"Sial, dia benar-benar mentraktir Nona Dinara untuk makan jagung! Itu terlalu tidak menghormati Nona Dinara bukan?""Tak terduga bahwa Tuan muda Erik tidak hanya tampan saja, tetapi keterampilannya dalam memasak juga bagus, hidangan tumis udang ini sangat harum.""Anak itu benar-benar sangat memalukan, beraninya dia meminta Nona Dinara untuk makan jagung rebus.""Nona Dinara, aku ingin meminta maaf kepadamu terlebih dahulu, karena aku tidak menyangka bahwa anak ini telah membiarkanmu menunggunya dan malah membawa beberapa buah jagung untukmu. Jika kamu tidak ingin memakannya, tumis udangku ini lumayan enak, kamu bisa mencicipinya." Kata Erik sambil tersenyum. Dia sudah mencari tahu sejak awal, bahwa selera rasa Dinara hambar dan paling suka makan udang.Dinara bersenandung dengan lembut dan tidak melirik ke arah Kevin. Di dalam hatinya, dia juga merasa bahwa Kevin terlalu tidak menganggapnya dengan serius.Dinara mengambil sendok, lalu mengambil udang dan seledri dan memasukkannya ke
"Apa? Nona Dinara, apakah kamu suka makan... Jagung itu? Apakah jagung itu benar-benar... Lebih enak daripada tumis udangku?" Erik menatap Dinara dengan tidak percaya. Dia tidak bisa mengerti, bagaimana bisa jagung itu jauh lebih enak daripada hidangannya sendiri?Yang lainnya juga terkejut sambil membicarakannya. Mereka tidak tahu apa yangsedang terjadi."Elmira, kamu benar-benar telah mengingatnya. Ibumu pernah bilang bahwa kamu paling suka makan jagung, karena jagung pernah membuatmu sedih, apakah kamu sampai sekarang masih tidak mengakui dirimu sendiri adalah Elmira?" Ketika Kevin melihat Dinara merasa jagung itu enak, dia bahkan lebih yakin bahwa Dinara ini adalah Elmira.Dinara menatap Kevin dengan kosong, kemudian perlahan berdiri dan berjalan mendekati Kevin. Yang lainnya juga merasa sedikit panik, terutama Erik. Tangannya mulai mengepal tinju dengan erat."Ada apa ini, apakah Nona Dinara ingin menerimanya?""Ini juga terlalu cepat, sebuah jagung rebus telah mendapatkan Nona
Bisikan dari orang di sekitarnya bahkan membuat wajahnya merah. Dia merasa dirinya telah terhina. Dia melunasi tagihannya dengan tergesa-gesa, kemudian dia segera pergi setelah memelototi Kevin dengan kejam. Kevin juga segera diusir keluar oleh pihak restoran.Saat ini, suasana hati Kevin sudah menjadilebih tenang. Meskipun Kevin tidak bisa membiarkan Dinara mengakui dirinya adalah Elmira, tetapi Dinara telah menerima Kevin, sedangkan Kevin juga setidaknya telah merusak pengejaran Erik terhadap Dinara.Elmira telah ditemukan sekarang. Selama dia terus berusaha untuk mengejar Dinara, suatu hari nantinya, Dinara akan merasa tersentuh oleh dirinya."Kevin!" Saat ini, waktu sudah jam 8 malam. Kevin mengendarai sepeda umum di jalan dan tiba-tiba mendengar sebuah suara teriakan. Kevin mendongak dan menatapnya, ternyata mereka adalah Luna dan Wily."Apakah kamu mengendarai sepeda ke restoran Mewah?""Sayangku, orang yang kita lihat darikejauhan dan baru saja diusir keluar dari restoran ole
Keesokan harinya, Kevin mengikuti Mia keluar untuk berbisnis di dekat stadium seperti biasa. Mia merasa sangat muak atas tindakan Kevin yang pergi mencari Dinara belakangan ini, kemudian dia terus mengancamnya untuk memotong gajinya. Setelah menghitungnya, gaji Kevin untuk bulan ini sudah dipotong sampai habis.Bisnis di stadium lumayan bagus. Setelah sepanjang pagi, mereka telah mendapatkan uang lebih dari 300 ribu."Nona, buatkan aku dua Kebab." Ada seorang gadis yang datang ke depan truk makanan. Ketika dia menatap Kevin, dia berteriak."Kevin!"Kevin melihat gadis itu lebih cermat dantelah mengenali bahwa dia adalah Rika, teman sekelas SMA Kevin yang selalu menganggap dirinya seperti angin dan juga tidak pernah berbicara sepatah kata pun."Rika, sungguh kebetulan, kamu juga berada di kota ini." Kevin tersenyum. Lagi pula, sama-sama teman sekelas SMA dan Rika tidak peduli pada Kevin, kemudian dia melambaikan tangan ke samping dan berteriak."Luna, kemarilah."Setelah beberapa saat
"Terima kasih." Kata Kevin kepada Mia. Mia tidak melirik Kevin dan langsung mengurus pancinya."Untuk apa terima kasih padaku, aku merasa kedua wanita itu merusak pemandanganku, itu tidak ada hubungannya denganmu."Kevin tiba-tiba merasa sedikit malu pada Mia. Saat berpikir bahwa setelah dirinya pergi setiap harinya, hanya ada Mia sendirian di dalam truk makanan, seharusnya dia merasa sangat kesepian."Kamu jelas begitu hebat, mengapa kamu begitu toleran pada mereka?" Setelah Mia selesai mengemasinya, dia bertanyasambil duduk di atas kursi. Kevin merasa terkejut dan langsung berkata."Bagaimanapun, kami adalah teman sekelas lama. Lagi pula, mereka hanya memgejekku saja dan tidak memukulku. Aku tidak ingin berurusan dengan orang yang seperti mereka. Jika aku sembarang marah seperti mereka, bukannya aku juga telah berubah menjadi orang yang seperti itu?""Huh, daya tahanmu cukup kuat, aku tidak bisa dibandingkan denganmu. Jika ada orang yang memarahiku, aku pasti akan jauh lebih kejam
"Halo, Kevin, ini aku, Rika." Terdengar suara Rika dari dalam panggilan."Rika! Mengapa kamu punya nomor ponselku?" Tanya Kevin dengan aneh."Hei, itu mudah, sekarang tekonologi sudah canggih, aku meminta orang untuk membantuku mencari nomormu dan aku telah menemukannya.""Oh, ada apa?" Kevin merasa terkejut seketika. Dia tiba-tiba merasa curiga pada Rika yang datang untuk meneleponnya. Dia juga tidak sering berurusan dengannya di masa SMA, apa tujuannya untuk menelepon dirinya."Begini, besok ada acara reuni teman sekampung di Hotel Masa, bukannya aku telah bertemu denganmu hari ini? Aku hanya ingin mengajakmu datang bersama, apalagiorang yang menghadiri acara reuni berasal dari kota kita, itu juga ada baiknya untukmu, apakah kamu bisa ikut?" Kata Rika."Aku tidak pergi, kamu pergilah sendiri, terima kasih..." Kevin ingin menghadirinya, tetapi dia tidak punya uang."Hei, kamu benar-benar cukup membosankan, bagaimana kamu bisa menolak ajakan dari wanita cantik yang seperti aku? Kamu
Sambil menunggu bus di halte, ponsel Kevinberdering lagi. Setelah Kevin mengambil ponselnya dan melihat bahwa itu bukan nomor ponselnya Rika, dia menekan tombol jawab panggilan."Kevin." Terdengar sebuah suara wanita dari panggilan. Kevin menjadi terkejut dan berdiri diam di tempat setelah mendengar suara dan panggilan yang akrab itu."Kevin..." Wanita itu masih memanggilnya lagi, tetapi Kevin masih belum bisa bereaksi. Kevin tidak berani percaya bahwa apa yang dia dengar itu benar."Kevin, ada apa denganmu? Ini ibu, anakku. Ada apa denganmu? mengapa kamu tidak berbicara..." Wanita di sisi panggilan itu sedang berbicara. Suaranya terdengar sedikit cemas dan hidung Kevin sudah mulai terasa masam."Ibu..." Tenggorokan Kevin terasa panas, seolah-olah telah disiram dengan air yang panas. Dia merasa sangat menderita untuk berbicara dan tidak tahu mengapa air matanya telah mengalir ke bawah. Kevin menyeka air matanya dengan tangannya, tetapi air matanya terus-menerus mengalir ke bawah."He
Kevin berjalan ke lantai bawah hotel dan hendak ingin masuk, tetapi dia tiba-tiba melihat seorang nenek yang sedang mendorong sepeda di samping hotel. Sepeda itu penuh dengan plastik dan kertas. Nenek itu secara tidak sengaja menjatuhkan plastik dan kertas itu ke bawah. Setelah jatuh ke bawah, Kevin segera bergegas dan membantu nenek itu untuk mengambil barang-barangnya.Kevin mengambilnya sambil mengobrol dengan nenek itu. Dia baru saja tahu bahwa putra dari nenek itu sudah meninggal akibat kecelakaan mobil."Terima kasih, anak muda." Nenek itu berterima kasih kepada Kevin dan menatap Kevin dengan bengong. Matanya sudah basah dan berkata sambil menghela nafas."Jika anakku masih hidup, dia pasti juga seperti kamu, anak muda, bisakah kamu memanggilku ibu?"Kevin melihat ada cahaya bintang yang penuh harapan di dalam mata nenek itu. Dia merasa sangat sedih karena dirinya sudah tidak pernah bertemu dengan ibunya selama 8 tahun, sedangkan nenek itu malah telah berpisah dengan putranya, b
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.
"Kamu tidak perlu tahu, Natasha, aku mencintaimu setulus hati. Aku ingin sekali menikah denganmu, tapi aku harus membalas dendam ini! Apakah kamu mau membantuku?"Kata Damar sambil menarik tangan Natasha, dagunya mendekat ke kening Natasha."Aku adalah orangmu sekarang, mana mungkin aku tidak mau?"Natasha berpikir, jika dia bisa menikah dengan Damar, maka kehidupannya akan sempurna, dia akan terus bahagia selamanya."Baik! Natasha, aku tahu kamu pasti akan membantuku!"Mata Damar terlihat bersinar."Aku beritahu, kamu pergi ke samping Kevin dulu. Setelah itu, apapun cara yang kamu gunakan, kamu harus bisa mendapatkan kepercayaannya. Kamu adalah pacarnya dulu, jadi pasti lebih gampang, kemudian kita baru jalankan langkah selanjutnya!"Damar menceritakan strategi yang telahdipikirkan kepada Natasha. Natasha walaupun merasakan firasat buruk, tapi dia tetap mengangguk, sambil berbicara."Tuan muda Damar, aku melakukannya demi kamu. Setelah membalas Kevin, kamu jangan meninggalkan aku!"