Home / Romansa / Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa / 56. Menyebut Namanya di Depan Adam

Share

56. Menyebut Namanya di Depan Adam

Author: prasidafai
last update Last Updated: 2024-10-17 20:07:47

“Pak Ezra mengabarkan kalau para dekan sedang berunding mengenai banding yang kita lakukan,” bisik Fajar, pengacara Gauri saat mereka sedang menunggu hakim masuk ke ruang sidang.

Setelah melihat betapa terintimidasinya Riana di hadapan Adam, Gauri langsung menggantinya dengan Fajar. Pria berusia 40 tahun itu lebih profesional dan tahu harus memihak kepada siapa.

Karena keprofesionalannya itu, Gauri juga mempercayakan Fajar untuk mengurus skandal di kampus. Dalam waktu sekejap, surat banding Gauri diterima oleh para dekan.

Kini Gauri mengandalkan Fajar untuk melancarkan sidang perceraiannya. Gauri sangat ingin menyelesaikan semua yang terjadi dalam hidupnya satu per satu.

“Beri saya kabar jika sudah ada keputusan,” sahut Gauri tanpa menoleh pada Fajar.

Tatapan Gauri terus mengarah pada Adam yang pagi itu hanya mengenakan kemeja tanpa jasnya. Sementara tangan Gauri terus memainkan kotak perhiasan kecil berwarna merah.

“Hadirin dimohon berdiri,” perintah seseorang.

Saat Gauri mengalihkan
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   57. Skandal Besar

    “Kamu bilang dia temanmu, tapi apa dia juga menganggap kamu sebagai teman?” tanya Adam dengan nada yang dingin.Satu hal yang Adam ingat dari sosok rekan kerja Gauri di XLaundry itu adalah tikus kecil pengkhianat.Adam tidak pernah menghubungi Revi sebelumnya. Namun demi uang, gadis yang sudah meninggal itu rela mencari nomor telepon Adam untuk membocorkan tempat tinggal Gauri yang baru padanya.“Apa maksudmu?!” tanya Gauri dengan mata yang semakin memerah.“Revi mengkhianatimu,” jawab Adam. “Dia memberitahuku di mana kamu tinggal setelah keluar dari rumahku.”“Jangan sebut Revi seperti itu! Kamu pasti mengancamnya!” seru Gauri menunjukkan Adam tepat di depan dada pria itu dengan jari telunjuknya yang lentik.Adam melirik tangan Gauri, lalu dia kembali menatap mata wanita cantik itu.“Setelah menjadi pembunuh, sekarang aku juga pelaku ancaman, Gauri?” Adam tersenyum sinis. “Dengar, terserah kamu percaya atau tidak, tapi aku tidak pernah menghubungi Revi lebih dulu dan aku tidak melaku

    Last Updated : 2024-10-17
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   58. Hari yang Gelap

    “Apakah satu-satunya solusi untuk seorang perempuan yang sedang tersandung batu adalah menikah?” tanya Gauri sinis.Gauri lelah dengan semua omong kosong ini. Matanya menatap nanar Thomas dan Ezra bergantian.“Aku tidak bisa! Jika memang aku harus menikah lagi, itu harus menjadi pernikahan terakhirku dengan pria yang benar-benar aku cintai.” Gauri menambahkan sambil menggeleng.“Pernikahanmu yang sekarang akan menjadi pernikahan terakhirmu, Gauri,” sahut Thomas keras kepala. Dia menatap tajam Gauri.“Gauri,” panggil Ezra. “Saya mencintai kamu dan saya yakin bisa membuat kamu merasakan hal yang sama pada saya.”Gauri terkekeh sinis. Dia mendesah lelah dengan dramatis sambil menyibakkan rambutnya.“Saya sedang membuka jalan supaya kamu bisa berlari cepat, Gauri. Kecerdasan dan kemampuan kamu sangat kuat biasa, kamu juga punya penghargaan dari IBI Competition. Tetap berkuliah di Universitas Pelita Bangsa dengan dosen-dosen terbaik di Indonesia dapat membuat portofoliomu di hadapan dewan

    Last Updated : 2024-10-18
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   59. Iblis atau Malaikat?

    “Mas Adam, aku ingin bicara!” tukas Gauri tajam. Namun, Adam berpura-pura tidak mendengar Gauri dan terus berjalan.“Mas!” panggil Gauri lebih keras sambil menarik bagian lengan kemeja hitam Adam.Adam berhenti. Pria itu menarik napasnya sebelum memutar tubuh menghadap Gauri.“Aku buru-buru,” sahut Adam tidak kalah tajam. Pria itu melirik jam tangan mahalnya.Al Azhar Memorial Garden ada di Karawang. Adam membutuhkan waktu dua jam atau mungkin lebih untuk kembali ke Jakarta.Beberapa menit lalu, Amora sudah mengiriminya pesan supaya Adam tidak terlambat ke wedding gallery untuk memilih gaun pernikahan mereka. Hal yang sebenarnya enggan Adam lakukan, tetapi pria itu sudah lelah dengan rengekan calon istrinya itu.“Berapa banyak uang yang kamu berikan pada keluarga Revi untuk menggagalkan autopsi?!” Gauri menatap tajam Adam. “100 juta? 200 juta? Atau, satu miliar?!”Adam menyeringai melihat mantan istrinya semakin bersikap berani padanya. “Aku memberikan berkali-kali lipat dari itu, Gau

    Last Updated : 2024-10-18
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   60. Unit 1206

    “Apa aku salah menilai Mas Adam atau ini bagian dari akal busuknya lagi?” tanya Gauri saat melangkah masuk ke lobi JCrown Tower bersama Amelia.Amelia melirik bosnya beberapa saat, tetapi tetap menutup mulut. Dia tidak berhak memberi komentar tentang Gauri atau pun Adam.“Apa yang bisa Mas Adam dapatkan dengan melakukan itu?” Gauri masih bertanya-tanya.Kali ini Gauri berhenti melangkah dan menoleh pada Amelia, menuntut wanita itu untuk setidaknya mengucapkan satu atau dua kata.Amelia tersentak. Namun, dia dengan pandai menguasai keadaan lagi.“CCTV di lokasi kejadian sudah diterima oleh polisi, Nona. Mereka akan segera mengusut tuntas kasus ini,” jawab Amelia.Identitas Revi sempat tidak dikenali oleh polisi selama beberapa minggu. Polisi juga belum bergerak untuk mencari pelaku tabrakan itu hingga Amelia turun tangan atas perintah Gauri.Gauri mengangguk walaupun belum puas dengan jawaban Amelia. Lalu, wanita itu kembali melangkah menuju lift pribadi, yang terletak di sisi belakang

    Last Updated : 2024-10-18
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   61. Tangan Ajaib Ezra

    “Jadi kamu sudah tahu sejak awal?” tanya Gauri sambil mengangkat kedua alisnya.Pipi wanita itu sudah merah karena menahan malu. Selama ini Gauri berbohong, selama itu pula Ezra tahu.Ezra mengangguk. “Saya paham kenapa kamu tidak mengatakan yang sebenarnya. Kamu seorang perempuan dan harus menjaga diri. Tapi sekarang kita sudah cukup mengenal untuk saling berkunjung, bukan?”Gauri tersenyum tipis. Dia tetap menutup mulutnya beberapa saat saat memikirkan tawaran Ezra.“Ezra, saya tidak bisa–”“Anggap saja permintaan maaf kamu karena sudah membohongi saya,” potong Ezra.Gauri mengangkat kedua alisnya dan spontan diam.“Dan, permintaan maafku karena sudah mengacaukan hubungan kita yang semula baik-baik saja.” Ezra buru-buru menambahkan, khawatir Gauri akan semakin memandangnya negatif dan menolak datang ke unitnya.Gauri butuh waktu beberapa detik sampai akhirnya dia mengangguk. “Baiklah, hanya sebentar.”Senyum yang terukir di wajah Ezra semakin lebar. Pria itu sedikit menyingkir supay

    Last Updated : 2024-10-19
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   62. Milikku!

    “Obat apa yang kamu campurkan ke dalam makanan saya, Ezra?” tanya Gauri.Ezra menatap mata Gauri. “K-kamu … bagaimana bisa?”Gauri tersenyum tipis. Obat tidur yang Ezra campurkan ke dalam makanan Gauri belum bekerja sepenuhnya.Wanita itu dengan cerdik berpura-pura tertidur sebelum dia benar-benar tidak sadarkan diri. Tentu saja, untuk mengetahui apa yang akan Ezra lakukan saat Gauri tertidur.Sebenarnya Gauri tidak ingin mempercayai nalurinya. Wanita itu sempat berharap bahwa cairan itu hanya tambahan bumbu dapur yang tidak Gauri kenali.Namun, saat Ezra mulai menyentuh pipinya dan membuka kancing kemejanya, Gauri tidak dapat menyangkal nalurinya lagi.“Jangan lakukan apa pun pada saya karena …” Gauri mengambil jeda. “Amelia akan datang ke sini.”“Gauri, kamu bahkan sempat menghubungi pengawal sialanmu itu?!” maki Ezra menjauh dari Gauri dan memukul angin kesal.Gauri tersenyum puas melihat rencana Ezra gagal. Gauri menang. Walaupun sedetik kemudian, wanita itu tidak dapat menahan ka

    Last Updated : 2024-10-19
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   63. Pria Pertama di Griya Tawang

    “Bagaimana bisa kamu membiarkan Gauri lepas dari pengawasanmu seperti ini?” Adam memarahi Amelia saat mereka sedang berada di dalam lift.Gauri masih tertidur dan Adam tidak terlihat keberatan sama sekali. Pria itu masih bisa mengeluarkan amarahnya.Amelia tersentak. “M-maaf, Tuan.”“Kamu beruntung bekerja di bawah Gauri. Jika kamu bawahan saya, saya tidak akan segan memecat kamu!” Adam memelototi Amelia.Ting!Lift terbuka dan Adam langsung disuguhi dengan pemandangan griya Tawang yang sangat elegan dan mahal.Amelia menahan pintu lift sampai Adam keluar dari sana.Pria itu menghela napas. Dia melihat satu per satu sudut yang ada di sana.“Mari saya antar ke kamar Nona, Tuan,” ucap Amelia berjalan lebih dulu di depan Adam.Adam mengikuti Amelia sambil sesekali memperhatikan Gauri yang tidur seperti bayi. Tidak peduli, tubuhnya terguncang saat Adam melangkah, wanita itu tetap terpejam.Kamar Gauri tidak kalah mewah dari ruangan lain. Ranjang besar di tengah kamar dan berbagai furnitur

    Last Updated : 2024-10-19
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   64. Berhasil atau Tidak?

    “Tidak!” teriak Gauri dari kamarnya.Gauri terbangun dengan jantung yang berdegup kencang keesokan paginya. Ada sesuatu yang mengguncang tubuh Gauri dari dalam, seperti alarm yang mendadak menyala tanpa peringatan.Napasku Gauri terengah-engah, kelelahan karena baru saja berhasil melarikan diri dari mimpi buruk yang panjang.Wanita itu melihat ke sekeliling dan dia baru bisa bernapas lega setelah mengenali kamarnya. Namun, sedetik kemudia mata Gauri melebar dan dia segera memeriksa pakaian di bawah selimutnya.‘Aku masih memakai baju semalam,’ batin Gauri.Gauri perlahan duduk di ranjangnya sambil mencoba mengingat apa yang terjadi semalam. Wanita itu tertidur sebelum Amelia tiba di apartemen Ezra.Walaupun Gauri masih memakai pakaian dari hari kemarin, wanita itu masih tidak yakin apakah Ezra berhasil melakukan aksinya atau tidak. Segala kemungkinan bisa terjadi.Mata Gauri berkaca-kaca. Kepalanya mencoba mengingat sejak kapan Ezra berubah, tetapi Gauri tidak menemukan jawabannya.“A

    Last Updated : 2024-10-20

Latest chapter

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   265. Tidak Akan Bisa Berhenti

    “Sudah selesai?” tanya Adam, berdiri di tepi kebun mawar yang membentang indah di belakang kediaman Thomas. Matahari mulai tenggelam, memberikan semburat jingga yang memukau.Gauri melangkah mendekat, gaun berwarna krem lembut yang memeluk tubuhnya berkibar tertiup angin sore. Di tangannya ada buket bunga mawar putih kecil yang baru saja wanita itu atur bersama Amelia.“Sudah,” jawab Gauri tersenyum tipis. “Kebun ini terlalu cantik jika tidak dipakai sebagai latar pesta kita.”Adam memandangnya dengan intens, mata gelap pria itu mengamati setiap detail wajah Gauri yang diterangi cahaya lampu sekitar. “Kamu lebih cantik.”“Mas Adam, jangan mulai lagi atau kamu ingin melihat pipiku semerah tomat.” Gauri mendesah kecil sambil menggeleng. “Orang-orang sudah berdatangan, kita harus segera bergabung.”Adam mengulurkan tangan, menarik Gauri mendekat hingga wanita itu berdiri hanya beberapa sentimeter darinya.“Kalau aku bilang kamu cantik, kamu terima saja,” tukas Adam.Gauri tertawa kecil,

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   264. Harraz’s

    “Mama ingin sesuatu dari laci itu?” tanya Gauri lagi, memastikan bahwa dia tidak salah mengerti.Arum mengangguk pelan, matanya tidak lepas dari laci kecil di samping ranjang. Gauri mengerutkan kening sejenak, merasa sedikit ragu, tetapi akhirnya dia mendekat ke laci itu.Gauri membuka laci kecil tersebut dengan perlahan. Di dalamnya, terdapat sebuah kotak perhiasan kecil berwarna merah marun dengan ukiran emas di bagian atasnya. Gauri mengangkat kotak itu, lalu menoleh ke arah Arum.“Ini, Ma?” tanya Gauri sambil mengangkat kotak itu.Arum mengangguk lagi, kali ini lebih mantap. Gauri membawa kotak itu ke hadapan Arum, tetapi wanita paruh baya itu membuat gerakan tangan seolah meminta Gauri membuka kotak tersebut.Dengan hati-hati, Gauri membuka kotak kecil itu. Di dalamnya, terdapat sebuah cincin mewah dengan desain yang klasik dan elegan. Kilauan berlian di tengah cincin itu tampak memikat di bawah cahaya lampu kamar.Gauri memandang cincin itu dengan kagum.“Cincinnya sangat indah,

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   263. Merawat Luka

    “Jadi, Nona benar-benar akan meninggalkan griya tawang?” tanya Amelia, matanya menatap koper kecil yang ada di sisi Gauri.Gauri mendongak dan memandang griya tawangnya sekali lagi dari tempat parkir JCrown Tower, tempat tinggal yang penuh kenangan, baik manis maupun pahit.“Ya,” jawab Gauri dengan mantap. “Tempat ini terlalu penuh dengan bayangan masa lalu. Kakek benar, saya butuh tempat tinggal baru yang lebih baik.”Amelia tersenyum kecil. “Rona Village memang lebih cocok untuk Nona sekarang. Walaupun kita sudah dewasa, terkadang kembali ke rumah orang tua akan terasa menenangkan.”Gauri hanya tersenyum. Wanita itu mengangguk pelan, mengiakan pendapat Amelia.Beberapa saat kemudian, Gauri melangkah menjauh dari JCrown Tower sambil membawa barang-barang penting dan meninggalkan semua yang tidak lagi ingin wanita itu ingat di griya tawang.Hari-hari berlalu, dan selama Adam berada di Australia, Gauri mengisi waktunya dengan bekerja dan merawat Arum. Setiap malam, setelah menyelesaika

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   262. Menularkan

    [Bagaimana bisa kamu lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan Mama daripada aku, Gauri?]Gauri membaca pesan itu dengan senyum tipis. Matanya memancarkan kehangatan yang bercampur geli. Adam selalu memiliki cara sendiri untuk mengungkapkan rasa cemburunya.Tanpa berpikir panjang, Gauri mengetik balasan. “Kamu sudah sampai di Australia?”Gauri menekan tombol kirim dan kembali menyandarkan tubuh di jok mobil. Amelia yang duduk di sampingnya sibuk dengan laptop, sementara sopir yang memegang kemudi sesekali melirik ke arah mereka melalui kaca spion.“Pesan dari Tuan Adam?” tanya Amelia dengan senyum menggoda tanpa mengalihkan pandangan dari layar laptop.“Hmm,” gumam Gauri singkat sambil menyimpan ponsel ke dalam tas. “Mas Adam hanya ingin memastikan saya tidak lupa bahwa dia ingin menjadi prioritas saya.”Amelia terkekeh pelan, menggelengkan kepala. “Saya senang melihat hubungan Nona dan Tuan sudah membaik.”Mobil perlahan memasuki gerbang besar dengan lampu-lampu taman yang menyor

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   261. Bebas

    “Jadi, apa semuanya sudah selesai?” tanya Gauri sambil merapikan pakaiannya ke dalam koper kecil. Tangannya sibuk melipat gaun sederhana yang Amelia serahkan padanya.Amelia, yang berdiri di dekat lemari, mengangguk sambil membawa beberapa dokumen yang baru saja dia serahkan.“Ya, evaluasi mingguan Uno Rekayasa Industri berjalan dengan baik. Proyek-proyek besar berjalan lancar, meski ada beberapa kendala teknis kecil yang bisa diatasi dalam waktu dekat.” Amelia menjawab.“Bagus,” sahut Gauri, tersenyum tipis. “Amelia, kamu benar-benar sudah banyak membantu selama saya di sini. Terima kasih.”“Tapi, Nona Gauri … kalau saya lebih berhati-hati saat menyetir, kecelakaan itu tidak akan terjadi. Saya benar-benar minta maaf.” Amelia mendesah pelan, menatap Gauri dengan sorot mata penuh rasa bersalah.Gauri mengangkat wajah, menatap Amelia tajam, tetapi penuh kehangatan.“Saya sudah bilang berkali-kali, Amelia, saya tidak ingin mendengar permintaan maaf itu lagi,” desah Gauri sebal.“Baik, No

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   260. Oh, Pengganggu!

    "Bagaimana dengan Mama Arum?" tanya Gauri pelan, matanya menatap Adam yang baru saja duduk di kursi di samping ranjangnya.Pagi tadi, Gauri mendengar bahwa Arum dilarikan ke rumah sakit. Dan baru sore ini, dia bisa mengonfirmasi hal itu ke Adam.Adam menghela napas panjang, menatap Gauri dengan tatapan lembut. “Hipertensinya kambuh semalam, dan sekarang Mama dinyatakan mengalami stroke.”Gauri terkejut, matanya membulat. “Stroke?”Adam mengangguk, rahangnya sedikit mengeras. “Semalam setelah aku bilang ingin membatalkan perceraian dan ingin kembali denganmu, Mama sangat marah. Mama belum bisa menerima itu.”“Mas Adam ….” Gauri menggigit bibir, matanya terlihat berkaca-kaca. “Aku ingin menjenguk Mama Arum.”Adam menatap Gauri cukup lama sebelum akhirnya menghela napas dan mengangguk pelan.“Kamu boleh menjenguknya. Tapi ada syarat!” tukas Adam.“Syarat?” Gauri menaikkan alis. “Apa?”“Kamu hanya boleh menjenguk Mama saat kamu sudah sembuh dan mengenakan gaun cantik yang biasa kamu pakai

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   259. Kencan Buta

    “Ini pasti hari spesial, bukan?” tebak Arum sambil memindai ruangan.Suara alunan piano yang lembut mengisi suasana restoran mewah itu. Lampu-lampu kristal menggantung tinggi, memancarkan cahaya hangat yang menciptakan atmosfer elegan.Adam duduk di sebuah meja dekat jendela besar, mengenakan setelan jas hitam sempurna. Di depannya, Arum, terlihat sangat antusias dengan wajah merona yang sulit disembunyikan.“Ini pilihan restoran yang bagus, Adam,” lanjut Arum sambil tersenyum. “Akhirnya, kamu mulai mengerti bahwa wanita-wanita pilihan Mama punya kualitas yang sepadan denganmu.”Adam hanya mengangkat alis sedikit, lalu menyesap air putih dari gelas kristalnya. Senyum kecil muncul di wajah pria itu, meskipun matanya tetap dingin.“Mama sangat yakin malam ini akan menjadi momen besar, ya?” tanya Adam.“Tentu saja!” Arum tertawa kecil sambil merapikan gaunnya yang berkilauan. “Mama tahu kamu keras kepala, Adam, tapi setidaknya sekarang kamu mulai membuka hati untuk pilihan yang tepat. Ja

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   258. Kali Ini Akan Kulakukan dengan Benar

    “Jangan bergerak terlalu banyak, Gauri” pinta Adam sambil mendorong kursi roda Gauri perlahan, membawa wanita itu ke taman rumah sakit. “Dokter bilang kamu masih perlu banyak istirahat. Aku tidak akan mengampuni diriku jika setelah ini terjadi sesuatu pada dirimu lagi.”Gauri tersenyum tipis dengan pipi memerah. Wajah wanita itu jauh lebih cerah dibanding hari-hari sebelumnya.“Aku tidak bergerak sama sekali, Mas Adam. Kamu yang menaruh aku untuk duduk di sini, di kursi roda, bukan?” Gauri tidak ingin kalah.Adam menoleh sejenak ke arah Gauri dengan tatapan yang tenang dan menghangatkan. Ada senyum tipis yang menghiasi bibirnya.“Kalau kamu tidak ingin duduk di sini, aku bisa mengembalikanmu ke ranjang perawatan,” tukas Adam berpura-pura marah, padahal sedang menahan tawa.Gauri tertawa kecil, menyentuh tangan Adam yang berada di pegangan kursi roda. “Tidak usah. Di sini jauh lebih menyenangkan. Terima kasih sudah membawaku keluar.”Angin sore yang sejuk menyapu wajah mereka saat Adam

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   257. Merindu Manik Cokelat Gauri

    “Apa yang mereka inginkan dari kerja sama ini?” tanya Adam pada seseorang di seberang telepon sambil memandang cahaya matahari lembut yang masuk melalui jendela, menerangi ruangan perawatan VIP di salah satu rumah sakit terbaik di kota Jakarta.Adam duduk di sofa dengan postur tegap, satu tangan memegang ponsel, sementara tangan lainnya menelusuri dokumen yang tersebar di meja kecil di depannya. Di sekitar sofa, ada laptop terbuka, beberapa map tebal, dan secangkir kopi yang sudah hampir dingin.“Saya paham bahwa Harraz Mall harus menarik perhatian publik dengan langkah ini,” ujar Adam serius. “Tapi brand sebesar itu memerlukan penawaran yang lebih kuat. Saya akan mengatur ulang kontraknya besok.”Sebuah keheningan singkat mengisi ruangan sebelum suara kecil terdengar dari ranjang di belakangnya.“Mas Adam?”Adam langsung tersentak, jantungnya berdebar keras. Suara itu begitu lembut, tetapi cukup untuk menghentikan dunianya sejenak. Dengan gerakan cepat, Adam menoleh, matanya membelal

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status