Share

Usaha Baru

Penulis: Nannys0903
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-16 22:37:02

Malam Tanpa Noda

Bab 51

Faisal memperhatikan kalung tersebut. Ia tahu kalung itu milik mamanya. Liontinnya berbentuk bola kecil di dalamnya terdapat batu berwarna hitam. 

"Mama! Mama!" panggil Faisal dengan nada tinggi. Ririn tak menampakkan wajahnya. Ia bersembunyi di dalam kamar. 

"Ini termasuk penipuan. Saya akan melaporkan ke kantor polisi!" ancamnya.. Para tetangga penghuni kontrakan keluar rumah. Mereka mendengar keributan. Suara wanita berpakaian dress panjang dengan motif bunga di bagian pinggir membuat para warga penasaran. 

"Sabar dulu, Bu. Saya yakin ini hanya salah paham." 

"Salah paham apa! Ririn sudah menipu saya. Dia jual kalung ini seharga satu juta. Dia bilang harga asli tiga juta. Ternyata, barang KW. Mirip iya asli enggak."

"Dari pada bikin ribut sebaiknya kita masuk saja." 

"Tidak mau! Saya mau ganti rugi atau Ririn saya laporkan ke pol
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Malam Tanpa Noda    Persaingan

    Malam Tanpa NodaBab 52Putra mengikuti mereka hingga masuk ke sebuah restoran mewah. Segerombolan orang melambaikan tangan ke arah Fajar.Mereka menghampiri meja yang berada di tengah. Empat orang sedang menunggu kedatangannya."Kak Fajar," sapa bocah laki-laki. Fajar mengelus puncak kepalanya dengan kasih sayang. "Cie ... cie bajunya samaan nih," goda adik Airi--Ali. Mak Imah memberi kode anaknya agar bersikap sopan."Eh, iya. Padahal kita gak janjian," ucap Airi. Fajar sengaja melakukannya untuk memberi kesan. Mereka duduk di tempat yang telah di pesan sebelumnya. Fajar menarik kursi untuk Airi."Terima kasih," ucapnya tersipu.Putra melangkahkan kaki dengan cepat dan mengambil kursi yang kosong di meja yang lain. Ia menutup wajahnya dengan buku menu. Jatungnya berdesir hebat, aliran darahnya terasa panas.Sebuah tepukan mengagetkan Putra.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-17
  • Malam Tanpa Noda    Parasit

    Malam Tanpa NodaBab 53Tak disangka Fajar juga melaju mobilnya sejajar dengan Putra. Pemuda yang berumur lebih muda dari Airi sudah mengetahui kalau Putra bukan kakak kandungnya.Mereka sampai di parkiran mobil dan berlari menyambut Airi di lobi utama. Di dalam lift basement satu. Fajar dan Putra tersenyum ramah. Namun, dalam hati terselip kebencian.Putra berlari lebih kencang dari Fajar. Membuka pintu mobil hitam. Seorang wanita keluar menatap Putra bahagia."Pak Putra," panggilnya. Wajahnya bersemu merah. Ia adalah salah satu pimpinan dibagian administrasi.Wanita paruh baya berbadan gembul keluar dan tersenyum manis. Sudah lama tak pernah ada lelaki yang membukakan pintu mobil untuknya setelah menjanda sepuluh tahun."Bu Septi, maaf salah orang," ucap Putra. Fajar tertawa dari kejauhan.Fajar membukakan pintu mobil di depan mobil bu Septi.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-18
  • Malam Tanpa Noda    Penolong

    Malam Tanpa NodaBab 54"Mas! Bangun!" Seorang laki-laki memukul pipi Faisal. Keningnya membiru akibat benturan yang keras.Sepeda Faisal rusak akibat ditabrak mobil. Lelaki itu menatap iba Faisal. Ia telah ditabrak lalu ditinggalkan begitu saja.Perlahan Faisal membuka matanya . Pandangannya ke arah langit biru. Awan terlihat cerah.Kepalanya terasa nyeri dan pusing. Ia mendengar suara lelaki dan menepuk pipinya."Mas sudah sadar!" ucap lelaki berumur tiga puluh lima tahun. Wajahnya terlihat bersih dan bercahaya."Apa Anda malaikat?" tanyanya."Bukan, Anda masih hidup."Faisal bangkit dan menyentuh kepalanya. Ia melihat kearah sepeda yang baru dibelinya bulan lalu."Sepeda saya, mengapa begini?""Mas ditabrak mobil dan mereka pergi begitu saja. Saya melihat tubuh Mas terbaring di pinggir jalan." Jalanan komple

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-18
  • Malam Tanpa Noda    Nikmat Sesaat

    Malam Tanpa NodaBab 55Bella21++Tubuhnya meliuk-liuk mengikuti irama musik. Para penonton melemparkan uang lembaran berwarna merah dan biru. Bertepuk tangan memberi semangat.Satu persatu pakaiannya ia lepas. Kini, tubuhnya terbalut hanya menggunakan bra dan celana dalam. Matanya menatap para penonton.Ia menari sensual. Semua penonton adalah lelaki hidung belang. Mereka haus dengan gairah. Tak pernah puas melihat tubuh wanita lain. Setiap hari akan datang. Terkadang, menuntaskan hasrat dengan membayar sesuai tarif."Ayo Sayang! Gerakkan tubuhmu!" teriak salah satu lelaki berbadan gemuk. Ia adalah pelanggan setia Bella.Dua wanita menghampiri Bella. Mereka menyentuh dan meraba bagian tubuh Bella. Para penonton hidung belang semakin menjadi. Naik ke atas panggung dan menarik tubuh Bella ke dalam dekapan."Saya mau Dia!" teriaknya lantang."Tak bis

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-18
  • Malam Tanpa Noda    Kemalangan

    Malam Tanpa NodaBab 56Kesadaran Bella21++"Ton, aku gak mau nemenin pria tua itu," mohonnya dengan suara lirih."Sayang, ini untuk kita juga. Kamu tahu kehidupan kita sedang susah." Toni mengiba seperti pengemis jalanan."Aku akan mencari pekerjaan yang lebih besar gajinya. Aku tak mau menjadi pel*cur." Air mata Bella berjatuhan dengan deras. Mereka berada di belakang panggung."Kata siapa kamu menjadi pal*cur? Kamu hanya menemani dia. Demi kehiduapan kita yang lebih baik. Temani dia," rayu Toni. Ia memeluk tubuh Bella dan membelai rambut pirang."Aku mencintaimu sangat mencintaimu. Tak akan pernah meninggalkanmu. Lakukan dan aku akan semakin mencintaimu." Toni mencium kening Bella. Ia mengusap air mata dengan jari jemarinya. Tersenyum manis dan penuh harap."Aku juga sangat mencintaimu." Bella memeluk tubuh Toni."Ayo aku antar. Jangan takut ada aku!" Lelak

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-18
  • Malam Tanpa Noda    Diselingkuhi

    Malam Tanpa NodaBab 56Kesadaran Bella21++"Ton, aku gak mau nemenin pria tua itu," mohonnya dengan suara lirih. Matanya mulai mengembun."Sayang, ini untuk kita juga. Kamu tahu kehidupan kita sedang susah," bujuk Toni."Aku akan mencari pekerjaan yang lebih besar gajinya. Aku tak mau menjadi pel*cur." Bella mengelengkan kepala."Kata siapa kamu menjadi pal*cur? Kamu hanya menemani dia. Demi kehiduapan kita yang lebih baik. Temani dia," rayu Toni. Ia memeluk tubuh Bella dan membelainya."Aku mencintaimu sangat mencintaimu. Tak akan pernah meninggalkanmu. Lakukan dan aku akan semakin mencintaimu." Toni mencium kening Bella. Ia mengusap air mata dengan jari jemarinya."Aku juga sangat mencintaimu." Bella memeluk tubuh Toni."Untuk masa depan kita. Aku akan mengantarmu." Lelaki itu mengandeng Bella menunju kamar yang berada di belakang club.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-19
  • Malam Tanpa Noda    Bella

    Malam Tanpa NodaBab 57Bella meringis menahan sakit disekitar tubuhnya, luka lembab di wajah dan noda merah di hidungnya. Ia usap perlahan dengan jari.Seperti biasa ia mendapat perlakuan tak senonoh. Tubuh indah dan rampingnya kini menjadi kurus kering. Wajahnya tak bercahaya seperti dulu lagi."Sayang, bagaimana?" tanya kekasih hatinya. Lelaki yang ia pilih ketika meninggalkan Faisal masuk ke kamar setelah pelanggan pergi.Bella melempar uang berwarna biru ke arah lelaki itu. Lelaki itu menyeringai dan memungut semua uang yang berhamburan. Bella bangkit dan memungut pakaiannya yang telah robek. Ia membuang ke dalam tempat sampah. Seperti biasa, membawa pakaian ganti dalam tasnya.Bella memakai pakaiannya dengan cepat."Tunggu, sayang. Mau ke mana?" Kekasihnya menahan lengannya."Lepas, aku mau pulang!" Bella membentak lelaki itu."Hayo'lah Say

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-19
  • Malam Tanpa Noda    Perusahaan cabang

    Malam Tanpa NodaBab 58Airi dan Putra mencium sesuatu yang tidak beres di salah satu perusahaan cabang yang berada di Surabaya. Hari itu juga mereka berangkat dengan pesawat terbang."Siapa pemimpin perusahaan di sana?" tanya Airi ketika meraka berada dalam perjalanan."Pak Ibnu, ia manager baru sejak delapan bulan yang lalu. Aku curiga ada sesuatu di perusahaan cabang tersebut."Sebenarnya, Putra ragu untuk menerima Ibnu sebagai penganti manager kepercayaannya. Ia hasil rekrut dari Ibu Aura. Putra sudah menolak lamaran Ibnu. Namun, dengan kegigihan Aura yang juga memiliki saham di perusahan tersebut membuat Putra mengalah."Berapa banyak dana yang diseludupkan?""Sekitar satu miliyar," jawab Putra. Ia melihat data yang masuk dan keluar tidak sesuai.Mereka telah sampai di sebuah gedung yang tak jauh dari ibukota Surabaya."Aku lup

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-20

Bab terbaru

  • Malam Tanpa Noda    End

    Malam Tanpa Noda Perut Lily semakin membesar. Mereka sudah melakukan syukuran tujuh bulan dan kini menunggu kehadiran sang buah hati. Fian selalu Siaga. Begitu juga Airi dan Putra. Tak ingin cucu pertamanya mengalami hal buruk. Lily dan Fian kembali ke rumah Mahendra. "Aduh!" teriak Lily melepaskan ponsel hingga membentur lantai keramik putih. Fian menghampiri istrinya dan menutup panggilan begitu saja. "Drian, kita harus pulang!" pinta Prily. "Tidak bisa. Kita baru sehari di sini?" "Kamu tak dengar kalau Lily teriak kesakitan." "Belum waktunya ia lahiran masih satu bulan lagi." "Tapi, aku khawatir sekali!" "Kita hubungi adik kembar. Mereka pasti tahu." Jemari kekar Drian menekan kontak Afisah dan menunggu panggilan terangkat. Dua kali berdering baru diangkat oleh gadis manis yang beranjak dewasa.

  • Malam Tanpa Noda    Dua Sejoli

    Malam Tanpa NodaDua orang sejoli berada di sebuah hotel bintang lima. Sang lelaki berada di atas tubuh wanita. Meliuk-liuk bagaikan ular.Suara mereka bagaikan nyanyian kerinduan. Rindu setelah semua terjadi. Rindu setelah kehampaan menyelimuti. Pikiran negatif selalu menghantui. Kecemburuan membuat Drian tak berpikir jernih.Drian melepaskan diri dan terbaring di samping wanita tanpa sehelai kain. Wanita berwajah boneka bibir manis istri Drian.Prily selamat dari aksi penembakan itu. Walaupun, dirinya koma untuk beberapa hari.Seluruh keluarga Mahendra berdoa kepada sang pencipta agar Prily diselamatkan dari maut.Airi melakukan amal secara besar-besaran meminta doa kepada anak-anak yatim piatu.Prily meletakkan kepala di dada bidang Drian. Memainkan jemari lentik memutar-mutar. Membentuk nama dirinya dan juga lelaki yang dicintainya.“Aku lapar,” rengek Prily.&n

  • Malam Tanpa Noda    Dewi Penolong

    Malam Tanpa NodaTubuh Prily dibawa dengan mobil ambulance. Selama perjalanan tangan Drian tak lepas dari wanita berwajah boneka.Pengorbanan untuk orang tuanya sangat besar. Rela mengorbankan nyawa demi belahan jiwanya."Prily, bertahanlah!"Air mata menetes di pipi lelaki itu. Para medis menawarkan diri untuk mengobati luka Drian."Tidak usah! Selamatkan saja istri saya."Tubuh Prily terkujur kaku bagian perut mengalir noda merah. Tangan petugas menekan bagian itu agar tak kehilangan banyak darah.Semua setok darah sudah dipersiapkan untuk Prily sesuai golongan darahnya. Golongan darah Prily mudah dicari, memudahkan para medis melakukan operasi.--Drian menunggu Prily di ruang tunggu operasi. Gelisah dan takut kehilangan wanita itu. Tak peduli Prily telah mengkhiantinya. Bermain api dengan Johan dan berakhir di tempat tidur.Melihat tubuh

  • Malam Tanpa Noda    Penghianatan Terbongkar

    Malam Tanpa NodaSemua serangan Drian tak dapat menyentuh kulit Johan sedikitpun. "Kamu tak akan bisa melawanku." Johan menyeringai. Setiap serangan selalu ditangkis.Kaki kekar Drian menendang ke arah perut Johan hingga lelaki perusak itu terjerembab di lantai, tawa terdengar di bibir Johan.Johan segera bangkit dan memiringkan kepala, Drian hendak menghampiri Johan namun, lawannya mengeluarkan sesuatu dari balik jaketnya.Senyum menyeringai menghampiri Airi. Wajah tampan milik Johan menatap ibu dari anak-anak Mahendra. Menarik wanita itu kasar, Prily hendak menghalanginya namun kalah cepat."Drian!" panggil Airi.Johan menodongkan senjata dengan pelatuk menempel di jarinya. Tersenyum menyeringai, sekali tekan sejata api itu akan meledak dan masuk ke dalam kepala Airi dan napas akan terhenti dalam hitungan detik."Kamu mendekat aku pecahkan kepalanya. Mundur!" Membulatkan

  • Malam Tanpa Noda    Gedung Tua

    "Kalau begitu. Jauhkan dia dan jangan ganggu wanita itu. Kamu tak ingat berapa umurnya?""Tentu Sayang. Sekarang kita selesaikan semua dan setelah itu kita bersenang-senang."Johan kembali menatap penerus Mahendra."Bawa semuanya ke mari dan habiskan mereka sekarang juga!"Teriakkan Johan menyadarkan Airi. Wanita itu membuka mata perlahan. Makian Drian membuat dirinya sadar sesuatu telah terjadi."Prily ...."Johan menoleh ke arah Airi. "Selamat datang Bunda. Bagaimana tidurmu?"Airi ingin bergerak namun, tubuhnya terikat."Lepaskan aku.""Lepas? Tidak!" Johan menyeringai."Prily, tolong ...."Wajah Prily berubah pucat. Ia tak tega melihat wanita yang telah mencurahkan kasih sayang untuknya.Johan melirik Drian sinis. "Lepaskan wanita ini!"Tali yang mengikat Airi terlepas satu persatu. Airi menyent

  • Malam Tanpa Noda    Tersekap

    Malam Tanpa NodaJohan sangat bergairah melihat hal ini. "Sangat cantik dan memesona," puji Johan. Drian berteriak memaki Lelaki itu dengan segala macam nama binatang. "Jangan sentuh dia!" teriak Drian. Rahangnya mengeras dan wajah memerah. Johan tak peduli tetap berjalan menuju wanita itu. Wanita cantik bagaikan bidadari. "Hentikan Johan! Kamu menyentuhnya akan aku bunuh!" ancam Drian. Wajahnya memerah urat leher terlihat membesar. Napasnya terputus-putus. Satu pukulan menimpa punggung Drian. Lelaki itu tetap bertahan. Johan menghentikan langkahnya, berbalik arah dan menghampiri Drian. Tersenyum menyeringai. Tubuhnya menjongkong menarik rambut belakang hingga rontok."Kamu ancam aku. Padahal, umurmu tak lama lagi. Ha ... ha ...." Menjambak rambut Drian lebih keras."Cuih!"Johan mengusap wajahnya dengan tangan kiri.Anak buah Johan menendang tubuh Drian berkali-k

  • Malam Tanpa Noda    Terjebak

    Malam Tanpa NodaKedua tangan Fian terikat ke belakang, Fian tak sadarkan diri sejak beberapa jam lalu. Johan menatap lelaki gagah dan tampan dihadapannya."Bang ... bangun ...." Drian menatap kakak kandungnya yang belum sadarkan diri sejak beberapa jam. Memastikan keadaan lelaki itu baik-baik saja.Putra juga berada bersama mereka. Tiga lelaki terikat dengan lutut bertekuk di hadapan Johan.Putra juga diculik ketika mengantar kedua anak kembarnya ke sekolah. Fian tak menyadari kalau sang ayah telah diculik oleh mereka."Jangan sakiti anakku, Johan!" ancam Putra menatap tajam lelaki yang telah dianggap keponakan olehnya."Tenang saja Om. Rasa sakitnya hanya sekilas." Tawa mengema di pabrik tua itu."Mengapa kamu lakukan ini, Johan?""Om tak ingat?" Menaikkan satu alis ke atas. "Papaku meninggal karena Om." Kebencian terlihat jelas di mata Johan."Itu buk

  • Malam Tanpa Noda    Membebaskan

    Malam Tanpa NodaHari penembusan Lily telah tiba, Fian di temani Faisal menuju pabrik kosong pada malam hari."Om, yakin ini tempatnya?""Tentu saja.""Sepi sekali!""Pabrik ini sudah tak digunakan bertahun-tahun tentu saja tak berpenghuni."Fian mendesah panjang. Kedua tangannya membawa dua tas besar hitam kaluar dari mobil."Om, tunggu di sini," ucap Faisal."Baik, aku akan mencari mereka." Fian berjalan ke arah pintu masuk pabrik.Bulu leher Fian bergidik ngeri. Pasalnya, tempat yang sudah lama tak berpenghuni banyak sekali makhluk halus. Fian membuang pikiran negatif. Tujuannya saat ini adalah menjemput Lily."Tega sekali mereka kalau Lily berada di tempat ini."Fian berjalan hingga berada di pintu masuk pabrik. Pintu itu telah rusak dan tak terbentuk lagi.Suara dering telepon Fian memecahkan pikirannya saat ini. Fia

  • Malam Tanpa Noda    Tertangkap

    Malam Tanpa Noda"Sakit!" rintih Lily menyentuh perutnya."Kita ke bidan kemarin. Kamu tahan dulu." Prily menyalakan mesin mobil dan meninggalkan kediaman Johan."Aku gak mau, Prily. Aku ingin Fian." Lily meringis berkali-kali. Mengapa nasibnya seperti ini.Kehamilan pertama adalah hal yang ditunggu-tunggu. Seharusnya, Lily dimanja dan disayang Fian. Namun, ia jadi tahanan."Please! Kamu bersabar dulu. Kita gak mungkin melawan Johan. Keselamatan bayi dan dirimu bisa bahaya.""Aku ingin Fian. Aku ingin pulang," rengeknya bagaikan anak kecil."Sudah, jangan pikirkan hal itu. Lebih baik kita periksa kandunganmu. Bersabarlah!""Aku kangen suamiku. Apa aku salah jika merindukannya. Prily, tolong bebaskan aku!""Tidak bisa. Ini bisa berbahaya. Johan itu nekad."Prily membawa Lily ke bidan. Wajah istri mantan kekasihnya itu pucat dan merintih berkali-kal

DMCA.com Protection Status