Sejak kemarin, Nancy sepertinya menjadi orang yang berbeda.Nancy mencibir sambil menatap Josan yang marah, lalu mengeluarkan surat pengunduran diri dan surat perjanjian cerai yang telah disiapkan dan membanting ke wajahnya dengan keras."Josan, tolong tahu malu sedikit. Kamu yang mengendalikan opini publik sebelumnya dan membeli begitu banyak pencarian panas untuk menuduhku. Apa kamu benar-benar berpikir aku sudah melupakan semuanya?""Jangan membuatku meremehkanmu, aku merasa muak tinggal bersama orang sepertimu satu hari lagi."Nancy tersenyum dingin, lalu maju selangkah mendekati Josan dan menatap mata tajamnya tanpa rasa takut.Nancy meraih kerah baju Josan dan menariknya kuat-kuat ke arahnya. Wajah tampannya mendekat, tapi suara Nancy sangat dingin dan mengancam."Pak Josan tahu kemampuan kerjaku. Kalau nggak ingin malu, tanda tangani surat cerai, kita bisa berpisah baik-baik.""Kalau sampai aku mengajukan cerai maka semua orang akan tahu skandal Grup Clinton."Setelah selesai be
Dia sangat marah. Bagaimana mungkin dia tidak tahu orang seperti apa Nancy?Ketika Nancy berhubungan intim dengannya, itu adalah pertama kalinya bagi Nancy.Ada keheningan di kantor.Manajer Humas menyeka keringat lalu berkata, "Seseorang secara anonim mengirimkan informasi Bu Nancy, Nona Winda juga bilang harus melindungi Tuan Muda dengan segala cara ...."Saat ini, dia melihat ada yang tidak beres dengan suasana hati Josan jadi tidak berani menyembunyikan apa pun.Mata Josan langsung suram dan ekspresinya dingin dan muram."Kembalilah dan kemasi barang-barangmu. Kamu nggak perlu masuk kerja."Manajer Humas memohon belas kasihan, tapi tidak berhasil. Dia akhirnya diseret keluar oleh satpam.Kali ini, dia ceroboh.Emosi aneh di hatinya tampak makin kuat dan tak kunjung hilang terhadap Nancy.Selama beberapa hari, tidak peduli siapa pun dari perusahaan yang menelepon Nancy, Nancy tidak menjawab panggilan telepon.Seminggu kemudian.Rumah sakit menelepon Nancy untuk mengingatkannya agar
Nancy mencibir dan berbicara dengan kesal."Dia sendiri yang menabrakku, aku bahkan nggak menyentuhnya.""Kamera pengawasan adalah barang bagus. Tolong bersikap terpelajar sedikit, lihat dulu sebelum menuduh orang."Winda tercengang dan tangisnya pun terhenti.Tampaknya dia lupa ada kamera pengawasan, tuduhan dia sebelumnya bisa dibatalkan kapan saja.Saat dia hendak mengatakan sesuatu untuk menyelamatkan situasi, dia melihat Nancy berbalik dan pergi.Josan mengerutkan kening dan segera menyerahkan anak itu kepada Winda."Tunggu aku di sini."Dia buru-buru mengejar Nancy.Dia tidak tahu emosi apa yang dia rasakan, tapi dia merasa kelainan Nancy baru-baru ini dan perubahan bawah sadar di hatinya membuatnya sedikit gelisah.Saat berhasil mengejar Nancy, Nancy sedang menunggu mobil di luar.Josan terlihat resah.Dia berdiri di samping Nancy dan bertanya dengan nada dingin, "Apa yang kamu lakukan di rumah sakit? Sakit?"Nancy menatapnya dengan heran.Baru saja dia mengatakan bahwa Nancy me
Malam hari.Yessa mengajak Nancy ke klub untuk berkumpul dengan teman-temannya.Nancy tidak menolak, mereka mengobrol serta tertawa seolah-olah kembali ke hari-hari tanpa beban sebelum Nancy menikah.Nancy sempat pergi ke kamar mandi.Dia tidak menyangka akan bertemu Winda.Nancy membuang muka dan mengambil lipstik dari tas untuk merias wajahnya.Anggap saja tidak kenal.Winda menatap Nancy yang menawan dan tanpa sadar merasa iri."Nona Nancy, aku nggak menyangka kamu suka bermain. Josan dan aku datang untuk bersosialisasi. Apa kamu ingin menyapa dia?"Mereka sudah pergi ke mana-mana bersama-sama. Nancy tahu Winda lagi pamer, dia tersenyum dengan acuh tak acuh. Dia hanya menatap wajah munafik Winda lewat cermin."Kalau kamu memang mampu, mintalah Josan menceraikanku. Kalau nggak, jangan menggangguku atau aku akan menamparmu," ujarnya dengan nada dingin.Dengan peringatan tanpa basa-basi, Nancy menatap Winda yang tercengang dengan dingin, lalu berbalik dan pergi.Selembar kertas terjatu
Orang-orang dari klub bergegas keluar, tempat itu benar-benar padat.Ambulans segera datang.Yessa menyerahkan Nancy pada dokter, lalu berdiri, bergegas menuju mobil, mengambil batu bata di sebelahnya dan menghantam kaca mobil Winda dengan keras.Winda tampak panik, seluruh tubuhnya gemetar karena terkejut.Kaca mobil pecah, Yessa langsung membuka pintu mobil dari dalam, menyeret Winda keluar mobil dengan menjambak rambut Winda, menendang Winda dan menampar wajah Winda."Plok!" Tamparan itu keras, nyaring dan menggetarkan.Yessa menjambak rambut Winda sambil menggertakkan gigi dengan kebencian yang luar biasa."Apa kamu tahu siapa Nancy? Kamu berani menyentuh Nancy ...."Wajah Winda menjadi pucat dan dia sadar kembali, lalu mendorong Yessa menjauh dengan kasar dan menyerbu ke pelukan Josan yang berjalan menghampiri mereka.Winda gemetar dan melemparkan diri ke pelukan Josan sambil menangis ngeri."Aku nggak sengaja, Josan. Ini terlalu gelap, aku nggak tahu ada orang di sana ...."Josan
"Mau bernegosiasi? Tanya Josan, Winda membunuh Nancy dan anaknya, bagaimana menyelesaikan masalah ini?"Milian buru-buru mengambil lembar laporan dan ekspresinya berubah drastis.Dia tidak berkata apa-apa, hanya berbalik dan keluar untuk melaporkan kejadian tersebut.Nancy sedang hamil, tapi mereka tidak tahu!Orang yang ditabrak Winda adalah Nancy dan janin itu keguguran, masalah ini makin sulit!Namun, ketika dia menelepon, tidak ada yang menjawab panggilan telepon.Hanya ada satu kata di benaknya, yaitu gawat!Josan menemani Yoshi tidur jadi dia mematikan suara ponsel.Begitu Winda kembali, dia menangis tersedu-sedu dalam waktu yang lama, Josan tidak bisa langsung pergi, dia pergi saat fajar.Ketika Milian berhasil menghubungi Josan, itu sudah keesokan siangnya.Suara Josan terdengar lelah dan serak, juga agak kesal."Apa masalah sudah selesai?"Milian menjawab, "Pihak lain nggak terlihat, nggak bisa menegosiasikan kompensasi.""Bagaimana orangnya? Apa lukanya serius? Bayar lebih ba
Yessa mendengus lalu pergi.Pengacara berkata, "Aku pengacara Nona Nancy. Kalau ada pertanyaan, boleh hubungi aku."Dia bertukar kartu nama dengan pengacara Josan sebelum pergi bersama Yessa.Pengacara Josan melihat sekilas kartu nama itu dan tercengang."Ini adalah pengacara terkenal dari firma hukum terkemuka. Dia nggak pernah kalah dalam tuntutan hukum."Josan berdiri dengan kaku dan berkata pada Milian, "Cari dia, cari di mana Nancy berada."Dia ingin segera bertemu Nancy.Kalau Nancy tahu bahwa dia sedang membantu Winda yang menyakiti Nancy, bukankah Nancy akan membencinya setengah mati?Milian mengangguk.Tak lama setelah Josan kembali ke perusahaan, Winda pun masuk kerja.Winda dengan lembut membuat kopi untuk dia, dia menatap tanpa menyentuhnya.Selera kopinya sudah lama berubah, kopi buatan Nancy lebih cocok untuknya.Saat ini, pikirannya dipenuhi dengan wanita itu.Winda tampak pucat dan memandangnya dengan hati-hati."Ada apa, Josan, apa kamu nggak enak badan?"Wajah Josan t
Tak ada perasaan lagi di sana, Nancy menyadari bahwa kehidupan kecil yang tinggal sebentar di sana telah pergi.Air mata pun bergulir, hati Nancy terasa sakit tak tertahankan.Kenapa dia melakukan ini pada Nancy?Nancy sudah menyerahkan Josan, kenapa Winda harus membunuh anak Nancy?Nancy meringkuk dan menangis tertahan.Segera.Ada ketukan di pintu.Nancy menenangkan pikirannya dan berkata, "Silakan masuk."Ayahnya Nancy, Yohano Lington, berjalan masuk dan memandang Nancy sambil menghela napas prihatin.Nancy mengotot menikahi Josan, dia yang tidak pernah menderita telah tertindas selama tiga tahun dan mengalami berbagai macam penderitaan.Bukan hanya itu, kini kondisinya mengenaskan dan hampir kehilangan nyawa.Dia sangat cemas saat mendengar apa yang terjadi pada Nancy, sehingga dia ingin membunuh Josan dan perempuan jalang itu.Dia berjalan mendekat dan mengelus wajah putrinya dengan prihatin, lalu membujuk Nancy dengan lembut."Jangan takut, nggak ada lagi yang berani menindas put
Anne putus asa dan berkali-kali mendatangi Yaniti, tapi ditolak.Terakhir kali dia meminta bantuan Yaniti, dia merasa tidak senang karena Yaniti menolak.Dia sepertinya ditinggalkan.Dengan enggan Anne langsung pergi ke Grup Clinton.Namun, asisten Josan menghentikannya di luar, dia menunggu sepanjang pagi tapi tidak bertemu Josan.Linda tidak ada pekerjaan, jadi dia pergi ke perusahaan untuk belajar dan menghabiskan waktu.Dia terkejut ketika melihat Anne."Nona Anne?"Anne tersenyum bahagia saat melihat Linda."Linda, aku dengar kamu bekerja di perusahaan, aku tahu kamu memang cakap."Linda tersenyum, "Aku ingin membuktikan bahwa aku nggak lebih buruk dari orang lain."Logan menyukai Nancy, bukankah karena menyukai kemandiriannya?Linda juga bisa melakukannya!Anne menunduk dan menghela napas."Aku sangat iri padamu. Kamu bisa melakukan apa pun yang kamu mau. Keluarga kami hampir sengsara karena menyinggung Nancy ...."Mata Linda membelalak kaget.Setelah mendengar perkataan Anne, di
Dia bahkan tidak memikirkannya, dengan situasi Keluarga Tisman saat ini, Keluarga Tisman tidak bisa menahan badai apa pun.Begitu bangkrut, Anne tidak lagi memenuhi syarat untuk masuk Keluarga Clinton. Dia benar-benar berpikir dia bisa membuat Nancy mati keki?Hehe ....Nancy membungkuk dan masuk ke dalam mobil, dia mengabaikan Anne di luar.Yosua mendengus dari samping."Apakah ini wanita yang disukai mantan suamimu?"Nancy mengangkat alis dan menatapnya tapi tidak berkata apa-apa.Yosua terlihat sangat pengertian dan mau tidak mau berkata."Siapa yang nggak tahu tentang kalian? Tapi, aku selalu mendukungmu. Gadis barusan itu nggak ada apa-apanya dibandingkan denganmu. Betapa butanya seorang pria kalau memilih dia!"Nancy yang duduk di belakang berkata dengan nada ringan dan tidak ada emosi yang terdengar."Saat kita bertemu Bu Jesny, belum terlambat bagi kamu untuk bermulut manis."Yosua, "...."Baiklah, wanita ini benar-benar berpikiran jernih.Jesny, direktur Grup Jelita, juga meru
Anne terpaksa datang mencari Nancy, biarpun sangat enggan.Nancy melirik jam tanpa fluktuasi emosi."Aku sedang terburu-buru, lain kali saja."Dia berkata dan berjalan keluar.Yosua maju selangkah sambil mengedipkan mata dan memblokir Anne untuk dia.Ekspresi Anne berubah dan dia menjadi sedikit marah.Kenapa Nancy begitu mengabaikan dia?Dia mendorong Yosua menjauh dengan kasar.Yosua terhuyung ke depan dan hampir menabrak Nancy. Dia berbalik dan membelalak kaget.Nancy memapah Yosua.Dia melirik Anne dengan ekspresi suam-suam kuku, lalu berkata pada Yosua."Kamu masuk ke mobil dulu."Yosua tidak bisa menahan diri untuk tidak mengumpat, dia mengepalkan tangan dan menelan emosinya.Dia langsung masuk ke dalam mobil.Lupakan saja, demi Bu Nancy, bersabar saja!Nancy menoleh dan berbicara dengan nada acuh tak acuh."Nona Anne, aku sudah mendengar sedikit tentang urusan keluargamu, tapi aku minta maaf karena kerja sama kita nggak bisa dilanjutkan lagi. Menurutku ini juga keinginanmu dan i
Dia adalah idola unik di industri hiburan.Dia tidak berpakaian dan berbicara sesuai dengan kebutuhan penggemar, dia bahkan memiliki mentalitas memberontak.Nancy curiga latar belakang keluarganya baik, tapi Nancy tidak menyelidikinya.Karena Nancy tidak tertarik.Yosua mengikutinya ke dalam lift, dia melihat buket besar mawar di kantor Nancy dan menyipitkan mata."Pak Logan juga bagus, tapi menurutku semuanya nggak cocok untukmu!"Nancy mengangkat alisnya, "Oh?""Akulah yang paling cocok untukmu. Saat ini, lagi populer wanita berpacaran dengan cowok yang lebih muda."Yosua tersenyum dan menepuk dadanya sebelum merekomendasikan dirinya.Nancy meliriknya tanpa daya."Keluar dan tutup pintunya.""Oh."Yosua bersikap lugas, dia langsung pergi.Aroma bunga mawar yang harum benar-benar membuat suasana hati orang menjadi baik.Tidak butuh waktu lama.Yason mengetuk pintu dan masuk."Anne datang, dia ingin bertemu denganmu!"Nancy mengerucutkan bibirnya sambil memegang cangkir kopi dan terkek
Suasana hening selama beberapa detik.Dia terkekeh pelan, matanya tampak diwarnai lapisan kabut di malam yang gelap, sedikit lembut dan nakal."Bukannya aku berhati lembut. Dia melakukan ini padaku karena kamu, kamu nggak bisa terlepas dari tanggung jawab!"Logan menatapnya dalam-dalam dan tersenyum tanpa daya, seolah-olah dia menuruti Nancy yang bersikap tidak masuk akal."Apa ini salahku juga?"Keduanya saling memandang dan tersenyum, Nancy dengan santai merapikan rambut yang berjatuhan di sekitar telinganya.Logan berdiri, mengeluarkan empat lembar uang merah dari dompetnya, menaruhnya di atas meja dan berkata dengan suara lembut."Bos, jangan masak lagi, aku tinggalkan uangnya di sini, tutup saja kedainya!"Karakter dia tidak memungkinkan dia untuk bersikap perhitungan setelah membuang-buang waktu orang lain.Bosnya tertegun dan berkata, "Hei, makanannya belum siap. Kamu nggak jadi makan?""Nggak, ambil saja, aku sudah menunda waktu pulangmu."Dia tersenyum, mengambil tas untuk Nan
Sopir membuka pintu dan menunggu.Saat penyelenggara melambaikan tangan.Sebelum Linda sempat masuk ke dalam mobil, air dingin tiba-tiba disiramkan ke kepalanya, dia melompat sambil berteriak.Yaniti juga terciprat banyak.Kondisi ibu dan anak perempuannya itu cukup menyedihkan.Linda kaget dan wajahnya pucat. Dia melihat sekeliling dan melihat kedua orang yang sedang berbicara dan tertawa di sudut jalan.Seketika, tubuhnya sedikit gemetar dan matanya sedikit ketakutan.Yaniti dengan marah memaki."Apa yang terjadi, apa-apaan ini?"Penyelenggara meminta maaf sebesar-besarnya dan mengatakan dia tidak tahu apa yang terjadi.Segera, orang yang bertanggung jawab berlari keluar dan meminta maaf."Bu Yaniti, Nona Linda, aku benar-benar minta maaf. Pipa air di lantai atas pecah dan jendela terbuka, sehingga mengalir keluar. Kami akan memberikan kompensasi atas semua kerugian yang kamu alami. Aku minta maaf!"Yaniti sangat marah hingga tidak bisa berhenti memaki-makinya.Penyelenggara memintan
Suasana malam memang sangat menarik, apalagi kalau hanya berduaan.Namun, suasana tiba-tiba terganggu.Tidak tahu siapa yang ada di atas dan menuangkan sebaskom air dari atas.Logan segera berlari dan melindungi Nancy dalam pelukannya.Airnya benar-benar membasahi Logan, tapi Nancy hanya terciprat sedikit di lengannya.Segera, Logan melepaskannya dan menatapnya dengan serius."Apa kamu baik-baik saja?"Nancy menggelengkan kepalanya, lalu segera berdiri, mendongak dan melihat tidak ada orang di atas.Tidak tahu siapa yang melakukannya.Dia melihat ke arah Logan yang basah dan berkata, "Buka kamar untuk mandi saja. Biar kuhubungi asistenmu dan minta dia kirimkan satu set pakaian untukmu?"Logan mengangguk dan berkata sambil tersenyum."Aku termasuk berhasil menyelamatkan wanita cantik."Baskom air tadi diarahkan ke Nancy.Nancy tersenyum dan berkata, "Aku akan periksa kamera pengawasannya."Logan mengangguk lalu mereka berdua masuk.Ekspresi pihak penyelenggara berubah saat melihat penam
"Kudengar Pak Josan sudah punya tunangan? Kapan pernikahannya dilangsungkan?"Jejak rasa malu melintas di wajah Yaniti."Belum ada, masih dalam jajakan, anakku masih lajang!"Dibanding putri Shara dan Yohano, apa artinya Anne?Shara tersenyum penuh arti dan memanggil Nancy yang sedang makan makanan ringan tidak jauh dari mereka."Sayang, ayo sapa Bu Yaniti dan Nona Linda?"Nancy tertegun dan berjalan mendekat. Dia hanya mengangguk dengan sopan dan menjaga jarak."Bu Yaniti, Nona Linda."Wajah Yaniti menjadi muram saat melihatnya."Aku nggak menyangka Bu Shara begitu akrab dengan orang ini, jangan tertipu oleh penampilannya yang polos!"Shara memandangnya sambil tersenyum samar."Bu Yaniti terlalu khawatir, Nancy adalah kesayanganku!"Saat dia berbicara, seorang pria berjas rapi berjalan menghampiri mereka."Bibi, kalau aku tahu Bibi datang dengan Nancy, aku pasti akan pergi jemput kalian!"Logan tersenyum lembut dan menatap Nancy.Nancy juga tersenyum dan mengangguk pelan sebagai salam
Pembawa acara di tengah panggung berkata."'Spring' ini adalah harta karun yang diwariskan dari keluarga kerajaan Autili. Silakan manfaatkan kesempatan ini. Harga awalnya adalah 10 miliar."Harga ini tidak rendah.Namun, tak lama kemudian orang-orang menawar satu demi satu.Harga pun mencapai 20 miliar.Wanita di depan mereka sepertinya lebih menginginkannya dan terus mengacungkan tanda.Lambat laun tidak ada yang berani bersaing dengannya."24 miliar ...."Shara mengangkat tandanya dan memberi isyarat sambil tersenyum.Orang di depan, "28 miliar.""32 miliar," kata Shara tanpa tekanan apa pun."36 miliar."Pihak lain agak ragu-ragu.Shara mengangkat tanda lagi, "48 miliar."Harga ini membuat semua orang menoleh.Wanita yang menawar di depan akhirnya menoleh ke belakang dengan wajah dingin.Saat dia berbalik, Nancy pun menyadari bahwa itu adalah Yaniti.Orang yang duduk di sebelahnya adalah Linda.Yaniti juga sedikit kaget saat melihat Shara."48 miliar sekali ....""48 miliar dua kali