Share

Bab 16

Penulis: Aku Ingin Makan Daging
Nancy tidak berbicara hal yang tidak perlu.

Josan menatap Nancy lekat-lekat sambil mengerucutkan bibir tipisnya erat-erat, dia tampak ragu sebelum memilih untuk berbicara.

"Peraturan mengemudi di dalam dan luar negeri berbeda. Kalau penglihatan terhalang di malam hari, dia mungkin nggak melihatmu ...."

Nancy tahu siapa yang dia maksud.

Nancy tiba-tiba melempar cangkir kopi ke atas meja, lalu berdiri dan berbicara dengan marah.

"Kamu seharusnya tahu kalau dia membuatku keguguran 'kan? Anakmu yang meninggal, apa aku harus memaafkan dia?"

Wajah Josan tegang dan kaku, matanya terlihat kelam dan resah.

Dia tertegun, menahan rasa sakit di dadanya dan melembutkan suaranya tapi tetap terdengar dingin dan kaku.

"Kita akan punya anak lagi. Nancy, aku akan mengirim dia pergi ...."

Dalam beberapa hari terakhir sejak Nancy menghilang, dia merasa tidak berdaya untuk pertama kalinya.

Dia memang terlalu kejam pada Nancy.

Selama ini, dia sepertinya sangat mengabaikan perasaan Nancy.

Dia juga akan merasa kedinginan ketika tersadar dari mimpinya di tengah malam.

Namun, apa gunanya penyesalan?

Nancy mendongak dan tersenyum, napasnya terengah-engah karena marah.

Mengirim Winda pergi untuk menyembunyikannya di rumah mewah?

Apakah ini solusi terbaik untuk kedua pihak?

Apakah Nancy harus bersyukur?

Mana mungkin Nancy menaruh harapan pada Josan?

Berpikir bahwa dia akan bersikap lebih baik dan tidak tega terhadap anak kandungnya.

Akan tetapi, Josan lupa kalau dia selalu membela Winda!

Mata Nancy dingin dan tajam, dia menatap Josan dengan wajah tanpa ekspresi, suaranya dingin.

"Aku lupa kalian punya anak, nggak masalah kalau anakku meninggal."

Josan sedikit gemetar, merasakan nyeri di dadanya seperti tertimpa sesuatu yang berat.

Tidak, bukan begitu.

Dia mengerutkan kening dan hendak menjelaskan, tapi Nancy tidak memberinya kesempatan.

"Tanda tangani surat perceraian, aku akan lepaskan dia. Kalau nggak, dia akan merasakan bagaimana rasanya kehilangan anak."

Suara Nancy sangat dingin, tanpa kehangatan sama sekali, dia jelas-jelas mengancam.

Josan kaget, matanya yang suram menatap Nancy sejenak, seluruh auranya tiba-tiba menjadi dingin.

Namun, setelah berpikir sejenak, aura dinginnya sedikit memudar dan suaranya menjadi sedikit lebih hangat.

"Nancy, aku akan menebusnya, jangan menyakiti orang yang nggak bersalah."

Nada dia tegas, tapi dia tidak menyadari bahwa Nancy makin merasa ini konyol.

Tidak bersalah?

Apa Nancy bersalah?

Winda boleh mencelakai anak Nancy.

Lalu kenapa Nancy tidak bisa melukai anak Winda?

Nancy tidak percaya kalau Winda tidak bersalah.

Saat itu, ponsel Josan tiba-tiba berdering.

Ketika dia melihat nama penelepon, dia sedikit mengernyit dan segera menjawab.

Terdengar suara Winda menangis.

"Josan, Yoshi hilang. Dia menghilang dalam sekejap mata. Apa yang harus kulakukan ...."

Josan langsung menatap Nancy di seberangnya.

Matanya terlihat dingin.

Dia menghibur Winda beberapa kata, lalu menutup panggilan telepon dan menatap Nancy.

Suara Josan berat dan serak.

"Apa kamu yang melakukan itu?"

Nancy tetap diam.

Menurut Josan, Nancy mengakuinya secara diam-diam.

Josan sedikit cemas.

"Di mana orangnya?"

Dia tidak percaya Nancy akan melakukan hal seperti itu.

Menyakiti orang yang tidak bersalah?

Namun, dia mau tidak mau percaya.

Nancy mengetuk surat perjanjian perceraian di meja, seperti sedang menegosiasikan kesepakatan.

Nancy memiliki peluang menang.

Josan memandang Nancy selama satu menit penuh.

Dadanya kehilangan suhunya sedikit demi sedikit.

Tidak ada yang bisa dia lakukan.

Rasa bersalahnya tidak menyelesaikan apa pun.

Nancy tidak menginginkan kompensasi dari dia.

Kalau dia tidak menyetujui perceraian, dia takut Nancy akan melakukan tindakan yang lebih ekstrem dan bodoh.

Dadanya tersendat, tenggorokannya tercekat, ekspresinya berangsur-angsur menjadi lebih dingin, pikirannya rumit dan matanya gelap.

"Oke, aku setuju untuk bercerai."

Dia langsung mengambil pena dan menandatangani, lalu mendorong surat itu.

"Di mana anaknya?"

Nancy menunduk lalu berdiri dengan memegang surat persetujuan dan tasnya.

"Pergi urus akta cerai dulu, agar nggak ada masalah lain."

Bab terkait

  • Mantan Istri Jadi Konglomerat   Bab 17

    Perasaan Nancy berkecamuk.Lihat itu, ternyata dia juga bisa cemas.Dia hanya cemas untuk anak Winda.Dia dengan tegas menyetujui perceraian tanpa penundaan atau nostalgia.Mungkin dia juga tidak tahan lagi dengan Nancy.Jadi sepertinya kematian anaknya bukan hal yang buruk baginya.Wajah Josan dingin, kekhawatiran terpampang di wajahnya.Saat keduanya sampai di Biro Urusan Sipil, tidak ada orang, sehingga tidak perlu mengantre.Namun, beberapa orang masuk setelah mereka.Nancy menandatangani dengan tegas dan melihat Josan memegang pena dengan ragu-ragu.Nancy menoleh ke belakang dan mengedipkan mata.Dua orang di belakangnya tiba-tiba melangkah maju.Satu orang menekan bahu Josan agar dia tidak bergerak dan orang lainnya memegang tangan Josan dan memaksanya untuk menandatanganinya.Tulisan tangannya sangat kuat hingga hampir menggores kertas.Josan tiba-tiba berdiri untuk melawan, dia melempar penanya, urat di dahinya melonjak, dia menggertakkan gigi dengan marah seperti macan tutul g

  • Mantan Istri Jadi Konglomerat   Bab 18

    "Kak, kenapa perjalanan bisnismu lama sekali?"Jefri tak berdaya dicekik lehernya dan diguncang-guncang oleh Nancy. Dia benar-benar tidak berdaya.Setelah pergi selama tiga tahun, Nancy masih sama ketika kembali."Urusan di luar negeri sangat ribet jadi tertunda selama beberapa hari. Aku beli hadiah untukmu!"Jefri hanya punya satu adik perempuan, jadi tentu saja dia memanjakannya sejak kecil.Biarpun Nancy tidak ada di rumah selama tiga tahun, hadiah tetap disimpan di kamar Nancy seperti biasa.Nancy memperhatikan dia mengeluarkan dua tas bermodel sama tapi berwarna berbeda dan menyerahkannya."Masing-masing satu!"Tas pesanan khusus edisi terbatas yang bernilai puluhan miliar itu dia pesan dua sekaligus.Satu untuk ibunya dan satu lagi untuk adiknya.Shara menerimanya sambil tersenyum."Aku punya banyak tas seperti ini, yang ini kebetulan bisa digunakan untuk membeli sayur, terima kasih!"Nancy dan Jefri terdiam.Sebelum makan, Nancy mengeluarkan akta cerai yang baru saja diterimanya

  • Mantan Istri Jadi Konglomerat   Bab 19

    Yaniti merasa tidak senang saat melihat Nancy."Kamu masih berani datang ke sini. Aku meneleponmu berkali-kali sebelumnya tapi nggak dijawab. Kupikir kamu bertekad untuk meninggalkan keluarga kami!""Kamu menimbulkan begitu banyak masalah untuk keluarga dan membuat Josan dicerca semua pihak. Apa kamu nggak malu datang kemari?"Begitu dia berbicara, semua orang tidak berani berkata apa-apa dan siap menonton pertunjukan yang bagus.Nancy mengerutkan bibirnya dan tersenyum."Nenek yang memintaku datang. Aku akan pergi setelah melihat dia sebentar."Nancy langsung berjalan menuju kamar Nasmi di lantai atas.Yaniti berdiri dengan marah karena merasa diabaikan, dia terbiasa marah pada Nancy di depan umum dan tidak akan mempertimbangkan hal lain."Berhenti, kamu bahkan nggak menyapa, kamu sangat nggak berpendidikan, aku sudah bilang keluarga kedua pihak harus setara kalau ingin menikah, kenapa Keluarga Clinton begitu sial memiliki menantu sepertimu!"Nancy memalingkan wajahnya untuk melihat Y

  • Mantan Istri Jadi Konglomerat   Bab 20

    Namun, Nancy tidak pernah mengeluh sepatah kata pun selama tiga tahun ini, dia juga tidak pernah mengatakan hal buruk tentang Yaniti.Josan tidak berani berpikir, apa yang dia abaikan selama tiga tahun ini?Nancy tersenyum tipis dan memandang Yaniti dengan acuh tak acuh."Pakaian atau tasku ini bukan pemberian putramu. Putramu nggak pernah membelanjakan sepeser pun untukku. Kenapa aku harus berterima kasih kepada Keluarga Clinton?"Nancy menoleh, menatap Josan tanpa ekspresi dan bertanya sambil mencibir."Pak Josan, tolong beri tahu ibumu, apa aku pernah menggunakan uangmu?"Saat berbicara, wajah Nancy sangat tenang. Tanpa menunggu jawaban Josan, dia menambahkan kalimat yang paling krusial."Selain itu, Josan dan aku sudah bercerai. Kamu nggak perlu mengusirku. Aku meninggalkan keluarga ini tanpa membawa apa pun."Kata-kata Nancy seperti ledakan yang menggelegar.Semua orang berbisik-bisik dengan kaget.Yaniti kaget, bercerai?Nancy bersedia bercerai?Setelah selesai berbicara, Nancy l

  • Mantan Istri Jadi Konglomerat   Bab 21

    Nancy meningkatkan semangat dan bercanda sebentar. Orang tua itu menjadi sangat bahagia, lalu Nancy mengatakan ingin pergi.Begitu dia keluar, dia melihat Josan berdiri bersandar pada dinding di luar pintu dengan aura dingin, bibir tipisnya terkatup rapat dan alisnya berkerut dan terlihat muram.Dia mendengar dengan jelas apa yang dibicarakan di ruangan itu.Nancy membuat nenek bahagia seperti ini, bukankah karena Nancy tidak bisa melupakan dia?Sepertinya Nancy sudah menyesali perceraiannya dan masih ingin kembali padanya!Bagaimana mungkin Nancy tiba-tiba tidak menyukainya setelah menyukainya selama tiga tahun?Memikirkan ini, wajahnya menjadi sedikit rileks.Melihat Nancy keluar sambil tersenyum lembut, keanehan di hatinya menjadi lebih jelas, dia tampak sedikit bahagia dan sedikit bersalah.Dia memang tidak baik pada Nancy selama tiga tahun ini.Dia bisa menebusnya nanti.Nancy meninggalkan rumah tanpa membawa apa pun.Itu menunjukkan bahwa Nancy masih menyukainya.Nancy takut dia

  • Mantan Istri Jadi Konglomerat   Bab 22

    Pada saat ini, Josan yang bermartabat dan acuh tak acuh serta Winda keluar dari Bentley bersama-sama.Josan mengambil alih Grup Clinton di usia muda dan mendorong kejayaan Grup Clinton ke puncak hanya dalam beberapa tahun. Polisi dan preman tahu bahwa Josan tidak boleh disinggung.Begitu muncul, Josan dan Winda mendapat banyak perhatian.Lagi pula, kehidupan pribadi Josan dan dua wanita sempat beredar luas di Internet beberapa waktu lalu, saham Grup Clinton pun sempat terpengaruh.Namun, dengan taktik dan kemampuan Josan, tentu saja bisa membalikkan keadaan.Winda yang mengenakan gaun mahal buatan khusus berdiri di samping Josan, dia terlihat menawan dan memelas.Dalam tiga bulan terakhir, dia pergi ke kantor polisi dari waktu ke waktu untuk diinterogasi dan ditahan selama lima belas hari.Akan tetapi, sikap Josan sangat dingin.Untungnya, Yoshi masih kecil dan menangis mencari ibunya, akhirnya Josan membantunya menyelesaikan masalah tersebut hingga tuntas.Winda merasa senang.Hanya s

  • Mantan Istri Jadi Konglomerat   Bab 23

    Jefri sedang mengobrol dengan semua orang dengan tersenyum asing dan sopan.Josan menatap Nancy yang merangkul lengan Jefri sambil menghampiri dengan tatapan dingin, seolah ingin memakan orang.Matanya tertuju pada senyuman Nancy yang memesona, dia tidak bisa menyembunyikan kemarahan.Nancy pergi ke Keluarga Clinton sebelumnya karena menyesali perceraian, tapi sekarang dia dekat dengan pria lain?Apakah Nancy sengaja berselingkuh untuk membuatnya marah?Jefri melirik Josan dengan tajam, lalu tersenyum dingin."Pak Josan, lama tak jumpa."Mata Josan menyipit lalu mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dan segera menarik tangan."Pak Jefri, lama tak jumpa."Kesuraman melintas di matanya, dia menatap Nancy lagi.Nancy bermata cerah dan jernih, fitur wajahnya tanpa cacat, matanya dingin dan acuh tak acuh, dia tidak lagi selembut dan hati-hati seperti sebelumnya.Dia belum pernah melihat Nancy yang begitu memesona.Perasaan Josan berkecamuk.Dengan sedikit keengganan dan depresi.Bagaiman

  • Mantan Istri Jadi Konglomerat   Bab 24

    Winda dengan takut-takut meraih lengan baju Josan dan menggigit bibir dengan gelisah."Josan, apa aku salah bicara? Nancy menemukan pria lain secepat ini, aku kesal untukmu!"....Ruang perjamuan berangsur-angsur menjadi sunyi.Jefri membawa Nancy ke tengah kerumunan dan menjadi pusat perhatian."Semuanya, atas nama pemegang saham Elang Terbang, aku secara resmi mengumumkan bahwa Nona Nancy telah menjadi supervisor PT Elang Terbang. Mari kita sambut!"Tepuk tangan meriah langsung terdengar.Biarpun semua orang tidak mengetahui asal usul Nancy, tak jarang supervisor direkrut dadakan.Ketika Winda mendengar jabatan ini, wajahnya menjadi muram.Winda memang mengincar PT Elang Terbang, tapi ternyata Nancy menjadi supervisor?"Josan ...."Winda memandang Josan dengan gelisah dan sedikit panik.Josan cemberut mendengar ini."Kita bicarakan urusanmu nanti," ujarnya dengan dingin.Dia tidak pernah membayangkan Nancy akan menjadi supervisor Elang Terbang?Itu adalah posisi yang memiliki kekuata

Bab terbaru

  • Mantan Istri Jadi Konglomerat   Bab 230

    Anne putus asa dan berkali-kali mendatangi Yaniti, tapi ditolak.Terakhir kali dia meminta bantuan Yaniti, dia merasa tidak senang karena Yaniti menolak.Dia sepertinya ditinggalkan.Dengan enggan Anne langsung pergi ke Grup Clinton.Namun, asisten Josan menghentikannya di luar, dia menunggu sepanjang pagi tapi tidak bertemu Josan.Linda tidak ada pekerjaan, jadi dia pergi ke perusahaan untuk belajar dan menghabiskan waktu.Dia terkejut ketika melihat Anne."Nona Anne?"Anne tersenyum bahagia saat melihat Linda."Linda, aku dengar kamu bekerja di perusahaan, aku tahu kamu memang cakap."Linda tersenyum, "Aku ingin membuktikan bahwa aku nggak lebih buruk dari orang lain."Logan menyukai Nancy, bukankah karena menyukai kemandiriannya?Linda juga bisa melakukannya!Anne menunduk dan menghela napas."Aku sangat iri padamu. Kamu bisa melakukan apa pun yang kamu mau. Keluarga kami hampir sengsara karena menyinggung Nancy ...."Mata Linda membelalak kaget.Setelah mendengar perkataan Anne, di

  • Mantan Istri Jadi Konglomerat   Bab 229

    Dia bahkan tidak memikirkannya, dengan situasi Keluarga Tisman saat ini, Keluarga Tisman tidak bisa menahan badai apa pun.Begitu bangkrut, Anne tidak lagi memenuhi syarat untuk masuk Keluarga Clinton. Dia benar-benar berpikir dia bisa membuat Nancy mati keki?Hehe ....Nancy membungkuk dan masuk ke dalam mobil, dia mengabaikan Anne di luar.Yosua mendengus dari samping."Apakah ini wanita yang disukai mantan suamimu?"Nancy mengangkat alis dan menatapnya tapi tidak berkata apa-apa.Yosua terlihat sangat pengertian dan mau tidak mau berkata."Siapa yang nggak tahu tentang kalian? Tapi, aku selalu mendukungmu. Gadis barusan itu nggak ada apa-apanya dibandingkan denganmu. Betapa butanya seorang pria kalau memilih dia!"Nancy yang duduk di belakang berkata dengan nada ringan dan tidak ada emosi yang terdengar."Saat kita bertemu Bu Jesny, belum terlambat bagi kamu untuk bermulut manis."Yosua, "...."Baiklah, wanita ini benar-benar berpikiran jernih.Jesny, direktur Grup Jelita, juga meru

  • Mantan Istri Jadi Konglomerat   Bab 228

    Anne terpaksa datang mencari Nancy, biarpun sangat enggan.Nancy melirik jam tanpa fluktuasi emosi."Aku sedang terburu-buru, lain kali saja."Dia berkata dan berjalan keluar.Yosua maju selangkah sambil mengedipkan mata dan memblokir Anne untuk dia.Ekspresi Anne berubah dan dia menjadi sedikit marah.Kenapa Nancy begitu mengabaikan dia?Dia mendorong Yosua menjauh dengan kasar.Yosua terhuyung ke depan dan hampir menabrak Nancy. Dia berbalik dan membelalak kaget.Nancy memapah Yosua.Dia melirik Anne dengan ekspresi suam-suam kuku, lalu berkata pada Yosua."Kamu masuk ke mobil dulu."Yosua tidak bisa menahan diri untuk tidak mengumpat, dia mengepalkan tangan dan menelan emosinya.Dia langsung masuk ke dalam mobil.Lupakan saja, demi Bu Nancy, bersabar saja!Nancy menoleh dan berbicara dengan nada acuh tak acuh."Nona Anne, aku sudah mendengar sedikit tentang urusan keluargamu, tapi aku minta maaf karena kerja sama kita nggak bisa dilanjutkan lagi. Menurutku ini juga keinginanmu dan i

  • Mantan Istri Jadi Konglomerat   Bab 227

    Dia adalah idola unik di industri hiburan.Dia tidak berpakaian dan berbicara sesuai dengan kebutuhan penggemar, dia bahkan memiliki mentalitas memberontak.Nancy curiga latar belakang keluarganya baik, tapi Nancy tidak menyelidikinya.Karena Nancy tidak tertarik.Yosua mengikutinya ke dalam lift, dia melihat buket besar mawar di kantor Nancy dan menyipitkan mata."Pak Logan juga bagus, tapi menurutku semuanya nggak cocok untukmu!"Nancy mengangkat alisnya, "Oh?""Akulah yang paling cocok untukmu. Saat ini, lagi populer wanita berpacaran dengan cowok yang lebih muda."Yosua tersenyum dan menepuk dadanya sebelum merekomendasikan dirinya.Nancy meliriknya tanpa daya."Keluar dan tutup pintunya.""Oh."Yosua bersikap lugas, dia langsung pergi.Aroma bunga mawar yang harum benar-benar membuat suasana hati orang menjadi baik.Tidak butuh waktu lama.Yason mengetuk pintu dan masuk."Anne datang, dia ingin bertemu denganmu!"Nancy mengerucutkan bibirnya sambil memegang cangkir kopi dan terkek

  • Mantan Istri Jadi Konglomerat   Bab 226

    Suasana hening selama beberapa detik.Dia terkekeh pelan, matanya tampak diwarnai lapisan kabut di malam yang gelap, sedikit lembut dan nakal."Bukannya aku berhati lembut. Dia melakukan ini padaku karena kamu, kamu nggak bisa terlepas dari tanggung jawab!"Logan menatapnya dalam-dalam dan tersenyum tanpa daya, seolah-olah dia menuruti Nancy yang bersikap tidak masuk akal."Apa ini salahku juga?"Keduanya saling memandang dan tersenyum, Nancy dengan santai merapikan rambut yang berjatuhan di sekitar telinganya.Logan berdiri, mengeluarkan empat lembar uang merah dari dompetnya, menaruhnya di atas meja dan berkata dengan suara lembut."Bos, jangan masak lagi, aku tinggalkan uangnya di sini, tutup saja kedainya!"Karakter dia tidak memungkinkan dia untuk bersikap perhitungan setelah membuang-buang waktu orang lain.Bosnya tertegun dan berkata, "Hei, makanannya belum siap. Kamu nggak jadi makan?""Nggak, ambil saja, aku sudah menunda waktu pulangmu."Dia tersenyum, mengambil tas untuk Nan

  • Mantan Istri Jadi Konglomerat   Bab 225

    Sopir membuka pintu dan menunggu.Saat penyelenggara melambaikan tangan.Sebelum Linda sempat masuk ke dalam mobil, air dingin tiba-tiba disiramkan ke kepalanya, dia melompat sambil berteriak.Yaniti juga terciprat banyak.Kondisi ibu dan anak perempuannya itu cukup menyedihkan.Linda kaget dan wajahnya pucat. Dia melihat sekeliling dan melihat kedua orang yang sedang berbicara dan tertawa di sudut jalan.Seketika, tubuhnya sedikit gemetar dan matanya sedikit ketakutan.Yaniti dengan marah memaki."Apa yang terjadi, apa-apaan ini?"Penyelenggara meminta maaf sebesar-besarnya dan mengatakan dia tidak tahu apa yang terjadi.Segera, orang yang bertanggung jawab berlari keluar dan meminta maaf."Bu Yaniti, Nona Linda, aku benar-benar minta maaf. Pipa air di lantai atas pecah dan jendela terbuka, sehingga mengalir keluar. Kami akan memberikan kompensasi atas semua kerugian yang kamu alami. Aku minta maaf!"Yaniti sangat marah hingga tidak bisa berhenti memaki-makinya.Penyelenggara memintan

  • Mantan Istri Jadi Konglomerat   Bab 224

    Suasana malam memang sangat menarik, apalagi kalau hanya berduaan.Namun, suasana tiba-tiba terganggu.Tidak tahu siapa yang ada di atas dan menuangkan sebaskom air dari atas.Logan segera berlari dan melindungi Nancy dalam pelukannya.Airnya benar-benar membasahi Logan, tapi Nancy hanya terciprat sedikit di lengannya.Segera, Logan melepaskannya dan menatapnya dengan serius."Apa kamu baik-baik saja?"Nancy menggelengkan kepalanya, lalu segera berdiri, mendongak dan melihat tidak ada orang di atas.Tidak tahu siapa yang melakukannya.Dia melihat ke arah Logan yang basah dan berkata, "Buka kamar untuk mandi saja. Biar kuhubungi asistenmu dan minta dia kirimkan satu set pakaian untukmu?"Logan mengangguk dan berkata sambil tersenyum."Aku termasuk berhasil menyelamatkan wanita cantik."Baskom air tadi diarahkan ke Nancy.Nancy tersenyum dan berkata, "Aku akan periksa kamera pengawasannya."Logan mengangguk lalu mereka berdua masuk.Ekspresi pihak penyelenggara berubah saat melihat penam

  • Mantan Istri Jadi Konglomerat   Bab 223

    "Kudengar Pak Josan sudah punya tunangan? Kapan pernikahannya dilangsungkan?"Jejak rasa malu melintas di wajah Yaniti."Belum ada, masih dalam jajakan, anakku masih lajang!"Dibanding putri Shara dan Yohano, apa artinya Anne?Shara tersenyum penuh arti dan memanggil Nancy yang sedang makan makanan ringan tidak jauh dari mereka."Sayang, ayo sapa Bu Yaniti dan Nona Linda?"Nancy tertegun dan berjalan mendekat. Dia hanya mengangguk dengan sopan dan menjaga jarak."Bu Yaniti, Nona Linda."Wajah Yaniti menjadi muram saat melihatnya."Aku nggak menyangka Bu Shara begitu akrab dengan orang ini, jangan tertipu oleh penampilannya yang polos!"Shara memandangnya sambil tersenyum samar."Bu Yaniti terlalu khawatir, Nancy adalah kesayanganku!"Saat dia berbicara, seorang pria berjas rapi berjalan menghampiri mereka."Bibi, kalau aku tahu Bibi datang dengan Nancy, aku pasti akan pergi jemput kalian!"Logan tersenyum lembut dan menatap Nancy.Nancy juga tersenyum dan mengangguk pelan sebagai salam

  • Mantan Istri Jadi Konglomerat   Bab 222

    Pembawa acara di tengah panggung berkata."'Spring' ini adalah harta karun yang diwariskan dari keluarga kerajaan Autili. Silakan manfaatkan kesempatan ini. Harga awalnya adalah 10 miliar."Harga ini tidak rendah.Namun, tak lama kemudian orang-orang menawar satu demi satu.Harga pun mencapai 20 miliar.Wanita di depan mereka sepertinya lebih menginginkannya dan terus mengacungkan tanda.Lambat laun tidak ada yang berani bersaing dengannya."24 miliar ...."Shara mengangkat tandanya dan memberi isyarat sambil tersenyum.Orang di depan, "28 miliar.""32 miliar," kata Shara tanpa tekanan apa pun."36 miliar."Pihak lain agak ragu-ragu.Shara mengangkat tanda lagi, "48 miliar."Harga ini membuat semua orang menoleh.Wanita yang menawar di depan akhirnya menoleh ke belakang dengan wajah dingin.Saat dia berbalik, Nancy pun menyadari bahwa itu adalah Yaniti.Orang yang duduk di sebelahnya adalah Linda.Yaniti juga sedikit kaget saat melihat Shara."48 miliar sekali ....""48 miliar dua kali

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status