"Hari ini aku tidak akan menyanyi atau menari, hari ini aku ingj melakukan sesuatu yang lebih berarti." Wina langsung masuk ke topik utamanya."Saudaraku bilang di sekitar rumah mereka sering ada orang miskin yang datang, katanya orang itu tidak punya rumah, dia datang dari desa yang jauh sendirian ke kota ini, setiap hari dia hanya bisa melakukan beberapa pekerjaan yang sangat rendah, per bulannya hanya menghasilkan uang 1 juta, bahkan makan saja tidak mampu, juga tidak memiliki tempat untuk tidur yang layak." Wina bicara dengan penuh rasa khawatir di depan kamera, membuat banyak penggemarnya tersentuh."Ini sudah tahun 2023, masih ada orangseperti itu?""Kasihan sekali, hatiku jadi sakit.""Memang masih ada banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kita di dunia ini, tidak mungkin semua orang bisa hidup makmur dan tenang seperti yang dikatakan media..""Sekarang sudah hampir jam 9, saudaraku mengatakan jika dia pasti akan datang sebemtar lagi, coba kita sekarang lihat ke luar, a
"Kamu pasti belum makan kan?" Para fansnya merasa Wina adalah wanita yang sangat baik hati, Wina memberikan kotak makan yang dibawanya kepada Kevin."Ini makanan yang kubuat sendiri, jika kamu lapar, makan ini saja."Kevin melihat kotak makan yang dibawa Wina, jelas-jelas ini adalah nasi goreng yang tadi dibeli untuk dirinya sendiri, kenapa dia berkata dia yang membuatnya sendiri? Kevin mengangkat kepalanya, menatap Wina.Wina sedikit kesal, dia memainkan matanya lagi kepada Kevin, artinya adalah agar Kevin memakannya, tapi Kevin tetap tidak bergerak."Dia masih malu." Ucap Wina, dia memainkan matanya kepada Mayang, agar Mayang berdiri di belakang Kevin, sehingga para warganet tidak bisa melihat muka Kevin, Wina mengambil satu sendok nasi, diletakkan di depan mulut Kevin."Jangan takut, biar aku suapi." Wina berusaha agar dirinya terlihat sangat baik hati di depan kamera.Kevin tidak membuka mulutnya, Wina cemberut, tapi dia langsung tersenyum kembali agar para fansnya tidak menemukan
"Kamu bukannya tidak mau uangku, maka cepat kembalikan uangku, cepat, kembalikan." Wina merebut uang yang tadi diberikannyadari tangan Kevin secara paksa."Uang ini lebih baik aku beri ke anjing, daripada kamu!""Wina, ayo kita pergi, jangan bicara dengannya lagi, tidak ada artinya, siaran langsung sudah selesai." Mayang menarik tangan Wina sambil menasihatinya, Wina sudah memaki Kevin selama ini, hatinya juga sudah lebih nyaman sedikit."Ayo kita pergi, jangan urus manusia rendahan ini lagi, aku rasa dia memang pantas memungut sampah seumur hidup." Wina membuang ludah di lantai, baru masuk ke dalam rumah bersama Mayang.Kevin tetap berdiri di tempatnya, hatinya merasa sangat muak, dia sudah baik hati membiarkan Wina tidur di rumahnya, bahkan sudah membelikannya makanan dari luar, tapi apa balasannya.Kevin menggaruk-garuk kepalanya dengan kesal, menonjok tembok rumah dengan keras, setelah terdengar suara yang keras, kelima jari Kevin terluka.Setelah duduk sendirian di luar beberapa
"Terima kasih untuk semua yang dudah memberi hadiah, jangan beri hadiah lagi, aku hanya membantu yang bisa kubantu, bukan sesuatu yang hebat, kalian semua jangan memberikan hadiah lagi, berhenti! Aduh, kenapa kalian hari ini tidak mendengar kata-kataku, jika ada yang memberi hadiah lagi, aku tidak akan siaran langsung lagi..." Wina sedang "memerintah" para penggemarnya agar tidak memberinya hadiah lagi.Tentu saja Wina tidak serius, dia bahkan ingin para penggemar memberinya hadiah sampai mereka semua bangkrut, tapi setelah menjadi penyiar langsung beberapa lama, Wina juga mengerti psikologi warganet, di keadaan dirinya seperti ini, jika meminta mereka jangan memberi hadiah, maka mereka pasti akan memberi hadiah lebih banyak. Sampai jam 12 malam, Wina mematikan siaran langsungnya.Setelah dimatikan, Wina senang sampai melompat-lompat, dia sudah menghitung secara kasar di hatinya, malam ini penggemarnya memberikan hadiah yang sangat banyak, maka dia bisa pasti mendapatkan untung yang b
"Ha… bawa dia?" Sesaat Wina sedikit kebingungan."Kenapa, apa itu sulit? Atau... Wina, kamu jujur saja denganku, apakah orang miskin itu kamu yang sewa? Tidak apa-apa, apapun itu, kamu jujur saja denganku, ini lebih baik untuk kita berdua." Direktur ini sudah lama berada di dunia siaran langsung, bagaimana mungkin tidak mengetahui cara-cara yang biasa digunakan oleh para penyiar langsung?"Ya…" Wina mau tidak mau mengakuinya."Hmm…" Direktur terdiam beberapa saat."Kamu lumayan pintar juga, siaran langsung di internet memang ditujukan agar banyak warganet memberi hadiah, asal hasilnya bagus, maka caramu ini juga tidak ada masalah. Ini bukannya jadi sangat mudah, kamu beri dia uang lagi, agar dia besok bisa datang menemanimu akting lagi, agensi juga bisa mengeluarkan uang untuk ini.""Direktur, saya sudah ribut dengan orang itu,dia pasti tidak ingin datang, saya rasa…lebih baik dia tidak perlu datang, jiks ketahuan saya pasti akan hancur.""Wina, kamu harus mengerti, ini bukan permint
Tapi Kevin tidak bicara apa-apa, dia melihat Wina sambil terdiam begitu saja, wanita ini menganggap dirinya anak kecil? Jika minta maaf berguna, kalau begitu jika aku memakimu dengan kata-kata terkasar, lalu aku minta maaf denganmu sambil tersenyum, apakah kamu bisa menerimanya?"Aduh, Kevin, kamu ini seorang pria, aku seorang wanita sudah minta maaf denganmu seperti ini, tapi kamu masih melihatku seperti itu, hatimu ini sepertinya terlalu..., aduh, kumohon, kita ini teman sekampus, kamu bisa memaafkan aku kan?" Wina menarik-narik tangan Kevin, matanya terlihat sangat tulus.Tapi hatinya tidak berpikiran seperti itu,manusia tengik, aku sudah meminta maaf denganmu seperti ini, tapi kamu masih tidak terima dan sok keren, jika bukan karena bos agensi yang memintaku mengajakmu pergi menghadiri acara, aku tidak mungkin datang minta maaf padamu."Kevin, kamu lebih baik maafkan Wina, dia terkadang memang selalu tergesa-gesa, dikamar tadi dia sangat merasa bersalah, setelah berpikir sangat l
"Wina, jangan seperti ini..." Mayang menasihati Wina, dia menjauhkan Wina dari Kevin, tapi Wina tetap mengayunkan kedua tangan dan kakinya."Kevin, Wina sudah berusaha sangat keras di siaran langsungnya, dia juga akan bergantung pada karirnya ini untuk hidup, kamu adalah teman kampusnya, kurasa kamu juga pasti tidak ingin menghancurkan masa depan Wina begitu saja kan? Kamu juga sudah melihat, dia pasti akan menggila." Ucap Mayang kepada Kevin sambil menahan Wina."Jika urusan lain aku bisa membantu kalian, tapi jika siaran langsung ini, aku tidak bisa membantu kalian membohongi banyak orang, jadi…maaf." Kevin sudah mengatakan semuanya dengan jelas pada mereka, tentang masa depan Wina, dirinya bisa menggunakan kekuatan keluarganya untuk mengatasi masalah ini."Kalian tenang saja, bos agensi tidak akan ikut campur dalam siaran langsung Wina, kujamin karirmu akan terus berkembang.""Ha, kamu ini sedang bercanda ya? Kamu hanyalah seorang pemungut sampah, kamu ingin menjamin dengan apa? Ka
"Kamu tahu tidak, dari dulu Dinda tidak pernah melupakanmu?" Wina tiba-tiba memberikan informasi yang membuat Kevin terkejut dan kebingungan."Kamu jangan asal bicara, apa yang diperbuat Dinda terhadapku, kamu juga pasti tahu...""Biarkan aku yang memberitahumu, keadaan keluarga Dinda tidak baik, kamu tahu ini, dia ingin merubah nasib dirinya sendiri, paham tidak? Jadi, dia memang berselingkuh dengan Mario di belakangmu, kamu tahu kenapa dia 'berselingkuh'? karena dia tidak melihat harapan darimu, dia mau mencintaimu, tapi keluarganya yang kesulitan dan dunia yang nyata ini tidak mengizinkannya untuk mencintaimu. Di hari dia berselingkuh, setiap malam dia akan bicara denganku, dia memintaku menenangkannya, dia merasa perbuatannya ini sangat mengecewakanmu, dia merasa sangat bersalah, terkadang dia bisa menangis selama beberapa jam, sampai suaranya serak, saat perselingkuhannya itu tertangkap basah olehmu, aku memberitahunya jika ingin membuat hati Kevin lebih nyaman, maka harus lebih
" Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.