"Dia adalah seorang wanita yang baik hati dan cantik, aku dan dia memiliki banyak kesalahpahaman, kukira aku memiliki kemampuan untuk melindunginya, tapi sekarang aku baru tahu perlindunganku untuknya masih belum cukup, bahkan baginya itu bukan melindungi, tapi melukai, jika tidak ada aku, dia mungkin tidak akan menjadi seperti sekarang ini..." Kevin semakin kecewa."Dia juga dari Universitas bintang?""Ya.""Apakah dia menyukaimu?""Suka…tidak suka…atau membenciku... aku tidak tahu..." Kevin merasa kecewa dihatinya, dia juga pernah memikirkan mungkin Elmira sekarang sudah sangat membencinya, karena dia tidak bisa melindunginya dengan baik, bahkan membuatnya dihina dan dipermalukan oleh orang lain."Apakah kamu bisa sebutkan siapa namanya?" Bela sangat tertarik terhadap wanita yang membuat Kevin tersentuh ini."Aku ingin pergi, kepalaku sangat pusing, kamu istirahat saja disini." Semakin dipikirkan, hati Kevin semakin terasa sakit, jika Bela terus menanyakannya, dia pasti tidak akan b
Dia biasanya tidak pernah memperhatikan Kevin dengan serius, bagaimana mungkin dia bisa menemukannya?Di saat Lisa sedang berpikir dengan keras, Bela tiba-tiba bertanya."Lisa, apakah wanita itu adalah kamu?""Ah..." Badan Lisa gemetar, dirinya? Bagaimana mungkin."Tante, tante jangan asal bicara, bagaimana mungkin aku orangnya?""Oh ya? Coba kamu pikirkan dengan baik lagi." Ucap Bela, dua hari ini Bela juga terus memikirkan muka wanita yang disukai Kevin itu seperti apa, setelah dipikir-pikir beberapa lama, dia jadi memikirkan Lisa, bagaimanapun juga saat itu di dalam rumah, dia tahu Lisa dan Kevin memiliki hubungan yang tidak jelas, Bela jadi merasa wanita yang dibilang oleh Kevin itu adalah Lisa.Lisa mengingat semua hal saat dia dan Kevin bersama, dibandingkan dengan apa yang dikatakan tantenya. Sangat cantik sangat baik hati, dirinya pasti sesuai dengan kriteria cantik ini, tapi jika baik hati...Lisa ragu-ragu, semester lalu dirinya pernah menjadi sukarelawan ke desa, juga perna
Ponsel Kevin tiba-tiba berbunyi, Kevin mengangkatnya."Halo tuan Kevin, saya dari manajemen perumahan, begini tuan, sekarang ada satu tim videografer yang datang, mereka ingin menjadikan rumah Anda di atas pulau buatan itu sebagai latar belakang video mereka, mereka bersedia membayar biaya penggunaan sebesar 20 juta, dan jika ada kerusakan di dalam rumah, mereka pasti akan menggantinya, saya ingin meminta jawaban dari Anda." Yang bicara ini adalah petugas manajemen perumahan. Setelah dia selesai bicara, teleponnya seperti direbut oleh orang lain."Halo tuan Kevin, manajemen artis meminta selebgram merekam satu video, sepertinya mereka ingin mengadakan satu perayaan untuk selebgram, kami beberapa selebriti kecil dari bengkulu juga termasuk, jadi kami ingin menggunakan rumah Anda untuk merekam video, semoga Anda bisa menyetujuinya, kami berjanji tidak akan membuat kerusakan apa-apa..." Ucap seorang pria panjang lebar."Silahkan, tidak perlu bayar, yang terpenting jangan ada barang-baran
"Astaga, pemilik rumah ini benar-benar tidak bisa diandalkan, katanya sebentar lagi akan datang mengirim kunci, tapi sampai sekarang masih tidak terlihat, sepertinya dia sengaja mempermainkanku?" Penanggung jawab perekaman video kali ini melihat jam tangannya, mulutnya penuh dengan keluhan.Mendengar itu, Kevin tersenyum-senyum, berjalan ke arahnya."Maaf datang terlambat.""Wah, Anda datang juga…" Penanggung jawab itu terkejut ketika melihat Kevin, dia tersenyum canggung sambil menampar-nampar mulutnya."Maaf, saya tidak bermaksud membicarakan Anda, saya menunggu di tempat Anda ini sudah sangat senang...""Anda benar-benar pemilik rumah ini?"Setelah menampar mulutnya, penanggung jawab itu sedikit kebingungan, karena penampilan Kevin ini tidak terlihat seperti orang kaya. Kevin tidak bicara apa-apa, hanya mengeluarkan kunci rumah dari dalam kantongnya."Aduh, maaf tidak sopan, kehormatan untuk saya bisa bertemu dengan tuan Kevin." Penanggung jawab membungkukkan badannya."Kak, kamu b
"Ternyata begitu, orang ini membuatku kesal, aku sudah menunggunya selama ini, aku bahkan sudah bersiap-siap untuk memberikan kartu nama, tapi dia pergi begitu saja, dasar sialan." Deril meludah di jalanan, memaki-maki sambil melihat ke kejauhan."Baiklah, Wina, katakan pada mereka kita sudah bisa masuk ke dalam rumah." Sambil bicara, Deril membuka pintu rumah, Wina yang sedang ingin memanggil beberapa wanita lainnya tiba-tiba melirik Kevin "secara tidak sengaja" dia membuang botol coca colanya kejalanan.Kevin ini bukannya tukang pemungut sampah? Wina kebetulan sedang memegang botol coca cola, dia ingin melihat Kevin memungut botol ini baru bisa merasa nyaman. Wina membalikkan badannya, dengan bangga berjalan ke arah beberapa selebriti yang sedang duduk di tepi danau.Kevin menggelengkan kepalanya, memungut botol yang dibuang oleh Wina. Dia berdiri di luar melihat mereka semua masuk ke dalam rumahnya. Saat Kevin ingin pergi, dia baru sadar dia masih mengenakan jaket pelampung milik
"Kenapa kamu berada di dalam rumah?" Tanya Wina sambil melihat dekorasi rumah ini."Oh…aku…aku…aku adalah pembantu yang dipanggil oleh pemilik rumah ini." Akhirnya Kevin menemukan satu alasan yang masuk akal."Benar, pemilik rumah ini sudah lama tidak datang ke sini, jadi dia memanggilku untuk menjaga kebersihan rumah ini, pemilik rumah mengizinkanku istirahat di dalam rumah, jadi..." Kevin tertawa dengan canggung."Astaga, kamu seorang petugas kebersihan bisa tidur di rumah senilai 250 milyar, kamu sangat beruntung." Setelah mendengar kata-kata Kevin, Wina terkejit, dia merasa Kevin ini benar-benar beruntung, bisa dibilang sekarang dia sangat iri dengan Kevin, rumah senilai 250 milyar ini tidak mungkin bisa ditinggali semudah itu oleh orang biasa."Uhuk... kamu mengatakan bahwa pemilik rumah ini tidak ada?" Tanya Wina, melihat Kevin menganggukkan kepalanya, Wina sangat senang."Kalau begitu aku dan Mayang hari ini juga boleh tidur disini ya?""Ah…sepertinya tidak baik berada disini."
Wina membuka siaran langsungnya di sosial media, dia ingin melihat-lihat siaran langsung dari beberapa selebriti yang sangat terkenal untuk mendapatkan sesuatu yang baru, menjadi penyiar langsung, tidak mungkin tidak mengikuti tren masa kini."Makan, jalan-jalan, gim, olahraga... tidak ada yang baru?" Setelah melihat beberapa kali, Wina melempar ponselnya ke atas ranjang, terlihat sangat resah.Sejak jumlah penggemarnya sudah mencapai ratusan ribu dan itu bulan lalu, per hari ini jumlahnya tidak meningkat lagi, ada banyak orang yang bilang jika tidak menemukan sesuatu yang baru, jumlah penggemarnya juga tidak akan bertambah, itu berarti jumlah uang yang dihasilkannya juga tidak akan meningkat.Wina tidak puas, dia mau melakukan sesuatu yang bisa membuat heboh, tapi dia tidak menemukan ide apapun, Mayang yang ada di sampingnya melihat tampang Wina seperti ini, tentu saja dia mengetahui alasan keresahan Wina, tiba-tiba kedua matanya bersinar."Wina, aku menemukan satu cara yang mungkin
"Hari ini aku tidak akan menyanyi atau menari, hari ini aku ingj melakukan sesuatu yang lebih berarti." Wina langsung masuk ke topik utamanya."Saudaraku bilang di sekitar rumah mereka sering ada orang miskin yang datang, katanya orang itu tidak punya rumah, dia datang dari desa yang jauh sendirian ke kota ini, setiap hari dia hanya bisa melakukan beberapa pekerjaan yang sangat rendah, per bulannya hanya menghasilkan uang 1 juta, bahkan makan saja tidak mampu, juga tidak memiliki tempat untuk tidur yang layak." Wina bicara dengan penuh rasa khawatir di depan kamera, membuat banyak penggemarnya tersentuh."Ini sudah tahun 2023, masih ada orangseperti itu?""Kasihan sekali, hatiku jadi sakit.""Memang masih ada banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kita di dunia ini, tidak mungkin semua orang bisa hidup makmur dan tenang seperti yang dikatakan media..""Sekarang sudah hampir jam 9, saudaraku mengatakan jika dia pasti akan datang sebemtar lagi, coba kita sekarang lihat ke luar, a
"Tidak tahu malu…""Murid boleh dibunuh, tapi tidak boleh dihina, kami semua akan menghabisi kalian.""Nona Ranti, ayo kita bergerak, orang-orang yang tidak tahu malu ini sangat keterlaluan."Para pengikut dari Istana meminta Ranti memberi perintah untuk bertarung dengan mereka, tapi Ranti sebagai penanggung jawab Istana sementara, jika keputusannya membuat Istana hancur seketika, bagaimana dia bisa bertemu dengan pemimpin?Rantig terdiam."Nona Ranti tidak bicara, berarti ku anggap kamu menyetujuinya."Raja Biru tertawa, dia memanggil seorang bawahannya yang jelek, menunjuk para pengikut dari Istana dengan dagunya"Ku Beri kamu satu kesempatan, kamu boleh mengelus satu wanita yang kamu suka! Tenang saja, mereka tidak berani menyerang, jika mereka berani menyerangmu, maka kita semua akan meratakan Istana ini!"Raja Biru mendorong bawahannya itu ke arah para pengikut Istana. Para pengikut Istana menatap seorang bawahan yang sedang tertawa jahat itu, dia tidak bisa membiarkan para peng
"Ayo pergi! Kita harus sampai di Istana lebih cepat." Kata Kevin yang tidak mempedulikan sarang Rani."Baik!"Di antara Rani, Bunga, Meri dan Dara, Rani dan Bunga memimpin di depan, Meri dan Dara berjalan di belakang. Dengan pantulan cahaya bulan, pemandangan di sekitarnya masih sangat jernih. Karena Kevin jalan kaki, jadi tubuh mereka bisa mengeluarkan panas, sehingga mereka tidak dingin. Setelah 1 jam lebih, mereka akhirnya bisa melihat cahaya di puncak."Tuan muda Kevin, itu adalah istana kita!" Kata Rani kepada Kevin, sambil menunjuk ke arah cahaya itu."Baik, ayo kita pergi!"Ketika Kevin semakin dekat ke Istana, mereka melihat mayat yang berserakan di tanah, ada dari organisasi lain, ada juga dari istana.Emosi keempat wanita itu juga sangat bergejolak! Mereka ingin sekali bergegas ke Istana dan menghabisi semua orang yang masuk ke istana. Ketika mereka berada sekitar 500 meter dari istana, mereka melihat banyak sekali orang di depan gerbang istana!Itu adalah orang dari organ
"Mana obatnya, cepat beri dia makan!"Teriak Kevin."Tuan muda Kevin, sudah kami berikan kepada nona Elmira." Kata Rani. Sekarang bagi Elmira, obatnya sudah tidak terlalu berguna lagi." Kevin…”Panggil Elmira dengan suara lemah."Sebenarnya…. aku tahu kamu menipuku. Penyakit aku…. aku sendiri tahu. Aku sangatbahagia, kamu bisa membawa aku datang untuk…untuk melihat pemandangan, tapi… tapi aku mungkin tidak bisa menemanimu lagi...""Tidak!" Mata Kevin penuh dengan air mata. Dia berbicara."Elmira, kamu dengarkan aku. Aku pasti akan menyembuhkanmu. Rani mengatakan di Istana ada Teratai Salju. Setelah makan Teratai Salju, penyakitmu pasti akan sembuh, percaya padaku...""Kevin…" Elmira tiba-tiba pingsan kembali."Elmira! Elmira!" Kevin terus berteriak. Setelah memastikan Elmira masih bernafas, dia langsung menyuruh Rani, Bunga untuk memegangnya. Kevin juga duduk ke atas ranjang."Elmira, kamu tidak akan mati. Kita masih belum pernah menikmati hari bahagia bersama, bagaimana kamu bi
Kevin menggendong Elmira masuk ke dalam mobil. Rani, Bunga dan Meri yang menjaga Elmira. Dara duduk di samping Kevin dan mengarahkannya.Kevin mengendarai mobilnya keluar dari Kota, dan langsung melaju ke Istana.Istana terletak di Pegunungan Puncak Emu, sekitar 2000 meter diatas permukaan laut, umumnya hanya sedikit orang yang pergi ke sana, kecuali beberapa pendaki gunung dan penjelajah. Tapi infrastrukturnya sangat hebat. Jadi bukan hanya ada jalan umum, tapi juga ada petunjuk jalan.Istana hidup di zaman modern. Tentunya semua rumah dan listrik di dalamnya itu, Istana yang membayar orang untuk memasangnya. Dengan arahan Dara, Kevin sampai di pegunungan. Pemandangan di sini berbeda dengan yang lain. Jalan dua arah yang panjang ini dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi."Tuan muda Kevin, kematian ketua belum aku sampaikan ke istana. Kebetulan kali ini kamu juga bisa mengadakan ritual penerimaan posisi ketua di istana." Kata Meri."Sekarang semuanya tidak penting, aku hanya berhara
Melihat kondisi Elmira yang begitu lemah, keempat wanita itu merasa khawatir dan sedih!Penerbangan Kevin disiarkan di lobi bandara."Ayo kita pergi!" Kevin memapah Elmira, dan berjalan ke arah pintu masuk bersama keempat wanita. Melihat pesawat mereka terbang, seseorang keluar dari tiang lobi bandara. Dia adalah suruhan Damar yang datang memonitor Kevin. Orang ini langsung menelepon Damar"Tuan muda Damar, Kevin naik pesawat tujuan Kota! Melihat kondisi wanita itu, sepertinya sudah tidak bisa bertahan lagi!""Bagaimana dengan kondisi Kevin?" Tanya Damar."Sejak dia menyadari kondisi wanita itu, suasana hatinya terus sangat sedih! Semalam, aku melihat dia diam-diam menangis! Tapi dia juga pergi ke kediaman keluarga Zano sekali! Aku tidak tahu apa yang dibicarakannya!""Baik, bagus sekali!" Kata Damar, kemudian dia memutuskan teleponnya. Damar sedang berada di hotel. Sementara ini dia menyembunyikan Natasha di sini. Sekarang Natasha sedang berada di sampingnya, semua pembicaraan tel
"Aku merasa sangat pusing, seluruh badan lemas tidak bertenaga, kenapa bisa begini? Dokter bilang aku kena penyakit apa...." Tanya Elmira dengan suara lemas.Dia masih belum tahu kondisi dirinya. Melihat Elmira yang lemah ini, hati Kevin seperti ditusuk-tusuk."Tidak apa-apa." Kevin langsung memegang tangan Elmira. Sambil tersenyum dia berbicara“Dokter bilang kamu masuk angin yang sangat parah, jadi perlu istirahat di rumah sakit 2 hari. Kamu pasti akan sembuh!""Ooiya, baguslah kalau begitu." Elmira tersenyum datar, seperti krisan berwarna putih. Dia melanjutkan."Aku pikir Natasha sebentar lagi akan membawakan sup untukku. Mungkin setelah makan supnya, aku akan sembuh lebih cepat."Mendengar Elmira masih menganggap Natasha teman baik, Kevin sangat sakit hati. Tapi sekarang dia juga tidak boleh memberitahu Elmira faktanya.Rani dan ketiga perempuan itu juga terlihat sangat marah. Tapi mereka juga tidak berani mengatakan apapun karena takut membuat Elmira lebih parah."Aku lelah,
" Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi