"Kamu jangan menebaknya lagi, kamu juga bukannya tidak tahu dengan latar belakang Kevin. Jika dia mengenal manajer hotel ini, mungkinkah penampilannya lusuh seperti sekarang?" Lisa segera membantah tebakan dari Syifa, "Aku berpikir mungkin kata-katanya itu telah membuat sadar manajer hotel. Ayahku adalah seorang pebisnis. Aku tahu bahwa para pebisnis percaya dengan omong kosong. Mungkin itu yang membuat manajer hotel percaya dengan perkataan Kevin.""Bagaimanapun, hari ini Kevin telah membantumu dan kamu jangan memperlakukan dia dengan buruk lagi." Syifa tidak percaya dengan kata-kata Lisa, karena ada sesuatu yang mencurigakan dari kata-kata yang diucapkan oleh Kevin, bahkan dia juga tidak bisa dibodohinya, bagaimana dia bisa menipu manajer hotel itu dengan mudah?"Kita bicarakan lagi nanti, mungkin kali ini kita anggap saja dia beruntung." Lisa masih meremehkan Kevin di dalam hatinya.Keesokan harinya, Lisa dan Syifa sudah bangun lebih awal dan keduanya bersiap-siap pergi ke luar unt
"Halo, ayah, aku tidak bisa keluar dari hotel ... Baru saja aku sudah merusak salah satu barang antiknya, tetapi dia malah bersikeras untuk meminta aku membayar kerugian dua kali lipat dari harganya, apalagi dia sama sekali tidak menganggap Anda orang penting di matanya ...""Sialan, aku dengar dia seperti tidak ingin hidup lagi, putraku, beritahu ayah, siapa namanya?""Namanya Azka dan aku sekarang berada di hotel mewah yang ada di pusat perkotaan!" Kata anak muda itu sambil menatap Azka"Siapa? Apakah dia manajer hotel mewah itu dan namanya Azka?""Benar ayah, memangnya ada apa?" Tanya anak muda itu dengan heran, mengapa ayahnya terlihat begitu panik?"Dasar kamu brengsek, siapa yang sudah membiarkanmu menyinggung Tuan Azka, apakah kamu bodoh, sekarang cepat meminta maaf kepada Tuan Azka.""Ayah, ada apa denganmu, dia meminta aku untuk membayar kerugiannya 2 kali lipat dan ini sangat jelas dia sedang menjebakku." Anak muda ini hampir marah."Ganti kerugian itu sekarang! Jangankan 2
Lisa menatap Kevin dengan matanya yang terbuka lebar dan tidak bisa memahami apa yang terjadi sebenarnya. Setelah masalah kecil ini berlalu. Lisa dan Syifa berjalan keluar dengan cepat."Lisa, kamu juga baru saja melihat sikap dari manajer itu. Dia sama sekali tidak peduli dengan masalah tentang "perang dagang" itu, apalagi kemarin dia melepaskan kita bukan karena kata kata omong kosong dari Kevin. Aku rasa Kevin pasti mengenali manajer itu!" Setelah membeli keperluan di minimarket, Syifa berkata demikian kepada Lisa."Kelihatannya seperti itu, tetapi aku masih tidak percaya dengan Kevin. Kamu juga tahu, bahwa betapa bodohnya Kevin jika di kampus!" Lisa mengerutkan kening dan berkata, "Sekarang kita masih belum bisa memastikannya, dan lebih baik kita menyelidikinya! Jika dia benar-benar sedang menyembunyikan sesuatu, dia pasti akan ketahuan.""Baiklah, tetapi ketika kamu bertemu dengannya lagi, kamu harus mengucapkan terima kasih padanya karena sudah membantu kita." Bujuk Syifa.Sete
"Jangan menulisnya lagi, informasi iklan seperti ini tidak bisa dipercaya, mungkin saja perantara yang kamu cari itu tidak jujur." Kevin meletakkan tangannya di atas buku catatan kecil Elmira."Hah ... Kalau begitu apa yang harus aku lakukan?" Elmira tiba-tiba terlihat sedikit bingung. Bagi Kevin, ekspresinya yang bingung itu terlihat sangat manis. Dia tidak tahan untuk meremas wajah Elmira dengan lembut. Elmira menunduk dan ada bekas rona merah di pipinya."Tenang saja, aku telah menemukan satu kamar untukmu kemarin. Harganya cukup murah dan dekat dengan Perumahan pulau Indah, ayo kita cari taksi sekarang!""Benarkah?" Hati Elmira terasa manis. Dia juga tidak menyangka bahwa Perumahan pulau indah adalah komplek kecil yang termewah di bengkulu, bagaimana mungkin ada kamar di sekitarnya bisa begitu murah."Perumahan pulau Indah juga tidak jauh, ayo kita jalan kaki saja ke sana." Elmira menghentikan Kevin yang hendak melambaikan tangan untuk memanggil taksi.Dia tahu bahwa Kevin juga bu
Dia bertanya, "Kevin, dimanakah ini!" Elmira duduk dan jantungnya berdetak kencang."Tenang saja, tidak usah takut, ini adalah kamar yang kuceritakan padamu, kamu juga tidak perlu khawatir dengan biaya sewanya, karena ini adalah rumah temanku. Dia tidak ada di rumah dalam beberapa hari ini dan kamu bisa tinggal di sini, anggaplah ini rumah kamu sendiri!" Kevin segera menjelaskannya kepada Elmira."Itu tidak terlalu baik, bukan?" Elmira berbisik, tetapi hatinya merasa sangat menyukainya."Ada apa yang tidak baik?" Kevin tersenyum dengan ceria dan tanpa memberikan Elmira kesempatan untuk menolaknya, kemudian dia membawanya untuk berkeliling di dalam kamar."Apakah kamu suka di sini?" Tanya Kevin."Iya." Elmira mengangguk dengan malu dan wajah yang kemerahan"Baguslah." Kevin menyentuh kepala Elmira dan berkata, "Aku akan membawamu ke tempat lain.""Kemana?""Ikuti aku saja." Kevin membawa Elmira keluar dari villa, lalu memanggil taksi dan pergi ke pusat perbelanjaan."Kita pergi ke temp
"Kami ingin mencoba baju yang ini." Kata Kevin kepada Ciko yang telah mengikuti mereka saat dia melihat tatapan Elmira yang terfokus pada gaun warna pink itu."Jangan mengambil gaun itu, itu tidak bagus." Kata Elmira dengan cepat. Dia bukan tidak menyukainya, tetapi harga dari gaun ini terlalu mahal. Harganya hampir 3 juta dan dia sama sekali tidak bisa dia membayangkannya betapa banyak uang itu hanya untuk sebuah gaun."Mari kita coba gaun jingga ini, gayanya terlihat seperti dewi dan pasti terlihat sangat bagus untukmu." Setelah Kevin selesai berbicara, Elmira malu jika menolaknya, "Tidak usah, aku tidak suka dengan gaya ini."Kevin telah memilih beberapa pakaian untuk Elmira, tetapi Elmira terus menolaknya dengan berbagai alasan. Bagaimana mungkin Kevin tidak bisa paham dengan pikiran Elmira? Dia diam-diam menghela nafas di dalam hatinya, karena gadis ini benar-benar begitu sederhana.Sedangkan Ciko di sisinya merasa sangat aneh. Dia awalnya mengira bahwa Kevin adalah pria yang dek
Dia merasa Kevin masih tertipu, yang membuatnya merasa bahwa meskipun dia telah mencampakkan Kevin, tetapi di dalam hati Kevin, dia pasti masih menempati posisi yang paling terpenting.Sekarang Kevin "tiba-tiba" memperlakukan seorang gadis lain dengan sangat baik dan Dinda tidak bisa menerimanya! Namun, apa yang dia katakan Dinda memberi bayangan pada Elmira. Ternyata dia punya pacar dan seluruh tubuh Elmira merasakan kehilangan sesaat. Ada kepahitan di hatinya tanpa alasan."Itu tidak benar, aku bukan pacarnya Kevin." Elmira memaksakan dirinya untuk tersenyum dan berkata kepada Dinda. Setelah selesai berbicara, Elmira tersenyum pada Kevin dan berjalan ke arah pintu keluar tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Kevin segera bergegas untuk mengejarnya.Ciko yang di samping mereka merasa terkejut. Ini adalah pacar asli bos barunya, apakah dia berniat mempunyai pacar lebih dari satu? Ini sangat tidak bertanggung jawab, bukan? Elmira begitu baik dan bos nya ini pasti telah mendapatkan dia de
"Aduh, lihatlah pakaian gadis ini yang tidak enak dipandang, dia benar-benar cocok bersama Kevin si pecundang itu!" Mario tersenyum menghina."Elmira, masuklah dan apakah pakaian ini cocok atau tidak." Kevin juga malas untuk peduli dengan Dinda dan Mario, lalu berbisik kepada Elmira."Gaun ini bagus juga, sini biar aku yang mencobanya dulu." Dinda mengambil gaun Elmira di tangannya dan menatap Elmira dengan penuh bangga, "Wanita seperti kamu itu tidak punya uang, lebih baik carilah pakaian yang cocok untukmu, seperti pakaian murah yang harganya puluhan ribu itu cocok untukmu."Setelah selesai berbicara, dia membawa gaun itu ke dalam kamar pas. Setelah beberapa menit, dia keluar dengan mengenakan gaun itu, lalu berjalan ke depan Elmira dan Kevin dengan bangga dan memamerkannya, "Gaun ini sangat bagus dan pas di badanku. Jika pakaian ini dikenakan di orang lain, takutnya akan merusak gaun ini."Kevin sekarang menatap Dinda seperti wanita gila dan sama sekali tidak ingin peduli padanya.
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.
"Kamu tidak perlu tahu, Natasha, aku mencintaimu setulus hati. Aku ingin sekali menikah denganmu, tapi aku harus membalas dendam ini! Apakah kamu mau membantuku?"Kata Damar sambil menarik tangan Natasha, dagunya mendekat ke kening Natasha."Aku adalah orangmu sekarang, mana mungkin aku tidak mau?"Natasha berpikir, jika dia bisa menikah dengan Damar, maka kehidupannya akan sempurna, dia akan terus bahagia selamanya."Baik! Natasha, aku tahu kamu pasti akan membantuku!"Mata Damar terlihat bersinar."Aku beritahu, kamu pergi ke samping Kevin dulu. Setelah itu, apapun cara yang kamu gunakan, kamu harus bisa mendapatkan kepercayaannya. Kamu adalah pacarnya dulu, jadi pasti lebih gampang, kemudian kita baru jalankan langkah selanjutnya!"Damar menceritakan strategi yang telahdipikirkan kepada Natasha. Natasha walaupun merasakan firasat buruk, tapi dia tetap mengangguk, sambil berbicara."Tuan muda Damar, aku melakukannya demi kamu. Setelah membalas Kevin, kamu jangan meninggalkan aku!"