistem promosi Grup Hasi akan tertutup untuk kalian!"Arman memberikan mereka pekerjaan dengan maksud baik, tapi sebagai pemimpin bisnis generasi pertama, tentu saja dia tidak bisa mempercayai orang-orang yang mungkin bisa mengkhianati dirinya!Ternyata maksud ayahnya seperti itu, Arhan pun tersenyum, ayahnya me
Marwan mengutarakan perasaan tidak senang yang dia pendam selama bertahun-tahun. Di awal berdirinya Grup Hasi, Arman menginvestasikan 100 juta uang pribadinya sebagai modal, bersama dengan Marwan mendirikan perusahaan Hasi.Awalnya, perusahaan Hasi mulai berkembang, tapi saat itu keamanan publik tidak baik, banyak preman yang mendatangi toko-toko untuk memalak mereka, jika tidak diberi uang,mereka akan menghancurkan barang isi toko, toko-toko lain di sekitar perusahaan Hasi diancam dan dihancurkan isi tokoknya, tapi tidak dengan perusahaan Hasi, karena Marwan memiliki reputasi sebagai "tikus got", pernah berteman dengan mereka, pernah masuk penjara selama beberapa tahun, preman biasa tidak berani menyinggung dia.Tentu saja, tanpa gangguan dari preman lokal disana, bukan berarti berkembangnya perusahaan Hadi berjalan dengan lancar, ada juga beberapa masalah dari bagian pemerintahan, karena berbagai masalah kecil, mereka didenda jumlah uang yang tidak sedikit, Arman yang berkuliah yan
Arman mungkin bisa bersikap keji dengan orang lain, tapi dia tidak bisa keji dengan teman seperjuangan-nya!"Tidak, kakak Arman, kalau kamu benar-benar baik kepadaku, cabut saja jabatanku! Aku hanya orang bodoh, sama sekali tidak bisa mengurus perusahaan!" Kata Marwa .Pada akhirnya, Arman menerima permohonan pengunduran diri dari Marwan, tapi dia sudah memutuskan untuk memberikan uang kepada temannya ini, sekarang akhirnya mereka sudah menyelesaikan masalah mereka dan kembali menjadi teman baik lagi!"Raven, untuk apa kamu tetap di sini? Masih tidak cukup dipukuli? Cepat pergi!"Omel seseorang saat semua sadar, Raven masih di ruang pertemuan."Baiklah, aku akan pergi, tapi kalian ingat, walaupun hari ini keluarga Arhan melewati ini, tapi mulai besok tidak akan seberuntung ini lagi, keluargaku pasti akan menjadi keluarga nomor satu di kota" Kata Raven."Ayah, ayo kita pergi!" Kata Raven sambil melangkah pergi."Tuan muda Raven tunggu aku!" Erik bergegas mengikuti Raven, dia merasa
Damar melihat ayahnya seperti itu dan tidak bisa membantu pun, hatinya merasa cemas. Terpikir saat itu jika Kevin terbunuh, pertempuran itu pasti akan dimenangkan oleh Kevin. Kevin yang membuat keluarga Darius menjadi seperti ini.Tapi ada beberapa pertanyaan di hati Damar, kenapa Kevin bisa ada hubungan dengan keluarga Zano? Karena seni bela diri Kevin sangat hebat, kenapa hanya menjadi petugas keamanan di Universitas Santara? Sebenarnya siapa identitas Kevin yang sesungguhnya?Jadi dua hari ini, Damar terus mengikuti Kevin, ingin mencari jawaban atas pertanyaannya, jika mungkin, membunuh Kevin adalah hal yang paling diharapkan. Dua hari ini, dia merasa Kevin biasa saja, tapi hari ini, Kevin tiba-tiba pergi ke kota, dan juga berdasarkan bawahannya yang ikut pergi, Kevin pergi ke Hasi dan membantu Grup Hasi meminjam milyar, semua itu mengejutkan Damar.Kevin sebenarnya siapa? Saat ini, Damar sudah curiga bahwa Kevin mungkin anak buangan dari keluarga Wijaya. Dia yakin kalau terus meng
Natasha pernah berhubungan dengan Kevin, dia percaya diri bisa membuat Kevin menerima dirinya lagi. Tapi ketika dia kembali ke bengkulu, Kevin sudah pergi mencari Elmira, dia tidak bisa menemukan Kevin, tidak ada dia di Universitas bintang, pekerja di Guest House juga berkata tidak mengenal orang itu, Natasha sudah berusaha sampai bertemu dengan Beni, dia menanyakan kepada Beni ke mana Kevin pergi, Beni hari itu Kevin tidak membunuh Natasha mungkin karena dia juga merupakan wanita yang penting bagi tuan muda Kevin, jadi hanya bisa memberitahukan keberadaan Kevin sekarang.Natasha segera pergi ke Kota, dia mencari selama beberapa bulan, pergi ke semua tempat kelas atas di kota itu, tapi masih tidak bisa menemukan Kevin, dia sudah menghabiskan uangnya selama ini. Natasha putus asa, dia tidak bisa lanjut hidup kalau tidak ada uang, jadi sisa uangnya dia gunakan untuk membeli tiket pesawat kembali, ingin mencari pekerjaan sebagai penyanyi, dia harus membiayai dirinya lebih dulu dan menges
"Natasha ayo kita pergi, jangan merusaksuasana hati kita dengan melihat orang miskin ini!" Kata Damar menarik Natasha keluar dari kampus Universitas Yanjing.Kemudian, sebuah mobil berhenti di depan mereka, saat melihat mobil mewah itu, mata Natasha langsung berbinar."Natasha silahkan naik, pertemuan kita seperti sudah ditakdirkan, pergi untuk bersantai di rumahku saja ya?" Ajak Damar.Kesempatan seperti ini tidak mungkin dilewatkan oleh Natasha, dia menganggukkan kepalanya, lalu masuk ke dalam mobil. Di dalam mobil, Natasha mencari tahu informasi soal Damar, dia pun sangat terkejut.Dia baru tahu, ternyata Damar ini adalah tuan muda dari kota, keluarga Damar adalah salah satu keluarga besar di kota, mereka memiliki kekuasaan yang kuat di dunia bisnis dan politik, jika dirinya bisa menjadi pasangan dengan Damar, dia akan hidup enak. Natasha yang bersemangat pun diam-diam mengedipkan matanya kepada Damar, lalu menyentuh paha Damar dan melepaskan kancing di kerah kemeja Damar.Semua
"Kamu tidak perlu tahu, Natasha, aku mencintaimu setulus hati. Aku ingin sekali menikah denganmu, tapi aku harus membalas dendam ini! Apakah kamu mau membantuku?"Kata Damar sambil menarik tangan Natasha, dagunya mendekat ke kening Natasha."Aku adalah orangmu sekarang, mana mungkin aku tidak mau?"Natasha berpikir, jika dia bisa menikah dengan Damar, maka kehidupannya akan sempurna, dia akan terus bahagia selamanya."Baik! Natasha, aku tahu kamu pasti akan membantuku!"Mata Damar terlihat bersinar."Aku beritahu, kamu pergi ke samping Kevin dulu. Setelah itu, apapun cara yang kamu gunakan, kamu harus bisa mendapatkan kepercayaannya. Kamu adalah pacarnya dulu, jadi pasti lebih gampang, kemudian kita baru jalankan langkah selanjutnya!"Damar menceritakan strategi yang telahdipikirkan kepada Natasha. Natasha walaupun merasakan firasat buruk, tapi dia tetap mengangguk, sambil berbicara."Tuan muda Damar, aku melakukannya demi kamu. Setelah membalas Kevin, kamu jangan meninggalkan aku!"
Tidak lama kemudian, ratusan wanita dari Istana sudah berhadapan dengan ribuan orang dari Organisasi lainnya. Kevin menengok ke belakang, Elmira sedang dijaga oleh Meri yang terluka. Walaupun Meri dipukul oleh Raja Biru, tubuhnya sekarang lemah, tapi untuk mengatasi orang-orang lemah seperti ini bukanlah hal yang sulit baginya. Tapi Kevin tetap khawatir dengan keselamatan Elmira.Setelah memukul seorang pemimpin kecil sampai mati, Kevin berlari ke arah Elmira. Raja Biru langsung tahu wanita yang sedang pingsan di samping Meri itu sangat penting bagi Kevin! Sepertinya dia bisa memanfaatkan wanita ini.Kevin melompat ke samping Meri. Beberapa anggota organisasi menyerang Kevin dan Meri dengan pisau dan kapak. Kevin mengambil gelang di tangan Meri, menggenggamnya dengan keras, benang gelang tersebut putus seketika, menjadi beberapa butir mutiara."Awas!" Kevin melempar belasan butir mutiara tersebut ke arah mereka, seketika mereka terjatuh di tanah dan kesakitan."Semuanya, kita bunuh w
Teriak Raja Biru, dia merasa Kevin hanyalah seekor ayam lemah yang tidak tahu berasal dari mana."Aku adalah muridnya Nenek!”Ucap Kevin."Segera bawa orang kalian pergi dari Istana, kami masih bisa mengampuni kalian!""Haha, mengampuni kami? Sekarang pasukan kami yang sedang menyerangmu, kamu bilangkamu bisa memaafkan kami? Lucu!" Kata Raja Biru sambil tertawa sinis."Kamu adalah muridnya Nenek? Kalau begitu aku akan membunuhmu dulu, lalu baru menghancurkan Istana!""Bocah, mati kamu!" Raja Biru sudah menganggap Kevin adalah seekor ayam lemah, dia mau menggunakan Kevin untuk mengancam mereka semua, juga sebagai balasan atas kematian bawahannya tadi."Cari mati!"Keempat wanita ingin bergerak untuk mengatasi Raja Biru. Seketika mereka berempat berlari ke arah Raja Biru! Kedua pihak mulai bertarung. Kemampuan Raja Biru juga tidak lemah, walaupun dia dikepung oleh empat orang, tapi dia tetap tidak panik, bahkan bisa mengimbangi mereka berempat."Aku juga ikut!"Ada beberapa pemimpin
"Tidak tahu malu…""Murid boleh dibunuh, tapi tidak boleh dihina, kami semua akan menghabisi kalian.""Nona Ranti, ayo kita bergerak, orang-orang yang tidak tahu malu ini sangat keterlaluan."Para pengikut dari Istana meminta Ranti memberi perintah untuk bertarung dengan mereka, tapi Ranti sebagai penanggung jawab Istana sementara, jika keputusannya membuat Istana hancur seketika, bagaimana dia bisa bertemu dengan pemimpin?Rantig terdiam."Nona Ranti tidak bicara, berarti ku anggap kamu menyetujuinya."Raja Biru tertawa, dia memanggil seorang bawahannya yang jelek, menunjuk para pengikut dari Istana dengan dagunya"Ku Beri kamu satu kesempatan, kamu boleh mengelus satu wanita yang kamu suka! Tenang saja, mereka tidak berani menyerang, jika mereka berani menyerangmu, maka kita semua akan meratakan Istana ini!"Raja Biru mendorong bawahannya itu ke arah para pengikut Istana. Para pengikut Istana menatap seorang bawahan yang sedang tertawa jahat itu, dia tidak bisa membiarkan para peng
"Ayo pergi! Kita harus sampai di Istana lebih cepat." Kata Kevin yang tidak mempedulikan sarang Rani."Baik!"Di antara Rani, Bunga, Meri dan Dara, Rani dan Bunga memimpin di depan, Meri dan Dara berjalan di belakang. Dengan pantulan cahaya bulan, pemandangan di sekitarnya masih sangat jernih. Karena Kevin jalan kaki, jadi tubuh mereka bisa mengeluarkan panas, sehingga mereka tidak dingin. Setelah 1 jam lebih, mereka akhirnya bisa melihat cahaya di puncak."Tuan muda Kevin, itu adalah istana kita!" Kata Rani kepada Kevin, sambil menunjuk ke arah cahaya itu."Baik, ayo kita pergi!"Ketika Kevin semakin dekat ke Istana, mereka melihat mayat yang berserakan di tanah, ada dari organisasi lain, ada juga dari istana.Emosi keempat wanita itu juga sangat bergejolak! Mereka ingin sekali bergegas ke Istana dan menghabisi semua orang yang masuk ke istana. Ketika mereka berada sekitar 500 meter dari istana, mereka melihat banyak sekali orang di depan gerbang istana!Itu adalah orang dari organ
"Mana obatnya, cepat beri dia makan!"Teriak Kevin."Tuan muda Kevin, sudah kami berikan kepada nona Elmira." Kata Rani. Sekarang bagi Elmira, obatnya sudah tidak terlalu berguna lagi." Kevin…”Panggil Elmira dengan suara lemah."Sebenarnya…. aku tahu kamu menipuku. Penyakit aku…. aku sendiri tahu. Aku sangatbahagia, kamu bisa membawa aku datang untuk…untuk melihat pemandangan, tapi… tapi aku mungkin tidak bisa menemanimu lagi...""Tidak!" Mata Kevin penuh dengan air mata. Dia berbicara."Elmira, kamu dengarkan aku. Aku pasti akan menyembuhkanmu. Rani mengatakan di Istana ada Teratai Salju. Setelah makan Teratai Salju, penyakitmu pasti akan sembuh, percaya padaku...""Kevin…" Elmira tiba-tiba pingsan kembali."Elmira! Elmira!" Kevin terus berteriak. Setelah memastikan Elmira masih bernafas, dia langsung menyuruh Rani, Bunga untuk memegangnya. Kevin juga duduk ke atas ranjang."Elmira, kamu tidak akan mati. Kita masih belum pernah menikmati hari bahagia bersama, bagaimana kamu bi
Kevin menggendong Elmira masuk ke dalam mobil. Rani, Bunga dan Meri yang menjaga Elmira. Dara duduk di samping Kevin dan mengarahkannya.Kevin mengendarai mobilnya keluar dari Kota, dan langsung melaju ke Istana.Istana terletak di Pegunungan Puncak Emu, sekitar 2000 meter diatas permukaan laut, umumnya hanya sedikit orang yang pergi ke sana, kecuali beberapa pendaki gunung dan penjelajah. Tapi infrastrukturnya sangat hebat. Jadi bukan hanya ada jalan umum, tapi juga ada petunjuk jalan.Istana hidup di zaman modern. Tentunya semua rumah dan listrik di dalamnya itu, Istana yang membayar orang untuk memasangnya. Dengan arahan Dara, Kevin sampai di pegunungan. Pemandangan di sini berbeda dengan yang lain. Jalan dua arah yang panjang ini dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi."Tuan muda Kevin, kematian ketua belum aku sampaikan ke istana. Kebetulan kali ini kamu juga bisa mengadakan ritual penerimaan posisi ketua di istana." Kata Meri."Sekarang semuanya tidak penting, aku hanya berhara
Melihat kondisi Elmira yang begitu lemah, keempat wanita itu merasa khawatir dan sedih!Penerbangan Kevin disiarkan di lobi bandara."Ayo kita pergi!" Kevin memapah Elmira, dan berjalan ke arah pintu masuk bersama keempat wanita. Melihat pesawat mereka terbang, seseorang keluar dari tiang lobi bandara. Dia adalah suruhan Damar yang datang memonitor Kevin. Orang ini langsung menelepon Damar"Tuan muda Damar, Kevin naik pesawat tujuan Kota! Melihat kondisi wanita itu, sepertinya sudah tidak bisa bertahan lagi!""Bagaimana dengan kondisi Kevin?" Tanya Damar."Sejak dia menyadari kondisi wanita itu, suasana hatinya terus sangat sedih! Semalam, aku melihat dia diam-diam menangis! Tapi dia juga pergi ke kediaman keluarga Zano sekali! Aku tidak tahu apa yang dibicarakannya!""Baik, bagus sekali!" Kata Damar, kemudian dia memutuskan teleponnya. Damar sedang berada di hotel. Sementara ini dia menyembunyikan Natasha di sini. Sekarang Natasha sedang berada di sampingnya, semua pembicaraan tel
"Aku merasa sangat pusing, seluruh badan lemas tidak bertenaga, kenapa bisa begini? Dokter bilang aku kena penyakit apa...." Tanya Elmira dengan suara lemas.Dia masih belum tahu kondisi dirinya. Melihat Elmira yang lemah ini, hati Kevin seperti ditusuk-tusuk."Tidak apa-apa." Kevin langsung memegang tangan Elmira. Sambil tersenyum dia berbicara“Dokter bilang kamu masuk angin yang sangat parah, jadi perlu istirahat di rumah sakit 2 hari. Kamu pasti akan sembuh!""Ooiya, baguslah kalau begitu." Elmira tersenyum datar, seperti krisan berwarna putih. Dia melanjutkan."Aku pikir Natasha sebentar lagi akan membawakan sup untukku. Mungkin setelah makan supnya, aku akan sembuh lebih cepat."Mendengar Elmira masih menganggap Natasha teman baik, Kevin sangat sakit hati. Tapi sekarang dia juga tidak boleh memberitahu Elmira faktanya.Rani dan ketiga perempuan itu juga terlihat sangat marah. Tapi mereka juga tidak berani mengatakan apapun karena takut membuat Elmira lebih parah."Aku lelah,
" Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb