Lucas menyimpan senyumannya tadi dan dengan gugup berkata, “Eum … aku juga nggak menyangka.”Semua salah Monica karena perempuan itu yang membuatnya salah paham. Namun siapa yang bisa menebak kalau ternyata Lydia begitu kejam? Pemandangan hari ini sungguh sangat menjatuhkan harga diri Dylan.Bella dan Lydia mencari toilet dan menemukan sosok Zahra yang baru saja selesai mengganti pakaian. Perempuan itu terlihat sedikit menegang dan sedetik kemudian maju dan hendak berbicara. Namun mendadak pelayan keluarga Rosenthal masuk bersama dengan beberapa anak buah.Dia menunduk pada Lydia dan berkata, “Bu, maaf mengganggu. Saya urus sedikit urusan dan hanya akan menghabiskan beberapa menit saja.”Lydia dan Bella saling berpandangan kemudian mengangguk.“Silakan.”Lelaki itu memberikan tatapan mata pada dua orang anak buahnya yang tiba-tiba maju untuk menarik lengan Zahra. Kemudian mereka menarik perempuan itu ke arah luar.“Apa yang kalian lakukan?! Pak, ada yang salah paham?”Zahra tentu saja
Lydia dan Bella kembali ke ruangan acara. Semua orang terlihat tertawa dan saling berbincang seakan masalah tadi tidak ada. Setelah tahu identitas Lydia, tidak ada yang berani memaksanya minum dan menyinggung perempuan itu.Lydia merasa sedikit lelah dan berjalan ke arah balkon. Tempat itu sangat tenang dan indah, dari jendela bisa melihat danau dan aroma alam yang tenang. Ketika dia baru bisa merasakan ketenangan, terdengar suara langkah kaki yang mendekat.“Lydia, kenapa kamu ada di sini?” tanya Lucas.Raut wajah perempuan itu terlihat santai dan tampak sedikit kesal. Lydia mendelik pada lelaki itu dan berkata, “Memangnya aku perlu izinmu untuk berada di sini?”Lucas memberanikan diri untuk membantu sahabatnya itu dan berkata, “Bukan bermaksud seperti itu. Lydia, jam itu bukannya untuk Dylan? Dia menunggumu semalaman waktu hari ulang tahunnya, tapi kamu nggak datang.”Lelaki itu merasa Dylan sungguh sangat kasihan. Mendengar itu Lydia hanya terkekeh dan menatap lelaki itu dalam diam.
Dylan mengatakan hal ini untuk membuat hatinya sakit, kan? Dylan sangat kejam sekali!Akan tetapi hatinya sudah kebal dan kuat bagaikan baja. Kening Dylan berkerut dan baru saja hendak mengatakan sesuatu, sosok Thomas yang tidak jauh dari sana menyadari mereka berdua sedang berbincang dan segera menyusul.“Malaikat Lydia,” panggil Thomas yang membuat ujung bibir Lydia terangkat ke atas. Perasaannya yang tadi sedih karena Dylan mendadak menjadi jauh lebih ringan. Thomas datang dan langsung merangkul bahu Lydia. Dia melirik Dylan dengan sorot penuh persaingan dan permusuhan.“Mau main? Kita bertiga dan kurang kamu.”Jika sepuluh menit yang lalu ditanya oleh Thomas, perempuan itu masih tertarik untuk main mahjong. Akan tetapi sekarang dia tidak tertarik dan menjawab, “Aku capek, mau pulang.”“Aku antar,” ujar Thomas dengan cepat.“Hari ini nggak perlu, Om Liman yang jemput. Kamu bintang acara malam ini, nggak boleh pergi duluan.”“Aku nggak masalah, kamu lebih penting dari mereka,” kata T
Anak perusahaan dari Agustine Group sedang mengeluarkan produk aksesoris untuk lelaki dan sedang mencari duta dari perusahaan tersebut. Mendengar kabar tersebut membuat banyak perusahaan agensi yang ingin memperkenalkan artis mereka.Syarat untuk terpilih juga sangat ketat dan tidak boleh ada sedikit kekeliruan. Akan tetapi, jika berhasil dipilih maka akan menjadi sebuah pembuktian buat mereka.Lydia sedang melihat foto artis-artis dengan serius hingga matanya nyaris buram. Shinta yang berdiri di samping berpikir-pikir apakah mau menyampaikan berita yang baru dia dengar pada Lydia.“Bu, Santi sudah bebas karena dijamin oleh Hanggono Group. Dia juga menjadi wakil CEO di kantor. Sedangkan Zahra sudah kembali ke negaranya.”Lydia mengangkat alisnya dan tidak heran ketika mendengar informasi tersebut. Keluarga Rosenthal tidak sulit untuk melakukan hal itu. Selain itu, kesalahan Santi juga kecil sehingga Hanggono Group juga pasti bisa menyelesaikannya.Lydia menutup foto di tangannya dan b
Pada hari konferensi pers diadakan, Chuck ikut hadir dalam acara tersebut sehingga para penggemarnya mengerumuni bagian pintu masuk. Sebelumnya tidak ada yang memberi tahu bahwa Lydia juga akan ikut hadir. Kedatangan perempuan itu mengundang keterkejutan dari semua orang.Sejak perempuan itu masuk, dia sudah mengundang sorak sorai dari semua orang. Mereka menantikan momen Lydia dan Chuck yang berada dalam satu layar. Begitu Lydia masuk, perancang gelang dan karyawan kantor bangkit berdiri untuk menyambut perempuan itu. Dia tersenyum dan duduk di pojokan agar tidak mencuri perhatian dari sorotan kamera.Meski begitu, dia sudah sukses menjadi pusat perhatian semua orang. Siaran langsung dari konferensi pers tersebut mengundang minat dari banyak penonton. Banyak komentar positif yang ditujukan untuk perempuan itu.“Bu Lydia cantik sekali, seharusnya langsung jadi artis.”“Pasangan ini seru sekali.”“Akhirnya bisa pesan! Sulit sekali.”***Dylan tengah menatap layar televisi raksasa yang a
Santi mundur dan nyaris jatuh tersungkur. Sebelum dia menyeimbangkan tubuhnya, Zahra kembali menerjangnya.“Kamu memanfaatkanku untuk menyerang Lydia. Kenapa kamu nggak kasih tahu aku kalau dia adalah anak dari pemilik Agustine Group?! Mereka adalah raksasa dari dunia bisnis, sedangkan aku di Koria susah payah bisa bekerja sama dengan Agustine Group malah kamu hancurkan! Masa depanku juga hancur karena kamu!”Perempuan itu berseru dengan keras tanpa peduli akibat yang dia perbuat. Para wartawan merekam setiap kejadian tersebut dengan kilatan kamera yang menghujani mereka semua. Siaran tersebut masih belum berhenti dan setiap kata yang diucapkan tertancap dalam ingatan para penonton.Keributan tersebut memberikan dampak yang sangat besar bagi promosi Hanggono Group. Anak buah Santi menjauhkan Zahra dari perempuan itu. sosok Santi terlihat berantakan dengan baju yang compang camping. Wajah perempuan itu juga terdapat bekas cakaran. Artis yang dulunya dijuluki ratu film ternyata memiliki
Angka tersebut tidak kecil! Siapa yang sanggup membelinya?Siaran tersebut banyak peminatnya, tetapi tidak ada yang berani membeli. Nominal tersebut membuat siapa pun yang melihatnya akan membelalak terkejut. Sejak harga tersebut diumumkan, tidak ada orang yang berani membelinya. Yang dijual merupakan sebuah pulau kecil yang bernama Pulau Harimau.Siapa yang akan beli pulau melalui siaran langsung? Sang pembawa acara hanya bertujuan membuat kegemparan dan kehebohan aja untuk menarik minat para penonton. Namun sesaat kemudian pulau tersebut berhasil terjual.Sebuah akun bernama “Bayi Kaya” membuat para penonton heboh! Akun milik Lydia kembali ramai dibicarakan. Sejak dia membeli seluruh produk siaran hingga pulau kecil ini membuat semua orang menganggap, bagi orang kaya uang itu hanya sebuah nilai saja.Lydia masih tidak tahu apa yang sudah dirinya lakukan hingga menjadi pembicaraan publik. Setelah selesai cuci muka, Tiger melompat menghampiri kakinya dan berkata, “Mama, aku beli satu h
Di sisi lain, bartender yang mendengar percakapan kedua perempuan itu tercenung. Ternyata di dunia ini hanya ada Lydia yang menganggap Dylan tidak berharga.Akan tetapi, dia melihat dua sosok lelaki yang berdiri di belakang kedua perempuan itu. Kenapa wajahnya terlihat seperti Dylan?Tangannya gemetar dan membuat gelas yang dia pegang jatuh dan pecah di lantai.“Pa-pak Dylan?” Tubuh Lydia dan Gabrielle seketika menegang kaku. Mereka berdua dengan kompak memilih untuk tidak menoleh. Kenapa perasaan Lydia mendadak menjadi berantakan? Dia bisa merasakan tajamnya tatapan dari arah belakang yang sedang tertuju pada dirinya.Namun sesaat kemudian dia sudah tenang dan merasa tidak ada yang perlu ditakutkan. Dia tidak salah bicara sedikit pun. Baginya sosok Dylan memang tidak berharga.Lydia mencoba bersikap santai dan menoleh ke belakang. Tidak ada orang di sana dan dia bergegas memutar kepalanya untuk melotot pada sang bartender. Dengan cepat bartender itu menjelaskan, “Beneran, saya nggak s