Lydia benar-benar tidak ingin tinggal di tempat ini lebih lama lagi. Jadi, dia memutuskan untuk kembali ke rumah untuk beristirahat. Malam sudah sangat larut ketika Lydia tiba di rumah. Keesokan paginya, hal pertama yang Lydia lihat di luar jendela ketika dia membuka mata adalah sebidang tanah yang dipenuhi dengan tumbuhan hijau yang sangat menyegarkan. Cahaya matahari terlihat mengintip dari sela-sela dedaunan dan langsung menyinari wajah Lydia. Sungguh pagi hari yang tenang dan indah. Lydia langsung melupakan semua kekesalannya akan semua kejadian tadi malam. Lydia bergegas bangun dari tempat tidurnya lalu membuka tablet untuk melihat kondisi pasar saat ini setelah sejenak menyegarkan dirinya di atas kasur. Nixon mengirimkannya pesan pada pukul 4 pagi. “Urusan Aurel sudah selesai. Kamu tidurlah yang nyenyak.”Nixon benar-benar cepat dalam mengurus masalah ini. Laki-laki itu tipe kakak yang akan sangat melindungi adik perempuannya. Jadi, Nixon pasti tidak akan sungkan untuk memba
Lydia tidak berkata apa-apa. Dia hanya terus menatap Kevin. Laki-laki ini sama sekali tidak terlihat sedang bercanda dengan kata-katanya. Suasana hening langsung menyeruak ke seluruh ruangan. Lydia juga merasa sedikit jatuh dengan apa yang dikatakan oleh Kevin. Keunggulan kecerdasan buatan yang mereka buat adalah kemampuan alat ini untuk mendeteksi penyakit yang diderita manusia secara dini. Ini adalah sebuah produk terobosan baru di dunia yang pastinya akan sangat bermanfaat. Mereka menggabungkan para perancang dari ketiga perusahaan ke dalam laboratorium gabungan milik Julist, Agustine dan Tansen Group. Hal ini mereka lakukan agar tidak mempersulit Kenny dalam mengerjakan proyek ini. Group Agustine tidak berencana untuk mengumumkan hak eksklusif akan teknologi chip ini kepada khalayak ramai saat ini. Karena mereka tahu hal itu hanya akan membuat kerja sama di antara ketiga perusahaan hancur. Pasar saham juga akan bergejolak dan akan ada banyak masalah yang tidak seharusnya muncul
Di belakang Lydia ada sekitar 5 orang yang mengikutinya. Semua orang itu mengenakan jas dan sepatu kulit yang membuat aura mereka terasa lebih dingin. Kemudian Shinta menekan tombol lift yang ada di depannya untuk naik ke lantai atas. Wajah Lydia tampak sangat serius dalam menghadapi masalah ini. Si resepsionis buru-buru memberi tahu sekretaris sekaligus sepupus dari Liana yang bernama Gina yang berada di lantai atas. Dia tampak acuh tak acuh ketika mendengar info dari resepsionis akan kedatangan Lydia. Sepertinya Gina merasa dirinya memiliki dukungan yang kuat dan jauh melebihi Lydia sampai dia bersikap tidak peduli seperti itu.Dia masih saja terus mengoles kutek di jarinya sambil berkata, “Dia langsung datang ketika mendengar perusahaan ini akan menghasilkan uang yang banyak. Dasar nggak tahu diri. Mau enaknya saja dia ....”Lydia bisa mendengar semua cemoohan yang diucapkan oleh Gina ketika dia tiba di lantai atas. Pengawal yang berada di belakang Lydia bergegas melangkah maju l
Lydia duduk di kursi utama ruang rapat sambil terus membuka lembaran dokumen yang diberikan oleh Shinta tanpa sekalipun mengangkat kepalanya untuk melirik ke arah Mila ataupun Liana. Akhirnya dia berkata dengan raut wajah yang terlihat dingin dan penuh penghinaan, “Kalian datang tepat waktu. Sekarang jelaskan padaku, apa yang kalian lakukan sampai bisa menjiplak kecerdasan buatan yang menjadi proyek gabungan antara Agustine Group dan Julist Group?”Mila tampak terkejut dengan perkataan Lydia. Namun, Liana berhasil mengendalikan diri lalu berkata, "Menjiplak? Produk ini adalah hasil kerja keras perusahaan kami. Kami sudah mengeluarkan banyak sekali uang untuk mendanai penelitian terhadap proyek ini. Sekarang kami sudah kebanjiran pesanan dari berbagai perusahaan dan nilai dari penjualan produk ini sudah mencapai dua triliun. Kak Lydia, kami tentu saja nggak bisa menyia-nyiakan kesempatan ini untuk menghasilkan uang ....”Kompensasi yang harus mereka tanggung bisa sampai 3 kali lipat d
Raya berusaha untuk menghentikan perkataan Mila, tapi semua sudah terlambat. Suasana di dalam ruangan seketika berubah menjadi semakin dingin dan mencekam setelah Mila melontarkan kata-kata pedasnya.Semua orang tahu kalau Ibu kandung Lydia sudah meninggal bertahun-tahun yang lalu. Namun, hal in adalah sebuah topik yang sangat sensitif yang tidak bisa diungkit oleh keluarga Agustine. Kemungkinan besar, Rizal akan langsung membunuh Mila di tempat kalau saja dia mendengar perkataan Mila yang mengungkit tentang mendiang istrinya. Bagaimana mungkin seseorang seperti Mila berani menyebut dan memaki ibu kandung Lydia di depan Lydia seperti ini? Liana langsung bisa menyadari ada hal buruk yang akan terjadi ketika melihat raut wajah Lydia yang berubah mengerikan. Tanpa sadar dia juga melirik ke arah Raya yang sekarang tiba-tiba saja terlihat tenang seakan amarahnya benar-benar sudah mereda dalam sekejap mata. Tatapan Lydia yang dingin dan ganas tiba-tiba saja terarah ke Mila lalu Lydia pun
Lydia bukanlah orang yang suka bermurah hati. Dia mungkin terlihat acuh tak acuh ketika orang memarahi dan memakinya, tapi tunggu saja apa yang akan dia lakukan selanjutnya. Dia menuliskan semua yang terjadi di sebuah memo kecil dan akan kembali untuk membalaskan dendamnya. Lydia terus berjalan dengan sepatu hak tingginya dengan semua hinaan dan makian Liana dan Mila di belakangnya. Dia muak berada satu atap dengan kedua orang itu. Pengawal yang berada di belakangnya bergegas maju dan membukakan pintu untuk Lydia. Lydia melakukan segala hal dengan sikapnya yang arogan dan penuh intimidasi. Perilakunya ini membuat semua orang berpikir kalau Lydia memang terlahir untuk menjadi seseorang yang selalu berada di atas dan memandang rendah semua orang yang dijumpainya. Lydia akhirnya tiba kembali di kantor pusat Agustine Group.Orang-orang yang dikirim untuk melakukan reorganisasi di cabang Kota Jenus sudah mulai menjalankan seluruh prosesnya. Oleh karena itu, Lydia sudah mulai bisa mengab
Suasana tiba-tiba berubah hening. Kemudian seorang wartawan kembali mengajukan pertanyaan yang terdengar lebih spesifik.“Lalu bagaimana pendapat Bu Lydia dengan pengakuan yang diungkapkan Profesor Mario?” Kalau sampai apa yang dilakukan oleh cabang Kota Jenus terbukti plagiarisme, maka itu artinya Profesor Mario sudah bersandiwara yang merupakan masalah yang sangat fatal bagi seorang akademisi. Lydia berdiri sambil tersenyum cerah penuh percaya diri lalu berkata, “Apa yang Profesor Mario akui sebagai hasil penelitiannya sebenarnya adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh ketiga perusahaan kami. Dia sudah mencuri hasil penelitian kami. Sekarang izinkan saya untuk memperkenalkan tokoh utama dalam penelitian kami, yaitu Kenny Agustine. Beliau adalah ilmuwan yang sudah memenangkan penghargaan tertinggi dalam bidang ilmu pengetahuan.”Semua orang langsung terpana dan terdiam seperti orang bodoh ketika mendengar perkataan Lydia. Seorang laki-laki tampan tiba-tiba saja keluar dari pint
Begitu orang tersebut selesai berbicara, suasana di dalam ruangan langsung mendadak hening.Detik berikutnya, suara gemuruh orang bersorak langsung memecah keheningan!Para netizen juga semakin gencar membicarakan hal tersebut di internet.“Gila! Perubahan macam apa ini?”“Aku kira aku akan patah hati, Ibu Lydia mau menikah denganku!”“Aaaa! Ketiga Kakak laki-laki Lydia benar-benar tampan seperti Dewa, kenapa nggak bisa bagi aku satu orang saja?”“Aku kira setelah Liam Agustine, keluarga Agustine nggak akan mempunyai rahasia yang lainnya. Bagaimana cara keluarga Agustine membesarkan anaknya hingga begitu handal di berbagai bidang?”“Kenny ternyata keturunan orang kaya! Selama ini dia selalu menyembunyikan latar belakangnya hingga nggak ada orang yang tahu!”“Bisa bergantung sama keluargamu, tapi dia malah keluar untuk membuktikan dirinya sendiri!”“Chuck kita mungkin masih ada kesempatan, Ibu Lydia masih mengingat dia ….”Semua orang yang berada di dalam aula sibuk berbicara satu sama