Share

Bab 16

Author: Lembayung
last update Last Updated: 2022-10-15 10:27:23

Setelah kelas selesai pada keesokan paginya, Kevin dan lainnya kembali ke asrama. Setelah mereka selesai makan, mereka hendak berbaring di atas ranjang dan Andre baru saja kembali. Begitu dia masuk, ekspresinya terlihat sangat cemas, "Terjadi masalah!" Ujar Andre.

"Ada apa, masalah apalagi yang terjadi di jurusan ekonomi kalian?" Setelah Fadli selesai berbicara, dia mengambil air minum untuk Andre.

"Terjadi masalah pada Lisa." Andre duduk dan menatap ketiga orang itu dengan sangat cemas.

"Apa yang terjadi?" Kevin tahu bahwa masalahnya pasti tidak kecil. Jika tidak, ekspresi Andre mungkin tidak akan seburuk itu.

"Ketika Lisa pergi dari restoran kemarin, bukannya dia telah menampar seorang pria? Tebaklah siapa pria itu?" Andre bertanya dan menjawabnya sendiri, "Dia adalah Rendi! Bos muda dari Keluarga Kusuma."

"Sial, Keluarga Kusuma!"

Fadli terkejut dan berdiri sambil berkata dengan lantang, "Keluarga Kusuma di kota Bengkulu adalah keluarga kaya yang menempati peringkat sepuluh besar b
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Manusia 30 Triliun   Bab 17

    Keempat orang di asrama itu bergegas pergi ke asrama para wanita. Setelah sampai di asrama sana, Andre mengajak Kevin dan lainnya ke lantai dua dan membuka pintu kamar asrama Lisa dan teman-temannya.Syifa, Fika dan Amanda duduk di samping Lisa dengan ekspresi yang cemas. Lisa duduk di atas ranjang sambil terisak dan menangis."Bagaimana?" Andre bertanya pada Syifa setelah dia memasuki kamar.Syifa berdiri, lalu menarik Andre dan teman-temannya masuk dan mereka melihat Lisa yang sedang menangis. Dia berkata kepada Andre dan teman-temannya. "Ayahnya Lisa tahu bahwa Lisa telah mencari masalah yang begitu besar dan tadi ayahnya menelepon dengan nada yang sangat marah kepada lisa. Lisa sudah menangis selama hampir tiga jam. Ayahnya bilang, jika masalah ini benar-benar tidak dapat diselesaikan, dia akan membiarkan Lisa menemani Rendi selama satu malam!""Sial, ayah seperti apa yang sudah membiarkan anaknya melayani pria bajingan itu?" Fadli membelanya."Aku rasa ayahnya mengucapkan kata-

    Last Updated : 2022-10-15
  • Manusia 30 Triliun   Bab 18

    "Hah, kenapa kamu yang begitu khawatir?" Lisa mencibir, "Jika bukan karena kamu kemarin, mungkin aku tidak akan pernah bertabrakan dengan Rendi bukan? Dan masalah ini mungkin tidak akan pernah terjadi..!"Lisa berkata dengan sedikit tertekan, kemudian dia menunjuk ke arah pintu dan berteriak, "Keluar, Kamu keluar dari asramaku!""Lisa, jangan seperti itu ..." Syifa juga merasa Lisa terlalu keras kepada Kevin. "Lagi pula, Kevin sudah datang melihatmu, tetapi kamu masih mengatakannya seperti itu."Kevin tidak ingin mengatakan apa pun karena dia menghargai keputusan Lisa. Dia perlahan berbalik dan kemudian berjalan ke arah pintu."Kevin, tidak apa-apa, Lisa tadi sedikit berlebihan, lihatlah hari ini mungkin masalahnya sangat berat, kamu jangan sakit hati dengan perkataannya, kita hargai keputusannya." Andre menutup pintu asrama, kemudian mengikuti Kevin keluar dan menghibur sahabatnya."Tidak apa-apa, aku mengerti." Kevin tersenyum, "Sudahlah, cepat masuk bujuk Lisa dan katakan padanya ja

    Last Updated : 2022-10-15
  • Manusia 30 Triliun   Bab 19

    "Beritahu padanya untuk berhenti berurusan dengan perusahaan Keluarga Lisa!" Kata Kevin."Baik, Tuan muda, jangan khawatir. Dalam kurun waktu setengah jam, tidak peduli apa yang akan dilakukan oleh Keluarga Kusuma terhadap perusahaan dari Keluarga Lisa, dia pasti akan patuh dengan perkataan Tuan Muda." Kata paman Angga sambil tersenyum."Baguslah, kalau begitu aku tutup teleponnya" Kevin mengangguk dan menutupi panggilannya.Setelah paman Angga menerima perintah dari Kevin, dia segera menyampaikan maksud dari Kevin kepada penanggung jawab di wilayah Bengkulu,dia menghubungi Beni melalui panggilan khusus dari kediaman Keluarga Kevin.Di sisi lain, Lisa telah menelepon teman sekelas SMA-nya. Setelah ayahnya Toni menyetujui permintaan anaknya, dia segera bergegas mengumpulkan kelompok Perdagangan Kota Bengkulu.Ayah Toni berniat menemui ketua kelompoknya di kantor, Anas, itulah ketua dari perdagangan kota Bengkulu, dia adalah teman sekelas SMP ayahnya Toni. Jika Anas maju, masalah ini pas

    Last Updated : 2022-10-16
  • Manusia 30 Triliun   Bab 20

    Setelah berjalan masuk melalui gerbang kecil menuju lapangan, Kevin melihat ada enam gadis muda yang cantik sedang berlari menuju Kevin."Kevin, akhirnya kamu datang juga, kenapa kamu begitu lambat sekali?"Gadis tertinggi di antara gadis-gadis itu telah berbicara dan dia adalah Raya yang baru saja menelepon Kevin.Raya mengeluarkan uang 50 ribu kepada Kevin, "Belikan enam botol air minumuntuk kami semua.""Raya, kenapa kamu tadi tidak langsung memberitahukan aku waktu di telepon, biar aku pergi membelinya dan tidak perlu kesini terlebih dahulu." Tanya Kevin sambil memegang uang 50 ribu."Hei, sekarang kamu sudah berani ngomong ya, bukannya jarak kamu kesini itu tidak jauh? Kenapa, apakah kamu sudah tidak tahan lagi?" Raya memelototinya Kevin dengan marah."Tidak tidak ... Baiklah, aku akan membelinya sekarang..." Kevin akhirnya memilih untuk pergi membelj minum daripada harus berdebat dengan Raya.Setelah membeli air, Kevin mengembalikan sisa uang 20 ribu kepada Raya. Masing-masing g

    Last Updated : 2022-10-16
  • Manusia 30 Triliun   Bab 21

    "Aku tidak peduli tentang gaya berpakaian atau apapun itu, aku merasa bahwa karakternya sangat baik" Kata Diandra sambil tersenyum."Apa yang baik!" Raya sama sekali tidak setuju dengan perkataan Diandra, lalu menatap ke arah Kevin dan berkata, "Aku tahu, kamu pasti melihat Diandra karena dia cantik, sehingga kamu datang hanya untuk menggodanya, apakah kamu masih tidak sadar dengan identitasmu sendiri? Aku peringatkan kamu, lain kali jangan berharap bisa dekat dengan Diandra!""Aku ..." Kevin berniat ingin menjelaskannya, tetapi ketika dia berbicara, dia malah tidak tahu harus berkata apa."Aku apa? benar-benar tidak tahu malu..." Tatapan Raya menjadi lebih tajam. Ketika melihat Kevin berhenti untuk berbicara, Diandra yang di samping menatap Kevin dengan tak berdaya.Ponsel Raya tiba-tiba berdering. Ketika Raya melihat nomor itu, dia tanpa sadar mengerutkan kening, lalu berdiri untuk menjawab panggilannya."Halo, kak ... Kamu jangan terlalu tertekan. Lagi pula, usiamu sudah tidak muda

    Last Updated : 2022-10-16
  • Manusia 30 Triliun   Bab 22

    Ada belasan orang di meja itu. Selain beberapa teman-teman Lisa dan teman-teman Kevin, ada juga beberapa orang asing, sepertinya mereka adalah temannya Lisa.Kevin perlahan berjalan ke meja dan beberapa orang mengarahkan tatapannya pada Kevin.Lisa yang sedang mengobrol kembali menoleh dan melihat bahwa Kevin juga ikut datang. Kesan penghinaan melintas di matanya, "Aku tidak meminta kamu datang ke sini bukan? Lupakan saja, suasana hatiku hari ini sedang bagus, aku biarkan kamu ada disini sekarang!"Setelah selesai berbicara, dia tidak menoleh Kevin, kemudian berbalik dan mulai mengobrol lagi. Pada saat ini, Kevin sudah tidak melihat wajah sedih yang ada pada Lisa seperti siang tadi.Kevin menghentikan langkah kakinya dan melihat Lisa dari belakang. Api kecil di hatinya sedikit membara.Sudahlah, bagaimanapun, masalah ini juga ada hubungan dengan dirinya dan juga dia senang telah membantunya. Singkatnya, dia juga tidak akan ada hubungan dengan Lisa untuk ke depannya, bahkan jika bertem

    Last Updated : 2022-10-16
  • Manusia 30 Triliun   Bab 23

    Saat Lisa memikirkannya, ayahnya sudah berbicara, "Putriku, bagaimana mungkin semua ini tidak ada campur tangan orang lain? Jika aku bisa mengatasi masalahnya sendiri, mungkin amarahku tidak akan sebesar tadi bukan? Lisa, ayah tadi pagi merasa sedikit khawatir dan mengatakan bahwa kamu akan ku kirimkan untuk menemani Rendi semalam. Maafkan ayah nak, tapi sekarang kamu tidak akan khawatir lagi karena keluarga Kusuma tidak akan mengganggu kita lagi ..."Kata-kata ayahnya membuat wajah Lisa malu karena semua perkataan ayahnya terdengar oleh teman-temannya."Apa yang ayah bicarakan, teman-temanku sedang mendengarkan ayah, mereka ada disampingku! Aku malu !"Wajah Lisa memerah, kemudian berdiri dan berjalan menjauh teman-temannya untuk melanjutkan percakapan dengan ayahnua di telepon."Ayah, apa ini bukan karena ayah saja? Apakah ada orang lain yang membantu ayah?" Lisa memastikannya lagi."Jika tidak ada yang membantu, bisakah aku membiarkan kamu untuk menemani Rendi selama satu malam ..."

    Last Updated : 2022-10-17
  • Manusia 30 Triliun   Bab 24

    Lisa menyalakan ponselnya, lalu mencari nomor Toni dan meneleponnya.Benarkah itu dia? Bisakah keluarganya menghubungkan koneksinya dengan ketua Anas?Ketika Lisa sedang merasa curiga, panggilannya sudah terhubung."Halo, Lisa, bagaimana dengan situasinya sekarang?" Tanya Toni dengan cemas."Apakah kamu yang membantuku?" Lisa bertanya sambil menantikan jawaban Toni."Setelah kamu menelponku, aku langsung meminta pertolongan pada ayahku. Ayahku bilang bahwa dia dan ketua Anas adalah teman sekelas dan dia langsung pergi ke kantor Perdagangan untuk berbicara dengannya, tetapi sekarang aku masih belum bertanya pada ayahku ..." Kata Lisa dengan tidak yakin."Sudah selesai, masalah ini sudah diselesaikan dengan sangat sempurna!" Lisa tersenyum lebar, "Toni, aku tahu bahwa itu kamu. Ayahku sudah bilang, bahwa ada orang yang mencari ketua Anas untuk mengurusnya. Toni, aku sangat berterima kasih padamu ...""Baguslah jika sudah selesai, ini cuma masalah sepele bukan?" Nada bicara Toni terdengar

    Last Updated : 2022-10-17

Latest chapter

  • Manusia 30 Triliun   Bab 877

    "Ayo pergi! Kita harus sampai di Istana lebih cepat." Kata Kevin yang tidak mempedulikan sarang Rani."Baik!"Di antara Rani, Bunga, Meri dan Dara, Rani dan Bunga memimpin di depan, Meri dan Dara berjalan di belakang. Dengan pantulan cahaya bulan, pemandangan di sekitarnya masih sangat jernih. Karena Kevin jalan kaki, jadi tubuh mereka bisa mengeluarkan panas, sehingga mereka tidak dingin. Setelah 1 jam lebih, mereka akhirnya bisa melihat cahaya di puncak."Tuan muda Kevin, itu adalah istana kita!" Kata Rani kepada Kevin, sambil menunjuk ke arah cahaya itu."Baik, ayo kita pergi!"Ketika Kevin semakin dekat ke Istana, mereka melihat mayat yang berserakan di tanah, ada dari organisasi lain, ada juga dari istana.Emosi keempat wanita itu juga sangat bergejolak! Mereka ingin sekali bergegas ke Istana dan menghabisi semua orang yang masuk ke istana. Ketika mereka berada sekitar 500 meter dari istana, mereka melihat banyak sekali orang di depan gerbang istana!Itu adalah orang dari organ

  • Manusia 30 Triliun   Bab 876

    "Mana obatnya, cepat beri dia makan!"Teriak Kevin."Tuan muda Kevin, sudah kami berikan kepada nona Elmira." Kata Rani. Sekarang bagi Elmira, obatnya sudah tidak terlalu berguna lagi." Kevin…”Panggil Elmira dengan suara lemah."Sebenarnya…. aku tahu kamu menipuku. Penyakit aku…. aku sendiri tahu. Aku sangatbahagia, kamu bisa membawa aku datang untuk…untuk melihat pemandangan, tapi… tapi aku mungkin tidak bisa menemanimu lagi...""Tidak!" Mata Kevin penuh dengan air mata. Dia berbicara."Elmira, kamu dengarkan aku. Aku pasti akan menyembuhkanmu. Rani mengatakan di Istana ada Teratai Salju. Setelah makan Teratai Salju, penyakitmu pasti akan sembuh, percaya padaku...""Kevin…" Elmira tiba-tiba pingsan kembali."Elmira! Elmira!" Kevin terus berteriak. Setelah memastikan Elmira masih bernafas, dia langsung menyuruh Rani, Bunga untuk memegangnya. Kevin juga duduk ke atas ranjang."Elmira, kamu tidak akan mati. Kita masih belum pernah menikmati hari bahagia bersama, bagaimana kamu bi

  • Manusia 30 Triliun   Bab 875

    Kevin menggendong Elmira masuk ke dalam mobil. Rani, Bunga dan Meri yang menjaga Elmira. Dara duduk di samping Kevin dan mengarahkannya.Kevin mengendarai mobilnya keluar dari Kota, dan langsung melaju ke Istana.Istana terletak di Pegunungan Puncak Emu, sekitar 2000 meter diatas permukaan laut, umumnya hanya sedikit orang yang pergi ke sana, kecuali beberapa pendaki gunung dan penjelajah. Tapi infrastrukturnya sangat hebat. Jadi bukan hanya ada jalan umum, tapi juga ada petunjuk jalan.Istana hidup di zaman modern. Tentunya semua rumah dan listrik di dalamnya itu, Istana yang membayar orang untuk memasangnya. Dengan arahan Dara, Kevin sampai di pegunungan. Pemandangan di sini berbeda dengan yang lain. Jalan dua arah yang panjang ini dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi."Tuan muda Kevin, kematian ketua belum aku sampaikan ke istana. Kebetulan kali ini kamu juga bisa mengadakan ritual penerimaan posisi ketua di istana." Kata Meri."Sekarang semuanya tidak penting, aku hanya berhara

  • Manusia 30 Triliun   Bab 874

    Melihat kondisi Elmira yang begitu lemah, keempat wanita itu merasa khawatir dan sedih!Penerbangan Kevin disiarkan di lobi bandara."Ayo kita pergi!" Kevin memapah Elmira, dan berjalan ke arah pintu masuk bersama keempat wanita. Melihat pesawat mereka terbang, seseorang keluar dari tiang lobi bandara. Dia adalah suruhan Damar yang datang memonitor Kevin. Orang ini langsung menelepon Damar"Tuan muda Damar, Kevin naik pesawat tujuan Kota! Melihat kondisi wanita itu, sepertinya sudah tidak bisa bertahan lagi!""Bagaimana dengan kondisi Kevin?" Tanya Damar."Sejak dia menyadari kondisi wanita itu, suasana hatinya terus sangat sedih! Semalam, aku melihat dia diam-diam menangis! Tapi dia juga pergi ke kediaman keluarga Zano sekali! Aku tidak tahu apa yang dibicarakannya!""Baik, bagus sekali!" Kata Damar, kemudian dia memutuskan teleponnya. Damar sedang berada di hotel. Sementara ini dia menyembunyikan Natasha di sini. Sekarang Natasha sedang berada di sampingnya, semua pembicaraan tel

  • Manusia 30 Triliun   Bab 873

    "Aku merasa sangat pusing, seluruh badan lemas tidak bertenaga, kenapa bisa begini? Dokter bilang aku kena penyakit apa...." Tanya Elmira dengan suara lemas.Dia masih belum tahu kondisi dirinya. Melihat Elmira yang lemah ini, hati Kevin seperti ditusuk-tusuk."Tidak apa-apa." Kevin langsung memegang tangan Elmira. Sambil tersenyum dia berbicara“Dokter bilang kamu masuk angin yang sangat parah, jadi perlu istirahat di rumah sakit 2 hari. Kamu pasti akan sembuh!""Ooiya, baguslah kalau begitu." Elmira tersenyum datar, seperti krisan berwarna putih. Dia melanjutkan."Aku pikir Natasha sebentar lagi akan membawakan sup untukku. Mungkin setelah makan supnya, aku akan sembuh lebih cepat."Mendengar Elmira masih menganggap Natasha teman baik, Kevin sangat sakit hati. Tapi sekarang dia juga tidak boleh memberitahu Elmira faktanya.Rani dan ketiga perempuan itu juga terlihat sangat marah. Tapi mereka juga tidak berani mengatakan apapun karena takut membuat Elmira lebih parah."Aku lelah,

  • Manusia 30 Triliun   Bab 872

    " Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb

  • Manusia 30 Triliun   Bab 871

    "Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel

  • Manusia 30 Triliun   Bab 870

    "Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi

  • Manusia 30 Triliun   Bab 869

    Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status