Share

Siasat melawan musuh

Penulis: Liya Mardina
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-28 13:10:58

Namun tetap tak ia dapati sosok apa pun selain dirinya di dalam ruangan itu.

Nampaknya, kebingungan dan kesedihan yang begitu menyiksa batinnya, membuat kepalanya memunculkan halusinasi.

***

Kediaman Deo Kendrick. Pukul dua dini hari.

Tubuh atletis pria yang kini tengah berbaring di atas ranjang dengan bertelanjang dada, nampak mengeliat penuh kegelisahan. Matanya yang terpejam menampilkan kerutan pada kedua alisnya yang menyatu. Nampaknya mimpi buruk kembali ia alami saat ini.

"Gabriela! Pegangan yang erat!" teriaknya di dalam ingatan yang kembali menghantuinya setiap malam.

Mobil mewah berwarna merah yang tengah ia kemudikan mendadak hilang kendali. Tanpa tahu apa sebabnya. Menabrak mobil lain yang sedang berada di dalam antrian lampu merah.

Rem mobil tak berfungsi sama sekali. Bahkan kecepatannya tak sedikit pun bisa dikurangi. Deo tak tahu mengapa. Padahal dirinya yakin selalu merawat mobil kesayangannya itu dengan telaten setiap bulan.

Saat itu mobil yang dikemudikannya berhasil berhenti saat menabrak mobil lain yang berada di depan mereka. Namun posisi mereka sedikit tidak tepat. Di ujung jurang yang terlihat begitu curam. Bebatuan tajam nampak menyembul keluar dari dinding-dinding tanah di sekitarnya.

"Kamu tidak apa-apa, Ela?" tanya Deo khawatir dengan deru nafas yang mulai tidak beraturan.

"Tidak, ayo cepat turun dari sini!" ucap Ela seraya meraih gagang pintu mobil.

Namun belum sempat pintu itu terbuka. Sebuah mobil berwarna silver yang tidak diketahui dari mana asalnya, menabrak mobil mereka dari arah belakang dengan keras.

Brak!

Suara benturan keras dari dua benda itu membuat seluruh pandangan tertuju pada satu titik. Diiringi suara teriakan dari beberapa orang yang ikut menyaksikan tanpa bisa berbuat banyak.

"Ela ...!" Deo akhirnya terbangun dari tidurnya. Terduduk cepat dengan nafas memburu hebat.

"Astaga, mimpi ini lagi?" Pria tampan tanpa balutan topeng itu mengusap kasar wajahnya. Keringat sebesar biji jagung terlihat bergantian mengucur dari pelipisnya.

Lagi. Malam ini terjadi lagi. Malam yang selalu dihantui oleh bayangan masa lalu yang tidak bisa ia tebus. Di mana saat itu Ela menghilang di bawa seseorang tepat di depan matanya. Dan parahnya, saat itu Deo tak mampu berbuat banyak. Kedua kakinya yang terjepit bodi mobil yang ringsek membuatnya tak bisa berkutik sedikit pun. Beruntungnya dirinya berhasil terpental, sesaat sebelum mobilnya meledak dan hangus terbakar.

Pria itu mulai mengulurkan tangan ke arah nakas untuk mengambil air putih yang sebelumnya memang ia siapkan untuk situasi ini. Dan dengan cepat meneguknya habis.

Setiap malam dirinya harus terbangun di jam-jam dini hari setelah dihantui oleh mimpi buruknya.

"Lengket sekali," gumam Deo saat tak sengaja menyentuh bekas luka melepuh di area matanya.

Keringat yang tak henti mengucur membuat luka palsu itu terasa tidak nyaman. Dan pada akhirnya Deo pun melepasnya dengan cepat.

"Ini sudah malam, tidak akan ada orang yang pergi ke kamarku," imbuhnya berbicara dengan diri sendiri.

Ya, sebenarnya luka Deo pada wajah dan kaki hanya sebuah siasat, untuk mempermudah dirinya mencari dalang dibalik kecelakaan yang menimpanya tanpa sebab yang jelas.

Jika diamati lebih dalam, kecelakaan itu terlihat begitu ganjil. Seperti sebuah rencana yang dirancang oleh seseorang untuk mencelakainya atau Ela yang saat itu hampir melaksanakan pernikahan.

"Ya Tuhan ... sekarang Ela sudah kembali pulang ke rumah, tapi kenapa mimpi itu terus datang menghantuiku?!" gumam Deo merasa frustasi. Kedua tangannya meremas kuat rambutnya yang sedikit ikal.

Sebenarnya dulu yang ditunjuk dalam perjodohan itu adalah Ela dan Darren. Namun Ela yang menyukai Deo, bersikukuh untuk menukar perjodohan itu. Ela mengancam akan membatalkan perjodohan jika Deo tidak mau menikah dengannya.

Dan pada akhirnya, Deo yang telah memiliki pacar saat itu terpaksa harus berpisah dengan sang kekasih untuk menerima perjodohan yang direncanakan oleh keluarga besarnya.

Ela yang selalu seenaknya dan tidak mau menghormati keputusan orang lain, membuat Deo membenci Ela atas sikapnya yang keterlaluan.

Tok! Tok!

"Tuan, apa Anda baik-baik saja?"

Suara berat dibarengi dengan ketukan pintu yang beriringan terdengar lantang dari arah luar.

Deo yang mulai panik akhirnya menyambar cepat topengnya yang teronggok di atas nakas, dan mulai mengenakannya tanpa luka palsu yang sebelumnya ia lepas.

"Em ... saya tidak apa-apa, Paman Louise. Jangan khawatir," ucap Deo setengah berteriak, untuk memperjelas kalimatnya yang mungkin tak terdengar oleh paman Louise yang masih berdiri di depan pintu tanpa membukanya.

"Bolehkah saya masuk, Tuan Deo?" tanya paman Louise yang masih khawatir akan keadaan sang majikan, setelah mendengar teriakkan dari Deo sesaat setelah terbangun dari mimpi buruknya.

"Masuklah, pintunya tidak dikunci," jawab Deo sopan.

Detik berikutnya, pintu kamar mulai terbuka lebar. Nampak raut penuh kecemasan terlihat jelas dari wajah keriput pria paruh baya, yang telah menginjak usia lima puluh tahun.

Deo berusaha bersikap wajar. Ia tak ingin paman Louise mampu membaca kepanikannya yang saat ini ia sembunyikan.

Paman Louise berjalan cepat mendekat. Matanya tak sengaja melirik sekilas ke arah nakas.

Niat awal untuk memastikan minuman sang majikan sudah tersedia. Pria paruh baya itu malah mendapati sebuah benda mirip kulit sintetis berwarna bening teronggok di samping gelas minum yang telah kosong.

Hingga detik berikutnya, paman Louise memberanikan diri untuk bertanya seiring rasa penasarannya mulai menjadi. "Tuan, benda apa ini?"

Bab terkait

  • Mantan Istri Yang Amnesia Ternyata Orang Kaya   Mimpi buruk Deo

    Oh, tidak! Deo lupa menyembunyikan luka palsu itu. Sekarang apa yang harus ia lakukan?Kebingungan hebat mulai menyertai peluh yang tak henti mengucur deras dari pelipisnya.Hingga Deo memberanikan diri menyambar cepat luka itu dan menaruhnya dalam nakas. Kemudian bersikap wajar seolah tak mendengar pertanyaan paman Louise sebelumnya."Eh? Paman Louise ada apa datang ke sini?" tanya Deo sekedar berbasa-basi untuk mengalihkan topik pembicaraan. Namun wajah paniknya tak mampu ia sembunyikan meski telah berusaha keras.Paman Louise yang telah bekerja selama puluhan tahun untuk mengabadikan diri di keluarga ini pun mencoba mengerti. Mungkin sang majikan tak ingin hal pribadinya diungkit orang lain. Meski rasa penasaran masih membuatnya beberapa kali melirik ke arah nakas yang hanya berisi satu gelas air yang telah kosong."Saya mendengar teriakkan Anda, Tuan. Saya sungguh sangat khawatir, sebab itu datang untuk memastikan," jawab paman Louise dengan wajah cemas.Namun Deo hanya diam. Kini

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-29
  • Mantan Istri Yang Amnesia Ternyata Orang Kaya   Masa lalu yang mulai terungkap

    Sontak hal itu membuat bibi Gwen tertunduk lesu. Seolah ikut merasakan duka mendalam yang kini tengah melanda hati majikan kesayangannya."Nona, tidak perlu terlalu disesali. Cukup doakan Putri Anda setiap hari. Putri Anda juga pasti ingin Anda menjalani hidup normal seperti biasa," ucap bibi Gwen menenangkan majikannya.Ela pun mulai memejamkan matanya erat. Berusaha mati-matian meredam kesedihan yang mendalam. Deru nafas yang memburu berusaha ia atur agar kembali normal. Hingga air mata yang tadinya berjatuhan tak lagi terlihat."Terima kasih atas sarannya, Bi. Saya benar-benar beruntung memiliki orang seperti Anda dalam kehidupan saya saat ini." Ela menatap lekat manik hitam dengan kantung mata yang sedikit kendur. Tersenyum lembut. Menampakkan kesopanan yang tidak pernah terlihat di mata bibi Gwen selama ini.Sontak hal itu begitu menyejukkan kalbu. Bibi Gwen yang sejatinya adalah pengasuh kecil Ela, sangat mengetahui bagaimana perangai gadis itu semasa kecilnya. Selain tidak memi

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-29
  • Mantan Istri Yang Amnesia Ternyata Orang Kaya   Sikap yang berlawanan

    "Lalu, untuk apa Anda bersikap sepanik itu, Bi?" tanya Ela di tengah kebingungannya."Nona, jika Anda terus bersikap seperti itu, akan membuat saya dipecat dari pekerjaan saya saat ini. Karena sebenarnya tanggung jawab mendidik Nona diserahkan kepada saya sejak Anda masih bayi, sebab kesibukan Tuan dan Nyonya yang tak bisa meninggalkan perusahaan mereka sama sekali," jelas bibi Gwen.Kini Ela mulai mengerti. Meski tak mengingat sedikit pun perihal sikapnya yang keterlaluan, namun nuraninya tetap merasa bersalah."Maafkan saya yang selalu membuat masalah untuk Anda, Bi. Sebisa mungkin, saya tidak akan melakukan hal bodoh seperti itu lagi," ucap Ela menenangkan kalbu. Bibi Gwen sontak tertegun melihat sikap itu. Permintaan maaf ya begitu tulus dari dalam hati dan raut penuh penyesalan, sebelumnya tak pernah ia lihat dari majikannya yang kini berubah seratus delapan puluh derajat dari sebelumnya."Ela!" Satu teriakkan lantang dari suara bariton sontak membuat Ela dan bibi Gwen terkesiap.

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30
  • Mantan Istri Yang Amnesia Ternyata Orang Kaya   Perasaan yang tidak seharusnya

    Kini ruang tamu itu mendadak sunyi. Suasana mencekam terasa begitu menusuk hingga membuat tubuh rapuh wanita itu mengigil tak terkendali."Bagaimana perasaanmu saat ini? Apakah kepalamu sudah tidak terasa sakit lagi?" ucap Deo yang memulai obrolan mereka. Namun merasa enggan untuk menatap lawan bicaranya. sesekali pria itu menyeruput segelas jus jeruk yang dihidangkan oleh Ela di depannya.Sedangkan Ela yang masih berdiri di samping tubuh pria itu sontak mematung dengan wajah menegang. Meremas kuat ujung nampan dengan kedua tangannya."Sa-saya sudah baik-baik saja, Tuan," jawabnya singkat dengan wajah tertunduk. Merasa rendah diri pada Deo yang memancarkan aura luar biasa.Deo pun lantas menatap wajah Ela saat mendengar panggilan itu. Apakah masih berat untuk Ela memanggil namanya? Padahal sebelum kecelakaan itu terjadi, Ela tak merasa sungkan sedikit pun memanggilnya 'sayang' di depan kedua orang tuanya."Duduklah! Untuk apa terus berdiri di sana?""I-iya, Tuan." Mulai terlihat salah

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30
  • Mantan Istri Yang Amnesia Ternyata Orang Kaya   Apa hubungan Pram dengan Arsenio?

    Kediaman Pram Sebastian. Pukul sembilan pagi.Brak! Brak!Beberapa perabot dapur melayang tak tentu arah. Menjadi pelampiasan amarah yang begitu menyesakkan dada.Pria berperawakan kurus nan tinggi itu berteriak dan memekik dengan lantang. Sesekali kedua tangannya meremas kuat rambut gondrongnya frustasi."Ke mana Jalang itu pergi beberapa hari ini?! Bahkan dia tak meninggalkan uang sedikit pun untukku. Dasar Jalang tidak berguna!" hardik Pram dengan suara teriakkan lantang. Tak peduli seberapa keras suaranya yang akan didengar oleh tetangga di samping rumah. Ia tak pernah peduli.Sesaat kemudian, Pram mulai kembali beranjak membuka tudung saji yang terbuat dari anyaman bambu. Sebelum melemparkannya dan memijakkan kaki di atasnya dengan kuat."Cih! Bahkan tak ada sedikit pun makanan yang tersaji!"Pram lantas diam tak bergeming. Menatap kekacauan yang diakibatkan oleh kekesalannya sendiri."Aku lapar sekali ... sejak kemarin belum makan apa pun. Apa yang harus aku lakukan sekarang?" r

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-31
  • Mantan Istri Yang Amnesia Ternyata Orang Kaya   Merias diri

    'Sayangnya, aku adalah wanita yang paling dibeci oleh Deo menurut bibi Gwen. Masih bisakah aku mendapatkan perlakuan istimewa seperti itu setelah menikah nanti?'Ela kembali tertunduk. Bimbangnya hati kembali menghampiri. Membuat kepalanya mendadak berdenyut nyeri."Setelah pulang dari perusahaan besok, Papa akan membawamu pergi menemui Mama. Semoga dengan kehadiran kamu di sana, membuatnya berangsur pulih seperti sedia kala," imbuh Matthew dengan tersenyum tipis.Ingatan akan sang istri yang mengalami gangguan jiwa, sesaat setelah Ela menghilang begitu menyiksa batinnya.Tak ada yang bisa ia perbuat, selain mengantarkan sang istri untuk mendapatkan perawatan seraya melakukan pencarian terhadap sang putri yang tak memiliki jejak sama sekali.Bahkan penjelasan Deo sebagai saksi tak membuat pencarian itu kunjung membuahkan hasil.Nampaknya seorang pria bertubuh tambun yang membawa Ela kala itu bukanlah orang biasa. Namun hingga saat ini, tujuan pria itu masih menjadi misteri. Apa yang s

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-31
  • Mantan Istri Yang Amnesia Ternyata Orang Kaya   Pemimpin perusahaan yang sesungguhnya

    "Bi, apakah ini tidak terlalu berlebihan?" Ela masih tidak terlalu yakin akan penampilannya sendiri."Tenanglah, Nona Ela. Meski tidak pernah berdandan sebelumnya, saya pastikan Anda akan terlihat berbeda dengan sentuhan saya," ucap bibi Gwen dengan begitu percaya diri.Wanita paruh baya keturunan Korea itu terlihat begitu telaten dalam memoles setiap sudut wajah Ela yang tak pernah tersentuh make up sedikit pun sebelumnya.Hingga beberapa saat kemudian. Bibi Gwen menaruh alat tempurnya seraya menghela nafas panjang. "Huh ... selesai," ucapnya lega.Sementara Ela masih diam tak bergeming. Wajahnya terasa kaku seperti ada lem yang menempel di seluruh wajahnya.Entah berapa lapis bedak yang digunakan bibi Gwen untuk memoles wajahnya."Lihatlah ke cermin, Nona. Anda sekarang terlihat lebih segar," ucap bibi Gwen dengan penuh percaya diri.Mendengar kalimat itu, sontak membuat Ela menoleh ke arah cermin rias di sisi sampingnya.Dahi Ela berkerut, dengan kedua alis menyatu. Menatap pantula

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01
  • Mantan Istri Yang Amnesia Ternyata Orang Kaya   Memulai awal yang baru

    Wanita cantik dengan rambut bergelombang di ujungnya membuat tampilan itu menjadi lebih menarik.Bibi Gwen seketika menggelengkan kepalanya cepat. Menepis segala kekaguman yang memenuhi otaknya. Ia tak ingin terlalu lama mengulur waktu, yang pada akhirnya akan membuat Matthew lebih kesal lagi."Anda tidak sempat sarapan, Nona. Ini Bibi bawakan bekal untuk Anda. Jangan lupa dimakan jika ada waktu senggang," ucap bibi Gwen seraya mengulurkan kotak bekal berwarna merah jambu.'Seperti anak kecil yang ingin pergi ke sekolah saja' Begitu pikir Ela. Ada rasa hangat yang menyeruak masuk begitu saja ke dalam hatinya. Seperti perhatian kecil yang selalu ia impikan sejak lama.Namun tak ingin membuat sang ayah terlalu lama menunggu. Ela akhirnya menerima kotak bekal itu, sebelum mencium punggung tangan bibi Gwen seraya berpamitan pergi, "Ela pergi dulu, ya, Bi. Assalamualaikum.""Wa-waalaikumsallam," jawab bibi Gwen terbata saat Ela telah melangkah jauh dari tempatnya semula.Tubuhnya mendadak

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02

Bab terbaru

  • Mantan Istri Yang Amnesia Ternyata Orang Kaya   Kelahiran putra pewaris

    "Tidak perlu. Berdebat dengan orang bodoh hanya akan menambah orang bodohnya jadi dua," cibir Ela seraya melengos pergi."Setelah operasinya selesai, Laura akan dipindahkan ke ruang rawat inap selama satu minggu. Seluruh administrasi rumah sakit sudah saya tanggung. Setelah ini jangan cari saya dengan alasan apa pun. Saya sudah tak memiliki hubungan dengan kalian," pungkas Deo sebelum menyusul langkah sang istri meninggalkan rumah sakit. Tak ia hiraukan tatapan tak berdaya dari ayah Laura.****Lima bulan kemudian.Setelah putusan sidang mengenai kasus penculikan dan pembunuhan berencana Pram dan Arsenio, yang kini dihukum penjara seumur hidup, Ela dan Deo pada akhirnya bisa hidup dengan tenang.Bahkan Laura pun tak lagi terdengar kabarnya setelah kejadian hari itu."Kenapa sekarang kita tinggal di sini? Apa Darren tidak kesepian tinggal sendiri?" tanya Ela sesaat setelah memasuki kediamannya."Dari pada dia, aku lebih memikirkan kamu. Kalau ada apa-apa pas aku tidak ada di rumah baga

  • Mantan Istri Yang Amnesia Ternyata Orang Kaya   Laura keguguran

    "Tidak! Tunggu, Tuan Deo! Tolong jangan hiraukan ucapan Istri saya. Dia memang terbiasa berkata tanpa berpikir terlebih dahulu. Tolong, jangan tinggalkan Laura dalam keadaan seperti ini." Ayah Laura berlari ke arah Deo dan bersimpuh di kakinya.Belum sempat Deo menimpali, suara derit pintu ruang rawat yang terbuka membuat seluruh pasang mata menatap ke arahnya.Seorang dokter wanita terlihat muncul dari balik pintu yang kembali ditutup rapat. "Apakah ada keluarga Pasien di sini?""Saya Mamanya, Dok!" Ibu Laura gegas berlari menghampiri dokter."Begini, Bu. Dengan berat hati saya sampaikan bahwa, janin yang dikandung Putri Ibu tak dapat diselamatkan. Saya meminta persetujuan keluarga untuk segera melakukan tindakan operasi pengangkatan janin. Karena jika itu sampai telat dilakukan, nyawa Ibunya pun akan terancam," jelas dokter."Lakukan segera, Dok. Lakukan apa pun agar nyawa Putri saya selamat.""Baik, Bu. Silakan tanda tangani berkas ini setelah Anda melunasi administrasinya." Dokter

  • Mantan Istri Yang Amnesia Ternyata Orang Kaya   Jatuh dari tangga

    ****Empat bulan kemudian."Bagaimana perkembangan kasusnya, Sayang?" tanya Ela pada Deo yang baru memasuki kamar, setelah selesai menghadiri sidang kasus kematian Clarissa."Ternyata pelaku adalah teman masa kecil Mama. Dia menyukai Mama sejak lama, tapi Mama tak pernah membalas perasaannya. Hal itu yang memicu pelaku melakukan penganiayaan, saat tak sengaja menjadi Dokter di rumah sakit jiwa tempat Mama dirawat. Dengan bukti-bukti yang telah terkumpul, pada akhirnya Hakim telah memvonis hukuman yang setimpal setelah beberapa kali persidangan," jawab Deo panjang lebar. Pria itu melonggarkan dasi yang melingkar di lehernya sebelum merebahkan diri di atas tempat tidur."Apa hukumannya?" tanya Ela penasaran seraya berjalan mendekat."Penjara seumur hidup dan denda.""Itu tidak setimpal! Seharusnya orang itu mendapatkan hukuman mati! Kenapa kamu tidak membiarkan aku ikut ke persidangan hari ini?" geram Ela tak terima."Kamu hamil. Lihat perutmu sudah sebesar apa? Aku tidak ingin kesehata

  • Mantan Istri Yang Amnesia Ternyata Orang Kaya   Ela hamil

    "Rasanya aku sudah tidak ada tenaga untuk berjalan. Tubuhku rasanya lemas sekali."Deo gegas berjalan mendekati sang istri. Tanpa pikir panjang, Deo segera membopong Ela di depan tubuhnya dan membawanya ke luar. "Aku akan menggendongmu, jangan khawatirkan yang lain, yang paling penting kamu harus segera sembuh."Namun sesaat setelah Deo baru sampai di ujung tangga, Laura dengan cepat menghadangnya dengan merentangkan kedua tangan. "Mau ke mana?" ketusnya dengan tatapan mengintimidasi. Namun Deo bersikap acuh. Setelah menatap sengit wajah Laura untuk sekilas, Deo segera melangkah menerobos pertahanan Laura. Namun lagi-lagi Laura menghentikan langkah Deo kembali. "Mau ke mana?" ucapnya mengulangi pertanyaan awal."Minggir, ini tidak ada urusannya denganmu," jawab Deo datar tanpa ekspresi."Tentu ada. Aku adalah Istrimu."Deo yang pada akhirnya kehabisan kesabaran menampakkan kilat amarah dalam tatapannya. "Aku bilang, minggir!" bentak Deo lantang.Laura seketika itu membeku dengan wajah

  • Mantan Istri Yang Amnesia Ternyata Orang Kaya   Kesehatan Ela terganggu

    Dalam balutan pakaian tidur transparan, seluruh bekas merah yang Deo ciptakan terekspos sepenuhnya.Hal tersebut tentunya membuat Laura diam mematung dengan tatapan tak percaya. "I-itu ... kalian benar-benar melakukannya di belakangku?" geram Laura tak terima.Ela lantas mengerinyitkan dahi sejenak. Hingga wanita itu sepenuhnya mengerti jika yang tengah dimaksud Laura adalah bekas cupang di leher dan dadanya. "Maksudmu ini? Mau aku melakukannya di hadapanmu sekarang? Boleh," sindir Ela seraya menunjuk bercak merah di lehernya.Setelah lama bersabar pada akhirnya stok kesabaran Laura pun habis. Wanita itu mendorong tubuh Ela keras hingga membuat Ela berdiri terhuyung dan hampir terjungkal ke belakang. "Minggir! Aku mau bicara dengan Deo!"Namun sayangnya aksi Laura gagal setelah Ela gegas menarik gagang pintu hingga membuat Laura tak bisa memasuki celah yang sempit. "Heh! Kamu yang harusnya minggir! Untuk apa memasuki kamar orang?! Sana, pergi ke kamarmu sendiri!" bentak Ela dengan lan

  • Mantan Istri Yang Amnesia Ternyata Orang Kaya   Malam pertama

    Ela mengerinyitkan dahi. Merasa geli mendengar kalimat yang baru saja memasuki gendang telinganya."Astaga ... tidakkah kamu merasa sadar diri? Deo menikahimu hanya karena terpaksa. Papamu terus berlutut di bawah kakinya, berharap kamu mendapatkan pengobatan tanpa sedikit pun mengeluarkan uangnya. Dia juga memohon agar Deo tidak langsung menceraikanmu saat itu, bernegosiasi agar kalian bercerai setelah anak yang kamu kandung lahir, agar tak membuat aib di keluarga," jelas Ela panjang lebar.Sontak Laura kembali dibuat mematung. Tak menyangka akan mendapatkan suguhan dari kebusukan ayahnya dari mulut Ela."Itu tidak mungkin! Ini adalah Anak Deo! Tanggung jawabnya.""Cih! Semua orang sudah tahu kebusukanmu dan Arsenio, termasuk aku. Jadi tidak perlu mengungkit aibmu jika kamu masih memiliki rasa malu. Tanpa persetujuan dariku pun, Deo sudah membuangmu dari jauh-jauh hari," pungkas Ela sebelum kembali memasuki ruangan dan menutup pintu kamar dengan keras. Merasa tak ada lagi yang perlu d

  • Mantan Istri Yang Amnesia Ternyata Orang Kaya   Sekarang giliranku!

    "Aku masih ingin hidup," imbuh Deo semakin menjauhkan piring.Laura membeku. Rasa sesaknya dada semakin terasa, hingga ia hampir tak dapat menahannya."Akhirnya ...." ucap syukur Darren sesaat setelah menyadari kehadiran Ela yang tengah berjalan mendekat. Membawa sebakul nasi di tangannya.Ela meletakkan masakannya di atas meja. Aroma sedap khas masakan rumah menguar memenuhi penjuru ruangan."Nah ... ini baru makanan. Dari jauh saja sudah tercium aroma sedapnya." Darren gegas membalik piring dan mengambil centong nasi. Namun niatnya urung kala Deo menepuk kasar lengannya. "Aku dulu! Di mana sopan santunmu sebagai adik?""Astaga ...." keluh Darren."Sudah-sudah! Masih banyak kok nasinya, jangan berebut!" Ela lantas duduk di samping Deo dan mulai mengisi piring suaminya.Tatapan matanya sekilas tertuju pada Laura yang berdiri mematung di hadapannya. Menatap tak suka dengan kehadiran Ela."Eh? Kenapa masakan Laura utuh? Kamu tidak cicipi? Dia buatnya penuh cinta, loh," ledek Ela pada su

  • Mantan Istri Yang Amnesia Ternyata Orang Kaya   Masakan Laura

    Deo dan Ela yang baru hendak memadu kasih dikejutkan dengan teriakkan gaduh dari luar ruangan."Kak! Istrimu gila! Cepat selamatkan aku!" Suara Darren kembali terdengar untuk yang kedua kalinya.Deo yang hendak memeluk pinggang ramping sang istri pun langsung mengurungkan niatnya.Pria itu memejamkan mata erat menahan kedongkolan dalam hati. Disertai helaan nafas berat yang sekali berhembus begitu kasar. "Astaga Anak ini! Padahal dari brojol sampai sekarang tidak pernah memanggilku Kakak. Ayo lihat! Kemasukan jin apa dia sampai bisa berubah seperti itu." Deo beranjak bangkit dari atas ranjang.Raut wajah sedikit kecewa Ela tunjukkan. Padahal awalnya ia sempat merasa ragu. Namun setelah baru memulai, rasanya ia tak ingin menghentikan aktivitas itu.Keduanya pun kini keluar dari dalam ruangan. Menghampiri sumber suara yang diduga kuat berasal dari ruangan paling pojok di lantai dua."Astaga ...." timpal Deo kala mendapati Laura yang masih memegangi kedua kaki Darren erat.Wanita dengan

  • Mantan Istri Yang Amnesia Ternyata Orang Kaya   Kak, Istrimu sudah gila!

    Deo dan Ela seketika saling bertukar pandang, sebelum pandangan mata Deo beralih menelisik gerak-gerik istri keduanya. "Apa yang sedang kamu lakukan di sini?"Laura membeku. Wajahnya menoleh, menatap datar ke arah Deo. "Apa matamu sedang rabun jauh? Tidak lihat aku sedang membereskan barang-barangku?"Lantas Deo mengangga. "A-apa?!" Deo beranjak turun dari atas ranjang mendekati Laura yang tengah menyeret koper di depan pintu."Keluar!" bentak Deo melempar kembali beberapa koper dan tas ke luar ruangan.Kilat amarah yang terpancar dari wajah Deo membuat Laura membeku di tempat."Aku bilang keluar!" Deo mengulangi kalimatnya dengan suara yang semakin meninggi. Sedang telunjuknya mengarah ke arah pintu kamar yang masih terbuka lebar.Bentakan keras yang tak pernah Laura dapatkan dari sosok pria yang sama di masa lalu membuat tubuhnya berkali-kali berlonjak kaget."Tapi kenapa? Kenapa dia bisa di sini, sedangkan aku tidak?" tanya Laura kala stok kesabarannya mulai menipis. Menunjuk ke ar

DMCA.com Protection Status