Share

Bab 262

Penulis: Miana
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-04 18:00:01
"Aku ... aku tidak bilang begitu. Maksudku, tidak bisa punya anak belum tentu masalah perempuan."

"Pokoknya, aku tidak mau pergi ke rumah sakit untuk diperiksa."

Ini jelas bukan kelakar, kalau benar ke rumah sakit, bagaimana aku bisa menyembunyikan fakta bahwa aku sedang hamil?

Zayn menatapku dan tertawa dingin, "Aku sudah periksakan diriku ke dokter. Tidak ada masalah apa pun. Bahkan, kualitas spermaku lebih baik dari rata-rata."

Kalimat terakhir itu membuat wajahku memerah.

Yang membuatku kesal, dia mengatakannya dengan wajah sangat serius.

Namun, aku benar-benar tidak menyangka, dia sampai memeriksakan hal itu ke dokter. Sepertinya, demi neneknya, dia sangat ingin punya anak secepatnya.

"Jadi ...." Zayn mendekatkan dirinya ke depan, menatapku dengan tatapan tajam, "Kita sudah lakukannya berkali-kali, tapi kamu tetap tidak hamil. Pasti ada sesuatu yang salah."

Aku mengepalkan tangan erat-erat, makanan lezat di depanku tiba-tiba tidak lagi menggugah selera.

Bagaimana ini?

Aku jelas ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 263

    Zayn memotong ucapanku dengan suara tenang.Dia menatapku dingin, "Kamu bersikeras untuk tidak mengandung anakku, apa karena kamu takut setelah punya anak, kamu akan terikat dan tidak bisa tinggalkan aku?"Aku langsung terdiam.Pria ini benar-benar pandai menebak.Dia terus menatapku tajam dan bertanya, "Apa aku benar? Alasanmu tidak mau mengandung anakku memang karena itu?""Tentu saja bukan." Aku buru-buru berkata tanpa berpikir panjang, "Walau aku punya anak, kalau aku mau pergi, aku tetap akan pergi. Anak tidak mungkin mengikatku."Zayn tiba-tiba tertawa pelan, mata penuh dengan ejekan dan kekecewaan.Dia mencibir dingin, "Lihatlah, Audrey yang besar hati ini memang tidak punya perasaan, bahkan bisa meninggalkan darah dagingnya sendiri."Nada bicaranya penuh dengan kebencian, seolah aku benar-benar sudah melakukan hal seperti itu, meninggalkan suami dan anak.Aku mengatupkan bibirku dengan erat, "Lagi pula, aku masih muda, masih mau menikmati hidup. Aku tidak mau punya anak sekaran

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 264

    Aku benar-benar kehabisan kata-kata, pria ini jelas-jelas sengaja."Kalau begitu, panggil saja sopir pengganti," ujarku padanya.Dia mengernyit dalam-dalam, ekspresinya sudah menunjukkan tanda-tanda ketidaksabaran.Hatiku terasa perih.Saat menunggu Cindy, dia begitu sabar."Cepat masuk mobil!"Dia bersandar di kursi, menatapku. Ketidaksabaran di wajahnya seolah-olah menyiratkan, jika aku menunda satu detik lagi, dia akan marah.Aku benar-benar ingin melawan, tetapi tidak berani. Akhirnya, aku hanya bisa berjalan memutari mobil dan duduk di kursi pengemudi dengan patuh.Aku menyalakan mesin dan bertanya, "Kamu sekarang tinggal di mana? Aku antar kamu pulang dulu, baru aku pulang sendiri."Zayn melirikku dengan dingin, "Apa kamu sengaja mencari masalah denganku?""Aku tidak, kok. Kalau begitu, menurutmu bagaimana? Masa ya, seorang bos besar sepertimu mau tidur di kontrakan kecilku yang jelek?""Apa salahnya?"Pria itu dengan santainya menjawab, tetapi jantungku langsung berdegup kencang

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 265

    Hatiku tiba-tiba panik, aku meronta dan berkata, "Turunkan aku! Aku bisa jalan sendiri!""Dengan sifatmu yang suka ulur-ulur waktu, kalau tunggu kamu jalan, semalaman kita tidak akan tidur."Pria ini tampan dan luar biasa, auranya elegan dan terhormat.Melihatnya tampangnya, siapa bisa menyangka dia ternyata begitu bergairah, bahkan tidak tahu malu.Aku hanya bisa memakinya dalam hati.Tiba-tiba dia menundukkan pandangannya, menatapku dengan senyum mengejek dan bertanya, "Lihat wajahmu yang penuh ketidakrelaan ini, tidur denganku benar-benar buat kamu tersiksa, ya?"Aku memalingkan wajah, bahkan tidak tahu bagaimana harus menjawabnya.Dia tertawa dingin, nada bicaranya tiba-tiba menjadi keras, "Meski kamu tidak mau, tidak ada yang bisa kamu lakukan. Kamu sendiri yang memancingku, jadi seumur hidup ini, jangan pernah bermimpi untuk kabur!"Nada suaranya terdengar sadis.Hatiku bergetar mendengarnya.Ketegasan itu seperti sebuah janji bahwa dia tidak akan berhenti sampai kematian memisah

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 266

    "Zayn ...."Aku menatapnya dengan wajah memelas, "Aku hari ini tidak enak badan. Bisakah kamu lepaskan aku kali ini?""Tidak enak badan, ya?"Dia duduk di depanku, menatapku dengan wajah penuh perhatian, "Apa yang sakit?""Perut ...." Aku buru-buru menjawab, "Perutku sakit, mungkin tadi makan terlalu banyak, tidak bisa dicerna, pokoknya sakit sekali.""Oh ...."Zayn memainkan ujung rambut panjangku yang jatuh di bahu dan berkata, "Kalau begitu, kita pergi ke rumah sakit untuk periksa, ya.""Ke ... ke rumah sakit?""Benar, periksa dengan baik supaya aku tenang."Sambil berkata begitu, dia berdiri dan mengambil setelan baju bersih dari lemari, dengan serius menggantinya."Bangunlah."Dia mengenakan kemeja sambil mengancingkannya, lalu berkata padaku, "Dari sini ke rumah sakit juga tidak jauh. Kita periksa perutmu dulu, sekalian lakukan pemeriksaan menyeluruh."Aku hampir menangis.Pria ini benar-benar jahat!Melihat aku masih belum bergerak, dia mengangkat alisnya, "Kenapa? Bukannya tadi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 267

    Saat ini, kami benar-benar saling terbuka, bahkan dalam keadaan yang sangat sadar.Aku berbaring dengan kepalaku di salah satu lengannya, sementara lengan lainnya melingkar di pinggangku.Tubuhku tegang, tak berani bergerak sedikit pun.Matanya yang setengah terbuka menatapku. Suaranya serak dan malas, "Kenapa?"Aku yang seluruh tubuhnya ada dalam pelukannya, kedua tanganku tak tahu harus ke mana. Sedikit saja aku bergerak, ujung jariku langsung menyentuh dadanya yang panas.Dengan gugup aku berkata terbata-bata, "Alarmnya sudah berbunyi. Sudah jam tujuh. Aku harus bangun untuk bekerja."Suara alarm masih berbunyi dengan riang.Zayn sedikit mengerutkan alis, lalu meraih ponselku dari atas tubuhku dan mematikan alarm itu.Dia memelukku erat, lalu dengan santai berkata, "Tidur sebentar lagi."Aku mencoba bangun sambil menggelengkan kepala, "Tidak, aku masih harus pergi bekerja.""Bekerja apa? Itu kan perusahaanku. Aku izinkan kamu libur sehari," katanya dengan santai, sambil memejamkan m

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 268

    "Zayn ...."Pria ini benar-benar bisa berubah suasana hatinya, tiba-tiba penuh gairah, dan hujan ciuman hangat pun turun tanpa henti.Aku meringkuk, mencoba menghindar, sambil berkata kepadanya, "Jangan seperti ini, aku benar-benar harus pergi bekerja. Empat puluh juta gaji bulanan yang kamu berikan tidak bisa aku terima begitu saja, bukan?""Baiklah, aku naikkan jadi dua ratus juta sebulan."Aku terdiam, sedikit tergoda."Se ... serius?""Kapan aku pernah bohong kamu?" Suara pria itu serak dan rendah, matanya gelap dan penuh tekanan.Seolah-olah ada api yang langsung menyala dalam dirinya, dia tampak sedikit tertekan.Hatiku gemetar, masih dalam dilema.Dia kembali menciumku.Aku merasa, mencari uang darinya dengan cara seperti ini sangat melukai harga diriku.Namun, kemudian aku berpikir, di depannya aku sama sekali tidak punya ruang untuk melawan.Kalau dia tidak menaikkan gajiku, aku tetap akan tidur dengannya.Jadi, kenapa tidak sekalian saja?Seratus juta gaji bulanan!Kalau aku

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 269

    Dia berbicara dengan suara rendah, nada bicaranya membawa sedikit bujukan, "Kalau kamu memang suka uang, maka mulai sekarang bersikaplah baik-baik.""Gaji dua puluh juta per bulan, aku tidak akan bohongi kamu, dan setiap selesai, aku juga akan kasih bonus tambahan.""Tentu saja, kalau kamu bisa hamil, berapa pun yang kamu minta, aku pasti akan kasih.""Kalau begitu aku mau semua harta milikmu, termasuk perusahaanmu, mobil mewah, dan vila-vila yang atas namamu. Apa kamu juga akan kasih aku?"Aku sengaja mengatakan ini, awalnya hanya ingin memprovokasinya.Tidak disangka dia sama sekali tidak marah, malah tiba-tiba tersenyum dan berkata, "Kamu cukup rakus juga.""Keserakahan itu sifat alami manusia, 'kan?""Hmm." Dia mengangguk setuju, hal yang jarang terjadi. "Keserakahan memang sifat manusia. Aku juga terlalu serakah, makanya aku biarkan kamu selama tiga tahun itu."Aku mengernyit dalam-dalam.Apa maksud dari kata-katanya itu?Kenapa aku sama sekali tidak mengerti?Aku ingin bertanya l

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 270

    Aku dengan tenang menyembunyikan obat itu di belakangku, lalu menggeleng sambil berkata,"Tidak ada yang serius, cuma sedikit lemah saja, jadi aku ke sini ambil obat penambah stamina.""Oh ....""Kamu sendiri?" Aku bertanya padanya, "Kenapa kamu ada di sini? Bukannya jadwal syuting seharusnya sibuk sekali sekarang?"Sebagai pemeran utama di film itu, seharusnya dia sangat sibuk. Lagi pula, bahkan Dorin yang hanya pemeran pendukung kelima atau keenam saja harus bangun pagi setiap hari untuk syuting.Arya tersenyum, "Memang sibuk, tapi untuk adegan hari ini, aku minta pemeran pengganti yang lakukan. Aku ke sini untuk jumpai seorang teman.""Temanmu?""Ya." Arya menunjuk ke arah dokter yang tadi bersamanya. "Temanku adalah anak dari direktur rumah sakit ini, dia sangat ahli. Dia bahkan kuasai beberapa bidang medis. Kalau kamu tidak enak badan, kamu bisa cari dia.""Oh." Aku cukup terkejut, "Ternyata kamu punya teman di dunia medis.""Ya, dulu aku juga belajar kedokteran, jurusan medis."M

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06

Bab terbaru

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 272

    Cindy tiba-tiba menarik lengan Zayn dan berkata dengan sikap sok, "Jangan begini. Lagi pula, Nona Audrey tidak mengatakan sesuatu yang salah. Jangan lakukan itu demi aku ....""Diam! Apa kamu tidak merasa jijik bersikap sok seperti itu!?" Aku sudah tidak tahan untuk membentaknya.Akan tetapi detik berikutnya, Zayn tiba-tiba mencengkeram kerah bajuku dengan erat dan mendorongku ke dinding dengan kuat.Dia menatapku dengan tatapan jahat, "Diam, kenapa kamu tidak bisa lebih patuh?""Kalau begitu, suruh dia diam. Dialah yang membicarakanku dulu. Kenapa kamu terus menyuruhku diam?"Entah mengapa sekarang kejengkelanku sudah memuncak.Sampai suaraku tercekat.Akan tetapi, aku tidak ingin menjadi seperti ini. Aku tidak ingin menunjukkan kelemahanku di depan Zayn.Kelemahan seperti itu tidak akan membuatnya sedih, malah akan membuatnya semakin mengejekku.Dia menatapku dengan serius dan kerumitan yang tidak bisa kumengerti tiba-tiba tersirat di tatapannya yang jahat.Tentu saja, aku juga tidak

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 271

    Seluruh tubuhku terasa kaku.Apakah aku harus sesial ini, sampai-sampai harus bertemu dengan Zayn dan Cindy lagi di rumah sakit?"Nona Audrey ...."Ternyata, itu suara Cindy.Aku menutup mataku dengan malas.Sungguh, aku harus lebih selektif terhadap jadwal untuk datang ke rumah sakit, memilih hari dan rumah sakit yang tepat.Kenapa aku merasa setiap hari dan di rumah sakit mana pun, aku pasti bertemu mereka?Aku tidak tahu apakah ini kebetulan atau apakah aku terlalu sial."Nona Audrey, kenapa kamu datang lagi ke rumah sakit?" tanya Cindy dari belakangku.Aku merasa jengkel dan menarik bibirku, seharusnya aku yang menanyakan ini padanya, 'kan?Aku mengutuk dalam hati dan dengan kaku berbalik.Kulihat Zayn menatapku dengan tajam, seolah-olah orang yang pagi tadi mengajukan permintaan gila padaku bukanlah dia.Tatapan dingin pria itu melirik ke arahku sejenak, lalu jatuh pada kantong obat yang aku pegang.Untungnya, kantong itu tertera nama rumah sakit dan logo, jadi dia tidak bisa meli

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 270

    Aku dengan tenang menyembunyikan obat itu di belakangku, lalu menggeleng sambil berkata,"Tidak ada yang serius, cuma sedikit lemah saja, jadi aku ke sini ambil obat penambah stamina.""Oh ....""Kamu sendiri?" Aku bertanya padanya, "Kenapa kamu ada di sini? Bukannya jadwal syuting seharusnya sibuk sekali sekarang?"Sebagai pemeran utama di film itu, seharusnya dia sangat sibuk. Lagi pula, bahkan Dorin yang hanya pemeran pendukung kelima atau keenam saja harus bangun pagi setiap hari untuk syuting.Arya tersenyum, "Memang sibuk, tapi untuk adegan hari ini, aku minta pemeran pengganti yang lakukan. Aku ke sini untuk jumpai seorang teman.""Temanmu?""Ya." Arya menunjuk ke arah dokter yang tadi bersamanya. "Temanku adalah anak dari direktur rumah sakit ini, dia sangat ahli. Dia bahkan kuasai beberapa bidang medis. Kalau kamu tidak enak badan, kamu bisa cari dia.""Oh." Aku cukup terkejut, "Ternyata kamu punya teman di dunia medis.""Ya, dulu aku juga belajar kedokteran, jurusan medis."M

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 269

    Dia berbicara dengan suara rendah, nada bicaranya membawa sedikit bujukan, "Kalau kamu memang suka uang, maka mulai sekarang bersikaplah baik-baik.""Gaji dua puluh juta per bulan, aku tidak akan bohongi kamu, dan setiap selesai, aku juga akan kasih bonus tambahan.""Tentu saja, kalau kamu bisa hamil, berapa pun yang kamu minta, aku pasti akan kasih.""Kalau begitu aku mau semua harta milikmu, termasuk perusahaanmu, mobil mewah, dan vila-vila yang atas namamu. Apa kamu juga akan kasih aku?"Aku sengaja mengatakan ini, awalnya hanya ingin memprovokasinya.Tidak disangka dia sama sekali tidak marah, malah tiba-tiba tersenyum dan berkata, "Kamu cukup rakus juga.""Keserakahan itu sifat alami manusia, 'kan?""Hmm." Dia mengangguk setuju, hal yang jarang terjadi. "Keserakahan memang sifat manusia. Aku juga terlalu serakah, makanya aku biarkan kamu selama tiga tahun itu."Aku mengernyit dalam-dalam.Apa maksud dari kata-katanya itu?Kenapa aku sama sekali tidak mengerti?Aku ingin bertanya l

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 268

    "Zayn ...."Pria ini benar-benar bisa berubah suasana hatinya, tiba-tiba penuh gairah, dan hujan ciuman hangat pun turun tanpa henti.Aku meringkuk, mencoba menghindar, sambil berkata kepadanya, "Jangan seperti ini, aku benar-benar harus pergi bekerja. Empat puluh juta gaji bulanan yang kamu berikan tidak bisa aku terima begitu saja, bukan?""Baiklah, aku naikkan jadi dua ratus juta sebulan."Aku terdiam, sedikit tergoda."Se ... serius?""Kapan aku pernah bohong kamu?" Suara pria itu serak dan rendah, matanya gelap dan penuh tekanan.Seolah-olah ada api yang langsung menyala dalam dirinya, dia tampak sedikit tertekan.Hatiku gemetar, masih dalam dilema.Dia kembali menciumku.Aku merasa, mencari uang darinya dengan cara seperti ini sangat melukai harga diriku.Namun, kemudian aku berpikir, di depannya aku sama sekali tidak punya ruang untuk melawan.Kalau dia tidak menaikkan gajiku, aku tetap akan tidur dengannya.Jadi, kenapa tidak sekalian saja?Seratus juta gaji bulanan!Kalau aku

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 267

    Saat ini, kami benar-benar saling terbuka, bahkan dalam keadaan yang sangat sadar.Aku berbaring dengan kepalaku di salah satu lengannya, sementara lengan lainnya melingkar di pinggangku.Tubuhku tegang, tak berani bergerak sedikit pun.Matanya yang setengah terbuka menatapku. Suaranya serak dan malas, "Kenapa?"Aku yang seluruh tubuhnya ada dalam pelukannya, kedua tanganku tak tahu harus ke mana. Sedikit saja aku bergerak, ujung jariku langsung menyentuh dadanya yang panas.Dengan gugup aku berkata terbata-bata, "Alarmnya sudah berbunyi. Sudah jam tujuh. Aku harus bangun untuk bekerja."Suara alarm masih berbunyi dengan riang.Zayn sedikit mengerutkan alis, lalu meraih ponselku dari atas tubuhku dan mematikan alarm itu.Dia memelukku erat, lalu dengan santai berkata, "Tidur sebentar lagi."Aku mencoba bangun sambil menggelengkan kepala, "Tidak, aku masih harus pergi bekerja.""Bekerja apa? Itu kan perusahaanku. Aku izinkan kamu libur sehari," katanya dengan santai, sambil memejamkan m

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 266

    "Zayn ...."Aku menatapnya dengan wajah memelas, "Aku hari ini tidak enak badan. Bisakah kamu lepaskan aku kali ini?""Tidak enak badan, ya?"Dia duduk di depanku, menatapku dengan wajah penuh perhatian, "Apa yang sakit?""Perut ...." Aku buru-buru menjawab, "Perutku sakit, mungkin tadi makan terlalu banyak, tidak bisa dicerna, pokoknya sakit sekali.""Oh ...."Zayn memainkan ujung rambut panjangku yang jatuh di bahu dan berkata, "Kalau begitu, kita pergi ke rumah sakit untuk periksa, ya.""Ke ... ke rumah sakit?""Benar, periksa dengan baik supaya aku tenang."Sambil berkata begitu, dia berdiri dan mengambil setelan baju bersih dari lemari, dengan serius menggantinya."Bangunlah."Dia mengenakan kemeja sambil mengancingkannya, lalu berkata padaku, "Dari sini ke rumah sakit juga tidak jauh. Kita periksa perutmu dulu, sekalian lakukan pemeriksaan menyeluruh."Aku hampir menangis.Pria ini benar-benar jahat!Melihat aku masih belum bergerak, dia mengangkat alisnya, "Kenapa? Bukannya tadi

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 265

    Hatiku tiba-tiba panik, aku meronta dan berkata, "Turunkan aku! Aku bisa jalan sendiri!""Dengan sifatmu yang suka ulur-ulur waktu, kalau tunggu kamu jalan, semalaman kita tidak akan tidur."Pria ini tampan dan luar biasa, auranya elegan dan terhormat.Melihatnya tampangnya, siapa bisa menyangka dia ternyata begitu bergairah, bahkan tidak tahu malu.Aku hanya bisa memakinya dalam hati.Tiba-tiba dia menundukkan pandangannya, menatapku dengan senyum mengejek dan bertanya, "Lihat wajahmu yang penuh ketidakrelaan ini, tidur denganku benar-benar buat kamu tersiksa, ya?"Aku memalingkan wajah, bahkan tidak tahu bagaimana harus menjawabnya.Dia tertawa dingin, nada bicaranya tiba-tiba menjadi keras, "Meski kamu tidak mau, tidak ada yang bisa kamu lakukan. Kamu sendiri yang memancingku, jadi seumur hidup ini, jangan pernah bermimpi untuk kabur!"Nada suaranya terdengar sadis.Hatiku bergetar mendengarnya.Ketegasan itu seperti sebuah janji bahwa dia tidak akan berhenti sampai kematian memisah

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 264

    Aku benar-benar kehabisan kata-kata, pria ini jelas-jelas sengaja."Kalau begitu, panggil saja sopir pengganti," ujarku padanya.Dia mengernyit dalam-dalam, ekspresinya sudah menunjukkan tanda-tanda ketidaksabaran.Hatiku terasa perih.Saat menunggu Cindy, dia begitu sabar."Cepat masuk mobil!"Dia bersandar di kursi, menatapku. Ketidaksabaran di wajahnya seolah-olah menyiratkan, jika aku menunda satu detik lagi, dia akan marah.Aku benar-benar ingin melawan, tetapi tidak berani. Akhirnya, aku hanya bisa berjalan memutari mobil dan duduk di kursi pengemudi dengan patuh.Aku menyalakan mesin dan bertanya, "Kamu sekarang tinggal di mana? Aku antar kamu pulang dulu, baru aku pulang sendiri."Zayn melirikku dengan dingin, "Apa kamu sengaja mencari masalah denganku?""Aku tidak, kok. Kalau begitu, menurutmu bagaimana? Masa ya, seorang bos besar sepertimu mau tidur di kontrakan kecilku yang jelek?""Apa salahnya?"Pria itu dengan santainya menjawab, tetapi jantungku langsung berdegup kencang

DMCA.com Protection Status